KEGIATAN- KEGIATAN STRATEGIS DIREKTORAT LALU LINTAS ...
Transcript of KEGIATAN- KEGIATAN STRATEGIS DIREKTORAT LALU LINTAS ...
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARATDIREKTORAT LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
disampaikan pada:Rakornis Bidang Perhubungan Darat
OlehDIREKTUR LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
Jakarta, 6 Oktober 2016
KEGIATAN- KEGIATAN STRATEGIS DIREKTORAT LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
STRUKTUR ORGANISASIDIREKTORAT LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTUR LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
KASUBDIT MRLLJKASUBDIT
ANDALALIN
KASUBDIT PERLENGKAPAN
JALAN
KASUBDIT LALU LINTAS SDP
KASUBBAG TU
KASI MANAJEMEN LL
KASI REKAYASA LL
KASI EVALUASI ANDALALIN
KASI PENGAWASAN
AHLI ANDALALIN
KASI PENGAWASAN
TEKNIS PJ
KASI PENGAWASAN
USAHA PJ
KASI MANAJEMEN LL
KASI ALUR DAN PERAMBUAN
2
1. PEMBANGUNAN PERLENGKAPAN JALAN
2. PENGADAAN PERALATAN UJI PERLENGKAPAN JALAN MOBILE
3. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ALAT PENERANGAN JALAN
4. PEMELIHARAAN ALAT PENERANGAN JALAN
5. REHABILITASI APILL DI JALAN NASIONAL
4. PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI LALU LINTAS DI JALAN NASIONAL
5. PENETAPAN ATURAN, PERINTAH, LARANGAN, PETUNJUK, DAN/ATAU PERINGATAN DI JALAN NASIONAL
6. SERTIFIKASI PENILAI DOKUMEN ANDALALIN
7. SERTIFIKASI PENYUSUNAN DOKUMEN ANDALALIN
8. PERSETUJUAN HASIL ANDALALIN DI JALAN NASIONAL
9. FS DAN DED HALTE SUNGAI
10. DED PENGERUKAN DAN PENGARAH SEDIMEN DERMAGA
11. SID PENGERUKAN ALUR PELAYARAN
PROGRAM-PROGRAM UNGGULANDIREKTORAT LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
3
ISSUE STRATEGIS
PERLENGKAPAN JALAN
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
ANALISA DAMPAK LALU LINTAS
LALU LINTAS SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
KOORDINASI ANTAR LEMBAGA
4
PANJANG JALAN NASIONAL DI SELURUH INDONESIA 47.017,27 KM
PERLENGKAPAN JALAN UTAMA BERUPA:
o RAMBU LALU LINTAS;
o MARKA JALAN;
o GUARDRAIL.
NO. JENIS SATUANTERPASANG(2014-2016)
KEBUTUHAN %
1 RAMBU LALU LINTAS
UNIT 89.594 470.170 19 %
2 MARKA JALAN METER 119.584.966 178.665.626 67 %
3 GUARDRAIL METER 973.671 1.492.700 65 %
*) Rata-rata Fasilitas Perlengkapan Jalan yang Terpasang di Jalan Nasional sebesar 50%(Tahun 2016)
PERLENGKAPAN JALAN
5
PENGADAAN DAN
PEMASANGAN PERLENGKAP
AN JALAN
PM.13 TAHUN 2014
TENTANG RAMBU LALU
LINTAS
PM.49 TAHUN 2014
TENTANG APILL
PM.34 TAHUN 2014
TENTANG MARKA JALAN
PERDIRJEN NO. SK.7234/AJ.401/DR
JD/2013 TENTANG JUKNIS PERLENGKAPAN
JALAN
KM.3 TAHUN 1994 TENTANG ALAT
PENGENDALI DAN PENGAMAN
PEMAKAI JALAN(dalam proses revisi)
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN
Pengadaan dan pemasangan PJ harus sesuai dengan aturan yang berlaku
7
Tata Cara Pengadaan, Pemasangan, Perbaikan, dan Pemeliharaan
Persyaratan TeknisPerlengkapan Jalan
PETUNJUK TEKNIS TENTANG PERLENGKAPAN JALAN
PERLENGKAPAN JALAN
DILAKUKAN OLEH ((UU 22/2009 Pasal 26 &PP 79/2013 PASAL 27)
JAL.KAB/JAL.KOTAJalan ProvinsiJalan Nasional
PENYELENGGARAAN PERLENGKAPAN JALAN MELIPUTI KEGIATAN :
MENTERI GUBERNURBUPATI/
