Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus...

12
Manajemen IKM, September 2012 (131-142) ISSN 2085-8418 VoU NO.2 htlp:lljcumal.ipb.ac.idlindex.phpljumalmpV Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii dengan Metode Longllne dan Strategi Pengembangannya dl Perairan Karlmunjawa Feasibility of Seaweed Cultivation Kappaphycus alvarezii by Longline Methods and Development Strategy in Aquatic Karimunjawa Heryatl Setyanlngslh*l, Komar Sumantadinata 2 dan Nurhenl Sri Palupl3 1 Kemenlenan Kelautan dan Penkanan RI Gd. Mina Bahan I JI. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusal 10110 2Departemen Budi Daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan, Inslitut Pertanian Bogar JI. Agalis, KampusIPB Darmaga, Bogar 16680 3Departemen IImudan Teknologi Pangan,FakultasTeknologlPertanlan, Inslitut PertanlanBogor JI. Kamper, KampusIPB Darmaga, Bogar 16680 ABSTRAK Rumput laut yang banyak dibudidayakan di Perairan Karimunjawa adalah jenis Kappaphycus alvarezii, karena tergolong usaha rendah modal, teknologi produksinya murah, siklus produksi singkat, penanganan pascapanen mudah dan sederhana, serta pangsa pasar masih terbuka. Kajian ini bertujuan untuk (1) Mengevaluasi kelayakan usaha; (2) Mengidentifikasi faktor intemal dan ekstemal yang mempengaruhi usaha; dan (3) Menyusun strategi yang tepat dalam mengembangkan usaha budi daya Rumput laut. Data keuangan dianalisis berdasarkan kriteria nilai Net Present Value (NPV), B/C (Benefit/Cost) ratio, Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan Break Even Point (BEP). Identifikasi faktor lingkungan dievaluasi dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE), dipetakan dengan matoks Internal-External (IE) untuk melihat posisi perusahaan. Perumusan strategi dengan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) dan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP). Hasil analisis kelayakan menunjukkan usaha budi daya Rumput laut dengan metode longlina secara finansial menguntungkan dan layak dilaksanakan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat bunga 14% diperoleh nilai NPV positif 30,81 juta rupiah; (B/C) ratio >1 (2,69); nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan (47,58%); PBP selama 1,61 tahun; nilai BEP 13,23 juta rupiah, atau penjualan 1.474 kg Rumput laut kering. Total skor nilai pada malriks internal 2,52 dan malriks eksternal2,83. Perpaduan kedua nilai tersabut menunjukkan posisi usaha terletak pada sel V, atau strategi pertumbuhan. Strategi yang tepat dilakukan adalah pemberdayaan anggota dan kelompok usaha untuk meningkatkan usahanya, memperluas lahan usaha budi daya, dan peningkatan keterampilan teknis budi daya untuk peningkatan mutu produk. Ketiga strategi tersebut dapat dilaksanakan bersamaan, karena saling mendukung satu dengan yang lain. Kata kunci: ganggang laut, Karimunjawa, kelayakan usaha, strategi pengembangan ABSTRACT The most widely cultivated seaweed in aquatic Karimunjawa is Kappaphycus alvarezii, because low venture capital, high market demand, low-cost production technology, production cycle is short, post- harvest handling is easy, and simple as well as market share is still open. This study aims to (1) Evaluate the feasibility of seaweed cultivation; (2) Identify factors that influence internal and external business seaweed cultivation; (3) Develop appropriate strategies in business development efforts to the cultivation of seaweed. Financial data were analyzed according to the criteria value NPV, B/C ratio, IRR, PBP, and BEP. Identification of environmental factors was evaluated by IFE dan EFE matrix, mapped to the IE matrix to view the company's position. Strategy formulation with SWOT and QSP matrix. The result of feasibility analysis showed that seaweed cultivation efforts with longline method financially profitable and feasible. This was indicated by a positive NPV value of 30.81 million rupiah; B/C ratio (2.69), IRR (47.58%); PBP 1.61 years; BEP 13.23 million rupiah or sales of 1,474 kg of dried seaweed. With a total score value of the internal-extemal matrix of 2.52 and 2.83. The combination of these two values indicates that the position of the business lies in V cells or growth strategies. The most appropriate strategies are the empowerment of members and business groups to increase their business, and increased cultivation of technical skills for the improvement of product quality. These three strategies can be implemented simultaneously as mutually supporting one another. Keywords: business feasibility, development strategy, Karimunjawa, seaweed .) Korespondensi: Gedung Mina Bahart 3 ft. 12 JI. Medan Meroeka Tlmur No. 16, Jakarta Pusa! 10110; e-mail: ertk [email protected]

Transcript of Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus...

Page 1: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

Manajemen IKM, September 2012 (131-142)ISSN 2085-8418

VoU NO.2htlp:lljcumal.ipb.ac.idlindex.phpljumalmpV

Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii dengan MetodeLongllne dan Strategi Pengembangannya dl Perairan Karlmunjawa

Feasibility of Seaweed Cultivation Kappaphycus alvarezii by Longline Methodsand Development Strategy in Aquatic Karimunjawa

Heryatl Setyanlngslh*l, Komar Sumantadinata2 dan Nurhenl Sri Palupl3

1 Kemenlenan Kelautan dan Penkanan RIGd. Mina Bahan I JI. Medan MerdekaTimur No. 16Jakarta Pusal 10110

2Departemen Budi Daya Perikanan, FakultasPerikanan dan IImuKelautan, Inslitut Pertanian BogarJI. Agalis, KampusIPB Darmaga, Bogar 16680

3Departemen IImudan Teknologi Pangan, FakultasTeknologlPertanlan, Inslitut PertanlanBogorJI. Kamper, KampusIPB Darmaga, Bogar 16680

ABSTRAK

Rumput laut yang banyak dibudidayakan di Perairan Karimunjawa adalah jenis Kappaphycusalvarezii, karena tergolong usaha rendah modal, teknologi produksinya murah, siklus produksi singkat,penanganan pascapanen mudah dan sederhana, serta pangsa pasar masih terbuka. Kajian ini bertujuanuntuk (1) Mengevaluasi kelayakan usaha; (2) Mengidentifikasi faktor intemal dan ekstemal yangmempengaruhi usaha; dan (3) Menyusun strategi yang tepat dalam mengembangkan usaha budi dayaRumput laut. Data keuangan dianalisis berdasarkan kriteria nilai Net Present Value (NPV), B/C(Benefit/Cost) ratio, Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan Break Even Point (BEP).Identifikasi faktor lingkungan dievaluasi dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan ExternalFactor Evaluation (EFE), dipetakan dengan matoks Internal-External (IE) untuk melihat posisiperusahaan. Perumusan strategi dengan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats(SWOT) dan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP). Hasil analisis kelayakan menunjukkan usahabudi daya Rumput laut dengan metode longlina secara finansial menguntungkan dan layak dilaksanakan.Hal ini ditunjukkan dengan tingkat bunga 14% diperoleh nilai NPV positif 30,81 juta rupiah; (B/C) ratio >1(2,69); nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan (47,58%); PBP selama 1,61 tahun; nilaiBEP 13,23 juta rupiah, atau penjualan 1.474 kg Rumput laut kering. Total skor nilai pada malriks internal2,52 dan malriks eksternal2,83. Perpaduan kedua nilai tersabut menunjukkan posisi usaha terletak padasel V, atau strategi pertumbuhan. Strategi yang tepat dilakukan adalah pemberdayaan anggota dankelompok usaha untuk meningkatkan usahanya, memperluas lahan usaha budi daya, dan peningkatanketerampilan teknis budi daya untuk peningkatan mutu produk. Ketiga strategi tersebut dapatdilaksanakan bersamaan, karena saling mendukung satu dengan yang lain.

Kata kunci: ganggang laut, Karimunjawa, kelayakan usaha, strategi pengembangan

ABSTRACT

The most widely cultivated seaweed in aquatic Karimunjawa is Kappaphycus alvarezii, because lowventure capital, high market demand, low-cost production technology, production cycle is short, post­harvest handling is easy, and simple as well as market share is still open. This study aims to (1) Evaluatethe feasibility of seaweed cultivation; (2) Identify factors that influence internal and external businessseaweed cultivation; (3) Develop appropriate strategies in business development efforts to the cultivationof seaweed. Financial data were analyzed according to the criteria value NPV, B/C ratio, IRR, PBP, andBEP. Identification of environmental factors was evaluated by IFE dan EFE matrix, mapped to the IEmatrix to view the company's position. Strategy formulation with SWOT and QSP matrix. The result offeasibility analysis showed that seaweed cultivation efforts with longline method financially profitable andfeasible. This was indicated by a positive NPV value of 30.81 million rupiah; B/C ratio (2.69), IRR(47.58%); PBP 1.61 years; BEP 13.23 million rupiah or sales of 1,474 kg of dried seaweed. With a totalscore value of the internal-extemal matrix of 2.52 and 2.83. The combination of these two valuesindicates that the position of the business lies in V cells or growth strategies. The most appropriatestrategies are the empowerment of members and business groups to increase their business, andincreased cultivation of technical skills for the improvement of product quality. These three strategies canbe implemented simultaneously as mutually supporting one another.

Keywords: business feasibility, development strategy, Karimunjawa, seaweed

.) Korespondensi:Gedung Mina Bahart 3 ft. 12 JI. Medan Meroeka Tlmur No. 16, Jakarta Pusa! 10110; e-mail: ertk [email protected]

Page 2: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

132 Kelayakan Usaha Budl Daya Rumput Lout

PENDAHULUAN

Salah satu lokasi perairan Kabupaten Jeparayang mempunyai potensi sumber daya lahanuntuk pengembangan usaha budi daya perikananadalah perairan Karimunjawa. Perairan Karimun­jawa menjadi salah satu pusat perikanan yangdiandalkan Kabupaten Jepara dalam pengem­bangan perekonomian di kawasan tersebut dansecara geografis merupakan wilayah kepulauandengan potensi sumber daya hayati melimpah.

Permasalahan muneul disebabkan pemanfa­atan sumber daya perikanan eenderung berlebih­an, seperti usaha penangkapan ikan, teru1amajenis ikan pelagis keeil, penggunaan racun potasatau sianida dan jaring yang merusak ekosistemterumbu karang. Berdasarkan permasalahan ter­sebut, Dinas Kelautan dan Perikanan KabupatenJepara melakukan berbagai upaya mengubah ke­biasaan penduduk dalam mengambil dan menjualkarang-karang laut. Upaya tersebut denganmemperkenalkan usaha budi daya Rumput lautsebagai solusi mata pencarian penduduk yangtidak merusak ekosistem lingkungan dan sudahmulai dirintis sejak tahun 2000. Usaha budi dayaRumput laut tergolong usaha padat karyasehingga mampu menyeraptenaga kerja,

Menurut data pada Pusdatin KKP (2009),volume produksi perikanan budi daya Rumput lautadalah 1.944.800 ton atau 55,07%. Produksitersebut menduduki peringkat pertama totalproduksi perikanan budi daya selain produkudang, ikan Mas, Bandeng, Nila, Lele, danlainnya. Menurut data Dinas Kelautan danPerikanan Kabupaten Jepara (2008), komoditasRumput laut Kabupaten Jepara merupakanproduk unggulan sektor perikanan dan kelautan.Rumput laut mulai dibudidayakan secara intensiftahun 2003 dan telah menjadi salah satu kekuatanbaru ekonomi masyarakat Karimunjawa.

Menurut data statistik Balai Taman NasionalKarimunjawa tahun 2008, Rumput laut yangditemukan dapat tumbuh dan berkembang diperairan Karimunjawa, antara lain jenisKappaphycus sp. (Eucheuma sp.), Graci/aria sp.,Gelidium sp., Hypnea sp. dan yang paling banyakdibudidayakan di perairan Karimunjawa adalahjenis Kappaphycus sp. (Kappaphycus alvarez/I).Jenis ini banyak dibudidayakan, karena tergolongusaha rendah modal, permintaan pasar yangtinggi, teknologi produksinya murah, siklus produk­si singkat, penanganan pascapanen mudah dansederhana, serta pangsa pasar masih terbuka.Oleh karena itu banyak diperdagangkan untukkeperluan industri baik di dalam negeri, maupunekspor (Doty da/am Parenrengiet al., 2006).Menurut Pusdatin KKP (2009), Rumput lautberguna karena ekstrak hidrokoloid yang di­kandungnya banyak digunakan industri makanan,minuman, kosmetik, cat, tekstil, dan industriIainnya. Hidrokoloid adalah suatu polimer larutdalam air, yang mampu membentuk koloid danmampu mengentalkan larutan, atau mampu

SETYANINGSIH ET AL

membentuk gel. Kandunganasam amino, vitamin,dan mineral Rumput laut mencapai 10-20 kali Iipatdibandingkan dengan tanaman darat. Selain itu,beberapa jenis Rumput laut mengandung mineralpenting yanIJ berguna untuk metabolisme tubuhseperti iodin, calsium, dan selenium (Burtin,2006). Selain itu, Menurut Choudhury et al.,(2005), menyatakan bahwa algae laut memilikipotensi sebagai antibakterl, salah satunya yangdilaporkan yaitu ekstrak metanol dari 56 rumputlaut yang berasal dari kelas Chlorophyta (algaehijau), Phaeophyta (algae eoklat) dan Rhodophyta(algae merah).

Sampai saat ini, sebagian besar hasilRumput laut di Indonesia masih diekspor dalambentuk Rumput laut kering. Di lain pihak, Indone­sia masih mengimpor hasil olahan Rumput lautuntuk keperluan industri. Di masa mendatang,Rumput laut masih mempunyai prospek cerah,mengingat potensi pasar dan lahan yang masihcukup luas serta usaha budi daya saat ini masihrendah. Kondisi tersebut menunjukkan bahwabudi daya Rumput laut belum berkembangdengan baik, mengingat luas kawasan perairanKarimunjawa memilikl sumber daya perikananbesar. Kendala yang dihadapi di antaranya masihterbatasnya data dan informasi mengenaiketepatan kelayakan usaha yang dapat dijadikanacuan dalam pemanfaatan sumber daya tersebutsecara optimal.

Tujuan kajian ini adalah (1) Mengevaluasikelayakan usaha; (2) Mengidentifikasi faktor-faktorintemal dan ekstemal yang mempengaruhi usaha;dan (3) Menyusun strategi yang tepat dalam upa­ya pengembangan usaha budi daya Rumput laut.

METODOLOGI

Penentuan Iakasi kajian dilakukan seearapurposif, yaitu,!lada sentra budi daya Rumput lautdi perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara,Provinsi Jawa Tengah, dengan pertimbanganbahwa perairan Karimunjawa merupakan lokasibudi daya Rumput laut yang cukup terkenalsebagai produsen Rumput laut Indonesia. Waktukajian berlangsung selama 10 bulan dari bulanMaret sampai Desember2010.

Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) diKecamatan Karimunjawa sebanyak 111 RTP,sehingga jumlah responden yang digunakan da­lam kajian ini sebanyak35 orang, yang berdomisilidi Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemojan. Res­ponden terdiri atas 30 pembudi daya, 2 pedagangpengumpul, dan 3 ketua kelompok usaha ber­sama. Penentuan responden dilakukan denganmenggunakan metode judgement sampling.Responden ditentukan berdasarkan anggapandapat mewakili karakteristik populasl pembUdidaya Rumputlaut di peralran Karimunjawa.

Data yang diperoleh merupakan datakualitatif dan kuantltatif yang disajikan dalambentuk tabulasi untuk menyusun sasaran yang

ManaJemen IKM

Page 3: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

HASIL DANPEMBAHASAN

":!"':U 1m MILl!'\: "--'I-\:i',PUSTAKAAN

;:--:;;~ Keutuhannya

merupakan prioritas pengembangan usaha.Analisis data yang digunakan adalah analisiskeuangan berdasarkan kriteria nilai keuntungandan analisis finansial berdasarkan kriteria nilai NetPresent Value (NPV), BIC (Benefit/Cost) ratio,Internal Rate of Return (lRR), Payback Period(PBP) dan Braak Even Point (BEP). Data yangdikumpulkan meliputi laporan pembiayaan usahabudi daya Rumput laut di Karimunjawa. AnalisishUbungan dari berbagai pas dalam suatu laporankeuangan merupakan dasar untuk dapat meng­interpretasikan kondisi keuangan dan hasiloperasional usaha. Tahap selanjutnya dilakukananalisis sensitivitas untuk mengetahui seberapasensitif suatu keputusan terhadap perubahanfaktor ata.u parameter yang mempengaruhi setiappenqarnbilan keputusan. Metode analisis data inimerupakan salah satu altematif perencanaanpeningkatan usaha di masa mendatang, dengantetap mempertahankan kondisi dan potensi yangbaik, serta berkesinambungan.

Analisis kualitatif dilakukan dengan melaku­kan analisis secara deskriplif terhadap aspekteknis produksi, lingkungan pemasaran, danpengembangan usaha budi daya Rumput lautyang dilakukan untuk menggambarkan secar~keseluruhan usaha budi daya Rumput laut ter­masuk kondisi Iingkungan intemal dan eksternalyang sedang dialami oleh pembudi daya. Hasilidentifikasi faktor lingkungan internal dan ekster­nal dievaluasi dengan matriks Internal FactorEvaluation (IFE) dan External Factor Evaluation(EFE). Hasil evaluasi matriks IFE dan EFEselanjutnya dipetakan menurut matriks Internal­External (IE) untuk melihat posisi usaha dalamsuatu diagram. Untuk mempermudah perumusanalternatif strategi dan strategi yang paling menarikbagI pengembangan usaha digunakan matriksStrengths, Weaknesses, Opportunities andThreats (SWOT) dan matriks QuantitativeStrategic Planning (QSP). Kerangka pemikirananalisis kelayakan usaha budi daya Rumput lautKappaphycus alvarezii dengan metode longline.

Teknik yang digunakan untuk menentukanbobot dari faklor intemal dan ekstemal digunakanteknik Pairwise Comparison (Kinear and Taylor,1991). Teknik ini membandingkan secara berpa­sangan setlap peubah pada baris (horizontal)dengan peubah pada kolom (vertikal). Penentuanbobot setiap peubah yang dibandingkanmenggunakan skala 1, 2 dan 3. Bobot setiapfaktor strategik diperoleh dengan menentukantotal nilai setiap faktor strategik terhadap jumlahkeseluruhan faktor strategik dengan rumus:

Po; =~ Dimana:~ Po; = bobot faktor strategikL. Xi untuk faktor ke-ii=l X; = nilai faktor strategik untuk

faktor ke-ii = 1,2,3, ..... nn = jumlah faktor strategik

Vol. 7No.2

Kelayakan Usaha Bud; Days Rumpul Laut 133

Kelayakan Usaha BudlDaya Rumput Laut

Aspekteknis produkslRumput laut jenis Kappaphycus alvarezii

paling .banyak dibudidayakan di KepulauanKarirnuniawa, karena secara geografis perairan disana memiliki lingkat keterlindungan arus yangbalk. Sebelum penggunaan metode rawaipembudi daya meneoba berbagai metode lain'seperti metode lepas dasar, metode rakit apung:dan metode jalur. Namun, pada akhirnya gagaI,karena dasar perairan yang tidak eocok metodeyang tidak efisien, dan harga produk;i mahal.Proses pembuatan rawai yang dilakukan pembudidaya adalah tali nilan, atau tali poly ethylen (PE)pada u]ung-ujungnya diikat pada peiampung(botol plastik air minum) dan ditambatkan padajangkar, dimana Tiap 5-10 m diberi pelampungdan tanaman diikat pada tali nilon pada jarak 25em, den.gan satu bentang tali dengan lainnya 1-2m. Panjang bentangan tall antara 100-125 m.Metode rawai digunakan, karena pembualannyamembutuhkan bahan-bahan yang mudah didapat,nngan, praktls, dan biaya yang dikeluarkan lebihmurah daripada metode rakit.

Berdasarkan hasil pengolahan data lapang­an, bibit Rumput laut yang digunakan konsumendi perairan Karimunjawa dikembangbiakkansecara berulang-ulang (pola stek), bahkan sampaidiqunakan selama tiga tahun. Hal ini berpengaruhpada mutu .hasil panen berikutnya, karena peng­gunaan bibit yang sudah beberapa kall dipanenmenJadl kurang produktif dalam pertumbuhan.Oleh karena itu, pembudi daya perlu dibinamengenai eara berbudi daya Rumput laut yangtepat, seperti pembiakan bibit melalui anakanagar mutu hasil panen berikutnya tetap stabil. '

Penyakit yang paling banyak ditemukanmenyerang tanaman Rumput laut adalah ice-icedengan penyebab arus laut dan suhu yangberubah-ubah. Menurut Arisandi et al (2011),penyakit . tee-ice menunjukkan peningkatan per­sentase .Infeksi relalif tinggi pada siang hari danpada umt pengamatan yang dekat dengan pantai(1,008%). Kecerahan air yang sangatlinggi danrendahnya kelarutan unsur hara nitrat datarnperaira~ merupakan penyebab muneulnyapenyakit tersebut. Peneegahan yang dilakukanantara lain menggeser lokasi penanaman keperairan yang lebih sehat mutu airnya. Dalam halini, R:umput laut yang telah terserang penyakit ice­Ice biasanya langsung dipotong pada bagian yangterserang dan Rumput laut yang masih sehatse~era dip~nen. w~laupun umur tanaman kurangdan 47 han. Apabrla penyakit telah menyebar diseluruh badan tanaman, Rumput laut diangkat kedaratan dan dibuang karena busuk.

Hama tumbuhan yang sering mengganggupertumbuhan Rumput laut di perairan Karimun­jawa adalah lumut gotha. Penyebab muneulnyalumut adalah mutu air yang kurang baik, seperti

[!I,', '--1'--~-~- J ,:...., ..,.... '

I fY~:.~·"'; :.'.".:

Page 4: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

134 Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut

tidak adanya arus laut, sehingga kondisi perairanstatis. Hal itu memacu pertumbuhan lumut yangmenempel di thallus Rumput laut. Penangananyang dilakukan antara lain menyiangi lumut yangmenempel, menggoyang-goyangkan Rumput lautagar lumut yang menempel terlepas, memotongthallus Rumput laut yang sudah busuk.

Hama binatang yang menyerang tanamanRumput laut, antara lain ikan Baronang danPenyu. Kedua binatang tersebut sangat menyukaitumbuhan laut bagi sumber makanannya. Pen­cegahan yang dilakukan, antara lain melingkupitanaman Rumput laut dengan menggunakanjaring. Namun, penggunaan jaring ini tidakdilakukan oleh semua pembudi daya, karenapertimbangan biaya investasi. Solusi dalampenggunaan jaling untuk menghalangi hamabinatang dapat juga diterapkan, namun agarefisien, sebaiknya pembudi daya menempatkanareal budi dayanya di lokasi yang terhindar darijalur migrasi ikan Baronang dan Penyu.

Hama dan penyakit pada budi daya Rumputlaut dapat menurunkan produksi hingga 50%.Berdasarlkan pemecahan masalah hama danpenyakit yang menyerang tanaman Rumput taut,diketahui bahwa pembudi daya Rumput laut diperairan Karimunjawa telah mengantisipasi anca­man dalam berbudi daya dan penanganan yangdilakukan telah sesuai dengan teknik budi dayaRumput laut. Berdasarlkan hal tersebut dapatdisimpulkan bahwa penentuan lokasi usaha budidaya merupakan salah satu faktor utama dalamkeberhasilan usaha. Oleh karena itu, sebelummemutuskan untuk melakukan penanaman,pembudi daya sebaiknya mengikuti persyaratandalam pemilihan lokasi budi daya. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa metode penanaman ber­pengaruh sangat nyata (signifikansi < 0,05)terhadap laju pertumbuhan harian K. alvarezii(Susilo et aI, 2008).

Terlkait dengan pengaruh perubahan musimdan keamanan lahan usaha budi daya, pembudidaya hendaknya meningkatkan kewaspadaandengan melakukan pemantauan secara terus­menerus dan bekarja sama dengan pembudidayalain di sekitamya. Keberhasilan usaha budi dayaRumput laut harus didukung usaha perawatanselama masa pemeliharaan, bukan hanya ter­hadap tanaman itu sendiri, tetapi juga fasilitasbudi daya yang digunakan. Oleh karena i1u,peranan pembudi daya dituntut untuk selalumengawasi Rumput laut yang dibudidayakan,sehingga kemungkinan adanya kerusakan,khususnya kekuatan alam, dapat diperkecil.

Berdasarlkan hasil wawancara bahwa usahabudi daya Rumput laut sangat baik untuk dikem­bangkan, karena dapat memberdayakan masya­rakat lebih mandiri dan menciptakan lapangankerja, sehingga pendapatan keluarga meningkat.Usaha budi daya Rumput laut dapat memberikanaltematif usaha, baik sebagai sampingan maupunpokok berskala besar, yang sifatnya mudah, tidakmemerlukan modal besar, murah dan ramah

SETYANINGSIH ET AL

lingkungan. Semua orang dapat dengan mudahbelajar membudidayakan Rumput laut, karenayang terpenting adalah ketekunan dan ketelitian.

Aspek pasarHasil panen Rumput laut di Karimunjawa

dijual dalam bentuk Rumput laut kering setelahdijemur selama 3-4 hari, Rendemen Rumput lautumumnya 12%. Rumput laut kering dikemasdalam karung-karung plastik untuk dijual kepadapara pedagang pengumpul, atau kepada koperasiyang selanjutnya dijual kepada pabrik pengolahanRumput laut di beberapa kota.

Produk akhir dari hasil panen Rumput lautbasah adalah Rumput laut kering. Pengolahanlanjutan dari Rumput laut kering menjadi produkolahan seperti Rumput laut kering tawar, Sirup,Manisan, Jelly, dan Dodol hanya dilakukan oleh11 konsumen (31,43%). Hasil olahan dijual diwarung-warung tempat penjualan cinderamatakhas Karimunjawa. Kemasan yang digunakanbaru sebatas untuk melindungi produk, belumsampai memperbaiki penampilan produk. yaitudengan plastik dan diberi label dari kertas yangdicetak terpisah dari plastik pembungkus.

Permintaan pasar Rumput laut hasil produksiperairan Karimunjawa antara lain melalui PT IndoCarrageen di Gresik, Jawa Timur. Berapapunhasil Rumput laut diterima pihak pabrik, karenapabrik membutuhkan bahan baku Rumput lautdalam jumlah besar, asalkan memenuhi persya­ratan. Perusahaan melakukan pembelian Rumputlaut dalam bentuk kering asin dengan spesifikasikadar air (KA) 35-37% dan kadar kekotoranmaksimal 2%. Rumput laut yang lembab denganKA lebih dari 18% akan mengakibatkan Rumputlaut mengalami fermentasi dan menimbulkan bauyang tidak diharapkan. Mutu produk yangdihasilkan oleh pembudi daya Rumput laut diKarimunjawa cukup baik dengan tingkat retour(pengembalian produk rusak) oleh pabrik oIahandi bawah 10%. Pada kelompok usaha sudah adastruktur organisasi yang jelas sehingga sudah adasemacam Quality Control (QC) di usaha tersebut.Hal-hal yang diperhatikan untuk mengatasipermasalahan kegagalan penjualan oleh pembudidaya adalah umur panen, cara panen danpenanganan pascapanen.

Pembudi daya yang belum bergabung dalamkelompok usaha memiliki kebebasan dalammemasarlkan produknya. Produk yang dihasilkandijual kepada pedagang pengumpul yangmenawarlkan harga paling tinggi. Bagi pembudidaya yang telah tergabung dalam kelompokusaha, tidak lagi memikirlkan produknya dijual kemana, karena ditangani oleh kelompok yang telahmenjalin ke~a sama dengan pedagang pengum­pul, atau Ketua kelompok tersebut merupakanpedagang pengumpul juga. Pembayaran dilaku­kan di muka, artinya produk dibayar setelah pro­duk dihitung dan diterima pedagang pengumpul.

Manajemen IKM

Page 5: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

Aspek keuangana. Pendapatan

Usaha budi daya Rumput laut mempunyaidua musim, yaitu musim bagus dan musim kurangbagus akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.Selama satu tahun, usaha budi daya Rumput lautmengalami tiga kali musim bagus. Pada musimbagus, rataan per musim tanam menggunakanbentangan 20 buah dengan panjang 125 m.Dengan ukuran tersebut dapat dihasilkan Rumputlaut basah 14.792 kg, kemudian diambil 500 kguntuk dijadikan bibit pada musim tanam berikut­nya. Rumput laut basah kemudian dikeringkanselama 3-4 hari menjadi 1,286 kg Rumput lautkering. Harga Rumput laut di tingkat pembudidaya untuk Rumput laut basah Rp1.059 per kgdan harga Rumput laut kering Rp9.324 per kg.

Musim kurang bagus untuk usaha budi dayaRumput laut di Karimunjawa terjadi 2 kali dalam 1tahun. Pada musim kurang bagus, rata-ratakonsumen mengurangi luasan usaha budi daya.Setiap musim tanam pada saat musim kurangbagus, jumlah bentang yang digunakan rataan 16buah dengan panjang bentang 100 m. Hasilproduksi Rumput laut basah 7.609 kg (dikurangi400 kg untuk bibit) dan sisanya dikeringkanmenghasilkan 748 kg Rumput laut kering. Hargajual Rumput laut basah Rp943 per kg dan hargaRumput laut kering adalah Rp8.471 per kg.

Berdasarkan data hasil produksi dan hargajual Rumput laut kering pada musim bagus (3 kalimusim tanam) diperoleh perhitungan penerimaanlpendapatan 35,97 juta rupiah per tahun. Padamusim kurang bagus (2 kali musim tanam)diperoleh 12,67 juta rupiah per tahun. Totalpenerimaan dari hasil usaha budi daya Rumputlaut di Karimunjawa 48,64 juta rupiah per tahun,atau 18,32 juta rupiah per musim tanam, atau4,05 juta rupiah per bulan.

b. Analisis finanslalKurangnya pengetahuan bisnis, seperti

perhitungan kelayakan usaha menjadi kendalatersendiri bagi konsumen. Hal ini terjadi karenadata produksi, pemasaran, dan arus keluar masukuang tidak tercatat rapi. Dari aspek keuangan,modal yang dimiliki pembudi daya berasal dariplnjaman bank, millk sendirl, milik kelompok,bantuan dan pemerintah atau lembaga lain,hutang kepada tetangga, atau hutang kepadapedagang pengumpul.

Perhltungan kelayakan finansial usaha budidaya Rumput laut menggunakan lima kriteriainvestasi, yaltu NPV, BIC Ratio, IRR, PBP, danBEP. Terlebih dahulu dibahas mengenai biayainvestasi dan biaya operasional, tennasuk biayapenyusutan.

Kegiatan penanaman membutuhkan bahan­bahan, seperti tali untuk kapling dan bentangan,tali jangkar, tali rafia, pelampung, patok kayu,perahu, jangkar, dan bibit Rumput laut. Untukkegiatan penanganan hasil panen dibutuhkanbahan-bahan, seperti para-para, waring, terpal,

Vol. 7 No.2

Kelayakan Usaha Bud; Daya Rumpul Laut 135

keranjang, karung plastik, timbangan, dan kalkula­tor. Total biaya investasi untuk usaha budi dayaini Rp10,20juta (TabeI1).

Biaya operasional usaha budi daya Rumputlaut per tahun ialah 10,61 juta rupiah, atau 2,12juta rupiah per musim tanam. Biaya operasionaltersebut terdiri atas biaya tetap, yaitu biayapenyusutan dan biaya tidak tetap, yaitu upahtenaga kerja lepas dan penggantian pelampung(botol air minum). Rincian biaya operasionaldisajikan pada Tabel 2. Berdasarkan analisisperhltungan komponen-komponen biaya didapat­kan total biaya pengeluaran yang terdiri atas biayainvestasi dan biaya operasional untuk produksiRumput laut per tahun Rp20,82 juta.

Nilai kriteria kelayakan finansial usaha budidaya Rumput laut di Karimunjawa adalah:1. NPV

Berdasarkan perhitungan dengan mengguna­kan tingkat suku bunga 14% diperoleh nilaiNPV 30,81 juta rupiah. Hal ini menunjukkanbahwa keuntungan selama tiga tahun umurinvestasimendatangkan keuntungan 30,81 jutarupiah. Akumulasi nilai NPV positif mengindi­kasikan bahwa usaha budi daya Rumput laut diKarimunjawa menguntungkan dan layak di­kelola.

2. Net B/CBerdasarkan analisis perhitungan Net

B/C Ratio diperoleh nilai Net B/C Ratio 2,69.Nilai Net B/C Ratio lebih besar dari 1 menun­jukkan bahwa usaha budi daya Rumput laut diKarimunjawa layak dilaksanakan bila dilihatbaik dari dampak sosial yang dltimbulkanmaupundari segi finansialnya.

3.IRRNilai IRR dari perhltungan NPV1; DF 14% dannilai NPV2; DF 20% diperoleh IRR 47.58%,yaitu nilai ini lebih besar dari suku bunga bankkomersial yang berlaku pada saat melakukankajian, yaltu 14%. IRR lebih besar dari bungabank komersial mengindikasikan bahwa usahabudi daya Rumput laut di Karimunjawa layakdilaksanakan (Kadariah et al., 1999).

4. PBPBerdasarkan analisis perhitungan. PBP 1,61tahun, atau 19 bulan. Biaya investasi 10,20juta rupiah dan umur ekonomis selama tigatahun maka proyek ini dapat dikembalikanmelalui arus kas selama 1.61 tahun. Nilai 1,61tersebut lebih pendek dari jangka waktu umurekonomis proyek investasi. Hal ini mengindi­kasikan bahwausaha budi daya Rumput laut diKarimunjawa layak dikembangkan (Umar,1997).

5. BEPBerdasarkan analisis perhltungan BEP diketa­hui bahwa t1tik impas untuk usaha budi dayaRumput laut di Karimunjawa pada penjualanRp13,23 juta, atau dapat dikatakan diperlukanpenjualan 1.474 kg Rumput laut kering untukmendapatkan kondisi seimbang antara biayadengan keuntungan.

Page 6: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

Tabel 2. Biaya operaslonal usaha budi daya Rumpullaul di Karimunjawa

136 Kelayakan Usaha Budl Daya Rumput Laut

Tabell. Biaya investasl usaha budi daya Rumput lautdi Karimunjawa

c. Anal/sis sensltlvltasAnalisis sensitivitas yang dilakukan untuk

mellhat usaha budi daya Rumput laut diKarimunjawa layak untuk dllaksanakan, jika terjadiperubahan harga jual (P), biaya (I), atau hasilproduksl (V) (Pramudya, 2002). Asumsi yangdigunakan adalah apabila terjadi kenaikan biaya10%, atau harga jual dan hasll produksi masing­masing mengalami penurunan 5%. Pada per­hitungan tersebut dapat diketahui batas-batas nilaikelayakan untuk usaha budl daya Rumput laut diKarimunjawa (Tabel 3).

Tabel 3 menunjukkan bahwa perubahanpada harga jual, atau volume produksi 5% a~an

menurunkan nllai NPV 17% menjadi Rp25,66 Juta

JenisBiaya

Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang,dan Ancaman

Kekuatana. Potensi lahan budi daya masih besar

Potensi perairan keseluruhan mencapai 1.159,ha dengan tingkat pemanfaatan baru 275 ha,atau 23,73%. Hal inj terlihat dari totalpemanfaatan lahan untuk budi daya masihrendah, sehingga lahan perairan yang dapatdimanfaatkan masih sangat besar, yaitu 884ha, atau 76,27%. Kondisi ini merupakanpeluang, sekaligus tantangan di masa depandalam meningkatkan pemanfaatan lahan danpeningkatan kapasitas produksi.

b. Sarana prasarana produksi mudah diperolehSarana produksi utama yang dibutuhkan dalamusaha budi daya Rumput laut dengan metoderawai adalah tali, pelampung, bibit, jangkar,perahu, dan patok kayu. Bibit berasal daridaerah sekitar dan kadang berasal dari anakanhasll budi daya sendiri. Tali yang digunakanuntuk mengikat bibit Rumput laut tahan sekitar5-6 kali panen (satu tahun), sedangkanpelampung yang digunakan adalah dari botolair minum. Patok menggunakan bambu yangdiambll dari sekitar lokasi usaha. Perahu danbahan-bahan untuk membuat jangkar diper­oleh dari toko di ibu kota Kecamatan Karimun­jawa, atau di Kabupaten Jepara.

c. Masa produksi singkatMasa produksi Rumput laut dalam satu siklusmencapai 2 bulan dari sejak persiapan hinggapemanenan. Waktu yang singkat tersebutmenjadi daya tarik yang kuat bagi pendudukKecamatan Karimunjawa untuk membudi­dayakan Rumput laut.

dari kondisi normal. Pada penurunan harga jual5% akan berakibat pada BEP, atau kondisl titikimpas yang dicapai pada penjualan 1.551 kg danpada penurunan volume produksi 5%, titik impasdicapai pada penjualan 1.474 kg. Faktor biayasangat berpengaruh banyak pada perMungananalisis usaha. Kenaikan biaya 10% menurunkannllai NPV hingga Rp23,59 juta, atau penurunan23% dari kondisi normal. Berdasarkan perhitung­an perubahan pada ketiga asumsi tersebut terlihatnilai perubahan yang terjadi masih dapat ditolelir,dalam art! usaha bud! daya Rumput laut maslhmenguntungkan dan layak dllaksanakan. . .

Hasil analisis lebih lanjut didapatkan OIlalNPV negatif, yang berarti usaha budi dayaRumput laut merugikan dan tidak layakdllaksanakan, yaitu apablla harga jual menurunhingga 30% (Rp6.288/kg) atau biaya yangdikeluarkan meningkat hingga 43% (Rp29,77 jutaltahun) atau volume produksi menurun hingga30% (3.748 kg/tahun).

2.612.500350.000400.000750.000102.500475.000

50.000

150.000

121.472323.055246.584

298.3402.000.0001.607.416

716.000

10.202.367

3.037.1883.037.188

2.400.000641.250

2.400.0001.050.000

640.000300.000

150.000

7.581.250

JumlahInvestasl (Rp)

10.618.438

Biayarrahun(Rp)

500 buah

Unit

4 roll901113roll

Komponen Investasi

Biaya tetapPenyusutan

a. Total biaya tetapBiaya tidak tetapTenaga pengikat bibil (4 orang)Tenaga penanaman (3 orang)Tenaga pemellharaan (1 orang)Tenaga pemanenan (3 orang)Tenaga penjemuran (1 orang)Tenaga pengangkutan (2 orang)Pengganlian botol aqua (100buah)

b. Total blaya tldak tetap

Investasl total (a+b)

a. Keglatan penanamanTall kapllng/bentang 5 mmTalljangkar10mmTall rafia (penglkatRumput laut)Pelampung (botol airmlnum)Palokkayu 20balangPerahu 1 buahJangkar (besi 10kg) 8 unitBlbil 500kgb. Keglatan penanganan panenPara-para (1 x 10)m2 10buahWaring (1,2x 100)m2 1 rollTerpal (2 x 100)m2 1 rollKeranjang 10buahKarung Plasllk(50 kg) 30buahTimbangan 1 buahKalkulalor 1 buah

SETYANINGSIH ET AL Manajemen IKM

Page 7: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

Kelayakan UsahaBudi Daya Rumpul Laut 137

Tabel 3. Anallsis sensilivilas usaha budi daya Rumpullaul di Karimunjawa

Indikalor NPV Net B/C IRR PBP BEP BEP(Rp) Ralio (%) (tahun) (Rp) (kg)

P -5% 25.664.046 2,41 45,71 1,71 13.239.813 1.551P -30% -110.428 0,99 13,59 5,76 13.240.029 2.106I +10% 23.591.045 2,17 43,77 1,83 14.563.792 1.621I +43% -261.010 0,99 13,31 5,48 18.933.039 2.108V -5% 25.664.046 2,41 45,71 1,71 13.239.800 1.474V -30% -110428 0,99 13,59 5,76 13.239.887 1.474Keterangan: V = Volume Produksi; P = Harga OutputlHarga Jual; I - Harga fnputlBiaya

BUKU IW L11UKUPT. PERPUSTAV-AAN

Harcp OiJaga /{cutuhafinyJ.

para lmtah daral dan pedagang pengumpul,padahal sektor perbankan sudah dilibatkandalam pemanfaalan polensi Rumpul laut.Fasilitas perbankan sudah ada, namunpembudi daya belum memanfaalkan secaramaksimal, karena lerbenlur oleh faklorproseduralperbankan.

b. Hasil produksi belum oplimalProduksi Rumpul taut di perairan Karimunjawabelum dimanfaalkan secara maksimal, anlaralain disebabkan mutu bibil rendah dan jumlahbenlang Rumput laul yang digunakan masihsedikil, antara 16-20 benlang, padahal sumberdaya lahan perairan belum dimanfaalkan(masih 884 hal.

c. Kelompok usaha kurang diberdayakanKelompok usaha di Karimunjawa secara umumbelum terbangun dengan baik di masing­masing kawasan. Keberadaan kelompokusaha dalam usaha budi daya Rumpul laul diKarimunjawa sangat berpengaruh bagipembudi daya, karena membanlu mengualkanperekonomian, sehingga usaha tetap be~alan

dan adanya alih keterampHan teknis produksidan ekonomi. Pembudi daya yang belumbergabung dalam kelompok usaha berpenga­ruh juga pada efeklivitas pola pendampingan,baik dari pemerintah maupunswasta.

d. Sulit mendapalkan bibil bermutuPenggunaan bibit unggul di awal penanamansangat berpengaruh pada mutu produkRumput laut yang dihasilkan. Investasi usahapenyedia bibit Rumput laut belum berkembangsecara serentak dan komersial. Pembudi dayaRumput taut yang membeli bibit dari pembudidaya bibit yang ternyata merupakan pembudidaya Rumpul laut juga. Secara umum pembudidaya Rumput laut di lokasi kajian masihmenggunakan bibit Rumput laut dari hasHpanen sendiri (pola stek).

e. Pemilik usaha kurang inovatifHasil panen Rumpul taut basah hanyadikeringkan menjadi Rumput laut kering tawardan kering asin. Tindak lanjut dari pengeringantersebut hampir semua pembudi dayalangsung menjual ke pedagang pengumpultanpa diolah menjadi produk bernilai ekonomilebih tinggi, padahal bahan baku Rumput lauttersebut dapat diolah menjadi produklbahanbemUai ekonomi tinggi, seperti Agar kertas, Eskrim potong dan cair, Sirup, Manisan, Tepung

C),..........

l~~::CU ;;UN-IA

d. Teknik budi daya sederhanaRumpul laut merupakan organisme yang tidakmemerlukan pupuk, karena memperolehmakanan rnelalui aliran air yang melewatinya,atau melalui sintesis bahan makanan disekitarnya dengan bantuan sinar matahari.Jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii dapatlumbuh dengan baik pada kisaran inlensilascahaya 6500-7500 Lux (Lobban and Harrison,1995). Namun sebaliknya, adanya cahayamatahari yang berlebihan mengakibatkan rumputlaut memutih akibat hHangnya prolein (IndrianidanSumiarsih, 2003).Rumpul laut juga lidak memerlukan obat­obalan pembasmi hama dan penyakit. Olehkarena itu, budi daya Rumpul laut sangatmudah dipelajari, karena lidak memenukanteknoloqi linggi.

e. Tenaga kerja dari lingkungan sekilarJumlah penduduk di Kecamalan Karimunjawatahun 2008 sebanyak 8.687 jiwa denganjumlah pembudi daya laul mencapai 111(rumah langga pembudi daya (RTP).Berdasarkan data tersebut diyakini bahwatenaga kerja, khususnya tenaga mengikat bibitdan tenaga panen, sangat mudah dilemukan,karena lidak rnemenukan keahlian khusus.Usaha budi daya Rumput laul di perairanKarimunjawa membutuhkan lenaga kerjaselempal sedikilnya satu orang dalam satumusim lanam. Ralaan lenaga kerja padausaha budi daya Rumpul laul bertempallinggal berdekalan dengan lokasi budi dayadan memiliki kemauan bekerja. Usaha budidaya Rumpul laut di Karimunjawa mampumenyediakan lapangan kerja baru, meningkat­kan pendapalan masyarakal, menjaminkeberlanjulan peningkatan produksi Rumputlaut, serta memberikan kontribusi nyata bagiperolehandevisa negara.

Kelemahana. Kekurangan modal unluk pengembangan

usahaKesulilan modal berupa uang menjadikan parapembudi daya bergantung pada pedagangpengumpul, karena meminjamkan uang kepa­da pedagang pengumpul, sehingga sebagianhasil panen dibayar untuk menutup hutangmodal usaha. Pembudi daya Rumpul lautbelum dapal sepenuhnya lerbebas dari hutanq

Vol. 7 NO.2

Page 8: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

138 Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laul

agar, dan Dodo!. Mental kewirausahaan yangbelum dimiliki para pemilik usaha turutmempengaruhl faktor inl dalam mengembang­kan usahanya.

Peluanga. Persyaratan mutu produk yang mudah

dipenuhiPabrik atau penampung bahan baku padaumumnya menampung semua hasll produkslRumput laut dari Karimunjawa, dengan persya­ratan Rumput laut kering mengandung KA 35­37% dan tingkat kekotoran makslmal 2%.Untuk mendapatkan Rumput laut denganpersyaratan mutu tersebut, cukup denganpenjemuran yang maksimal dan pengayakan.

b. Permlntaan Rumput laut sangat besarPermintaan Rumput laut dunia untuk Industrisemakin meningkat dengan telah ditemukan­nya beberapa teknologi pengolahan dari bahanbaku Rumput laut. Pabrik pengolah Rumputlaut slap menampung berapapun jumlahRumput laut kering yang dihasHkan olehpembudi daya dari Karimunjawa. Selain Itufaktor Karimunjawa sebagai daerah wlsatatelah mengakibatkan kebutuhan cinderamatakhas Karimunjawa meningkat, salah satunyaproduk olahan Rumput laut asal Karimunjawa.

c. Hubungan balk dengan pemasokPemasaran Rumput laut di Karimunjawasangat mudah, karena pedagang pengumpulmerupakan penduduk Karimunjawa. Hubunqanbalk antara pembudl daya dengan pedagangpengumpul dan pedagang pengumpul denganpabrik berpengaruh pada penentuan hargayang disepakati kedua belah pihak dan jumlahbahan baku yang dibutuhkan. Pembudi dayajuga dapat membayar plnjaman modal kepadakelompok usaha, atau pedagang pengumpulsetelah panen. Pola kemitraan pasar yangterbentuk berslfat f1eksibel, sehingga maslhdiperlukan pendamplngan guna memperkuatpola yang dibangun sehingga dapat berjalansaling menguntungkan.

d. Citra positif Rumput laut asal Karimunjaw8Sampai saat Ini, hasil produksl Rumput lautasal Karimunjawa terkenal memiliki KA, tlngkatkekotoran, dan rendemen yang telah dlsyarat­kan pabrikan di lingkat dunla. Selain itu,penanganan Rumput laut pada saat pra­produksi, produksl dan pasca produksi jugamasih dalam batas wajar tanpa menggunakanbahan-bahan yang dilarang, seperli pestislda,pemutih, dan obat-obatan.

e. Kebijakan pemerintah yang mendukung usahaPemerintah Kabupaten Jepara telah menetap­kan komoditas utama Rumput laut sebagaiproduk unggulan. Basis produksi Rumput lautdi Kabupaten Jepara adalah di perairanKarimunjawa. Kementerian Kelautan danPerikanan berkerja sama dengan pemerintahProvinsi dan Kabupaten mencanangkan gerak­an peningkatan produksi perikanan melalui

SETYANINGSIH ET At

program minapolitan. Program mlnapolitanadalah program yang menggerakkan pereko­nomian dari sektor perikanan dan kelautanyang menjadi unggulan dl liap-tiap daerah.Kebijakan pemerlntah ini merupakan peluangsangat besar bagi pengembangan usaha budidaya Rumput laut. Dukungan Pemerintahdaerah dan pemerintah pusat sangat banyak,antara lain pemberian bantuan modal; pening­katan mutu SDM bimbingan teknis; penyedlaanbibit dan sarana produksl; pendampinganteknologi, penanganan penyakit, pengolahan,dan pemasaran hasil produksi.

Ancamana. Banyak pesaing dari daerah lain

Saat ini daerah penghasil Rumput laut Kappa­phycus alvarezii yang sudah dikenal di Indo­nesia antara lain di Tambeanga dan Saponda(Sulawesi Tenggara); Takalar, Bantaeng,Janeponto, Bulukumba, dan Selayar (SulawesiSelatan); Madura; Bali; Nusa Tenggara Barat;Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

b. Fluktuasiharga di tlngkat duniaApabila permintaan Rumput laut dari luardaerah dan dari luar negeri, seperti China,meningkat, sehingga pasokan bahan bakuRumput laut sering kali mengalami kekosong­an. Hal tersebut memacu f1uktuasi hargaRumput laut di pasaran. Perekonomlan duniayang lesu menyebabkan daya beli Rumput lautmenurun dan berakibat harga Rumput laut dipasaran menjadi murah. Selain itu orientaslekspor masih dalam bentuk bahan baku(kering asin) telah menyebabkan poslsi tawarrendah dan pengendali harga ditentukan olehpabrik pengolahdl luar negeri.

c. Adanya hama dan penyakitPerubahan lingkungan yang f1uktuatif menye­babkan timbulnya hama dan penyakit,sehlngga berpengaruh pada kapasitas produk­si. Saat inl belum ada teknologi terhadappenanggulangan penyakit ice-ice, karenakegiatan budi daya Rumput laut bersifat budidaya terbuka, sehlngga perlakuan secarakimiawi sulit dilakukan. Lumut menjadi faktorkegagalan panen karena melekat kuat padabatang Rumput laut, sehingga sulitdibersihkan. Kondisi perairan Karimunjawayang masih te~aga berdampak padamelimpahnya sumber daya perikanan dankelautan, termasuk ikan Baronang dan Penyuyang berperanjuga sebagai pemakan tanamanRumput laut.

d. Pengaruh perubahan muslmPerubahan musim dan pengaruh pemanasanglobal juga mempengaruhi pola tanam Rumputtaut, karena mutu perairan menurun dangelombang lingg! sehingga kurang sesuai bagipertumbuhan Rumput laut. Akibat dariperubahan musim, sepertl gelombang linggi,selama masa berproduksi adalah ikatanpelampung, bibit Rumput laut, patok kayu, dan

Manajemen IKM

Page 9: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

Kelayaksn Usaha Budi Days Rumput Laut 139

jangkar menjadi lebih longgar, apabila padapengikatan awal kurang kuat sehingga akanterlepas dan apabHa tidak dilakukanpengontrolan akan merugikanusaha.

Posisl Usaha Berdasarkan Matriks IE

Matrlks IFEIdentifikasi terhadap faktor-faktor internal

usaha berupa kekuatan dan kelemahan ber­pengaruh pada pengembangan usaha budi dayaRumput laut di perairan Karimunjawa. HasHidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagaifaktor strategik internal, selanjutnya diberikanbobot dan rating untuk setiap faktor, sehinggadiperoleh total skor nilai (TabeI4).

Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktorinternal didapatkan total skor 2,52. Nilai ini beradadi atas nilai rataan 2,5 yang menunjukkan posisiinternal perusahaan yang cukup kuat, yaituperusahaan memiliki kemampuan di atas rataandalam memanfaatkan kekuatan dan mengan­tisipasi kelemahan internal (David, 2004).

Matriks EFEHasil identifikasi faktor eksternal yang terdiri

atas peluang dan ancaman kemudian dHakukanpembobotan serta peringkat (rating) dan hasHfaktor strategik eksternal diperoleh seperti dimuatpada Tabel 5.

HasH perhitungan faktor-faktor eksternaldidapatkan total skor 2,83. Nilai ini berada di atasnllai rataan 2,5 menunjukkan posisi eksternalperusahaan cukup kuat, yaitu perusahaanmemiliki kemampuan di atas rataan dalammemanfaatkan peluang dan mengantisipasiancaman eksternal (David, 2004).

Matriks IEHasH evaluasi matriks internal selanjutnya

digabungkan dengan hasil evaluasi matriksekstemal yang menghasHkan matriks IE, sehinggaposisi usaha dapat dipetakan untuk memper­mudah merumuskan alternatif strategi pengem­bangan usaha. Penentuan posisi strategi padamatriks IE didasarkan pada hasH total nHai IFE

yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilaiEFE pada sumbu y (David, 2004). Nilai IFE yangdiperoleh dari usaha budi daya Rumput laut diKarimunjawa ialah 2,52 dan nilai EFE ialah 2,83,dipetakandalam Gambar 1.

Pemetaan posisi usaha sangat penting bagipemilihan alternatif strategi dalam menghadapipersaingan dan perubahan yang terjadi. Total skornilai pada matriks internal 2,52 dan total skor nHaimatriks eksternal 2,83, sehingga perpaduan darikedua nHai tersebut menunjukkan bahwa strategiutama bagi pengembangan usaha terletak padasel V. Sel V dikelompokkan dalam strategipertumbuhan melalui integrasi horizontal, yaitusuatu kegiatan untuk memperluas usaha dengancara membangun di lokasi yang lain danmeningkatkan jenis produk, serta jasa. Strategipertumbuhan pada sel V merupakan pertumbuhanusaha itu sendiri. Didesain untuk mencapaipertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit,atau kombinasi dari keliganya. Hal ini dapatdicapai dengan cara perluasan lahan usaha,mengembangkan produk melalui proses peng­olahan, menambah mutu produk, atau meningkat­kan akses ke pasar lebih luas. Berdasarkan hasHkajian, usaha yang memiliki kinerja yang baikcenderung focus untuk tumbuh, baik secarainternal rnelalui sumber dayanya sendiri, atausecara eksternal melalui sumber daya dari luar(Rangkuti, 2006). HasH matriks IE selanjutnyadigunakan untuk merumuskan altematif strategidengan menggunakan matriks SWOT.

Rumusan Alternatif Strategi

Penyusunan strategi pada matriks SWOTdisesuaikan dengan hasH yang diperoleh darimatriks IE, yaitu strategi peningkatan mutu danperluasan usaha. HasH analisis SWOT untukusaha budi daya Rumput laut di perairanKarimunjawa disajikan pada Gambar2.

Setelah diperoleh beberapa altematif strategiyang dapat diterapkan oleh pembudi daya, makaselanjutnya dilakukan pemilihan alternatif strategiyang paling menarik untuk diimplementasikandengan menggunakan matriks asp (Tabel 6).

Tabel 4. Faktor strategik internal usaha budi daya Rumput laut diperairan Karimunjawa

0,08 4 0,340,07 3 0,200,10 4 0,400,11 4 0,450,05 4 0,22

0,12 2 0,250,08 2 0,170,13 1 0,130,12 2 0,240,12 1 0,121,00 2,52Jumlah

No Faktor Intemal Bobot (a) Rating (b) NHai (axb)Kekuatan:1 Potensi lahan budi daya masih besar2 Sarana prasarana produksi mudah diperoleh3 Masa produksi singkat4 Teknik budi daya sedemana5 Tenaga ke~a dari Iingkungan sekitarKelemahan:1 Kekurangan modal untuk pengembangan usaha2 Hasll produksi belum optimal3 Kelompok usaha kuran9 diberdayakan4 Sulilmendapatkan bibit bermutu5 Pemilik usaha kurang inovatif

Vol. 7 NO.2

----j----~u.:u I:~;;~',:~·!_;~) I UPT. pa~;:'USTAl<:,t.t-\!·J-,:.-::c·:j ·ii.j,~.i:A ~::r<ip DiJ.::g3 I:cutuil<lnnya-----.__. --'---

Page 10: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

140 Kelayakan Usaha Budl Days Rumput Laut

Tabel 5. Faktor strategik ekatemal usaha budl daya Rumput laul dl perairan Karimunjawa

No Faktor EkstemalPeluang:1 Persyaratan mutu produk mudah dipenuhi2 Penmlntaan Rumput lout sangat besar3 Hubungan beik dengan pemasok4 Citra posltif Rumput laul asal Karimunjawa5 Kebijakan pemerintah yang mendukung usahaAncaman:1 Banyak pesaing dari daerah lain2 Fluktuasl harga Rumput laut dl tingkat dunia3 Adanya hama dan penyakll4 Pengaruh perubahan musim

Jurnlah

Bobot (a) Rating (b)

0,15 40,14 40,10 30,08 40,12 3

0,10 20,10 20,13 10,08 21,00

Nllai (axb)

0,580,580,310,330,35

O,190,210,130,152,83

Tolal Skor IFEKuat Rataan Lemah

40 30 2,52 20 10

T1nggiI III

Pertumbuhan Penciulanw 30ILW..~ Rataan 2,83 IV VIl/)

Stabllllas Penciulanii- 2,0{!.

RendahVII VIII IX

Pertumbuhan Pertumbuhan Likuldasl1 0

Gambar 1. Total skor IFE-EFE usaha budi daya Rumput laut dl perairan Karimunjawa

Kekualan (5) Kelernahan (W)Faklor Inlamal 1. Polensi lahan budi daya 1. Kekurangan modal unluk

masih besar pengembangan usaha2. 5arana prasarana produksi 2. Hasil produksl belum optimal

mudah dlperoleh 3. Kelompok usaha kurang3. Masa produkaisingkal dlberdayakan4. Teknlk budi daya sedemana 4. 5ullt mendapatkan blblt

Faklor Ekslernal 5. Tenaga kerja dari IIngkungan benmutusekitar 5. Pemlllk usaha kurana inovali!

Peluang (0) Slralegi 5-0 Slrategl W-O1. Persyaratan mulu produk mudah 1. Memperluas lahan usaha 1. Peningkalan kelerampllan

dipenuhi budidaya(51,52,54,55, teknls budi daya untuk2. PenminlaanRumput lout sangal 01,02,05). peningkatan mutu produk CN2,

besar 2. Mengembangkanpengolahan W3, W4, W5, 01, 04, 05).3. Hubungan balk dengan pemasok hasll budl daya (52, 54, 55, 2. Pemberdayaananggola dan4. Citra positl! Rumpullaut asal 02,04,05). kelompok usaha untuk

Karimunjawa menlngkatkan usahanya CN3,5. Kebijakan pemerintah yang W5, 01, 03, 05).

mendukung usahaAnearnan (T) Slralegl S·T Slralegl W-T1. Banyak pesaing dari daerah lain Mengoptimalkankapasltas 1. Penlngkatan aksas penmodalan2. Fluktuasi harga Rumput laut dunia produksi yang ada (51, 52, 54, CNl, W2, W3, T1, T2).3. Adanya hama dan penyaklt T4, T5). 2. Memperluasdan4. Pengaruh perubahan musim mempertahankanjaringan

oemaseran LW1 W3 Tl T21.

Gamber 2. Malriks 5WOT usaha budi daya Rumpuilaul di perairan Karimunjawa.

SETYANINGSIH ET AL Manajemen IKM

Page 11: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

Kaleyaksn Usehe Budi Daya Rumput Laut 141

Tabel 6. Penenluan allernalif stralegi lerbaik usaha budi daya Rumpul lauldi perairan Karimunjawa

Allernalif51ralegi Kelerkailan Bobol PeringkalStrategl S-oMemperiuas lahan usaha budi daya.Mengambangkan pangolahan hasil budi daya.Strategl W-oPeningkalan kalarampilan leknis budi daya unlukpaningkatan mutu produk.Pemberdayaan anggota dankelompok usaha unlukmeningkatkan usahanya.Strategl W·TPaningkalan akses permodalan.Memperiuas danmempertahankan jaringanpamasaran.Strategi S·TMangoplimalkan kapasitas produksi yang ada.

51,52,54,55,01,02,0552,54,55,02,04,05

W2, W3, W4, W5, 01, 04, 05

W3, W5, 01, 03, 05

W1, W2, W3, T1, T2W1, W3, T1, T2

51,52,54, T4, T5

5,655,17

5,52

5,63

4,334,12

4,59

IIIV

III

VIVII

V

Berdasarkan analisis lersebut, strategi yangpaling tepat untuk pengembangan usaha adalahpemberdayaan anggota dan kelompok usahabersama untuk meningkatkan usahanya (skor5.83), memperluas lahan usaha budi daya (skor5.65) dan peningkatan keterampilan teknis budidaya untuk peningkatan mutu produk, denganmempertahankan komitmen manajemen terhadapmutu produk dan mensoslalisasikannya kepadaseluruh pembudi daya (skor 5,52). Ketiga strategitersebut dapat dilaksanakan secara bersamaan,karena saling mendukung satu dengan yanglainnya.

KESIMPULAN

Hasil analisis kelayakan finansial menunjuk­kan bahwa usaha budi daya Rumput lautKappaphycus alvarezH dengan metode longline diperairan Karimunjawa secara finansial mengun­tungkan dan layak dilaksanakan, namun keun­tungan yang diperoleh belum cukup untukpengembangan usaha, dnunjukkan dengantingkat suku bunga 14% diperoleh nilai NPV positifRp30,81 juta; BIC ratio> 1 (2,69); nilai IRR lebihbesar dari tingkat suku bunga yang disyaratkansebesar 14% yaitu 47,58%; PBP selama 1,61tahun (sekitar 1g bulan); nilal BEP diperoleh padaRp13,23 juta, atau penjualan 1.474 kg Rumputlaut kering. Hasil analisis sensitivltas menunjukkanbahwa usaha budi daya Rumput laut akanmerugikan dan tidak layak dilaksanakan, apabilaharga jual menurun hingga 30% (6,29 rlburupiahlkg), atau biaya yang dikeluarkan maningkathingga 43% (29,77 juta rupiah/tahun) atau volumeproduksi menurun hingga 30% (3.748 kgltahun).

Hasil identifikasi taktor internal terdapat limakekuatan dan lima kelemahan, sementara padafaktor Iingkungan ekstemal terdapat lima peluangdan empat ancaman. Perpaduan Nilai IFE 2,52dan nilai EFE 2,83 dalam matriks IE menunjukkanbahwa posisi usaha terlelak pada sel V(pertumbuhan).

Strategi pengembangan usaha budi dayaRumput laut Kappaphycus alvarezii dilakukandengan metode longline di perairan Karimunjawapaling tepat dilakukan melalui pemberdayaananggota dan kelompok usaha bersama untukmeningkatkan usahanya, memperluas lahanusaha budi daya dan peningkalan keterampilanteknis budi daya untuk peningkatan mutu produk.Ketiga strategi tersebut dapat dilaksanakansecara bersamaan, karena saling mendukungsatu dengan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi, A, Marsoedi, H. Nursyam, dan ASartimbul. 2011. Kecepalan danPresentase Inteksi Penyakit Ice-Ice padaKappaphycus alvarezii di Perairan BlutoSumenep Jurnal IImiah Perikanan danKelautan, 3(1): 47·51.

Burtin, P. 2006. Nutritional Value ot Seaweed.Electronic J. Environ. Agric. Food J. Chern.5 (3): 6.

Choudhury, S. Sree, A MUkherjee, 5.C. Pattnaik,P. Bapuji. M. 2005. In Vitro AntibacterialActivity otExtracts ot selected Marine Algaeand mangroves Against Fish Pathogens.Journal Asian Fisheries Science, 18:185­294.

David, F.R. 2004. Konsep Manajemen Strategis.(Terjernahan). Prenhallindo, Jakarta.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara.2008. Buku Saku. Jepara.

Indriani, H., 5umiarsih, E. 2003. BUdidaya,Pengolahan, dan Pernasaran Rumput Laut.PenebarSwadaya, Jakarta.

Kadariah, L. Karlina dan C. Gray. 1999. Pengan­tar Evaluasi Proyek (Teriemahan). FakultasEkonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

{al. 7Na. 2I 8U:;U :; ':: :','iJL~;{ ;

U;-'T. P[;~-~i:;UST/,~:"'i,.tJ: JH::n::p DUEsJ Keutuhannva I--_.._-".-_._~_L J ,

.~~-J

Page 12: Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus ...digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · terumbu karang. Berdasarkan ... Kondisi tersebut menunjukkan

142 Kelayakan Usaha Bud; Days Rumput Lau!

Kinnear, T.e. and J.R. Taylor. 1991. MarketingResearch, an Applied APproach. Mc GrawHill, New York.

lobban, C. S and Harrison, P. J. 1995. SeaweedEcology and Physiology. CambrldgesUniversityPress. 366 pp.

Parenrengl, A., Sulaeman, E. Suryati, dan A. Ten­riulo. 2006. Karakterlstik Genelika Rumputlaut Kappaphycus alvarezii yang Dibudi­dayakan di Sulawesi Selatan. Jumal RiselAquakultur, 1(1): 1-11.

Pramudya, B. 2002. Ekonoml Teknlk. JICADGHEIIPB projecUADAET. Bogor.

(Pusdatln KKP) Pusal Data, Statlslik dan Infor­masi, Kementerian Kelautan dan Perikan­an. 2009. Indlkator Kelautan dan PerikananAgustus 2009. Jakarta.

SETYANINGSIH ET AL

Rangkutl, F. 2006. Analisls SWOT: Teknik Mem­bedah Kasus Bisnis. Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

Susilo, T.T., A.B. Susanto dan R. Pramesti.Pertumbuhan Rumput laut Kappaphycusalvarezii (Doty) Doty dengan PerbedaanMetode Penanaman di Perairan PantalGeger, Nusa Dua-Bali. Jumal Kelautan(htlp:lljumalkelaulan.wordpress.com/2oo8/07/0i/).

Umar, H. 1997. Studi Kelayakan Bisnls. TeknikMenganalisa Kelayakan Rencana BisnisSecara Komprehensif. Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

Manajemen IKM