Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
-
Upload
rajagombal-tanpa-ekspresi -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
1/15
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jika sebelum diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah maka segala sesuatu yang biasanya
menjadi urusan dari daerah itu sendiri diatur oleh pemerintah pusat. Akan
tetapi setelah diberlakukannya melalui pintu otonomi daerah, dengan
terbaginya pengelolaan potensi ke daerah-daerah yang ada
(desentralisasi). Beralihnya pola pemerintahan tersebut telah melahirkan
sebuah konsep pembangunan yang arahnya adalah meningkatkan peran
serta masyarakat untuk pembangunan. Pemberian kewenangan penuh
untuk mengelola, mengatur dan memanfaatkan keuangan daerah menjadi
peluang sekaligus tantangan bagi daerah. Ketimpangan pembangunan
pada masa orde baru, diyakini berbagai pihak dipicu sebagai akibat
pembagian jatah daerah yang timpang pula.
Peluang ini menjadi kesempatan bagi Pemerintah Daerah
(Pemda) untuk membangun daerah-daerah tertinggal, dan mendorong
percepatan pertumbuhan ekonomi yang saat ini diyakini sebagai indikator
yang sahih mengukur tingkat kemakmuran.
Buruknya tata kelola keuangan negara pada masa Orde Baru
adalah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya krisis ekonomi
Indonesia pada tahun 1997-1998. Belum terwujudnya transparansi dan
akuntabilitas fiskal sekaligus merupakan salah satu faktor penyebab dan
belum terwujudnya Good Governance, karena selama ini kapabilitas dan
efektifitas pemerintah daerah dirasakan masih terlalu lemah.
Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, telah
membuka seluasnya kesempatan bagi para pejabat daerah untuk
mengeksploitasi potensi kekayaan daerah. Pengeksploitasian potensikekayan daerah, yang seyogyanya dipergunakan untuk memperoleh
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
2/15
2
pendanaan bagi daerah dalam bentuk penggalian potensi-potensi yang
ada sebagai sumber keuangan daerah sudah selayaknya dalam
pengelolaannya dipertanggung jawabkan secara transparan kepada
masyarakat.
Akan tetapi jika berbicara Pengelolaan Keuangan Daerah maka
peraturan yang diberlakukan adalah Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keungan Daerah yang
akan menjadi pokok bahasan dalam makalah kali ini.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanaruang lingkup keuangan daerah?
2. Apa saja yang menjadi asas-asas umum dalam pengelolaan
keuangan daerah?
3. Siapa saja pemegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan
daerah?
I.3 Tujuan
1. Menjelaskan ruang lingkup dari keuangan daerah
2. Menjelaskan asas-asa umum dalam pengelolaan keuangan daerah
3. Mejelaskan emegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan
daerah
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
3/15
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Ruang Lingkup Keuangan Daerah
Ruang Lingkup Keuangan Daerah sebagaimana yang
tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bagian Kedua Pasal 2 yaitu:
a. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman;
b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. penerimaan daerah;
d. pengeluaran daerah;
e. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan daerah;
f. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau
kepentingan umum.
II.2 Asas-Asas Umum Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Asas-asas umum dalam pengelolaan keuangan daerah
sebagaimana yang terdapat dalam pasal 4 Bagian Ketiga Peraturan
Pemerintah No. 58 Tahun 2005 meliputi:
(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,
dan manfaat untuk masyarakat.
(2) Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang
terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun
ditetapkan dengan peraturan daerah.
