Kelainan Pada Kelenjar Sudorifera
-
Upload
tombolndutz -
Category
Documents
-
view
318 -
download
8
Transcript of Kelainan Pada Kelenjar Sudorifera
KELAINAN PADA KELENJAR
SUDORIFERASISTI MEIRYISHA
PENDAHULUAN Kelenjar kulit terdapat pada lapisan dermis yang terdiri
dari kelenjar keringat atau kelenjar ekrin atau glandula sudorifera dan kelenjar palit atau glandula sebasea .
Kelanjar ekrin terletak dangkal di dermis dengan sekret encir.
Sekresi kelenjar ekrin tergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas, dan stres emosional.
Penyakit-penyakit yang ada di kelenjar ekrin, antara lain : Hiperhidrosis Anhidrosis Miliaria Silindroma Siringoma Multiple sweat gland abses
HIPERHIDROSIS Merupakan perspirasi berlebihan akibat hiperaktivitas
kelenjar keringat. Etiologi : belum diketahui secara pasti. Keadaan ini
biasanya terdapat pada individu yang dalam hal lain sepenuhnya normal. Berkeringat banyak pada telapak tangan dan kaki sering disebabkan faktor psikogen.
Simtomatologi :Terdapat keringat yang bersifat umum atau terbatas pada
telapaktangan, telapak kaki, ketiak, inframama, lipat paha. Kulit daerah yang terkena sering merah padam. Pada keadaan berat akan memperlihatkan maserasi, fisur, dan pembentukan skuama.
Eksudat mungkin berbau busuk (bromhidrosis) dan bau busuk ini
disebabkan oleh dekomposisi keringat dan sel febris oleh bakteri dan ragi.
Penatalaksanaan Pada hiperhidrosis umum terapi harus ditujukan terhadap
penyakit sistemik yang menjadi dasar. Obat kolinergik seperti atropin yang dikombinasikan dengan
Skopolamin dapat dipakai dalam dosis yang disesuaikan dengan toleransi dan respon penderita.
Pada hiperhidrosis setempat dapat diberikan Alumunium klorida atau antiperspiran yang mengandung Alumunium klorhidroksi.
Solutio Glutaraldehid 2% mungkin efektif untuk mengobati daerah telapak tangan dan kaki tetapi memberikan warna kuning pada kulit dan menyebabkan dermatitis kontak.
Asam Tannat 5% dalam talk mungkin efektif untuk mengobati kaki.
Pada bromohidrosis, pmeliharaan kebersihan sangat penting.
Hiperhidrosis aksila yang sangat banyak terutama disertai bromohidrosis dapat diatai dengan eksisi kelenjar keringat.
ANHIDROSIS Merupakan kelaianan berupa kekurangan
sekresi kelenjar keringat. Etiologi :
Karena sistem saraf yang tidak normal, biasanya disebabkan oleh lesi di kortek serebri, hipotalamus, pons, medula spinalis atau saraf perifer. Gangguan saraf simpatis servikalis yang menghasilkan sindrom Horner jg dapat menyebabkan anhidrosis.
Karena perubahan di dalam kulit, biasanya karena jumlah kelenjar ekrin yang sangat kurang
Simtomatologi : penderita tidak mampu menghadapi panas, bekerja di lingkungan panas, dan olahraga.
Penatalaksanaan :Yang penting adalah mengobati penyakit
yang mendasari.Penderita yang tidak bisa diobati harus hati-
hati terhadap bahaya paparan panas yang berlebihan.
MILIARIA Sinonim : biang keringat, keringat buntet, liken tropikus,
prickle heat. Merupakan dermatitis akut yang disebabkan oleh retensi
keringat akibat obstruksi saluran keringat atau pori. Etiologi :
Timbul akibat penyumbatan saluran kelenjar keringat yang disertai dengan meningkatnya produksi keringat. Diduga sumbatan tersebut akibat kerusakan epidermis yang kemungkinan disebabkan oleh larutan NaCl hipertonik, atau oleh peranan bakteri kulit yaitu Stafilokokus. Kemungkinan lain oleh komponen keringat itu sendiri yang menyumbat saluran tersebut. Biasanya timbul pada cuca panas dan lembab, tetapi mungkin juga terjadi pada cuaca sejuk pada penderita yang berpakaian terlalu tebal.
