Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

4
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP) I. Miskonsepsi yang Dialami Siswa pada Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 1. Kesetimbangan Garam yang Sukar Larut 1) Siswa beranggapan bahwa garam yang larut dalam air akan terionisasi menjadi ion-ion yang jumlahnya sama. Penjelasan: Untuk menjelaskan konsep ini, digunakan hukum netralitas muatan dalam larutan. Jumlah muatan ion-ion dari garam yang terionisasi harus bernilai nol sehingga setiap garam yang berbeda memiliki jumlah ion-ion yang berbeda. 2) Pada konsep kesetimbangan garam sukar larut pada keadaan lewat jenuh dan tidak jenuh, miskonsepsi yang terjadi adalah siswa mengabaikan hukum netralitas muatan dalam larutan. Sebagian siswa beranggapan bahwa jumlah ion pada larutan lewat jenuh lebih besar daripada larutan jenuh tanpa memerhatikan hukum netralitas dan sebagian siswa lainnya beranggapan bahwa jumlah ion pada larutan tidak jenuh lebih kecil daripada larutan jenuh tanpa memerhatikan hukum netralitas muatan dalam larutan. Penjelasan: Konsep yang benar menurut Mc Murry dan Fay (2003:701) adalah larutan lewat jenuh terjadi jika hasil kali konsentrasi ion-ion produk lebih besar daripada Ksp sedangkan larutan tidak jenuh terjadi

description

Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Transcript of Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Page 1: Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP)

I. Miskonsepsi yang Dialami Siswa pada Konsep Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan

1. Kesetimbangan Garam yang Sukar Larut

1) Siswa beranggapan bahwa garam yang larut dalam air akan terionisasi menjadi ion-

ion yang jumlahnya sama.

Penjelasan: Untuk menjelaskan konsep ini, digunakan hukum netralitas muatan

dalam larutan. Jumlah muatan ion-ion dari garam yang terionisasi harus

bernilai nol sehingga setiap garam yang berbeda memiliki jumlah ion-ion yang

berbeda.

2) Pada konsep kesetimbangan garam sukar larut pada keadaan lewat jenuh dan

tidak jenuh, miskonsepsi yang terjadi adalah siswa mengabaikan hukum

netralitas muatan dalam larutan. Sebagian siswa beranggapan bahwa jumlah ion

pada larutan lewat jenuh lebih besar daripada larutan jenuh tanpa memerhatikan

hukum netralitas dan sebagian siswa lainnya beranggapan bahwa jumlah ion

pada larutan tidak jenuh lebih kecil daripada larutan jenuh tanpa memerhatikan

hukum netralitas muatan dalam larutan.

Penjelasan: Konsep yang benar menurut Mc Murry dan Fay (2003:701) adalah

larutan lewat jenuh terjadi jika hasil kali konsentrasi ion-ion produk lebih besar

daripada Ksp sedangkan larutan tidak jenuh terjadi jika hasil kali konsentrasi

ion-ion produk lebih kecil daripada Ksp. Dalam hal ini, larutan jenuh terjadi jika

hasil kali konsentrasi ion-ion produknya sama dengan nilai Ksp. Jika dilihat secara

mikroskopik, maka jumlah ion-ion pada larutan lewat jenuh lebih banyak

daripada jumlah ion-ion pada larutan jenuh sedangkan jumlah ion-ion pada

larutan tidak jenuh lebih sedikit daripada jumlah ion-ion pada larutan jenuh.

Meskipun begitu, hukum netralitas muatan dalam larutan harus tetap terpenuhi.

Jumlah muatan pada larutan harus bernilai nol sehingga larutan bermuatan

netral.

2. Konsep Kelarutan

Dalam penelitian ini sebanyak 21,1% siswa beranggapan bahwa nilai kelarutan

Page 2: Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

dihitung dari molaritas garam pada kondisi larut dan sebanyak 17,1% siswa

beranggapan bahwa nilai kelarutan dihitung dari mol garam pada kondisi jenuh. Konsep

yang benar menurut Jespersen, Brady dan Hyslop (2011:833) bahwa kelarutan adalah

jumlah mol garam yang larut pada satu liter pelarut dan menghasilkan larutan jenuh.

Jadi, nilai kelarutan dapat dihitung dari molaritas garam pada kondisi tepat jenuh.

Miskonsepsi lainnya yaitu pada saat kesetimbangan konsentrasi ion yang

dihasilkan sama dengan konsentrasi garam dimiliki oleh 23,7% siswa. Mereka

beranggapan bahwa keadaan setimbang berarti antara garam dan ion-ionnya dalam

keadaan yang sama sehingga memiliki konsentrasi yang sama pula. Miskonsepsi ini

sesuai dengan hasil penelitian Önder dan Geban (2006:169) yang menyatakan bahwa

konsentrasi ion yang dihasilkan sama dengan konsentrasi garam pada saat

kesetimbangan. Hackling dan Garnet (dalam Quilez, 2004) juga melaporkan

miskonsepsi yang sama pada kesetimbangan kimia yaitu siswa menganggap konsentrasi

reaktan sama dengan konsentrasi produk pada keadaan setimbang. Konsep yang benar

adalah pada saat kesetimbangan, konsentrasi ion-ionnya dan konsentrasi garam

(kelarutan garam) dapat ditentukan dari perbandingan mol pada sistem kesetimbangan.

Miskonsepsi lain yang ditemukan adalah tentang hubungan nilai Ksp dengan

kelarutan. Peneliti memberikan pertanyaan tentang urutan kelarutan pada garam yang

memiliki jumlah ion sama berdasarkan nilai Ksp yang diberikan. Sebanyak 18,4% siswa

menyatakan bahwa pada garam yang memiliki jumlah ion yang sama, semakin besar

nilai Ksp maka nilai kelarutannya semakin kecil karena nilai Ksp berbanding terbalik

dengan nilai kelarutan. Konsep yang benar adalah bahwa pada garam yang memiliki

jumlah ion yang sama, semakin besar nilai Ksp maka nilai kelarutannya semakin besar