WALIKOTA
PERENCANAAN, PENGADAAN
PENGHAPUSANPEMELIHARAAN
BADAN PENYELENGGARAJALAN TOL
Jalan TOL
setelah mendapatkanpenetapan MenteriPerhubungan
PERLENGKAPAN JALAN
8
ARAH KEBIJAKAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN 2017
9
1. TARGET RAMBU TERPASANG 100% SAMPAI TAHUN2019 (ARAHAN MENHUB DAN DIRJEN HUBDAT)
2. PRIORITAS PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN:
a. RAMBU (RAMBU PERINTAH, PETUNJUK, BATASKECEPATAN DAN KELAS JALAN);
b. RAMBU PENDAHULU PETUNJUK JURUSAN (RPPJ);
c. GUARDRAIL/DELINEATOR (DI DAERAHPEGUNUNGAN/RAWAN KECELAKAAN);
d. MARKA JALAN;
e. PENERANGAN JALAN UMUM (PJU).
ARAH KEBIJAKAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN 2017
10
3. PRIORITAS PEMELIHARAAN PERLENGKAPAN JALAN:
a. APILL/WARNING LIGHT;
b. PENERANGAN JALAN UMUM;
c. RAMBU DAN RPPJ.
KARENA KETERBATASAN ANGGARAN, LOKASI DIPRIORITASKAN PADA IBUKOTA PROVINSI DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN
• Koridor utama jalan nasional;
• Jalan nasional yang menghubungkansimpul-simpul transportasi dan objekvital perhubungan;
• Jalan nasional yang rawan kecelakaan;
• Jalan nasional yang menunjang destinasipariwisata berskala nasional;
11
PRIORITAS PEMBANGUNAN PERLENGKAPAN JALAN
12
UNSUR P.UUNSUR
PERHUBUNGANUNSUR POLRI
PENINGKATAN DAN PERBAIKAN FISIK
JALAN
PENETAPAN KEBIJAKAN DAN PENGADAAN &
PENEMPATAN PERLENGKAPAN JALAN
MAN & REK OPS DAN PENEGAKAN
HUKUM
TINGKAT PELAYANAN
YG DITUJU
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
RENC ATUR REK PEMBDY WAS
MENGOPTIMALKANPENGGUNAAN JARINGAN JALAN
DAN GERAKAN LALU LINTAS
KEWENANGAN PELAKSANAAN MRLL MASIH MENGIKUTI STATUS JALAN
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
KETENTUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN MRLL
Pasal 5 PM No.96 Thn 2015 ttg Pedoman Pelaksanaan Kegiatan MRLL
Pelaksanaan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional yang berada di Kotadan Ibukota Kabupaten dapat dilakukan oleh Bupati/Walikota setelah mendapat persetujuanDirektur Jenderal Perhubungan Darat
Pelaksanaan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional yang berada diProvinsi DKI dapat dilakukan oleh Gubernur setelah mendapat persetujuan Direktur JenderalPerhubungan Darat
(1)
(2)
PERENCANAAN*) PEREKAYASAAN
Identifikasi masalah lalu lintas Inventarisasi dan analisis situasi
arus lalu lintas
Pengadaan Pemasangan Perbaikan pemeliharaan
*) PJ yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan 13
2006 : Batam
2007 : Tegal
2008 : Bukit Tinggi, Manado, Balikpapan, Pontianak
2009 : Sragen
2010 : Surakarta dan Kota Bogor
2011 : Samarinda dan Sarbagita
2012 : Medan, Bandung, Surakarta, Samarinda , Denpasar dan Yogyakarta
2013 : Medan, Bandung, Samarinda, Yogyakarta, Padang danSarbagita
2014 : Medan, Batam, Padang, Bandar Lampung, Bandung,Pekalongan, Yogyakarta
2015 : Medan, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Palembang,Bandung, Yogyakarta, Pekalongan, Kediri, Sidoarjo, Palu,Depok, Purwokerto, Tasikmalaya
PEMBANGUNAN ATCS DI INDONESIA (APBN)
14KOTA JAKARTA, KOTA BEKASI, KAB BOGOR, KOTA TANGERANG TELAH MENGEMBANGKAN ATCS MELALUI APBD
