Kel 7 - Notulen - Evaluasi Dan Penjaminan Mutu-QA

3
Seminar Pemeriksaan Keuangan Negara Notulensi Diskusi Kamis, 4 Agustus 2015 Kelas : 8B STAR Kelompok Penyaji: Akbar Gani Ardhi (03) Hidayah Widyaningrum (13) Kanta Rio Saputra (17) Rizky Ath Thoriq (30) Umar Kholifa A. (34) Kelompok Pembahas: Agus Tubels N. (02) Irsyad Qomar (15) Maretika Puji Lestari (19) M. Try Satria P. (23) Rizka Wulandari (29) Kelompok Pembuat Notulen: Ari Widyastuti (04) Bisuk Tumonggo (07) Diyan Prasetyo (09) Thomas Irwan K. (33) Mohamad Irsyad (22) Topik: Sistem Pengendalian Mutu BPK Ringkasan Penyajian Materi: Pernyataan Standar Umum Keempat SPKN menyatakan bahwa “Setiap organisasi pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan harus memiliki sistem pengendalian mutu yang memadai, dan sistem pengendalian mutu tersebut harus direviu oleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu ekstern)”. Oleh karena itu, BPK minimal setiap 5 tahun sekali harus mendapat peer review oleh BPK negara lain yang tergabung dalam organisasi BPK sedunia (INTOSAI). BPK menetapkan dan melaksanakan sistem pengendalian mutu (SPM) atau quality control system untuk menjamin mutu pemeriksaan keuangan negara. Untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa SPM telah mengatur seluruh unsur pengendalian mutu yang diperlukan dan telah dilaksanakan secara konsisten, BPK menetapkan dan menyelenggarakan sistem pemerolehan keyakinan mutu (SPKM) atau quality assurance system. Tanya Jawab atau Diskusi: No Penanya Pertanyaan dan Jawaban 1. Maretika P. L. (19) Tanya: Bagaimana tindak lanjut BPK atas rekomendasi hasil peer review BPK Polandia? Jawab: Polandia dipilih sebagai rekan kerja peer review karena telah berpengalaman mereview dan direview, jadi lebih berpengalaman. Kita sebagai anggota INTOSAI dapat mengajukan usulan untuk mengajukan peer review dengan BPK negara mana yang kita inginkan. BPK Polandia memberikan saran ke pemerintah untuk mengajukan anggaran tanpa melalui Kementerian Keuangan. Hal ini dikhawatirkan akan

