Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

download Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

of 12

Transcript of Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    1/12

    MAKALAH

    JARINGAN KOMPUTER

    PROSES ROUTING PADA TCP/IP

    Kelompok 3 :

    Wijaya Ramdhani (10109501)

    Ridwan (10109502)

    Ivan Bonar S (10109510)

    Rauzal (10109515)

    Christian Mukti P (10109520)

    Dikot Sugeng Astomo (10109525)

    Melfin Nurrahman Isac (10109536)

    IF 12/V

    TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

    2011

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    2/12

    Pendahuluan

    Pengertian TCP/IP:

    TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar

    komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data

    dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat

    berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).

    Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut

    diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang

    diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

    Pengertian Protokol :

    Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinyahubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol

    dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada

    tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras

    Fungsi Protokol:

    Secara umum fungsi protokol adalah sebagai penghubung dalam komunikasi data

    sehingga proses penukaran data bisa berjalan dengan baik dan benar.

    Secara khusus, protokol punya fungsi khusus. fungsi protokol adalah sebagai berikut :a. Fragmentasi dan Re-assembly

    Pembagian informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data dari sisi pengirim. Jika

    telah sampai di penerima, paket data tersebut akan digabungkan menjadi paket berita yang

    lengkap.

    b. Enkapsulasi

    Enkapsulasi (Encaptulation) adalah proses pengiriman data yang dilengkapi dengan

    alamat, kode-kode koreksi, dan lain-lain.

    c. Kontrol Konektivitas

    Membangun hubungan komunikasi berupa pengiriman data dan mengakhiri hubungan dari

    pengirim ke penerima.

    d. Flow Control

    Fungsi dari Flow Control adalah sebagai pengatur jalannya data dari pengirim ke

    penerima.

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    3/12

    e. Error Control

    Tugasnya adalah mengontrol terjadinya kesalahan sewaktu data dikirimkan.

    f. Pelayanan Transmisi

    Fungsinya adalah memberikan pelayanan komunikasi data yang berhubungan dengan

    prioritas dan keamanan data.

    Layer OSI

    Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum

    1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa model

    OSI akan menjadi standar terakhir untuk komunikasi data, namun nampaknya hal itu tidak

    pernah terjadi. Justru protokol TCP/IP yang telah menjadi arsitektur model lapisan dari

    protocol internet yang sangat dominan bahkan terus menerus diuji, dikembangkan dan

    diperluas standarnya.

    MODEL OSI

    Adalah sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International

    Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar standar

    internasional. ISO ini mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang mencakup segala

    aspek yaitu model OSI. OSI adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang

    memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang berasal dari underlying

    architecture yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana

    suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem yang bebeda tanpa memerlukan perubahan yang

    signifikan pada hardware dan software di tingkat underlying.

    Pada Gambar 2.1 diperlihatkanlapisan model OSI.

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    4/12

    Model OSI disusun atas 7 lapisan; fisik (lapisan 1), data link (lapisan 2), network (lapisan 3),

    transport (lapisan 4), session (lapisan 5), presentasi (lapisan 6) dan aplikasi (lapisan 7). Pada

    Gambar 2.2, Anda dapat juga melihat bagaimana setiap lapisan terlibat pada proses

    pengiriman pesan/message dari Device A ke Device B. Terlihat bahwa perjalanan message

    dari A ke B melewati banyak intermediasi node. Intermediasi node ini biasanya hanya

    melibatkan tiga lapisan pertama model OSI saja.

    dalam membuat suatu sistem sehingga fungsi setiap mesin dapat ber-interoperasi

    (interoperbility) satu sama lain.

    Setiap mesin/komputer hanya dapat memanfaatkan service lapisan yang terdapat tepat

    dilapisan bawahnya. Contoh: Lapisan 3 menggunakan service yang disediakan oleh lapisan 2

    dan menyediakanservice untuk lapisan 4.

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    5/12

    1. Pengertian RoutingRouting adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju.

    Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua

    router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing

    tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan.

    Routing terdapat 2 jenis yaitu :

    - Routing statis merupakan protokol routing yang dilakukan secara manual denganmenambahkan rute-rute table dari setiap router

    Keuntungannya:

    - Meringankan kerja prosesor yg ada pd router- Tdk ada BW yg digunakan utk pertukaran informasi isi tabel routing antar router- Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnyaKekurangannya:

    - Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung jaringan- Jika terdpt penambahan/perubahan topologi jaringan admin hrs mengubah isi tabel

    routing

    - Tdk cocok utk jaringan yg besar- Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network

    serta untuk melakukan update routing table pada router.

    2. Protokol Routinga. IGP (Interior Gateway Protokol)

    Pada awal 1980-an internet terbatas pada ARPANET, Satnet(perluasan ARPANET

    yang menggunakan satelit), dan beberapa jaringan lokal yang terhubung lewat gateway.

