Kekuatan Otot Dengan Skala Lovett

2
kekuatan otot dengan skala Lovett’s (memiliki nilai 0 – 5) 0 = tidak ada kontraksi sama sekali. 1 = gerakan kontraksi. 2 = kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan tahanan atau gravitasi. 3 = cukup kuat untuk mengatasi gravitasi. 4 = cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh. 5 = kekuatan kontraksi yang penuh. Anggota gerak atas .• Pemeriksaan otot oponens digiti kuinti ( C7,C8,T1,saraf ulnaris) • Pemeriksaan otot aduktor policis ( C8,T1 , saraf ulnaris ). • Pemeriksaan otot interosei palmaris ( C8,T1,saraf ulnaris ). • Pemeriksaan otot interosei dorsalis ( C8,T1, saraf ulnaris ). • Pemeriksaan abduksi ibu jari. • Pemeriksaan otot ekstensor digitorum (C7,8,saraf radialis ). • Pemeriksaan otot pektoralis mayor bagian atas ( C5-C8). • Pemeriksaan otot pektoralis mayor bagian bawah ( C5-C8). • Pemeriksaan otot latisimus dorsi ( C5-C8, saraf subskapularis). • Pemeriksaan otot seratus aterior ( C5-C7,saraf torakalis ). • Pemeriksaan otot deltoid ( C5,C5, saraf aksilaris ). • Pemeriksaan otot biseps ( C5,C6, saraf muskulokutaneus ) • Pemeriksaan otot triseps ( C6-C8, saraf radialis ). Anggota gerak bawah. • Pemeriksaan otot kuadriseps femoris ( L2-L4,saraf femoralis ). • Pemeriksaan otot aduktor ( L2-L4, saraf obturatorius).

description

otot, menilai kekuatan otot, skala lovett, mengetahui otot dan bagaimana cara praktis menggunakannya dalam melakukan pemeriksaan ortopedi

Transcript of Kekuatan Otot Dengan Skala Lovett

Page 1: Kekuatan Otot Dengan Skala Lovett

kekuatan otot dengan skala Lovett’s (memiliki nilai 0 – 5)

0 = tidak ada kontraksi sama sekali.

1 = gerakan kontraksi.

2 = kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan

tahanan atau gravitasi.

3 = cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.

4 = cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.

5 = kekuatan kontraksi yang penuh.

Anggota gerak atas

.• Pemeriksaan otot oponens digiti kuinti ( C7,C8,T1,saraf ulnaris)

• Pemeriksaan otot aduktor policis ( C8,T1 , saraf ulnaris ).

• Pemeriksaan otot interosei palmaris ( C8,T1,saraf ulnaris ).

• Pemeriksaan otot interosei dorsalis ( C8,T1, saraf ulnaris ).

• Pemeriksaan abduksi ibu jari.

• Pemeriksaan otot ekstensor digitorum (C7,8,saraf radialis ).

• Pemeriksaan otot pektoralis mayor bagian atas ( C5-C8).

• Pemeriksaan otot pektoralis mayor bagian bawah ( C5-C8).

• Pemeriksaan otot latisimus dorsi ( C5-C8, saraf subskapularis).

• Pemeriksaan otot seratus aterior ( C5-C7,saraf torakalis ).

• Pemeriksaan otot deltoid ( C5,C5, saraf aksilaris ).

• Pemeriksaan otot biseps ( C5,C6, saraf muskulokutaneus )

• Pemeriksaan otot triseps ( C6-C8, saraf radialis ).

Anggota gerak bawah.

• Pemeriksaan otot kuadriseps femoris ( L2-L4,saraf femoralis ).

• Pemeriksaan otot aduktor ( L2-L4, saraf obturatorius).

• Pemeriksaan otot kelompok ” hamstring ” (L4,L5,S1,S2,saraf siatika ).

• Pemeriksaan otot gastroknemius ( L5,S1, S2,saraf tibialis ).

• Pemeriksaan otot fleksor digitorum longus ( S1, S2, saraf tibialis).

Page 2: Kekuatan Otot Dengan Skala Lovett

KLASIFIKASI FRANKEL

Frankel A = Complete, fungsi motoris dan sensoris hilang sama sekali di bawah level lesi. Frankel B = Incomplete, fungsi motoris hilang sama sekali, sensoris masih tersisa di bawah level

lesi. Frankel C = Incomplete, fungsi motris dan sensoris masih terpelihara tetapi tidak fungsional. Frankel D = Incomplete, fungsi sensorik dan motorik masih terpelihara dan fungsional. Frankel E = Normal, fungsi sensoris dan motorisnya normal tanpa deficit neurologisnya.