Kelompok 1 - Laporan Keuangan

8
PENDAHULUAN ( LAPORAN KEUANGAN ) OLEH : KELOMPOK 1 Yusuf Kurniawan ( 01 ) J. Baptista N. Da Silva ( 05 ) AdiWiguna (10 ) AKUNTANSI, REGULER C FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014

description

Enjoy

Transcript of Kelompok 1 - Laporan Keuangan

PENDAHULUAN( LAPORAN KEUANGAN )

OLEH :

KELOMPOK 1

Yusuf Kurniawan( 01 )J. Baptista N. Da Silva ( 05 )Adi Wiguna( 10 )

AKUNTANSI, REGULER C

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR20141. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

1.1 Pengertian Laporan KeuanganDalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

1.2 Tujuan Laporan KeuanganSecara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan, yaitu: Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban & modal. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

2. Karakteristik Kualitatif Informasi AkuntansiKarakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Karakteristik kualitatif pokok, sebagai berikut: Dapat DipahamiInformasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna. Daya UjiUntuk dapat meningkatkan manfaatnya maka harus dapat diuji kebenarannya oleh pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. RelevanData yang diolah dan disajikan dalam laporan keuangan hanyalah data yang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. KeandalanInformasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Dapat DiperbandingkanInformasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya. KelengkapanInformasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai. Tepat WaktuTepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka dalam jangka waktu pengambilan keputusan. NetralLaporan keuangan haruslah disajikan untuk dapat dipergunakan oleh semua pihak.

3. Asumsi dan Konvensi Dalam AkuntansiAsumsi adalah tradisi dan kebiasaan yang telah dikembangkan selama periode waktu dan diterima dengan baik oleh profesi. Asumsi dasar akuntansi memberikan landasan untuk merekam transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Konvensi akuntansi adalah aturan dan peraturan yang diperlukan harus diikuti oleh akuntan sementara mereka mempertahankan rekening transaksi perusahaan. Konvensi akuntansi diikuti dari bertahun-tahun ke belakang dan mereka berubah hanya jika diperlukan. Karena cara perubahan bisnis dan lingkungan yang lebih kompetitif, konvensi akuntansi dapat diubah sedikit untuk meningkatkan efisiensi dari praktek akuntansi.Ada beberapa asumsi dan konvensi dalam akuntansi yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan akuntansi, yaitu:1. Kesatuan Usaha (Economic Entity)Menyatakan bahwa kegiatan badan usaha terpisahkan dari pemiliknya. Dengan kata lain, menurut asumsi ini unit usaha adalah sebuah entitas yang berbeda dari pemilik. Artinya akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas ekonomis yang dialami perusahaan itu sendiri bukan melaporkan aktivitas ekonomi pemiliknya sehingga ada pemisahan yang jelas antara perusahaan dengan pemiliknya. Asumsi ini tidak hanya berlaku untuk memisahkan atau membedakan aktivitas antar dua perusahaan, antar perusahaan dengan pemiliknya, antar perusahaan dengan pemiliknya tetapi juga bisa digunakan untuk memisahkan individu, sebuah departemen atau divisi atau sebuah industri secara keseluruhan sebagai satu entitas tersendiri2. Kelangsungan Usaha (Going Concern)Laporan keuangan yang disusun dengan asumsi bahwa suatu perusahaan akan hidup terus, dalam arti diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang. Penekanan dari konsep ini adalah terhadap anggapan bahwa akan tersedia cukup waktu bagi suatu perusahaan untuk menyelesaikan usaha, kontrak-kontrak dan perjanjian-perjanjian. Karena asumsi ini percaya kelangsungan bisnis selama periode tertentu, maka dikenal juga sebagai asumsi kontinuitas. Asumsi ini tidak akan berlaku jika suatu entitas usaha didirikan dengan batasan umur yang telah ditetapkan.3. Unit MoneterAsumsi ini mengandung arti bahwa setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dengan menggunakan satuan uang (unit moneter) meskipun dapat dicatat dengan menggunkan satuan ukuran yang lain. Penggunaan asumsi ini memungkinkan semua aset, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya untuk dicatat dengan satuan ukuran yang sama atau seragam. Sedangkan satuan uang yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporannya tergantung pada mata uang negara dimana perusahaan itu berada. Misalnya, jika perusahaan itu di Indonesia maka menggunakan rupiah, tetapi jika di Amerika menggunakan dollar Amerika (US dollar).

