kegiatan eksplorasi p.sains
-
Upload
findhira13 -
Category
Documents
-
view
27 -
download
6
description
Transcript of kegiatan eksplorasi p.sains
Kelompok 1 :
1. Findhira Retiyani 11317244011
2. Diska Alfionita Dewanti 11317244014
3. Chairunisa Dianing Tyas 11317244015
KEGIATAN 2
BELAJAR SAINS DENGAN EKSPLORASI
1. TUJUAN PRAKTIKUM :
a. Dapat merancang kegiatan eksplorasi berdasarkan pesoalan yang ditemukan.
b. Dapat merancang dan melakukan kegiatan belajar sains secara eksploratif untuk
memecahkan persoalan.
2. CARA KERJA
3. HASIL KEGIATAN
No. Fenomena Menarik Hasil Kegiatan
1. Fenomena yang menarik menurut
kelompok kita
Dalam kolam Kebun Biologi FMIPA UNY
terdapat tanaman eceng gondok yang cukup
banyak. Dari tumbuhan tersebut dapat
digunakan untuk pengamatan jumlah stomata
pada daun eceng gondok.
2. Pertanyaan yang dapat
dirumuskan berdasarkan
fenomena tersebut
1. Berapa jumlah stomata pada daun bagian
atas dan bagian bawah pada daun eceng
gondok?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi
jumlah stomata pada daun?
3. Hipotesis a) Jumlah stomata pada daun bagian atas
lebih banyak dibandingkan pada daun
bagian bawah.
b) Faktor yang mempengaruhi umlah stomata
pada daun antara lain sebagi berikut.
a) Besar kecilnya daun
b) Tebal tipisnya daun
c) Berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun
d) Banyak sedikitnya bulu di permukaan
daun
e) Bentuk dan lokasi stomata
4. Alasan teori yang mendukung
hipotesis
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu
stoma yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk
lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell),
dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel
epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan bentuk dan fungsi yang dapat
mengatur besarnya lubang-lubang yang ada
diantaranya. Stomata merupakan bagian daun
yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi
tumbuhan yakni untuk pertukaran gas dan juga
berperan dalam fotosintesis. Akan tetapi setiap
tumbuhan memiliki bentuk serta letak stomata
yang berlainan yang dipengaruhi oleh
tipe/golongan maupun habitat tumbuhan itu
sendiri.
Stomata merupakan bagian pada epidermis
organ tumbuhan yang terdiri dari suatu celah
yang dikelilingi oleh sel khusus yang disebut
sel penjaga. Stomata sangat penting bagi
tumbuhan karena pori stomata merupakan
tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara
atmosfer dengan system ruang antar sel yang
berada pada jaringan mesofil di bawah
epidermis. Hal ini menyebabkan stomata
sangat berperan dalam proses transpirasi dan
fotosintesis (Pharmawati, 2008).
Stomata pada umumnya terdapat pada
bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau,
terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada
submerged aquatic plant atau tumbuhan yang
hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat
yang strukturnya mirip dengan stomata,
padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata.
Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata
terdapat pada satu permukaannya saja.
Kesinambungan epidermis terputus-putus
oleh lubang-lubang kecil sekali. Bagian
tersebut adalah ruang antar sel yang dibatasi
oleh dua sel yang khas disebut dengan sel
penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan
lubang di antaranya membentuk stoma. Pada
banyak tumbuhan dapat dibedakan sel tetangga
atau sel pelengkap. Sel tersebut secara
morfologi berbeda dari sel epidermis yang
khas dan merupakan dua atau lebih sel yang
membatasi sel penjaga, yang tampaknya ada
saling hubungan fungsional. Stoma bersama-
sama sel tetangga jika ada disebut
perlengkapan stomata atau kompleks stomata
(Fahn, 1965).
Stomata terdapat pada sisi atas dan bawah
daun, atau hanya pada permukaan bawah saja.
Stomata tumbuhan yang daunnya mengapung
di permukaan air, seperti Nymphaeae, hanya
terdapat pada permukaan atas saja. Daun
dengan pertulangan menyirip seperti pada
dikotil, stomatanya tersebar, sedangkan daun
dengan pertulangan sejajar, seperti pada
Gramineae, stomatanya tersusun berderet
sejajar (Mulyani, 2006).
Stomata khas pada dikotil terdiri dari dua
sel penjaga berbentuk ginjal, sel penjaga
rumputan dan teki cenderung lebih memanjang
(berbentuk halter). Sel penjaga mengandung
sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis
tetangganya tidak punya (kecuali pada paku-
pakuan dan beberapa angiosperma air)
(Salisbury & Ross, 1995).
Secara morfologi, menurut Melcalfe &
Chalk (1950), ada lima tipe stomata pada
dikotil:
1. Tipe anomosit ( Ranunculaceous)
Pada tipe anomosit, sel penutup dikelilingi
sejumlah sel tertentu yang tidak dapat
dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel
epidermis yang lain. Tipe ini biasa terdapat
pada Ranunculaceae, Geraniaceae,
Capparidaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae,
Tamaricaceae, Schorphulariaceae, dan
Papaveraceae.
2. Tipe anisosit (Cruciferous)
Pada tipe anisosit, sel penutup dikelilingi
oleh tiga sel tetangga yang tidak sama
ukurannya. Tipe ini antara lain terdapat pada
Cruciferae, Nicotiana, Solanum, dan Sedum.
3. Tipe parasit (Rubiaceous)
Pada tipe parasit, setiap sel penutup
didampingi oleh satu atau lebih sel tetangga
yang letaknya sejajar dengan stomata. Tipe ini
biasa terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae,
Convolvulaceae, dan Mimosaceae, beberapa
genus dari Papilionaceae seperti Ononis,
Arachis, Phaseolus, dan Psoralea, dan
berbagai spesies dari familia lain.
4. Tipe diasit (Caryophillaceous)
Pada tipe diasit, setiap stomata dikelilingi
oleh dua sel tetangga yang letaknya memotong
stomata. Tipe ini antara lain terdapat pada
Caryophyllaceae dan Acanthaceae.
5. Tipe aktinosit
Tipe aktinosit merupakan variasi dari tipe
diasit. Stomatanya dikelilingi sel tetangga yang
teratur menjari. Tipe ini antara lain terdapat
pada teh ( Camellia sinensis).
Menurut Van Cotthem (1970), tipe stomata
dewasa tidak hanya bernilai diagnosis, tetapi
juga dapat digunakan sebagai penunjuk
taksonomi alami karena hanya berdasarkan
permukaannya saja dapat dibedakan 15 tipe
utama stomata pada paku, Gymnospermae, dan
Angiospermae (Mulyani, 2006).
Percobaan dengan daun iris yang
ditumbuhkan pada intensitas yang berbeda-
beda menunjukkan bahwa jumlah stomata
berkurang dengan menurunnya intensitas
cahaya. Stomata tersebar dengan jarak yang
lebih kurang sama, jarak melebarnya khas bagi
spesies tumbuhan tertentu dan sisi daun.
Beberapa teori stomata adalah:
a. Terhambatnya pertambahan stomata
karena differensiasi yang telah ada.
b. pembentukan stomata bersama dengan sel-
sel yang mengelilinginya sebagai bagian
dari pola perkembangan yang sama,
c. induksi pola stomata oleh pola jaringan
dasar yaitu mesofil (Fahn dalam Haryanti,
2010)
Aktivitas stomata terjadi karena hubungan
air dari sel-sel penutup dan sel-sel pembantu.
Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel
yang tipis menggembung dan dinding sel yang
tebal yang mengelilingi lubang (tidak dapat
menggembung cukup besar) menjadi sangat
cekung, karenanya membuka lubang. Oleh
karena itu membuka dan menutupnya stomata
tergantung pada perubahan-perubahan
turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-
sel penutup turgid lubang membuka dan sel-
sel mengendur pori atau lubang menutup .
Stomata membuka karena sel penjaga
mengambil air dan menggembung dimana sel
penjaga yang menggembung akan mendorong
dinding bagian dalam stomata hingga merapat.
Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena
sifat khusus yang terletak pada anatomi
submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga
dapat bertambah panjang, terutama dinding
luarnya, hingga mengembang ke arah luar.
Kemudian, dinding sebelah dalam akan
tertarik oleh mikrofibril tersebut yang
mengakibatkan stomata membuka.
Pada saat stomata membuka akan terjadi
akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga.
Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya.
Cahaya sangat berperan merangsang
masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika
tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion
kalium akan kembali keluar sel penjaga.
Stomata tumbuhan pada umumnya
membuka pada saat matahari terbit dan
menutup saat hari gelap sehingga
memungkinkan masuknya CO2 yang
diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari.
Umumnya, proses pembukaan memerlukan
waktu 1 jam dan penutupan berlangsung
secara bertahap sepanjang sore. Stomata
menutup lebih cepat jika tumbuhan
ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba.
Terbukanya stomata pada siang hari tidak
terhambat jika tumbuhan itu berada dalam
udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan
fotosintesis tidak dapat terlaksana.
Fungsi stomata, yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara
pada proses fotosintesis.
b. Sebagai jalan penguapan (transpirasi).
c. Sebagai jalan pernafasan (respirasi).
