Kegunaan Hormon Secara Klinis

9
Kegunaan Hormon Secara Klinis A. Penggunaan Hormon melalui obat – obatan Terdapat 4 macam obat terapi hormonal : 1. Pil kontrasepsi atau pil KB Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi zat tunggal. Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif murah dan cukup aman dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit endometriosis dengan cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan endometrium. 2. Progesteron/progestogen Progestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon progesteron wanita. Mereka telah digunakan sejak pertengahan 1950- an untuk mengobati gejala endometriosis. Progestin tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk gejala endometriosis meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan penyakit ini. Namun, seperti semua obat yang digunakan untuk endometriosis, mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin tidak bisa ditoleransi pada bbrp pasien. Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis progestin, membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain. 3. Agonis GnRH (Gonadotropin releasing hormone) Agonis GnRH adalah kelompok obat yang telah digunakan untuk mengobati endometriosis selama lebih dari 20 tahun. Obat ini adalah modifikasi dari hormon alamigonadotropin releasing hormone. Gonadotropin releasing hormone adalah hormon yang memicu

description

A. Penggunaan Hormon melalui obat – obatan Terdapat 4 macam obat terapi hormonal :1. Pil kontrasepsi atau pil KBPil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi zat tunggal. Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif murah dan cukup aman dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit endometriosis dengan cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan endometrium.2. Progesteron/progestogenProgestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon progesteron wanita. Mereka telah digunakan sejak pertengahan 1950-an untuk mengobati gejala endometriosis. Progestin tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk gejala endometriosis meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan penyakit ini. Namun, seperti semua obat yang digunakan untuk endometriosis, mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin tidak bisa ditoleransi pada bbrp pasien. Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis progestin, membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain.3. Agonis GnRH (Gonadotropin releasing hormone)Agonis GnRH adalah kelompok obat yang telah digunakan untuk mengobati endometriosis selama lebih dari 20 tahun. Obat ini adalah modifikasi dari hormon alamigonadotropin releasing hormone. Gonadotropin releasing hormone adalah hormon yang memicu sekresi follicle-stimulating hormone (FSH), and luteinizing hormone (LH), yang membantu mengontrol siklus menstruasi. Semua agonis GnRH sangat mirip secara kimia, tetapi mereka terdapat dalam berbagai bentuk, bisa berupa injeksi 3 bulanan, injeksi perbulan, dan injeksi harian.

Transcript of Kegunaan Hormon Secara Klinis

Page 1: Kegunaan Hormon Secara Klinis

Kegunaan Hormon Secara Klinis

A. Penggunaan Hormon melalui obat – obatan

Terdapat 4 macam obat terapi hormonal :

1. Pil kontrasepsi atau pil KB

Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi zat tunggal.

Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif

murah dan cukup aman dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB

tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit endometriosis dengan

cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan endometrium.

2. Progesteron/progestogen

Progestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon progesteron wanita. Mereka

telah digunakan sejak pertengahan 1950-an untuk mengobati gejala endometriosis.  Progestin

tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan.

Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk gejala endometriosis

meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan penyakit ini. Namun, seperti semua obat

yang digunakan untuk endometriosis, mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin

tidak bisa ditoleransi pada bbrp pasien.  Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis

progestin, membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain.

3. Agonis GnRH (Gonadotropin releasing hormone)

Agonis GnRH adalah kelompok obat yang telah digunakan untuk mengobati endometriosis

selama lebih dari 20 tahun. Obat ini adalah modifikasi dari hormon alamigonadotropin releasing

hormone. Gonadotropin releasing hormone adalah hormon yang memicu sekresi follicle-

stimulating hormone (FSH), and luteinizing hormone (LH), yang membantu mengontrol siklus

menstruasi. Semua agonis GnRH sangat mirip secara kimia, tetapi mereka terdapat dalam berbagai

bentuk, bisa berupa injeksi 3 bulanan, injeksi perbulan, dan injeksi harian.

4. Danazol (Danocrine)

Danazol adalah androgen sintetik. Androgen adalah hormon yang diproduksi oleh testis pria.

Mereka bertanggung jawab untuk fungsi sistem reproduksi pria dan perkembangan karakteristik

pria, seperti rambut wajah dan suara pria.  Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil androgen.