    Dalam perkembangannya, internet memerlukan struktur yang bersifat hirarkis untuk

    mengantisipasi jaringan yang telah menjadi besar. Internet kemudian dipecah menjadi

    beberapa autonomous system(AS) dan saat ini internet terdiri dari ribuan AS. Setiap AS

    memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri.

    Protokol yang digunakan untuk bertukar informasi routing dalam AS digolongkan

    sebagai IRP (Interior Routing Protocol). Hasil pengumpulan informasi routing ini

    kemudian disampaikan kepada AS lain dalam bentuk reachability information.

    Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai

    jaringan-jaringan yang dapat dicapai melalui AS dan menjadi indikator terhubungnya AS

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    6/12

    ke internet. Penyampaian reachability information antar-AS dilakukan menggunakan

    protokol yang digolongkan sebagai ERP (Exterior Routing Protocol). IGP melakukan

    pertukaran informasi routing pada sebuah SA jaringan yang terhubung dan diketahui

    informasinya sehingga menjadi seperti jaringannya sendiri.

    b. EGP (Exterior Gateway Protokol)Merupakan protokol yang mengatur pertukaran informasi jalur-jalur pengiriman data

    anar dua buah SA atau lebih pada jaringan internet atau yang lebih luas. EGP itu sendiri

    adalah protokol routing yang sekarang telah usang untuk internet, yang semula ditentukan

    pada tahun 1982 oleh Eric C, Rosen dari Bolt, Beranek dan Newman, dan David L.

    Millis. Ini pertama kali dijelaskan di RFC 827 dan secara resmi ditetapkan dalam RFC

    904 (1984). EGP pada umumnya (contohnya adalah BGP (Border Gateway Protocol)),

    adalah sebuah protokol yang memiliki jangkauan yang sederhana, tidak seperti vektor

    saat ini, karena EGP memiliki topologi seperti pohon turunan (sinktree).

    c. Tabel RoutingRouter merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket

    berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing.

    Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secarastatic

    routingmelalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara

    manual ataupun secara dynamic routingmenggunakan protokol routing, dimana

    setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat

    mengetahui alamat tujuan dan memeliharatabel routing.

    Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:

    y Alamat Network Tujuany Interface Router yang terdekat dengan network tujuany Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network

    tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop

    Count).

    Contoh tabel routing pada MikroTik

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    7/12

    d. Routing LoopSebuah roop routing adalah masalah umum dengan berbagai jenis

    jaringan,terutama jaringan computer. Mereka terbentuk ketika kesalahan terjadi dalam

    pengoperasian algoritma routing, dan sebagai hasilnya , dalam kelompok node, path

    ke suatu bentuk tujuan tertentu loop.

    Dalam versi paling sederhana, sebuah loop routing ukuran dua, node A

    berpikir bahwa jalan ke beberapa tujuan(sebut saja c) adalah melalui jalan untuk di

    mulai C pada node A.

    Jadi, kapan lalulintas untuk C tiba di salah satu dari A atau B, itu akan loop

    tanpa henti antara A dan B, kecuali ada beberapa mekanisme untuk mencegah

    perilaku itu.

    Loop terbentuk, misalnyadalam jaringan yang diberikan di bawah ini, node A

    sedang mengirim data ke node C melalui B. node jika link antara node B dan C turun

    dan belum menginformasikan node A tentang kerusakan tersebut, node A

    mengirimkan data ke node B asumsi bahwa link ABC operasional dan biaya terendah.

    Node B tahu dari link rusak dan berusaha untuk mencapai C node melalui A ,

    sehingga pengiriman data asli kembali ke node A. selain itu, node A menerima data

    yang berasal dari node B dan konsultasi table routing. Table routing node A akan

    mengatakan bahwa ia dapat mencapai C node melalui node B(karena masih belum

    diberitahu tentang istirahat)sehingga pengiriman data ke node B menciptakan infinite

    loop.

    Pertimbangkan sekarang apa yang terjadi jika kedua link dari A ke C dan link

    dari B ke C hilang pada saat yang sama (ini bias terjadi jika c titik telah jatuh).sebuah

    percaya C yang masih dapat dicapai melalui B, dan B percaya bahwa C adalah A.

    dalam dicapai melalui protocol rechability sederhana, seperti EGP, loop routing akan

    bertahan selamanya.

    Dalam protocol vector naf jarak jauh, seperti RIP, loop akan bertahan sampai

    metric untuk mencapai C tak terhingga.(maksimum nomor Router bahwa suatu paket

    dapat melintasi di RIP adalah 15. 16 dianggap infinity dan paket tersebut akan di

    buang).

    Dalam keadaan-link routing protocol, seperti OSPF atau IS-IS, sebuah loop

    routing menghilang segera setelah topologi jaringan baru membanjiri ke semua router

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    8/12

    dalam area routing. Dengan asumsi jaringan cukup handal, hal ini terjadi dalam

    beberapa detik, keadaan-keadaan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Algoritma vector jarak menyebarkan table routing ke semua tetangga satu per satu perubahan jaringan tidak serempak memungkinkan router memberikan

    pengetahuan yang berulang.

