Kegiatan Mata Ajar Perilaku

15
MODUL 1 MODUL BELAJAR DAN MEMORI ---------------------------------------------------PENDAHULUAN Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya merupakan suatu proses yang harus terjadi dalam setiap kehidupan manusia, perilaku yang di hasilkan oleh usaha manusia beradaptasi dengan lingkungannya antara lain terwujud melalui proses belajar dan memori. Perilaku yang muncul dari pembelajaran dan memori memberikan kesan yang mendalam tentang kehidupan seseorang karena setiap hasil belajar yang tersimpan dalam memori memberi kesan adanya proses pembelajaran seumur hidup, adanya kesediaan menggali pengalaman belajarnya untuk membangun karakternya yang selalu bergerak menuju tahap yang lebih tinggi ataupun sebaliknya, jika terjadi hambatan-hambatan/ belajar yang salah yang mempengaruhi memorinya. Perkembangan perilaku manusia sejak lahir hingga usia lanjut dipengaruhi oleh perubahan lingkungan luar (milleu exterieur) selain perubahan lingkungan dalam (milleu interieur) hal ini menunjukkan bahwa ada dua kutub yang mempengaruhi proses pembelajaran dan memori, kutub yang satu mengukur komponen psikologi yang meliputi struktur dan pemrosesan belajar dan memori berdasarkan cara-cara konvensional ( cara-cara umum yang dapat di amati, misalnya ketika seseorang belajar materi tentang memori kemudian dilakukan tes terhadap hasil belajarnya) Kutub yang satunya berhubungan dengan system saraf yang dapat berfungsi sebagai pengendali atau sarana berkomunikasi antar organ yang terlibat dalam sistem belajar dan memori. Untuk mampu berinteraksi dengan perubahan lingkungan dalam pembelajaran dan memori selain alat sensor atau reseptor dalam tubuh maka terdapat respon tingkah laku dalam menanggapi stimulus dari lingkungan yang disebut atensi (perhatian). Hal ini dilukiskan ketika beribu-ribu stimulus membanjiri kita, maka proses atensi memegang peranan penting karena berfungsi menyeleksi informasih yang masuk. Atensi merupakan perwujudan dari perilaku mental, ketika kita melibatkan proses berpikir dalam suatu pembelajaran. ------------------------------------------------------------- TUJUAN UMUM Menjelaskan kegiatan pengendalian aktifitas mental yang didasarkan proses belajar dan memori yang dilihat dari aspek psikologis dengan didukung oleh berbagai komponen seperti neurokognitif dan proses biokimia yang mempengaruhi proses tersebut

description

Etika

Transcript of Kegiatan Mata Ajar Perilaku

KEGIATAN MATA AJAR PERILAKU

MODUL 1

MODUL BELAJAR DAN MEMORI---------------------------------------------------PENDAHULUAN

Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya merupakan suatu proses yang harus terjadi dalam setiap kehidupan manusia, perilaku yang di hasilkan oleh usaha manusia beradaptasi dengan lingkungannya antara lain terwujud melalui proses belajar dan memori.

Perilaku yang muncul dari pembelajaran dan memori memberikan kesan yang mendalam tentang kehidupan seseorang karena setiap hasil belajar yang tersimpan dalam memori memberi kesan adanya proses pembelajaran seumur hidup, adanya kesediaan menggali pengalaman belajarnya untuk membangun karakternya yang selalu bergerak menuju tahap yang lebih tinggi ataupun sebaliknya, jika terjadi hambatan-hambatan/ belajar yang salah yang mempengaruhi memorinya.Perkembangan perilaku manusia sejak lahir hingga usia lanjut dipengaruhi oleh perubahan lingkungan luar (milleu exterieur) selain perubahan lingkungan dalam (milleu interieur) hal ini menunjukkan bahwa ada dua kutub yang mempengaruhi proses pembelajaran dan memori, kutub yang satu mengukur komponen psikologi yang meliputi struktur dan pemrosesan belajar dan memori berdasarkan cara-cara konvensional ( cara-cara umum yang dapat di amati, misalnya ketika seseorang belajar materi tentang memori kemudian dilakukan tes terhadap hasil belajarnya)Kutub yang satunya berhubungan dengan system saraf yang dapat berfungsi sebagai pengendali atau sarana berkomunikasi antar organ yang terlibat dalam sistem belajar dan memori.