description

Notulen pertemuan kulian SPKN kelompok 7, semoga membantu

Transcript of Kel 7 - Notulen - Evaluasi Dan Penjaminan Mutu-QA

Seminar Pemeriksaan Keuangan Negara Notulensi Diskusi Kamis, 4 Agustus 2015 Kelas: 8B STAR Kelompok Penyaji: Akbar Gani Ardhi (03) Hidayah Widyaningrum (13) Kanta Rio Saputra (17) Rizky Ath Thoriq (30) Umar Kholifa A. (34) Kelompok Pembahas: Agus Tubels N. (02) Irsyad Qomar(15) Maretika Puji Lestari (19) M. Try Satria P. (23) Rizka Wulandari (29) Kelompok Pembuat Notulen: Ari Widyastuti (04) Bisuk Tumonggo (07) Diyan Prasetyo (09) Thomas Irwan K. (33) Mohamad Irsyad (22) Topik: Sistem Pengendalian Mutu BPK Ringkasan Penyajian Materi: Pernyataan Standar Umum Keempat SPKN menyatakan bahwa Setiap organisasi pemeriksa yangmelaksanakanpemeriksaanberdasarkanStandarPemeriksaanharusmemilikisistem pengendalian mutu yang memadai, dan sistem pengendalian mutu tersebut harus direviu oleh pihaklainyangkompeten(pengendalianmutuekstern).Olehkarenaitu,BPKminimal setiap 5 tahun sekali harus mendapat peer review oleh BPK negara lain yang tergabung dalam organisasiBPKsedunia(INTOSAI).BPKmenetapkandanmelaksanakansistem pengendalianmutu(SPM)atauqualitycontrolsystemuntukmenjaminmutupemeriksaan keuangannegara.UntukmemperolehkeyakinanmemadaibahwaSPMtelahmengatur seluruhunsurpengendalianmutuyangdiperlukandantelahdilaksanakansecarakonsisten, BPK menetapkan dan menyelenggarakan sistem pemerolehan keyakinanmutu (SPKM) atau quality assurance system. Tanya Jawab atau Diskusi: NoPenanyaPertanyaan dan Jawaban 1.Maretika P. L. (19) Tanya: BagaimanatindaklanjutBPKatasrekomendasihasilpeerreviewBPK Polandia? Jawab: Polandiadipilihsebagairekankerjapeerreviewkarenatelah berpengalamanmereviewdandireview,jadilebihberpengalaman.Kita sebagaianggotaINTOSAIdapatmengajukanusulanuntukmengajukan peer review dengan BPK negara manayang kita inginkan. BPK Polandia memberikansarankepemerintahuntukmengajukananggarantanpa melaluiKementerianKeuangan.Halinidikhawatirkanakan mengakibatkanadanyasikaptidakindependendariBPKterhadap kementerian keuangan. 2.Rizka W. (29) Tanya: Bagaimana hubungan peer review dengan pertimbangan DPR? Bentuknya seperti apa? Jawab: Di juklak sendiri tidak dijelaskan seperti apa. Namun DPR adalah sebagai wakilrakyatdanjugastakeholderBPK,olehkarenaituDPRperlutahu terkait anggaran BPK dalam perencanaan peer review. 3.Irsyad Qomar (15) Tanya: Bagaimanamengkomunikasikankepihak-pihakyangberkepentingan mengenai Quality Assurance BPK apakah telah baik atau belum? Jawab: BPKtelahmenginformasikanQualityAssuransepemeriksaanBPK melaluiWeb,majalah,ataupressreleaseataskasus-kasustertentu sehingga masyarakat dapat mengetahui kualitas pemeriksaan BPK. 4.M. Try Satria P. (23) Tanya: TerkaitgugatanatashasilpemeriksaanBPK,apakahadasaluranuntuk menggugat atau mempertanyakan LHP BPK? Jawab: BPKdalampemeriksaanmemilikihakdantanggungjawabsesuai undnag-undang.Jikaauditeeadayangtidakdapatmenerimahasil,LHP BPKdapatdigugatmelaluiPengadilanTataUsahaNegara(PTUN)jika LHP diperkirakan tidak dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan.Namun,jikakitatidakpuasatasgeneralauditkitadapatmengajukan keberatan melalui pengaduan ke Inspekorat BPK, tidak perlu QA-nya. 5.Agus Tubels N. (02) Tanya: Apakah peer review bersifat timbal balik? Jawab: Peerreviewtidakselalubersifattimbalbalik,tergantungkesepakatan kedua belah pihak dan INTOSAI. Jadi, jika Indonesia direview oleh BPK Polandia, maka belum tentu Polandia direview oleh BPK Indonesia. 6.Fadel K. M. (11) Tanya: Apakah jika ada peraturan baru, hasil Quality Assurance dapat diubah? Jawab: Tidakterpengaruhkarenatetapmenggunakankriteriasesuaidengan peraturan yang dulu berlaku. 7.Ryan I. S. (31) Tanya: Apakah kendala penerapan SPM? Jawab: Ada beberapa kendala penerapan Sistem Pengendalian Mutu BPK, antara lain:adapihak-pihakdiBPKyangmasihbelumindependensepertikasus penyuapan, adaSDMyangkinerjanyaturunataubermasalahtidakpuasdengan pengelolaan SDM-nya atau penempatannya, ada pihak-pihak yang tidak puas terhadap kinerja pemeriksaan BPK. Tambahan dari Pak Alex: SebelummenjadiLHP,dilakukanevaluasisebagaibagianSPMterlebihdahulu.Diperiksa dulukecukupan,validitasdatanya,metode,teknik,danmerupakanisurahasiaataupolitik bukan. PeerreviewdilakukanuntukmeningkatkanmutupemeriksaanBPKkarenadahulunyaBPK belumpernahdireviewsehinggatidakdiketahuiapakelemahanBPKdanperbandingannya dengan BPK negara lain. Meskipuntidaksecaratertulis,peerreviewpadadasarnyanegaradenganBPKyanglebih baik memeriksa negara dengan BPK yang kurang baik.