kelompok 25 - MARIA - 406148031

3
LAPORAN MAGANG ORIENTASI RS GADING PLUIT 1 APRIL 2015 – KELOMPOK 25 Nama : MARIA VALENTINA Nim PSSK : 405100040 Nim PSPD : 406148031 Hasil observasi OK : Observasi dimulai pd pukul 08.00. Kami dipersilahkan mengobservasi ruang OK. Kemudian kami mengitari ruangan sambil bersilang pendapat antar anggota dalam kelompok kami, serta bertanya pada perawat yang ada. Hasil yang kami dapatkan adalah bahwa setiap ruang operasi memiliki standar teknis dalam perancangan dan pengelolaannya. Mulai dari bahan yang digunakan pada rancangan bangunan, bentuk sudut pada lantai yang melengkung, standar sirkulasi ruangan, pen-sterilan alat operasi maupun benda – benda lain yang turut digunakan seperti selimut, dan sebagainya, sampai dengan zona – zona ruangan yang terbagi menurut fungsinya ( scrub station, ruang operasi, ruang instrument, ruang pemulihan, dll ). Tapi memang disayangkan pada kesempatan observasi tersebut, kami tidak dapat mengikuti proses operasi yang ada karena: (1) jadwal yang berada diluar jadwal observasi yang telah ditetapkan ; (2) keadaan pasien operasi, yg mana pihak RS tdk mengijinkan pihak luar untuk turut serta melihat prosesnya. RADIOLOGI : Pada kesempatan ini, kami dapat melihat cukup banyak kegiatan pemeriksaan radiologi pada pasien. Sebelumnya, pada kami diperlihatkan berbagai macam alat yang digunakan untuk imaging, antara lain: ( x-ray

Transcript of kelompok 25 - MARIA - 406148031

Page 1: kelompok 25 - MARIA - 406148031

LAPORAN MAGANG ORIENTASI RS GADING PLUIT1 APRIL 2015 – KELOMPOK 25

Nama         :  MARIA VALENTINANim PSSK    :  405100040Nim PSPD   :  406148031

Hasil observasi

OK                   :

Observasi dimulai pd pukul 08.00. Kami dipersilahkan mengobservasi ruang OK. Kemudian kami mengitari ruangan sambil bersilang pendapat antar anggota dalam kelompok kami, serta bertanya pada perawat yang ada.

Hasil yang kami dapatkan adalah bahwa setiap ruang operasi memiliki standar teknis dalam perancangan dan pengelolaannya. Mulai dari bahan yang digunakan pada rancangan bangunan, bentuk sudut pada lantai yang melengkung, standar sirkulasi ruangan, pen-sterilan alat operasi maupun benda – benda lain yang turut digunakan seperti selimut, dan sebagainya, sampai dengan zona – zona ruangan yang terbagi menurut fungsinya ( scrub station, ruang operasi, ruang instrument, ruang pemulihan, dll ).

Tapi memang disayangkan pada kesempatan observasi tersebut, kami tidak dapat mengikuti proses operasi yang ada karena: (1) jadwal yang berada diluar jadwal observasi yang telah ditetapkan ; (2) keadaan pasien operasi, yg mana pihak RS tdk mengijinkan pihak luar untuk turut serta melihat prosesnya.

RADIOLOGI   :

Pada kesempatan ini, kami dapat melihat cukup banyak kegiatan pemeriksaan radiologi pada pasien.

Sebelumnya, pada kami diperlihatkan berbagai macam alat yang digunakan untuk imaging, antara lain: ( x-ray konvensional, x-ray mammography, PET-CT scan, MRI, CT-scan, dll )

Alat imaging yang digunakan pada RS Gading Pluit ini merupakan alat - alat hi-tech, yang salah satunya PET-CT scan yang masih jarang di Indonesia.

Salah satu petugas radiographer menjelaskan pula bahwa sekarang ini seringkali bila ada pemeriksaan MRI ataupun CT-scan, keduanya sama - sama diminta dokter untuk diperiksakan, sebagai pembanding diagnosis.

Pasien yang diperiksakan CT-scan antara lain:

Page 2: kelompok 25 - MARIA - 406148031

-       Pria 51 th (Tn) dengan suspect fistel ani;

-       Pria 63 th (Tn) dengan suspect hidronefrosis hipertensi. Pada pasien ini dilakukan urogram. Sebelumnya pasien diminta untuk menahan kencing dengan tujuan agar vesica urinarianya mengembang. Didapatkan gambaran opak di bag. kanan, kemungkinan batu di ginjal kanan.

-       Pria 81 th (Tn) dengan riwayat Adeno CA Prostat, hasil USG 1 minggu sebelumnya ditemukan hidronefrosis bilateral. Pada pasien ini tidak diberi kontras karena kadar kreatinin nya cukup tinggi.

Pasien yang diperiksakan x-ray konvensional:

-       Wanita 64 th (Ny) dengan keluhan LBP. Dilakukan pemeriksaan x-ray lumbal spine dengan posisi LAT dan AP.

-       Pria 49 th (Tn) dengan dyspepsia. Dilakukan foto thorax dengan posisi PA

-       Wanita 33 th (Ny) , dilakukan HSG untuk memeriksakan kepatenan saluran tuba fallopinya karena pasien ingin melakukan program inseminasi buatan. Hasil yang didapatkan, salurannya normal.

Pasien yang diperiksakan PET-CT scan

-       Pria 57 th (Tn) tumor di leher dengan elektrolit intolerance. Dilakukan PET WB (whole body) Torso.

pemeriksaan ini cukup lama dan sangat mahal biayanya.

IGD                 :

Pasien di IGD tidak banyak, dan tidak ada pasien emergensi juga.

Dijelaskan oleh dr. Heru bahwa pada saat masuk IGD, pada pasien akan dilakukan TRIASE. Lalu anamnesa, PF, dan seterusnya sampai pasien pulang atau dirawat atau dilakukan penanganan selanjutnya.

Sasaran mutu dilakukannya TRIASE = 2 menit.

Sedangkan mulai dari pasien masuk s/d dirawat atau pulang atau penanganan selanjutnya = 90 menit.

Bed yang tersedia berjumlah 10 dengan masing - masing warna merah, kuning, dan hitam 1, sedangkan warna hijau 6, dan bed untuk triase 1.

Menurut dr. Budhi, pada musim ini (februari – april) kasus DBD lumayan banyak, selain itu kasus yang juga sering didapatkan: kasus bedah (hernia, apendisitis, tumor, dll), kasus onkologi, infeksi (frekuensinya cukup sering sepanjang tahun)

 

Page 3: kelompok 25 - MARIA - 406148031

LABORATORIUM     :

Tidak banyak yang dapat kami lakukan di ruang laboratorium. Peralatan disini cukup canggih, dan jumlahnya banyak.

Dijelaskan oleh Irene (analyser), lama nya hasil lab yang keluar bevariasi, tergantung jenis dan banyaknya pemeriksaan. Pada pemeriksaan tertentu, penggunaan mesin dijadwalkan, demi efisiensi. Sehingga bila pengambilan sampel darah dilakukan setelah itu, maka harus menunggu keesokan harinya baru diperiksa, sehingga keluarnya hasil lab menjadi lebih lama.