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
4/15
4
II.3 Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Kepala Daerah
Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala pemerintah daerah
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan
mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan. selaku pemegeng kekuasaan pengelolaan keuangan
daerah kepala daerah mempunyai kewenangan:
a. Menetapkan jebijakan tentang pelaksanaan APBD
b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah
c. Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang
d. Menetapkan bendahara pemerintah dan atau bendahara
pengeluaran
e. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemunagutan
penerimaan daerah
f. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang
dan puitang daerah
g. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan
barang milik daerah
h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas
tagihan dan memerintahkan pembayaran
Selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
daerah kepala daerah melimpahkan sebagian atau seluruh
kekuasaannya berupa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaaan,
pelaporan, dan pertanggung jawaban serta pengawasan keuangan
daerah kepada:
a. Sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah
b. Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah selaku
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
c. Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) selaku
pengguna anggaran
2. Sekretaris Daerah
Jabatan sekretaris daerah selaku koordinator adalah terkait
dengan peran dan fungsi sekretaris membantu kepala daerah dalam
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
5/15
5
memyusun kebijakan dan mengkoordinasikan penyelengaraan urusan
pemerintahan daerah termasuk pengelolaan keuangan daerah.
Sekretris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan
daerah dalam konteks penyusutan pelaksanaan dan penatausahaan
keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang penyusutan
dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD, menyiapkan
pedoman pelaksaaan APBD, dan memberikan persetujuan
pengesahan DPA-SKPD. Selaku koordinator pengelolaan keuangan
daerah bertanggung jawab atas pelaksaaan tugasnya kepada kepala
daerah.
Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan
keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang:
a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD
b. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang
daerah
c. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD
d. Penyusunan Ranperda APBD, perubahan APBD
e. Tugas-tugas pejabat perencana daerah , PPKD, dan pejabat
pengawas keuangan daerah
f. Penyusunan pelaporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggung jawaban APBD
Selain tugas-tugas sebagaimana dimaksud koordinator
pengelolaan keuangan daerah juga mempunyai tugas:
a. Memimpin tim anggaran pemerintah daerah (TAPD)
b. Menyiapkan pedoman pelaksaan APBD
c. Mentiapkan pedoman pengelolaan barang daerah
d. Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD
e. Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan
daerah lainnya berdasarkan kuasa yang di limpahkan oleh kepala
daerah.
3. Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD)
Kepala satuan kerja pengelolaan keuangan daerah
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD, dan bentukkekayaan daerah lainnya serta bertindak sebagai Bendahara Umum
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
6/15
6
Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya kepala pejabat pengelola
keuangan daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui
koordinator pengelola keuangan.
Kepala PPKD selaku Pengelola APBD mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan
daerah.
b. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD
c. Melaksanakan pemungutan pajak daerah yang telah di tetapkan
dengan peraturan daerah
d. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah
e. Menyusun laporan keunagan daerah dalam rangka pertanggung
jawaban pelaksanaan APBD
f. Melaksanakan tugas lainya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan
oleh kepala daerah
PPKD selaku BUD berwenang:
a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
b. Mengesahkan DPA-SKPD
c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD
d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah
e. Melaksanakan pemungutan pajak daerah
f. Memantau pelaksanaa penerimaan dan pengeluaran APBD oleh
bank atau lembaga kuangan lainnnya yang telah di tunjuk
g. Mengusahakan dan mengatur dana yang di perlukan dalam
pelaksanaan APBD
h. Menyimpan uang daerah
i. Menetapkan SPD
j. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelolah atau
menatausahakan investasi
k. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat
pengguna anggaran atas beben rekening kas umum daerah
l. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atasnama pemerintah daerah
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
7/15
7
m. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah
n. Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah
o. Melakukan penagihan piutang daerah
p. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah
q. Menyajikan informasi keuangan daerah
r. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
penghapusan barang milik daerah
4. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kepala satuan kerja perangkat daerah terdiri dari kepala
dinas, badan, sekretaris daerah, sekretaris DPRD, kepala lembaga
teknis, camat, dan lurah.
