KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

14
KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

description

sma 8 tangerang

Transcript of KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Page 1: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Page 2: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

IKHLAS

Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.

Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.

Page 3: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Keikhlasan dalam beribadah merupakan penegasan atas kemurnian atas keesaan Allah swt. dan penolakan terhadap segala bentuk kemusyrikan atau noda syirik sekecil apapun. Keikhlasan dalam beribadah memiliki makna tauhid, yakni pengesaan Allah swt. dalam berbagai aspek kehidupan.

Page 4: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

CIRI-CIRI ORANG YANG IKHLAS

Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal.

Terjaga dari segala yang diharamkan Allah.Memberi sesuatu dengan perasaan ringan

dan tanpa beban di hati.Tak pernah kecewa walau ternyata amal

salehnya berimbas kepada ujian dan cobaan yang menyakitkan.

dll

Page 5: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

SURAT AL AN’AM AYAT 162-163

�ه� �ل ل �ي و"م"م"ات "اي" ي و"م"ح) ك�ي +س+ و"ن �ي "ت ص"ال �ن0 إ ق+ل)"م�ين" )ع"ال ال ب8 ر"

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”( Q.S Al An’am : 162 )

�م�ن" ل )م+يس) ال و0ل+" أ ( "ا "ن و"أ ت+ +م�ر) أ �ك" �ذ"ل و"ب "ه+ ل ر�يك" ش" " ال

Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". ( Q.S Al An’am : 163 )

Page 6: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

ISI KANDUNGAN Surat Al An’am ayat 162-163 sering kita baca

pada bacaan iftitah shalat karena ayat ini bermakna sebuah pengakuan terhadap kekuasaan Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Kita mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya zat yang patut dan wajib disembah, karena yang lain tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.

QS Al An’am yang kita baca pada saat iftitah shalat menandakan bahwa kita berikrar bahwa kita ikhlas untuk beribadah, tidak ada motivasi lain dalam ibadah kita hanya ikhlas untuk Allah SWT. Ikhlas merupakan syarat diterimanya amal shaleh yang dilaksanakan.

Page 7: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah tidak akan menerima suatu amal kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas dan mencari ridho Allah” (HR. Ibnu Majah)

Setiap perbuatan manusia dimulai dari gerak hati atau niatnya. Oleh karenanya, yang harus diluruskan pertama kali, dan tercapainya derajat mukhlisin adalah titik awal dari gerak hati manusia atau niatnya. Melalui niat yang baik akan menjadi awal perbuatan baik. Begitu pula niat ikhlas akan mengantarkan ke perbuatan yang ikhlas pula. Bila tingkatan yang terakhir ini mampu dicapai manusia, maka yang muncul adalah kebersihan hati dan ketulusan jiwa, sehingga baginya tiada pekerjaan yang dirasakan beban, sekalipun sangat sulit menurut pandangan orang awam.

Page 8: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Kesimpulan kandungan surat Al An’am ayat 162- 163

Semua aktivitas kehidupan, baik berupa ibadah khusus seperti shalat, zakat, puasa dan ibadah umum seperti muamalah, bahkan kehidupan dan kematian hendaknya kita serahkan kepada alllah semata.

Tidak ada yang dapat menyamai Allah. Hendaknya kita hanya berserah diri kepada Allah. Menyadari dan bersumpah tidak menyekutukan

Allah dan menjadi orang pertama serta mengutamakan Islam sebagai tatanan kehidupannya demi mencapai tujuan hidup yakni selamat di dunia dan di akhirat.

Page 9: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

SURAT AL BAYYINAH AYAT 5

ل%ه# ين% ل(ص( خ, م# الل/ه% ل(ي%ع,ب#د#وا إ(ال/ وا ر# أ#م( ا و%م%ت#وا ي#ؤ, و% ة% ال% الص/ يم#وا ي#ق( و% اء ن%ف% ح# الدFين%

ة( يFم% ال,ق% د(ين# ذ%ل(ك% و% ك%اة% الز/

Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayyinah : 5)

Page 10: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

ISI KANDUNGAN

Manusia diperintahkan untuk menyembah hanya kepada Allah SWT.

Memurnikan agama Allah dari ajaran-ajaran kemusyrikan.

Manusia diperintahkan mendirikan shalat dan zakat.

Menyembah kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan adalah agama yang benar dan lurus.

Page 11: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Menjalankan ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah dengan penuh keikhlasan, seperti dalam menjalankan perintah shalat yang tepat pada waktunya dengan khusyuk serta lengkap dengan rukun dan syaratnya. Rasulullah pernah bersabda yang artinya: “Shalat itu tiang agama, barang siapa yang mendirikan shalat maka ia mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkannya.” (HR Baihaqi)

Dalam ayat ini orang yang beriman kepada Allah juga diperintahkan untuk menunaikan zakat. Dalam menunaikan zakat haruslah mengikuti aturan dari Allah dan rasulnya yaitu kepada yang berhak menerimanya.

Page 12: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Orang fakir Orang miskin Pengurus zakat Muallaf Memerdekakan budak Orang berhutang Pada jalan Allah (sabilillah) Orang yang sedang dalam perjalanan yang

bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT

Page 13: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

Al Qur’an banyak menyatakan apabila terdapat perintah mendirikan shalat pasti selalu diiringi dengan perintah menunaikan zakat karena antara shalat dan zakat terjalin hubungan yang sangat erat. Shalat merupakan pembersih jiwa, sedangkan zakat merupakan pembersih harta. Mengeluarkan zakat bagi sebagian manusia memang sukar karena zakat adalah suatu pengeluaran harta sendiri yang sangat disayangi.

Page 14: KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

DAFTAR PUSTAKA

http://islamic-studymulya.blogspot.com http://www.dakwatuna.com