KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING … · SMA Santo Mikael Sleman yang telah membantu...

211
1 KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA SANTO MIKAEL SLEMAN TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh : Chrincy Caterina Tumbey 141224015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING … · SMA Santo Mikael Sleman yang telah membantu...

1

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED

READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN MODEL THINK

TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh :

Chrincy Caterina Tumbey 141224015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED

READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN MODEL THINK

TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

KELAS X SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh :

Chrincy Caterina Tumbey 141224015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

HALAMAN PESERTUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ini saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus

Yang senantiasa membimbing, menguatkan, dan mengabulkan semua

doa-doaku selama proses penyusunan skripsiku, sehingga akhirnya aku bisa

menyelesaikannya.

Kedua orang tuaku Papa Roy Imannuel Tumbey dan Mama Nancy Tinagari

Yang selalu mendukung, mendoakan, dan yang telah merelakan

segalanya untuk pendidikanku.

Adikku tercinta Chrinscialndy Tumbey

Yang selalu mendoakan, menghibur, dan memberikan semangat bagiku.

Bagiku merekalah harta terbesar yang Tuhan berikan kepadaku.

Cinta, kasih sayang, kesabaran, pengorbanan, kerja keras, ketulusan dan

kepedulian yang selalu ku kenang dari mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia

yang memberi kekuatan kepadaku.

(Filipi 4 13)

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,

yang menaruh harapannya pada TUHAN!

(Yeremia 17:7)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

(Matius 7:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Tumbey, Chrincy Caterina. 2018. Keefektifan Model Cooperative Integrated

Reading And Composition (CIRC) dan Model Think Talk Write

(TTW) dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Eksposisi

Siswa Kelas X SMA Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran 2017/2018.

Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

model Think Talk Write (TTW) pada keterampilan menulis teks eksposisi siswa

kelas X SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2017/2018. Selain itu, penelitian

ini juga bertujuan menguji seberapa tinggi tingkat keterampilan siswa dalam

menulis teks eksposisi dengan menggunakan model CIRC dan TTW.

Desain penelitian menggunakan nonequivalent control group design

dengan prates dan pascates. Variabel penelitiannya yaitu (1) variabel bebas berupa

penggunaan model CIRC dan TTW dan (2) variabel terikat berupa tingkat

keterampilan menulis teks eksposisi. Sampel penelitian menggunakan kelas X A

sebagai kelompok CIRC dan kelas B sebagai kelompok TTW yang telah

ditentukan dengan teknik simple random sampling. Teknik penbumpulan data

yaitu menggunakan tes tertulis, observasi dan dokumentasi. Validitas instrumen

penelitian menggunakan validitas isi (expert judgment).

Hasil penelitian tentang keefektifan model pembelajaran CIRC dan TTW

dapat disimpulkan sebagi berikut, (1) keterampilan menulis teks eksposisi siswa

dengan menggunakan model pembelajaran CIRC memiliki nilai rata-rata 84,31

dengan peningkatan sebesar 18,41 dari nilai rata-rata awal 65,90; (2) keterampilan

menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran TTW memiliki

nilai rata-rata 79,54 dengan peningkatan sebesar 17,27% dari nilai rata-rata awal

62,27; dan (3) penggunaan model CIRC lebih efektif dibandingkan model TTW

dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi siswa berdasarkan nilai

Sig.2 tailed sebesar 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Dengan

demikian, kedua media tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran menulis

teks eksposisi dengan kebutuhan karena dapat meningkatkan keterampilan

menulis teks eksposisi siswa dengan cukup signifikan.

Kata kunci : keefektifan, CIRC dan TTW, keterampilan menulis teks eksposisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

Tumbey, Chrincy Caterina. 2018. The Effectiveness of Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) Model and Think Talk Write

(TTW) in Learning Writing Skill of Exposition Text for 10th Grade

Students of St. Mikael High School Sleman in Academic Year

2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

This research is aimed to measure the effectiveness of using Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) and Think Talk Write (TTW) models

in writing skills of exposition text for 10th grader of St. Mikael Sleman in

academic year 2017/2018. In addition, this study also aimed to examine how high

the level of student skill writing exposition text by used CIRC and TTW model.

The design of this research was using nonequivalent control group design

with pretest and posttest. The research variables were (1) independent variable

which used CIRC and TTW models and (2) the dependent variable that used the

level of student’s skill on exposition writing. The research samples were XA class

as the CIRC group and XB class as TTW group. Those groups had been

determined by simple random sampling technique. The technique of collecting

data used writing tests, observation, and documentation. The validity of the

research instrument used the validity of the content (expert judgment).

The research results on the effectiveness of the CIRC and TTW learning

models indicated that (1) the student’s skill of writing exposition text which used

CIRC had mean 84,31 with an increase of 18,41% from the early average value

65,90; (2) the student’s skill of writing exposition text which used TTW had mean

79,54 increase of 17,27% from the early average 62,27; and (3) using CIRC

model was more effective than using TTW model in enhancing the student’s skill

of writing exposition text based on the score of Sig.2 tailed 0,002, which was

lower than significant level 0,05 (5%). Therefore, both of the models can be used

in learning writing of exposition text because it can improve student’s skill of

writing exposition text significantly.

Keyword : effectiveness, CIRC and TTW model, skill writing exposition text.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih setia dan penyertaannya selama proses pembuatan skripsi ini sehingga

akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Model

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Model Think

Talk Write (TTW) dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks

Eksposisi Siswa Kelas X SMA Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran

2017/2018” dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa

pihak yang telah mendukung dan memberikan bimbingan dalam proses

penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

3. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar, teliti dan selalu memberikan saran kepada penulis, sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih sudah mengantarkan

saya ke gerbang masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

4. Dr. Widharyanto, M.Pd., selaku validator instrumen penilaian karena telah

memberikan masukan kepada penulis untuk membuat instrumen dengan

baik dan benar.

5. Para dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan sabar, setia

dan semangat mendidik penulis selama belajar di Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

6. Robertus Marsidiq dan Rusmiyati, karyawan sekretariat Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia atas segala pelayanan dan bantuannya selama

penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma.

7. Yasinta Wuri Handayani, S.Pd., selaku Guru Bahasa Indonesia kelas X

SMA Santo Mikael Sleman yang telah membantu dan membimbing

penulis saat melakukan penelitian.

8. Seluruh siswa-siswa kelas X SMA Santo Mikael karena telah bersedia

membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga memperoleh

data yang diinginkan.

9. Kedua orang tuaku tercinta, Roy Imannuel Tumbey dan Nancy V. Tinagari

beserta adik tercinta yang telah sabar mendampingiku sampai sekarang

dan selalu setia memberikan dukungan doa, dorongan dan semangat baik

materi maupun moral dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

10. Papa dan mama tua keluarga Tumbey-Pangawu beserta seluruh keluarga

lainnya yang selalu memberikan dukungan doa, dorongan dan semangat

baik materi maupun moral dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

11. Sahabat-sahabatku, Anastasya M. Parinsi, Dessyanne R.N. Sandewa,

Indriany Rantelore, Ningsih Laodo, Ariyanto A.P Sowolino, Dessy

Tangkua dan Willy Langkun yang selalu setia memberikan dukungan doa,

semangat dan tempat curahan hati penulis ketika penulis menghadapi

masalah saat menyelesaikan skripsi.

12. Sherlin Yomba, Kristin Madja, Chandra Metungku, Heppy Chintya

Padaga, Ikel Tabasi, Leonard Larope dan semua teman-teman Sintuwu

Maroso Jogja yang telah selalu setia memberikan doa, semangat dan

tempat curahan hati penulis ketika penulis menyelesaikan skripsi.

13. Kartika Ratnasari, Aji Aprilius, Jetho Lawet, Friska Hesti, Antonius Haris

dan seluruh teman-teman PBSI 2014. Semoga kenangan bersama selama

masa perkuliahan tidak terlupakan.

14. Semua pihak yang hadir di dalam hidupku, terima kasih atas pengalaman

yang luar biasa yang sudah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun

penulis masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga

ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

Chrincy C. Tumbey

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PESERTUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah................................................................................................. 5

1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................. 6

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

1.6 Batasan Istilah .................................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

2.1 Penelitian Yang Relevan ................................................................................. 10

2.2 Landasan Teori ................................................................................................ 14

2.2.1 Pendekataan, Metode dan Model Pembelajaran .................................... 14

2.2.2 Definisi Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 16

2.2.3 Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ....... 17

2.2.3.1 Pengertian dan Tujuan Model CIRC ......................................... 17

2.2.3.2 Tujuan dan Unsur Model CIRC ................................................ 19

2.2.3.3 Penerapan Model CIRC ............................................................. 21

2.2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Model CIRC .................................. 26

2.2.4 Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ................................... 28

2.2.4.1 Pengertian TTW ........................................................................ 28

2.2.4.2 Tahap-tahap Pelaksanaan Model TTW ..................................... 29

2.2.4.3 Pelaksanaan Model TTW .......................................................... 31

2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Think Talk Write (TTW) ..... 34

2.2.5 Keterampilan Menulis ...................................................................... 34

2.2.5.1 Pengertian Menulis .................................................................... 35

2.2.5.2 Tujuan Menulis .......................................................................... 36

2.2.6 Teks Eksposisi .................................................................................. 37

2.2.6.1 Pengertian Teks Eksposisi ....................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

2.2.6.2 Struktur Teks Eksposisi ............................................................. 38

2.2.6.3 Unsur Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksposisi ..................... 41

2.2.6.4 Metode-Metode Menulis Eksposisi .......................................... 45

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 45

2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 50

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ............................................................. 50

3.2 Setting Penelitian .............................................................................................. 53

3.3 Variabel Penelitian ........................................................................................... 54

3.4 Subjek dan Sumber Data Penelitian ................................................................. 54

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 55

3.6 Instrumen Penilaian .......................................................................................... 58

3.7 Validasi Instrumen .......................................................................................... 62

3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 65

3.9 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 67

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 68

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................................................... 68

4.1.1 Data Sebelum Perlakuan ................................................................... 68

4.1.2 Data Penilaian Setelah Perlakuan...................................................... 73

4.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 77

4.2.1 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data ................................................... 77

4.2.3 Hasil Uji Homogenitas ...................................................................... 78

4.3 Hasil Uji Analisis Data..................................................................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

4.3.1 Uji Hipotesis Pertama ....................................................................... 79

4.3.2 Uji Hipotesis Kedua .......................................................................... 80

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 81

4.4.1 Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi ............................ 81

4.4.2 Keefektifan Model CIRC dan Model TTW ...................................... 91

4.5 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 93

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 93

5.2 Implikasi ........................................................................................................... 94

5.3 Saran ................................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Sintakmatik Model CIRC.......................................... 22

Tabel 2.2 Sintaks Pelaksanaan Model CIRC dalam Pembelajaran Menulis .......... 24

Tabel 2.3 Pelaksanaan Model TTW Menurut Jumanta .......................................... 31

Tabel 2.4 Sintak Pelaksanaan Model TTW dalam Pembelajaran Menulis ............ 32

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Design ............................... 51

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian.................................................................................... 53

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Aspek Pengetahuan .................................................... 59

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan ................................................... 59

Tabel 4.1 Data Statistik Skor Tes Awal Kelas CIRC............................................. 68

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal (Prates) Kelas CIRC .................... 69

Tabel 4.3 Kategori Kecenderungan Data Skor Prates Kelas CIRC ....................... 69

Tabel 4.4 Data Statistik Skor Tes Awal Kelas TTW ............................................. 71

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal (Prates) Kelas TTW ..................... 71

Tabel 4.6 Kategori Kecenderungan Data Skor Prates Kelas TTW ........................ 72

Tabel 4.7 Data Statistik Skor Tes Akhir Kelas CIRC ............................................ 73

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas CIRC ................................. 73

Tabel 4.9 Kategori Kecenderungan Data Skor Pascates Kelas CIRC ................... 74

Tabel 4.10 Data Statistik Skor Tes Akhir Kelas TTW........................................... 75

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas TTW ................................ 75

Tabel 4.12 Kategori Kecenderungan Data Skor Pascates Kelas TTW .................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ........................................................ 77

Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas .................................................... 78

Tabel 4.15 Hasil Uji Independent Sample T-test Skor Pascates ............................ 79

Tabel 4.16 Hasil Uji Independent Sample T-test skor Prates dan Pascates Kelas

CIRC dan TTW ..................................................................................... 80

Tabel 4.17 Perbandingan Data Analisis Prates Kelas CIRC dan TTW ................. 81

Tabel 4.18 Perbandingan Data Analisis Pascates Kelas CIRC dan TTW.............. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Karakteristik Teks Eksposisi .............................................................. 37

Bagan 2.2 Struktur Teks Eksposisi ....................................................................... 40

Bagan 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Diagram Kecenderungan Data Skor Prates Kelas CIRC .................... 78

Gambar 4. 2 Diagram Kecenderungan Data Skor Prates Kelas TTW .................... 80

Gambar 4. 3 Diagram Kategori Pascates Kelas CIRC .............................................. 82

Gambar 4. 4 Diagram Kecenderungan Data Skor Akhir Kelas TTW ..................... 84

Gambar 4. 5 Contoh Hasil Teks Eksposisi Prates Kelompok CIRC ....................... 91

Gambar 4. 6 Contoh Hasil Teks Eksposisi Prates Kelompok TTW ........................ 93

Gambar 4. 7 Hasil Teks Eksposisi Pascates Kategori Rendah ................................. 95

Gambar 4. 8 Hasil Teks Eksposisi Pascates Kategori Sedang ................................. 96

Gambar 4. 9 Hasil Teks Eksposisi Siswa Pascates Kategori Tinggi ....................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 - Observasi Awal ....................................................................................... 99

Lampiran 2 - Validasi Instrumen ............................................................................... 102

Lampiran 3 - Hasil Prates dan Pascates Siswa ......................................................... 110

Lampiran 4 - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................... 118

Lampiran 5 - Hasil Data Statistik CIRC dan TTW .................................................. 161

Lampiran 6 - Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 167

Lampiran 7 - Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 168

Lampiran 8 - Hasil Uji Hipotesis Pertama ................................................................ 169

Lampiran 9 - Hasil Uji Hipotesis Kedua ................................................................... 170

Lampiran 10 - Hasil Prates Siswa .............................................................................. 172

Lampiran 11 - Hasil Pascates Siswa .......................................................................... 177

Lampiran 12 - Surat Izin Validasi .............................................................................. 182

Lampiran 13 - Surat Izin Penelitian ........................................................................... 183

Lampiran 14 - Foto Kegiatan Penelitian ................................................................... 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis merupakan keterampilan bahasa yang produktif dan ekspresif.

Menulis dikatakan produktif karena menghasilkan suatu produk yaitu berupa

tulisan. Tulisan yang merupakan hasil pemikiran penulis. Menulis juga

merupakan kegiatan mengekspresikan gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan

perasaan dalam bentuk tulisan. Penulis mengekspresikan gagasan yang ada dalam

pikirannya.

Aktivitas mengekspresikan ide, gagasan, pikiran atau perasaan menjadi

sebuah tulisan merupakan kegiatan utama dalam menulis. Selan itu, menulis juga

merupakan kegiatan merangkai kata-kata yang dikuasainya menjadi sebuah

tulisan yang bermakna. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tarigan (2008: 22)

yang menyatakan bahwa menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.

Pembelajaran menulis harus disesuaikan dengan kurikulum bahasa

Indonesia yang digunakan pada saat ini. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam

kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks.

