KEJANG DEMAM

download KEJANG DEMAM

of 4

description

jhgfjkfgb

Transcript of KEJANG DEMAM

KEJANG DEMAM

Kejang Demam (Febrile Convulsion)Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut consensus statement on pebrile seuzures(1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi/anak, biasanya terjadi antara umur 3 tahun dan 5 thn, berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Definisi ini menyingkirkan kejang yang disebabkan penyakit saraf seperti meningitis, ensefalitis atau ensefalopati.Epidemiologi

Kejadian demam kira-kira 2-4% di Amerika Serikat,Amerika Selatan ,dan Eopa Barat. Di Asia lebih tinggi kira-kira 20% kasus merupakan kejang demam kompleksFaktor Risiko1. Riwayat kej. demam pada orang tua atau saudara kandung2. Perkembangan terlambat

3. Problem pada masa neonatus

4. Anak dalam perawatan khusus

5. Kadar natrium rendahRisiko rekurensi meningkat dg usia dini,cepatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperatur rendah saat kejang,riwayat kejang demam, dan riwayat keluarga epilepsiEtiologi ( belum diketahui dengan pasti )1. Disebabkan oleh suhu yang tinggi ( kejang tdk selalu timbul pd suhu tinggi.Kadang-kadang demam tdk begitu tinggi dpt menyebabkan kejang2. Timbul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh banyak macam agent:a. Bakteria) Penyakit pada Tractus Respiratorius:

Pharingitis Tonsilitis Otitis Media Laryngitis Bronchitis Pneumonia

b) Pada G. I. Tract : Dysenteri Baciller

c) Sepsis.

d) Pada tractus Urogenitalis:

Pyelitis Cystitis Pyelonephritis

b. Virus ( terutama yang disertai exanthema )a) Varicellab) Morbilic) Dengued) Exanthemasubitung

Klasifikasi Kejang1. Kejang demam sederhana : Berlangsung kurang dari 15 menit2. Kejang demam kompleks : Berlangsung lebih dr 15 menit,fokal atau multiple(lbh 1 kali kejang dlm 24 jam). Disini anak dpt mempunyai kelainan neurologi atau riwayat kejang demam atau kejang tanpa demam dlm keluarga.

Patofisiologi

Gejala KlinisAda 2 bentuk kejang demam (menurut Lwingstone), yaitu:1. Kejang demam sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut :a. Kejang berlangsung singkat, < 15 menitb. Kejang umum tonik dan atau klonikc. Umumnya berhenti sendirid. Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

2. Kejang demam komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan cirri-ciri gejala klinis sebagai berikut :a. Kejang lama > 15 menitb. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial c. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jamDemam berlangsung singkat, brp serangan kejang klonik atau klonik bilateral,mata terbalik keatas dg disertai kekakuan atau kelemahan,gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan ,atau hanya sentakan/ kekakuan fokal. Seringkali kejang berhenti sendiri.Stlh kejang Berhenti anak tdk memberi reaksi apapun utk sejenak,ttp stlh beberapa detik/ menit, anak terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologi. Kejang dpt diikuti hemiparesis sementara(hemiparesis Todd) yg berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.Pemeriksaan dan Diagnosis1. AnamnesisBiasanya didapatkan riwayat kejang demam pada anggota keluarga yang lainnya (ayah, ibu, atau saudara kandung)2. Pemeriksaan Neurologistidak didapatkan kelainan3. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab (darah tepi, elektrolit, dan gula darah)4. Pemeriksaan RadiologiX-ray kepala, CT scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi.

5. Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS)Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan CSS dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Bayi < 12 bulan : diharuskanb. Bayi antara 12 18 bulan : dianjurkanc. Bayi > 18 bulan : tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda meningitis.

6. Pemeriksaan Elektro Ensefalografi (EEG)Tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya kejang demam komplikata pada anak usia > 6 tahun atau kejang demam fokalDiagnosis Banding1. Meningitis2. Ensefalitis3. Abses otakPenatalaksanaan1. Pengobatan fase akuta. Sering kejang berhenti sendiri,miringkan untuk cegah aspirasi, jalan napas hrs bebas agar oksigenisasi terjamin

b. Perhatikan tanda vital(kesadaran,tekanan darah, suhu,pernapasan dan jantung)

c. Menghentikan kejang : Diazepam dosis awal 0,3 0,5 mg/KgBB/dosis IV (perlahan-lahan) atau 0,4 0,6 mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIAAtau

Diberikan diazepam intravena/intrarektal.Dosis intravena 0,3-0,5 mg/kg bb/kali dg kecepatan 1-2 mg/menit dg dosis maks 20 mg. Diazepam intrarektal 5 mg(BB< 10 kg)atau 10 mg(BB> 10 mg)Bila kejang masih belum teratasi dapat diulang dengan dosis yang sama 20 menit kemudian2. Turunkan demam :

Anti Piretika : Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5 10 mg/KgBB/dosis PO, keduanya diberikan 3 4 kali per hari.

Kompres : suhu > 39 C dengan air hangat, suhu > 38 C dengan air biasa3. Pengobatan penyebab : antibiotika diberikan sesuai indikasi dengan penyakit dasarnya4. Penanganan suportif lainnya meliputi : bebaskan jalan nafas, pemberian oksigen, menjaga keseimbangan air dan elektrolit, pertahankan keseimbangan tekanan darah.Pencegahan Kejang1. Pencegahan berkala ( intermiten ) untuk kejang demam sederhana dengan Diazepam 0,3 mg/KgBB/dosis PO dan anti piretika pada saat anak menderita penyakit yang disertai demam2. Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam Valproat 15 40 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 2 3 dosis.

PrognosisDengan penanggulangan yang tepat dan cepat prognosa baik dan tidak menyebabkan kematian.Apabila tidak diterapi dengan baik, kejang demam dapat berkembang menjadi :

1. Kejang demam berulang ( frekuensi berulangnya kejang berkisar antara 25-50% umumnya terjadi pd 6 bln pertama2. Epilepsi3. Kelainan motorik4. Gangguan mental dan belajar