4. Periode Waktu (Time Period)Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Jika ada pihak pihak yang membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan, sebenarnya cara yang paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas operasi perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Tetapi, cara ini tentu tidak mungkin dilakukan, mengingat pihak-pihak yang membutuhkan informasi tadi harus segera dipenuhi untuk membuat keputusan. Untuk itu aktivitas ekonomi sebuah perusahaan harus dapat dipisahkan ke dalam periode waktu yang ditetapkan batasannya, misalnya tahunan, semesteran atau bulanan. Oleh karena itu akuntansi atau laporan keuangan dapat disusun dan disajikan secara periodik untuk memberikan informasi baik posisi keuangan maupun kinerja perusahaan.5. Konservatisme (Conservatism)Konservatisme merupakan konsep dalam akuntansi yang konvensional, yang timbul dari ketidakpastian dalam pelaporan keuangan. Konsep ini menekankan jika terdapat beberapa kemungkinan penilaian untuk suatu perkiraan, maka untuk perkiraan pendapatan aktiva sebaiknya dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai paling kecil dan sebaliknya untuk perkiraan kewajiban dan beban sebaiknya dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai terbesar. Selain itu konsep ini juga mengandung pengertian bahwa adanya indikasi timbulnya biaya harus diakui apabila telah disertai bukti yang cukup mengenai kepastian dari pendapatan tersebut.

4. Jenis dan Komponen Laporan KeuanganMasing-masing laporan memiliki komponen keuangan tersendiri, tujuan, dan maksud tersendiri, yaitu:1. NeracaMerupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Arti dari posisi keuangan yang dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan modal) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen neraca harus didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah dicairkan. Misalnya kas disusun lebuh dulu karena merupakan komponen yang paling likuid dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya, kemudian bank dan seterusnya. Sementara itu, berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi pertimbangan adalah jangka waktu, terutama untuk sisi pasiva. Contohnya untuk kewajiban (utang) disusun dari yang paling pendek sampai yang paling panjang. Misalnya pinjaman jangka pendek lebih dulu disajikan dan seterusnya yang lebih panjang.2. Laporan Laba RugiMerupakan laporan keuangan yang menunjukkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. Jika jumah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi.3. Laporan Perubahan ModalMerupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan. Laporan perubahan modal jarang dibuat bila tidak terjadi perubahan modal. Artinya laporan ini baru dibuat bila memang ada perubahan modal.4. Catatan Atas Laporan KeuanganMerupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas sebab penyebabnya. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan tidak salah dalam menafsirkannya.5. Laporan Arus KasMerupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain yang masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan dan jenis-jenis pengeluarannya, seperti pembayaran biaya operasional perusahaan.

5. Keterbatasan Laporan KeuanganLaporan keuangan belum dapat dikatakan mencerminkan keadaan keuangan perusahaan secara kesuluruhan. Hal ini disebabkan karena adanya hal-hal yang belum atau tidak tercatat dalam laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu. Beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut:1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, dimana data-data yang diambil dari data masa lalu.2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak tertentu saja.3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor terus terjadi. Artinya selama laporan keuangan disusun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka inilah yang dianggap telah memenuhi syarat sebagai suatu sebagai suatu laporan keuangan.

6. Pemakai dan Kebutuhan Informasi KeuanganInformasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Pemakai informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal.Pemakai internal, antara lain: Direktur dan Manager KeuanganUntuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang. Direktur Operasional dan Manager PemasaranUntuk menentukan efektif/tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan. Manager dan Supervisor ProduksiMereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit. Dan pemakai internal lainnya.

Pemakai eksternal, antara lain: Investor (penanam modal), menggunakan informasi akuntansi investee (penerima modal) untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investor. Investor sebagai pihak luar dari investee dapat menilai prospek terhadap dana yang akan (telah) diinvestasikannya lewat laporan keuangan investee, apakah menguntungkan (profitable) atau tidak. Kreditor, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat risiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditur dapat memperkecil risiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat laporan keuangan debitur bersangkutan. Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara. Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor. Ekonom, Praktisi, dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain sebagainya.