Pendekatan berbasis teks tersebut menuntut siswa untuk terampil berbahasa, salah

satunya keterampilan menulis. Berbasis teks berarti pembelajaran menggunakan

teks sebagai bahan utama pembelajaran. Teks merupakan ungkapan pikiran

manusia yang lengkap, yang didalamnya memiliki situasi dan konteks. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

tersebut menunjukkan bahwa belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai

bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengtetahui makna

atau bagaimana memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan

masyarakat pemakainya.

Sejalan dengan pendapat Mahsun (2014: 39) yang menyatakan dalam

pembelajaran bahasa ada dua komponen yang harus dipelajari, yaitu masalah

makna dan bentuk. Kedua unsur tersebut harus hadir secara simultan dan

keduanya harus ada. Pemakai bahasa harus menyadari bahwa komponen makna

menjadi unsur utama dalam pembentuk bahasa. Bahasa menjadi sarana

pembentukan pikiran manusia. Oleh karena itu, guru perlu menyadari kemampuan

berpikir yang harusnya dibentuk dalam bahasa adalah kemampuan berpikir

sistematis, terkontrol, empiris dan kritis. Secara stipulatif kemampuan berpikir

tersebut disebut dengan berpikir metodologis yang hanya dapat dicapai melalui

pembelajaran teks berdasarkan pendekatan saintifik.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 mengalami

perubahan yang mendasar, yaitu berbasis teks. Tujuan perubahan tersebut untuk

membawa siswa sesuai perkembangan mentalnya dan menyelesaikan masalah

kehidupan nyata dengan berpikir kritis. Prinsip penerapannya yaitu, bahasa

dipandang sebagai teks. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-

bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna pembelajaran, bahasa bersifat

fungsional dan bahasa merupakan sarana pembentukan berpikir manusia.

Teks eksposisi merupakan salah satu jenis teks yang telah diajarkan dalam

kurikulum-kurikulum yang lama. Pada kurikulum 2013 ini, teks eksposisi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

merupakan salah satu teks yang diajarkan. Teks eksposisi merupakan salah satu

jenis teks yang masih sulit dipahami siswa. Eksposisi merupakan salah satu jenis

karangan yang harus dikenalkan kepada siswa dan dikuasai oleh seorang guru

mata pelajaran bahasa Indonesia. Karangan ini dimaksudkan untuk memaparkan

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari kajian pustaka atau lapangan

dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang

suatu hal. Namun demikian, karangan ini tidak untuk memengaruhi pembaca,

karangan ini hanya memaparkan pengetahuan saja agar wawasan pembaca tentang

suatu hal dapat bertambah (Dalman, 2012: 199).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas X

SMA Santo Mikael Sleman, ditemukan fakta bahwa menulis teks eksposisi kerap

kali menjadi suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat respon yang

baik dari siswa. Mereka menganggap remeh pelajaran menulis. Menurut mereka,

menulis merupakan kegiatan yang mudah dilakukan sehingga tidak memerlukan

tingkat perhatian dan konsentrasi lebih. Siswa tampak mengalami kesulitan dalam

menulis teks eksposisi baik penguasaan ejaan, tanda baca, kosa kata, pilihan kata

maupun cara penyusunan kalimat dengan struktur penulisan yang efektif.

Rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam menulis teks ekpsosisi

diketahui setelah dilakukan tes awal pra eksperimen menulis teks eksposisi. Nilai

rata-rata yang diperoleh kelas masuk dalam kategori cukup dan belum dapat

dinyatakan tuntas karena guru mata pelajaran bahasa Indonesia mematok standar

kelulusan minimal sebesar 75. Tes awal menulis teks eksposisi tersebut dilakukan

untuk memperkuat hasil observasi terhadap siswa kelas X sehingga dapat ditarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

kesimpulan bahwa tingkat keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMA Santo Mikael masih rendah. Faktor guru atau pengajar juga memiliki peran

yang sangat penting demi keoptimalan dan kelancaran pembelajaran menulis teks

ekpsosisi di kelas. Dalam pembelajaran di kelas, guru kurang menggunakan

model pembelajaran menulis yang bervariasi sehingga membuat siswa kurang

aktif dan cepat merasa bosan. Guru juga kurang dapat meningkatkan keterampilan

menulis teks eksposisi siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan model pembelajaran yang

tepat dan menarik serta harus efektif sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu mengembangkan potensi diri

dan bakat siswa, sehingga mereka mencari dan menemukan ilmu pengetahuannya

sendiri, serta terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam memecahkan

masalah. Model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan tingkat

keterampilan menulis teks eksposisi peneliti menggunakan dua model

pembelajaran untuk diuji keefektifannya yaitu model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Think Talk Write (TTW). Model

pembelajaran CIRC dan TTW merupakan jenis model kooperatif. Model

pembelajaran kooperatif, menjadi model populer dan banyak diteliti. Sejak tahun

1988, penelitian model kooperatif ini dilakukan di kelas atas. Pengembang

kurikulum di berbagai negara, juga menggunakan penelitian model pembelajaran

kooperatif untuk pengidentifikasian. Model pembelajaran kooperatif CIRC dan

TTW menuntut siswa untuk dapat bekerja sama. Kedua model tersebut juga

mengkolaborasikan beberapa keterampilan bahasa. Penggunaan dua model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat terampil dalam menulis teks

eksposisi. Kedua model pembelajaran tersebut diharapkan dapat digunakan untuk

memudahkan siswa menulis teks eskposisi.

Dengan demikian, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang

berupaya menguji sejauh mana tingkat keterampilan yang dimiliki siswa melalui

kegiatan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Cooperative

Integrated and Composition (CIRC) dan model Think Talk Write (TTW). Selain

itu, penelitian ini juga berupaya menguji sejauh mana keefektifan penggunaan

model CIRC dan TTW dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi

siswa dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalaan dibatasi pada

penerapan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran

yang dikaji adalah model Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dan model Think Talk Write (TTW) untuk menulis teks eksposisi.

Perbandingan antara model Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dan Think Talk Write (TTW) yang efektif akan terlihat ketika diterapkan

dalam pembelajaran keterampilan menyusun teks eksposisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut.

1. Seberapa tinggi keefektifan penerapan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam

pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMA Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran 2017/2018?

2. Seberapa tinggi keefektifan penerapan model pembelajaran Think

Talk Write dalam pembelajaran keterampilan menulis teks

eksposisi siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran

2017/2018?

3. Manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran keterampilan menulis

teks eksposisi siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman Tahun

2017/2018?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, pembatasan masalah, dan rumusan

masalah tersebut, tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Mengetahui seberapa tinggi keefektifan penerapan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran

2017/2018.

2. Mengetahui seberapa tinggi keefektifan penerapan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Santo

Mikael Sleman Tahun Ajaran 2017/2018.

3. Mengetahui keefektifan antara penggunaan model Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Think Talk Write

(TTW) dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi

siswa kelas X SMA Santo Mikael Tahun Ajaran 2017/2018.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu bagi guru, siswa

dan peneliti. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang

keefektifan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) dan Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks eksposisi siswa.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini memberikan pengalaman baru dalam menulis teks

eksposisi, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Think

Talk Write (TTW).

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi sarana mengembangkan ilmu pengetahuan

dalam bidang pendidikan bahasa Indonesia dan sebagai acuan atau

referensi untuk penelitian yang sejenis.

1.6 Batasan Istilah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka ditemukan beberapa istilah

sebagai berikut.

1. Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain

(Tarigan,2008: 3).

2. Model Pembelajaran

Model pembalajaran merupakan cara melibatkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran dan merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatn berbagai sumber daya dalam pembelajaran. Model

pembelajaran merupakan suatu konsep yang dipilih untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien (Smaldino dkk, 2014: 23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

3. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC)

Model pembelajaran CIRC merupakan sebuah upaya untuk

mengembangkan pembelajaran kooperatif dalam pengajaran praktis

membaca dan menulis. Model CIRC mengajak siswa untuk dapat

melakukan kegiatan membaca kemudian dikomposisikan dengan kegiatan

menulis, sesuai dengan pokok bahasan (materi) yang diajarkan dalam

kegiatan pembelajaran (Slavin, 2009: 200).

4. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW)

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan model

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa berpikir, berbicara, dan

kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Model Think Talk Write

merupakan suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat menumbuh

kembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi serta daya

imajinasi siswa (Huda, 2013: 218).

5. Teks Eksposisi

Teks eksposisi diartikan sebagai teks yang memaparkan sejumlah

pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi

dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Teks eksposisi seringkali

dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh-contoh, dan fakta-fakta.

Bahkan, teks eksposisi juga dapat dilengkapi dengan media-media visual,

seperti tabel, grafik, dan peta (Engkos Kosasih, 2013: 122).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian ini mengambil acuan teori mengenai model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dan model Think Talk

Write (TTW), kemampuan keterampilan menulis teks eksposisi siswa. Sesuai

dengan judul penelitian “Keefektifan Model Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) dan Model Think Talk Write (TTW) Dalam Pembelajaran

Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Santo Mikael Sleman

Tahun Ajaran 2017/2018”. Landasan teori ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang memadai sebagai pijakan dalam penelitian yang relevan, kerangka

berpikir, dan hipotesis penelitian.

2.1 Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti ada banyak, terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis teks

eksposisi dan penggunaan model pembelajaran. Penelitian yang pertama adalah

penelitian dari Eniyah (2010) yang berjudul Keefektifan Pembelajaran Menulis

Karangan Narasi dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading

And Composition (CIRC) dan Model Student Team Achiement Divison (STAD)

Siswa Kelas X MAN Temanggung menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan

kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X MAN Temanggung setelah

diberikan perlakuan dengan model Cooperative Integrated Reading And

Composition (CIRC) dan Student Team Achiement Divison (STAD). Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

dilakukan eksperimen dapat dilihat bahwa model Cooperative Integrated Reading

And Composition (CIRC) lebih efektif dibandingkan model Student Team

Achiement Divison (STAD). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain penelitian pretest-posttest

control group design dengan teknik pemilihan sampel secara acak sederhana

(simple random). Hal ini dibuktikan pembelajaran menulis karangan narasi di

kelas X MAN Temanggung dengan model Cooperative Integrated Reading And

Composition (CIRC) diperoleh nilai rata-rata hasil tes akhir (posttest) 75,05,

sedangkan dengan model Student Team Achiement Divison (STAD) diperoleh nilai

rata-rata hasil tes akhir (posttest) 70,43.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan jenis penelitian eksperimen dan salah satu model yang digunakan

model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada pembelajaran dan model

pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran dalam penelitian tersebut adalah

pembelajaran menulis karangan narasi, sedangkan pembelajaran dalam penelitian

ini adalah pembelajaran menulis teks eksposisi. Salah satu model pembelajaran

yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah model Think Talk Write (TTW).

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Asep

Samsudin (2012) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks

Eksposisi Berita dan Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC). Kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Asep Samsudin adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

meningkatkan keterampilan menulis eksposisi berita dan eksposisi ilustrasi pada

siswa dan efektivitasnya penggunaan model CIRC. Hal ini ditujukkan dengan

meningkatnya nilai rata-rata menulis siswa. Keterampilan siswa dalam menulis

eksposisi berita sebelum penerapan model CIRC memiliki rata-rata 15m97 dan

setelah penerapan memiliki rata-rata 24,57. Keterampilan siswa dalam menulis

eksposisi ilustrasi sebelum penerapan memiliki rata-rata 16,63 dan setelah

penerapan memiliki rata-rata 25,00.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Asep

Samsudin adalah sama-sama menggunakan model CIRC dalam keterampilan

menulis eksposisi dan sama-sama menguji keefektifan dari model CIRC sendiri.

Kemudian perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Asep Samsudin

adalah penelitian Asep diterapkan pada siswa kelas V sekolah dasar, sedangkan

penelitian ini diterapkan pada siswa kelas X sekolah menegah atas.

Penelitian yang ketiga adalah penelitian dari Meilani (2015) yang berjudul

Keefektifan Model Think Talk Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks

Negosiasi pada Siswa Kelas X SMA N 2 Wates Kabupaten Kulonprogo DIY.

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui keefektifan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan menulis teks

negosiasi. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan bagian dari

pembelajaran kooperatif. Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest

control group design dan sampel yang sebanyak 30 siswa pada masing-masing

kelas. Hasil rata-rata nilai tes awal yang didapat dari kemampuan menulis teks

negosiasi sebelum diberikan treatment kelompok eksperimen sebesar 59,99 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

kelompok kontrol sebesar 60,03. Setelah melakukan treatment rata-rata nilai tes

akhir kelompok eksperimen sebesar 75,59 dan kelompok kontrol sebesar 70,97.

Dari rata-rata tersebut dapat dilihat terjadi peningkatan pada kelompok

eksperimen sebesar 10,94 dan hal tersebut menandakan bahwa kemampuan

menulis teks negosiasi menggunakan model Think Talk Write (TTW) mengalami

peningkatan yang lebih besar dari kelompok kontrol yang tidak menggunakan

model Think Talk Write (TTW).

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-

menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu Think Talk Write (TTW).

Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah materi pembelajaran yang diajarkan

pada penelitian menggunakan materi teks eksposisi, sedangkan penelitian tersebut

materinya mengenai teks berita.

Penelitian yang keempat adalah penelitian dari Saktiningsih (2014) yang

berjudul Keefektifan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dalam

Pembelajaran Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sewon

Bantul. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahaui keefektifan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran menulis teks berita.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian

pretest-posttest control group design dengan teknik pemilihan sampel secara acak

sederhana (simple random). Hasil rata-rata prates kelompok kontrol sebesar 66,56

dan rata-rata pascates kelompok kontrol sebesar 78,60. Nilai rata-rata pada

kelompok eksperimen saat prates adalah sebesar 67 dan rata-rata pascates sebesar

84,84. Artinya, rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

17,84 dan peningkatan rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada

kelompok kontrol serta hasil akhir tersebut membuktikan bahwa model Think Talk

Write (TTW) efektif.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat bahwa model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dan

model Think Talk Write (TTW) efektif digunakan dalam keterampilan menulis.

Pada penelitian ini peneliti ingin menguji keefektifan antara model Cooperative

Integrated Reading And Composition (CIRC) dan model Think Talk Write (TTW)

pada keterampilan menulis teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Santo Mikael

Sleman, peneliti ingin mengetahui antara kedua model tersebut model manakah

yang paling efektif.

2.2. Landasan Teori

Selain ketiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

peneliti juga menggunakan beberapa teori yang berkaitan tentang keterampilan

menulis teks eksposisi menggunakan model Cooperative Integrated Reading And

Composition (CIRC) dan Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran. Adapun

landasan teori dalam penelitian ini sebagai berikut.

2.2.2 Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Saat ini tersedia banyak model atau metode pembelajaran yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Pendekatan,

metode, model dan teknik sangat terkenal dalam dunia pembelajaran, terkadang

istilah-istilah tersebut justru membuat bingung para pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Pendekatan dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang

dilandasi oleh prinsip dasar tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis)

yang mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran

tertentu. Pendekatan pembelajaran adalah sekumpulan asumsi yang saling

berhubungan dan terkait dengan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran

mengacu pada sebuah teori belajar yang digunakan sebagai prinsip dalam proses

belajar mengajar.

Djamarah (2006: 46), menyebutkan bahwa metode pembelajaran adalah

suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Metode adalah cara menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran. Metode merupakan cara mengajar yang telah disusun berdasarkan

prinsip dan sistem tertentu. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan

oleh guru agar penggunaannya bervariasi sesuai dengan yang ingin dicapai setelah

pengajaran berakhir. Teknik belajar sering diartikan sebagai metode

pembelajaran. Oleh karena itu, teknik diartikan sebagai jalan atau media yang

digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah tujuan yang ingin

dicapai. Dalam pelaksanaanya, metode dan teknik memiliki perbedaan. Metode

pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan-tahapan tertentu,

sedangkan teknik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif (Siregar

dan Nara, 2014: 79-80).

Secara umum, model dipahami sebagai cara melakukan sesuatu. Model

pembelajaran merupakan cara melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Dengan kata lain, model pembelajaran adalah prosedur yang dipilih untuk

membantu siswa mencapai tujuan atau mengiternalisasi konten (Smaldino dkk,

2014: 23). Model pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan suatu konsep yang dipilih untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien (Ridwan Abdullah, 2013:89).

Model pembelajaran juga merupakan cara-cara yang akan dipilih dan

digunakan oleh seorang pengajar, untuk menyampaikan materi pelajaran,

sehingga akan memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan dan dapat menguuasainya serta mengakhiri kegiatan belajarnya.

Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks

eksposisi adalah model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

dan Think Talk Write (TTW).

2.2.2 Definisi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai berbagai macam model

pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin,

2005: 4). Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan dapat saling membantu,

berdiskusi dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai.

Siswa akan belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk

menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif terdiri

dari berbagai macam model pembelajaran, diantaranya yaitu model CIRC dan

TTW. Berikut akan dijelaskan masing-masing definisi kedua model tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

2.2.3 Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Dalam kajian ini, peneliti memaparkan pengertian model CIRC, prinsip-

prinsip model CIRC, unsur-unsur CIRC, penerapan model CIRC, dan kelebihan

serta kekurangan model CIRC.

2.2.3.1 Pengertian dan Tujuan Model CIRC

Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

merupakan sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran

membaca, menulis, dan seni berbahasa para kelas yang lebih tinggi di sekolah

(Slavin 2009: 200), sedangkan menurut Ngalimun (2014: 173) mengungkapkan

bahwa komposisi terpadu antara membaca dan menulis secara kooperatif

(kelompok). Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

mengajak siswa untuk dapat melakukan kegiatan membaca kemudian

dikomposisikan dengan kegiatan menulis, sesuai dengan pokok bahasa (materi)

yang diajarkan dalam kegiatan pembelajaran.

Slavin (2009: 201) menerangkan bahwa pengembangan model

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan upaya

untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif dalam pengajaran praktis

membaca dan menulis. Model Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) terdiri atas tiga unsur penting, yaitu kegiatan-kegiatan dasar terkait,

pengajaran langsung memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis terpadu,

dalam semua kegiatan tersebut, para siswa bekerja dalam tim-tim yang heterogen.

Semua kegiatan mengikuti siklus reguler yang melibatkan presentasi dari guru,

latihan tim, latihan independen, para penilaian teman, latihan tambahan dan tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Model CIRC menurut Aris Shoimin (2014: 51) adalah komposisi terpadu

membaca dan menulis secara berkelompok. Model ini merupakan model

pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan

menemukan ide pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah wacana. Langkah-

langkah pembentukan kelompok sebagai berikut.

1) Menentukan peringkat siswa

Dengan cara mencari informasi dari tes sebelumnya atau dari hasil

nilai rapor. Kemudian diurutkan dengan cara menyusun peringkat dari

yang berkemampuan akademik tinggi sampai rendah.

2) Menentukan jumlah kelompok

Jumlah kelompok ditentukan dengan memperhatikan banyak anggota

setiap kelompok dan jumlah siswa yang ada di kelas.

3) Penyusunan anggota kelompok

Pengelompokkan ditentukan atas dasar susunan peringkat siswa yang

telah dibuat. Setiap kelompok diusahakan beranggotakan siswa-siswa

yang mempunyai kemampuan beragam sehingga mempunyai

kemampuan rata-rata yang seimbang.

Model CIRC mengharuskan siswa bekerja dalam tim pembelajaran

kooperatif yang beranggotakan 3-4 orang. Mereka terlibat dalam sebuah

rangkaian merancang, mengimplementasi, dan mengevaluasi pendekatan proses

menulis pada pelajaran menulis dan keterampilan berbahasa yang akan banyak

memanfaatkan kehadiran teman satu kelas. Dalam CIRC mengharuskan siswa

merencanakan merevisi, dan menyunting karangan mereka dengan kolaborasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

yang serta dengan teman satu kelompok. Pembelajaran mekanika bahasa benar-

benar terintegrasi sekaligus menjadi bagian dari pembelajaran menulis, dan

pelajaran menulis sendiri terintegrasi dengn pembelajaran memahami bacaan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan model

pembelajaran yang mengomposisikan kegiatan membaca dan menulis secara

kooperatif. Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

mengajak siswa untuk dapat aktif dan saling bekerja sama dalam kegiatan

berkelompok.

2.2.3.2 Tujuan dan Unsur Model CIRC

Tujuan utama dari model CIRC terhadap pelajaran menulis dan

keterampilan berbahasa menurut Slavin (2005: 204), adalah untuk merancang,

mengimplementasi, dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran

menulis dan keterampilan berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran

teman satu kelas. Dalam CIRC mengharuskan siswa merencanakan, merevisi, dan

menyunting karangan mereka dengan kolaborasi yang erat dengan teman satu

kelompok. Pembelajaran mekanika bahasa benar-benar terintegrasi sekaligus

menjadi bagian dari pelajaran menulis, dan pelajaran menulis sendiri terintegrasi

dengan pembelajaran memahami bacaan.

Unsur utama dari CIRC menurut Slavin (2005: 205) adalah sebagai

berikut.

1) Kelompok membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang berdasarkan

tingkat kemampuan membaca mereka, yang dapat ditentukan oleh

guru.

2) Tim

Siswa dibagi berpasangan dalam kelompok membaca mereka,

selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi dalam tim yang terdiri

dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca atau setingkat.

3) Kegiatan yang berhubungan dengan cerita

Kegiatan-kegiatn lain adalah kegiatan yang berkaitan dengan wacana

yang telah diberikan oleh guru sebelumnya. Siswa akan bekerja sama

dalam menemukan ide pokok, makna cerita, menulis cerita kembali

dan sebagainya.

4) Pemeriksaan oleh pasangan

Pemeriksaan oleh pasangan ini dilakukan setiap tahapan pembelajaran.

Siswa saling memeriksa pekerjaan teman sekelompoknya.

5) Tes

Unsur yang terakhir yang selalu ada dalam proses pembelajaran adalah

tes. Tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

6) Keterampilan berbahasa dan menulis terintegrasi

Pada bagian ini penekanannya adalah pada proses menulis,

kemampuan mekanika bahasa yang diperkenalkan sebagai tambahan

khusus terhadap pelajaran menulis. Pada bagian ini siswa diminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

untuk membuat konseop karangan setelah berkonsultasi dengan teman

satu tim dan kepada guru mengenai gagasan-gagasan mereka, rencana

pengaturan, berkerja sama teman satu tim untuk merevisi isi karangam

mereka, kemudian saling menyunting pekerjaan antara satu satu

dengan yang lainnya yang menekankan pada kebenaran tata bahasa

dan mekanika bahasa.

2.2.3.3 Penerapan Model CIRC

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai sintakmatik model, sistem reaksi

model, sistem sosial model, sistem pendukung model, dampak instruksional, dan

dampak pengiring model.

a. Sintakmatik Model

Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menurut

Stevens (dalam Huda 2013:222) memiliki langkah-langkah sebagai berikut.

1. Guru membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3-4 orang yang

heterogen.

2. Guru memberi wacana sesuai dengan topik pembelajaran.

3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok

kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana yang ditulis pada

lembar kertas.

4. Siswa mempresentasikan atau membacakan hasil diskusi kelompok.

5. Guru memberikan penguatan (reinforcement).

6. Guru dan siswa bersama-sama membuat simpulan.

Dari setiap fase tersebut, sintakmatik model CIRC adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Tabel 2. 1. Langkah-langkah Sintakmatik Model CIRC

No. Fase Kegiatan Guru

1. Pengenalan Konsep Pada fase ini, guru mulai mengenalkan

suatu konsep atau istilah baru yang

mengacu pada hasil penemuan selama

eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari

keterangan guru, buku paket, atau media

lainnya.

2. Eksplorasi dan

Aplikasi

Tahap ini memberi peluang kepada siswa

untuk mengungkapkan pengetahuan

awal, mengembangkan pengetahuan baru,

dan menjelaskan fenomena yang mereka

alami dengan bimbingan guru. Hal ini

menyebabkan terjadinya konflik kognitif

sehingga mereka akan berusaha

melakukan pengujian dan berdiskusi

untuk menjelaskan hasil observasi. Pada

dasarnya, tujuan fase ini adalah untuk

membangkitkan minat dan rasa ingin tahu

siswa serta menerapkan konsepsi awal

siswa terhadap kegiatan pembelajaran

dengan memulai dari hal yang konkret.

Selama proses ini, siswa belajar melalui

tindakan-tindakan dan reaksi-reaksi

mereka sendiri dalam situasi baru yang

masih berhubungan dan hal ini terbukti

sangat efektif untuk membimbing siswa

merancang eksperimen serta demonstrasi

untuk diujikan.

3. Publikasi Pada fase ini, siswa mampu

mengomunikasikan hasil temuan-temuan

serta membuktikan dan memperagakan

materi yang dibahas. Penemuan dapat

bersifat sesuatu yang baru atau sekadar

membuktikan hasil pengamatan. Siswa

dapat memberikan pembuktian terkaan

gagasangagasan barunya untuk diketahui

oleh teman-teman sekelas. Dalam hal ini,

siswa harus siap memberi dan menerima

kritik atau saran untuk saling

memperkuat argumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

4. Penguasaan dan

refleksi

Guru memberikan penguatan yang

berhubungan dengan materi yang

dipelajari melalui penjelasan-penjelasan

atau memberikan contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, siswa

diberikan kesempatan untuk merefleksi

dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.

b. Sistem Reaksi

Model Pada pembelajaran model kooperatif tipe Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) ini tugas guru bukan hanya memberikan materi

pelajaran kepada siswa, tetapi guru sebagai motivator dan mediator. Guru sebagai

motivator dalam proses pembelajaran adalah memberikan motivasi kepada siswa

untuk bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis teks

eksposisi. Guru dapat memberikan motivasi kepada siswa saat kegiatan pembuka

pembelajaran dimulai. Guru sebagai mediator bertindak sebagai media. Jika siswa

mengalami kesulitan dan ada siswa yang masih belum bisa memahami materi,

guru dapat membimbing siswa untuk mengatasi kesulitan tersebut.

c. Sistem Sosial

Model Guru dan siswa terlibat langsung dalam semua tahap kegiatan

pembelajaran. Guru berinisiatif memberikan contoh teks eksposisi untuk dapat

dipelajari siswa. Siswa mampu melalui setiap tahap pembelajaran sesuai dengan

arahan dari guru. Peran guru dalam hal ini adalah membimbing siswa dan menjadi

fasilitator siswa, guru harus mampu memberikan contoh-contoh materi pelajaran

dengan memenuhi kriteria kesesuaian tingkat perkembangan psikologis siswa,

kultur sosial, dan keterjangkauan. Siswa bersama teman kelompoknya aktif

berdiskusi, bekerja sama dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Melalui kegiatan tersebut siswa mampu secara mandiri untuk menulis teks

eksposisi.

d. Dampak Instruksional

Pada model pembelajaran ini dampak instruksionalnya adalah siswa

mampu menulis teks eksposisi pendek secara optimal. Aktivitas selama

pembelajaran menulis teks eksposisi akan membuat siswa dan temantemannya

mampu menguasai materi pelajaran secara mandiri. Siswa akan dihadapkan

dengan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pikirannya sehingga kemampuan

berpikir kritis siswa dapat berkembang secara optimal.

e. Dampak Pengiring

Dampak pengiring yang diperoleh dengan menggunakan model

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah minat siswa

cenderung untuk melakukan aktivitas atau suatu perbuatan, kemandirian dalam

belajar, dan sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu siswa menjadi

kompetitif dan aktif.

Di bawah ini langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan model

CIRC dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

Tabel 2. 2. Sintaks Pelaksanaan Model CIRC dalam Pembelajaran Menulis

Teks Eksposisi

Langkah-

Langkah

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1) Guru mengajukan

pertanyaan berkaitan

dengan pengetahuan

siswa tentang teks

eksposisi.

1) Siswa menjawab

pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

2) Guru meminta siswa 2) Siswa menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Pengenalan

Konsep

untuk berkelompok

dengan cara berhitung.

Setiap kelompok terdiri

atas 4-5 peerta didik.

kelompok sesuai

dengan perintah guru.

3) Guru membagikan teks

eksposisi kepada setiap

kelompok dan meminta

siswa untuk membaca

teks eksposisi bersama

teman-temannya.

3) Siswa bersama teman-

temannya

mendapatkan teks

eksposisi kemudian

mencermati dan

membaca teks

eksposisi tersebut.

4) Guru menjawab

pertanyaan siswa

berkaitan dengan teks

eksposisi yang telah

dibaca tentang struktur

dan kaidah kebahasaan.

4) Siswa bersama teman-

temannya bertanya

tentang teks eksposisi

yang telah dibaca

berkaitan dengan

struktur dan kaidah

kebahasaan.

Eksplorasi

1) Guru membimbing siswa

dalam kegiatan

mengidentifikasi

bagianbagian struktur

dan kaidah kebahasaan

teks eksposisi.

1) Siswa bersama

temantemannya

mengidentifikasi

bagianbagian struktur

dan kaidah

kebahasaan teks

eksposisi yang ditulis

pada lembar kerja.

2) Guru dan siswa

membahas hasil

identifikasi bagianbagian

struktur dan kaidah

kebahasaan teks

eksposisi yang telah

ditulis pada lembar kerja.

2) Siswa dan guru

membahas hasil

identifikasi

bagianbagian struktur

dan kaidah

kebahasaan teks

eksposisi yang telah

ditulis pada lembar

kerja

1) Guru membimbing dan

memberi arahan kepada

siswa selama proses

menyusun teks eksposisi

berlangsung.

1) Siswa

mengembangkan

tema yang sama pada

teks eksposisi yang

telah dibaca.

2) Siswa menentukan

unsur-unsur

pembangun teks

eksposisi yang akan

disusun.

3) Siswa menyusun dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Aplikasi mengembangkan

kerangka teks

eksposisi berdasarkan

tema yang sama pada

eksposisi yang telah

dibaca sesuai dengan

arahan guru.

4) Siswa mengolah data

yang diperolehnya

menjadi sebuah teks

eksposisi yang

disusun menjadi utuh

dan padu berdasarkan

pengembangan

bagianbagian struktur

dengan

memperhatikan

kaidah kebahasannya.

5) Siswa menyunting

hasil teks eksposisi

yang telah disusun.

Publikasi

1) Guru meminta siswa

untuk saling bertukar

hasil karangan teks

eksposisi yang telah

disusun secara utuh dan

padu.

1) Siswa saling bertukar

hasil karangan teks

eksposisi kepada

temannya.

2) Guru mengarahkan siswa

untuk saling menilai dan

memberi komentar

terhadap hasil karangan

teks eksposisi.