Klasifikasi : Miliaria kristalina Miliaria rubra Miliaria profunda
Simtomatologi : Miliaria kristalina, esi berupa vesikel kecil berdiameter 1-2
mm, berisi cairan jernih, berdinding tipis, bergerombol, dan tidak disertai eritem. Biasanya ditemukan di dada, leher, dan punggung. Jarang memberikan keluhan, sering dijumpai pada penyakit yang disertai demam dan penderita dengan keringat yang banyak.
Miliaria rubra, paling banyak dijumpai dan sering disertai keluhan gatal. Lesi berupa vesikel atau papulovesikel dengan dasar eritem berukuran kecil dan berjumlah banyak. Bila serangan berlangsung lama, vesikel dapat mengalami infeksi sekunder dn menjadi pustul. Dapat ditemukan di aerah leher, punggung, dada, dahi, ketiak, lipat paha, dan tempat lainnya.
Miliaria profunda, jarang dijumpai, biasa timbul pada penderita yang sering mengalami serangan miliaria rubra. Lesi berupa papil milier berwarna seperti kulit normal. Bila mengenai daerah tubuh yang luas akan disertai dengan anhidrosis atau hiperhidrosis.
Komplikasi : Hidradenitis supurativa Kandidosis
Penatalaksanana : Terapi umum, hindari keadaan yang menginduksi keluarnya
keringat, misalnya memindahkan penderita ke daerah dingin, pakaian tidak terlalu tebal, bila pakaian basah haru cepat diganti.
Terapi topikal, dapat diberi bedak salisil 2% atau dalam lotio faberi. Pemberian lotio kortikosteroid kadang-kadang bersama menthol 0,25%. Bila terdapat infeksi sekunder, dapat di obati dengan mandi, kompres, atau rendam larutan permanganas kalikus.
SIRINGOMA Merupakan tumor jinak adneksa kulit yang
berasal dari kelenjar ekrin. Etiologi : belum jelas. Banyak pada
penderita puber dan usia lanjut. Simtomatologi : mula-mula timbul bintik-
bintik kecil kekuningan yang makin lama makin banyak di daerah bawah mata. Predileksi di kelopak mata, pipi, dahi, dada, daerah perut. Efloresesi : papul miliar sampai lentikuler berwana putih atau sedikit kekuningan, perabaan kerasa. Sekitar lesi biasa ditemukan telangiektasi.
Diagnosis banding : Milia : kista retensi berwaran putih agak keras, berasal
dari folikel rambut. Trikoepitelioma : kista berukuran lebih besar, multiple,
simetris, dan dengan perabaan keras. Penatalaksanaan :
Bedah listrik : elektrokauterisasi Bedah kimia : dengan larutan asam keras triclorasetat
50%. Prognosi : baik
SILINDROMA Merupakan tumor kulit jinak yang
berasal dari kelenjar ekrin maupun kelenjar apokrin.
Nama lain : tumor Turban Predileksi : terutama di muka dan kulit
kepala. Lesi berupa papul-papul yang berwarna
coklat dengan daerah sekitarnya biasanya ditemukan telangiektasis.
Diagnosis banding :Spiradenoma ekrinTumor folikular infundibulumKista pilar
Penatalaksanaan Dengan menggunakan bedah listrik.
ABSES MULTIPEL KELENJAR KERINGAT Abses multipel kelenjar keringat merupakan infeksi
bakteri pada kelenjar keringat berupa abses yang bersifat multipel, berbentuk kubah dan tidak nyeri.
Etiologi : Stapilokokus aureus Insidensi : sering terjadi pada bayi atau anak kecil
dengan gizi buruk. Insidensi meningkat pada hawa panas.
Simtomatologi : Gejala subjektif : biasanya tidak ada Preileksi : terutama di oksiput, tengkuk, badan, bokong, dan
paha. Gejala objektif : dimulai dengan nodus merah, kemudian
menjadi merah kecoklatan. Nodus akan melunak membentuk abses tan[a mata berbentuk kubah. Abses yang terjadi lebih dalam dan ditutupi kulit yang hampir seluruhnya normal. Abses bersifat tidak nyeri dan berkelompok. Bila pecah akan timbul sikatrik.
Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan histopatologi : tamapak adanya abses dalam
pada dermis terdiri dari leukosit PMN pada bagian tengahnya dikelilingi olej epiteloid sel raksasa tubuh asing ( foreign body giant cell )
Penatalaksanaan : Terapi umum : atasi faktor predisposisis Terapi sistemik : antibiotik Terapi bedah : bila sudah terjadi abses dapat dilakukan
insisi