Kejang Demam Print

48
LAPORAN KASUS RSUD KELAS B CIANJUR Pembimbing : dr. H. Jauhari T. Wasisto, S.A SRI MUSTIKASARI (2007730118) KEJANG DEMAM

description

kejang demam

Transcript of Kejang Demam Print

Slide 1

LAPORAN KASUSRSUD KELAS B CIANJURPembimbing :dr. H. Jauhari T. Wasisto, Sp.ASRI MUSTIKASARI (2007730118)KEJANG DEMAMIDENTITAS PASIEN

Nama:An. GJenis Kelamin:Laki-lakiUmur:13 bulanAlamat:Kerta MuktiTanggal MRS:25-09-2011, Pukul 02.02 WIBDirawat di:Samolo 3 Kamar II RSUD Kelas B CianjurSTATUS PASIENIbu pasien membawa pasien ke UGD RSUD Cianjur dengan keluhan kejang sejak 1 jam SMRS. Sebelum kejang pasien menangis kuat. Saat kejang, kedua kaki dan tangan pasien kaku, mata berbalik ke atas dan mulut tertutup, frekuensi kejang 1x, lama < 15 menit. Setelah kejang pasien langsung tertidur. Menurut pengakuan ibu pasien mengalami kejang kali pertama. Sekitar 18 jam SMRS pasien demam. Demam dirasakan semakin meningkat dan terus-menerus. 1 hari SMRS os muntah. Frekuensi muntah 1x, volume sekitar 60 cc (susu botol kecil), isi muntah cair seperti susu. Sebelum ke UGD RSUD Cianjur pasien dibawa ke bidan dan sudah diberi stesolid supp. BAB dan BAK lancar.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGDIAGRAM KELUARGAKeterangan::Kejang (An. G):Laki-laki:PerempuanRiwayat ImunisasiHep B, BCG, DPT-Polio I,II,III, CampakKesan : imunisasi dasar lengkap

Riwayat AlergiTidak ada alergi obatTidak ada alergi udara/cuaca dinginTidak ada alergi makanan (udang, telur, susu)RIWAYAT PERKEMBANGANUsiaMotorik KasarMotorik HalusBahasaSosial9-12 bulanMerangkak, berdiri, berjalanIngin menyentuh benda disekitarBicara 2-3 kataTakut dengan orang lainPEMERIKSAAN FISIKKesadaran : CompomentisKeadaan Umum : Tampak sakit sedangTanda Vital- Suhu: 38,9 C- HR: 120 x/menit - RR: 32 x/menit

ANTROPOMETRIBB: 12 kgPB: 80 cmU: 13 bulan

Status giziBB/U : (+2) (-2) SDPB/U : (+2) (-2) SDBB/PB : (+2) (-2) SDKESAN : Normal

STATUS GENERALISKepala: normocephal (LK = 48 cm), ubun-ubun datar belum menutupMata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterus -/-Hidung :normonasi, pernapasan cuping hidung (-)Telinga : normotia, sekret -/-Mulut : bibir kering (-), perdarahan gusi (-), faring hiperemis (+), T1/T1Pem. KGB :pembesaran kelenjar coli, axilla, inguinal (-)Thoraks : normochestINSPEKSI

PALPASIPERKUSIAUSKULTASIPARUSimetris, pergerakan dada simetris, retraksi intercosta (-)

Bagian dada yang tertinggal (-)sonorVesikular +/+Rhonki -/-Wheezing -/-JANTUNGIctus cordis tidak terlihatIctus cordis terabaTidak dilakukanBJ 1 & 2 tunggal, murmur (-), gallop (-)ABDOMENDatar, petekie (-)Supel, turgor kulit baik, hepato-splenomegali (-)Timpani Bising usus (+)Ekstremitas atasbawahSianosis : -/--/-Akral : hangathangatUdem : -/--/-Petekie : +/++/+RCT: < 2< 2

Anus & Genitalia:dalam batas normalPEMERIKSAAN NEUROLOGIS (RANGSANG MENINGENS)Kaku Kuduk: (-) Kernig Sign : (-) Brudzinski 1 : (-) Brudzinski 2 : (-) Hasil Lab Tanggal 25-09-2011HasilNilai NormalSatuanWBC7,64,8-10,8103/LHGB12,314,0-18,0g/dLHCT37,642,0-52,0%PLT170150-450106/LRESUMEAn. G, 13 bulan, dengan status gizi baik datang dibawa ibunya ke UGD RSUD Cianjur dengan keluhan kejang jenis tonik-klonik sejak 1 jam SMRS sebanyak 1x, lama < 15 menit. Keluhan disertai demam dan muntah.Pada PF KU pasien CM, tampak sakit sedang. Suhu = 38,9 oC. Pemeriksaan rangsang meningens tidak ditemukan adanya kelainan.Pada PP yang dilakukan di IGD RSUD Cianjur didapatkan hasil DPL dalam batas normal.

WD:Kejang Demam SederhanaDD:Kejang ec vomitusKejang ec ISPAMeningitisEncephalitis

Th/:O2 lembab 1-2 lpm/nasalIVFD D 1:4 tpm makroDiazepam 6 mg IV (pelan-pelan bila kejang)Taxegram 2 x 600 mg IVPropiretic supp 3 x 120 mg (bila suhu > 38,5 oC)

FOLLOW UPTgl/JamSOAP26-09-1108.00 WIBKejang (-), demam (-)HR:120 x/menitRR:30 x/menitS:37,1 OCKDSO2 lembab 1-2 lpm/nasalIVFD D 1-4 tpm makroDiazepam 6 mg IV pelan-pelan bila kejangTaxegram 2x600 mg IVPropiretic supp 3x120 mg (bila suhu 38,5 oC)27-09-1108.00 WIBKejang (-), demam (+), mencret 2xHR:124 x/menitRR:26 x/menitS:39,8 oCKDSTh/ teruskan28-09-1108.00 WIBPASIEN PULPAK

TINJAUANPUSTAKA

Definisi KEJANGCetusan aktivitas listrikabnormal yang terjadi secara mendadak dan bersifat sementara di antara saraf-saraf diotak yang tidak dapat dikendalikan.

Gerakan mendadak dan serentak otot-otot yang tidak bisa dikendalikanReferensi: Tumbelaka,Alan R.,Trihono, Partini P.,Kurniati,Nia.,Putro Widodo,Dwi. Penanganan Demam Pada Anak Secara Profesional: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan pertama,FKUI-RSCM.Jakara,2005

Definisi KEJANG DEMAMReferensi: Tumbelaka,Alan R.,Trihono, Partini P.,Kurniati,Nia.,Putro Widodo,Dwi. Penanganan Demam Pada Anak Secara Profesional: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan pertama,FKUI-RSCM.Jakara,2005 Pudjiadi, Antonius H, dkk, Pedoman Pelayan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Kejang Demam, jilid 1, hlm. 150-153, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta 2010 Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38o C ) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium EPIDEMIOLOGI1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam1/3 darinya, kejang demam lebih dari 1 kaliterjadi pada 2-5% anak dengan umur antara 6 bulan - 5 tahunInsidensi tertinggi pada umur 18 bulan

EPIDEMIOLOGIKejang demam terjadi pada 2-4 % populasi anak usia 6 bulan 5 tahunKejang demam sederhana : 80 90 %Kejang demam kompleks : 20 %Lama berlangsung : > 15 menit (8 % kasus)Berulang dalam 24 jam : 16 % kasusTIPE KEJANGKejang Absence ( petitmal ) Kejang Tonik-klonik (grandmal)Kejang Mioklonik Kejang Atonik Kejang Klonik kejang TonikKLASIFIKASI KEJANG DEMAMFAKTOR RISIKODemamTerdapat faktor riwayat kejang demam dalam keluargaAnak dengan perkembangan yang terlambatAnak dengan problem pada masa neonatusPenyebab demamJumlah penderitaTonsilitis dan/atau faringitisOtitis media akut (radang liang telinga tengah)Enteritis/gastroenteritis (radang saluran cerna)Enteritis/gastroenteritis disertai dehidrasiBronkitis (radang saiuran nafas)Bronkopeneumonia (radang paru dan saluran nafas)Morbili (campak)Varisela (cacar air)Dengue (demam berdarah)Tidak diketahui10091

