Kegagalan Pasar
-
Upload
zakarias-agung -
Category
Documents
-
view
13 -
download
2
description
Transcript of Kegagalan Pasar
Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien
dalam mengalokasikan sumber-seumber ekonomi yang ada dalam masyarakat. Dalam hal
ini, mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak
atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan
pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan olelh pasar tersebut.
Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul katena masyarakat tidak bertindak secara
kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi pareto
optimal. Dalam banyak hal, terjadinya kegagalan pasar disebabkan biaya transaksi
pertukaran bukanlah tanpa biaya, misalnya saja, biaya untuk memperoleh informasi, biaya
tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak, biaya dalam perencanaan, dan
sebagainya. Bagi konsumen, untuk memperoleh informasi mengenai kualitas suatu jenis
barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit, bagitu juga mengenal
kualitas input yang akan dibeli oleh produsen. Dalam hal ini terjadinya kegagalan pasar,
maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat
tercapai secara efisien. Beberap hal yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar:
1. Common Goods
2. Baranng Publik
3. Eksternalitas
4. Monopoli
5. Free Rider
6. Informasi Pasar yang Kurang Sempurna
1. Common Goods (Barang Bersama)
Dasar adanya system pasaar persaingan adalah adanya hak kepemilikan yang
memberikan hak kepemilikan kepada setiap individu atas suatu barang sehingga ia
dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang tersebut. Untuk beberapa
jenis barang, hak kepemilikan tidakl dapat diberikan kepada suatu individu melainkan
diberikan kepada sekelompok masuarakat, misalnya saja sebidang padang rumput milik
desa dan sebagainya.
Masalah yang ditimbulkan dalam kasus kekayaan bersama ada 2 faktor yaitu:
indivisibility dan jumlah kelompok masuarakat. Adanya indivisibility menyebabkan suatu
kekayaan tidak dapat doberikan hak kepemilikannya kepada setiap anggota kelompok.
Apabila jumlah kelompok hanya dua orang, maka diantara dua orang itu akan dapat
dibuat suatu perjanjian yang mengatur penggunaan kekayaan tersebut secara optimal
akan tetapi apabila anggota kelompok semakin banyak maka biaya untuk memperoleh
persetujuan menjadi semakkin besar dan mahal.
Dalam hal kekayaan, apabila seseorang merasakan manfaat dan bersedua
menanggung biaya tanpa harus ikut menanggung free riders. Free riders adalah suatu
sikap yang tidaka menyatakan dengan sebenarnya manfaat suatu barang atau jasa
dengan maksud agar ia dapat memanfaatkan barang tersebut tanpa harus
membayarnya atau tanoa ikut menanggung biaya pengadaan barang atau jasa.
Selain perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur kekayaan bersama,
pemerintah juga harus menetapkan system pembayaran yang sifatnya dipaksakan
katean jelas setiap individu tidak bersedia untuk menanggung biaya. Setiap
pembayaran paksaan tersebut adalah yang umumnya disebut pajak.
2. Eksternalitas
Eksternalitas adalah biaya ataupun keuntungan dari suatu transaksi yang tidak
tercermin dalam sistem harga. Eksternalitas menunjukkan pengaruh dari transaksi
pasar kepada pihak ketiga yang tidak terlibat sebagai penjual maupun pembeli dalam
pasar. Eksternalitas dibagi menjadi dua, yaitu :
Eksternalitas Positif
Eksternalitas positif atau keuntungan eksternal adalah suatu keuntungan yang
diperoleh pihak lain sebagai dampak dari suatu sistem produksi maupun transaksi
dalam pasar. Hyman, dalam bukunya Microeconomics (1989) menjelaskan hubungan
antara eksternalitas positif dengan efisiensi pasar , “ when a positive externality exist,
sale of a good or service in a competitive market reselts in less than the efficient output
and a maeket price that is too high”
Eksternalitas Negatif
Eksternalitas negatif adalah kompensasi yang sifatnya merugikan pihak lain yang tidak
terlibat dalam sistem produksi atau transaksi pasar.
Hyman, dalam bukunya Microeconomics (1989) menjelaskan hubungan antara
eksternalitas positif dengan efisiensi pasar, “ when a negative externality exists,
competitive market equilibrium results in more than the efficient output and a market
price that falls short of the actual marginal social cost of the product”
3. Barang Publik
Barang Publik adalah suatu barang dimana setiap orang bisa menggunakan /
memanfaatkannya secara bersama-sama, baik dengan membayar maupun tidak
membayar. Jika satu pihak sudah menyediakan barang publik, maka pihak lain tidak
perlu menyediakannya lagi.
Barang-barang publik bersifat inklusif, artinya siapa saja bisa memakainya, tanpa
memandang perbedaan status, kelas, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Baang publik
juga bersifat non-rivalry atau tidak bersaing.
4. Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan dimana dalam suatu pasar hanya ada satu penjual /
produsen yang bisa menyediakan suatu barang. Sebagaimana dikatakan Sumarsono
(2007: 243) tentang pasar monopoli bahwa “Tidak mempunyai barang pengganti
(substitusi) yang sangat dekat. Dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk
memasukinya (barriers to entry)
Namun dalam kenyataannya, monopoli murni seperti yang sudah dijelaskan diatas
jarang terjadi. Monopoli yang sering terjadi adalah “Monopoly Power” . Monopoly Power
adalah kemampuan produsen untuk mempengaruhi harga dengan cara menyediakan
banyak atau sedikitnya barang kepada konsumen.
5. Free Rider
Free rider adalah pihak-pihak yang mandapatkan keuntungan dari barang publik tanpa
memberikan biaya / kontribusi. Padahal, barang publik akan tersedia jika ada biaya
yang dikeluarkan masyarakat melalui pajak, retribusi maupun pungutan resmi lainnya.
Kasus Free rider juga mempengaruhi efisiensi pasar. Sebagaimana dikatakan Hyman
(1989:343) bahwa “ Of course, if everyone behaves this way, not a cent is provided to
finance the cost of the goods. The free rider problem therefore prevents voluntary cost
sharing from achieving the efficient output of a public good”
6. Informasi Pasar yang Kurang Sempurna
Alasan lain yang mebuat suatu pasar menjadi tidak efisien adalah informasi tentang
pasar maupun produk kepada konsumen yang kurang lengkap. Banyak konsumen yang
kurang mengetahui dampak / resiko yang dapat diperoleh konsumen jika membeli /
mengonsumsi suatu barang.
• Referensi
Hyman, David N, 1989, Microeconomics,Boston : Irwin, North Carolina State University
Muluk, Khairul MR, 2006,Menggagas Peran Baru Pemerintah Daerah,Jurnal
Desentralisasi,Vol.7 No.4 http : / / www.pkkod.lan.go.id /ftjurnal/ Vol.%207 Khairul
%20Muluk.pdf, diakses tanggal 21 Desember 2012
Sumarsono, Sony, 2007, Ekonomi Mikro, Teori dan Soal Latiham, Yogyakarta : Graha
Ilmu
http://www.kompasiana.com/