Pengembangan ATCS di Indonesia sudah tercantum dalam Renstra Kemenhub Tahun 2015-2019
Pembangunan
Wilayah Perkotaan
Perubahan
Peruntukan Lahan
Tata Guna Tanah
(Land Use) Yang
Baru
Pembangunan Pusat
Kegiatan Perkotaan
Peningkatan
Bangkitan Lalu
Lintas
Pembangunan &
Peningkatan Sistem
Transportasi
ANALISIS
DAMPAK
LALU
LINTAS
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
Prinsip Proses Andalalin
Proses Andalalin harus efektif, efisien, rasional, murah, adil dan transparan15
PENGERTIAN ANDALALIN
Serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas daripembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastrukturyang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisisdampak lalu lintas. (PP 32 Tahun 2011)
Analisis dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksiapakah infrastruktur transportasi dalam daerah pengaruhpembangunan dapat melayani (lalu lintas yang ada (eksisting) +lalu lintas yang dibangkitkan / ditarik) oleh pembangunantersebut.
16
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ
Peraturan PemerintahNomor : 32 Tahun 2011
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak dan Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2015 tentangPenyelenggaraan Analisis Dampak
Lalu Lintas
Surat Edaran DirjenPerhubungan Darat Nomor
SE.05/LT.508/DRJD/2015 tentang Pengawasan
Persetujuan Hasil AnalisisDampak Lalu Lintas
Peraturan DirjenPerhubungan Darat
Nomor SK. 2012/KP.108/DRJD/2015
tentang Kompetensi Penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas
Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 46 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Analisis
Dampak lalu Lintas
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 75 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
Surat Edaran DirjenPerhubungan Darat Nomor
SE.03/LT.508/DRJD/2016 tentang Penyelenggaraan
Analisis Dampak Lalu Lintas
PNBP diatur dalam PP Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak
17
KRITERIA WAJIB ANDALALINNO JENIS RENCANA PEMBANGUNAN UKURAN MINIMAL
1. Pusat Kegiatana. Kegiatan Perdagangan
Pusat perbelanjaan/ritail 500 m2 luas lantai bangunanb. Kegiatan Perkantoran 1000 m2 luas lantai bangunanc. Kegiatan Industri
Industri dan pergudangan 2500 m2 luas lantai bangunand. Fasilitas Pendidikan
1). Sekolah/universitas 500 siswa2). Lembaga kursus Bangunan dengan 50 siswa/waktu
e. Fasilitas Pelayanan Umum1). Rumah sakit 50 tempat tidur2). Klinik bersama 10 ruang praktek dokter3). Bank 500 m2 luas lantai bangunan
f. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum 1 dispenserg. Hotel 50 kamarh. Gedung Pertemuan 500 m2 luas lantai bangunani. Restaurant 100 tempat dudukj. Fasilitas olah raga (indoor atau outdoor) Kapasitas penonton 100 orang dan/atau luas
10000 m2
k. Bengkel kendaraan bermotor 2000 m2 luas lantai bangunanl. Pencucian mobil 2000 m2 luas lantai bangunan
18
NO JENIS RENCANA PEMBANGUNAN UKURAN MINIMAL
2. Permukimana. Perumahan dan Permukiman
1). Perumahan sederhana 150 unit2). Perumahan menengah-atas 50 unit
b. Rumah Susun dan Apartemen1). Rumah susun sederhana 100 unit2). Apartemen 50 unit