2) Siswa saling menilai

dan memberi

komentar terhadap

hasil karangan teks

eksposisi milik

temannya.

Penguatan dan

refleksi

1) Guru menyimpulkan

kegiatan pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

1) Siswa membuat

kesimpulan tentang

pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

2.2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Model CIRC

Kelebihan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) sebagai berikut.

1. CIRC tepat untuk keterampilan siswa dalam menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

2. Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.

3. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok.

4. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek

pekerjaannya.

5. Membantu siswa yang lemah.

6. Meningkatkan hasil belajar siswa.

Kekurangan dari model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) sebagai berikut.

1. Pada saat dilakukan presentasi, terjadi kecenderungan hanya siswa pintar

yang secara aktif tampil menyampaikan pendapat dan gagasan.

2. Membutuhkan waktu yang lebih lama.

Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sebagai

berikut.

1. Pada saat dilakukan presentasi, guru dapat menunjuk siswa secara

bergantian untuk menyampaikan pendapat dan gagasan.

2. Guru harus pandai memanfaatkan waktu untuk menerapkan model

pembelajaran secara kreatif, solutif, serta aplikatif berdasarkan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

2.2.4 Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)

Dalam kajian ini, peneliti memaparkan konsep hingga langkah-langkah

pembelajaran Think Talk Write (TTW). Selain itu, peneliti juga memaparkan

tentang kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).

2.2.4.1 Pengertian TTW

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) secara etimologi

mempunyai arti think adalah berpikir, talk adalah berbicara, sedangkan write

adalah menulis. Model TTW pertama kali diperkenalkan oleh Huinker dan

Laughlin pada tahun 1996. Huinker dan Laughlin menyatakan bahwa,

“The think talk write strategy builds in time for thought and reflection

expected to write. The flow of communication progresses from student

engaging ini thought or reflective dialogue with themselves, to talking and

sharing ideas with one another, to writing”.

Model TTW memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis

bahasa tersebut dengan lancar. Model TTW membangun pemikiran, merefleksi,

dan mengorganisasikan ide, kemudian menguji ide tersbut sebelum siswa

diharapkan untuk menulis. Tahap-tahap penerapan model TTW

mempertimbangkan pengamatan hasil diskusi. Ide-ide dari siswa dipikirkan dan

didiskusikan yang menunjukkan kemampuan siswa untuk berbicara dan berbagi

gagasan satu sama lain untuk selanjutnya dituliskan (Ratna, 2007: 14).

Huda (2013: 218) menyebutkan bahwa model TTW mendorong siswa

untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Model

ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa

sebelum dituliskan. Model TTW memperkenankan siswa untuk memengaruhi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

memanipulasi ide-ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan dan juga

membantu siswa dalam mengumpulkan serta mengembangkan ide-ide melalui

percakapan terstruktur.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa model TTW

adalah model yang mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian

menuliskan suatu topik tertentu. Model TTW secara singkat adalah sebuah

pembelajaran yang dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak,

mengkritisi, dan alternatif solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan

presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi.

2.2.4.2 Tahap-tahap Pelaksanaan Model TTW

Model TTW sesuai dengan urutan didalamnya, yakni think (berpikir), talk

(berbicara), dan write (menulis). Think (berpikir) merupakan aktivitas siswa untuk

berpikir. Hal ini dapat dilihat dari proses membaca suatu teks atau cerita

kemudian membuat catatan, siswa membedakan dan mempersatukan ide yang

selanjutnya menerjemahkan ke dalam bahasa sendiri. Siswa membaca teks berupa

soal (kalau memungkinkan dimulai dengan soal yang berhubungan dengan

permasalahan sehari-hari atau kontekstual).

Talk (berbicara) merupakan aktivitas siswa dalam berkomunikai dengan

menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Pada tahap ini siswa

merefleksikan, menyusun, serta menguji (negosiasi, sharing) ide-ide dalam

kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa akan terlihat pada

dialognya dalam berdiskusi, baik dalam bertukar ide dengan orang lain ataupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada orang lai. Siswa diberi

kesempatan untuk membicarakan hasil penyelidikannya pada tahap pertama.

Write (menulis) merupakan aktivitas siswa dalam menuliskan hasil diskusi

atau dialog pada lembar aktivitas siswa. Aktivitas menulis berarti menyusun ide

setelah berdiskusi dengan teman. Aktivitas menulis juga akan membantu siswa

dalam membuat hubungan dan juga memungkinkan guru untuk memantau

kesalahan siswa, miskonsepsi siswa terhadap ide yang sama. Aktivitas siswa pada

tahap write (menulis) yaitu, (a) menulis solusi terhadap masalah atau pernyataan

yang dierikan termasuk perhitungan, (b) mengorganisasikan semua pekerjaan

langkah demi langkah, baik penyelesaiannya ada yang menggunakan diagram,

grafik ataupun tabel agar mudah dibaca dan ditindak lanjuti, (c) mengoreksi

semua pekerjaan sehingga tidak ada pekerjaan ataupun perhitungan yang

ketinggalan, (d) meyakini bahwa pekerjaannya yang terbaik yaitu lengkap, mudah

dibaca dan terjamin keasliannya.

Tahap terakhir dari model ini adalah presentasi. Hal ini dimaksudkan agar

siswa dapat berbagi pendapat dalam ruang lingkup yang lebih besar, yaitu dengan

teman satu kelas. Presentasi ini disampaikan oleh salah seorang perwakilan

kelompok yang dilakukan di depan kelas. Setelah selesai presentasi, kemudian

dibuka forum tanya jawab dimana semua siswa berhak mengajukan pertanyaan

dan atau pendapat yang sifatnya mendukung jawaban ataupun meyanggah

jawaban temannya yang presentasi. Setelah proses tanya jawab selesai, dilakukan

sebuah penyimpulan bersama tentang materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

2.2.4.3 Pelaksanaan Model TTW

Langkah-langkah model pembelajaran TTW menurut Aris Shoimin (2014:

214) sebagai berikut.

1) Guru membagi LKS yang memuat soal yang harus dikerjaan oleh siswa

serta petunjuk pelaksanaannya.

2) Siswa membaca masalah yang ada pada LKS dan membuat catatan kecil

secara individu tentang aoa yang ia ketahui dan tidak diketahui. Setelah

itu, siswa berusaha untuk menyelesaikan masalag tersebut secara individu.

3) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri 4-5 orang.

4) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompok untuk

membahasa catatan mereka dengan bahasa dan kata-kata mereka sendiri

untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi.

5) Dari hasil diskusi, siswa secraa individu merumuskan pengetahuan berupa

jawaban atas sola (berisi landasan dan keterkaitan konseop, metode dan

solusi) dalam bentuk tulisan dengan bahasanya sendiri.

6) Perwakilan kelompok menyajikan hasil diksui sedangkan kelompok lain

memberikan tanggapan.

7) Membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari.

Langkah-langkah pembelajaran dengan model TTW menurut Jumanta

yang dikutip dari Maftuh dan Nurmani (2014: 220) sebagai berikut.

Tabel 2. 3. Pelaksanaan Model TTW Menurut Jumanta

No. Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1) Guru menjelaskan tentang model

TTW.

Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

2) Guru menyampiakan tujuan Siswa memahami tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

pembelajaran. pembelajaran.

3) Guru menjelaskan sekilas

tentang materi yang akan

dipelajari.

Siswa memperhatikan dan berusaha

memahami materi.

4) Guru membagi siswa dalam

kelompok yang terdiri 3-5 orang.

Siswa mendengarkan

kelompoknya.

5) Guru membagikan LKS pada

setiap siswa.

Siswa menerima dan mencoba

memhami LKS, kemudian

membuat catatan kecil untuk

didiskusikan dengan teman

sekelompoknya.

6) Mempersiapkan siswa

berinteraksi dengan kelompok

untuk membahasa isi LKS. Guru

sebagai mediator lingkungan

belajar.

Siswa berdiskusi untuk

merumuskan kesimpulan sebagai

hasil diskusi dengan anggota

kelompok.

7) Mempersiapkan siswa menulis

sendiri pengetahuan yang

diperolehnya sebagai hasil

kesepakatan dengan anggota

kelompok.

Menulis secara sistematis hasil

diskusinya untuk dipresentasikan.

8) Guru meminta masing-masing

kelompok mempresentasikan

pekerjaannta,

Siswa mempresentasikan hasil

diskusinya.

9) Guru meminta kelompok lain

memberikan tanggapan atas

presnetasi kelompok lainnya.

Siswa menanggapi jawaban

temannya.

Di bawah ini langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan model

TTW yang dirangkum dari beberapa contoh implementasi yang telah dijelaskan di

atas, yaitu sebagai berikut.

Tabel 2. 4. Sintaks Pelaksanaan Model TTW dalam Pembelajaran Menulis

Teks Eksposisi

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan Awal

• Siswa merespon salam tanda mensyukuri Tuhan

dan saling mendoakan.

• Siswa merespon pertanyan dari guru

berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

• Siswa menerima tujuan, materi, dan langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

• Siswa menerima informasi dengan proaktif

mengenai keterkaitan pembelajaran sebelumnya

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti

Think (Berpikir)

• Siswa mencermati penjelasan guru tentang

pengertian eksposisi, struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

• Siswa membaca contoh sebuah teks eksposisi

yang berjudul “Perubahan Kurikulum di

Indonesia”.

• Siswa diajak untuk memikirkan pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan teks yang

dibagikan.

• Siswa berpikir tentang permasalahan perubahan

kurikulum di Indonesia.

• Siswa membuat catatan-catatan dari apa yang

telah mereka pikirkan sebelumnya untuk

didiskusikan dengan kelompoknya.

• Siswa membuat catatan pribadi mengenai hal-hal

yang tidak dipahami dalam bacaan teks eksposisi

tersebut.

Talk (Berdiskusi)

• Dengan dibantu guru, siswa membuat kelompok

yang terdiri dari 4-5 orang.

• Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-

masing membahas mengenai struktur dan kaidah

kebahasaan yang terkandung didalam teks

tersebut.

• Siswa membuat pertanyaan yang berhubungan

dengan analisis isi teks eksposisi dengan bahasa

yang komunikatif.

• Siswa saling bertukar informasi dan saling

memberikan solusi atas analisis yang akan

dituliskan menjadi teks eksposisi.

Write (Menulis)

• Siswa menyimpulkan pengetahuan yang

didapatkan dari berpikir dan berdiskusi secara

mandiri. Siswa mengonstruksikan sendiri

pengetahuan sebagai hasil kolaborasi dalam

bentuk tulisan teks eksposisi.

• Guru mendampingi siswa mempresentasikan

hasil tulisannya secara singkat.

• Dengan sikap jujur, kreatif, responsif, dan santun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Kegiatan

Akhir

siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran.

• Siswa melakukan refleksi proses pembelajaran.

• Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

• Siswa berdoa dan merespons salam di akhir

pembelajaran.

2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Think Talk Write (TTW)

Kelebihan model Think Talk Write (TTW) adalah mempertajam seluruh

keterampilan berpikir visual, mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam

rangka memahami bahan ajar, memberikan soal terbuka, mengembangkan

keterampilan berpikir kritis serta kreatif siswa dengan berdiskusi bersama

kelompok akan melibatkan siswa secara aktif dan yang terakhir membiasakan

siswa berpikir serta berkomunikasi bersama dengan teman, guru, bahkan dengan

diri mereka sendiri.

Kelemahan dari model Think Talk Write adalah ketika siswa bekerja dalam

kelompok mudah kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena didominasi

oleh siswa yang mampu dan guru harus benar-benar menyiapkan semua media

dengan matang agar dalam menerapkan Think Talk Write tidak mengalami

kesulitan.

2.2.5 Keterampilan Menulis

Keterampilan berbahasa pada dasarnya terdiri atas empat keterampilan,

taitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan

tersebut keterampilan menulislah yang dianggap paling sulit dan perlu mendapat

perhatian lebih. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

kompleks, siswa tidak hanya menuangkan ide tetapi siswa juga dituntut untuk

menuangkan gagasan, konsep, perasaan, dan kemauan. Menurut Tarigan (2008: 2)

keterampilan menulis dibutuhkan waktu yang lama dan latihan intensif.

2.2.5.1 Pengertian Menulis

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah

salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap

muka dengan pihak lain. Kemudian, menurut Suparno (2009: 13), keterampilan

menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis merupakan

keterampilan yang sangat kompleks. Oleh karena itu, mengombinaskan dan

menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam sebuah karangan merupakan suatu

keharusan bagi penulis. Dari sinilah akan terlihat sejauh mana pengetahuan yang

dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah karangan yang efektif. Kosakata dan

kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah dipahami

oleh pembaca. Di samping itu, jalan pikiran dan perasaan penulis sangat

menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karngan yang berkualitas.

Dengan kata lain, hasil sebuah karangan yang berkualitas umumnya ditunjang

oleh keterampilan kebahasaan yang dimiliki seorang penulis (Nurjamal, 2013: 4).

Berdasarkan konsep di atas, dapat dikatakan bahwa menulis merupakan

komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan

memanfaatkan struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol

sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol-simbol tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

keterampilan menulis juga adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan,

perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat

memahami isi tulisan tersebut dengan baik. Menulis merupakan suatu kegiatan

yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap

muka dengan orang lain.

2.2.5.2 Tujuan Menulis

Setiap penulis pasti mempunyai tujuan yang jelas dari setiap tulisan yang

ditulisnya. Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2008: 3-7) tujuan menulis

terdiri dari bermacam-macam yakni, (a) menjadikan pembaca ikut berpikir dan

bernalar; (b) membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan; (c) menjadikan

pembaca beropini; (d) menjadikan pembaca mengerti; (e) membuat pembaca

terpersuasi oleh isi karangan; dan (f) membuat pembaca senang dengan

menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama,

nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika.

Menulis bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebauh

tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang

dituliskan dengan struktur yang benar, berkoherensi dengan baik antarparagraf

dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.

Menulis harus diawali dengan penggunaan bahasa secara ekspresif dan imajinatif

seperti lewat catatan harian dan lain sebagainya. Artinya keterampilan menulis

dapat diperoleh dari kebiasaan menulis, membiasakan diri menulis berarti melatih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

diri menggunakan kosakata dan baahsa kemudian merangkainya sehingga tercipta

kalimat yang baik (Alwasih, 2013: 43).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

menulis adalah untuk memberitahukan atau mengajar, untuk meyakinkan atau

mendesak, untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan

estetik, dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api.

2.2.6 Teks Eksposisi

Dalam subbab ini akan dibahas tentang pengertian teks eksposisi, struktur

dan unsur kaidah kebahasaan teks eksposisi, metode-metode teks eksposisi dan

langkah-langkah menulis eksposisi.

2.2.6.1 Pengertian Teks Eksposisi

Secara umum, teks eksposisi diartikan sebagai teks yang memaparkan

sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat

informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Teks eksposisi seringkali

dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh-contoh, dan fakta-fakta. Bahkan,

teks eksposisi juga dapat dilengkapi dengan media-media visual, seperti tabel,

grafik, dan peta (Engkos Kosasih, 2013: 122).

Bagan 2.1 Karakteristik Eksposisi

Memaparkan Eksposisi

Menyajikan

sejumlah data

Pembaca

memperoleh

wawasan

Menggunakan

kata-kata lugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Ditinjau dari asal katanya, eksposisi berarti membuka dan memulai.

