kehamilan serotinus

8
Kehamilan serotinus dimaksudnya dengan usia kehamilan telah mencapai lebih dari 42 minggu lengkap mulai dari hari mestruasi pertama. Untuk kehamilan diatas 42 minggu dikemukakan beberapa nama lainnya 1. Postdate. Menunjukkan kehamilan telah melampaui umur 42 minggu sejak hari pertama menstruasi. 2. Posterm : menunjukkan bahwa kehamilan telah melampaui waktu perkiraan persalinan menurut hari pertama menstruasinya. 3. Postmature : menunjukkan atau menggambarkan janin yang lahir melampaui batas waktu persalinannya, sehingga dapat menimbulkan beberapa komplikasi. Perubahan mendasar pada kehamilan serotinus 1. Jika fungsi plasenta masih cukup baik dapat menyebabkan: a. Tumbuh kembang janin berlangsung terus, sehingga berat badan terus bertambah sekalipun lambat, dapat mencapai lebih dari 4000-4.500 g yang disebut bayi makrosomia. b. Bayi postmature / hipermature dengan kriteria: Mungkin dengan berat bdan yang besar – makrosomia Kuku panjang Penulangan baik Tulang rawan telinga sudah cukup

description

serotinus

Transcript of kehamilan serotinus

Page 1: kehamilan serotinus

Kehamilan serotinus dimaksudnya dengan usia kehamilan telah mencapai lebih

dari 42 minggu lengkap mulai dari hari mestruasi pertama. Untuk kehamilan

diatas 42 minggu dikemukakan beberapa nama lainnya

1. Postdate. Menunjukkan kehamilan telah melampaui umur 42 minggu sejak

hari pertama menstruasi.

2. Posterm : menunjukkan bahwa kehamilan telah melampaui waktu

perkiraan persalinan menurut hari pertama menstruasinya.

3. Postmature : menunjukkan atau menggambarkan janin yang lahir

melampaui batas waktu persalinannya, sehingga dapat menimbulkan

beberapa komplikasi.

Perubahan mendasar pada kehamilan serotinus

1. Jika fungsi plasenta masih cukup baik dapat menyebabkan:

a. Tumbuh kembang janin berlangsung terus, sehingga berat badan terus

bertambah sekalipun lambat, dapat mencapai lebih dari 4000-4.500 g

yang disebut bayi makrosomia.

b. Bayi postmature / hipermature dengan kriteria:

Mungkin dengan berat bdan yang besar – makrosomia

Kuku panjang

Penulangan baik

Tulang rawan telinga sudah cukup

Lemak kulit masih cukup

Pertumbuhan genitalia sekunder sudah ada

Mata besar dan terbuka.

2. Jika fungsi plasenta telah mengalami disfungsi – insufisiensi, sehingga

tidak mampu memberikan O2 dan nutrisi yang cukup, akan terjadi

sebaliknya, dan disebut sebagai Sindrom postmature, dengan kriteria

sebagai berikut:

Bayi tampak tua

Kuku panjang

Page 2: kehamilan serotinus

Lipid kulit berkurang sehingga menimbulkan keriput

Matanya lebar bahkan sudah terbuka

Verniks kaseosanya bahkan sudah hilang atau berkurang.

Oleh karena janin telah menggunakan cadangan lemak kulit dan glikogen

dalam hati, maka bayi postpartum dapat mengalami:

1. Hipoglikemia

2. Tidak terlalu tahan dengan temperatur rendah atau hipotermia.

Dampak insufisiensi plasenta yang memerlukan perhatian serius adalah:

1. Oligohidramnion

2. Insufisiensi, kemampuan memberikan nutrisi dan O2, yang

patofisiologinya dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Insufisiensi nutrisi dan O2

Plasenta mengalami proses penuaan sejak kehamilan berumur 28-30

minggu sehingga fungsinya semakin menurun. Hal ini ikut mendorong

proses dimulainya persalinan. Oleh karena itu, pada kehamilan

postdate, proses penuaan plasenta telah berjalan terlalu jauh sehingga

menimbulkan :

Janin tumbuh-kembang dalam keadaan kekurangan nutrisi dan

O2.

Metabolisme anaerobic semakin meningkat sehingga cadangan

lemak dan glikogen dalam hati terpakai.

Pembentukan benda keton yang menimbulkan ketoasidosis,

disertai pH darah yang semakin menurun

Janin semakin jarang minum dan mengeluarkan kencing

shingga air ketuban menjadi oligohidramnion.

Kekurangan nutrisi dan oksigen menyebabkan kompensasi

berupa peningkatan fungsi nervus vagus, terjadi peristaltic usus

halus dan sfingter ani terbuka sehingga mekonium dikeluarkan.

Page 3: kehamilan serotinus

Oligohiramnion yang disertai dengan pengeluaran mekonium

menyebabkan air ketuban menjadi kental.

Sebagai kompensasi turunnya PO2, akan terjadi rangsangan

terhadap paru untuk bernapas, sehingga dapat menyebabkan

aspirasi air ketuban beserta mekoniumnya.

Dalam situasi yang berat karena nutrisi dan oksigen sangan

kurang dan timbul ketoasidosis, maka terjadi peningkatan asam

laktat darah janin.

Peningkatan asam laktat janin akan sangat mengganggu

aktivitas otot jantung, sehingga terjadi kegagalan yang

menyebabkan kematian janin serotinus dalam uterus.

Jika terlambat mengambil tindakan, jelli warton pun

mengalami penurunan jumlah dan konsistensinya, sehingga

dalam keadaan oligohidramnion, bayi akan mudah mengalami

kompresi, mempercepat terjadinya gawat janin sampai

kematian dalam uterus.

b. Oligohidramnion

Oligohidramnion yang terjadi pada kehamilan serotinus disebabkan

janin kurang mengeluarkan urin karena kekurangan nutrisi dan oksigen

akibat plasenta yang menua. Dengan hanya mempertimbangkan air

ketuban saja maka kehamilan serotinus dibagi menjadi:

Grade I: air ketuban masih jernih

Grade II: kulit janin hanya berwarna kuning, akibat warna

mekonium yang tidak terlalu kental dan banyak mekoniumnya.

Grade III: warna kulit janin menjadi kuning-hijau,

menunjukkan bahwa situasi janin dalam uterus mengalami

keadaan yang serius.

Jumlah air ketuban dalam kehamilan dapat diperiksa dengan USG untuk mencari

amniotic fluid index (AFI) dengan Ketentuan:

AFI kurang dari 5cm : oligohidramnion

Page 4: kehamilan serotinus

AFI 5-8cm: perbatasan antara oligohidramnion dan normal.

AFI diatas 8 cm: air ketuban normal.

Adanya oligohidramnion saat terjadi kontraksi dapat menimbulkan:

Gangguan langsung terhadap sirkulasi retroplasenter, sehingga

dapat memperberat kekurangan nutrisi dan dapat terjadi gawat

janin.

Kompresi tali pusat sehingga mengganggu aliran sirkulasi

langsung menuju janin dan menimbulkan gawat janin. Kompresi

tali pusat akan lebih berat jika jelli warthon sudah sedikit atau

menghilang.

Oligohidramnion dapat terjadi 3-5 hari setelah perkiraan lewat waktu.

Diagnosis kehamilan serotinus/postdate.

Diangnosis kehamilan serotinus/postdate dilakukan secara tidak langsung:

1. Mengetahun tanggal haid terakhir, maka perkiraan tanggal lahir dapat

ditentukan dengan rumus naegle.

2. Melalui perkiraan tahap aktivitas janin dalam rahim, (yang sudah baku).

3. Membandingkan dengan kehamilan orang lain yang sudah bersalin

4. Menggunakan ultrasonografi untuk memperkirakan berat janin,

menentukan biofisik profil janin/ kesejahteraan janin intrauterine

Tatalaksana Pertolongan persalinan hamil postterm.

1. Expectative management (manajemen menunggu)

a. Prinsipnya : mengharapkan proses persalinan spontan tanpa

rangsangan dari luar.

b. Sambil menunggu persalinan spontan, harus dilakukan evaluasi

kesejahteraan janin dalam uterus dengan berbagai tehnik yang adekuat

sehingga dapat segera diketahui mulai terjadinya gangguan janin

dalam bentuk gawat janin.

Page 5: kehamilan serotinus

c. Gawat janin merupakan indikasi mutlak untuk dilakukan terminasi

secara induksi atau langsung seksio sesaria.

d. Metode yang dipilih tergantung dari keadaan janin dan keadaan

maternal saat itu.

2. Melakukan induksi

a. Induksi pada persalinan postdate, postterm, postmature atau hamil

serotinus hanya merupakan batu loncatan yang akhirnya akan

diselesaikan dengan tindakan seksio sesaria.

b. Saat induksi harus dilakukan observasi ketat terhadap kesejahteraan

janin dalam uterus dengan alat yang cukup memadai.

3. Langsung dengan seksio sesarea.

a. Tindakan seksio sesarea secara langsung dapat dikaji melalui berbagai

pertimbangan.

b. Salah satu pertimbanagannya yaitu, AFI < 5cm, yang merupakan

indikasi mutlak dilakukan seksio sesarea.

c. Indikasi seksio sesarea menjadi lebih tegas jika terdapat kombinasi

antara AFI < 5 cm dan janin yang makrosomia atau serviks belum

matang.