Untuk mampu berinteraksi dengan perubahan lingkungan dalam pembelajaran dan memori selain alat sensor atau reseptor dalam tubuh maka terdapat respon tingkah laku dalam menanggapi stimulus dari lingkungan yang disebut atensi (perhatian). Hal ini dilukiskan ketika beribu-ribu stimulus membanjiri kita, maka proses atensi memegang peranan penting karena berfungsi menyeleksi informasih yang masuk. Atensi merupakan perwujudan dari perilaku mental, ketika kita melibatkan proses berpikir dalam suatu pembelajaran.-------------------------------------------------------------TUJUAN UMUMMenjelaskan kegiatan pengendalian aktifitas mental yang didasarkan proses belajar dan memori yang dilihat dari aspek psikologis dengan didukung oleh berbagai komponen seperti neurokognitif dan proses biokimia yang mempengaruhi proses tersebut------------------------------------------------------------------------- TUJUAN KHUSUSMenguraikan struktur dan proses memori . menyebutkan dan mengindentifikasikan bangunan-bangunan sebagai berikut;a. Struktur memoria. Memori sensori

b. Memori jangka pendek

c. Memori jangka panjangb. Sifat memori

a. Ingatan yang cepat dan mudah

b. Ingatan yang luasc. Ingatan yang teguh

d. Ingatan yang setia

e. Ingatan yang mengapdi/patuh

c. Fungsi-fungsi ingatan

a. Fungsi memasukkan/pengkodean

b. Fungsi menyimpan

c. Fungsi mengeluarkan/recall

d. Teori-teori memori

a. Teori Atropi

b. Teori Interferensi

e. Peristiwa Lupaa. mengukur lupa

b. pengkodean yang tidak efektif

c. kehilangan

d. kegagalan pemanggilan

f. Pencarian Jejak memori

a. biokimia memori

b. sirkuit saraf memori

c. anatomi memori

d. memori implisit Vs memori eksplisit

e. memori deklaratif Vs memori prosedural

f. memori sematik Vs memori Episodik

g. Gangguan pada memori

a. amnesia

b. demensia

--------------------------------------------------------- POKOK BAHASAN

Pokok BahasanSub Pokok

Bahasankompetensi

Estimasi

waktuPemateri

Pembelajaran &

Memori

Pengertian, proses, , sifat dan fungsi memoriGangguan memori (amnesia, demensia)

Peristiwa lupa

Jejak memori

Area ketrampilan klinis; 2.1 2.2;2

Area landasan ilmiah ilmu kedokteran ; 3.1 3.2.;1.2.3

60 mnt60 mnt

30 mnt

30 mnt

Yosefine,M.Watofa, Psi. M.Psi Psikolog

Area Kompentensi

Area 1 komunikasi efektif

1. berkomunikasih dengan pasien serta anggota keluarganya

1. menggali permasalahan dalam keluarga yang berkaitan dengan kondisi pasien

Area 2 ketrampilan Klinis

Memilih pemeriksaan penunjang sesuai dengan kebutuhan pasien

1. menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan, riwayat penyakit saat ini, riwayat medis, riwayat keluarga, riwayat sosial serta riwayat lain yang relevan.

Area 3: landasan ilmiah ilmu kedokteran

Mengidentifikasikan, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran/kesehatan mutakhir untuk mendapatkan hasil optimum.

1. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, dan perilaku, ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan primer.

1. Menjelaskan (C5) prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis.

3. Menjelaskan (C5) faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan.

7. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit berdasarkan perubahan perilkau

8. Memilih intervensi berdasarkan pertimbangan perubahan tingkah laku.

2. Berkomunikasih dengan profesi lain

1. Mendengar dengan perhatian, dan memberi waktu cukup kepada profesi lain untuk mengekspresikan pendapatnya.

Area 4 pengelolaan masalah kesehatan

Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.

1. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.

2. Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan standart pelayanan medis yang berlaku. Tanpa atau sesudah terapi awal.

7. Memberi alasan strategis pengelolaan pasien berdasarkan faktor psikologis, sosial

14. Mengidentifikasikan peran keluarga, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh pertimbangan terapi.

2. Pencegahan penyakit dan keadaan sakit

1. Mempertunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat tergantung pada kerjasama tim dan kolaborasi dengan para profesional di bidang lainMODUL 2MAKANAN SEBAGAI UNSUR PEMBANGUN DAN PENYEBAB GANGGUAN TUBUH MANUSIA