Bahkan ada yang mengatakan exposition means explanation (eksposisi adalah

penjelasan). Ini berarti tulisan eksposisi berusaha untuk memberitahu, menguasai,

menguraikan atau menerangkan Eksposisi merupakan salah satu jenis karangan

yang harus dikenalkan kepada siswa dan dikuasai oleh seorang guru mata

pelajaran bahasa Indonesia. Karangan ini dimaksudkan untuk memaparkan

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari kajian pustaka atau lapangan

dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang

suatu hal. Namun demikian, karangan ini tidak untuk memengaruhi pembaca,

karangan ini hanya memaparkan pengetahuan saja agar wawasan pembaca tentang

suatu hal dapat bertambah (Dalman, 2012: 199).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa teks

eksposisi merupakan teks yang memaparkan pengetahuan atau informasi dan

pengalaman yang harus dilengkapi dengan contoh-contoh dan fakta-fakta yang

ada. Teks eksposisi juga berisikan tulisan yang dapat membujuk pembaca untuk

bertindak secara tertentu dan juga teks eksposisi merupakan bentuk wacana yang

tujuan utamanya adalah memberi informasi kepada para pembaca dengan sejelas-

jelasnya.

2.2.6.2 Struktur Teks Eksposisi

Dalam buku ajar Bahasa dan Sastra Indonesia yang diterbitkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayan berdasarkan Kurikulum 2013, Kosasih

(2014: 24) memaparkan bahwa teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yaitu

pernyataan pendapat (tesis), argumentasi dan penegasan ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

1) Pernyataan Pendapat (Tesis)

Pernyataan umum (tesis) pada teks eksposisi berisi gagasan yang berupa

kalimat-kalimat yang menyatakan prediksi atau pandangan dari penulis. Jadi,

bagian pertama pada teks eksposisi adalah tesis yang berisi pandangan atau

prediksi penulis. Tesis yang dituliskan kemudian didukung oleh argumentasi yang

kuat pada bagian selanjutnya dan sebuah pernyataan emosial dapat dogunakan

untk mendapatkan perhatian pembaca pada bagian ini.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan pada bagian tesis

ini, penulis memperkenalkan tentang topik atau ide pokok yang akan dibahas.

Tesis selalu berada di paragraf pertama dalam teks eksposisi.

2) Argumentasi

Argumentasi dalam teks eksposisi terdiri atas kalimat-kalimat yang

memuat argumentasi pendukung tesis yang telah disampaikan oleh penulis pada

bagian pendahuluan. Argumentasi yang baik adalah argumentasi yang

mengungkapkan satu sisi argumentasi, berisi argumentasi dan penjelasan untuk

mendukung pandangan atau prediksi dalam tesis, menyertakan bukti pendukung,

dan hasil yang dapat diraih.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan pada bagian ini

penulis menghadirkan argumentasi-argumentasi atau pendapat-pendapat yang

mendukung tesis atau ide pokok penulis, biasanya dalam sebuah teks eksposisi

terdapat lebih dari dua argumentasi. Semakin banyak argumentasi yang disajikan

akan membuat pembaca semakin percaya bahwa topik yang dibahas oleh penulis

adalah topik yang sangat penting atau membutuhkan perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

3) Penegasan Ulang Pendapat

Penegasan ulang pendapat adalah bagian terakhir dari teks eksposisi.

Ini menyatakan bahwa dalam bagian penegasan ulang pendapat berisikan

pernyataan kembali pandangan atau prediksi penulis.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan pada bagian ini

merupakan bagian penutup dari sebuah teks eksposisi yang selalu terletak di akhir

karangan. Penegasan ulang pendapat berisi penulisan kembali atau penempatan

kembali ide pokok yang terdapat di paragraf pertama. Penegasan ulang pendapat

juga biasa disebut dengan kesimpulan.

Bagan 2.2 Struktur Teks Eksposisi

Pernyataan Pendapat

(Tesis)

Argumentasi

Penjelas

Penjelas

Penegasan Ulang

Pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

2.2.6.4 Unsur Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksposisi

Unsur kaidah kebahasaan merupakan bagian bagian-bagian yang

membangun sebuah teks eksposisi (Kosasih, 2014: 9). Unsur kaidah kebahasaan

yang ada pada teks eksposisi antara lain istilah, pronomina, kata leksikal,

konjungsi, serta kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif.

1) Pronomina

Menurut Endah dkk. (2013: 25) pronomina atau kata ganti adalah jenis kata

yang menggantikan frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua

macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. Pronomina adalah

kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat

(klaim) diungkapkan. Teks eksposisi tersebut dapat digunakan sebagai teks

ilmiah.

a. Pronomina persona (kata ganti orang) yaitu persona tunggal. Contohnya

seperti ia, dia, Anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si dan persona

jamak, contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.

b. Pronomina nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina

penunjuk contohnya seperti sini, situ, sana dan pronomina penanya,

contohnya seperti apa, mana, siapa.

2) Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, leksikal adalah berkaitan dengan

kata; berkaitan dengan leksem; berkaitan dengan kosakata. Jadi, dapat ditarik

kesimpulan bahwa makna leksikal adalah makna yang berkaitan dengan kata,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

leksem, ataupun kosakata. Kosasih (2014: 15) membagi kata leksikal menjadi

empat bagian yaitu nomina, verba, adjektiva, dan adverbia.

a. Nomina (kata benda)

Nomina merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun

abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk

dan maknanya ada yang berbentuk normina dasar maupun nomina

turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina

turunan contohnya perbuatan, pembelian dan kekuatan.

b. Verba (kata kerja)

Verba merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses

atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai

predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses

morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi) seperti, mandi, pergi,

ada, turun, jatuh, tinggal, dan tiba.

2. Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan

bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi,

komposisi) seperti, melebur, mendarat, berlayar, berjuang,

memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, dan

mempertanggungjawabkan.

c. Adjektiva (kata sifat)

Adjektiva merupakan kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau

keadaan orang, benda dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

menawan, berlebihan, lunak, lebar. Luar, negatif, positif, jernih, dingin,

dan lain-lain.

d. Adverbia (kata keterangan)

Adverbia merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi

berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain.

Contohnya sangat, amat, tidak, sini, sana, saat, ketika, dan mula-mula.

Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam

teks eksposisi, misalnya :

1. Kata percaya (verba), mempercayai, (verba), kepercayaan

(nomina)

2. Kata yakin (adjektiva, menyakini (verba), keyakinan (nomina)

3. Kata optimis (adjektiva)

4. Kata potensial (adjektiv)a, berpotensi (verba)

3) Konjungsi

Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat

argumentasi (Kosasih, 2014: 16). Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan

menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang

saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat, dapat pula

mengombinasikan beberapa jenis konjungsi daalm suatu teks sehingga tercipta

keharmonisan makna maupun struktur.

2.2.6.4 Jenis-jenis Menulis Eksposisi

Jenis-jenis teks eksposisi terdiri dari beberapa bagian. Kosasih (2014: 18)

dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia membagi jenis-jenis teks eksposisi yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

identifikasi, perbandingan, ilustrasi, klasifikasi, definisi, dan analisis. Berikut

akan dijelaskan secara singkat mengenai jenis-jenis tersebut.

Identifikasi merupakan suatu metode untuk menggarap sebuah eksposisi

sebagai jawaban atas pertanyaan apa itu?, siapa itu?. Berdasarkan hubungan ini

makna yang tepat untuk pengertian identifikasi adalah proses penyebutan unsur-

unsur yang membentuk suatu hal sehingga ia dikenal sebagai hal tersebut, dengan

kata lain metode identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha

menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek tersebut.

Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan-kesamaan

dan perbedaan-perbedaan antara dua objek atau lebih dengan menggunakan dasar-

dasar tertentu. Tujuan perbandingan adalah membicarakan sesuatu yang dianggap

belum diketahui pembaca, dengan membandingkannya dengan hal lain yang udah

dianggap sudah diketahui oleh para pembaca.

Ilustrasi adalah suatu metode untuk mengadakan gambar atau penjelasan

yang khusus dan konkret atas suatu prinsip umum atau sebuah gagasan umum.

Dalam metode ilustrasi atau eksemplifikasi pengarang ingin menjelaskan suatu

prinsip umum atau suatu kaidah yang lebih luas lingkupnya dengan mengutip atau

menunjukkan suatu pokok yang khusus yang tercakup dalam prinsip umum atau

kaidah yang lebih luas cakupannya itu.

Klasifikasi merupakan suatu proses yang bersifat alamiah untuk

menampilkan pengelompokan-pengelompokan sesuai dengan pengalaman

manusia. Klasifikasi merupakan metode untuk menempatkan barang-barang

dalam suatu sistem kelas. Klasifikasi juga merupakan metode yang sering dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

dalam menyusun kaidah-kaidah ilmiah, khususnya untuk sampai pada suatu

pengetahuan baru.

Definisi merupakan suatu proses yang berusaha meletakkan batas-batas

penggunaan sebuah kata, seperti tampak dalam makna dari unsur-unsur kata itu

sendiri. Definisi juga dapat digunakan sbagai suatu metode penulisan eksposisi.

definisi memberikan pengetahuan kepada kita “barang itu sebenarnya apa”.

Analisis adalah suatu cara membagi-bagi subjek ke dalam komponen-

komponennya. Jadi, analisis berarti melepaskan, menanggalkan, atau

menguraikan sesuatu yang terikat. Analisis sama sekali tidak menciptakan

komponen-komponen. Bagian-bagian itu ditemukan oleh penulis, bukan

diciptakan oleh penulis, dengan menemukan bagian-bagian itu penulis meminta

pembaca untuk memperhatikan bagian-bagian tersebut.

Pada penelitian ini, penggunaan metode menulis eksposisi siswa tidak

difokuskan pada salah satu metode. Jadi, penelitian ini terfokus pada penggunaan

model pembelajaran CIRC dan TTW untuk meningkatkan keterampilan menulis

eksposisi terutama di SMA Santo Mikael Sleman.

2.3 Kerangka Berpikir

Keterampilan menyusun teks eksposisi menjadi salah satu kompetensi

dasar yang harus dikuasai siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

keterampilan menulis. Melalui tulisan, kita dapat mengkomunikasikan sesuatu

kepada orang lain. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang tidak mudah

dilakukan. Dalam menulis dibutuhkan latihan yang teratur untuk mendapatkan

tulisan yang baik. Tulisan yang baik dapat dilihat dari segi penguasaan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

seperti isi, struktur, kaidah kebahasaan, keefektifan kalimat dan penggunaan

bahasa.

Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

merupakan salah satu model belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran

menulis, CIRC mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa

dikelompokkan dalam kelompok membaca sehingga semua siswa dapat berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan dibentuk dalam kelompok

membaca selama kegiatan pembelajaran menulis teks eksposisi. Kelebihan model

CIRC adalah siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, dapat

mengeluarkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya secara spontanitas sehingga

lebih dapat memahami materi tersebut. oleh karena itu, model CIRC diharapkan

dapat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi

sehingga siswa dapat menulis dengan baik.

Model Think Talk Write (TTW) adalah model pembelajaran yang meliputi

kegiatan berpikir (think) yang diaplikasikan dalam kegiatan membaca

pemahaman, berbicara (talk) atau berdiskusi, dan menulis (write). Kelebihan

model TTW yaitu melatih siswa dalam berinteraksi dan berdiskusi sehingga siswa

mampu mengumpulkan pemahaman atau ide-ide melalui percakapan tersebut

terstruktur dan menuliskannya secara lancar. Sebab, dalam model TTW siswa

tidak hanya dituntut untuk membaca dan memahami tata cara menulis teks

eksposisi, tetapi siswa juga harus mampu menulis teks eksposisi dengan baik.

Berdasarkan tahapan kedua model pembelajaran, terdapat perbedaan yang

dapat menjelaskan bahwa salah satu model pembelajaran lebih efektif digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

dalam pembelajaran keterampilan menyusun teks eksposisi. Sebelum proses

pembelajaran berlangsung, siswa mengerjakan soal prates kemudian diberi

perlakuan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

model Think Talk Write (TTW).

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, penulis mempunyai prediksi bahwa

siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan model CIRC akan mencapai

kompetensi lebih tinggi dibanding siswa yang mendapat pembelajaran

menggunakan model TTW. Hal ini dikarenakan bagi siswa yang mendapat

pembelajaran menggunakan model CIRC terdapat kelompok membaca yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa pada penguasaan kosakata. Sehingga siswa tidak

hanya pandai dalam menulis teks eksposisi, tetapi juga dapat memiliki

pengetahuan kosakata yang luas, serta dalam model CIRC semua siswa bekerja

sama dalam kelompok untuk saling mengajari satu sama lain. Pada siswa yang

mengalami proses pembelajaran menggunakan model TTW tidak ada kelompok

membaca serta pada model ini kelompok belajar hanya sebatas pada kegiatan

berdiskusi untuk bertukar pendapat, sedangkan pada tahap penulisan, siswa

diharuskan untuk mengerjakan secara individual. Kerangka berpikir disajikan

secara singkat dalam bagan berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Bagan 2.3 Kerangka Berpikir

Materi menyusun Teks

Eksposisi

Kelompok model Cooperative

Integrated Reading and

Composition (CIRC)

Kelompok model Think Talk

Write (TTW)

Tes Tes

Hasil Belajar Hasil Belajar

Pembelajaran yang efektif

Model Pembelajaran

Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini menggunakan hipotesis komparatif dengan

hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).

1. H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis teks eksposisi antara

kelas yang belajar menggunakan model CIRC dengan kelas yang belajar

dengan menggunakan model TTW di kelas X SMA Santo Mikael Sleman.

Ha : Terdapat perbedaan keterampilan menulis teks eksposisi antara kelas

yang menggunakan model CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan

model TTW di kelas SMA Santo Mikael Sleman.

2. H0 : Model pembelajaran CIRC dan model TTW sama efektif digunakan

dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas SMA Santo Mikael

Sleman.

Ha : Model CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian yang berjudul “Keefektifan Model Cooperative Integrated And

Composition (CIRC) dan Model Think Talk Write (TTW) dalam Keterampilan

Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran

2017/2018” merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen satu-

satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai

hubungan sebab akibat (Sudaryono dkk, 2013: 11). Dalam penelitian ini,

hubungan sebab akibat yang dimaksud adalah antara penggunaan model CIRC

dan TTW pada kemampuan siswa menulis teks eksposisi, sehingga penelitian ini

berbeda dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena menguji dan

membandingkan penggunaan model pada dua kelompok eksperimen dalam

meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa. Oleh karena itu, desain

penelitian menggunakan desain eksperimen semu (quasi experimental)

nonequivalent control group design yang dalam penelitian ini bertujuan

menggunakan seluruh subjek dalam kelas untuk diberi perlakuan (treatment) agar

diperoleh informasi yang sebenarnya, sehingga tidak perlu menggunakan subjek

yang diambil secara acak (random).

Penelitian jenis ini dilaksanakan dalam dua tahap (prates dan pascates)

pada masing-masing kelompok eksperimen untuk mengetahui pengaruh dari

pemanfaatan model pembelajaran CIRC dan TTW serta membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

keefektifan penggunaan kedua model pembelajaran tersebut dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks eksposis siswa. Oleh karena itu, pada masing-masing

kelompok eksperimen diuji dua kali untuk mengetahui perbedaan tingkat

kemampuan menulis teks ekposisi siswa antara sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan. Desain penelitian ini sebagai berikut (melalui Prastowo, 2016: 158).

Tabel 3. 1 Desain Penelitian Prestest-Posttest Control Design

Kelompok

Prates

Perlakuan

Pascates

CIRC

O1

X

O3

TTW O2 O4

Keterangan

O1 : tes prates menulis teks eksposisi

O2 : tes menulis teks eksposisi dengan menggunakan model CIRC

X : perlakuan (treatment)

O3 : tes pascates menulis teks eksposisi

O4 : tes menulis teks eksposisi dengan menggunakan model TTW

Adapun prosedur penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap pra

eksperimen, tahap eksperimen, dan tahap pasca eksperimen sebagai berikut.

a) Tahap Sebelum Eksperimen

Pada tahap ini, peneliti memberikan tes menulis teks eksposisi (prates)

kepada siswa dengan mengangkat tema bebas sesuai kemauan siswa untuk

mengetahui tingkat kemampuan menulis teks eksposisi siswa sebelum diberikan

perlakuan. Prates dilakukan pada kelompok eksperimen satu dan kelompok

eksperimen dua dengan tema yang sama. Hasil prates ini berupa nilai-nilai

menulis teks eksposisi yang dikumpulkan berdasarkan pedoman penilaian yang

telah ditentukan. Nilai prates kedua kelompok eksperimen tersebut dikumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

untuk selanjutnya dibandingkan dengan nilai menulis teks eksposisi siswa pada

tahap pascates.

b) Tahap Eksperimen

Pada tahap eksperimen, peneliti memberikan perlakuan (treatment) kepada

kedua kelas eksperimen sebanyak dua kali pertemuan sesuai dengan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas CIRC (kelompok eksperimen satu)

dan pada kelas TTW (kelompok eksperimen dua) yang telah disusun pada

lampiran. Kelompok eksperimen satu diberi perlakuan dengan menggunakan

model pembelajaran CIRC, sedangkan kelompok eksperimen kedua diberi

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TTW. Tindakan ini

melibatkan tiga unsur pokok yakni model, siswa dan peneliti. Model yang

dimaksudkan adalah model CIRC dan TTW yang akan diberikan pada siswa,

siswa sebagai unsur paling penting yang akan diberikan perlakuan dari model

pembelajaran dan peneliti sebagai orang yang memberikan perlakuan dari model

pembelajaran tersebut. Selama perlakuan, materi yang dipilih untuk pembelajaran

keterampilan menulis teks eksposisi disesuaikan dengan kurikulum SMA untuk

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X.

c) Tahap Sesudah Eksperimen

Pada tahap ini, setelah peneliti memberikan perlakuan kepada kedua kelas

eksperimen, langkah selanjutnya peneliti memberik tes akhir (pascates) kepada

kedua kelas eksperimen. Hasil pascates ini berupa nilai-nilai menulis teks

eksposisi yang dikumpulkan berdasarkan pedoman nilai teks eksposisi yang telah

ditentukan. Selanjutnya, nilai pascates kedua kelompok eksperimen tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

kemudian dikumpulkan untuk diolah dengan program SPSS versi 21.0 untuk

mengetahui nilai rata-rata (mean) kedua kelas eksperimen, distribusi sebaran data,

homogenitas varian data, dan menentukan nilai t-test pascates yang berfungsi

untuk menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara penggunaan model

CIRC dan model TTW dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi

siswa.

3.2 Setting Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Santo Mikael Sleman yang beralamat

di di Warak Sumberadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Telp. (0274) 868606 Fax.

(074) 866569 Yogyakarta 55288.

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada jam pelajaran bahasa Indonesia kelas X

semester dua di SMA Santo Mikael Sleman. Penelitian ke sekolah dilaksanakan

pada bulan April 2018. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut.

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

Hari/Tanggal Waktu Kelas Keterangan

Kamis,

12 April 2018

13.00-13.20 - Menyerahkan soal prates ke

guru.

Jumat,

13 April 2018

08.30-10.15 XB Prates Kelompok CIRC.

Jumat,

13 April 2018

11.15-12.45 XA Prates Kelompok TTW.

Senin,

15 April 2018

07.00-08.30 XA Perlakuan dengan model

CIRC.

Senin,

15 April 2018

12.00-13.30 XB Perlakuan dengan model

TTW.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Selasa,

16 April 2018

08.30-10.15 XB Pascates Kelompok TTW

Selasa,

16 April 2018

11.15-12.45 XA Pascates Kelompok CIRC

3.3 Variabel Penelitian

Dalam sebuah penelitian, suatu variabel tidak mungkin hanya berkaitan

dengan satu variabel saja, melainkan selalu saling mempengaruhi dengan banyak

variabel lain. Berdasarkan kedudukannya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Berikut penjelasannya.

a. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab berubah atau

timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013: 64). Variabel bebas (X) dalam

penelitian ini adalah penggunaan model CIRC dan TTW pada

pembelajaran menulis teks eksposisi.

b. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 64). Variabel terikat

(Y) dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks eksposisi siswa

kelas X SMA Santo Mikael Sleman.

3.4 Subjek dan Sumber Data Penelitian

a) Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman.

Peneliti pun mengambil sampel dua kelas, yaitu kelas XA (21 siswa) dan XB (21

siswa) sehingga sampel yang digunakan berjumlah 44 siswa. Pemilihan kedua

kelas tersebut didasari oleh karakteristik subjek yang berasal dari tingkat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

sama, yaitu sama-sama kelas X. Kemudian, kedua kelas tersebut ditentukan yang

menggunakan model pembelajaran CIRC dan TTW dengan teknik simple random

sampling (diundi). Hasil undian menunjukkan kelas XA sebagai kelompok CIRC

dan kelas XB sebagai kelompok TTW.

b) Data Penelitian

Data penelitian pada penelitian ini, yaitu :

1) Nilai-nilai siswa pada kedua kelas sebelum diberikan perlakuan

(prates).

2) Nilai-nilai pascates siswa menulis teks eksposisi menggunakan model

pembelajaran CIRC.

3) Nilai-nilai pascates siswa menulis teks eksposisi menggunakan model

pembelajaran TTW.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian dibutuhkan sebuah data yang digunakan sebagai bukti

akurat. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan

sebagai berikut.

a) Tes

Tes adalah cara (dapat dipergunakan) atau prosedur (prosedur yang perlu

ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penelitian bidang pendidikan yang

berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-

pertanyaan (yang harus dijawab) atau perintah-perintah (yang dikerjakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes kemampuan. Tes ini

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berupa nilai akhir. Tes ada

cara peneliti dalam menentukan pertanyaan, tugas atau latihan yang nantinya

didapat berupa nilai akhir. Tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel

untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan, baik tulisan ataupun lisan. Tes

merupakan sebuah instrumen yang sistematis yang dapat mengukur suatu sampel

tingkah laku (Nurgiyantoro, 2012: 7). Adapun tes yang dilakukan peneliti sebagai

berikut.

a. Prates merupakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang akan diberikan oleh guru. Dengan perlakuan tes

ini dapat diketahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai

keterampilan siswa menulis teks eksposisi.

b. Pascates merupakan tes yang diberikan setelah akhir pembelajaran.

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi

sejauh mana pengaruh siswa setelah mendapat perlakuan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) dan kelas yang menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW).

b) Observasi

Observasi menurut Hadi, 1986 (dalam Sugiyono, 2014: 145) merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersususn dari berbagai biologis

dan psikologis. Di sini, obersvasi tidak hanya bersifat orang saja, melainkan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

pda objek yang lain. Observasi yang dilakukan adalah mengamati aktivitas guru

ketika mengajar di kelas dan mengamati aktivitas siswa ketika belajar di kelas.

Lembar observasi (pengamatan) yang digunakan peneliti ada dua macam. Adapun

sebagai berikut.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran

pelaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

dalam kelas.

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi itu dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas

siswa selama berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia dengan

metode guru.

c) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian yang meliputi hasil karya siswa menulis teks eksposisi, catatan

lapangan selama pembelajaran berlangsung, dan foto-foto kegiatan pembelajaran.

Menurut Sugiyono (2012: 326), dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah

berlalu. Dokuemn bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes

siswa, RPP, dan dokumentasi foto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

3.6 Instrumen Penilaian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrumen penelitian

diantaranya yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pedoman

penilaian menulis teks eksposisi. Adapun penjelasan mengenai ketiga instrumen

penelitian tersebut sebagai berikut.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini menjadi instrumen pertama dan

sebagai pedoman yang digunakan selama melakukan penelitian. RPP ini berisi

Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan dalam peneltitian, indikator dan tujuan

pembelajaran, langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum 2013,

pedoman penilaian (pengetahuan dan keterampilan), lembar kerja siswa yang

disesuaikan dengan penerapan model Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) Think Talk Write (TTW) dan bahan ajar yang digunakan

selama penelitian.

b) Pedoman Penilaian Menulis Teks Eksposisi

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa nilai menulis

teks eksposisi siswa yang merupakan data utama pada penelitian ini.

Penskorannya berdasarkan rubrik penilaian menulis teks eksposisi dengan

mengadaptasi dan sedikit dimodifikasi beberapa penilaian menurut

PERMENDIKBUD tahun 2013. Berikut rubrik penelitian yang telah

dikembangkan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 3. 3. Rubrik Penilaian Aspek Pengetahuan

Aspek yang

Dinilai

Skor Kriteria

Struktur Isi

Teks

Eksposisi

4

Sangat Baik-sempurna : analisis terhadap

struktur teks ekpsosisi (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) sudah tepat *tidak terjadi

kesalahan *lengkap.

3

Cukup- Baik : analisis terhadap struktur teks

eksposisi masih terdapat satu atau dua kesalahan

*hanya terjadi beberapa kesalahan *cukup

lengkap.

2

Sedang-Cukup : terjadi kesalahan analisis lebih

dari dua struktur *salah mengidentifikasi struktur

teks lebih dari dua struktur *kurang lengkap.

1

Sangat Kurang-kurang : banyak terjadi kesalahan

analisis struktur teks *analisis kacau *tidak layak

dinilai.

Analisis

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

4

Sangat Baik-sempurna : analisis terhaap kaidah

kebahasaan ekposisi sudah tepat *tidak terjadi

kesalahan *lengkap *analisis detail.

3

Cukup-Baik : terjadi kesalahan kaidah

kebahasaan eksposisi masih terdapat beberapa

kesalahan, tetapi tidak begitu menganggu

*terjadi beberapa kesalahan *cukup lengkap

*analisis cukup detail.

2

Sedang-Cukup : cukup banyak terjadi kesalahan

dalam menganalisis kaidah teks *masih belum

menguasai kaidah kebahasaan teks eksposisi

*kurang lengkap *analisis kurang detail.

1

Sangat Kurang-kurang : banyak sekali terjadi

kesalahan analisis teks eksposisi *sangat belum

menguasai kaidah kebahasaan teks eksposisi

*analisis kacau *tidak layak dinilai.

Tabel 3. 4. Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan

Aspek yang

Dinilai

Skor Kriteria

Isi

4

Sangat Baik-sempurna : menguasai topik

tulisan *pengembangan pernyataan pendapat

(tesis) *argumentasi *penegasan ulang

pendapat secara lengkap *relevan dengan topik

yang dibahas.

Cukup- Baik : cukup menguasai permasalahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

3 cukup memadai, pengembangan tesis terbatas,

relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci.

2

Sedang-Cukup : penguasaan permasalahan

terbatas *substansi kurang *pengembangan

topik tidak memadai.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai

permasalahan *tidak ada substansi *tidak

relevan *tidak layak dinilai.

Struktur

(Pernyataan

pendapat,

argumentasi,

penegasan

ulang)

4

Sangat Baik-sempurna : struktur teks eksposisi

lengkap *urutan logis (pernyataan,

argumentasi, pernyataan ulang) *gagasan

diungkapkan dengan jelas *tertata dengan baik

*kohesif.

3

Cukup-Baik : struktur teks eksposisi cukup

lengkap (hanya satu komponen yang tidak ada)

*urutan cukup logis tetapi kurang terorganisir

(pernyataan, argumentasi, pernyataan ulang),

tetapi ide utama ternyatakan *cukup tertata

dengan baik.

2

Sedang-Cukup : struktur teks eksposisi tidak

lengkap (dua komponen tidak ada) *urutan

kurang logis dan kurang terorganisir

(pernyataan, argumentasi, pernyataan ulang)

*gagasan kacau, terpotong-potong

1

Sangat Kurang-kurang : struktur teks eksposisi

sangat tidak lengkap (lebih dari dua komponen

tidak ada dalam teks) *urutan tidak logis dan

tidak terorganisir (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) *gagasan tidak dapat

dipahami *cerita tidak selesai.

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

4

Sangat Baik-sempurna : menggunakan kaidah

kebahasaan teks eksposisi sangat lengkap

*pemanfaatan kaidah kebahasaan sangta baik

*konstruksi kompleks dan efektif *hanya

terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk

kebahasaan.

3

Cukup-Baik : menggunakan kaidah kebahasaan

teks eksposisi cukup lengkap *penggunaan

kaidah kebahasaan cukup baik *konstruksi

sederhana, tetapi efektif *kesalahan kecil pada

konstruksi kompleks *terjadi sejumlah

kesalahan tetapi makna tidak kabur.

2

Sedang- Cukup : penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi sedang lengkap

*penggunaan kaidah kebahasaan teks eksposisi

kurang baik *terjadi kesalahan serius dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

konstruksi kalimat *makna membingungkan

atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi tidak lengkap

*kurang menguasai penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi *tidak menguasai

aturan sintaksis *terdapat banyak kesalahan

*tidak efektif *tidak layak dinilai.

Keefektifan

Kalimat

4

Sangat Baik-sempurna : konstruksi kompleks

dan efektif *terdapat hanya sedikit kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, preposisi).

3

Cukup-Baik : konstruksi sederhana *tetapi

efektif *terdapat kesalahan pada konstruksi

kompleks *terjadi sejumlah kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, preposisi), tetapi makna cukup

jelas.

2

Sedang-cukup : terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering

tejadi kesalahan pada kalimat negasi,

urutan/fungsi kata, artikel, pronomina,

preposisi) *makna membingungkan atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai tata

kalimat *terdapat banyak kesalahan *tidak

komunikatif *tidak layak dinilai.

Penggunaan

Bahasa

4

Sangat Baik-sempurna : menguasai aturan

penulisan *terdapat sedikit kesalahaan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital dan

penataan paragraf.

3

Cukup-Baik : menguasai aturan penulisan

*terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan

paragraf.

2

Sedang-Cukup : sering terjadi kesalahan ejaan

tanda baca, ejaan, penggunaan huruf kapital,

dan penataan paragraf *tulisan tangan tidak

jelas *makna membingungkan atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai aturan

penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf *tulisan tidak terbaca *tidak

layak dinilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

3.7 Validasi Instrumen

Validasi instrumen dilakukan untuk menguji kevaliditasan instrumen

penelitian. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkah kesasihan

suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

hendak diukur dan dikatakan valid juga apabila menghasilkan data yang secara

akurat serta memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur. Akurat dalam

hal ini adalah tepat dan cermat sehingga apabila data dihasilkan tidak relevan

dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas

rendah. Dalam validitas ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Tes

memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti

memliki kesejajaran antar tes dan kriteria (Arikunto, 2010: 211).