c. Asrama 50 kamard. Ruko Luas Lantai keseluruhan 2000 m2
3. Infrastruktura. Akses ke dan dari jalan tol Wajibb. Pelabuhan Wajibc. Bandar udara Wajibd. Terminal Wajibe. Stasiun kereta api Wajibf. Pool kendaraan Wajibg. Fasilitas parkir untuk umum Wajibh. Jalan layang (flyover) Wajibi. Terowongan (underpass) Wajib
4. Bangunan lainnya :
Wajib dilakukan studi analisis dampak lalu lintas apabila ternyata diperhitungkan telah menimbulkan 75perjalanan (kendaraan) baru pada jam padat dan atau menimbulkan rata-rata 500 perjalanan (kendaraan)baru setiap harinya pada jalan yang dipengaruhi adanya bangunan atau pemukiman atau infrastruktur yangdibangun atau dikembangkan
Catatan : angka pada kolom di atas adalah angka kumulatif.19
SERTIFIKASI ANDALILIN
a. Tenaga ahli lembaga konsultan Analisis Dampak LaluLintas wajib memiliki sertifikat kompetensiANDALALIN, untuk memperoleh sertifikat, tenagaahli wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan, sertauji kompetensi penyusun Analisis Dampak Lalu Lintas.
b. Uji kompetensi penyusun Analisis Dampak Lalu Lintasdikenakan biaya sebagai penerimaan negara bukanpajak (PNBP).
Sertifikasi Penyusun ANDALALIN
KOMPETENSI PENILAIAN ANALISIS DAMPAK LALULINTAS DIATUR DALAM PM 8 TAHUN 2014 TENTANGKOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANGLALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAN DIBIDANGLALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU, DANPENYEBERANGAN
a. Anggota Tim Penilai ANDALALIN untukInstansi Perhubungan Wajib mengikutiDiklat/Pelatihan yang di selenggarakan olehBadan Pengembangan Sumber DayaManusia Perhubungan (BPSDM) yang melaluiBalai Pendidikan/Lembaga PendidikanPerhubungan Darat.
b. Anggota Tim Penilai ANDALALIN untukInstansi Perhubungan Wajib mengikutiKompetensi di Bidang Penilaian ANDALALINyang diselenggarakan oleh DirektoratJenderal Perhubungan Darat.
Sertifikasi Penilai ANDALALIN
2016 2017
PESERTA YANG MENGIKUTI
(BARU BERJALAN)
RENCANA
PESERTA
KOMPETENSI PENILAI ANDALALIN 53 100 98 150 122 80
KOMPETENSI PENYUSUNAN ANDALALIN - - - - 36 180
JENIS KOMPETENSI
DATA PESERTA KOMPETENSI ANDALALIN
TAHUN PELAKSANAAN
2012 2013 2014 2015
20
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS(Surat Edaran Dirjen Hubdat No. SE.05/LT.508/DRJD/2015
Tentang Pengawasan Persetujuan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas)
Pengembang atau Pembangun wajib melaksanakan semua kewajibanyang tercantum dalam dokumen hasil Analisis Dampak Lalu Lintas yangtertuang dalam surat pernyataan kesanggupan.
Pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban dilakukan oleh:a. Direktur Jenderal, untuk jalan nasional;b. Gubernur, untuk jalan provinsic. Bupati, untuk jalan kabupaten; ataud. Walikota, untuk jalan kota.
Dalam melakukan pengawasan Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati,Walikota membentuk Tim Pengawas Pelaksanaan Persetujuan AnalisisDampak Lalu Lintas.
Tim Pengawas terdiri dari:a. Ketua, paling rendah pejabat setingkat eselon IV (pejabat pengawas)
atau yang setara, dan;b. Anggota, paling sedikit 2 (dua) orang.Hasil dari pengawasan dituangkan Berita Acara Hasil Pengawasan.
