kejang demam

42
Rizaldy Yoga Pandu Perdana 01.207.5417 SEORANG ANAK KEJANG DENGAN DEMAM DAN STATUS GIZI CUKUP PEMBIMBING : dr. Hj. Sri Mulyani, Sp.A, M.kes

description

kejang demam

Transcript of kejang demam

Rizaldy Yoga Pandu Perdana01.207.5417

SEORANG ANAK KEJANG DENGAN DEMAM DAN STATUS

GIZI CUKUP

SEORANG ANAK KEJANG DENGAN DEMAM DAN STATUS

GIZI CUKUP

PEMBIMBING :dr. Hj. Sri Mulyani, Sp.A, M.kes

PEMBIMBING :dr. Hj. Sri Mulyani, Sp.A, M.kes

IDENTITAS PENDERITAIDENTITAS PENDERITA

☺ Nama penderita : An. MFUmur : 5 bulan Jenis kelamin : Laki-lakiAlamat : Banyurowo RT 01 / RW

01 KendalNo. CM : 462 580Bangsal : Dahlia / IIITanggal Masuk : 29-12-2014

Nama penderita : An. MFUmur : 5 bulan Jenis kelamin : Laki-lakiAlamat : Banyurowo RT 01 / RW

01 KendalNo. CM : 462 580Bangsal : Dahlia / IIITanggal Masuk : 29-12-2014

Identitas Orang TuaIdentitas Orang

Tua

• Pasien datang ke IGD jam 03.30 dengan membawa rujukan dari puskesmas brangsong dengan kejang demam. Pasien mengatakan anaknya panas sejak 1 hari yang lalu. Panas disertai batuk dan pilek, tidak disertai sesak napas.

• Kurang lebih 1 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien kejang saat di puskesmas, kejang terjadi seluruh tubuh. Tangan dan kaki pasien kaku, mata melirik ke atas.

• Kejang berlangsung 1 kali selama kurang lebih 1 menit. Di puskesmas saat kejang di berikan diazepam rektal 5 mg.

• Setelah kejang berhenti, pasien menangis. Kemudian oleh keluarga, pasien dibawa ke RSUD dr. H. Soewondo Kendal.

• Di IGD pasien tidak kejang tetapi masih panas disertai muntah 3x dan mencret 1x konsistensi cair (+), ampas (-), lendir (-). Buang air kecil warna kuning jernih terakhir 4 jam SMRS.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGRIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

•Riwayat kejang sebelumnya karena panas : disangkal

•Riwayat panas dan tidak sadarkan diri setelah imunisasi

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat kejang karena panas pada keluarga : (+) ayah

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Penderita adalah anak pertama. Ayah bekerja wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Penderita tinggal bersama ayah, ibu. Biaya pengobatan dengan SKTM.

KESAN SOSIAL EKONOMI : KURANG

Pemeriksaan kehamilan : Setiap bulan ke bidanPenyakit kehamilan : DisangkalPerdarahan selama kehamilan : DisangkalObat selama kehamilan : VitaminImunisasi selama kehamilan : 2 kali suntik TT

 

Kesan: Riwayat Pemeliharaan Prenatal baik

Riwayat Pemeliharaan Riwayat Pemeliharaan PrenatalPrenatal

Riwayat Kelahiran

Persalinan : Lahir ditolong bidan

Jenis Persalinan : SpontanUsia dalam kandungan : 9 bulanBerat badan lahir : 3200Panjang badan : 48 cm

Kesan : Riwayat Kelahiran normal

BCG : 1x, umur 1 bulanPolio : 3x, umur 0,2,4 bulanDPT : 2x, umur 2,4 bulanHepatitis B: 3x, umur 0,1,4 bulan

Kesan : Riwayat Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Imunisasi DasarRiwayat Imunisasi Dasar

RIWAYAT RIWAYAT GiZIGiZI

ASI diberikan sejak lahir sampai sampai saat

ini pasien hanya minum ASI.

STATUS GIZIStatus Gizi (Z-score)Jenis Kelamin : laki-lakiBerat Badan : 6,5 kgPanjang Badan : 66 cmUsia : 5 bulanStatus gizi menurut Z-score= nilai real – nilai median

SD upper / SD lower

(BB/U) = 6,5 – 7,3 = -0,8 (Gizi Normal) 1,00

(TB/U) = 66 – 65,9 = 0,03 (Normal) 2,70

(BB/TB)= 6,5 – 7,4 = -1,28 (Normal) 0,7

KESAN: STATUS GIZI BAIK, PERAWAKAN NORMAL

Riwayat PerkembanganRiwayat Perkembangan

Senyum : Usia 2 bulanMiring : Usia 3 bulanTengkurap: Usia 4 bulanDuduk dengan dibantu: Usia 5 bulan

Kesan : Riwayat perkembangan dalam batas normal

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Tanggal 29 Desember 2014 jam 08.00 WIB di bangsal Dahlia / III RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Status PresentJenis Kelamin : Laki-lakiUsia : 5 bulanBerat Badan : 6,5 kgPanjang Badan : 66 cm

PEMERIKSAAN FISIKTANDA VITAL

Nadi : 102 x / menitSuhu : 37,8 ºC (aksila)Frekuensi Nafas : 30 x / menit

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sadar, lemah, status gizi baik.Kepala : MesocephalRambut : Hitam, tidak mudah dicabut.Mata : Palpebra simetris, cekung (-/-),

konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).Telinga : Serumen (-/-), tidak nyeri, tidak

bengkak.Hidung : Simetris, sekret (-/-), nafas cuping

hidung (-/-)Mulut : Sianosis (-), tonsil bengkak (-)Leher : Simetris, pembesaran kelenjar (-/-)

PARU-PARU

• Inspeksi : Simetris, dalam keadaan statis dan dinamis

• Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama.

• Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru• Auskultasi : Suara dasar : vesikuler

Suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

JANTUNG

• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

• Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga ke V, linea midclavicularis sinistra, kuat angkat (-).

• Auskultasi : Reguler, Suara jantung murni, gallop (-), bising (-)

ABDOMEN•Inspeksi : Datar•Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), perut

bagian bawah, massa (-), hepar dan lien tidak teraba.

• Perkusi : Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)

• Auskultasi : Peristaltic (+) normal•Genitalia : laki-laki, tidak ada kelainan

Ekstremitas

SUPERIOR INFERIORSIANOSIS -/- -/-AKRAL DINGIN -/- -/-CAPILLARY REFILL <2’’ <2’’GERAKAN BEBAS BEBASKEKUATAN 5/5 5/5TURGOR KULIT CUKUP CUKUP

SUPERIOR INFERIORSIANOSIS -/- -/-AKRAL DINGIN -/- -/-CAPILLARY REFILL <2’’ <2’’GERAKAN BEBAS BEBASKEKUATAN 5/5 5/5TURGOR KULIT CUKUP CUKUP

Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan Neurologis

Meningeal Sign :• Kaku kuduk : (-)• Brudzinsky I : (-)• Brudzinsky II : (-)• Kernig sign: (-)

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang Darah Rutin (tanggal 29/12/14)Hb : 8,8 g/dlHt : 27,7 %Leukosit : 5.800 / ulTrombosit : 232.000 /ul  Kimia Klinik (tanggal 29/12/14)Natrium : 137,2 mmol/LKalium : 4,20 mmol/LCalsium : 1,13 mmol/L

Diagnosa Banding1.Meningoensephalitis

2.Gangguan metabolik

3.Kejang demam kompleks

4.Kejang demam simpleks

Diagnosa Sementara

Kejang demam simpleks

PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA

•O2 3ltr / mnt•Inf. RL 16 tpm•Inj. Cefotaxim 3 x 150 mg•Inj. Sibital 3 x 6mg•Paracetamol 65 mg•Jika kejang inj diazepam 2 mg IV •L-Bio 2 x ½ •Zinc 1 x 10mg

Prognosa Qua ad vitam = ad

bonam Qua ad sanam = ad

bonam Qua ad fungsionam = ad

bonam

Edukasi 1. Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya

mempunyai prognosis baik

2. Memberitahukan cara penanganan kejang

3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali

4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat.

1. Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik

2. Memberitahukan cara penanganan kejang

3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali

4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat.

FOLLOW UPFOLLOW UP

H- 1 MRS H- 2 MRS H- 3 MRS

Panas (+), kejang (+) 1x, mimisan (-), Menggigil (-) batuk (-), pilek (-), ma/mi (<</+), Muntah (+) 3x, BAK (+), BAB (+) 1x cair (+) lendir (-) ampas (-)

Panas (-), kejang (-), menggigil (-), batuk (-), pilek (-), ma/mi (</+), muntah (-), BAK (+), BAB (+) 1x cair (+) Ampas (-), lendir (-)

Panas (-), kejang (-), menggigil (-), batuk (-), pilek (-) ma/mi (</+), muntah (-), BAK (+), BAB (+) 1x cair (-), ampas (+), lender (-)

Compos mentis, lemah Compos mentis, sedang Compos mentis, sedang

Nadi : 102 x/mntRR : 30 x/mntSuhu : 37,8oC

Nadi : 121 x/mntRR : 36 x/mntSuhu : 36,5oC

Nadi : 120x/mntRR : 29x/mntSuhu : 37,2oC

H- 4 MRS

Panas (-), kejang (-), batuk (-), pilek (-), ma/mi (+/+), BAK (+), BAB (+) 2x cair(-), ampas (-)

Compos mentis, baik

Nadi : 115x/mnt

RR : 30x/mnt

Suhu : 37,3 °C

H- 5 MRS

Panas (-), kejang (-), batuk (-), pilek (-), ma/mi (+/+), BAK (+), BAB (+) 1x cair (-), ampas (-)

Compos mentis, baik

Nadi : 130x/mnt

RR : 34x/mnt

Suhu: 36,5 °C

Definisi

• Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut, terjadi pada anak berusia 1 bulan dan tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.

• Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980), Anak yang pernah kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.

Epidemiologi

Kejang demam sedikit lebih sering pada laki-laki.3 Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan samapi 5 tahun.1Menurut IDAI, kejadian kejang demam pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun hampir 2 - 5%.

Klasifikasi

• Kejang Demam Sederhana ( Simple Febrile Seizure)1. Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit2. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.3. Kejang tidak berulang dalam 24 jam

• Kejang Demam Kompleks (Complex Febrile Seizure)1. Kejang lama > 15 menit2. Kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang

parsial3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

Faktor Resiko

• Adanya demam. • Terdapat faktor riwayat kejang demam pada orang tua• Lamanya demam saat awitan kejang • Lebih dari satu kali kejang demam.

Patofisiologi• Demam

• (kenaikan suhu 1°C)• ↓

• metabolisme basal 10% - 15% ↑• + kebutuhan O2 20%

• ↓ • perubahan keseimbangan membran sel neuron

• ↓• difusi ion K maupun Na

• ↓• lepas muatan listrik

• (ke sel maupun ke membran sel )• ↓

• kejang

Manifestasi Klinis• Adanya infeksi diluar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis, otitis

media akut, bronkitis, furunkulosis dan lain-lain. • Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu

demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik – klonik, atau fokal

• Begitu kejang berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi beberapa detik/menit kemudian anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa kelainan saraf.

DiagnosisAnamnesis • Adanya kejang , jenis kejang, kesadaran, lama kejang,

suhu sebelum/saat kejang, frekuensi, interval, pasca kejang, penyebab demam diluar susunan saraf pusat.

• Riwayat perkembangan, kejang demam dalam keluarga, epilepsi dalam keluarga.

• Singkirkan penyebab kejang lainnya.Pemeriksaan fisik : kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsal

meningeal, tanda peningkatan tekanan intrakranial, tanda infeksi di luar SSP.

DiagnosisPemeriksaan laboratorium

• Pemeriksaan laboratorium dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi disertai demam.

• Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis

• Elektroensefalografi (EEG)Pemeriksaan EEG dapat dilakukan pada keadaan kejang demam tidak khas pada anak usia lebih dari 6 tahun.

• Foto X- ray hanya dilakukan atas indikasi seperti ; kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis), paresis nervus VI, papil edema.

Penatalaksanaan

TERIMA KASIH