Faktor-Faktor yang mempengaruhi banyak
sedikitnya jumlah stomata, yaitu antara lain:
1. Besar kecilnya daun
2. Tebal tipisnya daun
3. Berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun
4. Banyak sedikitnya bulu di permukaan
daun
5. Bentuk dan lokasi stomata
5. Tabulasi data (Terlampir)
6. Diskusi Eceng Gondok
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassip
Eceng gondok mempunyai tangkai daun
yang sekaligus menjadi batang. Secara
morfologis batang eceng gondok terlihat
menggembung pada bagian pangkal sampai
ketengah dan mengecil sampai ke pangkal
daun. Struktur morfologi ini sangat berbeda
dengan struktur morfologi tangkai daun
tumbuhan lain yang tidak mengapung diair.
Berdasarkan teori, perbedaan ini disebabkan
oleh penyesuaian diri (adaptasi) terhadap
fungsi dan lingkungannya, yaitu berfungsi
sebagai pelampung dihabitatnya; daerah
perairan.
Eceng gondok hidup mengapung di air dan
kadang-kadang berakar dalam tanah.
Tingginya sekitar 4 - 8 cm. Tidak mempunyai
batang serta daunnya tunggal dan berbentuk
oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung.
Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
Akarnya merupakan akar serabut.Tumbuhan
air seperti eceng gondok memiliki struktur
batang dan daun yang khas untuk hidup di air.
Pada umumnya batang tanaman air berongga.
Rongga itulah yang membuat tanaman tersebut
dapat terapung di permukaan air.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka diketahui
bahwa tangkai daun Eceng Gondok
menggembung dikarenakan secara anatomis
jaringan parenkim batangnya mempunyai
rongga-rongga udara yang disebut jaringan
aerenkim atau jaringan parenkim udara. Hal ini
dikarenakan rongga-rongga berisi udara
tersebut digunakan untuk meringankan tubuh
tumbuhan (Eceng Gondok) sehingga dapat
mengapung di air. Berbeda dengan tangkai
daun tumbuhan yang hidup di permukaan
tanah yang secara umum tangkai daunnya
padat berisi jaringan-jaringan yang tidak
menyimpan atau mengandung udara. Justru
jaringan parenkimnya kebanyakan
mengandung cadangan makanan dan air, dan
tentu saja tidak menggembung seperti eceng
gondok. Bentuk tangkai daun atau batang
tanaman Eceng Gondok ini merupakan
adaptasi morfologi.Selain itu, tanaman air
memiliki bentuk daun yang khas juga, biasanya
berukuran lebar dan tipis, dengan banyak
stomata di bagian epidermis atas. Banyaknya
stomata tersebut memudahkan transpirasi yang
dilakukan tumbuhan atas kelebihan air. Hal itu
lebih mudah terjadi dengan tidak adanya
kutikula di permukaan daun.
Berdasarkan pengamatan dan pengkajian
teori yang dilakukan, Stomata pada eceng
gondok banyak di epidermis atas. Berdasarkan
teori, stomata yang sel-sel penutupnya terletak
pada permukaan daun disebut stomata
phaneropore. Stomata seperti ini terdapat pada
tumbuh-tumbuhan hydrophyt. Stomata yang
letaknya dipermukaan daun ini dapat
menimbulkan banyaknya pengerluaran air
secara mudah dan biasanya dapat pula
dikemukakan bahwa epidermisnya tidak
mempunyai lapisan kutikula. . Ini merupakan
adapatasi bagi kelompok tumbuhan air seperti
Eceng Gondok. Tumbuhan tersebut terus
menerus mendapatkan air sehingga perlu
diimbangi dengan penguapan yang tinggi.
Stomatanya yang diatas membantu mengurangi
kandungan air tersebut, karena jika tidak,
tumbuhan bisa busuk. Itulah alasan mengapa
stomata yang terdapat pada permukaan daun
eceng gondok jumlahnya lebih banyak dari
pada yang terdapat dibagian bawah daun.
7. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan di
dalam pengamatan jumlah pada daun Eceng
Gondok, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Eceng Gondok dengan daun terangkat di
atas permukaan air memiliki lebih banyak
stomata pada permukaan daun atas.
2. Faktor yang mempengaruhi jumlah
stomata pada daun adalah sebagai berikut.
a) Besar kecilnya daun
b) Tebal tipisnya daun
c) Berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun
d) Banyak sedikitnya bulu di permukaan
daun
e) Bentuk dan lokasi stomata
LAMPIRAN
TABULASI DATA
Objek
Pengamatan
Jumlah stomata pada
permukaan atas
Jumlah stomata pada permukaan
bawah
Stomata
terbuka
Stomata
tertutup
Jumlah
total
Stomata
terbuka
Stomata
tertutup
Jumlah
total
Eceng
Gondok