Kelayakan Bisnis Bertani Cengkeh dan Durian

download Kelayakan Bisnis Bertani Cengkeh dan Durian

of 10

description

Kelayakan Bisnis Bertani

Transcript of Kelayakan Bisnis Bertani Cengkeh dan Durian

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    KELAYAKAN BISNIS BERTANI CENGKEH DAN DURIAN (STUDI PADADESA SILANGJANA, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN

    BULELENG PADA TAHUN 2014 )

    Kadek Susila Putra

    Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Pendidikan Ganesha

    Singaraja, Indonesia

    e-mail : [email protected]

    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan bisnis bertani cengkeh dan durian di Desa

    Silangjana, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.Pengumpulan data dilakukan dengan teknikstudi dokumen dan catatan keuangan, observasi, diskusi kelompok secara partisipatif dan wawancarayang mendalam.

    Data yang dikumpulkan dianalisis secara diskriptif kuantitatif . Sampel ditetapkan dengan carapurposif sampling. Analisis data menggunakan NPV dan Net BC .Hasil analisi bisnis cengkeh dan duriandi desa Silangjana ditemukan bahwa,bertani cengkeh dan durian layak dikembangkan karena cocokditinjau dari sudut jenis tanah dan cuaca yang mendukung. Secara bisnis tanaman ini sama samamemberikan keuntungan namun dari segi kelayakan bisnis cengkeh lebih menguntungkan dibandingkandurian.

    Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa, Desa Silangjana memiliki potensi yangcukup besar untuk pengembangan pertanian cengkeh dan durian baik sekarang maupun dimasa yangakan datang. Masalah yang dihadapi oleh para petani cengkeh dan durian yaitu tanaman matimuda,hama binatang,pemahaman petani dalam pemupukan dan dari sudut pemasaran petani menjualbuah sebelum panen,harga tidak menentu dan kematangan buah tidak merata. Dengan demikian solusidari masalah itu petani be konsultasi dengan petugas, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) danmembentuk kelompok usaha untuk sharing tentang informasi harga jual.

    Kata Kunci: studi kelayakan,bertani cengkeh, bertani durian.

    ABSTRACT

    This study aims to analyze the feasibility of cloves and durian farming business in SilangjanaVillage, District Sukasada, Buleleng.Pengumpulan District of data was done by using the form of reportsand studies document the financial records, observation, participatory group discussions and in-depthinterviews.

    The data collected were analyzed by descriptive quantitative. Samples determined by means ofpurposive sampling. Data analysis using NPV and Net BC The results of business analysis cloves anddurian in the village Silangjana found that, cloves and durian farming should be developed as a suitableterms of the type of soil and weather support. In this plant the same business together provide benefitsbut in terms of the feasibility of clove business more profitable than durian.

    Based on the above findings, it can be concluded that, Silangjana village has a huge potential foragricultural development cloves and durian both now and in the future. Problems faced by farmers cloveand durian which plants died young, animal pests, farmers in fertilization and understanding of marketingangle farmers sell fruit before harvest, prices erratic and uneven ripeness. Thus the solution of problemsthat farmers be consultation with officers, Agricultural Extension (PPL) and form a business group forsharing of information selling price.

    Keywords: feasibility study, clove farming, farming durian

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    PENDAHULUANSektor pertanian memiliki peranan

    penting dalam meningkatkanpertumbuhan ekonomi, meningkatkankesempatan kerja, pemerataanpendapatan, pemberantasan kemiskinandan konversi sumber daya alam danlingkungan yang mana muaranya adalahkesejahteraan rakyat Secara statistiksektor pertanian, subsektor perkebunanmemiliki andil yang cukup besar untukmerealisasikan tujuan tersebut.

    Kondisi ekonomi pasar dimanaharga barang kebutuhan masyarakat tidakmenentu dan cenderung mengalamikenaikan menimbulkan berbagaipermasalahan terutama yang tinggal dipedesaan Dalam upaya melepaskan diridari keadaan ekonomi seperti inipemerinath melaksanakan berbagaiprogram diantaranyat program-program jaring pengaman sosial, (JPS) dimanaprogram ini pembangunan pertaniansebagai basis utama. Peran pertaniansebagai sub sektor andalan dalamperekonomian telah terbukti secara empiris,baik pada saat kondisi ekonomi normalmaupun pada saat menghadapi krisis.Peran pokok pertanian sebagai mesinpenggerak ekonomi dalam menciptakanketahanan pangan, mendukungperkembanganya sektor yang sekunder dantersier, serta menyumbang devisa negarasaat ini dan ke depan diharapkan dapatdijalankan dengan baik.

    Sejalan dengan itu, kebijaksanaanpembangunan pertanian saat ini adalahmeletakkan masyarakat sebagai pelakuutama pembangunan. Berdasarkan datastatistik yang ada sekitar 75% pendudukIndonesia tinggal di wilayah pedesaan. Darijumlah tersebut lebih dari 45%menggantungkan hidup mereka padasektor pertanian. Kegiatan pembangunanpertanian terutama di wilayah pedesaantelah memberikan andil yang besar dalamupaya mengatasi masalah kemiskinan.Sumber pendapatan utama di pedesaanadalah pertanian, maka sektor ini jelasmempunyai andil yang besar dalammengentaskan kemiskinan tersebut,sebagian besar penduduk di pedesaanadalah petani dan sebagian besar darimereka berusaha tani komoditif tanaman

    pangan dan holtikultur, sehinggapembangunan sub sektor tanaman pangandan holtikultura dalam mendukungkeberhasilan pembangunan pertaniansangat penting.

    Wilayah Bali memiliki potensi yangberagam untuk lahan pertanian dan akanmenjadi pilihan petani untuk melakukanusaha, tergantung dari kecocokan tanah,suhu udara, ketersediaan air, namun yangpenting adalah nilai keuntungan dari bisnispertanian tersebut.

    Cengkeh merupakan salah satukomoditas pertanian yang tinggi nilaiekonominya., karena manfaat cengkeh bisadibuat sebagai rempah-rempah, bahancampuran rokok kretek atau bahan dalampembuatan minyak atsiri, namun bila faktorpenanaman dan pemeliharaan lainnya tidakdiperhatikan maka produksi dan kualitasnyaakan menjadi rendah. Krisis ekonomi yangdiakibatkan krisis moneter serta bencanaalam yang terus menerus telah ikutmempengaruhi perekonomian. Krisis inimenyebabkan sektor industri dan jasamengalami penurunan yang cukup tajam.Namun di pihak lain justru sektor pertanianmasih tetap eksis. Hal ini berarti bahwaperekonomian Indonesia tidak dapatsepenuhnya tergatung pada sektor industridan jasa saja, tetapi juga harus tergantungdari sektor pertanian. Oleh karena itusemestinya para pengambil kebijakan baikdari tingkat pusat, provinsi sampai ketingkat kabupaten dalam pembangunanekonomi di wilayahnya masing-masingperlu memberikan prioritas pada sektorpertanian. Sektor ini terbukti mampumeningkatkan pendapatan para pelakuagribisnis, menyerap tenaga kerja,meningkatkan perolehan devisa, danmampu mendorong munculnya industriyang lain.

    Peranan sektor pertanian tidakdiragukan lagi karena sebagai sumberpenghasil bahan kebutuhan pokok,sandang, papan, menyediakan lapanganpekerjaan bagi sebagian besar penduduk,memberikan kontribusi terhadappendapatan nasional, dan sebagaipenghasil komoditi ekspor. Sektor pertanianjuga dapat dijadikan basis dalampengembangan kegiatan ekonomipedesaan sehingga pendapatan

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    masyarakat dapat meningkat melaluipengembangan usaha yang berbasispertanian yaitu agrobisnis dan agroindustri.Berkembangnya perekonomian pedesaan,di samping berdampak pada pendapatanjuga akan mengurangi urban ke daerahperkotaan.

    Tanaman cengkeh merupakan salahsatu komoditas sektor pertanian yangprospektif untuk dikembangkan.Berdasarkan observasi dan wawancarayang dilakukan dengan petani, tanamancengkeh mulai di kembangkan di DesaSilangjana sekitar tahun 2000. Bertaniancengkeh normalnya memerlukan waktusekitar 5 tahun sejak penanaman bibithingga dapat memetik hasilnya (panen),dalam sekali tanam maka para petanicengkeh dapat memetik hasilnya dalamkurun waktu yaitu 30-40 tahun tergantungdari jenis tanah. Tanaman cengkehtermasuk jenis tanman musiman sehinggaberpengaruh terhadap tingkat hargacengkeh itu sendiri. Begitu juga durianmemerlukan waktu sekitar 3-4 tahun sejakpenanaman bibit hingga dapat memetikhasilnya.

    Durian (Durian Zibethinus Murr)merupakan tanama asli Asia Tenggarayang beriklim tropis. Tanaman durian akantumbuh secara oftimal pada daerah tropispada ketinggian 50-1000 Dpl sertaintensitas cahaya matahari 40-50% dengansuhu 22-300. curah hujan antara 1500-2500mm pertahun, kemudian daerah itumengalami bulan basah selama 9-11 bulanpertahun dan bulan kering selama 3-4bulan untuk proses pembuangan. Tanahlempung berpasir subur dan memilikikandungan bahan organik adalah tanahyang cocok bagi tanaman durian. Kemudianjenis tanah latosol, Podsolik merah kuning,adosol merupakan jenis tanah yang palingcocok bagi tanaman durian. Tekstur tanahyang berat seperti tanah liat, kurang baikbagi tanaman durian karma prosespengeringanya sangat sulit terutama padamusim hujan, kemidian pada musimkemarau tanah liat menjadi keras sehinggatanaman durian susah menyerap air danpertumbuhan akarnya terganggu.Kemudian topografi yang baik bagitanaman durian adalah yang agak miringtetapi tidak melebihi 35o, untuk tanah

    miring perlu terasiring untuk mencegaherosi. Akar tanaman durian sanggupmenembus kedalam tanah hingga tigameter, maka lokasi yang baik adalah yangmemiliki kedalaman air tanah sekitar 50-300 cm.

    Lokasi yang terlalu rendah airtanahnya dapat mengakibatkan kebusukanakar. Selain dari pada itu yang perludiperhatikan adalah pH tanah yangterkandung, pH tanah yang baik sekitar 6,0-7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapurdolomit dapat digunakan untukmenetralkanya. Persiapan awal dalampenanaman bibit terlebih dahulu lahandibersihkan dari tanaman lain yang kira-kiramengganggu sinar matahari, karenatanaman durian sangat membutuhkan sinarmatahari penuh untuk pertumbuhanya.Jarak tanaman yang ideal adalah denganukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarakpenanaman 8 x 8 m.Dengan pola jaraktanam ini maka tanaman tidak salingberebut unsur hara, penyebaran penyakittidak mudah menyebar dan sinar matahariefektif menembus tanaman. Lubang tanamyang telah dibuat kemudiandidiamkan/dikosongkan selama tiga sampaisatu minggu, hal ini dilakukan denganmaksud agar gas-gas beracun dalam tanahakan hilang sehingga tanaman akantumbuh dengan oftimal. Penanamandilakukan setelah lubang terlebih dahuludikosongkan dengan posisi menghadapmatahari pagi serta bentuk penanamanberbentuk kerucut/donat hal inidimaksudkan untuk menghindari genanganair pada sekitar lubang tanaman. Tahapakhir dari proses penanaman adalahpenyiraman dengan air disekitar tanamansebanyak -+10 liter air.

    Pemupukan tanaman durian dapatmenggunakan pupuk organik. Pada masaawal pertumbuhan tanaman diberi pupukyang mempunyai kandungan nitrogen danfosfor yang tinggi, pemberian pupuk organikatau pupuk kadang pertamakali bersamaandengan penanaman sebanyak satu karung(30 kg). pemberian pupuk kandang diulangsetahun sekali , pemupukan diberikan padaakhir misim hujan atau awal musimkemarau ,adapun cara pupuk kandangadalah dengan cara ditaburkan dibawahtajuk dalam tanaman.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    Pada masa awal pertumbuhantanaman durian, setiap tanamanmembutuhkan air sebanyak 10-20 literperhari. Cara penyiraman agar tidak terjadigenangan yang mengakibatkankelembaban tanah serta busuk akar makacara yang ideal adalah dilakukan 2 harisekali atau tergantung kondisi tanah dancuaca, penyiraman paling baik pada pagihari cara ini dilakukan pada masa awalpertumbuhan sampai tanaman lewat masapertumbuhan (satu bulan). Penyiramanselanjutnya dilakukan minimal satu minggusekali. Penyiraman rutin dilakukan terutamapada saat musim kemarau.

    Berdasarkan kondisi di atas, duriansangat cocok dengan kondisi dan keadaamgeografis Desa Silangjana. Aspek pasar,teknis, sosial ekonomi, dan financialpengembangan durian tersebut memenuhipersyaratan.

    Para petani cengkeh dan durianmemperoleh keuntungan dan memilikitingkat pendapatan yang berbeda-beda.Begitu pula besarnya biaya yang merekakeluarkan dalam proses produksi berbeda-beda tergantung dari berapa luas lahanyang mereka tanami tanaman cengkeh dandurian sehingga pendapatan bersihnyaberbeda-beda. Biaya-biaya dari saat bibitditanam sampai buahnya dapat dipanen,sering kita kenal dengan biaya produksi.Maka dari beberapa permasalahan yang dipaparkan tersebut, penulis tertarik untukmengadakan suatu analisis studi komperatifkelayakan usaha bertani cengkeh dandurian, yaitu dengan menganalisis apakahlayak atau tidak usaha bertani cengkeh dandurian itu dilaksanakan khususnya di DesaSilangjana. Hasil analisis tersebut dapatdigunakan untuk mengetahui manakahkeuntungannya lebih besar, apakah bertanicengkeh atau durian.

    Berdasarkan hasil dari penelitianterdahulu, penelitian yang dilakukansekarang di desa Silangjana, KecamatanSukasada, Kabupaten Buleleng, analisisdata mengukur kelayakan usahamenggunakan 4 indikator kriteria investasiyang digunakan sebagai aspek pengkajianstudi kelayakan usaha diantaranya: aspekpasar dan pemasaran, aspek teknis danteknologis, aspek sosial ekonomi dan

    budaya, serta aspek financial perhitunganlaba rugi kriteria kelayakan investasi melaluiNPV/present value dan Net Benefit CostRatio (Net B/C).

    Dari uraian latar belakang di atas,maka yang menjadi pokok permasalahandalam penelitian ini adalah: Bagaimanakelayakan bertani cengkeh dilaksanakan diDesa Silangjana Kabupaten Buleleng?Bagaimana kelayakan bertani duriandilaksanakan di Desa SilangjanaKabupaten Buleleng? Manakah yang lebihlayak antara bertani cengkeh dan durian diDesa Silangjana?

    Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan manfaat secara teoretis danpraktis bagi beberapa pihak. Penelitian inibermamfaat bagi perkembanganpengetahuan khususnya pada teori studikelayakan bisnis yang merupakan dasarpenelitian dalam membangun suatu usaha.Penelitian ini diharapkan dapat menambahperkembangan ilmu pengetahuanmengenai studi kelayakan bisnis dalampengembangan usaha pertanian agribisnis.Penelitian ini bermamfaat untukmengaplikasikan teori-teori yang telahdiperoleh pada saat mengikuti perkuliahandi bangku kuliah. Bagi petani cengkah dandurian di Desa Silangjana diharapkan dapatdijadikan perbandingan bagi petani untukmengambil suatu keputusan nantinyaapakah mereka akan memilih menanamkomoditi cengkeh atau durian. Sebagaiinformasi bagi pemerintah khususnya parapenentu kebijakan di sektor pertaniandalam membuat suatu kebijakan yang akandatang khususnya dalam programpengembangan pertanian cengkeh dandurian. Bermanfaat sebagai referensi ataubahan bacaan bagi mahasiswa untukmengembangkan pengetahuannya.

    Husnan dan Suwarsono (2005)menyatakan bahwa aspek-aspek yangharus diperhatikan dalam studi kelayakanadalah aspek pasar, aspek teknis, aspekmanajemen, aspek keuangan, dan aspekekonomi Negara. Dilain pihak menyebutkanbahwa proyek dapat dievaluasi dari aspekteknis, aspek manejerial administratif,aspek organisasi, aspek komersial, aspekfinansial serta aspek ekonomi. Ibrahim(2003) menilai bahwa keberhasilan suatuproyek dalam satu keseluruhan sehinga

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    semua faktor harus dipertimbangkan dalamsuatu analisis terpadu yang meliputi aspekteknis, pasar dan pemasaran, keuangan,manajemen, hukum, serta manfaat proyekbagi ekonomi nasional.a. Aspek Pasar

    Analisis aspek pasar menelitikesempatan pasar yang ada danprospeknya serta strategi pemasaran yangtepat untuk memasarkan produk dan jasaproyek (karmir, 2007) Analisis aspek inibertujuan untuk mengetahui pangsa pasar,daya saing produk terhadap pesaing danstrategi terbaik dalam memasarkan produk.Pangsa pasar menunjukkan proporsipenjualan perusahaan terhadap penjualanindustri secara keseluruhan. MenurutHusnan dan Suwarsono (2005), aspekpasar dan pemasaran mencobamempelajari tentang :(1) Permintaan, baik secara total maupun

    terperinci menurut daerah, jeniskonsumen, dan perlu diperkirakantentang proyeksi permintaan tersebut.

    (2) Penawaran, faktor-faktor yangmempengaruhi penawaran ini, sepertijenis barang yang bisa menyaingi,perlindungan dari pemerintah, dansebagainya perlu diperhatikan.

    (3) Harga, dilakukan dengan perbandingandengan peneteapan harga para pesaingserta dilihat dari harga pokok produksi.

    (4) Program pemasaran, mencakup strategipemasaran yang akan dipergunakan.

    (5) Perkiraan penjualan yang bisa dicapaiperusahaan, market share yang biasdikuasai.

    b. Aspek TeknisMenurut Suad Husnan dan

    Suwarsono (2005) Analisis aspek teknismeliputi studi proyek untuk menilai apakahproyek secara teknis layak dilaksanakan.Dalam analisis ini diteliti berbagai alternatifyang berkenaan dengan kebutuhan danpenyediaan tenaga kerja, kebutuhanfasilitas infrastruktur dan faktor-faktorlainnya.

    Analisis secara teknis berhubungandengan input proyek (penyediaan) danoutput (produksi) berupa barang-barangnyata dan jasa-jasa. Analisis inimengidentifikasi perbedaan yang dalaminformasi yang harus dipenuhi baik sebelumperencanaan proyek atau pada tahap awal

    pelaksanaan. Bila analisis secara teknistelah dilakukan, analisis harus terusmenerus memastikan bahwa pekerjaansecara teknis tersebut berjalan lancar dantepat untuk dilakukan.c. Aspek Manajemen dan Hukum

    Menurut Husnan (2005), aspekmanajemen dilaksanakan dalam duamacam, yang pertama yaitu manajemenpada saat pembangunan proyek bisnis,terkait penyusunan rencana kerja, siapayang terlibat, dan bagaimanamengkoordinasikan dan mengawasipelaksanaan proyek. Kedua manajemensaat bisnis dioperasionalkan secara rutin,antara lain menentukan secara efektif danefisien mengenai bentuk badan usaha jenispekerjaan, struktur organisasi sertapengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

    Menyatakan bahwa keahlianmanajemen hanya dapat dievaluasi secarasubjektif, meskipun demikian jika hal initidak mendapat perhatian yang khusus, adabanyak kemungkinan terjadi pengambilankeputusan yang kurang realistis dalamproyek yang direncanakan.

    Husnan (2005), menyatakan bahwaaspek hukum mempelajari tentang bentukbadan usaha yang akan digunakan(dikaitkan dengan kekuatan hukum dankonsekuensinya), dan mempelajarijaminan-jaminan yang bias disediakan bilaakan menggunakan sumber dana yangberupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat,dan izin. Disamping hal tersebut aspekhukum dari suatu kegiatan bisnis diperlukandalam hal mempermudah danmemperlancar kegiatan bisnis pada saatmenjalin jaringan kerjasama dengan pihallain.d. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

    Aspek sosial merupakan implikasisosial yang lebih luas dari investasi yangdilaksanakan. Analisis sosialmempertimbangkan pola dan kebiasaandari pihak yang berkepentingan denganproyek, karena pertimbangan iniberhubungan langsung dengankelangsungan suatu proyek. Selain itu,suatu proyek juga harus tanggap terhadapkeadaan sosial seperti penciptaankesempatan kerja, distribusi pendapatandan lain-lain. Aspek sosial ini merupakanmanfaat dan pengorbanan sosial yang

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    mungkin dialami masyarakat, sulitdikuantifikasikan yang biasa disepakatisecara bersama, tetapi manfaat danpengorbanan tersebut dapat dirasakan.

    Husnan (2005) Menilai aspek sosialyang dipelajari adalah penambahan kerjaatau pengurangan pengangguran. Selain ituaspek ini mempelajari pemerataankesempatan kerja dan bagaimanapengaruh bisnis seperti ramainya daerahtesebut, lalu lintas yang semakin lancar,adanya penerangan listrik, telpon, dansarana lainnya. Aspek sosial jugamemperhatikan manfaat dan pengorbanansosial yang mungkin dialami olehmasyarakat disekitar lokasi bisnis,sedangkan dari segi ekonomi suatu bisnisdapat memberikan peluang meningkatkanpendapatan masyarakat, pendapatan aslidaerah, pendapatan dari pajak, dan dapatmenambah aktivitas ekonomi. Perubahandalam teknologi atau peralatan mekanisdalam bisnis dapt secara budayamengubah jenis pekerjaan yang dilakukanoleh masyarakat.e. Aspek Lingkungan

    Aspek ini mempelajari bagaimanapengaruh bisnis tersebut terhadaplingkungan, Husnan (2005), apakah denganadanya bisnis menciptakan lingkungansemakin baik atau semakin rusak.Pertimbangan tentang sistem alami dankualitas lingkungan dalam analisis suatubisnis justru akan menunjang kelangsungansuatu bisnis sendiri, sebab tidak ada bisnisyang akan bertahan lama apabila tidakbersahabat dengan lingkungan.

    Adapun hasil-hasil penelitaian yangrelevan terhadap penelitian ini yaitu hasilpenelitan Menurut penelitian Ida BagusAdistya Premasangga (2010), UniversitasPendidikan Ganesha dengan Judulpenelitian Analisis Usaha Warung InternetMastercom Singaraja Ditinjau Dari StudiKelayakan Bisnis Tahun 2010. Penelitianini melihat kelayakan bisnis usaha WarungInternet Mastercom Singaraja. Dari hasilpenelitian ini terhadap warnet menunjukanbahwa warnet masih layak untukdikembangkan. Penelitian ini menggunakanindikator permasalahan yang diteliti antaralain: aspek hukum, aspek pemasaran,aspek keuangan, aspek operasional, aspekmanajemen, aspek ekonomi, dan aspek

    analisis dampak lingkungan hidup(AMDAL).

    Adapun hasil-hasil penelitaian yangrelevan terhadap penelitian ini yaitu hasilpenelitan sundusiyah (2009), UniversitasPendidikan Ganesha. Judul skripsi StudiKelayakan Bisnis Dilihat Dari AspekFinansial pada Usaha Budidaya Ikan KakapDesa Goris Kecamatan GerokgakKabupaten Buleleng Tahun 2009.Penelitian ini melihat kelayakan bisnisusaha budidaya ikan kakap dilihat dariaspek finansial dengan mempergunakankriteria investasi yaitu: nett present value(NPV), benefit and cost ratio (B/C Ratio),dan Internal Rate of Return (IRR). Dari hasilpenelitian didapat budidaya ikan kakaplayak untuk dikembangkan di Desa GorisKecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu,penelitian yang dilakukan sekarang di desaSilangjana, Kecamatan Sukasada,Kabupaten Buleleng, analisis datamengukur kelayakan usaha menggunakan4 indikator kriteria investasi yang digunakansebagai aspek pengkajian studi kelayakanusaha diantaranya: aspek pasar danpemasaran, aspek teknis dan teknologis,aspek sosial ekonomi dan budaya, sertaaspek financial perhitungan laba rugikriteria kelayakan investasi melaluiNPV/present value dan Net Benefit CostRatio (Net B/C).

    Bertitik tolak dari kedua penelitian diatas maka original penelitian ini terletakpada variabel yang diteliti. Penelitianterdahulu permasalahan yang diteliti aspekhukum,aspek pemasaran,aspekkeuangan,aspek sosial ekonomi danbudaya sedangkan penelitian ini mengkajiaspek pemasaran,aspek keuangan,aspeksosial ekonomi dan budaya juga mengkajiaspek finansial.

    METODEPenelitian ini merupakan jenis

    penelitian kelayakan bisnis. Studi kelayakanmenurut Husnan (2005), adalah merupakanpenelitian tentang dapat tidaknya suatuproyek dilaksanakan dengan berhasil.apakah menerima atau menolak dari suatugagasan usaha yang direncanakan.Penentuan informan dalam penelitian inimenggunakan teknik purposive sampling.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    Metode yang digunakan dalam penelitianmenggunakan metode penelitian deskriptifkuantitatif dan kualitatif. Analisis yangdigunakan dalam penelitian ini adalahanalisis deskriptif yaitu analisis denganmendasarkan pada data primer dansekunder, yang kemudian dari hasilpembahasan diambil kesimpulan danrekomendasi. Data primer diperoleh dariobservasi, wawancara, dan dokumentasiselanjutnya akan digunakan sebagaiinformasi yang bersifat kualitatif, sedangkandata sekunder ialah data yang diperolehdari dokumen pembukuan (laporankeuangan) biaya yang berupa aliran kaspada bisnis cengkeh dan durian.

    HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan lokasi, Desa

    Silangjana yang sangat cocok untuk daerahpertanian, maka tidak sedikit warga DesaSilangjana yang memiliki profesi ataupekerjaan sebagai petani. Sebagian besarwarga Desa Silangjana umumnya memilikiprofesi sebagai petani lebih cenderungbertani cengkeh dan durian dibandingkandengan bertani yang lainnya.

    Di samping kecocokan tanah dansuhu udara Desa Silangjana memiliki aksesjalan yang mendukung pengangkutan hasilpertanian, bibit, pupuk, dan segala hal yangdiperlukan untuk menunjang kegiatanpertanian.

    Kelayakan pada bisnis cengkeh dan durianyang dikembangkan di Desa Silangjanadidasarkan pada data yang diperolehmelalui studi dokumen laporan keuangan,hasil observasi, hasil kegiatan wawancara,dan melihat empat indikator kriteriainvestasi yang diantaranya: aspek pasar danpemasaran, aspek teknis dan teknologis,aspek sosial ekonomi dan budaya, aspekfinancial perhitungan laba rugi kriteriakelayakan investasi melalui NPV/presentvalue dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).

    Kelayakan bisnis bertani cengkeh diDesa Silangjana yang telah dikaji dari aspekpasar dan pemasaran, aspek teknis danteknologis, aspek sosial ekonomi dan budaya,aspek finansial perhitungan laba rugi kriteriakelayakan investasi melalui NPV/presentvalue dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).Berdasarkan hasil obervasi dan wawancara

    yang dilakukan dengan para informan dapatditunjukan bahwa, Desa Silangjana memilikipotensi yang cukup besar untukpengembangan pertanian cengkeh baiksekarang maupun dimasa yang akandatang. Selain karena telah didukung olehkondisi gografis daerah, fasilitas penunjangyang ada di Desa Silangjana juga tersediasangat memadai untuk keperluan pertaniancengkeh, tipe wilayah yang sesuai, danaspek aspek kelayakan pengembanganbisnis yang sangat mendukung dalampengembangan.

    Ditinjau dari analisis aspekkesempatan pasar yang ada, cengkehmemiliki harga atau nilai jual yang sangattinggi dan kedepan prospeknya masih terusakan dapat dirasakan sebagai salah satukomoditas yang dapat meningkatkanpendapatan. Berdasarkan wawancaramendalam yang dilakukan pada informanstrategi pemasaran untuk memasarkancengkeh tidaklah terlalu sulit, jika sudahmusim panen cengkeh beberapa pembeliakan mendatangi langsung areal cengkeh,sehingga ketika ada kesepakatan antarapembeli dan petani maka transaksi mudahterjadi di tempat. Permintaan, penawaran,dan konsumen komoditas cengkeh masihsangat tinggi seiring dijadikannya cengkehsebagai bahan baku suatu produk.Pemerintah masih mendukung karena halpertanian ini masih sangat dirasakansebagai sumber pendapat Negara. Begitujuga harga cengkeh yang relative stabil dipasaran.

    Berdasarkan pengamatan dandiskusi mendalam yang dilakukan denganpara petani, analisis secara teknis mudahdilakukan, dari hasil analisis ini telah dapatdiproyeksikan secara terus menerusdipastikan bahwa aspek pekerjaan secarateknis dapat berjalan lancar dan tepat untukdilakukan.

    Pada aspek sosial yang dikaitkandengan bisnis bertani cengkeh yangdilakukan di Desa Silangjana, kegiatan inijustru sangat membantu sekali dalampenambahan kerja atau penguranganpengangguran pada masyarakat desa.Secara tidak langsung tercipta pemerataankesempatan kerja. Pengaruh bisnis yangditimbulkan dari ramainya kegiatan usaha didaerah tesebut ialah, lalu lintas yang

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    semakin lancar, adanya penerangan listrik,telpon, dan sarana lainnya. Sedangkan darisegi ekonomi bisnis bertani cengkeh yangtelah dilakukan di Desa Silangjana dapatmemberikan peluang meningkatkanpendapatan masyarakat, pendapatan aslidaerah, pendapatan dari pajak, dan dapatmenambah aktivitas ekonomi.

    Kelayakan bisnis bertani cengkeh inijuga dilihat dari dokumen pencatatankeuangan dari biaya produksi sampaidengan penjualan. Laporan laba rugi telahmencerminkan perbandingan pendapatanyang diperoleh dengan biaya yangdikeluarkan oleh para petani dalam bertanicengkeh. Laporan laba rugi menunjukanhasil operasi perusahaan selama periodeoperasi (Husnan, 2005). Para petanicengkeh memperoleh keuntungan danmemiliki tingkat pendapatan yang berbeda-beda. Begitu pula besarnya biaya yangmereka keluarkan dalam proses produksiberbeda-beda tergantung dari berapa luaslahan yang mereka tanami tanamancengkeh dan durian sehingga pendapatanbersihnya berbeda-beda. Adapun data yangdapat diuraikan terkait dengan penghasilanpetani cengkeh secara kolektif padamasrakat Desa Sudaji dapat dijelaskanbahwa aspek finansial yaitu Payback Periodsebesar 2 tahun 5 bulan yang lebih pendekdari umur ekonomis yaitu 6 tahun, NetPresent Value (NPV) positif sebesar Rp19.080.155,13 yang lebih besar dari nol,Benefit Cost Ratio sebesar 1,33 yang lebihbesar dari satu. Sspek pasar, aspek teknis,dan aspek sosial berada dalam katagoribaik dan sangat mendukung. Jumlahtenaga kerja yang terserap secara penuhdari pertanian cengkeh dalam satu tahunsebanyak 179 orang.

    Kelayakan bisnis bertani durianyang dilakukan di Desa Silangjana jugamemperoleh hasil yang tidak jauh berbedadengan bisnis bertani cengkeh. Durian yangdikembangkan oleh para petani intinyasama-sama dibudidayakan semata-matauntuk memenuhi keinginan pasar dankonsumen. Dengan demikian dari bertanidurian ini secara ekonomi akan mampumembawa pendapatan tambahan kepadapara petani durian.

    Aspek kesempatan pasar yang adasangat menjanjikan dan prospeknya sangat

    berpeluang dengan kebutuhan konsumen dipasaran. Permintaan, baik secara totalmaupun terperinci menurut daerah, jeniskonsumen diperkirakan akan terusmeningkat. Harga yang masih sangatterjangkau sehingga perkiraan penjualanyang bisa dicapai perusahaan bisadikuasai. Melihat kondisi ini secara teknisbisnis cengkeh memiliki kelayakan untukterus dikembangkan sebagai hasil daridiversifikasi atau peningkatan produktivitashasil pertanian. Dengan demikian secaraekonomi akan terjadi peningkatanpendapatan, dan dari usaha ini akanmampu menyerap tenaga kerja dalamjumlah yang banyak.

    Desa Silangjana memiliki potensiyang cukup besar untuk pengembanganpertanian dimasa datang, hal ini didasarikondisi gografis daerah, FasilitasPenunjang yang ada, dan tipe wilayah yangmendukung untuk pengembangan.Kekuatan yang dimiliki dalampengembangan usaha bisnis kedepanterletak pada kawasan dikenal sebagaisentra perkebunan cengkeh dan durian,tersedianya lahan untuk pengembangan.Kelemahan yang perlu diatasi adalah posisitawar menawar petani dalam pemasaranmasih lemah. Strategi yang dapatdigunakan untuk pengembangan dimasadatang adalah; 1) investasi yang terusdikembangkan dan ditingkatkan,peningkatan pengetahuan dan keterampilanpetani, memperkuat kerjasama kelompok,dan bergaining position.

    Berdasarkan hasil analisis padakajian dari aspek pasar, teknis, sosialekonomi, dan keuangan dari kegiatanbertani cengkeh dan durian dapatdisampaikan bahwa, bertani cengkeh dandurian sangat layak dilakukan di DesaSilangjana mengingat semua aspek yangada dalam kajian analisis pertaniancengkeh yang dikembangkan di Desatersebut memenuhi persyaratan dan secarafinansial kegiatan pertanian cengkeh dandurian telah membawa keuntungan bagimasyarakat di Desa Silangjana.

    SIMPULAN DAN SARANKelayakan bisnis ditinjau dari

    aspek pasar dan pemasaran, aspek teknisdan teknologis, aspek sosial ekonomi dan

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    budaya, aspek financial perhitungan laba rugikriteria kelayakan investasi melaluiNPV/present value dan Net Benefit CostRatio (Net B/C). Uji kelayakan dari bisniscengkeh dan durian menemukan bahwa; 1)Bertani cengkeh layak dikembangkan diDesa Silangjana karena beberapa aspekyang ada dalam kelayakan bisnis cengkehsebagai komoditas pertanian memilikiprospek menguntungkan dalam membantukehidupan ekonomi masyarakat DesaSilangjana dimana bertani cengkeh sangatmenguntungkan para petani karena hargajual cengkeh relatif stabil; 2) Bertani durianlayak dikembangkan di Desa Silangjanamengingat sama-sama memberikankeuntungan bagi para petani yang ada diDesa Silangjana pada yang ndapat jugameningkatan pendapatan masyarakat; 3)Bertani cengkeh dan durian sama-samalayak dikembangkan mengingat bisadikombinasikan pengembangannya dalamsatu areal pertanian dan kedua komoditastersebut mampu menambah pendapatanyang dilihat dari perhitungan besarnyakeuntungan yang diperoleh. Kondisi iniberarti tingkat kelayakan usaha cengkehdan durian di Desa Silangjanamenguntungkan dan sangat layak untukdikembangkan secara bersama-samanamun cengkeh lebih baik dan layakdikembangkan serta lebih menguntungkankarena cengkeh jangka waktu hidupnyalebih lama dan hasil yang di peroleh petanicengkeh lebih banyak dan saat panencengkeh bisa di simpan dalam waktu yangcukum lama, harga cengkeh relatif stabilsedangkan buah durian tidak bisa di simpanterlalu lama karena buahnya cepat busukdan harga durian naik turun tergantungbanyak atau sedikitnya hasil panen duriansehingga bertani cengkeh lebih layak danmenguntungkan.

    Oleh karena itu perlu ditingkatkancara bertaninya dan perlu mengikutipelatihan-pelatihan bagaimana cara bertaniyang baik. Dalam hal pemupukan petaniharus lebih banyak menggunakan obat-obatyang bisa menyuburkan tanah agar bisacepat tumbuh, menyuburkan daunya danmembuat pohon cengkeh dan durian cepatberbuah dan dalam memasarkan buahnyapetani petani harus lebih banyak mencariinformasi tentang harga jual cengkeh dan

    durian agar dapat mengetahui hargajualnya sehinnga petani dapat menjual hasilpanennya dengan harga yang sesuaidipasaran dan para petani harus sering-sering melakukan shering dalamkelompoknya agar dapat meningkatkanpengetahuan dan keterampilan dalambertani dan memperkuat kerjasamakelompok.

    DAFTAR PUSTAKA

    -----http://taufikruna-taufikruna.blogspot.com/2012/03/analisis faktor-fraktor-yang.html(Diakses pada tanggal 24desember 2013).

    -----http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-cengkeh.html (Diaksespada tanggal 24 desember 2013).

    -----http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/3061(Diakses pada tanggal 24desember 2013).

    Alwi S. 1993. Ekonomi politik tata niagacengkeh hasil produksi dalam negeridi Indonesia. Editorial BPPS-UGM,No. 6(2A).

    Arsyad, L. 1993. Ekonomi Manajerial(Ekonomi Mikro Terapan UntukManajemen Bisnis). Edisi 3.Yogyakarta: BPFE

    Gonarsyah. 1998. Kebijakan tata niagacengkeh dalam perspektif. JurnalEkonomi dan Keuangan Indonesia,Vol XLVI, No. I, Tahun 1998.

    Husnan, Suad & suwarsono. 2005. Studikelayakan Proyek. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.

    Satori & Komariah. 2011. MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

    Sugiyono. 2012. Metode PenelitianKombinasi (Mixed Methods).

    Yogyakarta: Alfabeta.