KEJANG DEMAM
-
Upload
reni-musfika-sari -
Category
Documents
-
view
224 -
download
4
description
Transcript of KEJANG DEMAM
Definisi KD
Kejang yang terjadi pada bayi dan anak pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38⁰C) yang tidak disebabkan oleh infeksi intrakranial atau penyebab lain, serta tidak terdapat riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.
NIH 1980.Ismael S, KPPIK-IX 1983.
ILAE, 1993
Penjelasan Definisi KD
• Kejang demam terjadi pada 2-4% anak ber umur 6bulan – 5 tahun
AAP, Provisional Committee on Quality Improvement.
Pediatrics 1996;97;769-74
• Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam
ILAE, Commission on Epidemiology and PrognosisEpilesia 1993;34;592-8.
Penjelasan Definisi KD
• Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam
ILAE, Commission on Epidemiology and PrognosisEpilesia 1993;34;592-8.
• Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Kesepakatan saraf anak, 2005
Klasifikasi Kejang Demam
• Kejang demam kompleks – Lama >15 menit– Fokal/parsial atau fokal/parsial menjadi umum – Multipel(berulang dalam 24 jam )
• Kejang demam sederhana – Selain kejang demam kompleks
American Academy of Pediatrics, Provisional Committee on Quality Improvement, Subcommittee on Febrile Seizuries.
Pediatrics 1996;97(5);769-72
Klasifikasi Kejang Demam
• Kejang demam plus (febrile seizure Plus)– KS menetap sampai umur > 6 tahun, bisa 12 tahun – KD diseling episode kejang tanpa demam – Kejang demam sangat sering, dapat 13 kali/tahun
Baulac. S. Gourfinkel-An I. Nebbout R et al. Fever, genes, and epilepsy Lancet Neurol. 2004,3(7);421-230
Tabel 1. Perbedaan kejang demam dengan kejang disertai demam (proses intrakranial)
Kejang demam Kejang disertai demam
Faktor predisposisi genetik
Besar Kecil/tidak bermakna
Lama kejang 1-3 min, jarang kejang lama
> 10 mnt
Manifestasi klinis pada saat kejang
Pada saat demam, manifestasi klinis Infeksi Sal Napas Atas
Infeksi SSP (ensefalitis, meningitis)
Kelainan patologi yang mendasari
Tidak ada Perubahan vaskuler dan edema
Status neurologi post-iktal (Paralisis Todds)
Jarang Sering
(Niedermeyer E: Epilepsy Guide: Diagnosis and Treatment of Epileptic Seizure Disorders, 1985)
Permasalahan
Kejang demam yang patut dicurigai meningitis
Kejang demam yang beresiko menjadi epilepsi di kemudian hari
Kejang demam yang bisa berkembang menjadi status epileptikus (SE)
KD atau meningitis ?
Tanda rangsang meningeal pada bayi dan anak jarang ditemukan
Moyer : probabilitas kejadian meningitis pada anak yang datang dengan gejala KD sebesar 0,2%-7%
Offringa M, Moyer VA. BMJ 2001
KD atau meningitis ?
Dipikirkan meningitis jika ditemukan :
KD yang bersifat fokal, lama (> 15 menit), berulang dalam waktu 24 jam (Kejang demam kompleks)
Setiap anak dengan KD disertai kaku kuduk (rekomendasi C)
Offringa M, Moyer VA. BMJ 2001Baumer.Arch Dis Child 2004
KD atau meningitis ?
Dipikirkan meningitis jika ditemukan :
• KD pertama kali pada anak berusia < 6 bulan dan > 5 tahun
• Anak berusia < 2 tahun : KDK, iritabel, letargi, salah satu tanda/gejala meningitis, menurunnya kesadaran setelah kejang lama/terdapat defisit neurologis
Fukuyama Y.Brain & Dev 1996Waruiru C.Arch Dis Child 2004
Indikasi pungsi lumbal
Kapan dikerjakan LP?Sangat dianjurkan pada bayi kurang dari 12 bulanDianjurkan pada anak usia 12-18 bulanAnak berusia lebih dari 18 bulan dengan
kecurigaan meningitisBila yakin bukan meningitis secara klinis tidak
perlu dilakukan pungsi lumbal
AAP. Pediatrics 1996
Kontra indikasi LP (mutlak)
Peningkatan tekanan intrakranialTumor intrakranialSyokKelainan hematologi (trombosit < 30 ribu)Infeksi didaerah lumbal pungsi
AAP. Pediatrics 1996
KD yang akan menjadi epilepsi3% anak dengan KD akan mengalami epilepsi di
kemudian hariKejang lama dapat menyebabkan mesial
temporal sclerosis (epilepsi intraktabel)Faktor risiko :
Riwayat epilepsi dalam keluargaKelainan neurologi/perkembangan sebelum KDOnset : usia < 1 tahunKejang lama, fokal atau berulang (demam kompleks)
Knudsen FU. Epilepsia 2000Aicardi J, Chevrie JJ, 1983
Tabel 2. Faktor risiko dan kemungkinan terjadinya epilepsi
National Collaborative Perinatal Project.Nelson KB. Ellenberg JH, N Engl J Med 1976
Persentase populasi
Risiko kejang tanpa demam
Risiko epilepsi di populasi
Tanpa kejang demam
97% - 0,5%
Kejang demam 3% - 2-3%
Anak dengan KDTanpa risiko1 faktor risiko≥ faktor risiko
60%34%6%
2%3%
13%
0,9%2%
10%
KD yang akan menjadi epilepsi
Risiko terjadinya epilepsiBritish Cohort Study
1% untuk KDS4% setelah kejang demam berulang6% pada kejang demam lama29% setelah kejang demam fokal
Knudsen FU. Epilepsia 2000
KD yang dapat berkembang menjadi SEDefinisi SE : Kejang lama > 30 menit atau kejang berulang
dalam waktu 30 menit dimana tidak terdapat pemulihan kesadaran diantara kejang
Kejang yang berlangsung lebih dari 5 sampai 10 menit sangat jarang berhenti dengan spontan, oleh karena itu harus dianggap sebagai status epileptikus
Manno EM. Mayo Clin Proc 2003
KD yang dapat berkembang menjadi SE
Kejang lama menyebabkan hipoksia otak berat, edema otak, asidosis laktat dan kerusakan neuron
25% dari SE pada anak
40% dari SE pada anak : kejang pertama
2/3 anak dengan kelainan neurologi yang berisiko KD, 1/3 nya berisiko mengalami SE
Daoud A. 2004
Kemungkinan berulangnya kejang demam • Faktor resiko berulangnya kejang demam adalah:
– Riwajat kejang demam dalam keluarga – Usia kurang dari 12 bulan– Temperatur yang rendah saat demam – Cepatnya kejang setelah demam – Kelainan saraf atau keterlambatan perkembangan sebelumnya
• Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan 80%• Bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan hanya
10%-15%• Waktu rekurensi : 1. 6 bulan pertama : 50% 2. 12 bulan pertama :75% 3. 2 tahun pertama :90%
EEG• EEG tidak direkomendasikan pada kejang demam
sederhana• Hasil EEG pada kejang demam tidak berguna
untuk – Memperkirakan berulangnya kejang– Memperkirakan epilepsi di kemudian hari – Menentukan ada tidaknya kelainan organik
American Academy of Pediatrics, Provisional Committee on Quality Improvement, Subcommittee on Febrile Sezuries.
Pediatrics 1996;97(5);769-72
– Tidak ada rekomendasi kejang demam mana yang memerlukan EEG
Pencitraan/MRI• Jangan dilakukan secara rutin • Hanya bila kejang demam lama atau ada
kelumpuhan • Kadang2 dapat terjadi kerusakan otak bila
anak mengalami status konvulsivusanoksia hipokampus, neokorteks,talamus, serebelum??sklerosis mesial temporal …epilepsi parsial komplek di
kemudian hari.
• Shinnar S. Who is at risk for prolonged seizures? J Child Neurol. 2007,22(5 suppl);14S-20S• Takanashi J. Oba H. Barkovich AJ at al. Defusion MRI abnormalities after Prolonged fabrille
Seizures with ecephalopathy. Neurology. 2006.66(9);1304-9
Mengatasi kejang • ABC resusitasi • Diazepam iv• 0,3-0,5 mg/kg BB iv• Jangan berikan im, penyerapan buruk
• Diazepam rektal• Diulang 5 menit bila kejang belum berhenti• Di rumah boleh 2 kali
• Phenytoin iv 15-20 mg/kg/bolus perlahan-lahan• Dapat digunakan bila gagal dengan diazepam
Mengatasi kejang • Pasien dengan kejang lama, kejang berulang atau
hiperpireksia sebaiknya dirawat• Bila pasien dirawat, boleh disusul obat dengan masa kerja
panjang : fenobarbital• Neonatus 30mg• Sampai 1 tahun 50mg• > 1 tahun 75mg
• Lanjutkan 8-10 mg/kg/hr selama 2 hari• Lalu lanjutkan 4-5 mg/kg/hr
• Setelah sembuh, obat dapat dihentikan kecuali ada indikasi obat rumat
Pasien akan pulang
Pengobatan Rumat
Diberikan terus menerus selama 1 tahun
Hanya untuk kejang demam dengan indikasi tertentu
Pengobatan Intermiten
Diberikan hanya bila anak demam
Pengobatan rumat• Indikasi • Kejang lama > 15 menit • Kejang fokal • Kelainan neorologis yang nyata : lumpuh, microsefali
berat dll• Boleh dipertimbangkan • Kejang 2x/lebih dalam 1 hari • Kejang pada umur < 1 tahun • Kejang sangat sering ≥ 4 kali per tahun
Baumann RJ. Technical Report : treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatrics 1999;103(6);e86.
Pengobatan rumat
• Hanya untuk mencegah berulangnya kejang demam
• Tidak dapat mencegah epilepsi dikemudian hari
• Obat yang bisa digunakan ?– Asam valproat 20-40 mg/kg/hr– Phenobarbital 4-5 mg/kg/hr
Baumann RJ. Technical Report : treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatrics 1999;103(6);e86.
Pencegahan kejang intermiten(hanya pada saat anak demam)
• Kombinasi • Antipiretik• Diazepam
• Antipiretik• Parasetamol 10-15 mg/kg/kali• Ibuprofen 10 mg/kg/kali
Kesepakatan saraf anak, 2006
Pencegahan kejang intermiten• Diazepam oral 4 kali per hari • 0,2 mg -0,3 mg/kg/kali• 44% pengurangan kejang
Rosman NP colton T. labazzo J et al. A controlled trial of diazepamadministered during fabrile ilinesses to prevent recurrence of febrile
seizures. N Engl J Med. 1993;329(2);79-84
• Diazepam rektal 4 kali per hari • 0,5 mg/kg, 3 kali sehari
• Managawa K Miura H, Mizuno S, Shirai H. Pharmacokinetics of rectalDiazepam in the prevention of recurrent febrile convulsian Brain Dev1986;8(1);53-59
• Not mandatory but advisable• Knudsen FU, intermittent diazepam prophylaxix in febrile convulsioans.
Pros and cons. Acta Neurol Scand Suppl 1991;135:1-24
Pencegahan kejang intermiten
• Obat berikut tidak berguna untuk pengobatan intermiten • Phenobarbital• 4 mg/kg/BB … kadar tercapai dalam 2-3 minggu• Dalam puyer 10-15 mg/bungkus, tidak ada efek
antikonvulsan. Anda masih memakainya?
• Carbamazepine• Phenytoin
Baumann RJ. Technical Report : treatment of the child With simple febrile seizures Pediatrics 1999;103(6);e86.
Komplikasi
• Penelitian 2 populasi besar : Tidak menyebabkan kematian
• Nelson KB. Ellenberg JH. Prognosis in children with febrile seizuresPediatrics. 1978:61(5):720-727
• Verity CM. Golding J. Risk of epilepsy after febrile convulsions:a national cohort study. BMJ. 1991: 303(6814):1373-1376
• Pasca status konvulsivus– Dapat terjadi epilepsi, MR, kelainan motorik hanya
pada sebagian kecil kasus• Auer T. Barsi P. Bone B et al. History of simple febrile seizures is associated with
hippocampal abnormalities in adults. Epilepsia. 2008:49(9):1562-1569• Blumcke I. Neuropathology of focal epilepsies: a critical review.
Epilepsy Behav. 2009:15(1):34-39