Kepala satuan kerja perangkat daerah sebagai pengguna
anggaran bertanggung jawab atas tertib panatausahaan anggaran
yang dialokasikan pada satuan kerja yang dipimpinnya, kepala satuan
kerja perangkat daerah disebut pengguna anggaran, apabila
mempunyai anggaran tersendiri dalam hal ini dokumen pelaksana
anggaran satuan kerja perangkat daerah (DPA-SKPD). Dalam konteks
penyusunan palaksanaan dan penatausahaan, pengguna anggaran
mempunyai tugas dan wewenang antara lain:
a. Menyusun RKA-SKPD
b. Menyusun DPA-SKPD
c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran
f. Melalukan pemungutan penerimaan bukan pajak
g. Mengadakan ikatan atau perjanjian kerja sama dengan pihak lain
dalam batas anggaran yang telah di tepakan
h. Menandatangani SPM
i. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD
yang dipimpinnya
j. Mengelola barang milik daerah atau kekayaan daerah yangmenjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
8/15
8
k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang
dipimpinnya
l. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
m. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran atau pengguna
barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala
daerah
n. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala
daerah melalui sekretaris daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya kepala SPKPD sebagai
pengguna anggaran melimpahkan dan di bantu oleh:
a. Pejabat kuasa pengguna anggaran
b. Pejabat pelaksanaan teknis kegiatan
c. Pejabat piata usaha keuangan
d. Bendahara
5. Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat pengguna anggaran dalam melaksanakan
tugas-tugas dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Pelimpahan sebagian kewenangan berdasarkan besaran
SKPD, besaran jumlah uang yang dikelolah, beban kerja, lokasi,
kompetensi dan rentang kendali, dan pertimbangan objektif lainnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut penetapan pejabat kuasa
pengguna anggaran dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
pertimbangan kepala SKPD sebagai pengguna anggaran.
Kuasa pengguna anggaran adalah kepala unit pada SKPD
atau jabatan setingkat dibawah kepala SKPD dan merupakan
penanggung jawab program. Kuasa pengguna anggaran pada
Sekretaris daerah adalah asisten dan kepalah biro/bagian. Pada dinas
adalah subdin dan kepala bagian. Pada badan/lembaga teknis adalah
kepala bidang.
Penunjukan kuasa pengguna anggaran dilaksanakan oleh
kepala daerah berdasarkan usul Kepala SKPD selaku pengguna
anggaran. Kuasa pengguna anggaran bertanggung jawab ataspelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran.
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
9/15
9
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tidk diatur tugas dan
wewenang kuasa pengguna anggaran sehingga tugas dan wewenang
KPA berdasarkan pelimpahan wewenang dari pengguna anggaran.
6. Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan
Pejabat pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada
SKPD selaku pejabat pelaksanaan teknis kegiatan(PPTK) yang
mempunyai tugas antara lain:
a) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
b) Melaporkan pengembangan pelaksanaan kegiatan
c) Menyimpan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelksanaan kegiatan
d) Membuat surat permintaan pembayaran.
PPTK ditetapkan oleh pengguna anggaran dengan
mempertimbangkan usul dari kuasa pengguna anggaran.
Penunjukan PPTK berdasarkan pertimbangan kompetensi
jabatan, jumlah anggaran pendapan, beban kerja, lokasi dan rentang
kendali, dan pertimbnagn objektif lainnya. PPTK diberi wewenang
melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai
dengan bidan tugasnya. PPTKbertanggung jawab kepada pejabat
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.
Pengguna anggaran yang tidak melimpahkan
kewenangannya kepada kepala unit pada SKPD sebagai kuasa
pengguna anggaran maka kedudukan kepala unit kerja (kepala biro
subdin,kepla bidng,kepala bagian) adalah sebagai pejabat
pelaksanaan teknis kegiatan.
7. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
Dalam rangkah melaksanakan wewenang atas
penggunaan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD
menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha
keuangan pada SKPD, disebut pejabat penatausahaan keuanganSKPD (PPK-SKPD).
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
10/15
10
PPK-SKPD dilaksanakn oleh pejabat kasub
keuangan,apabilah pada organisasi SKPD tersebut belum terdapat
jabatan kasubag keuangan maka ditunjuk pejabat yang akan
melaksanakan fungsi tersebut.
