Keindahan dan penderitaan

16
KEINDAHAN DAN PENDERITAAN Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1

Transcript of Keindahan dan penderitaan

Page 1: Keindahan dan penderitaan

KEINDAHAN DAN PENDERITAAN

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta2016

1

Page 2: Keindahan dan penderitaan

1. Keindahan 2

Keindahan atau estetika berasal dari kata Yunani yang berarti merasakan “to sense”, atau “to perceive”.

Keindahan termasuk kedalam tingkat persepsi dalam pengalaman manusia, biasanya bersifat visual (terlihat) dan Auditory (terdengar).

Titus, Smith dan Nolan, 1979 : “Pengalaman keindahan mencakup penyerapan perhatian yang menyenangkan dalam pengalaman perseptual sejauh ia timbul dari pandangan yang sepi dari pamrih terhadap suatu fenomena, baik yang alamiah maupun yang disebut oleh manusia

Page 3: Keindahan dan penderitaan

3

Pengalaman ini disebut juga “Emosi Estetis”, yang dapat bangkit karena respon dari sebuah kesenian atau dari bermacam macam obyek atau pengalaman sehari hari.

Titik pusat dari suatu konsep keindahan adalah “imajinasi”, yaitu : “cara menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imanjinasi”.

Keindahan mempunyai konsep yang “Abstrak”, tidak dapat berkomunikasi sebelum diberi bentuk.

Page 4: Keindahan dan penderitaan

4

Keindahan identik dengan “kebenaran”, sesuatu yang indah adalah abadi, karena yang indah memberikan suka cita yang mendalam dan daya tariknya akan selalu bertambah.

Setiap manusia akan mempunyai sikap “simpati” dan “Empati” ketika menghadapi sesuatu yang indah.

Al-Quran memiliki norma-norma yang indah (QS.7:180,17:110,20:8), menurut Al-Quran juga manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling indah (QS.64:3)

Page 5: Keindahan dan penderitaan

5

Ajaran Tuhan adalah indah (QS.12:3), didalam Al-Quran mengandung berita-berita yang paling indah (QS.12:3).

Hal ini mengandung pengertian bahwa dalam Al-Quran keindahan mengandung dimensi interaksi yang sangat luas, baik untuk hubungan antar manusia, manusia denganTuhannya, ataupun bagi manusia itu sendiri yang melakukan interaksi.

Page 6: Keindahan dan penderitaan

2. Keindahan menurut para Filosof

6

P l a t o : “Tuhan identik dengan keindahan, meskipun keindahan itu bertingkat tapi keindahan tuhan adalah abadi. Setiap benda memiliki keindahan sebab benda mengikuti keindahan tuhan”.

Plato menghubungkan keindahan dengan cinta, argumentasinya bahwa perjuangan kesempurnaan itu adalah cinta, sedangkan yang dituju dari kesempurnaan adalah keindahan.

Hal ini berarti menurut plato cinta dan keindahan adalah berpadu menuju satu tujuan.

Page 7: Keindahan dan penderitaan

7

Demikian pula alam semesta menurut plato adalah merupakan tenaga cinta yang menuju kepada keindahan tertinggi, sedangkan keindahan abadi menurut plato adalah sebagai sumber, esensi ideal, penyebab segala macam gerak.

Iqbal : “Keindahan adalah pencipta dan tujuan dari cinta”. Keindahan adalah dorongan hidup dibalik kehidupan dari segala seginya”.

Alam semeste digerakan olen tenaga cinta sehingga memperoleh keindahan tertinggi.

Page 8: Keindahan dan penderitaan

3. Penderitaan8

Penderitaan merupakan realitas kehidupan manusia. Intensitasnya bertingkat-tingkat ada yang berat ada juga yang ringan.

Tingkatan berat atau ringanya suatu penderitaan ditentukan oleh individu itu sendiri. Ex: Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain atau penderitaan dapat pula menjadi energi untuk bangkit bagi sesorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kennikmatan dan kebahagiaan hidup.

Page 9: Keindahan dan penderitaan

9

Akibat penderitaan bermacam-macam ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya.

Hal ini berarti bahwa penderitaan belum tentu tidak berguna dalam hidup.

Penderitaan bisa menular dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

Page 10: Keindahan dan penderitaan

4. Penderitaan mengandung Hikmah

10

Nietzche (1844-1900) : “ seorang filosof prusia, dimulai sejak kecil sering menderita sakit, lemah serta kematian ayahnya ketika masih kecil, keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filosof besar.

Sartre (1905-1980) : “ seorang Filosof Prancis sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga ia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi seorang filosof besar

Page 11: Keindahan dan penderitaan

11

Rasullah : “ Ayahnya wafat sejak Rasullah berada dalam kandungan ibunya selama 2 bulan, kemudian pada usia 6 tahun ibunya wafat, penderitaan itu menjadi saksi sejarah sebelum Rasullah menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya.

Page 12: Keindahan dan penderitaan

5. Penderitaan dan Kenikmatan

12

Penderitaan dan kenikmatan itu muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”.

Kenikmatan didapat bila sesuatu yang disukai sudah didapatkan, penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya.

Hedonisme : “Suatu pandangan bahwa kenikmatan adalah tujuan hidup satu-satunya dari kegiatan manusia”

Page 13: Keindahan dan penderitaan

13

Aliran ini banyak mendapatkan kritik dari para ahli filosof bahwa tidak semua tujuan dari kegiatan manusia itu adalah “Hendoistis” bahkan ada yang malah meras bersalah atas kenikmatan-kenikmatan mereka, hal ini malah menyebabkan penderitaan buat mereka.

Aristoteles : “ Puncak dari sebuah etika bukan kenikmatan melainkan kebahagiaan. Ia mengatakan bahwa kenikmatan bukan merupakan tujuan dari setiap tindakan manusia melainkan pada kebahagiahan”.

Page 14: Keindahan dan penderitaan

6. Penderitaan dan Dosa14

Al-Ghazali,Abad ke 11 : “ orang yang suka iri, dengki, akan menderita hukuman lahir batin dan akan selalu merasa tidak puas dan tidak mengenal rasa terima kasih”. Padahal Allah telah memberi ilmu, kekuasaan dan kekayaan-Nya.

Hal ini berarti bahwa “penderitaan” bisa juga timbul karena diakibatkan oleh noda-noda kotor yang ada pada hati manusia (dosa).

QS.9:24, mengambarkan ciri-ciri orang yang menderita karena memiliki hati yang kotor.

Page 15: Keindahan dan penderitaan

15

QS.47:29-30, mengambarkan ciri-ciri orang yang menderita karena memiliki kata-kata yang keliru.

Semua ini bisa diatasi dengan cara mengenal Allah, taat kepada Allah dan menentang hawa nafsu (Al-Ghazali)

Page 16: Keindahan dan penderitaan

Referensi16

Munandar Soelaeman. M.Koenjaranigrat, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar Ilmu, PT. Refika Aditama,Bandung, 2002

Abdul Kadir Muhammad, Prof, SH, Ilmu Sosial Budaya Dasar, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 2005.

Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto, Rajawali Pers, Jakarta, 2004.

Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004

Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH, M.Si, Gahlia, Ciawi Bogor, 2006

Diktat dan hand out perkuliahan.