kelembapan 1

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelembapan udara adalah kadar uap air yang ada di udara. Dimana kelembapan udara merupakan bagain dari komponen iklim yang memiliki pengaruh terhadap lingkungan. Kelembapan udara disuatu tempat dapat berpengaruh pada semua aktivitas yang kita lakukan, terkhusus pada pertanian. Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur tersebut. Pengertian lain dari RH adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama. Dalam konteks budidaya tanaman dalam ruang lingkup pertanian baik berupa budidaya tanaman pangan, perkebunan, ataupun budidaya tanaman holtikultura dsb. Maka kelembaban udara dipengaruhi dan memengaruhi laju transpirasi tanaman. Kelembaban udara memiliki pengaruh pada proses transpirasi tanaman, tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju

Transcript of kelembapan 1

Page 1: kelembapan 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelembapan udara adalah kadar uap air yang ada di udara. Dimana kelembapan udara

merupakan bagain dari komponen iklim yang memiliki pengaruh terhadap lingkungan.

Kelembapan udara disuatu tempat dapat berpengaruh pada semua aktivitas yang kita lakukan,

terkhusus pada pertanian.

Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio antara tekanan

uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur

tersebut. Pengertian lain dari RH adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung

dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal yang dapat

ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama.

Dalam konteks budidaya tanaman dalam ruang lingkup pertanian baik berupa

budidaya tanaman pangan, perkebunan, ataupun budidaya tanaman holtikultura dsb. Maka

kelembaban udara dipengaruhi dan memengaruhi laju transpirasi tanaman. Kelembaban udara

memiliki pengaruh pada proses transpirasi tanaman, tingginya laju transpirasi akan

meningkatkan laju penyerapan air oleh akar hingga pada batas tertentu, namun jika terlalu

tinggi melampaui laju penyerapan dan terjadi secara terus menerus akan menyebabkan

tanaman mengering.

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup

tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan

lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata.

Disamping itu juga kelembaban udara bersama dengan temperatur juga memiliki

pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit. Hal ini terjadi

Page 2: kelembapan 1

karena, kondisi kelembaban dan temperatur pada nilai tertentu merupakan nilai yang optimal

bagi pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit tanaman.

Oleh karena itu, dengan mengetahui kelembaban dan juga temperatur pada suatu

wilayah, maka kita dapat menentukan langkah antisipatif untuk budidaya tanaman. Sebab,

jika kita mengetahui kelembaban suatu tempat, maka kita dapat menentukan tanaman apa

yang tepat untuk dibudidayakan pada nilai kelembaban yang kita ketahui.

Kelembaban udara selalu memiliki korelasi ataupun hubungan dengan temperatur.

Kedua komponen iklim ini memiliki pengaruh pada konidisi lingkungan suatu tempat.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum mengenai kalambaban udara adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa/ Praktikan bisa menentukan kelemababan udara disuatu wilayah

2. Mahasiswa/ Praktikan dapat mengetahui penggunaan alat untuk mengukur kelembaban.

3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan juga alat yang digunakan untuk mengukur

kelembaban.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kelembaban

Kelembapan udara (humidity gauge) adalah jumlah uap air diudara (atmosfer).

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan

dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat yang

digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan Higrometer. Sebuah humidistat

digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah

pengawal lembap (dehumidifier).

Page 3: kelembapan 1

Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu

terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak

daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air

didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.

Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat

dikandungnya disebut udara jenuh.

Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.

Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu.

Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F),

dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).

Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan kelembapan rendah.

Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan kelembapan

rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara.

Kelembapan udara dapat dinyatakan sebagai kelembapan udara absolut, kelembapan

nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air.Kelembapan absolut adalah kandungan uap air

yang dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya per satuan volume (kg/m3).

Kelembapan nisbi (relatif) adalah perbandingan kandungan (tekanan) uap air actual dengan

keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh

dengan tekanan uap aktual.

1. Kelembapan absolut

Kelembapan absolut mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu

campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).

2. Kelembapan spesifik

Page 4: kelembapan 1

Kelembapan spesifik adalah metode untuk mengukur jumlah uap air di udara dengan

rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembapan spesifik diekspresikan dalam rasio

kilogram uap air, mw, per kilogram udara, ma .

Rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

3. Kelembaban relatif / Nisbi

Kelembapan Relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang

terkandung di udara pada suhu yang sama. Kelembaban nisbi membandingkan antara

kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau apda kapasitas udara untuk

menampung uap air.

Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap

air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama

dengan .

4. Kerapatan Uap Air

Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air tersebut.

(kelembaban mutlak)

ρv = mv /V

Ρv = kerapatan uap air (kg m-3)

Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V

V = volume udara (m3)

Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih tinggi daripada daerah

temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter). Pada musim dingin

kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi kecil.

Page 5: kelembapan 1

5. Tekanan Uap Air

Hukum Gas Ideal :

ea = n R T/V

ea = Tekanan uap air (mb)

R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)

T = suhu mutlak (K)

V = volume udara (m3)

Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016 untuk uap (H2O), serta ρv = mv /V,

maka berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh kerapatan uap air (ρv

) serta suhu udara (T).

6. Kelembaban Spesifik

Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa

udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)

q = m/(md + mv)

Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering

B. Alat – alat pengukur kelembaban udara

Thermometer Maximum - Minimum digunakan untuk mengukur suhu maximum -

minimum. Thermometer jenis ini menggunakan dua macam cairan sebagai indikator

pengukuran suhu pada suatu daerah. Pada thermometer minimum menggunakan cairan

alcohol sebagai indikator penentuan suhu. Sedangkan pada thermometer maksimum

menggunakan cairan air raksa.

Page 6: kelembapan 1

Kelembaban Relatif & Thermometer  HD 8501 Type HD 8501 adalah alat ukur

kelembaban udara dan temperatur dengan sensor yang dapat merespon secara cepat.

Pengukuran dengan alat ini akan menunjukan angka yang akurat 10 - 15 menit setelah ON,

dan hasil pengukuran akan terlihat pada display.

Grain Moisture Meters ( Alat Ukur Kelembaban Biji )

Moisture Meters ( Alat Ukur Kelembaban Tepung atau Merica)

Thermohygrometer (Pengukur Suhu Ruangan - Pengukur kelembaban)

Page 7: kelembapan 1

Thermohigrograf

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu

Pelaksanaan praktikum Agroklimatologi mengenai kelembapan dilaksanakan di Balai

Penelitian Agro Techno Park (ATP) di daerah Glumbang Kabupaten Muara Enim pada

tanggal 27 – 28 Maret 2011.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tentang kelembapan adalah

sebagai berikut:

1. Termometer bola basah – bola kering

2. Tabel hasil pengamatan

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja dari pengukuran kelembapan menggunakan thermometer bola

basah – bola kering adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat thermometer bola basah – bola kering

2. Atur posisi alat tersebut dengan diberikan pelindung atau semacam naungan

3. Lihat pada thermometer bola basah untuk mengetahui suhu maksimum

Page 8: kelembapan 1

4. Lihat pada thermometer bola kering untuk mengetahui sushu minimim

5. Kemudian catat besaran atau nilai suhu pada tabel hasil pengamatan.

BAB VIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil dari pengamatan kelembapan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Waktu (WIB)Kelembaban Nisbi

KR %Suhu BK Suhu BB

1 17. 00 30, 03 28,9 87 – 91

2 17. 30 29,2 28,4 91 – 95

3 18. 00 - - -

4 06. 00 24 24 100

5 06. 30 25 25 100

6 07. 00 25,1 24,9 95 – 100

7 07. 30 26 24,3 82

8 08. 00 26,1 25,3 91 – 95

9 08. 30 27 28,3 29,5

10 09. 00 28 26,8 87 – 91

11 09. 30 25,3 27,2 91

12 10. 00 29,2 28,2 100

13 10. 30 30,2 28,6 83 – 87

14 11. 00 31 29,1 80 – 83

15 11. 30 33 28 65

16 12. 00 32 29 74 – 77

Page 9: kelembapan 1

B. Pembahasan

Ada beberapa tipe dan prinsip kerja alat pengukur kelembapan udara. Pada umumnya

alat yang digunakan adalah psikrometer. Alat ini terdiri dari dua termometer yang disebut

termometer bola basah dan termometer bola kering. Kelembapan udara sebanding dengan

selisih kedua termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur

kelembapan lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah

panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat

ditransfer ke jarum penunjuk pada skala antara 0 sampai 100 %. Alat pengukur kelembapan

udara tipe ini disebut higrometer.

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat

diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat

untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk

mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap

(dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu

udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu.

Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F),

dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).

Kelembaban udara dapat didefinisikan yaitu tingkat kebasahan udara karena dalam

udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat

lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak

mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi

uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air

sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.

Page 10: kelembapan 1

Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan kelembapan rendah.

Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan kelembapan

rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara.

Kelembapan udara dapat dinyatakan sebagai kelembapan udara absolut, kelembapan

nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air.Kelembapan absolut adalah kandungan uap air

yang dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya per satuan volume (kg/m3).

Kelembapan nisbi (relatif) adalah perbandingan kandungan (tekanan) uap air actual dengan

keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh

dengan tekanan uap aktual.

Dari hasil praktikum yang dilaksanakan di Balai Penelitian Agro Techno Park (ATP)

mengenai kelembaban. Kami melakukan pengamatan atau bisa dikatakn pengukuran

kelembapan udara pada daerah tersebut dengan menggunakan thermometer bola basah dan

bola kering.

Pengamatan dilakukan selama 30 menit sekali, jadi setiap 30 menit pengamatan

dilakukan. Pengamatan dilaksanakan sebanyak 16 kali. Yang mana dilaksanakan pada pukul

17.00 sampai 18.00. kemudian disambung keesokkan harinya yaitu pada pukul 06.00 sampai

dengan 12.00.

Dari hasil pengamatan setiap 30 menit sekali diperoleh hasil sebagaimana yang tertera

pada table pengamatan. Dari hasil yang tertera pada tabel maka kita dapat memberikan

gambaran ataupun bisa disebut penjelasan bahwasanya setiap 30 menit kelembaban pada

daerah tersebut mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi setiap 30 menit sekali juga

dipengaruhi keadaan suhu daerah tersebut, sehingga hal ini mengakibatkan kelembaban pada

daerah tersebut mengalami perubahan setiap 30 menit.

Kelembaban merupakan salah satu komponen iklim yang memiliki pengaruh dalam

budidaya tanaman terkhusus tanaman pertanian. Setiap tanaman yang dibudidayakan pasti

Page 11: kelembapan 1

memiliki kisaran kelembaban udara yang berbeda. Dalam hal ini kelembaban udara

membantu tanaman dalam menunjang pertumbuhan dan juga perkembangan.

Kelembaban udara merupakan komponen iklim yang dapat mempengaruhi produksi

suatu tanaman. Oleh karena itu, perlu untuk dipahami dan juga diketahui cara penentuan

kelembaban udara suatu tempat. Karena hal ini, akan memperkecil kegagalan dalam budidaya

tanaman.

Kelembapan adalah jumlah uap air diudara (atmosfer). Kelembapan adalah

konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan

absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat yang digunakan untuk mengukur

kelembapan disebut dengan Higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur

tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembap

(dehumidifier).

Sekali lagi perlu kita ketahui 2 kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan

kelembapan rendah. Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara,

sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum mengenai kelembaban udara adalah sebagai

berikut ini:

1. Salah satu alat pengukur curah hujan yaitu Termometer bola basah dan bola kering

2. kelembaban harian adalah kelembaban yang ada pada suatu wilayah selama satu

hari.

3. Kelembaban udara pada pengamatan setiap 30 menit sekali sebanyak 16 kali

memiliki hasil yang berbeda, meskipun ada yang sama.

Page 12: kelembapan 1

4. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena udara mengandung uap

air.

5. Dalam pengukuran curah hujan harian perlu diperhatikan waktu pengukuran harus

tepat waktu yaitu 30 menit sekali.

B. Saran

Adapun ada beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam pengukuran

kelembaban udara yaitu mengetahui cara penggunaan alat yang kita gunakan. Selain itu juga,

waktu yang kita jadwalkan dalam pengukuran kelembaban udara haruslah sesuai dan tepat

waktu pada saat pengukuran kelembaban udara. Dan yang tidak kalah penting adalah

pemasangan ataupun penempatan alat harus tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Subarjo M.Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi.Universitas Lampung:Bandar Lampung

 Google.com,2009. agroklimatologi. Pengaruh iklim terhadap pertanian.Badung

Http: www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html (diakses tanggal 2 mei 2011 pukul 19. 05 WIB)

Boer, Rizaldi. 2003. Penyimpangan Iklim Di Indonesia. Makalah Seminar Nasional Ilmu Tanah. KMIT Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Http : file:///C:/Users/UNSRI/Desktop/index.htm (diakses pada tanggal 3 mei 2011 pukul 07. 35 WIB)

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-dua. Raja Grafindo Persada. Jakarta