PPK SKPD Mempunyai tugas antara lain:
a. Meliputi kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa
b. Meneliti kelengkapan SPP- UP, SPP-GU,SPP-TU dan SPP-LS
gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang diajukan
oleh bendahara pengeluaran
c. Melakukan verufikasi SPP
d. Menyiapkan SPM
e. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan
f. Melaksanakan akuntasi SKPD dan
g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD
PPK-SKPD dilarang menerapkan sebagai pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan Negara, bendahara,
dan PPTK.
Berdasarka tugas tersebut tugas dari PPK SKPD yaitu
melakukan verifikasi,akuntansi dan penyesuaian laporan keuangan
sehingga PPK SKPD mempunyai tugas yang sama dengan bagian
keuangan dan akuntansi pada perusaahaan (bisnis).
8. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
Kepalah daerah atas usul PPKD menetapkan
bendahara peneriamaan dan bendahara pengeluaran untuk
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran pada SKPD.
Bendahara penerimaan adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk untuk menerima,menyimpan menyetor,menata usaha dan
mempertanggung jawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD pada SKPD. Bendahara pengeluaran adalah
pejabat fungsional yangditunjukkan uang untuk keperluan belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
11/15
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
12/15
12
b. Apabilah melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga)
bulan harus ditunjuk beberapa penerimaan/pengeluaran dan
diadakan berita acara serah terima.
c. Apabilah bendahara penerimaan/pengeluaran sudah 3 (tiga) bulan
belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang
bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan
sebagai bendahara penerimaan/pengeluaran dan oleh karena itu
segera diusulkan penggantinya.
9. Tanggung jawab atas Pengelolaan Keuangan Daerah
Tanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah diatur
pada:
a. Pasal 18 ayat (3) undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang
perbendaharaan Negara.
b. Pasal 86 ayat (2) Peratutan penerimaan No.13 Tahun 2005 tentang
pengelolaan keuangan daerah.
c. Pasal 184 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006
tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, menyatakan:
1. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara
penerima/pengeluaran dan orang atau badan yang menerima
atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah, wajib
menyelenggarakan penatausaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2. Pejabat yang menanda tangani dan mengesahkan dokumen
yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar
penerimaan dan pengeluaran atas pelaksanaan APBD
bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang
timbul dari penggunaan surat bukti tersebut.
Berdasarkan ketentuan diatas terdapat tanggung jwab
tentang (bersama-sama) mulai dari penggunaan, kuasa pengguna
anggaran, pejabat pelaksanaa teknis kegiatan,panitia penerimaan
barang, dan panitia tender.
Bendahara penerimaan dan pengeluaran bertanggung jawab
secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Sehinggaapabilah terjadi kesalahan pembayaran baik mengenai jumlah maupun
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
13/15
13
peneriamaannya menjadi tanggung jawab bendahara pengeluaran
demikian halnya apabila terdapat ketekoran kas.
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
14/15
14
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dalam menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan
daerah maka pengelola keuangan daerah perlu melakukan
pengorganisasian dengan baik. Pengelolaan Keuangan Daerah dapat
diklasifikasikan pada 4 aturan kegiatan utama, yaitu: 1)perencanaan
anggaran yang mencakup penyusunan dan penetapan anggaran, 2)
pelaksanaan anggaran, 3) perubahan anggaran, 4) pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran. Terhadap empat kegiatan utama tersebut juga
diatur ketentuan tentang pengelolaan kas, penatausahaan dan akuntansi
serta pelaporan keuangan daerah. Sedangkan untuk pengawasan
pelaksanaan anggaran diatur dengan ketentuan tersendiri dan
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengawas Daerah.
Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pada jabatan struktural dan penetapan jabatan fungsional
pada Bendahara Umum Daerah, Kuasa Bendahara Umum Daerah,
Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah SKPD (PPK-SKPD) dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
III.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa
mengambil manfaat tentang Kekuasaan Dalam Pengelolaan Keuangan
Daerah dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat..
-
7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
15/15
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemeri
ntah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdf
http://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-
pengelolaan.html
http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdfhttp://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdfhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdfhttp://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdf