Kegunaan Hormon Secara Klinis
-
Upload
ayu-larasati-nui-jamal -
Category
Documents
-
view
29 -
download
10
description
Transcript of Kegunaan Hormon Secara Klinis
Kegunaan Hormon Secara Klinis
A. Penggunaan Hormon melalui obat – obatan
Terdapat 4 macam obat terapi hormonal :
1. Pil kontrasepsi atau pil KB
Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi zat tunggal.
Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif
murah dan cukup aman dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB
tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit endometriosis dengan
cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan endometrium.
2. Progesteron/progestogen
Progestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon progesteron wanita. Mereka
telah digunakan sejak pertengahan 1950-an untuk mengobati gejala endometriosis. Progestin
tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk gejala endometriosis
meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan penyakit ini. Namun, seperti semua obat
yang digunakan untuk endometriosis, mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin
tidak bisa ditoleransi pada bbrp pasien. Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis
progestin, membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain.
3. Agonis GnRH (Gonadotropin releasing hormone)
Agonis GnRH adalah kelompok obat yang telah digunakan untuk mengobati endometriosis
selama lebih dari 20 tahun. Obat ini adalah modifikasi dari hormon alamigonadotropin releasing
hormone. Gonadotropin releasing hormone adalah hormon yang memicu sekresi follicle-
stimulating hormone (FSH), and luteinizing hormone (LH), yang membantu mengontrol siklus
menstruasi. Semua agonis GnRH sangat mirip secara kimia, tetapi mereka terdapat dalam berbagai
bentuk, bisa berupa injeksi 3 bulanan, injeksi perbulan, dan injeksi harian.
4. Danazol (Danocrine)
Danazol adalah androgen sintetik. Androgen adalah hormon yang diproduksi oleh testis pria.
Mereka bertanggung jawab untuk fungsi sistem reproduksi pria dan perkembangan karakteristik
pria, seperti rambut wajah dan suara pria. Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil androgen.
Danazol adalah pengobatan yang efektif untuk endometriosis, dan memiliki efektivitas yang
sama dengan terapi hormon lainnya. Namun, memiliki banyak efek samping androgenik (mirip
pria), termasuk berat badan, rambut tubuh meningkat dan jerawat. Adanya efek samping yang
tidak menyenangkan dan kecenderungan untuk mempengaruhi kolestrol darah menyebabkannya
tidak menjadi pilihan pertama pengobatan untuk endometriosis.
B. Penggunaan Hormon sebagai terapi
1. Terapi substitusi
Adalah penggantian hormon yang tidak dibentuk oleh penderita dengan hormone dari luar.
Pemberian hormon terapi ini bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk mengurangi keluhan yang
ada. Pemberian cara ini lama dan dapat berlangsung seumur hidup. Contoh: terapi estrogen atau
estrogen-progesteron untuk wanita menapous.
2. Terapi stimulasi
Adalah memacu alat tubuh untuk meningkatkan produksi hormonnya. Cara ini tidak hanya
dipakai untuk keperluan pengobatan, tetapi juga untuk diagnosis (test fungsional). Contoh:
penggunaan hormone gonadotropin untuk keperluan diagnosis dan terapi untuk merangsang
ovarium sehingga alat tersebut membentuk estrogen dan progesteron.
3. Terapi inhibisi
Adalah pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin atau menekan fungsi yang
tidak diinginkan. Contoh: inhibisi ovulasi dengan memberikan kombinasi estrogen-progesteron
pada kontrasepsi pil.
Kegunaan beberapa hormon melalui pengobatan terapi :
a. Terapi Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon seks yang mengendalikan siklus haid, pertumbuhan dan fungsi rahim
dan dinding rahim, dan cirri seks sekunder (seperti perkembangan payudara, sekresi vagina, dan
gairah seks).
1) Hormon Estrogen
Dapat mengobati penyakit seperti :
Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan lapisan dinding rahim
(yang mestinya hanya berada di dalam rahim) ditemukan atau tumbuh di tempat lain dalam
tubuh. Endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan
secara siklik saat mens sebagai darah haid.
Myoma adalah tumor jinak dari miometrium (otot rahim). Berdasarkan letaknya, mioma uteri
bisa dibagi menjadi 3, yakni mioma intramural (di dalam otot rahim), subserosa(dibawah
lapisan serous, menonjol ke arah rongga perut), serta submukosa (menonjol ke arah rongga
rahim).
Kista ovari, adalah berbentuk suatu kantung berisi cairan, yang bisa kental seperti gel
(mucus/lendir), atau bisa juga cair (serous). Kista ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang
ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Jenis kista yang paling sering dijumpai adalah
kista follicular. Pada wanita terdapat ovarium seukuran kenari yang terletak pada setiap sisi
uterus.