    2. Muncul jaringan yang sifatnya melingkar (routing loop)Distance vector routing protokol9BGP,EIGRP,DSDV,Babel) telah built-in

    memiliki pencegahan loop: mereka menggunakan algoritma yang menjamin routing

    loop tidak akan pernah terjadi, bahkan tidak transiently. Protocol routing yang lebih

    tua (RIP) tidak melaksanakan bentuk terbaru pencegahan loop dan hanya menerapkan

    mitigasi seperti di bawah ini:

    1. Holdown Timer waktu untuk menghindari pengiriman berita pembaruan paketyang tidak mencapai tujuan.

    2. Route poisoning menandai paket yang tidak tercapai tujuannya sebagai tandajumlah lompatan tidak tercapai

    3. Split Horizon menghindari pengiriman data kembali ke alamat pengirim.4. Trigerred Update memperbaharui perubahan dalam jaringan dengan cepat saat

    terjadinya perubahan

    3. PROTOKOL YANG TERMASUK IGP PADA ROUTING DINAMIKa. RIP

    RIP adalah routing vektor jarak-protokol, yang mempekerjakan hop sebagai metrik

    routing. Palka down time adalah 180 detik. RIP mencegah routing loop dengan

    menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat

    tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. Batas hop ini,

    bagaimanapun, juga membatasi ukuran jaringan yang dapat mendukung RIP. Sebuah hop

    16 adalah dianggap jarak yang tak terbatas dan digunakan untuk mencela tidak dapat

    diakses, bisa dioperasi, atau rute yang tidak diinginkan dalam proses seleksi.

    Awalnya setiap router RIP mentransmisikan / menyebarkan pembaruan(update)

    penuh setiap 30 detik. Pada awal penyebaran, tabel routing cukup kecil bahwa lalu lintas

    tidak signifikan. Seperti jaringan tumbuh dalam ukuran, bagaimanapun, itu menjadi nyata

    mungkin ada lalu lintas besar-besaran meledak setiap 30 detik, bahkan jika router sudah

    diinisialisasi secara acak kali. Diperkirakan, sebagai akibat dari inisialisasi acak, routing

    update akan menyebar dalam waktu, tetapi ini tidak benar dalam praktiknya. Sally Floyd

    dan Van Jacobson menunjukkan pada tahun 1994 bahwa, tanpa sedikit pengacakan dari

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    9/12

    update timer, penghitung waktu disinkronkan sepanjang waktu dan mengirimkan update

    pada waktu yang sama. Implementasi RIP modern disengaja memperkenalkan variasi ke

    update timer interval dari setiap router.

    RIP mengimplementasikan split horizon, rute holddown keracunan dan mekanisme

    untuk mencegah informasi routing yang tidak benar dari yang disebarkan. Ini adalah

    beberapa fitur stabilitas RIP.

    Dalam kebanyakan lingkungan jaringan saat ini, RIP bukanlah pilihan yang lebih

    disukai untuk routing sebagai waktu untuk menyatu dan skalabilitas miskin dibandingkan

    dengan EIGRP, OSPF, atau IS-IS (dua terakhir yang link-state routing protocol), dan

    batas hop parah membatasi ukuran jaringan itu dapat digunakan in Namun, mudah untuk

    mengkonfigurasi, karena RIP tidak memerlukan parameter pada sebuah router dalam

    protokol lain oposisi. RIP dilaksanakan di atas User Datagram Protocol sebagai protokol

    transport. Ini adalah menugaskan dilindungi undang-undang nomor port 520.

    Versi

    Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.

    - RIP versi 1Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan

    routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan

    untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan

    untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan

    kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga

    tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai

    serangan.

    - RIP versi 2Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan

    pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan

    untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain

    Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2

    memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua

    protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan

    kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

    Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak

    berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua

    router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    10/12

    menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas

    D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicastmasih diperbolehkan

    untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2

    adalah Standar Internet STD-56.

    - RIPngRIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan

    dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi

    Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:

    Dukungan dari jaringan IPv6. RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada

    saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.

    RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPngtidak;

    RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPngmembutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu

    set entry route .

    Batasan

    Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidaksah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.

    Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batasdalam jaringan RIP.

    Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1). RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.

    b. Proses Algoritma RIP

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    11/12

    c. Ciri ciri RIPSemua RIP memiliki ciri ciri yang identik sebagai berikut :

    - Maksimum HOP 15- Metric HOP- Tidak ada pengamanan- Cara bekerja hanya dapat dengan satu saluran per setiap pengiriman.

    d. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) merupakan suatu penjaluran jarak

    antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan

    semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk

    memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.

    Operasi IGRP

    Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan

    lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan

    ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau

    masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau

  • 8/3/2019 Kelompok 3 - Proses Routing Pada TCP-IP

    12/12