Kelompok 3 - Materi Rekayasa Pantai dan Muara
-
Upload
jacob-manuhua -
Category
Documents
-
view
179 -
download
51
description
Transcript of Kelompok 3 - Materi Rekayasa Pantai dan Muara
KELOMPOK III • Sharon Ruth Toreh (110211004)
• Yacob Y. Manuhua (110211023)
• Christy N.B. Turambi (110211026)
• Edi Nurhadi Kulo (110211034)
• Rendy Mokoginta (110211095)
Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi
dan air surut terendah.
Pesisir adalah wilayah daratan dan wilayah laut yang bertemu di garis pantai.
Daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan
daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi.
Lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut di
mulai dari sisi laut pada garis surut terendah
Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut,
dimana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang
surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.
Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
pantai.
Uprush adalah gelombang yang telah pecah dan merambat terus kearah pantai
sampai akhirnya gelombang bergerak naik pada permukaan pantai.
Downrush gelombang yang telah pecah bergerak turun pada permukaan pantai.
Offshore adalah daerah dari garis gelombang pecah ke arah laut.
Breaker zone (daerah gelombang pecah) adalah daerah di mana gelombang yang
datang dari laut (lepas pantai) mencapai ketidak-stabilan dan akhirnya pecah.
Surf zone adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam dari gelombang pecah
dan batas naik-turunnya gelombang di pantai.
Swash zone adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang
dan batas terendah turunya gelombang di pantai
Inshore adalah daerah yang membentang ke arah laut dari foreshore sampai tepat di
luar breaker zone.
Longshore bar yaitu gumuk pasir yang memanjang dan kira-kira sejajar dengan garis
pantai.
Foreshore adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada saat muka air rendah
sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang tinggi.
Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantai yang
terbentuk pada saat terjadi gelombang badai bersamaan dengan muka air tinggi.
Sampah yang berserakan dipesisir pantai
Rusaknya Tanggul akibat gelombang laut.
Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang
tergantung pada gaya pembangkitnya. Diantaranya adalah:
Gelombang angin yang diakibatkan oleh tiupan angin di permukaan
laut
Gelombang pasang surut dibangkitkan oleh gaya tarik benda – benda
langit terutama matahari dan bulan.
Gelombang tsunami terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa
di laut, gelombang yang dibangkitkan oleh kapal yang bergerak, dan
sebagainya.
Refraksi terjadi dikarenakan adanya pengaruh perubahan
kedalaman laut. Refraksi dan pendangkalan gelombang (Wave
Shoaling) dapat menentukan tinggi gelombang di suatu tempat
berdasarkan karakteristik gelombang datang. Refraksi
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tinggi dan
arah gelombang serta distribusi energi gelombang di sepanjang
pantai. (Triatmodjo, 1999).
Tinggi gelombang di laut dangkal terjadi akibat pengaruh refraksi
gelombang dan wave shoaling (pendangkalan sungai), diberikan oleh
rumus tersebut :
H = Ks x Kr x H0
Dengan, H = tinggi gelombang laut dalam (m)
Ks = koefisien shoaling (pendangkalan)
Kr = Koefisien refraksi
H0 = tinggi gelombang laut dalam (m)
Teori Gelombang Airy (teori amplitudo kecil) diturunkan berdasarkan
persamaan Laplace untuk aliran tak rotasi (irrotational flow) dengan kondisi
batas di dasar laut dan di permukaan air. Terdapat beberapa anggapan yang
digunakan untuk menurunkan persamaan gelombang adalah sebagai berikut.
1. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan, sehingga rapat masa
adalah konstan.
2. Tegangan permukaan diabaikan.
3. Gaya coriolis ( akibat perputaran bumi di abaikan ).
4. Tekanan pada permukaan air adalah seragam dan konstan.
5. Zat cair adalah ideal, sehingga berlaku aliran tak rotasi.
6. Dasar laut adalah horizontal, tetap dan impermeable sehingga
kecepatan vertikal di dasar adalah nol.
7. Amplitudo gelombang kecil terhadap panjang gelombang dan
kedalaman air.
8. Gerak gelombang berbentuk silinder yang tegak lurus arah penjalaran
gelombang sehingga gelombang adalah dua dimensi.
Keterangan
d : Jarak antara muka air rerata dan dasar laut
ŋ : Fluktuasi muka air terhadap muka air dalam
a : Amplitudo gelombang.
H : Tinggi gelombang = 2a
L,T : Panjang Gelombang, Periode Gelombang
C : Kecepatan Rambat gelombang = L/T
k : Angka gelombang = 2π/L
σ : Frekuensi gelombang = 2π/T
g : Gravitasi = 9,81 m/s2
Peramalan gelombang berdasarkan data angin sebagai
pembangkit utama gelombang dan daerah pembentukan
gelombang (fetch). Dari data angin dan fetch gelombang akan
didapatkan jenis, tinggi dan periode gelombang yang ada di
pantai.
Dimana :
Feff : fetch rerata efektif
X1 : panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi
gelombang ke ujung akhir fetch
α : deviasi pada kedua sisi dari arah angin.
Dimana :
UA : faktor tegangan angin
UW : Kecepatan angin di laut
Dari data angin diperoleh persentase kejadian
angin terbesar dengan kecepatan angin yang
dapat membangkitkan gelombang (> 10 knot)
terjadi pada arah barat dengan presentase
kejadian sebesar 1.06% dengan kecepatan UL=11
knots = 5,659 m/s. Dari grafik hubungan
kecepatan angin di darat dan dilaut didapatkan
RL=1,3 sehingga Uw = 1,3 * 5,659 = 7,255 m/s.
UA = 0,71 (Uw)1,23
= 0.71 * 7,2551,23 = 8.125 m/s
= 15,794 knots.