Kegiatan 1

15

description

laporan sementara pendidikan sains tentang observasi lingkungan

Transcript of Kegiatan 1

Page 1: Kegiatan 1
Page 2: Kegiatan 1

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PENDIDIKAN SAINS

Kegiatan 1: keterampilan Ilmiah

Disusun oleh:

Vyta Andri Setyo U (12317244003)

Rizza Untsa Nuzulia (12317244022)

Shintya Galuh N.S (12317244028)

Pendidikan Biologi Internasional 2012

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 3: Kegiatan 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Topik: Ketrampilan Ilmiah

B. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup yang ada pada lingkungan

sekitar memang tak pernah kita hiraukan dalam sehari – hari. Untuk mengetahui adanya

pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup khususnya tanaman, kita

diharuskan mengobservasi. Dimana dalam observasi, kita dituntut tidak hanya

menggunakan alat indera penglihatan tetapi juga alat indera lainnya. Seperti membaui

tanaman, meraba permukaan bagian tanaman tersebut dan merasa dari bagian tanaman

yang mungkin bisa dirasakan.

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang artinya adalah

pengetahuan.  Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Sains

sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk

melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam.

Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang

eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan sains berupaya membangkitkan minat manusia agar

mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh

dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu

persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan sains semakin luas

dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi. Namun dari waktu jarak tersebut semakin

lama semakin sempit, sehingga semboyan ” Sains hari ini adalah teknologi hari esok”

merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah.

Sebagai ilmu, Sains haruslah bersumber dari objek nyata yang dapat dieksplorasi dan

diuji kebenarannya secara ilmiah. Oleh karena itu, Sains dapat diperoleh dengan

menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari

hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

Dalam melakukan observasi hendaknya data merupakan hasil yang benar-benar diperoleh

saat observasi baik untuk data kuantitatif maupun kualitatif. Di dalam menggali data

kualitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai indera yaitu indera penglihatan,

peraba, penciuman, pendengaran, dan perasa. Sedangkan untuk menggali data kuantitatif

digunakan alat ukur yang sesuai dengan data yang hendak diperoleh dan hendaknya

Page 4: Kegiatan 1

dalam pengukuran dilakukan pengulangan untuk menghindari faktor kesalahan dan

ketidaktelitian. Untuk melatih keterampilan ilmiah dengan metode observasi maka kita

dapat mengidentifikasi keterampilan sains dasar dan melakukan penginderaan dengan

benar.

Pendekatan keterampilan proses sains masih perlu dikembangkan dijenjang

pendidikan tinggi, karena pada kenyataannya pada tingkat pendidikan dasar dan menengah

tidak semua sekolah mengembangkan pendekatan ini. Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian tentang identifikasi kemampuan keterampilan proses sains mahasiswa melalui

pembelajaran berbasis kerja ilmiah.

Tujuan:

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ketrampilan sains dasar.

2. Mahasiswa mampu melakukan penginderaan dengan benar.

Page 5: Kegiatan 1

BAB II

DASAR TEORI

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan disiplin ilmu yang di dalamnya membutuhkan

kekreativitasan dalam proses pengkajiannya. Dibutuhkan wawasan dan pengetahuan, serta

teknik-teknik tersendiri untuk menyampaikan kandungan yang terdapat dalam disiplin ilmu

IPA kepada para peserta didik. Salah satu proses pembelajaran dalam IPA adalah dengan cara

praktikum. Dalam hal ini khususnya pada mata pelajaran Biologi.Praktikum pada mata

pelajaran biologi sangat diperlukan.

Kerja ilmiah merupakan salah satu kompetensi rumpunan sains yang meliputi

kegiatan observasi, klasifikasi, mendesain percobaan, menggunakan alat ukur/pengamatan,

mengumpulkan data, meyusun kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil/ide baik secara

tertulis maupun lisan. Kerja ilmiah tidak saja mencakup kegiatan melakukan percobaan saja,

namun juga proses berfikir dan bersikap secara ilmiah, yang dapat dituangkan dalam proses

praktikum dalam pembelajaran IPA khususnya mata pelajaranBiologi.