Dalam keadaan tertentu, disarankan dilakukan pembedahan/operasi, jika pasien masih menginginkan
memiliki keturunan, umumnya dilakukan dulu upaya-upaya lain seperti pengobatan dengan hormon,
seperti menekan produksi estrogen dalam tubuh.
Khasiat pemberian Estrogen
Khasiat estrogen pada masing-masing organ adalah :
Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum
Uterus : memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi otot uterus
Vagina : menyebabkan perubahan selaput lendir vagina, memperbanyak sekresi, dan
meningkatkan kadar glikogen
Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks, mengubah konsentrasi lendir pada saat ovulasi
Payudara : menyebabkan terjadinya proliferasi pada mammae
Penggunaan Estrogen dalam Pengobatan
Pada hipoplasia genetalis, estrogen sering kali diberikan dengan harapan bahwa alat-alat genetalia
dapat tumbuh normal dan berfungsi normal
Penggunaan estrogen pada disgenesis ovarii (sindrom tumer) merupakan pengobatan penting
Untuk mencegah laktasi setelah partus dengan memberikan estrogen per Os selama 1 minggu
Sebagai kontrasepsi baik sendiri maupun dikombinasi dengan progesteron
Pada wanita dengan dismenorea primer diberi terapi kombinasi estrogen + progesteron
Menghentikan perdarahan disfungsional dengan meningkatkan kadar estrogen dalam darah
Pengobatan sindroma klimaterik
Pengobatan kasus I gangguan haid dengan dikombinasi estrogen + progesteron.
b. Terapi Hormon Gestagen
Gestagen adalah hormon steroid yang menyebabkan terjadinya transformasi sekretorik pada
endometrium dan sekaligus mempertahankan kehamilan. Gestagen dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Gestagen alamiah yaitu progesteron
b. Gestagen sintetik yaitu turunan nortestosteron turunan progesteron.
Progesteron adalah hormone steroid seks dengan 21 atom C yang pada pemberian per Oral
sangat cepat dimetabolisme oleh hati, sehingga untuk keperluan terapi harus diproduksi secara
sintetik. Cara yang dapat untuk menilai khasiat gestagen sintetik dengan memudarkan siklus haid,
dosis transformasi dan menghambat ovulasi.
Khasiat pemberian progesteron
Adapun khasiat progesteron pada masing-masing organ sasaran adalah :
Mengakibatkan perubahan sekretorik pada endometrium
Mengurangi secret, peningkatan viskositas, dan menurunkan spinnbarkeit pada serviks
Mengurangi tonus sehngga kontraksi miometrium berjalan lambat,
dalam kehamilan progesterone membuat uterus menjadi tenang
Progesteron merangsang pusat panas di otak sehingga meningkatkan suhu 0.4 - 0,6 o C
Pada payudara setelah pertumbuhannya dimulai oleh estrogen maka progesteron ikut serta
dalam pembentukan lobules dan alveolus
Mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi pada ovarium.
Dasar umum dalam pemakain estrogen dan progesterone
Sebelum diberikan harus mengenal indikasi maupun kontraindikasinya
Sebaiknya harus didahulukan jenis hormin alamiah terlebih dahulu
Jenis estrogen kuat tidak boleh diberikan lebih dari 14 hari, dan jika diberikan harus selalu
ditambah progesteton dengan lama pemberian 10 – 14 hari
Setiap pemberian estrogen jangka panjang harus selalu dikombinasikan setelah beberapa
bulan pengobatan atau setelah dosis di naikkan keluhan masih ada maka pengobatan harus
dihentikan
Pemberian pada wanita usia lebih dari 35 tahun harus dilakukan pengawasan yang ketat dn
setiap terjadin perdarahan atipik harus dilakukan tindakan diagnostic
Pemberian selalu di mulai dengan dosis rendah yang efektif dan di usahakan selalu pemberian
secara siklik
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil
Penggunaan progesteron dalam pengobatan
Perdarahan disfungsional dapat dihentikan dengan pemberian progesteron atau derifatnya
Pada amenoria patologik, progesteron diberikan sebagai withdrawal test dikenal dengan uji P,
dalam usaha mencari sebab symptom tersebut
Progesterone dalam kombinasi dengan estrogen atau sendiri memegang peranan penting
sebagai obat untuk obat kontrasepsi
Progesterone ternyata sangat bermanfaat pada pengobatan terhadap endometriosis, walaupun
sekarang banyak diganti oleh obat baru yaitu Gn-RH
Mastitis dapat bereaksi baik terhadap pemberian progesteron
Infertilitas dapat disebabkan antara lain oleh gangguan fase luteal siklus haid
Progesteron sebagai medroksi progesterone asetat atau medrogeston dapat diberikan pada
penderita dengan residif karsinema endometrii atau jika timbul metastasis
Progesterone sebagai medroksi progesterone asetat dapat digunakan untuk mengubah siklus
haid.
c. Terapi Androgen
Androgen adalah hormone yang memicu pertumbuhan dan pembentukan sifat kelamin laki-
laki, serta merupakan hormon steroiddengan 19 atom C
Androgen yang aktif bekerja adalah dehidrotestosteron (DHT) dan testosteron (T). selain itu
ada jenis androgen lain seperti dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) sifat androgeniknya sangat
lemah.pada wanita testosterone dibuat oleh ovarium (20-30%) dalam sel-sel hilus dan dalam
kelenjar korteks adrenal, testosterone dihasilkan dari DHEAS 20% dan androstenedion 60%.
Androstenedion memiliki kemampuan mengikat estrogen reseptor di mammae dan uterus.
Androgen berperan dalam pematangan folikel dan penapisan folikel dominan. Folikel-folikel yang
cairannya banyak mengandung androgen tidak dapat tumbuh lebih lanjut (atresia). Antiandrogen
telah dipastikan memperlambat proses terjadinya atresia. Produk metabolisme androgen yaitu
androstenedion dan etikonolon.
Androgen dalam Pengobatan
Androgen sudah tidak dianjurkan lagi sebagai terapi, namun terapi androgen dalam
pengibatan dapat mengatasi gangguan libido, menghilangkan rasa cemas, perasaan lelah, dan
meningkatkan konsentrasi berfikir. Androgen hanya dapat digunakan dalam beberapa hal misalnya
klimakterik dan gangguan libido.
d. Terapi Kortison
Kortison adalah jenis glukokortikosteroid yang dinuat oleh kelenjar adrenal. Berdasarkan
formula stukturnya termasuk golongan pregnan yang terdiri atas 21 atom C. penggunaan kortison ini
pada penderita dengann sindroma adrogenital.
e. ANTIESTROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANTIGESTAGEN
Beberapa jenis steroid seks yang dapat menigkatkan atau mengahambat steroid seks lain.
Gestagen memiliki khasiat androgen Spirosteronasetat memiliki khasiat antiandrogen. siklofenil
selain memiliki pemicuan ovulasi juga memiliki khasiat antigestagen, sedangkan klomifen dan
tamoksifen memiliki khasiat antiestrogen yang dapat digunakan pengobatan kanker payudara.
f. Terapi Hormon Gonadotropin
Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang ektrasi dan isolasi dari urin wanita pasca
menopause human menopause gonadotropin (hMG) dan dari urin wanita hamil human korionik
gonadotropin (hCG). Sediaan hMG mengandung FSH dan elemen dengan perbandingan (UI) 75 : 75
sedangkan hCG (500, 1000, 1500, 10000) UI mempunyai khasiat LH.
Mekanisme Kerja
Human menopause gonadotropin (hMG) dan human korionik gonadotropin (hCG) bekerja
langsung terhadap ovarium dan dapat digunakan pada wanita yang dilakukan pengangkatan hipofisis.
Pemberian hMG dengan dosis yang sesuai akan memicu pertumbuhan folikel hingga saat akan terjadi
ovulasi, sedangkan hCG untuk memicu pelepasan ovum.
Indikasi
Human menopause gonadotropin (hMG) dan dari urin wanita hamil human korionik
gonadotropin (hCG) diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ovarium yang disebabkan oleh
gangguan system hipotalamus – hipofisis. Yang dapat diobati dengan menghambat prolaktin
(bromokriptin).
Penyulit yang terjadi pada pengobatan gonadotropin adalah
Sindrom hiperstimulasi ovarium
Kehamilan ganda
Abortus
g. Hormon Pelepas Gonadotropin dan analognya
Susunan asam aminonya adalah piro-asam glutamin-histidin-triptofan-serin-tirosin-glisin-
leusin-arginin-prolin-glisin (NH2/ LH-RH/ FSH-RH). Didalam jaringan hipotalamus kadar hormon
Gn-RH sangat sedikit, sehingga sulit diekstraksi. Oleh karena itu untuk pemakaian dalam pengobatan
LH-RH dibuat secara sintetik.
Mekanisme Kerja
Gn-RH dikeluarkan melalui hipotalamus memicu pengeluaran gonadotropin LH-FSH
dihipofisis anterior, yang selanjutnya akan merangsang ovarium, sehingga terjadi pertumbuhan dan
pematangan folikel yang pada akhirnya akan diikuti ovulasi.
Indikasi
Digunakan untuk memicu ovulasi pada anovulasi karena kelainan sentral, selain itu untuk
pengobatan amenoria gangguan hipotalamus untuk keberhasilan perlu diperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Hipofisis harus cukup menyediakan gonadotropin
b. Ovarium harus cukup ,enghasilkan estrogen