21
LALU LINTAS SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN
Penyiapan bahan penetapan kelas alur-pelayaran sungai dan danau berupapeta alur pelayaran sungai dan danau, serta buku petunjuk pelayaranuntuk:
Penyiapan kebutuhan fasilitas alur-pelayaran sungai dan danau beruparambu, yang digunakan untuk:
a. Ketertiban lalu lintas kapal sungai dan danaub. Memonitor pergerakan kapal sungai dan danauc. Mengarahkan pergerakan kapal sungai dan danau
a. Memberikan larangan, perintah, petunjuk, dan peringatan bagi pemakai alur-pelayaransungai dan danau
b. Mewujudkan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas pelayarankapal sungai dan danau
22
ALUR PELAYARAN
SDP
PENYELENGGARAAN
Meliputi:1. Perencanaan2. Pembangunan3. Pengoperasian4. Pemeliharaan
Menteri menetapkan:1. Alur pelayaran2. Sistem rute3. Tata cara berlalu lintas4. Daerah labuh kapal sesuai dengan
kepentingannya
Dimuat dalam:1. Peta sungai dan danau2. Buku petunjuk
pelayaran di sungai dandanau
Diterbitkan oleh:1. Direktur Jenderal untuk peta dan
buku petunjuk alur pelayaran kelas I2. Gubernur untuk peta dan buku
petunjuk alur pelayaran kelas II3. Bupati/Walikota untuk peta dan buku
petunjuk alur pelayaran kelas III
Ditetapkan berdasarkanklasifikasi:
1. Alur pelayaran kelas I2. Alur pelayaran kelas II3. Alur pelayaran kelas III
Kriteria klasifikasi:1. Kedalaman sungai2. Lebar sungai3. Tinggi ruang bebas di bawah
bangunan yang melintas di atassungai
Sumber: PP 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian; PM 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan
Danau.
KELAS ALUR-PELAYARAN SUNGAI DAN DANAU
Sumber: PP 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
PM 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau.
Fasilitas AlurPelayaran
SDP
Salah satunya berupaRAMBU:
Larangan, perintah, petunjuk dan peringatan
Perencanaan Rambu:1. Inventarisasi lokasi2. Jumlah dan jenis
Penyelenggaraannya dilaksanakan oleh:
1. Direktur Jenderal untuk fasilitas di alurpelayaran kelas I
2. Gubernur untuk fasilitas di alur pelayarankelas II
3. Bupati/Walikota untuk fasilitas di alurpelayaran kelas III
Untuk menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban dankelancaran lalu lintas dan
angkutan di alur pelayaransungai dan danau
RAMBU SUNGAI DAN DANAU
Sumber: PP 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian; PM 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan
Danau.
INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU
Untuk ketertiban, keamanan,
keselamatan, dankelancaran berlalu
lintas di alur pelayaransungai dan danau
Inspektur Sungai dan Danau
Inspektur Sungai danDanau Utama
Inspektur Sungai danDanau Pelaksana
Syarat:
Wajib mengikutipendidikan dan
pelatihan inspektursungai dan danau
Sertifikasi olehDirektur Jenderal(SK Kompetensi
dan Sertifikasi Lulus Uji Kompetensi)
Diangkat oleh:1. Direktur Jenderal untuk alur pelayaran kelas I2. Gubernur untuk alur pelayaran kelas II3. Bupati/Walikota untuk alur pelayaran kelas III
LLAJKEM PERIN
(BID BANG INDUSTRI LLAJ)
KEM PU
(BID PRAS JALAN)
POLRI
(BID KEPOLISIAN)
KEM HUB
(BID SARPRAS LLAJ)
KEM RISTEK
(BID TENOLOGI LLAJ)
26
PERLUNYA KOORDINASI DAN SINKRONISASI ANTAR INSTANSI PEMBINA LLAJ SERTA DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT
.
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
(www.hubdat.dephub.go.id)