Biologi merupakan bagian dari IPA yang membahas tentang fenomena dan proses

yang sedang terjadi pada mahluk hidup serta masalah-masalah nyata di alam. Oleh sebab itu

kegiatan praktikum tidak bisa ditinggalkan dalam kegiatan belajar mengajar IPA. Menurut

Harlen (Budiarti, 2001:56) dengan kegiatan praktikum dilaboratorium siswa akan

memperoleh pengalaman lebih karena siswa lebih aktif dari pada hanya melihat pada hasil

atau konsep. Selain itu pula, melalui kegiatan praktikum, siswa sebenarnya diharapkan

memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinisiatif dan mengembangkan diri.

Melalui kegiatan praktikum siswa memperoleh pengalaman mengidentifikasi

masalah nyata yang dirasakannya, merumuskan masalah tersebut secara operasional,

merancang cara terbaik untuk memecahkan masalahnya, dan mengimplementasikannya

dalam laboratorium serta menganalisis dan mengevaluasi hasilnya.

Kegiatan belajar mengajar melalui pendekataan kontekstual yaitu mengkaitkan

materi yang didapat dengan situasi dunia nyata siswa atau belajar bermakna, akan mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa akan menjadi tertarik dan termotivasi untuk belajar dan

memahami materi pelajaran karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan

melakukan langsung. Jika motivasi siswa untuk belajar besar maka aktivitas belajar akan

meningkat. Aktivitas siswa merupakan kegiatan siswa yang dilakukan selama proses belajar

mengajar berlangsung, baik aktivitas yang bersifat fisik/jasmani maupun mental/rohani

Page 6: Kegiatan 1

aktivitas siswa yang besar dalam belajar akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

siswa.

Pendekatan yang digunakan oleh para guru pada umumnya di lapangan, merupakan

pendekatan yang berpusat pada guru. Guru masih menyampaikan materi pelajaran dengan

pendekatan tradisional. Pada pembelajaran ini guru berfungsi sebagai pusat atau sumber

materi guru yang aktif dalam pembelajaran, sedangkan siswa hanya menerima materi. Hal ini

merupakan salah satu penyebab rendahnya kualitas pemahaman siswa (Zulkardi,2001;

IMSTEP-JICA, 1999). Akibatnya kemampuan penalaran (berpikir kritis), kompetensi

strategis siswa tidak berkembang serta pemahaman siswa tidak mendalam.

Landasan filosofi pendekatan kontekstual yaitu filosofi belajar yang menekankan

bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi mengkonstruksikan atau membangun

pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami

dalam kehidupannya (Masnur 2007:41). Tiap orang harus mengkontruksi pengetahuan

sendiri. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang

berkembang terus menerus. Dalam proses itu keaktifan seseorang yang ingin tahu amat

berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu

saja dari seseorang kepada yang lain, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-

masing orang ( Paul, 2001:29 ).

Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan

pendekatan kontekstual yaitu :

1. Dalampendekatan kontekstual pembelajaran merupakan proses pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge).

2. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge).

3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan yang

diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk diyakini dan dipahami.

4. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge),

artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan

dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.

5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan

pengetahuan.

Biologi merupakan bagian dari IPA yang membahas tentang fenomena dan proses

yang sedang terjadi pada mahluk hidup serta masalah-masalah nyata di alam. Oleh sebab itu

kegiatan praktikum tidak bisa ditinggalkan dalam kegiatan belajar mengajar IPA. Menurut

Page 7: Kegiatan 1

Harlen (Budiarti, 2001:56) dengan kegiatan praktikum di laboratorium siswa akan

memperoleh pengalaman lebih karena siswa lebih aktif dari pada hanya melihat pada hasil

atau konsep. Selain itu pula, melalui kegiatan praktikum, siswa sebenarnya diharapkan

memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinisiatif dan mengembangkan diri (Sumarno,

2003:43).

