Nama : Kevin Prawira 8-2 / 14

Perayaan HUT DKI Jakarta ke 485

Pada 22 Juni 2012, ibu kota Jakarta akan merayakan hari jadi ke-485. Untuk meramaikan perayaan ulang tahun ini, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 55 kegiatan seni budaya, pariwisata, dan pengembangan program Jakarta.

Ketua Harian HUT ke-485 Kota Jakarta Hasan Basri Saleh mengatakan, 55 kegiatan yang digelar ini belum termasuk kegiatan yang dilakukan oleh lima wilayah administrasi di Jakarta. Bahkan ada kegiatan HUT Jakarta yang sudah dilakukan pada beberapa waktu lalu, seperti Jakarta 10 K dan Pekan Produk Kreatif Daerah. "Nanti wilayah administrasi di Jakarta juga bisa menggelar festival sendiri di luar kegiatan pusat ini," kata Hasan, Sabtu (26/5/2012).

Kegiatan-kegiatan itu meliputi 16 kegiatan seni dan budaya, 13 kegiatan olahraga, 17 kegiatan pengembangan kota, dan 9 kegiatan perekonomian. Beberapa di antaranya merupakan kegiatan rutin yang selalu ada tiap tahun dan tetap diselenggarakan. Kegiatan periodik tersebut antara lain Jakarta Great Sale, Jakarta Fair, dan pemilihan Abang None (Abnon).

Seperti pada tahun sebelumnya, puncak acara perayaan HUT DKI Jakarta akan diselenggarakan di Ancol pada 22 Juni. Namun, kali ini akan ada hiburan rakyat setelah tanggal tersebut, yakni penampilan langsung Opera Van Java (OVJ). "Acara malam muda-mudi di Ancol dan kembang api tetap ada. Tapi tanggal 23 Juni, OVJ juga akan tampil di Monas. Ini beda dari tahun sebelumnya," ujar Hasan.

BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH (PROLEGDA) PROVINSI DKI JAKARTAKegiatan Bimbingan Teknis yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah beserta perubahannya terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, didakan pada hari Selasa, 11 Juni 2013 pada Pukul 09.45 Wib bertempat di Aula Mutiara I Hotel Maharani-Jakarta Selatan. Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta,Drs. Irsyad Bustaman, M.Si. Pembukaan Dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, serta para Pejabat Struktural Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta.Peserta sosialisasi berjumlah 50 (lima puluh lima) orang yang terdiri dari : Pegawai dari Biro Hukum Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Bagian Hukum Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-wilayah Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat DPRD Propinsi DKI Jakarta, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Akademisi, dan Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta.Narasumber dari kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh, TONGAM R. SILABAN, SH, MH., ADHARINALTI, SH MHdari Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI,TRI JOKO RAHARJO, SHdari Biro Hukum Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta danMOH. BUDIAF, SH, MSidari Akedemisi Universitas Indonesia.Upaya dalam kegiatan ini mempersiapkan instrument perencanaan pembentukan peraturan daerah yang disusun secara terencana, terpadu dan sistematis dengan memfokuskan kegiatan penyusunan rancangan peraturan daerah menurut skala prioritas yang ditetapkan dalam suatu Program Legislasi Daerah.

Ahok Bakal Buang Bus Metromini Yang tak Layak JalanWakil Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnamamengomentari tragedi Metromini 47 jurusan Senen-Pondok Kopi yang menabrak tiga siswi yang hendak menyeberang jalan Selasa (23/7). Pria yang akrab disapa denganAhok ini mengatakan akan segera mengganti bus yang tak layak jalan. Dia menganggap Metromini saat ini sudah tidak jelas manajemennya.

"Kalau bus udah cukup kita mau buang aja, itu semua enggak jelas semua gitu. Kalau masih mau hidup ya silakan bergabung di PPD, kita bantu manajemen," kataAhok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (25/7).MenurutAhok, solusi untuk masalah yang terjadi pada Metromini saat ini adalah jelas untuk mengganti armada bus yang baru. Karena di samping sudah tidak layak, Metromini selama ini dianggap belum mampu mengakomodasi seluruh warga Jakarta.

"Beli bus. Tambah bus. Bus udah dapat, kita akan sanksi, kita cabut izinnya mereka (Metromini) kalau gak mau berubah. Kalau saya cabut sekarang, yang jelek begini saja masih tidak cukup ngangkut orang Jakarta. Apalagi kalau disetop. Makanya salah satu solusi dari awal kita pikirkan harus beli bus. Supaya baru busa hilangkan yang jelek-jelek," paparAhok.

Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku, sejak dulu memang manajemen Metromini sangat tidak berjalan dengan baik, akibatnya gagal. "Kenapa dulu gagal, kita selalu tuker kan. Yang jelek satu dituker. Kita tidak mau lagi seperti itu. Kita maunya lebih tegas. Ada bus, Anda mau ikut atau tidak sistem kita. Kalo tidak mau, Anda tersingkir sendiri. Itu konsepnya. Hukum pasar yang berlaku. Tapi kita akan tetap bantu Anda sebagai pengusaha kecil. Kita bantu manage, kalau kamu punya 2 Metromini, kamu beli baru pasti kamu tidak bisa tutup biayanya," tandasnya.