Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

29
FARMAKOTERAPI IV KELOMPOK 1: Ascarislumbricoides

Transcript of Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

Page 1: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

FARMAKOTERAPI IV

KELOMPOK 1:

Ascaris lumbricoides

Page 2: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

RM 11. IJEL AHMADI (0811013080)2. AKNI FITRIA (0911013093)3. PUTRI SISKA O. (0911013121)

RM 24. MIRNA HANDAYANI (06931062)5. ASRI YUNIATI (0911013088)6. PRIMA OKTAVIA (0911013089)7. MEYDIZA FAHREFI (0911013090)8. YENI SUWITA (0911013100)

Page 3: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

KLASIFIKASI ILMIAH

Kerajaan : Animalia

Filum : Nematoda

Kelas : Secernentea

Ordo : Ascaridida

Famili : Ascarididae

Genus: Ascaris

Spesies : A. lumbricoides

Page 4: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Hospes: manusia

• Penyakit: askariasis

• Distribusi geografik: Survei 70%

• MorfologiCacing jantan: 10-30 cmBetina 22-35 cm 100.000-200.00 (dibuahi dan tidak

dibuahi)Dlm lingkungan yang sesuai telur dibuahi menjadi bentuk

infektif 3 mingguMasuk ke tubuh manusia tertelan

Page 5: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

Cacing dewasa Ascaris lumbricoides

Page 6: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

SIKLUS HIDUP

cacing dewasa bertelur dalam usus halus → telur keluar melalui tinja lewat anus (fase diagnosis, dimana telurnya mudah ditemukan) → berkembang di tanah dan mengalami pematangan → telur matang (fase infektif, yaitu tahap di mana telur mudah tertelan) → telur yang tertelan menetas di usus halus → telur yang menetas (larva) akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh pembuluh getah bening serta aliran darah ke paru-paru → larva masuk ke dalam kantung udara (alveoli) → naik ke saluran pernafasan dan akhirnya tertelan → di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa.

Mulai dari telur matang yang tertelan sampai menjadi cacing dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan

Page 7: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

SIKLUS HIDUP ASCARIS LUMBRICOIDES

Page 8: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

IV. PATOFISIOLOGI

• Telur akan tertancap pada duodenum, dan akan menghasilkan larva yang terpenetrasi ke dinding usus halus dan berpindah via peredaran darah ke hati lalu ke jantung dan paru-paru. Larva akan menetap di kapiler alveoli, terpenetrasi ke dinding alveoli dan naik ke cabang-cabang bronchial masuk ke orofaring. Mereka kemudian kembali ke usus halus, lalu berkembang menjadi cacing dewasa disana. Dan akan matang dan melepaskan telurnya ke dalam feses. Siklus hidupnya komplit dalam waktu 2-3 bulan, dan cacing dewasa dapat hidup dalam waktu 1-2 tahun.

Page 9: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

V. GEJALA

Pasien yang terinfeksi cacing ini biasanya tidak menampakkan gejala dalam waktu yang cukup lama. Pada saat fase larva masuk ke dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kerusakan visceral, peritonitis dan inflamasi, kerusakan hati, keracunan, dan pneumonia.

Cacing yang besar dapat menyebabkan defisiensi nutrisi, kadang-kadang fatal, termasuk kerusakan usus besar (umumnya terjadi pada anak-anak) dan kerusakan empedu atau pankreas. Cacing ini juga dapat menyebabkan torsi dan ganggren pada ileum, yang dapat menyebabkan kematian.

Page 10: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

Gejala yang cukup sering tampak walaupun setelah terinfeksi dalam waktu lama :Cacing pada feses coughing up worms hilang nafsu makan demam wheezing Gejala yang dapat menyebabkan kefatalan adalah : vomiting Nafas pendek abdominal distention (swelling of the abdomen) abdominal pain intestinal blockage biliary tract blockage (includes the liver and gallbladder)

Page 11: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

VI. MANIFESTASI KLINIS- Perpindahan larva melalui paru-paru bisa menyebabkan demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek).

- Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut dan kadang penyumbatan usus.

- Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di dalam usus.

- Cacing dewasa kadang menyumbat usus buntu, saluran empedu atau saluran pankreas.

Page 12: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

VII. DIAGNOSISInfeksi oleh cacing dewasa biasanya didiagnosis berdasarkan adanya telur didalam contoh tinja secara mikroskopis.

Page 13: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Bloodtests telur cacing ini tidak akan muncul di feses 40 hari setelah terinfeksi. Dan pada beberapa kasus, jika terinfeksi oleh cacing betina, maka telur tidak akan tampak dalam jumlah yang banyak. Pemeriksaan darah ini bertujuan untuk melihat peningkatan jumlah sel darah putih (eosinofil) yang mengidentifikasikan terkena Ascariasis.

Page 14: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Imagingtests jika terinfeksi cacing dalam jumlah besar, maka masa dari cacing ini akan terlihat melalui X-ray. Ultrsound juga dapat menunjukkan adanya cacing pada pancreas dan hati. Scan ACT atau MRI juga dapat menunjukkan adanya cacing pada hati dan empedu.

Page 15: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

Upaya Pencegahan

Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan

tepat guna, Hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti: • Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman. • Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan

serta sesudah buang air besar, tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunkan sabun.

Page 16: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan, hendaklah dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat.

• Sebaiknya makan makanan yang dimasak. • Biasakan memakai jamban/WC. • Mengadakan kemotrapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah

endemik ataupun daerah yang rawan terhadap penyakit askariasis.

Page 17: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

VIII. PENATALAKSANAAN• Obat-obatan yang dapat membunuh cacing Ascaria disebut

Ascarides, diantaranya :

MEBENDAZOLE • Cara Kerja : Mebendazol adalah suatu turunan benzimidazole

yang memiliki khasiat sebagai obat antelmintik (obat cacingan) yang mempunyai jangkauan luas terhadap cacing-cacing parasit antara lain :Ascaris lumbricoides (cacing gelang)

Page 18: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

INDIKASI : Mebendazol digunakan untuk pengobatan penyakit kecacingan seperti di bawah ini :Ascariasis (penyakit cacing gelang)Trichuriasis (penyakit cacing cambuk)Enterobiasis (penyakit cacing kremi)Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang)Necatoriasis (penyakit cacing tambang)Infeksi cacing campuran

Page 19: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

DOSIS Ascariasis : 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari

EFEK SAMPING Kadang-kadang terjadi nyeri perut, diare, sakit kepala, demam, gatal-gatal, ruam kulit.

KONTRAINDIKASI Tidak boleh diberikan pada anak-anak usia balita dan wanita hamil.

INTERAKSI OBAT Meningkatkan kerja insulin yang diberikan secara eksogen dan obat-obat hipoglikemik oral.

Page 20: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

PERHATIAN

Tidakboleh melebihi dosis yang dianjurkan.Ibu yang menyusui agar menghentikan pemberian ASI selama menggunakan obat ini.

Mebendazol kadang-kadang dapat meningkatkan sekresi insulin dalam tubuh, sehingga pada penderita diabetes melitus harus hati-hati apabila diberikan bersama-sama dengan insulin atau obat anti diabetik oral lain.

Pada pemakaian jangka panjang dan dosis besar kemungkinan dapat terjadi neutropenia (penurunan salah satu jenis sel-sel darah putih) yang akan kembali normal bila pengobatan dihentikan (reversible).

Page 21: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

ALBENDAZOL

INDIKASI

Albendazol berkhasiat membasmi cacing di usus yang hidup sebagai parasit tunggal atau majemuk. Albendazol efektif untuk pengobatan cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), cacing pita (Taenia sp.) dan Strongyloides stercoralis.

Page 22: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

KONTRAINDIKASI:

Albendazol menunjukkan sifat teratogenik embriotoksis pada percobaan dengan hewan. Karena itu obat ini tidak boleh diberikan pada wanita yang sedang mengandung. Pada wanita dengan usia kehamilan masih dapat terjadi (15 – 40 tahun), albendazol dapat diberikan hanya dalam waktu 7 hari dihitung mulai dari hari pertama haid.

Page 23: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

CARAKERJA

Hasil percobaan preklinis dan klinis menunjukkan bahwa albendazol mempunyai khasiat membunuh cacing, menghancurkan telur dan larva cacing. Efek antelmintik albendazol dengan jalan menghambat pengambilan glukosa oleh cacing sehingga produksi ATP sebagai sumber energi untuk mempertahankan hidup cacing berkurang, hal ini mengakibatkan kematian cacing karena kurangnya energi untuk mempertahankan hidup.

Page 24: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Dosis: Dosis umum untuk dewasa dan anak di atas 2 tahun : 400 mg sehari, diberikan sekaligus sebagai dosis tunggal. Tablet dapat dikunyah, ditelan atau digerus lalu dicampur dengan makanan. Pada kasus dimana diduga atau terbukti adanya penyakit cacing pita atau Strongyloides stercoralis, dosis 400 mg albendazol setiap hari diberikan selama tiga hari berturut-turut.

Page 25: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Efeksamping: Perasaan kurang nyaman pada saluran pencernaan dan sakit kepala pernah terjadi pada sejumlah kecil penderita, tetapi tidak dapat dibuktikan bahwa efek samping ini ada hubungannya dengan pengobatan. Juga dapat terjadi gatal-gatal dan mulut kering.

Perhatian: Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Jangan diberikan pada ibu menyusuiSebaiknya tidak diberikan pada anak-anak di bawah umur 2 tahun

Page 26: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

Pyrantel pamoat (Antiminth, Pin-Rid, Pin-X) (C11H14N2S.C23H16O6)

• golongan : anti terapi. • Indikasi : Pengobatan cacing : Enterobius vermicularis, Ascaris

lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Ancilostoma duodenale. • Dosis : untuk anak dan dewasa : Ascaris lumbricoides ,

Enterobius vermicularis, atau Trichostrongyliasis : 11 mg/kg BB dosis tunggal maksimum 1 gr ; dan pemberian untuk seluruh keluarga yang berkontak dengan pasien. Enterobius vermicularis pengobatan diulangi setelah 2 minggu.

Page 27: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Cara pemberian : oral bersama jus dan susu • Lama penggunaan : sesuai petunjuk pada dosis. • Farmakologi : Absorbsi : Pemberian oral sedikit diabsorbsi,

Metabolisme : Dimetabolisme sebagian di hepar, Kadar puncak serum : 1-3 jam, Ekskresi : di feses dan urin.

• KI : Hipersensitif terhadap Pirantel Pamoat. • Efek samping : Susunan syaraf pusat : Demam, sakit kepala, pusing;

Kulit : Rash; Saluran cerna : Kram abdomen, diare, mual dan muntah, anoreksia dan tenesmus; Hepatik : Gangguan enzim hepar; Neuromuskuler : Letih dan lesu.

Page 28: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• Peringatan : Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan hati, anemia, malnutrisi, ibu hamil.

• Mekanisme kerja : deppolarisasi dari ganglion akan memblok perpindahan neuromuscular nicotinat, yang menyebabkan paralisis spastik dari cacing. Pirantel pamoat ini akan menginduksi kerusakan intestinal secara komplit dari cacing.

Page 29: Kelompok 1 Askariasis (Ft IV Reg.mandiri)

• EVALUASI HASIL TERAPITerapi dianggap berhasil jika tidak ditemukannya lagi gejala yang ada. Atau pun dengan pemeriksaan laboratorium seperti pada feses untuk melihat masih ada atau tidakkah A. lumbricoides di dalam tubuh.