Dalam proses praktikum didalamnya terdapat unsur aktivitas kerja ilmiah yang

merupakan salah satu kompetensi rumpunan sains yang meliputi kegiatan observasi,

klasifikasi, mendesain percobaan, menggunakan alat ukur/pengamatan, mengumpulkan data,

meyusun kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil/ide baik secara tertulis maupun lisan.

Kerja ilmiah tidak saja mencakup kegiatan melakukan percobaan saja, namun juga proses

berfikir dan bersikap secara ilmiah, yang dapat dituangkan dalam proses praktikum dalam

pembelajaran IPA khususnya mata pelajaran Biologi.

Praktikum dalam pembelajaran biologi diharapkan akan membantu siswa dalam

mengetahui dan memahami konsep kehidupan terutama dalam kontekskehidupan sehari-hari.

Sehingga praktikum melalui kerja ilmiah sangat berguna untuk mengetahui fenomena

kehidupan sehari-hari atau konstektual, yang diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan

informasi yang didapatkan dari hasil kerja ilmiah tersebut ke arah yang positif.

Page 8: Kegiatan 1

BAB III

METODOLOGI

Alat dan Bahan:

1. lup

2. penggaris

3. tanaman disekitar kampus

4. alat tulis

Cara Kerja:

Datangi lingkungan disekitar kampus yang terdapat tumbuhan

Tentukan satu objek tumbuhan yang menarik untuk diamati.

Amati tumbuhan tersebut dengan seksama menggunakan seluruh indera

Ulangi pengamatan dengan menggunakan alat ukur tertentu

Catat data hasil pengamatan dalam tabel pengamatan (minimal 10 data)

Deskripsikan tumbuhan yang diamati dengan benar

Page 9: Kegiatan 1

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. TABULASI DATA

Kualitatif

No. Hasil ObservasiIndera yang

Digunakan

1. Bulu pada batang bunga kenikir berwarna putih mata

2. Mahkota bunga kenikir berbulu peraba

3. Bau mahkota bunga kenikir langu hidung

4. Bunga kenikir mempunya mahkota 8 buah mata

5. Daunnya menjari mata

6.Bulu pada batang yang masih muda terlihat bintik -

bintikmata

7. Tangkai benangsari bunga kenikir berwarna putih mata

8. Kepala benangsari berwarna kuning mata

Kuantitatif

No. Hasil ObservasiAlat Ukur yang

Dipakai

1. Panjang bulu yang ada pada batang kenikir ± 1mm penggaris

2. Panjang mahkota bunga kenikir ± 3cm sampai 5cm penggaris

3. Jumlah mahkota bunga kenikir 8 buah penglihatan

4.Rata – rata cabang pertulangan daun bunga kenikir

berjumlah 3penglihatan

5. Panjang benangsari ± 1cm penggaris

B. PEMBAHASAN

Pada praktikum keterampilan ilmiah, kita menggunakan bunga kenikir sebagai

benda pengamatan. Hasil dari pengamatannya adalah bahwa bunga kenikir pada batangnya

terdapat bulu, bulunya berwarna putih, panjang dari bulu ±1mm pada batang yang sudah tua,

sedangkan pada batang yang masik kecil berbentuk bintik – bintik. Mahkota bunga kenikir

berwarna kuning, mempunyai panjang rata – rata ±3cm sampai 5 cm dan baunya langu.

Page 10: Kegiatan 1

Keterampilan sains dasar menggunakan langkah-langkah ilmiah berupa metode

ilmiah yang bisa diperoleh dengan observasi. Dalam melakukan observasi yang perlu

dilakukan adalah menemukan masalah, merumuskan masalah, menyusun hipotesis,

merancang dan melakukan investigasi, mengolah dan mengorganisasi data, analisis data,

simpulan, masalah baru, dan kembali melakukan observasi. Dalam melakukan observasi

dapat digunakan seluruh indera manusia dan alat ukur yang tepat agar hasil observasi yang

diperoleh tepat.

C. DISKUSI

Agar diperoleh data hasil observasi dengan tepat, ketrampilan ilmiah apa yang diperlukan?

Page 11: Kegiatan 1

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN