BUDIDAYA DURIAN

21
BUDIDAYA DURIAN A. Syarat-Syarat Tumbuh 1. Iklim Untuk membudidayakan tanaman durian dengan optimal dilakukan pada daerah rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Keadaan iklim basah, suhu udara antara 25 o –32 o C, kelembaban udara sekitar 50%-80%, dan intensitas cahaya matahari 45%-50%. Curah hujan yang ideal untuk tanaman durian adalah antara 1.500-2.500 mm per tahun yang merata sepanjang tahun. 2. Jenis Tanah Lahan pertanaman yang paling cocok bertanaman durian harus memenuhi syarat seperti berikut. a. Suplai air harus cukup b. Terhindar dari banjir dan air menggenang c. Aerasi dan drainasenya baik d. pH tanahnya antara 5,5-6,5 e. Tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik f. Lapisan solum cukup dalam atau lebih dari 150 cm B. Pembibitan 1. Perbanyakan Generatif 1

Transcript of BUDIDAYA DURIAN

Page 1: BUDIDAYA DURIAN

BUDIDAYA DURIAN

A. Syarat-Syarat Tumbuh

1. Iklim

Untuk membudidayakan tanaman durian dengan optimal dilakukan

pada daerah rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

Keadaan iklim basah, suhu udara antara 25o–32o C, kelembaban udara

sekitar 50%-80%, dan intensitas cahaya matahari 45%-50%. Curah hujan

yang ideal untuk tanaman durian adalah antara 1.500-2.500 mm per tahun

yang merata sepanjang tahun.

2. Jenis Tanah

Lahan pertanaman yang paling cocok bertanaman durian harus

memenuhi syarat seperti berikut.

a. Suplai air harus cukup

b. Terhindar dari banjir dan air menggenang

c. Aerasi dan drainasenya baik

d. pH tanahnya antara 5,5-6,5

e. Tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik

f. Lapisan solum cukup dalam atau lebih dari 150 cm

B. Pembibitan

1. Perbanyakan Generatif

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembibitan durian secara

generatif yaitu sebagai berikut.

a. Penanganan Biji

i. Pilih biji durian dari buah yang matang di pohon dan bebas hama

serta penyakit.

ii. Biji dibersihkan dari daging buah ataupun kotoran lainnya yang

menempel pada biji dengan menggunakan air yang mengalir.

iii. Biji dikeringkan dengan cara mengangin-anginkannya di

tempat teduh hingga kadar airnya berkurang.

b. Penyiapan Polibag dan Media Semai

1

Page 2: BUDIDAYA DURIAN

i. Siapkan polibag dengan ukuran kira-kira 15 cm X 23 cm dan diberi

lubang secukupnya di bagian samping dan bagian bawah.

ii. Isi polibag dengan media semai berupa campuran tanah subur,

pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 1:1 atau

2:1, dengan sedikit sekam padi.

iii. Sebelum biji di tanam, polibag disiram air agar tidak terbentuk

rongga di dalamnya.

iv. Biji di tanam sedalam 2-4 cm dengan posisi mendatar atau

bagian pangkalnya berada di bawah.

c. Pemeliharaan Bibit

i. Bibit di dalam polibag disiram secara kontinu dua kali sehari, pada

pagi hari dan sore harinya, terutama pada musim kemarau.

ii. Pemupukan bibit dengan jenis pupuk berupa NPK atau campuran

Urea, TSP, dan KCl sebanyak 2-4 gram per bibit, tujuannya untuk

menyuburkan pertumbuhan dilakukan tiap 1-3 bulan sekali.

iii. Baru bisa berbuah pada umur 7-15 tahun

2. Perbanyakan Vegetatif

a. Menempel (Okulasi)

Cara menempel adalah sebagai berikut.

i. Dengan menggunakan pisau yang bersih dan tajam, pada batang

pokok dibuat torehan berbentuk huruf T.

ii. Dari batang lainnya diambil mata tunas yang akan ditempel.

iii. Mata tunas tersebut kemudian disispkan pada torehan batang

pokok.

iv. Tepian luka pada batang pokok diolesi parafin dan diikat.

v. Setelah 15-20 hari, tali ikatan dapat dibuka.

vi. Bila kulit tempelan telah bersatu dengan batang pokok dan

mata tunas tumbuh, maka okulasi dikatakan berhasil.

b. Menyambung (Enten)

Cara menyembung adalah sebagai berikut.

2

Page 3: BUDIDAYA DURIAN

i. Bibit tanaman yang akan dijadikan batang pokok (tanaman A)

dipotong lebih kurang 10 cm dari permukaan tanah dengan

kemiringan potongan 45 derajat.

ii. Ranting tanaman sejenis yang berbuah bagus (tanaman B) juga

dipotong dengan kemiringan 45 derajat. Ranting tanaman B harus

mempunyai mata tunas.

iii. Kedua potongan diatas disambungkan dan diberi penyanggah

di samping kiri dan kanan bagian yang disambung.

iv. Kambium dari kedua potongan yang disambung diusahakan

tepat bertemu.

v. Sambungan tersebut diikat dengan tali pengikat, kemudian

jumlah daun dikurangi untuk mengurangi penguapan.

c. Mencangkok

Cara mencangkok adalah sebagai berikut.

i. Cangkokan dibuat pada cabang batang yang tidak terlalu besar,

kira-kira bergaris tengah 2,5 cm.

ii. Tidak jauh dari pangkal dahan, kulit batang dibuang menurut

lingkaran batang sepanjang kira-kira 10 cm.

iii. Kambium dikikis dan dibersihkan, setelah terasa tidak licin,

bagian kayu yang terbuka ditutup dengan tanah yang lembab.

iv. Tanah penutup dibungkus dengan ijuk, sabuk kelapa, atau

plastik dan diikat di kedua ujungnya.

v. Tanah penutup tersebut harus selalu lembab sehingga perlu

disiram secara teratur.

vi. Cangkokan berhasil bila tumbuh akar pada bagian atas luka.

Apabila akar sudah cukup banyak, maka dahan dipotong kemudian

ditanam.

C. Penanaman

Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu dibuat lubang tanam yang

biasanya dibuat dengan ukuran luas permukaan 60 cm X 60 cm. Agar kondisi

tanah benar-benar subur sebaiknya tanah diberi pupuk dulu. Pupuk ini adalah

3

Page 4: BUDIDAYA DURIAN

pupuk organik, misalnya pupuk kandang sebanyak 10 kg per lubang tanam.

Pupuk ini dicampur rata dengan tanah, dan bila perlu bisa juga ditambah

dengan kapur pertanian (dolomite) sebanyak 200 gram.

Bibit buah durian di tempat pembibitan itu biasanya dinaungi, tidak

mendapat sinar matahari secara langsung. Jadi, sebelum ditanam di areal

pertanaman, bibit itu harus cukup terbiasa mendapat sinar matahari langsung,

karena pada areal pertanaman tidak ada lagi yang boleh menaunginya.

Waktu penanaman yang baik yaitu ketika hujan sudah mulai turun meski

belum setiap hari. Menanam bibit buah durian pada lubang tanam dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Bagian dasar kantong polibag disayat dan di lepaskan, bagian

samping kiri-kanan disayat tegak lurus

2. Bibit tanaman ditempatkan pada lubang secara berdiri tegak.

Plastik pada bagian sisi kiri-kanan dilepas dengan hati-hati supaya tanah di

sekitar akar bibit tidak berhamburan. Tanah timbunan dipadatkan dengan

tangan sampai lubang tanaman tertutup semua dan bibit berdiri kuat dan

tegak.

3. Sewaktu menanam, leher akar harus tertutup dan pada akhir

penanaman permukaan tanah sekitar bibit dalam keadaan rata atau sedikit

cembung. Pemberian mulsa (bahan organik) di sekitar tempat tanam bibit

sangat dianjurkan untuk mengurangi kepadatan tanah di sekitarnya dan

untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.

D. Pemeliharaan

1. Pengairan Tanaman

Pengairan yang kontinu dalam pemeliharaan tanaman durian

sangat penting, terutama pada masa kritis, yaitu pada saat umur tanaman

antara 2-3 tahun. Pengairan dilakukan sekali atau lebih dalam seminggu,

bergantung pada keadaan tanah atau musim.

Waktu pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari,

saat suhu udara tidak terlalu panas. Dalam melakukan pengairan tanaman

durian ini, hal yang sangat penting diperhatikan adalah menjaga agar tidak

4

Page 5: BUDIDAYA DURIAN

terlalu kering, atau sebaliknya air jangan sampai tergenang dalam waktu

yang lama.

2. Pemangkasan

a. Pemangkasan cabang

Cabang pohon yang boleh dipangkas yaitu cabang yang kurang

atau tidak produktif lagi. Cabang ini adalah cabang yang rusak, yang

sudah tua, dan yang tumbuhnya mengarah ke bagian dalam tajuk.

b. Pemangkasan tunas dahan dan ranting

Pemangkasan tunas dahan dan ranting dilakukan untuk

menjarangkan tunas dan ranting agar tidak terlalu rimbun. Tunas dan

ranting yang terlalu rimbun atau daun-daun yang saling menaungi

dapat mengakibatkan pertumbuhan tunas menjadi kurus dan tidak

sehat.

3. Pembentukan Pohon

Tujuan pembentukan pohon adalah untuk mendapatkan pohon

durian yang berbatang pendek, mempunyai percabangan yang rendah dan

kuat hingga dapat menahan beban pembuahan yang lebat. Untuk tujuan

tersebut di atas maka teknik pelaksanaannya dapat dilakukan seperti

berikut ini.

a. Pembentukan pohon dilakukan sejak tanaman berumur

antara 1-3 bulan pada lahan pertanaman.

b. Memelihara batang utama agar tumbuh tegak, kokoh dan

kuat. Memangkas bagian tanaman yang sakit, rusak, atau

pertumbuhannya tidak dikehendaki.

c. Merawat tanaman tumbuh subur dan bercabang banyak

hingga umur 1 tahun.

d. Tentukan 3-4 cabang yang terbaik pada tanaman durian

itu untuk dipelihara sampai umur 2 tahun.

e. Tinggi batang pokok durian diatur ketinggiannya hanya

sekitar 5 meter dengan cara memangkas pucuk batang.

5

Page 6: BUDIDAYA DURIAN

f. Keempat cabang diusahakan agar tumbuh menyebar rapi

ke arah horizontal.

4. Pemupukan

Mengenai takaran pemupukan belum ada ketentuannya.

Kebanyakan orang cukup melakukan pemupukan secara umum saja, yaitu

sekedar memberi pupuk organik (pupuk kandang) atau pupuk hijau. Tetapi

selain pemberian pupuk kandang, untuk menjaga dan memperbaiki

struktur tanah pemberian pupuk lengkap NPK juga diberikan.

Cara pemupukan yaitu sebelum menabur terlebih dahulu dibuat

selokan yang melingkari tanaman itu dengan batang tanaman sebagai pusat

lingkaran. Makin bertambah usia tanaman, makin melebar tajuknya, maka

makin besar pula lingkaran yang mengelilingi pohon durian itu untuk

menabur pupuk. Selokan dapat dibuat sedalam sekitar 20 cm. Sesudah

pupuk ditabur merata di dalam selokan selanjutnya selokan ditutup dengan

tanah cangkulan selokan tersebut.

5. Perawatan Bunga

a. Pengairan pada musim berbunga

Pada musim berbunga, cabang pohon durian mulai menimbulkan

karbohidrat hasil fotosintesis dengan bantuan hormon tertentu.

Hasilnya adalah adanya keluar tandan bunga di sekujur cabang

tersebut. Bila air tanah masih mencukupi maka pertumbuhan putik

bunga akan berlangsung normal hingga saat bunga mekar.

Keadaan akan menjadi kritis bila air tanah tidak mencukupi

sehingga bunga dan buah muda rontok. Untuk mengatasi kekurangan

air inilah dilakukan pengairan pohon durian pada masa pembentukan

bunga di musim kemarau.

b. Pemupukan dengan NPK

Bila menjelang berbunga durian kekurangan mineral maka

pembentukan bunga juga juga tidak memuaskan. Untuk mengatasi

kekurangan mineral itu maka dilakukan pemupukan pohon durian

dengan pupuk NPK sekitar 2 bulan menjelang berbunga.

6

Page 7: BUDIDAYA DURIAN

c. Membantu penyerbukan

Penyerbukan dan pembuahan durian hanya bisa terjadi pada saat

bunga mekar penuh dari pukul 5 sore sampai pukul 3 dini hari

berikutnya. Bunga yang tidak diserbuki dalam masa itu akan rontok

pada pagi harinya. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada

penyerbukan durian dapat dilakukan dengan cara menanam durian

lebih dari satu pohon bersama-sama, dan diusahakan lebih dari satu

kultivar.

E. Hama dan Penyakit

1. Hama

a. Hama penggerak batang

i. Batocera gultata

Penggerek dewasa sebenarnya kurang berbahaya tetapi

stadia ulat atau larvanya sangat merusak. Batang yang terserang

hama ini dapat dilihat dari adanya lubang yang mengeluarkan air

atau lendir.

Untuk mengatasi serangan kumbang ini dapat dilakukan

dengan membersihkan lubang gerekan dari kotoran ulat, kemudian

lubang tersebut disumbat dengan kapas yang sebelumnya telah

dicelupkan larutan insektisida pekat.

ii. Indarbela disciplata

Hama ini menyerang tanaman muda dengan ciri serangan

dapat terlihat dengan adanya serbuk kayu hasil gerekannya

disekitar batang. Akibat yang dapat ditimbulkan hama ini adalah

dahan kering, daun rontok, dan dapat mengakibatkan kematian.

Pencegahan serangan hama ini dapat dilakukan dengan

memakai insektisida sistemik atau dapat di atasi seperti pada

penanganan serangan kumbang Batocera gultata.

iii. Microtermes pallidus

Rayap Microtermes pallidus menyerang batang pokok buah

durian dengan membuat terowongan dalam tanah untuk

7

Page 8: BUDIDAYA DURIAN

menghindari cahaya matahari. Bila terowongan itu dibuka tampak

koloni rayap lalu lalang memakan kulit kayu batang pokok.

Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan mengocorkan

larutan insektisida di sekitar batang pokok. Bila serangan telah

mengenai batang pokok, terowongan harus dibuka terlebih dahulu

baru kemudian disemprot dengan insektisida.

b. Hama penggerak buah

i. Hypergea leprosticta

Hypergea leprosticta berbentuk ngengat berwarna cokelat

tua dengan bercak putih pada sayapnya. Ngengat yang menyerang

buah durian adalah stadium ulat. Ngengat membuat lubang

dengan cara menggerek kulit buah, kemudian meletakkan telur

yang kelak menjadi larva. Buah yang terserang berat menjadi

busuk berulat dan akhirnya berjatuhan.

ii. Tirathaba ruptilinea

Tirathaba ruptilinea merupakan ngengat yang sayap

depannya berwarna kehijauan dan sayap belakangnya berwarna

merah–jingga. Stadium hama yang merusak buah durian itu

adalah ulat. Ulat atau larva tersebut menggerek atau melubangi

buah sehingga menyebabkan busuk.

iii. Dacus dorsalis

Dacus dorsalis merupakan lalat buah yang berwarna cokelat

kekuningan dengan dua garis kuning membujur pada

punggungnya. Ukurannya hampir sama dengan ukuran lalat

rumah. Lalat betina yang ujung perutnya runcing mirip lebah itu

menyuntikkan telurnya di dalam buah. Telur yang menetas

betubah menjadi larva. Ulat memakan daging buah hingga

menyebabkan busuk dan kadangkala sampai rontok.

c. Hama daun

i. Kutu loncat

8

Page 9: BUDIDAYA DURIAN

Kutu loncat berwarna kecoklat-cokelatan dengan ukuran

tubuh yang kecil dengan sejenis serangga dari famili Psyllideae.

Gejala serangan hama daun yang dapat diamati secara visual

adalah terdapatnya bintik-bintik berwarna kecoklat-cokelatan pada

daun hingga akhirnya ukuran daun mengecil. Pengendalian hama

kutu loncat yang menyerang dapat dilakukan dengan

menyemprotkan insektisida.

ii. Kutu Pseudococus sp.

Kutu ini berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan dengan bentuk

tubuh bulat. Kutu ini menyerang daun durian dengan cara mengisap

cairan sel tanaman. Serangan kutu ini dapat mengakibatkan

pertumbuhan tanaman merana dengan bunga maupun buah mudah

rontok. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menyemprotkan

insektisida.

iii.Ulat daun

Ulat daun menyerang daun durian dengan cara memakan atau

merusak daun durian hingga bolong-bolong tidak beraturan. Jenis-

jenis ulat tersebut antara lain;

Papilio agamemon yaitu ulat yang berwarna hijau, dan pada

punggung depan terdapat benjolan bulat.

Setora nitens yaitu ulat yang ditutupi duri-duri yang

mengeluarkan cairan yang terasa panas bila terkena kulit.

Lymantria dispar yaitu ulat yang berwarna cokelat

kehitaman-hitaman dan bersegmen-segmen yang ditumbuhi

dengan bulu-bulu.

Pengendalian hama ulat yang menyerang atau merusak daun

dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.

2. Penyakit

a. Penyakit kambium membusuk

Jenis penyakit yang paling berbahaya adalah Phytophtora

palmivora . penyebarannya dimulai dari cipratan air tangah ke batang

9

Page 10: BUDIDAYA DURIAN

pokok durian sehingga terjadi pelunakan kulit. Jamur itu akan

membusukkan jaringan kambium di bawah kulit, sehingga jalur

translokasi karbohidrat dari daun menuju akar terganggu. Apabila

serangan jalur translokasi karbohidrat dari daun menuju akar

terganggu. Apabila serangan demikan paran perlahan-lahan tanaman

meranggas lalu mati.

Cara yang terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan

menjaga batang pokok tidak terkena cipratan air tanah. Usahakan

cahaya matahari masuk ke bawah tajuk pohon. Hal itu dapat dilakukan

dengan memangkas percabangan primer sampai ketinggian sekitar 1

meter dari permukaan tanah. Cara lain untuk mengatasi serangan

penyakit ini adalah dengan mengolesi fungisida atau bahan residu

antiair pada batang pokok.

Serangan penyakit jamur ini sering luput dari perhatian para

petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan rutin pada pokok

buah durian. Pemerikasaan dapat dilakukan dengan cara mengerok

sedikit kutit batang menggunakan pisau. Bila luka goresan berwarna

putih kehijauan, berarti batang pokok masih sehat. Namun, bila luka

goresan berwarna cokelat, abu-abu atau kehitaman menunjukkan

bahwa tanaman sudah terserang. Pada kondisi itu, bagian yang hitam

membusuk segera dikerok sampai bersih, hingga tampak bagian kulit

kayu yang sehat dan segar. Olesi fungisida dan ditutup dengan cat

antiair.

b. Penyakit daun

i. Hawar daun rhizoctonia

penyakit hawar daun mengakibatkan daun durian banyak

yang luruh terutama pada musim hujan atau bila keadaan udaranya

sangat lembab. Bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, serangannya

bisa merebak ke bagian ranting dan dahan, bahkan bisa

menyebabkan kematian tanaman.

10

Page 11: BUDIDAYA DURIAN

Gejala penyakit hawar daun ini biasanya daun muda

kelihatan berbintik-bintik kecil, berair, berwarna hijau keabu-

abuan. Bintik pada daun ini kemudian membesar dengna cepat dan

warnanya berubah menjadi kelabu tua, lalu berubah menjadi

kuning atau merah muda, kemudian daun mengering.

Untuk pengendaliaan penyakit ini, pada tanaman muda

frekuensi penyiraman dikurangi. Jarak penempatan tanaman ini

agar direnggangkan sehingga bisa mengurangi kelembaban di

sekitarnya. Selain itu, perlu penyemprotan fungisida.

ii. Bintik daun phomopsis

penyakit bintik daun atau sering disebut penyakit bintik

daun phomopsis disebabkan oleh Phomopsis durionis. Untuk

pengendalian terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan

penyemprotan fungisida seperti pada pengendalian penyakit kanker

batang.

iii. Colletotrichum gloeosporoides

Penyakit pada tanaman durian yang disebabkan oleh

Colletotrichum gloeosporoides secara umum dikenal sebagai

penyakit bercak daun, yaitu penyakit yang menyerang daun, yang

serangannya mirip antraknosa.

Gejala serangan penyakit bercak daun ini adalah timbulnya

bercak-bercak besar, kering, dan melekuk pada daun hingga

menyebabkan perubahan pada warna dari hijau menjadi cokelat

sampai hitam. Untuk pengendalianpenyakit ini dapat dilakukan

dengan penymprotan fungisida seperti Benomil atau Benlate atau

pun dengan fungisida lain yang bahan aktifnya karbendazim atau

dilakukan pemangkasan atau pemotongan bagian tanaman yang

sakit berat.

c. Penyakit akar

i. Penyakit busuk akar

11

Page 12: BUDIDAYA DURIAN

Penyakit yang disebabkan oleh Pythium sp. Sering juga

disebut sebagai penyakit busuk akar. Penyakit ini sering menyerang

akar, terutama akar pada bibit durian. Gejala serangannya adalah

cabang-cabang yang terserang atau sakit tampak mati ujung dan

pada bagian yang infeksi di atas permukaan tanah menjadi busuk

berwarna coklat hingga akhirnya dapat meluas ke bagian

perakaran. Sebelum tanaman terserang berat biasanya tumbuh

tunas-tunas baru dari bagian tanaman yang tidak terinfeksi.

ii. Busuk akar fusarium

Organisme penyebab busuk akar fusarium ini adalah jamur

Fusarium sp. yang sering menyerang tanaman muda di areal

pembibitan maupun di lahan pertanaman.

Gejala serangan penyakit ini adalah tanaman layu dan kulit

akarnya busuk basah. Pada keadaan lembab sering menimbulkan

gumpalan-gumpalan berwarna putih atau merah-jambu di sekitar

bagian tanaman yang terserang.

iii.Kanker bercak

Kanker bercak adalah penyakit yang menyerang perakaran

bibit pada persemaian dan tanaman durian muda di areal

pertanaman sehingga menyebabkan mati ujung dan busuk buah.

Penyakit kanker bercak ini disebabkan oleh jamur Phytophthora

palmivora. Gejalanya yaitu adanya bercak-bercak besar dan

matinya daun serta pembusukan pada akar semai, berwarna cokelat

hingga hitam.

F. Panen dan Pascapanen

1. Panen

Sebenarnya tanpa dipetik pun buah durian pasti akan jatuh sendiri

bila sudah cukup masak. Untuk menentukan durian yang sudah boleh

dipetik dapat dilihat ciri-ciri berikut.

a. Duri-durinya sudah mulai tampak tumpul, jarang, dan

rata.

12

Page 13: BUDIDAYA DURIAN

b. Tangkai buah sudah mulai tampak kekuning-kuningan.

c. Bila duri durian digesek dengan pisau, suara terdengar

kasar dan menggema.

Buah durian yang sudah dipanen sebelum benar-benar masak harus

diperam terlebih dahulu sebelum dilepas ke pasar. Berikut ini adalah cara-

cara pengeraman.

a. Durian yang akan diperam dimasukkan kedalam keranjang sampai

penuh yang pada dasarnya sudah diberi karbit sebesar kelingking.

Kemudian ditutup rapat-rapat menggunakan karung goni. 2-3 hari

kemudian durian sudah cukup matang dan siap untuk dipasarkan.

b. Cara lain yaitu pada dasar keranjang diisi daun-daun kering seperti

daun pisang atau daun lamtorogung, kemudian buah durian

dimasukkan satu persatu disusun rapi diselingi daun-daun kering.

Setelah keranjang penuh kemudian seluruh bagian atas ditutup dengan

daun-daun, lalu ditutup rapat-rapat dengan karung goni. 3-5 hari

kemudian durian sudah cukup matang dan siap untuk dipasarkan.

2. Pengolahan Pascapanen

Eksportir durian mempunyai keluahan yang sama yaitu mutu

durian yang tidak seragam dan perusahaan penerbangan banyak yang

menolak mengangkut buah durian ini karena baunya yang khas tersebut.

Untuk menghindari penolakan dari perusahaan penerbangan dapat disiasati

dengan mengemas buah yang tingkat kematangannya sekitar 75%-80%.

Pada saat itu bau durian belum menyengat dan di negara tujuan durian ini

masih bisa bertahan 6-7 hari sebelum disantap.

Hasil produksi durian yang melimpah setiap musim panen

terkadang tidak habis diserap pasar secara segar. Durian dengan mutu

standar tentu tudak susah dalam hal pemasarannya, namun durian yang

mutunya tidak standar dan konsumennya terbatas perlu diawetkan sebelum

mengalami pembusukan. Daging buah durian dapat diawetkan menjadi

makanan, misalnya dodol durian dan tepung durian. Sedangkan biji durian

yang sudah tua dapat dioleh menjadi keripik dan tepung.

13