kelompok 1 (1dan 2)

20
PERSENDIAN 1. Jelaskan struktur dan fungsi persendian ? A. Klasifikasi Umum Persendian. Suatu artikulasi atau persendian. Terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada pada sambungannya. Persendian dapat diklasifikasikan menurut struktur (berdasarkan ada atau tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulangyang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang

Transcript of kelompok 1 (1dan 2)

Page 1: kelompok 1 (1dan 2)

PERSENDIAN

1. Jelaskan struktur dan fungsi persendian ?

A. Klasifikasi Umum Persendian.

Suatu artikulasi atau persendian. Terjadi saat permukaan dari dua

tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada pada

sambungannya. Persendian dapat diklasifikasikan menurut struktur

(berdasarkan ada atau tidaknya rongga persendian diantara tulang-

tulangyang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan

dengan persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian

(berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada

persendian).

Page 2: kelompok 1 (1dan 2)

B. Klasifikasi Struktural Persendian.

Gambar 1.

1. Persendian fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh

dengan jaringan ikat fibrosa.

2. Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh

dengan jaringan kartilago

3. Persendian sinovial memiliki rongga sendi dan diperkokoh

dengan kapsul dan ligamen artikular yang membungkusnya.

C. Klasifikasi Fungsional Persendian.

1. Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara struktural, persendiaan

ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.

Page 3: kelompok 1 (1dan 2)

a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat

fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.

Contoh sutura a alah sutura segital dan sutura parietal

b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnyadihubungkan

dengan kartilago hialin. Salah satu contohnya adalah lempeng

epifisis sementara anatara epiifisis dan diafisis pada tulang

panjang seorang anak. Saat sinkondrosis sementara

berosisfikasi. Maka bigian tersebut dinamakan sinostosis.

2. Amfiartosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang

memungkinkan terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap

torsi dan kompresi.

a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan

dengan diskus kartilago yang menjadi bantalan sendi dan

memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh simfisis

adalah simfisis pubis antara tulang-tulang pubis dan diskus

intervertebralis antara badan vertebra yang berdekatan.

b. Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan

dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh:

sindesmosis dapat ditemukan pada tulang yang yang terletak

bersisisan dan dihubungkan dengan membran interseus, seperti

pada tulang radius dan ulna, serta tibia dan fibula.

c. Gombosis adalah sendi di mana tulang terbentuk kerucut

masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang

tertanam pada alveoli (kantong) tulang rahang. Pada contoh

tersebut, jaringan ikat fibrosa yang terlibat adalah ligamen

peridontal.

3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas disebut juga

sendi synovial (berasal dari kata yunani yang berarti “dengan

telur”). Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan

synovial. Suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung kedua

Page 4: kelompok 1 (1dan 2)

tulang dan ujung tulang pada sendi synovial dilapisi artikular.

Lapisan sendi

a. lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat

fibrosa rapat berwarna putih yang memanjang sampai bagian

periosteum tulang yang menyatu pada sendi.

1) Ligament adalah penebalan kapsul yang berfungsi

untuk menopang kapsul sendi dan memberikan

stabilitas.

2) Ligament dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah

dari kapsul melalui envaginasi kapsul.

b. Lapisan terdalam kapsul sendi adalah memberan synovial

yang melapisi keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago

artikular.

1) Membrane synovial mensekresi cairan synovial. Materi

kental yang jernih seperti putih telur . materin ini terdiri

dari 95% air dengan Ph 7,4 dan merupakan campuran

pilisakarida (sebagian besar asam htaluronat). Protein

dan lemak.

2) Cairan synovial berfungsi untuk melumasi dan

memberikan nutrisi pada permukaan kartilago artikular.

Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk

mengeluarkan fragmen jaringan mati (debrisi) dari

rongga sendi yang cedera atau terinfeksi.

3) Pada beberapa persendian synovial seperti persendian

lutut, terdapat diskus artikular (meniskus)

fibrokartilago.

4) Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan

tulang yang berartikulasi untuk mempermudah

gerakan.memperbesar stabilitas atau untuk merendam

goncangan.

Page 5: kelompok 1 (1dan 2)

5) Cedera pada diskus artikular lutut biasanya disebut

robekan kartilago.

6) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membrane

synovial dan ditemukan diluar rongga sendi. Kantong

ini terletak dibawah tendon atau otot mungkin juga

dapat ditemukan di area percabangan tendon atau otot

diatas yulang yang menonjol atau secara subkutan jika

kulit terpapar pada friksi. Seperti pada siku atau

tempurung lutut.

D. Klasifikasi persendian synovial didasarkan bentuk permukaan

yang berartikulasi

1. Sendi aferoldal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala

berbentuk bulat yang masuk dengan pas kedalam rongga

berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini yang dikenal

sebagai sendi traksial atau muluaksial. Memungkinkan rentang

gerak yang lebih besar, menuju ke tiga arah. Contoh sendi

panggul dan sendi bahu.

2. Sendi engsel. Permukaan konveks sebuah tulang masuk

dengan pas pada permukaan konkraf tulang kedua. Sendi ini

memungkinkan gerakan kesatu arah dan dikenal sebgai sendi

uniaksial. Contoh persendian lutut dan siku.

3. Sendi kisar adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk

dengan pas kedalam cekungan tulang kedua, dan dapat berputar

kesemua arah. Sendi ini merupakan sendi uniaksial yang

memungkinkan terjadinya rotasi disekitar aksis sentral.

Misalnya : persendian tempat tulang atlas berotasi disekitar

prosessus odontoid aksis. Dan persendian antara bagian kepala

proksimal tulang radius dan ulna.

4. Sendi kondiloid terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang

yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk elips

ditulang kedua. Sendi ini merupakan sendi biaksial. Yang

Page 6: kelompok 1 (1dan 2)

memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap

tulang. Contoh adalah sendi antara tulang radius dan tulang

karpal serta sendi antara kondilus oksipital tengkorak dan atlas.

5. Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua

tulang yang berartikulasi berbentuk datar. Sehingga

memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang terhadap

tulang lainnya. Sedikit gerakan ke segala arah mungkin terjadi

dalam batas prosescus atau ligament yang membungkus

persendian. Persendian seperti ini biasanya disebut sendi

nonaksial

misalnya persendian intervetrebra dan antar tulang karpal dan

tulang tarsal.

E. Fungsi sendi

Proses tekanan pada sendi weight bearing berkisar antara 2.5 – 10 kali

dari berat badan individu tersebut. Seringkali besar tekanan yang

terjadi mencapai 150-300 psi. Dalam mempertahankan fungsinya,

sendi dikontrol oleh berbagai faktor yaitu: neuromuskular,

ligamentum, kapsul sendi, meniskus, rawan sendi dan tulang

sumkhondral.

1. Peran neuromuskular. Sistim neuromuskular berperan dalam

proses pergerakan sendi dan stabilisasi suatu sendi. Otot juga

membantu mengontrol pergerakan sendi dan atas pengaruh

pergerakan involunter akan dicegah pergerakan sendi yang

berlebihan. Dengan kata lain akan dicegah pula kerusakan

ligamentum.

2. Peran ligamentum, kapsul sendi dan otot. Ketiganya berperan

dalam stabilisasi sendi. Ligamentum dapat mencegah proses

luksasio atau dislokasi serta menjadi pembatas gerak atau

penuntun pergerakan sendi.

Page 7: kelompok 1 (1dan 2)

Otot memiliki peran besar dalam stabilisasi sendi proksimal

seperti bahu dan koksa. Sedangkan pada sendi kecil, selain

otot, maka peran perlekatan antara ligamentum dan tulang

sangat penting.

3. Peran rawan sendi dan tulang subkhondral. Rawan sendi

merupakan permukaan sendi yang akan mengalami tekanan,

gesekan berulang sepanjang waktu dan tersusun atas serabut

kolagen yang berjalan paralel terhadap permukaan sendi.

Susunan semacam ini membentuk semacam membran

(cartilage skin) yang akan menahan komponen matriks di

bawahnya. Pada bagian basal, serabut kolagen ini berjalan

secara vertikal dan berhubungan dengan calcified bone di

bawahnya serta berfungsi menahan tekanan putar (shear).

Ketebalan rawan sendi yang masih memungkinkan kehidupan

khondrosit dengan baik maksimal setebal 6 mm.

4. Pada kondisi fisiologik tanpa tekanan maka sendi tersebut

sedikit renggang pada bagian tertentu dan menjadi lekat antara

permukaan sendi dan bonggolnya apabila terdapat tekanan.

Tekanan ini akan diteruskan ke tulang subkhondral yang akan

mendistribusikan beban tekanan tersebut. Perubahan pada

tulang subkhondral akan mengakibatkan mikrofraktur dan

proses remodeling.

5. Peran meniskus. Diketahui bahwa sendi yang memiliki

meniskus biasanya jenis sendi yang tidak hanya megalami

tekanan sumbu namun juga rotasi. Meniskus diperlukan untuk

menutupi celah yang dibentuk antar dua tulang dimana

umumnya ujung tulang yang membulat yang mengalami

kontak satu sama lain pada sendi tersebut terjadi pada area

yang kecil di tengah-tengah. Dengan kata lain meniskus

memperluas area kontak antar dua ujung tulang yang

Page 8: kelompok 1 (1dan 2)

membentuk sendi. Selain menahan beban tekanan, meniskus

juga bertin-dak sebagai peredam kejut.

6. Lubrikasi sendi. Peran lubrikasi pada sendi memungkinkan

gesekan yang sangat minim dengan tahanan gesek sebesar

0.002. Terdapat dua sistim lubrikasi yaitu sistim hidrostatik

yang berperan pada tekanan besar dan boundary system yang

berperan pada tekanan rendah. Pada tekanan tertentu air akan

dirembeskan keluar masuk ke dalam ruang sendi dan akan

kembali setelah tekanan tersebut hilang.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis persendian pada manusia

Menurut klasifikasinya :

a. Sinartrosis ( persendian yang tidak dapat di gerakan ),secara

struktural persendian ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa

atau kartilago . sinartrosis terbagi menjadi dua yaitu :

Sinartrosis sinfibrosis( tulangnya yang dihubungkan jaringan

ikat fibrosa ) contoh : persendian tulang tengkorak .

Sinartrosis sinkondrosis adalah sendi yang tulang tualngnya

dihubungkan dengan kartilago hilain . salah satu contoh:

hubungan antar segmen pada tulang belakang .

Page 9: kelompok 1 (1dan 2)

b. Amfiartrosis ( sendi yang pergerakannya terbatas yang

memungkinkan terjadinya sedikit gerakan ) terbagi menjadi dua

yaitu :

Sindesmosis ( tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat

serabut dan ligamen ) contoh : persendian antara fibula dan

tibia.

Simfisis ( dihubungkan oleh tulang rawan yang berbentuk

seperti cakram . contoh : hubungan antara ruas ruas tulang

belakang .

Page 10: kelompok 1 (1dan 2)

c. Diartrosis ( persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan )

di bagi menjadi :

Sendi peluru ( ex : hubungan tulang lengan atas dengan tulang

belikat )

Sendi pelana ( ex : hubungan antara tulang telapak tangan dan

jari tangan )

Sendi putar ( ex: hubungan tulang tengkorak dan tulang

belakang,sendi panggul dan sendi bahu )

Page 11: kelompok 1 (1dan 2)

Sendi luncur (ex : hubungan tulang pergelangan kaki )

Sendi Geser (ex: persendian pada hubungan ruas tulang

belakang , bagian lutut kaki dan siku tangan )

Page 12: kelompok 1 (1dan 2)

Sendi engsel (ex : persendian di siku antara tulang lengan dan

tulang hasta, persendian antara tulang paha dengan tulang

betis . )

Page 13: kelompok 1 (1dan 2)

Daftar Pustaka

Pearce , Evelyn C. 2009.Anatomi Dan Fisio;ogi Untuk Paramedis.jakarta :

Gramedia pustaka utama.

Sloane , Atel .Anatomi and Physiologi : an easy leaner .jakarta : EGC,2003.

Page 14: kelompok 1 (1dan 2)

TUGAS KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

AKTIVITAS DAN LATIHAN

Dosen kordinator : Ns .Elis Hartini, S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh :

Devi merry evendiInnaya nurul husna

Siti munandirohPurwanita

Cahyo yuwonoHatiantoro M.I.K

FAKULTAS KEDOKTERRAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2012