ikhlas dalam beribadah 1

26
Kelas : X.5 Kelas : X.5 Kelompok : 1 Kelompok : 1 Anggota : Alia Shifa Anggota : Alia Shifa Irawan Irawan Dian Aulia Rahma Dian Aulia Rahma Nida Nurul Huda Nida Nurul Huda Nurul Fitria Nurul Fitria Riza Patwarani Riza Patwarani Proudly Present

description

sma 8 tangerang

Transcript of ikhlas dalam beribadah 1

Page 1: ikhlas dalam beribadah 1

Kelas : X.5Kelas : X.5Kelompok : 1Kelompok : 1Anggota : Alia Shifa Anggota : Alia Shifa IrawanIrawan

Dian Aulia RahmaDian Aulia Rahma Nida Nurul HudaNida Nurul Huda Nurul FitriaNurul Fitria Riza Patwarani Riza Patwarani

Proudly Present

Page 2: ikhlas dalam beribadah 1

BAB 2 : AYAT-AYAT AL-BAB 2 : AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANGQUR’AN TENTANG

KEIKHLASAN DALAM KEIKHLASAN DALAM BERIBADAHBERIBADAH

Page 3: ikhlas dalam beribadah 1

IKHLAS ITU…

ADALAH

Page 4: ikhlas dalam beribadah 1

Berbuat sesuatu atau memberi Sesuatu dengan setulus hati, dan

Tanpa mengharapkan apapun

Page 5: ikhlas dalam beribadah 1

Dalam agama, ikhlas kepada Allah berarti berusaha mendapatkan keridhaan Allah dan kepuasan-Nya tanpa mengharapkan keuntungan pribadi lainnya

Page 6: ikhlas dalam beribadah 1

CONTOH IBADAH

YANG TIDAKDIDASARI

IKHLAS

Page 7: ikhlas dalam beribadah 1

BERIBADAH KARENAINGIN DIPUJI ORANG

LAIN……..

Yah ampuun, kamu ganteng

deh klo lagi sholat….!!!

Wew, yah ampun, kamu baca qu’an nya bagus bgd….

Ternyata, selain rajin menabung, kamu juga rajin memberi yah???

Hhehehe,gue geto loh…

Page 8: ikhlas dalam beribadah 1

BeribadahKarena Ingin

Mendapatkekuasaan

Page 9: ikhlas dalam beribadah 1

Beribadah Karena Ingin Beribadah Karena Ingin Mendapatkan Kehormatan Mendapatkan Kehormatan

dari Masyarakatdari Masyarakat

Page 10: ikhlas dalam beribadah 1

Menanamkan Sifat Ikhlas

Dalam Beribadah

Page 11: ikhlas dalam beribadah 1

1.Niat 1.Niat

Page 12: ikhlas dalam beribadah 1

2.Meyakini Cinta Kepada Allah

Page 13: ikhlas dalam beribadah 1

Sadar Diri Akan Kebesaran

Allah

Page 14: ikhlas dalam beribadah 1

AYAT AL-QUR’AN YANG MENERANGKAN

TENTANG IKHLAS

Page 15: ikhlas dalam beribadah 1

II. DALIL – DALIL TENTANG IKHLASSURAH AL-BAYYINAH AYAT 5 (QS. 95 : 5)

ARTINYA :PADAHAL MEREKA TIDAK DISURUH KECUALI SUPAYA MENYEMBAH ALLAH DENGAN MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA-NYA DALAM (MENJALANKAN) AGAMA YANG LURUS, DAN SUPAYA MEREKA MENDIRIKAN SHALAT DAN MENUNAIKAN ZAKAT; DAN YANG DEMIKIAN ITULAH AGAMA YANG LURUS.

Page 16: ikhlas dalam beribadah 1

KANDUNGAN SURAH AL-BAYYINAH AYAT 5.

Surat Al Bayyinah ayat 5 memiliki beberapa kandungan, antara lain:Manusia diperintahkan untuk menyembah hanya kepada Allah SWTMemurnikan agama Allah dari ajaran-ajaran kemusyrikanManusia diperintahkan mendirikan shalat dan zakatMenyembuh kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan adalah agama yang benar dan lurusMenjalankan ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah dengan penuh keikhlasan, seperti dalam menjalankan perintah shalat yang tepat pada waktunya dengan khusyuk serta lengkap dengan rukun dan syaratnya. Rasulullah pernah bersabda yang artinya: “Shalat itu tiang agama, barang siapa yang mendirikan shalat maka ia mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkannya.” (HR Baihaqi)Dalam ayat ini orang yang beriman kepada Allah juga diperintahkan untuk menunaikan zakat. Dalam menunaikan zakat haruslah mengikuti aturan dari Allah dan rasulnya yaitu kepada yang berhak menerimanya. Orang-orang yang berhak menerima zakat telah dijelaskan oleh Allah dalam surat At Taubah ayat 60. Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS At Taubah : 60)

Page 17: ikhlas dalam beribadah 1

SURAH AL AN’AM AYAT 162-163SURAH AL AN’AM AYAT 162-163

qul inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil'aalamiin.. laa syariika lahu wabidzaalika umirtu wa-anaa awwalulmuslimiin..

Page 18: ikhlas dalam beribadah 1

Katakanlah:”Sesungguhnya sholatku, Katakanlah:”Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku ibadahku, hidupku, dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”alam.”

““Tiada sekutu bagiNya dan demikian Tiada sekutu bagiNya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama dan aku adalah orang yang pertama

menyerahkan diri kepada Allah” menyerahkan diri kepada Allah”

Q.S.Al-An’am:162-163Q.S.Al-An’am:162-163

Page 19: ikhlas dalam beribadah 1

waman ahsanu diinan mimman aslama wajhahu lillaahi wahuwa muhsinun waittaba'a millata ibraahiima haniifan waittakhadza allaahu ibraahiima khaliilaan

Page 20: ikhlas dalam beribadah 1

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus ? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya”Q.S.Annisa:125

Page 21: ikhlas dalam beribadah 1

“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah-Ku.Aku tidak menghendaki rezeki

sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya

mereka memberi-Ku makan.”Q.S.Adz-Dzaariyat:56-57

Page 22: ikhlas dalam beribadah 1
Page 23: ikhlas dalam beribadah 1

Tugas utama manusia hidup di dunia ini adalah beribadah kepada Allah SWT. Ibadah kepada-Nya merupakan bukti pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya. Dari berbagai ayat dan hadis dijelaskan bahwa pada hakekatnya manusia yang beribadah kepada Allah ialah manusia yang dalam menjalani hidupnya selalu berpegang teguh kepada wahyu Allah dan hadis Nabi SAW. Pengertian ibadah tidak hanya terbatas kepada apa yang disebut ibadah mahdhah atau rukun Islam saja, tetapi sangat luas seluas aspek kehidupan yang ada. Yang penting aktivitas yang kita lakukan harus diniatkan untuk ibadah kepada-Nya dan yang menjadi pedoman dalam mengontrol aktivitas ini adalah wahyu Allah dan sabda Rasul-Nya.   

Page 24: ikhlas dalam beribadah 1

Namun ada satu aspek yang seringkali dilupakan dalam pelaksanaan ibadah kepada-Nya, yakni keikhlasan dalam menjalankannya. Keikhlasan dalam beribadah merupakan aspek yang sangat fundamental yang akan mempengaruhi diterima atau tidaknya ibadah kita.  Ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan adalah ibadah yang sia-sia.  Keikhlasan dalam beribadah inilah yang tegaskan oleh Allah dalam sinyalemen-Nya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (Al-Bayyinah : 5). Maksud dari “memurnikan ketaatan kepada-Nya” adalah keikhlasan di dalam menjalankan semua perintah-Nya.  Beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan akan berdampak besar bagi manusia yang menjalankannya. Namun tidak jarang juga ada yang salah memahami esensi dalam beribadah. Setidaknya ada dua dampak dalam melaksanakan ibadah :1.Adzillah ‘ubudiyyah (Ibadah yang dapat membawa kehinaan). 2.A’izzah ‘ubudiyyah (Ibadah yang dapat membawa kemuliaan).

Page 25: ikhlas dalam beribadah 1

Mungkin akan ada yang bertanya-tanya, mengapa ibadah bisa membawa kepada kehinaan. Padahal ibadah itu adalah menjalankan perintah Allah SWT. Perlu penulis jelaskan di sini satu contoh ekstrim dari ibadah yang dapat membawa kehinaan ialah ibadah yang dilakukan oleh Iblis. Sebelum ingkar kepada Allah, Iblis adalah makhluk  Allah yang paling taat beribadah kepada-Nya. Bahkan dalam beberapa hadis diriwayatkan bahwa Iblis telah menyembah Allah selama ribuan tahun. Namun karena ibadahnya itu Iblis menjadi sombong , dia merasa sebagai makhluk yang paling suci dan mulia. Di sinilah terlihat ketidakikhlasan Iblis dalam beribadah kepada-Nya. Iblis menginginkan ibadah yang dilakukannya dinilai sebagai bukti bahwa dia makhluk yang mulia. Apalagi dia merasa diciptakan dari zat yang lebih mulia dari Adam yakni api, hal ini semakin membuat Iblis sombong dan merasa paling hebat dan mulia. Inilah salah satu bentuk kesalahan dalam beribadah. Beribadah kepada-Nya bukanlah sarana untuk menyombongkan diri dan bukan pula dengan tujuan untuk dinilai sebagai “orang suci”, apalagi merasa sebagai “orang yang paling suci”. Na’udzu billahi min dzalik. 

Page 26: ikhlas dalam beribadah 1

Untuk itu agar ibadah yang kita laksanakan dapat membawa kemuliaan bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat, maka kita harus selalu beribadah kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, dan orang-orang yang ikhlas  inilah jenis manusia yang paling ditakuti oleh Iblis. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam menjalankan semua amal ibadah kita, amin..