22

441738

121166ETIOLOGIPATOFISIOLOGI

PEMERIKSAAN dan DIAGNOSISAnamnesis Kejang jenis kejang, kesadaran, lama kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejangSuhu sebelum dan saat kejangpenyebab demam di luar infeksi SSPRiwayat perkembangan, riwayat kejang demam dalam keluargaSingkirkan penyebab yang lainPemeriksaan fisikPemeriksaan PenunjangPUNGSI LUMBALBayi usia < 12 bulan : sangat dianjurkanBayi usia 12-18 bulan: dianjurkanBayi usia > 18 bulan: tidak rutin dilakukanReferensi: Pudjiadi, Antonius H, dkk, Pedoman Pelayan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Kejang Demam, jilid 1, hlm. 150-153, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta 2010 Umur anak ketika kejang antara 6 bulan - 6 tahunKejang berlangsung hanya sebentar saja, tak lebih dari 15 menit.Kejang bersifat umumFrekuensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak > 4 kaliKejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demamPemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normalPemeriksaan yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainanDiagnosis Kejang Demam Sederhana FKUI-RSCM:Pada keadaan demam kenaikan suhu 1 C akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10 15 % dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20 %. Pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepasnya muatan listrik ini begitu besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel melalui perantaraan neurotransmitter dan terjadilah kejang. 34DIAGNOSIS BANDING Epilepsi Meningitis Encefalitis TATA LAKSANAPengobatan Fase AkutMencari dan mengobati penyebabPengobatan profilaksisEdukasi orangtuaTATA LAKSANA ITATA LAKSANA IIDiazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IORektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg)Kejang berhenti:Th/ rumatan tergantung etiologi5 menit, kejang tidak berhenti:Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IORektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg) Kejang berhenti:- Th/ rumatan tergantung etiologi5 menit ,kejang tidak berhenti:Fenitoin: 15-20 mg/kg IV (20-30 menit)Kejang berhenti:Rumatan fenitoin 5-7 mg/kg/hr dibagi 2 dosisKejang tidak berhenti:Status epileptikus Fenobarbital: 10-20 mg/kg IVKejang berhenti:Rumatan fenobarbital 3-5 mg/kg/hari dibagi 2 dosis10 menit, kejang tidak berhenti:Status epileptikus refrakterMasuk ICUKDSKDKTambahkan fenobarbital 10-15 mg/kg IVatauMidazolam bolus 0.15 mg/kg dilanjutkan2 g/kg/menit infus dripKejang (-) dalam 24 jam:turunkan midazolam 1 g/kg/menit tiap 15 menitMasih kejang:Naikkan dosis 2 g/kg/menit selama 5 menit sampai dosis max 24 g/kg/menit Bolus midazolam 0.15 mg/kg bila perluICUPROGNOSISDengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak menyebabkan kematian.PEMERIKSAANTANDA RANGSANG SELAPUT OTAK1. KAKU KUDUK2. KERNIGS SIGN3. BRUDZINSKI I, II, III, DAN IV

KAKU KUDUK

Cara : Px terlentang, fleksi ekstensi kepala Penilaian : Kekakuan / tahananKERNIGS SIGNCara : Px terlentang, fleksi panggul, ekstensi sendi lutut.

Penilaian : nyeri / tahanan L < 1350

1350BRUDZINSKI ICara : Fleksi kepala sejauh mungkin dg cepatPenilaian : Fleksi involunter kedua tungkai

BRUDZINSKI II Cara : Fleksi pasif coxae dan lututPenilaian : Fleksi involunter tungkai kontralat

BRUDZINSKI IIICara : Tekan os zygomatikusPenilaian : Fleksi invol.eks.sup

BRUDZINSKI IIICara : Tekan SOPPenilaian : Fleksi invol.eks.inf.

Rangsang meningeal (+) padaRadang selaput otak = meningitisPerdarahan subrakhnoid

Referensi 1. Tumbelaka,Alan R.,Trihono, Partini P.,Kurniati,Nia.,Putro Widodo,Dwi. Penanganan Demam Pada Anak Secara Profesional: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan pertama,FKUI-RSCM.Jakara,20052. Lumbantobing,S.M:Kejang Demam.Balai Penerbit FKUI,Jakarta,2007 3. Asril Aminulah, Prof Bambang Madiyono. Hot Topic In Pediaeric II : Kejang Pada Anak. Cetakan ke2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2002.4.Behrman, Richard E., Robert M. Kliegman., Hal B. Jenson. Nelson Ilmu Kesehatan Anak : Kejang Demam. 18 edition. EGC, Jakarta 2007.5.Fleisher, Gary R, M.D., Stephen Ludwig, M.G. Text Book Of Pediatric Emergency Medicine : Seizures. Williams & Wilkins Baltimore. London6.Mansjoer, Arif., Suprohaita, Wahyu Ika Wardhani, Wiwiek Setyowulan. Kapita Selekta Kedokteran : Kejang Demam. Edisi ke 3 Jilid 2. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2000.7.Gary R. Fleisher, Stephen Ludwig. Textbook of Pediatric Emergency Medicine 4th edition (January 15, 2000).Seizures. Lippincott, Williams & Wilkins,USA,20008. Pudjiadi, Antonius H, dkk, Pedoman Pelayan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Kejang Demam, jilid 1, hlm. 150-153, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta 2010 9. Kejang Demam,Guidelinehttp://www.sehatgroup.web.id/artikel/1089.asp?FNM=10899.10. Acute Management of Infants and Children with Seizures. December 2004http://www.health.nsw.gov.au/fcsd/rmc/cib/circulars/2004/cir2004-66.pdf11.Prodigy Guidance - Febrile convulsion. April 2005. http://www.prodigy.nhs.uk/guidance.asp?gt=Febrile%20convulsionTERIMA KASIH