Sebagai makhluk hidup manusia membutuhkan asupan makanan/nutrien yang cukup untuk beradaptasi dengan kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini mencakup lingkungan dalam (millieu interior) yaitu lingkungan yang langsung berhubungan dengan sel tubuh. Di dalam sel nutrien akan mengalami proses metabolisme (katabolisme & anabolisme) untuk disimpan dan digunakan oleh tubuh.Sedangkan lingkungan luar (millieu exterior) yaitu lingkungan yang berhubungan dengan perilaku makan. Dalam masyarakat industri dimana masyarakat mengalami berbagai perubahan sosial yang berkaitan dengan pengadopsian kebudayaan barat, insiden gangguan makan tampak mengalami peningkatan. Gangguan makan disebabkan oleh penekanan yang lebih besar pada citra tubuh yang langsing,hal ini menyebabkan individu membangun citra dirinya dengan kebiasaan makan, apa yang seharusnya saya makan?,makanan yang saya makan apakah gizinya sudah terpenuhi?, apakah saya menikmati makan dengan berlebihan?

Pengetahuan tentang gangguan perilaku makan sangat penting untuk memahami keadaan normal dan tidak normal yang terjadi dalam proses metabolisme tubuh.

-------------------------------------------------------------------------------------TUJUAN UMUM

Menjelaskan gangguan makan yang menjadi unsur gangguan pada tubuh-----------------------------------------------------------------------------------TUJUAN KHUSUSMenguraikan gangguan makan, menyebutkan dan mengindentifikasikan bangunan-bangunan sebagai berikut;

a. Gambaran klinisi. Anoreksia nervosaii. Bulimia nervosaiii. Gangguan makan berlebihan

b. Etiologi gangguan makani. Pengaruh sosiokulturalii. Pandangan psikodinamikaiii. Kepribadian dan gangguan makan

iv. Karakteristik keluarga

v. Penyiksaan anak dan gangguan makan

vi. Pandangan kognitif-perilaku

---------------------------------------------------------------------------POKO BAHASAN

Pokok BahasanSub Pokok

BahasanEstimasi

waktuPemateri

120 menit

Lusye Howay. S. Psi

Area Kompetensi

Area 1 komunikasi efektif

2. berkomunikasih dengan pasien serta anggota keluarganya

2. menggali permasalahan dalam keluarga yang berkaitan dengan kondisi pasien

Area 2 ketrampilan Klinis

Memilih pemeriksaan penunjang sesuai dengan kebutuhan pasien

2. menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan, riwayat penyakit saat ini, riwayat medis, riwayat keluarga, riwayat sosial serta riwayat lain yang relevan.

Area 3: landasan ilmiah ilmu kedokteran

Mengidentifikasikan, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran/kesehatan mutakhir untuk mendapatkan hasil optimum.

3. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, dan perilaku, ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan primer.

1. Menjelaskan (C5) prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis.

4. Menjelaskan (C5) faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan.

9. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit berdasarkan perubahan perilkau

10. Memilih intervensi berdasarkan pertimbangan perubahan tingkah laku.

4. Berkomunikasih dengan profesi lain

1. Mendengar dengan perhatian, dan memberi waktu cukup kepada profesi lain untuk mengekspresikan pendapatnya.

Area 4 pengelolaan masalah kesehatan

Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.

3. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.

2. Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan standart pelayanan medis yang berlaku. Tanpa atau sesudah terapi awal.

8. Memberi alasan strategis pengelolaan pasien berdasarkan faktor psikologis, sosial

15. Mengidentifikasikan peran keluarga, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh pertimbangan terapi.

4. Pencegahan penyakit dan keadaan sakit

1. Mempertunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat tergantung pada kerjasama tim dan kolaborasi dengan para profesional di bidang lain.

MODUL 3AIR DAN ELEKTROLIT

___________________________________________________PENDAHULUAN

Manusia dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang berubah-ubah karena kemampuannya mempertahankan lingkungan dalamnya (millieu interior), melalui proses homeostatis.

Lingkungan dalam tentu tidak terlepas dari lingkungan luar (millieu exteriour). Berbagai proses yang berlangsung terus-menerus dari lingkungan luar yang diteruskan disetiap sel dalam tubuh akan menghasilkan sisa metabolisme berupa air dan asam, melalui pembentukan urin.

Lingkungan luar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku mengeluarkan urin, yang jika tidak tertata dengan baik dapat menimbulkan patologi, yang biasa disebut Enuresis non-organik, perilaku ini tidak diakibatkan oleh kerusakan organ dalam.

Lingkungan eksternal yakni situasi-situasi adaptasi individu terkadang membawa individu kedalam penyesuaian yang maladaptive. Perilaku ini muncul ketika individu tidak dapat berkemih di tempat semestinya, sehingga terjadi ngompol.___________________________________________________TUJUAN UMUM

Menjelaskan gangguan perilaku yang bermanifestasi pada gangguan berkemih___________________________________________________TUJUAN KHUSUS

Menguraikan perilaku ngompol, menyebutkan dan mengindentifikasikan bangunan-bangunan sebagai berikut;

2. Perilaku ngompol a) Batasan berdasarkan PPDGJ IIIb) Sub tipe Enuresis

3. Perilaku ngompol berdasarkan penyebab

c) Gangguan fisik

d) Gangguan psikis

4. Teori gangguan perilaku ngompol

e) Teori mekanisme pertahanan ego

f) Teori psikososial___________________________________________________POKOK BAHASAN

Pokok BahasanSub Pokok

BahasanEstimasi

waktuPemateri

Perilaku ngompol

Batasan berdasarkan PPDGJ III

Sub tipe enuresis

Perilaku ngompol berdasarkan penyebab;

Gangguan fisik

Gangguan psikis

Teori gangguan perilaku ngompol;

Teori Mekanisme Pertahanan Ego

Teori Psikososial

120 menit

Lusye Howay, S.Psi

Area KompentensiArea 1 komunikasi efektif

1. berkomunikasih dengan pasien serta anggota keluarganya

3. menggali permasalahan dalam keluarga yang berkaitan dengan kondisi pasien

Area 2 ketrampilan KlinisMemilih pemeriksaan penunjang sesuai dengan kebutuhan pasien

3. menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan, riwayat penyakit saat ini, riwayat medis, riwayat keluarga, riwayat sosial serta riwayat lain yang relevan.

Area 3: landasan ilmiah ilmu kedokteranMengidentifikasikan, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran/kesehatan mutakhir untuk mendapatkan hasil optimum.

5. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, dan perilaku, ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan primer.

1. Menjelaskan (C5) prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis.

5. Menjelaskan (C5) faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan.

11. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit berdasarkan perubahan perilkau12. Memilih intervensi berdasarkan pertimbangan perubahan tingkah laku.

6. Berkomunikasih dengan profesi lain

1. Mendengar dengan perhatian, dan memberi waktu cukup kepada profesi lain untuk mengekspresikan pendapatnya.

Area 4 pengelolaan masalah kesehatanMengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.

5. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.2. Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan standart pelayanan medis yang berlaku. Tanpa atau sesudah terapi awal.

9. Memberi alasan strategis pengelolaan pasien berdasarkan faktor psikologis, sosial

16. Mengidentifikasikan peran keluarga, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh pertimbangan terapi.

6. Pencegahan penyakit dan keadaan sakit

1. Mempertunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat tergantung pada kerjasama tim dan kolaborasi dengan para profesional di bidang lain.MODUL 4

SIKAP, GERAK DAN KINERJA TUBUH MANUSIA

DALAM MELAKUKAN KEGIATAN SEHARI-HARI___________________________________________________PENDAHULUAN

WHO menyatakan bahwa sehat adalah satu keadaan sejahtera sempurna baik fisik, mental, sosial dan ekonomi. Untuk dapat dikatakan sehat secara fisik terdapat berbagai sistem yang menunjang diantarannya adalah memiliki kesehatan mental yang optimal. Seorang dokter harus menilai tingkat kesehatan individu, dalam hal ini mengapa sikap dapat berdampak pada fisik seseorang.Seorang sehat secara fisik dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan. Kemampuan yang linear (berjalan lurus) antara pemahaman, sikap dan tindakan merupakan tanda dari keadaan sadar yang optimal dalam beraktivitas setiap harinya. Tubuh manusia dapat bergerak oleh adanya tulang, persendian serta otot pengeraknya. Kesinambungan kerja otot di dalam tubuh tentu tidak terlepas dari perilaku jiwa itu sendiri yakni proses berpikir. Ketika individu menerima rangsangan dari lingkungan tentu hal tersebut harus dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang merupakan dasar pemahaman terhadap rangsang/stimulus baru tersebut. Ketika individu berhasil menciptakan persepsi baru tersebut, barulah kemudian kesiapan dalam melakukan tindakan-tindakan dapat terlaksana tentunya harus ditunjang oleh faktor-faktor pendukung, diantaranya adalah adanya kesempatan untuk melakukan tindakan tersebutSalah satu tandanya bahwa seseorang sehat secara fisik, mental, dan sosial dan bahkan ekonomi adalah ia dapat berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan untuk hidup secara produktif. Kemampunnya dalam memenuhi tuntutan hidup berdasarkan apa yang di pikirkan dalam hal ini persepsi serta adanya penyesuaian yang kurang lebih sesuai dengan apa yang dipersepsi akan menjadikan dia sebagai mahkluk yang produktif, karena dalam dirinya terjadi keseimbangan antara apa yang diketahuinya sebagai sesuatu yang benar dan yang harus dilakukan karena itu mendatangkan kelegaan dan keanyaman telah diwujudkannya melalui tindakan.Belajar integrasi yang dilakukan, yang menggabungkan cabang ilmu Anatomi, Histologi, Faal, Biokimia, ilmu gizi serta perilaku dalam suatu waktu tertentu berusaha memberikan pemahaman yang lengkap dan mendasar dalam menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi sikap dan gerak tubuh dalam mencapai kinerja yang optimal___________________________________________________TUJUAN UMUM

Memahami hubungan struktur dan fungsi alat gerak, perilaku mental dalam kaitannya dengan berbagai faktor luar dan dalam yang mempengaruhi kerja sistem alat gerak tersebut dalam rangka mencapai kinerja yang optimal.___________________________________________________TUJUAN KHUSUS

Menguraikan sikap dan gerak kinerja tubuh, menyebutkan dan mengindentifikasikan bangunan-bangunan sebagai berikut;

5. Domain perilaku i. kognitifii. afektifiii. motorik

iv. gangguan fisik

v. gangguan psikis

___________________________________________________POKOK BAHASAN

Pokok BahasanSub Pokok

Bahasankompetensi

Estimasi

waktuPemateri

Air dan elektrolit

Perilaku ngompol (DSM IV)

Sub tipe enuresis

Perilaku ngompol berdasarkan teori mekanisme pertahanan ego. psikososial

Area ketrampilan klinis; 2.1

2.2;2

Area landasan ilmiah ilmu kedokteran ; 3.1

3.2.;1.2.3

120 menit

Lusye Howay, S.Psi

____________________________________________SOAL AIR DAN ELEKTROLIT

MODUL 7REPRODUKSI DAN TUMBUH KEMBANG

________________________________________________________PENDAHULUAN

Dalam kehidupannya manusia selalu mengalami proses tumbuh kembang, tumbuh kembang merupakan dua buah kata yang ingin menjelaskan perubahan yang selalu dialami oleh individu, kata tumbuh/pertumbuhan sendiri berarti terjadi perubahan terutama dalam fungsi fisik seperti bertambah berat massa otot, bertambah panjangnya tulang dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan perubahan-perubahan fisik. Sedangkan kata kembang/perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berkaitan dengan fungsi psikis, seperti kemampuan seorang bayi 6 bulan dalam menggapai sebuah benda, hal ini menunjukkan kemampuan kognitif dan motorik yang mulai terpadu dengan baik dengan kata lain keinginan memegang benda sudah dapat diikuti dengan tindakan memegang benda atau si bayi sudah dapat mengarahkan tingkah lakunya memegang benda.Salah satu proses yang penting dalam tumbuh kembang adalah adanya proses reproduksi. Untuk memungkinkan terjadinya proses reproduksi disamping kematangan alat reproduksi yang sehat secara fisik proses ini harus ditunjang pula oleh perkembangan psikis dalam hal ini perkembangan psikoseksual yang normalSecara khusus ilmu perilaku akan mengkaji perkembangan psikoseksual individu dari usia anak hingga usia lanjut.________________________________________________________TUJUAN UMUM

Memahami tahap-tahap perkembangan psikoseksual individu mulai dari usia anak sampai usia manula_______________________________________________________TUJUAN KHUSUS

Menguraikan tahap-tahap perkembangan psikoseksual individu, menyebutkan dan mengindentifikasikan bangunan-bangunan sebagai berikut;

a.Menjelaskan perkembangan psikoseksual pada anak

b.Menjelasakan perkembangan psikoseksual pada remaja

c.Menjelaskan perkembangan psikoseksual pada dewasa

d.Menjelaskan perkembangan psikoseksual pada manula

______________________________________________________POKOK BAHASAN

Pokok BahasanSub Pokok

Bahasankompetensi

Estimasi

waktuPemateri

Tahap perkembangan psikoseksual individu

Perkembangan psikoseksual pada anak

perkembangan psikoseksual pada remaja

perkembangan psikoseksual pada dewasaperkembangan psikoseksual pada manula

Area ketrampilan klinis; 2.1

2.2;2

Area landasan ilmiah ilmu kedokteran ; 3.1

3.2.;1.2.3

120 menit

Free Agustina Sinaga, S.Psi

Lusye Howay, S.Psi