Danazol adalah pengobatan yang efektif untuk endometriosis, dan memiliki efektivitas yang

sama dengan terapi hormon lainnya. Namun, memiliki banyak efek samping androgenik (mirip

pria), termasuk berat badan, rambut tubuh meningkat dan jerawat. Adanya efek samping yang

tidak menyenangkan dan kecenderungan untuk mempengaruhi kolestrol darah menyebabkannya

tidak menjadi pilihan pertama pengobatan untuk endometriosis.

Page 2: Kegunaan Hormon Secara Klinis

B. Penggunaan Hormon sebagai terapi

1.      Terapi substitusi

Adalah penggantian hormon yang tidak dibentuk oleh penderita dengan hormone dari luar.

Pemberian hormon terapi ini bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk mengurangi keluhan yang

ada. Pemberian cara ini lama dan dapat berlangsung seumur hidup. Contoh: terapi estrogen atau

estrogen-progesteron untuk wanita menapous.

2.      Terapi stimulasi

Adalah memacu alat tubuh untuk meningkatkan produksi hormonnya. Cara ini tidak hanya

dipakai untuk keperluan pengobatan, tetapi juga untuk diagnosis (test fungsional). Contoh:

penggunaan hormone gonadotropin untuk keperluan diagnosis dan terapi untuk merangsang

ovarium sehingga alat tersebut membentuk estrogen dan progesteron.

3.      Terapi inhibisi

Adalah pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin atau menekan fungsi yang

tidak diinginkan. Contoh: inhibisi ovulasi dengan memberikan kombinasi estrogen-progesteron

pada kontrasepsi pil.

Kegunaan beberapa hormon melalui pengobatan terapi :

a. Terapi Hormon Estrogen

Estrogen adalah hormon seks yang mengendalikan siklus haid, pertumbuhan dan fungsi rahim

dan dinding rahim, dan cirri seks sekunder (seperti perkembangan payudara, sekresi vagina, dan

gairah seks).

1) Hormon Estrogen

Dapat mengobati penyakit seperti :

Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan lapisan dinding rahim

(yang mestinya hanya berada di dalam rahim) ditemukan atau tumbuh di tempat lain dalam

tubuh. Endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan

secara siklik saat mens sebagai darah haid. 

Myoma adalah tumor jinak dari miometrium (otot rahim). Berdasarkan letaknya, mioma uteri

bisa dibagi menjadi 3, yakni mioma intramural (di dalam otot rahim), subserosa(dibawah

lapisan serous, menonjol ke arah rongga perut), serta submukosa (menonjol ke arah rongga

rahim).

Kista ovari, adalah berbentuk suatu kantung berisi cairan,  yang bisa kental seperti gel

(mucus/lendir), atau bisa juga cair (serous). Kista ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang

ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Jenis kista yang paling sering dijumpai adalah

kista follicular. Pada wanita terdapat ovarium seukuran kenari yang terletak pada setiap sisi

uterus.

Page 3: Kegunaan Hormon Secara Klinis

Dalam keadaan tertentu, disarankan dilakukan pembedahan/operasi, jika pasien masih menginginkan

memiliki keturunan, umumnya dilakukan dulu upaya-upaya lain seperti pengobatan dengan hormon,

seperti menekan produksi estrogen dalam tubuh.

Khasiat pemberian Estrogen

Khasiat estrogen pada masing-masing organ adalah :

Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum

Uterus : memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi otot uterus

Vagina : menyebabkan perubahan selaput lendir vagina, memperbanyak sekresi, dan

meningkatkan kadar glikogen

Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks, mengubah konsentrasi lendir pada saat ovulasi

Payudara : menyebabkan terjadinya proliferasi pada mammae

 Penggunaan Estrogen dalam Pengobatan

Pada hipoplasia genetalis, estrogen sering kali diberikan dengan harapan bahwa alat-alat genetalia

dapat tumbuh normal dan berfungsi normal

Penggunaan estrogen pada disgenesis ovarii (sindrom tumer) merupakan pengobatan penting

Untuk mencegah laktasi setelah partus dengan memberikan estrogen per Os selama 1 minggu

Sebagai kontrasepsi baik sendiri maupun dikombinasi dengan progesteron

Pada wanita dengan dismenorea primer diberi terapi kombinasi estrogen + progesteron

Menghentikan perdarahan disfungsional dengan meningkatkan kadar estrogen dalam darah

Pengobatan sindroma klimaterik

Pengobatan kasus I gangguan haid dengan dikombinasi estrogen + progesteron.

b. Terapi Hormon Gestagen

Gestagen adalah hormon steroid yang menyebabkan terjadinya transformasi sekretorik pada

endometrium dan sekaligus mempertahankan kehamilan. Gestagen dibagi menjadi 2 yaitu :

a.       Gestagen alamiah yaitu progesteron

b.      Gestagen sintetik yaitu turunan nortestosteron turunan progesteron.

Progesteron adalah hormone steroid seks dengan 21 atom C yang pada pemberian per Oral

sangat cepat dimetabolisme oleh hati, sehingga untuk keperluan terapi harus diproduksi secara

sintetik.  Cara yang dapat untuk menilai khasiat gestagen sintetik dengan memudarkan siklus haid,

dosis transformasi dan menghambat ovulasi.

 Khasiat pemberian progesteron

Adapun khasiat progesteron pada masing-masing organ sasaran adalah :

Mengakibatkan perubahan sekretorik pada endometrium

Mengurangi secret, peningkatan viskositas, dan menurunkan spinnbarkeit pada serviks

Page 4: Kegunaan Hormon Secara Klinis

Mengurangi tonus sehngga kontraksi miometrium berjalan lambat,

dalam kehamilan progesterone membuat uterus menjadi tenang

Progesteron merangsang pusat panas di otak sehingga meningkatkan suhu 0.4 - 0,6 o C

Pada payudara setelah pertumbuhannya dimulai oleh estrogen maka progesteron ikut serta

dalam pembentukan lobules dan alveolus

Mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi pada ovarium.

Dasar umum dalam pemakain estrogen dan progesterone

Sebelum diberikan harus mengenal indikasi maupun kontraindikasinya

Sebaiknya harus didahulukan jenis hormin alamiah terlebih dahulu

Jenis estrogen kuat tidak boleh diberikan lebih dari 14 hari, dan jika diberikan harus selalu

ditambah progesteton dengan lama pemberian 10 – 14 hari

Setiap pemberian estrogen jangka panjang harus selalu dikombinasikan setelah beberapa

bulan pengobatan atau setelah dosis di naikkan keluhan masih ada maka pengobatan harus

dihentikan

Pemberian pada wanita usia lebih dari 35 tahun harus dilakukan pengawasan yang ketat dn

setiap terjadin perdarahan atipik harus dilakukan tindakan diagnostic

Pemberian selalu di mulai dengan dosis rendah yang efektif dan di usahakan selalu pemberian

secara siklik

Tidak boleh diberikan pada wanita hamil

Penggunaan progesteron dalam pengobatan

Perdarahan disfungsional dapat dihentikan dengan pemberian progesteron atau derifatnya

Pada amenoria patologik, progesteron diberikan sebagai withdrawal test dikenal dengan uji P,

dalam usaha mencari sebab symptom tersebut

Progesterone dalam kombinasi dengan estrogen atau sendiri memegang peranan penting

sebagai obat untuk obat kontrasepsi

Progesterone ternyata sangat bermanfaat pada pengobatan terhadap endometriosis, walaupun

sekarang banyak diganti oleh obat baru yaitu Gn-RH

Mastitis dapat bereaksi baik terhadap pemberian progesteron

Infertilitas dapat disebabkan antara lain oleh gangguan fase luteal siklus haid

Progesteron sebagai medroksi progesterone asetat atau medrogeston dapat diberikan pada

penderita dengan residif karsinema endometrii atau jika timbul metastasis

Progesterone sebagai medroksi progesterone asetat dapat digunakan untuk mengubah siklus

haid.

c. Terapi Androgen

Page 5: Kegunaan Hormon Secara Klinis

Androgen adalah hormone yang memicu pertumbuhan dan pembentukan sifat kelamin laki-

laki, serta merupakan hormon steroiddengan 19 atom C

Androgen yang aktif bekerja adalah dehidrotestosteron (DHT) dan testosteron (T). selain itu

ada jenis androgen lain seperti dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) sifat androgeniknya sangat

lemah.pada wanita testosterone dibuat oleh ovarium (20-30%) dalam sel-sel hilus dan dalam

kelenjar korteks adrenal, testosterone dihasilkan dari DHEAS 20% dan androstenedion 60%.

Androstenedion memiliki kemampuan mengikat estrogen reseptor di mammae dan uterus.

Androgen berperan dalam pematangan folikel dan penapisan folikel dominan. Folikel-folikel yang

cairannya banyak mengandung androgen tidak dapat tumbuh lebih lanjut (atresia). Antiandrogen

telah dipastikan  memperlambat proses terjadinya atresia. Produk metabolisme androgen yaitu

androstenedion dan etikonolon.

Androgen dalam Pengobatan

Androgen sudah tidak dianjurkan lagi sebagai terapi, namun terapi androgen dalam

pengibatan dapat mengatasi gangguan libido, menghilangkan rasa cemas, perasaan lelah, dan

meningkatkan konsentrasi berfikir. Androgen hanya dapat digunakan dalam beberapa hal misalnya

klimakterik dan gangguan libido.

d. Terapi Kortison

Kortison adalah jenis glukokortikosteroid yang dinuat oleh kelenjar adrenal. Berdasarkan

formula stukturnya termasuk golongan pregnan yang terdiri atas 21 atom C. penggunaan kortison ini

pada penderita dengann sindroma adrogenital.

e. ANTIESTROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANTIGESTAGEN

Beberapa jenis steroid seks yang dapat menigkatkan atau mengahambat steroid seks lain.

Gestagen memiliki khasiat androgen Spirosteronasetat memiliki khasiat antiandrogen. siklofenil

selain memiliki pemicuan ovulasi juga memiliki khasiat antigestagen, sedangkan klomifen dan

tamoksifen memiliki khasiat antiestrogen yang dapat digunakan pengobatan kanker payudara.

f. Terapi Hormon Gonadotropin

            Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang ektrasi dan isolasi dari urin wanita pasca

menopause human menopause gonadotropin (hMG) dan dari urin wanita hamil human korionik

gonadotropin (hCG). Sediaan hMG mengandung FSH dan elemen dengan perbandingan (UI) 75 : 75

sedangkan hCG (500, 1000, 1500, 10000) UI mempunyai khasiat LH.

Mekanisme Kerja

            Human menopause gonadotropin (hMG) dan human korionik gonadotropin (hCG) bekerja

langsung terhadap ovarium dan dapat digunakan pada wanita yang dilakukan pengangkatan hipofisis.

Page 6: Kegunaan Hormon Secara Klinis

Pemberian hMG dengan dosis yang sesuai akan memicu pertumbuhan folikel hingga saat akan terjadi

ovulasi, sedangkan hCG untuk memicu pelepasan ovum.

Indikasi

            Human menopause gonadotropin (hMG) dan dari urin wanita hamil human korionik

gonadotropin (hCG) diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ovarium yang disebabkan oleh

gangguan system hipotalamus – hipofisis. Yang dapat diobati dengan menghambat prolaktin

(bromokriptin).

Penyulit yang terjadi pada pengobatan gonadotropin adalah

Sindrom hiperstimulasi ovarium

Kehamilan  ganda

Abortus

g. Hormon Pelepas Gonadotropin dan analognya

Susunan asam aminonya adalah piro-asam glutamin-histidin-triptofan-serin-tirosin-glisin-

leusin-arginin-prolin-glisin (NH2/ LH-RH/ FSH-RH). Didalam jaringan hipotalamus kadar hormon

Gn-RH sangat sedikit, sehingga sulit diekstraksi. Oleh karena itu untuk pemakaian dalam pengobatan

LH-RH dibuat secara sintetik.

Mekanisme Kerja

Gn-RH dikeluarkan melalui hipotalamus memicu pengeluaran gonadotropin LH-FSH

dihipofisis anterior, yang selanjutnya akan merangsang ovarium, sehingga terjadi pertumbuhan dan

pematangan folikel yang pada akhirnya akan diikuti ovulasi.

Indikasi

           Digunakan untuk memicu ovulasi pada anovulasi karena kelainan sentral, selain itu untuk

pengobatan amenoria gangguan hipotalamus untuk keberhasilan perlu diperhatikan syarat-syarat

sebagai berikut :

a.       Hipofisis harus cukup menyediakan gonadotropin

b.      Ovarium harus cukup ,enghasilkan estrogen