Validitas isi menurut Djaali (2008: 51) adalah suatu tes yang

mempermasalakan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap

isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai dengan tujuan pengajaran. Tes

yang benar-benar mengukur penguasaan materi yang seharusnya dikuasai dengan

konsep pengajaran. Validitas instrumen penelitian ini melibatkan expert

judgement atau pendapat dari para ahli. Dalam penelitian ini, yang berperan

sebagai expert judgement adalah Bapak Dr. B. Widharyanto, M.Pd. selaku dosen

ahli perencanaan pembelajaran.

Hasil validitas ini terhadap masing-masing indikator penilaian RPP, bahan,

ajar dan model pembelajaran menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini telah

memenuhi kriteria layak uji untuk digunakan dalam penelitian dengan beberapa

revisi sesuai saran, yaitu materi pembelajaran yang harus memuat konsep,prinsip,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

fakta, dan prosedur serta rubrik penilaian penyekoran harus sesuai prosedur

penyekoran yang baik dan benar. Kedua saran tersebut telah direvisi oleh peneliti.

Berdasarkan kedua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

mendapat persetujuan dari ahli, rincian indikator penilaian validitas isi sebagai

berikut.

1. Aspek Kompetensi Dasar dan Indikator

Indikator dan tujuan pembelajaran telah mencakup empat komponen

dalam pembelajaran, yaitu Audience (A), Behaviour (B), Condition (C), Degree

(D). Selain itu indikator yang ditentukan sesuai dengn kompetensi dasar yang

digunakan dalam penelitian ini.

2. Aspek Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai dan telah mencakup aspek konsep, prinsip, fakta dan prosedur sehingga

materi pun sesuai untuk diterapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran menulis

teks eksposisi dengan sumber referensi yang tepat.

3. Aspek Pendekatan dan Model Pembelajaran

Pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran adalah pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik dimaksudkan memberikan pemahaman kepada siswa dalam

mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa

informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada infromasi

searah guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

diarahkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu dari berbagai sumber

melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Model pembelajaran menggunakan dua model pada setiap kelas

eksperimennya yaitu model Cooperative Integrated And Composition (CIRC) dan

Think Talk Write (TTW). Kedua model tersebut merupakan bagian dari

pembelajaran kooperatif yang memberdayakan siswa sebagai pribadi yang mampu

berkelompok, aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

4. Aspek Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sesuai dengan

penerapan model pembelajaran CIRC dan TTW pada kedua kelas eksperimen

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, kegiatan pembelajaran dalam

RPP telah mencakup Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), kegiatan literasi,

keterampilan 4C (Creative, Critical Thinking, Communicative, Collaboration) dan

HOTS (Higher Older Thinking Skill) dengan pembagian waktu yang cukup.

5. Aspek Penilaian Hasil Belajar

Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari hasil

belajar siswa telah dijabarkan dengan rinci, jelas, dan sistematis yang mencakup

penilaian penulisan teks eksposisi.

6. Aspek Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) disusun sesuai dengan kegiatan pembelajara,

penyusunan LKS jelas dan mudah dipahami oleh siswa dan memfasilitasi

pembelajaran penulisan teks eksposisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yang pertama

merupakan prasyarat analisis data meliputi uji normalitas dan uji homogenitas dan

yang kedua merupakan teknik analisis data dengan uji-t.

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji prasyarat data dilakukan sebelum uji-t. Uji prasyarat analisis data

dilakukan dengan dua hal, yaitu uji normalitas sebaran dan uji homogenitas

varian.

a. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas sebaran ini digunakan untuk mengetahui apakah segala

yang diselidiki, yang dalam penelitian ini yaitu tingkat keterampilan siswa pada

prates dan pascates memiliki distribusi normal atau tidak. Teknik analisis yang

digunakan adalah teknik Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Maka, interpretasi hasil

uji normalitas dengan melihat Asymp.Sig. (2 tailed) dengan ketentuan sebagai

berikut.

1) Jika nilai Asymp.Sig.(2.tailed) lebih besar dari tingkat alpha 0,05

(5%), data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2) Jika nilai Asymp.Sig.(2.tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 0,05

(5%), data berasal dari populasi yang berdistibusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama atau tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan satu sama lain. Teknik yang digunakan adalah uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

homogenitas dua varian terhadap hasil prates dan pascates kedua kelas dengan

menggunakan bantuan progam SPSS versi 21.0. Maka, interpretasi hasil uji

homogenitas dengan melihat nilai Sig. dengan ketentuan sebagai berikut.

1) Jika signifikan lebih besar dari 0,05 (Sig. > α), varian berbeda secara

signifikan (homogen).

2) Jika signifikan lebih kecil dari 0,05 (Sig. < α), varian berbeda secara

signifikan (tidak homogen).

c. Uji-t

Jika hasil dari uji normalitas sebaran data adalah normal dan hasil uji

homogenitas varian adalah homogen, data yang diperoleh selanjutnya layak

dianalisis dengan uji-t dengan menggunakan program SPSS 21.0, peneliti

memasukkan kedua nilai menulis teks eksposisi yang telah terkumpul dan

mengitung nilai rata-ratanya (mean) untuk menentukan nilai t antara penggunaan

model CIRC dan TTW. Hasil penghitungan dengan program SPSS versi 21.0

digunakan untuk menentukan adanya perbedaan signifikan atau tidak antara

penggunaan model CIRC pada kelas eksperimen pertama dan TTW pada kelas

eksperimen kedua dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi

dimana syarat nilai Sig.(2-tailed) atau nilai p harus lebih kecil dari taraf

signifikansi 5% (0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

3.9 Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Untuk memudahkan

perhitungan, peneliti menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS versi

21. Dari perhitungan yang dilakukan apabila hasil uji-t menunjukkan probabilitas

signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05), maka hasil perhitungan menunjukkan

perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen satu dengan kelas

eksperimen lainnya. Apabila hasil perhitungan menunjukkan probabilitas

signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka hasil perhitungan tersebut tidak

signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dari kedua kelompok

eksperimen, yaitu kelompok CIRC dan TTW yang bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman

yang masing-masing diuji dengan uji normalias sebaran data, uji homogenitas

varian, uji t prates-pascates, uji t prates kedua kelompok eksperimen, dan uji t

pascates kedua kelompok eksperimen. Adapun deskripsi data hasil penelitian

mengenai tingkat keterampilan dari kedua kelompok tersebut dijabarkan di bawah

ini.

4.1.1 Data Sebelum Perlakuan

a. Deskripsi Statistik Skor Tes Awal (Prates) Kelas CIRC

Subjek kelas CIRC sebanyak 22 siswa. Hasil dari skor tes awal (prates)

kelas CIRC. Hasil dari skor tes awal (prates), yaitu skor tertinggi sebesar 85, skor

terendah 50 , skor rata-rata (mean) sebesar 65,90, mode sebesar 50, skor tengah

(median) sebesar 70, dan standar deviasi sebesar 11,714. Data tersebut dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. 1 Data Statistik Skor Tes Awal (Prates) Kelas CIRC

Kategori Skor Skor

Rata-rata 65,90

Standar Deviasi 11,714

Mode 50

Median 70

Nilai Terendah 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Nilai Tertinggi 85

Distribusi frekuensi skor prates kelas eksperimen CIRC selengkapnya

dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut.

Tabel 4. 1. Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal (Prates) Kelas CIRC

No. Skor Frekuensi Persen

(%)

Persentase

Valid

Persentase

Kumulatif

(%)

1.

50 5 22,7 22,7 22,7

2. 55 2 9,1 9,1 31,8

3. 60 1 4,5 4,5 36,4

4. 65 2 9,1 9,1 45,5

5. 70 5 22,7 22,7 68,2

6. 75 4 18,2 18,2 86,4

7. 80 1 4,5 4,5 90,9

8. 85 2 9,1 9,1 100,0

Total 22 100,0 100,0

Dari tabel frekuensi di atas, dapat diketahui frekuensi nilai prates

kelompok eksperimen CIRC. Dapat dilihat bahwa nilai prates kelompok

eksperimen CIRC yang mendapatkan nilai 50 dan 70 sebanyak 5 orang siswa,

nilai 55 dan 65 sebanyak 2 orang siswa, nilai 60 dan 80 sebanyak 1 siswa, serta

nilai 75 sebanyak 4 orang siswa.

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan dapat disajikan kategori

kecenderungan perolehan nilai prates kelompok eksperimen CIRC yang terdiri

dari kategori atas, sedang dan bawah dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 4. 2. Kategori Kecenderungan Data Skor Prates Kelas CIRC

No. Kategori Interval Frekuensi

1. Atas 70-100 12

2. Sedang 54-69 5

3. Bawah 0-53 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Untuk lebih jelas data statistik kategori kecenderungan nilai prates

kelompok eksperimen CIRC dapat dilihat dalam bentuk diagram pie di bawah ini.

Gambar 4. 1. Diagram Kecenderungan Data Skor Prates Kelas CIRC

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa 54% yaitu sebanyak

22 orang siswa yang nilainya masuk ke dalam kategori atas pada interval nilai 70-

100, 23% yaitu sebanyak 5 orang siswa yang masuk ke dalam kategori sedang

pada interval nilai 54-69, dan 23% yaitu sebanyak 5 orang siswa juga yang masuk

dalam kategori bawah pada interval nilai 0-53.

b. Deskripsi Statistik Skor Tes Awal (Prates) Kelompok TTW

Subjek kelas TTW sebanyak 22 siswa. Hasil dari skor tes awal (prates)

kelas TTW, yaitu skor tertinggi sebesar 80, skor terendah sebesar 50, skor rata-

rata (mean) sebesar 62,27, mode sebesar 65, skor tengah (median) 60, dan standar

deviasi sebesar 9,477. Data dapat dlihat di bawah ini.

54%

23%

23%

Diagram Prates CIRC

Atas

Sedang

Bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 4. 3. Data Statistik Skor Tes Awal Kelas TTW

Kategori Skor Skor

Rata-rata 62,27

Standar Deviansi 9,477

Mode 65

Median 60

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 80

Distribusi frekuensi skor tes awal (prates) kelas TTW selengkapnya dapat

dlihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 4. Distribusi Frekeunsi Skor Tes Awal (Prates) Kelas TTW

No. Skor Frekuensi Persen

(%)

F.

Kumulatif

F. Kumulatif

(%)

1.

50 3 13,6 13,6 13,6

2. 55 5 22,7 22,7 36,4

3. 60 4 18,2 18,2 54,5

4. 65 6 27,3 27,3 81,8

5. 75 1 4,5 4,5 86,4

6. 80 3 13,6 13,6 100,0

Total 22 100,0 100,0

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, dapat diketahui frekuensi nilai prates

kelompok eksperimen TTW. Pada tabel di atas dijelaskan bahwa nilai prates siswa

yang mendapatkan nilai 50 dan 80 masing-masing sebanyak 3 orang siswa, nilai

55 sebanyak 5 orang siswa, nilai 60 sebanyak 4 orang siswa, nilai 65 sebanyak 6

orang siswa dan nilai 75 sebanyak 1 orang siswa.

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan dapat disajikan kategori

kecenderungan perolehan nilai prates kelompok eksperimen TTW yang terdiri

dari kategori atas, sedang dan bawah dalam bentuk tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tabel 4. 5. Kategori Kecenderungan Data Skor Prates Kelas TTW

No. Kategori Interval Frekuensi

1. Atas 75-100 4

2. Sedang 54-74 15

3. Bawah 0-53 3

Untuk lebih jelas data statistik kategori kecenderungan nilai prates

kelompok eksperimen TTW dapat dilihat dalam bentuk diagram pie di bawah ini.

Gambar 4. 1. Diagram Kecenderungan Data Skor Prates Kelas TTW

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 14% atau

sebanyak 3 orang siswa masuk pada kategori bawah yakni pada interval nilai 0-

53, kemudian 68% atau sebanyak 15 orang siswa masuk pada kategori sedang

yakni pada interval nilai 54-74, dan yang terakhir 18% atau sebanyak 4 orang

siswa masuk pada kategori atas yakni pada interval 75-100.

18%

68%

14%

Prates TTW

Atas

Sedang

Bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

4.1.2 Data Penilaian Setelah Perlakuan

a. Deskripsi Statistik Skor Tes Akhir (Pascates) Kelas CIRC

Subjek kelas CIRC sebanyak 22 siswa. Hasil skor tes akhir (pascates)

kelas CIRC, yaitu skor tertinggi sebesar 90, skor terendah sebesar 75, skor rata-

rata (mean) 84,31, mode sebesar 85, skor tengah sebesar (median) 85, dan standar

deviasi 4,704.

Tabel 4. 6. Data Statistik Skor Tes Akhir Kelas CIRC

Kategori Skor Skor

Rata-rata 84,31

Standar Deviansi 4,704

Mode 85

Median 85

Nilai Terendah 75

Nilai Tertinggi 90

Distribusi frekuensi skor tes akhir (pascates) kelas CIRC selengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 7. Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas CIRC

No. Skor Frekuensi Persen F.Kumulatif F.Kumulatif

(%)

1.

75 2 9,1 9,1 9,1

2. 80 5 22,7 22,7 31,8

3. 85 9 40,9 40,9 72,7

4 90 6 27,3 27,3 100,0

Total 22 100,0 100,0

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, dapat diketahui frekuensi nilai

pascates kelompok eksperimen CIRC. Pada tabel di atas dijelaskan bahwa nilai

pascates siswa yang mendapatkan nilai 75 sebanyak 2 orang siswa, nilai 80

sebanyak 5 orang siswa, nilai 85 sebanyak 9 orang siswa dan nilai 90 sebanyak 6

orang siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan dapat disajikan kategori

kecenderungan perolehan nilai pascates keterampilan menulis teks eksposisi

kelompok eksperimen CIRC yang terdiri dari kategori atas, sedang dan bawah

dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 4. 8. Kategori Kecenderungan Data Skor Pascates Kelas CIRC

No. Kategori Interval Frekuensi

1. Atas 85-100 15

2. Sedang 76-84 5

3. Bawah 0-75 2

Untuk lebih jelas data statistik kategori kecenderungan nilai pascates

kelompok eksperimen CIRC dapat dilihat dalam bentuk diagram pie di bawah ini.

Gambar 4. 2. Diagram Kategori Pascates Kelas CIRC

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa 9% atau sebanyak 2

orang siswa yang masuk dalam kategori bawah dengan interval nilai 0-75,

kemudian 23% atau sebanyak 5 orang siswa yang masuk dalam kategori sedang

68%

23%

9%

Pascates CIRC

Atas

Sedang

Bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

dengan interval nilai 76-84, dan yang terakhir 68% atau sebanyak 15 orang siswa

yang masuk pada kategori atas dengan interval 85-100.

b. Deskripsi Statistik Skor Tes Akhir (Pascates) Kelas TTW

Subjek kelas TTW sebanyak 22 siswa. Hasil dari skor tes akhir (pascates)

kelas TTW, yaitu skor tertinggi 85, skor terendah 70, skor rata-rata (mean)

sebesar 79,54, mode sebesar 85, skor tengah (median) sebesar 80, dan standar

deviasi 5,096. Data ini dapat dilihat dalam tabel nilai rata-rata siswa di bawah ini.

Tabel 4. 9. Data Statistik Skor Tes Akhir Kelas TTW

Kategori Skor Skor

Rata-rata 79,54

Standar Deviansi 5,096

Mode 85

Median 80

Nilai Terendah 70

Nilai Tertinggi 85

Distribusi frekuensi skor tes akhir (pascates) kelas TTW selengkapnya

dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut.

Tabel 4. 10. Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas TTW

No. Skor Frekuensi Persen F.

Kumulatif

F.Kumulatif

(%)

1.

70 2 9,1 9,1 9,1

2. 75 6 27,3 27,3 36,4

3. 80 6 27,3 27,3 63,6

4. 85 8 36,4 36,4 100,0

Total 22 100,0 100,0

Berdasarkan tabel frekuensi data statistik di atas, dapat diketahui frekuensi

nilai pascates kelompok eksperimen TTW. Pada tabel di atas dijelaskan bahwa

nilai pascates siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 2 orang siswa, nilai 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

dan 80 masing-masing sebanyak 6 orang siswa, dan nilai 85 sebanyak 8 orang

siswa.

Berdasarkan data nilai statistik kecenderungan perolehan skor pascates

kelas eksperimen berdasarkan data statistik dapat disajikan dalam tiga peringkat,

yaitu atas, sedang, dan bawah. Adapun kategori kecenderungan perolehan skor

pascates sebagai berikut.

Tabel 4. 11. Kategori Kecenderungan Data Skor Pascates Kelas TTW

No. Kategori Interval Frekuensi

1. Atas 85-100 8

2. Sedang 84-76 12

3. Bawah 0-75 2

Untuk lebih jelas data statistik kategori kecenderungan nilai pascates

kelompok eksperimen TTW dapat dilihat dalam bentuk diagram pie di bawah ini.

Gambar 4. 3. Diagram Kecenderungan Data Skor Akhir Kelas TTW

36%

55%

9%

Pascastes TTW

Atas

Sedang

Bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Berdasarkan diagram di atas, diperoleh informasi bahwa 9% atau sebanyak

2 orang siswa yang masuk pada kategori bawah pada interval nilai 0-75, 55% atau

sebanyak 12 orang siswa masuk pada kategori sedang pada interval 84-76 , 36%

atau sebanyak 8 orang siswa yang masuk pada kategori atas pada interval 85-100.

4.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis data terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian dilakukan pada data skor

prates-pascates kedua kelas. Uji normalitas sebaran data dilakukan untuk

mengetahui sebaran data yang diperoleh, dan uji homogenitas varian yang

dilakukan untuk menguji mengenai ada tidaknya perbedaan rata-rata hitung yang

signifikan. Jadi, sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis data. Hasil uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas

varian dalam penelitian ini menggunakan bantun program SPSS versi 21. Berikut

hasil uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian.

4.2.1 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas sebaran data diperoleh dari data skor prates dan skor

pascates pada kelas CIRC dan TTW. Syarat data dikatakan berdistribusi normal

apabila nilai Asymp.sig. (2-tailed) atau p > 0,05 (5%). Berikut rangkuman hasil uji

normalitas sebaran data prates dan pascates kelas CIRC dan kelas TTW.

Tabel 4. 12. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Data Asymp.Sig

(2-tailed)

Keterangan

Prates Kelas

CIRC

0,056 Asymp.Sig. (2-tailed) >

0,05 = Normal

Pascates Kelas 0,200 Asymp.Sig. (2-tailed) >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

CIRC 0,05 = Normal

Prates Kelas

TTW

0,200 Asymp.Sig. (2-tailed) >

0,05 = Normal

Pascates Kelas

TTW

0,108 Asymp.Sig. (2-tailed) >

0,05 = Normal

Hasil penghitungan normalitas sebaran data keempat data dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) dari semua data lebih besar

dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data tersebut berdistribusi

normal.

4.2.3 Hasil Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas sebaran data, selanjutnya dilakukan uji

homogenitas varian. Syarat agar uji homogenitas varian dinyatakan homogen

adalah apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 atau 5%. Penghitungan

uji homogenitas varian dibantu program SPSS versi 21. Rangkuman hasil

penghitungan uji homogenitas varian data prates dan pascates disajikan dalam

tabel berikut.

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Data Df1 Df2 Sig. Keterangan

Prates

CIRC dan TTW

1 42 0,165 Sig.0,165 > 0,05 =

Homogen

Pascates

CIRC dan TTW

1 42 0,510 Sig.0,510 > 0,05 =

Homogen

Berdasarkan hasil uji homogenitas varain dalam tabel di atas, diketahui

bahwa signifikansinya lebih besar dari 0,05 (5%), maka data prates dan pascates

dalam penelitian ini mempunyai varian yang homogen atau tidak memiliki

perbedaan varian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

4.3 Hasil Uji Analisis Data

Uji analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan keterampilan menulis teks eksposisi antara kelas yang diberi

pembelajaran dengan menggunakan model CIRC dan kelas yang diberi

pembelajaan dengan model TTW. Data yang digunakan adalah data uji t skor

pascates antara kelas eksperimen CIRC dan kelas eksperimen TTW. Penghitungan

uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21. Syarat data bersifat signifikan

apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansinya lebih besar

dari 5% atau 0,05 (p > 0,05).

4.3.1 Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah perbedaan keterampian

menulis teks eksposisi antara kelas yang belajar menggunakan model CIRC dan

yang menggunakan model TTW. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima

apabila nilai Sig > 0,05 (5%). Berikut data hasil penghitungan uji t skor pascates

kedua kelas menggunakan bantuan SPSS versi 21.

Tabel 4. 14. Hasil Uji Independent Sample T-test Skor Pascates

Kelas Mean SD Th Tt Df Sig

CIRC 84,31 4,704 510 1,684 42 0,002

TTW 79,54 5,070

Hasil analisis uji-t data skor pascates kelas eksperimen CIRC dan kelas

eksperimen TTW tabel di atas menunjukkan nilai Th sebesar 510 dengan df 42

pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai p sebesar 0,002 < 0,05. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan hasil uji hipotesis pertama sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis teks eksposisi antara kelas

yang belajar menggunakan model CIRC dengan kelas yang menggunakan

model TTW di kelas X SMA Santo Mikael Sleman. H0 ditolak.

Ha : Terdapat perbedaan keterampilan menulis teks eksposisi antara kelas yang

menggunakan model CIRC dan kelas yang menggunakan model TTW di

kelas X SMA Santo Mikael Sleman. Ha diterima.

4.3.2 Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah keefektifan antara penggunaan

model CIRC dan model TTW dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada

mata pelajaran bahasa Indonesia. Kriteria pengujiannya, H0 diterima apabila nilai

Sig > 0,05 (5%). Berikut data hasil perhitungan uji t menggunakan bantuan SPSS

versi 21.

Tabel 4. 15. Hasil Uji Independent Sample T-test Skor Prates dan Pascates Kelas

CIRC dan TTW

Kelas N Mean SD Th Tt Df Sig.

CIRC 22 65,90 11,714 6,840 1,684 42 0,000

84,31 4,323

TTW 22 62,27 9,477 7,529 1,684 42 0,000

79,54 5,096

Hasil analisis uji-t dari tabel di atas menunjukkan nilai Th sebesar 6,840

dengan df 42 dan Th 7,529 dengan df 42 pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai

p sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan hasil uji

hipotesis kedua sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

H0 : Model CIRC dan TTW sama-sama efektif digunakan dalam pembelajaran

menulis teks eksposisi di kelas X SMA Santo Mikael Sleman. H0 ditolak.

Ha : Model CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks

eksposisi di kelas X SMA Santo Mikael Sleman dibandingkan

menggunakan model TTW Ha diterima.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

keterampilan menulis teks eksposisi antara kelas yang menggunakan model CIRC

dan model TTW serta menguji keefektifan antara kedua model dalam

pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Santo Mikael Sleman.

4.4.1 Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi

a. Hasil Prates Kelas Eksperimen CIRC dan Kelas Eksperimen TTW

Kondisi awal keterampilan menulis teks eksposisi kelas CIRC dan kelas

TTW dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melakukan prates sebelum

diberi perlakuan. Analisis data prates dihitung dengan bantuan SPSS versi 21.

Berikut data hasil analisis prates kelas CIRC dan kelas TTW.

Tabel 4. 16. Perbandingan Data Analisis Prates Kelas Eksperimen CIRC dan

Kelas Eksperimen TTW

Kelas Mean Th Tt Df P

CIRC 63,27 1,132 1,684 41 0,264

TTW 65,90

Berdasarkan tabel di atas, Th 1,132 dan p 0,264 > 0,05. Hasil data tersebut

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

kelas eksperimen CIRC dan kelas eksperimen TTw. Data tersebut menunjukkan

bahwa kedua kelas berawal dari titik tolak yang sama.

Saat prates kedua kelas masih bingung untuk menulis teks eksposisi.

Banyak siswa yang masih belum tahu membedakan bagian pernyataan pendapat

(tesis), argumentasi dan penegasan ulang. Sebagian besar hasil teks eksposisi

siswa masih kurang memperhatikan aspek dalam penulisan yaitu pada tanda baca,

ejaan atu aspek penggunaan bahasa lainnya.

Pada tahap awal ini terdapat beberapa kesalahan yang ditemukan dalam

menulis teks eksposisi, baik itu dalam kelas CIRC maupun kelas TTW. Beberapa

dari siswa masih merasa kesulitan dalam menentukan pokok pikiran yang akan

dikembangkan menjadi teks eksposisi walaupun sudah ditentukan tema, sehingga

dalam penyajian menjadi sebuah paragraf masih belum padu. Selain itu,

keterbatasan informasi menjadi salah satu masalah paling besar yang dihadapi

oleh siswa. Keterbatasan tersebut menyebabkan paragraf satu dengan yang

lainnya tidak kohesif.

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kesalahan informasi yang

disajikan dalam teks berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Gambar 4. 4. Contoh Hasil Teks Eksposisi Prates Kelompok CIRC

Dalam contoh teks di atas disebutkan bahwa “pada pemilu kali ini terasa

sangat Panas dan menegangkan. panasnya pemilu 2014 disebabkan oleh kedua

partai mendukung capres saling ejek mengejek hina menghina. banyaknya para

pendukung capres yang saling mencela dan menyindir dikarenakan mereka ingin

memenangkan capres yang mereka dukung dan lebih parah tersebut tidak ditindak

lanjuti oleh pihak berwajib”. Pada kalimat di atas banyak terjadi kesalahan pada

keefektifan kalimat yaitu penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, seharusnya

pada awal kalimat harus di awali dengan huruf kapital dan pada pertengahan

kalimat tidak dianjurkan memakai huruf kapital jika tidak sesuai. Kemudian

kesalahan berikutnya yaitu pada kalimat kedua karena terjadi kesalahan

keefektifan kalimat yang tidak sesuai dengan kontruksi kalimat, seharusnya

paragraf kedua tersebut berbunyi “Panasnya pemilu 2014 disebabkan karena

kedua partai pendukung Capres saling mengejek dan menghina satu sama lain”.

Selanjutnya pada paragraf kedua kata “money politic” seharusnya ditulis dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

huruf miring karena merupakan kata asing yang tidak ada dalam KBBI. Pada

keterampilan menulis teks eksposisi awal ini, kurangnya perhatian siswa dalam

aspek keefektifan kalimat dan penggunaan bahasa masih kurang.

Dalam contoh teks karangan menulis teks eksposisi siswa lain juga

ditemukan beberapa kesalahan yang membuat teks tersebit menjadi kurang

bermutu. Dari aspek struktur masih kurang lengkap dan aspek ini, informasi yang

disampaikan masih terbatas. Siswa masih kesulitan untuk mengembangkan

informasi yang diketahuinya. Terlepas dari keterbatas itu, informasi yang

disampaikan sudah benar walaupun masih agak kacau di bagian strukturnya.

Dalam contoh menulis teks eksposisi kelompok TTW di bawah ini, paragraf

pertama dan kedua tidak dapat dikatakan sebagai sebuah paragraf karena masing-

masing hanya terdiri dari dua kalimat saja. Hal ini tentu mendapat perhatian dari

aspek struktur isi.

Dalam aspek penggunaan bahasa juga masih terdapat kesalahan ejaan,

seperti pada kalimat pertama “Lingkungan di sekolah SMA Santo Mikael ada

Kantin, Parkiran Motor, LaPangan, kelas, Lap. Komputer, perpustakaan dan

masih banyak lagi”. Kesalahan penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai

terletak pada kata “kantin, parkiran motor, lapangan” dan kesalahan berikutnya

yaitu pada kata “Lap” yang seharusnya “Lab”. Pada kemampuan awal menulis

teks eksposisi kelas CIRC masih menggunakan konstruksi kalimat yang sederhana

mengingat keterbatasan informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Gambar 4. 5.Contoh Hasil Teks Eksposisi Prates Kelompok TTW

b. Hasil Pascates Kelas Eksperimen CIRC dan Kelas Eksperimen

Kondisi akhir keterampilan menulis teks eksposisi pada kelas eksperimen

CIRC dan kelas eksperimen TTW dalam penelitian ini dapat diketahui dengan

melakukan pascates menulis teks eksposisi setelah diberi perlakuan. Analisis data

pascates dihtiung dengan bantuan SPSS versi 21. Berikut dta hasil analisis

pascates kelas eksperimen CIRC dan kelas eksperimen TTW.

Tabel 4. 17. Perbandingan Data Analisis Pascates Kelas Eksperimen CIRC

dan Kelas Eksperimen TTW

Kelas N Mean Th Tt Df P

CIRC 22 84,31 510 1,684 42 0,002

TTW 22 79,54

Berdasarkan tabel di atas, Th 510 dan p 0,002 < 0,05. Data tersebut

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara model CIRC dengan model TTW

dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas X SMA Santo Mikael

Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Peningkatan yang terjadi pada hasil akhir keterampilan menulis teks

eksposisi siwa terdiri dari beberapa aspek. Hasil akhir keterampilan menulis teks

eksposisi siswa daat dikategorikan menjadi tiga, yaitu kategori rendah, kategori

sedang dan kategori tinggi. Berikut ini deskripsi keterampilan akhir siswa dalam

kegiatan menulis teks eksposisi.

a) Hasil karangan siswa pada kategori rendah

Hasil akhir keterampilan menulis teks eksposisi pada siswa dapat dilihat

dari setiap aspek penilainnya. Pertama, pada aspek stuktur isi. Aspek struktur isi

pada teks eksposisi sangat penting karena informasi yang disajikan akan

menentukan tujuan dari penulisan teks eksposisi itu sendiri. Pada hasil akhir teks

eksposisi siswa, informasi yang disajikan dalam bentuk teks eksposisi kurang

relevan dengan permasalahan yang diambil. Pada dasarnya siswa sudah

memahami informasi yang disajikan harus relevan atau terstruktur ada pernyataan

pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang hanya saja kekurangan

terletak pada pengembangan informasi yang menjadi tidak relevan lagi dengan

permasalahan yang diambil. Hal ini berdampak pada kurangnya pemahaman

pembaca terhadap informasi apa yang ingin disampaikan penulis melalui teks

tersebut.

Pada aspek kaidah kabahasaan, sebuah karangan harus terorganisasi

dengan baik sehingga ide-ide yang akan dimunculkandapat tertata dan dipahami

dengan baik. Pada keterampilan akhir menulis teks eksposisi siswa, masih

terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan aspek kaidah kebahasaan

teks, keterpaduan antarkalimat maupun antarpragraf dan urutan kurang logis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Pada aspek keefektifan kalimat, tulisan yang baik juga dintentukan dari

ketepatan pemilihan kata dan konstruksi kalimat kompleks dan efektif. Beberapa

siswa masih kurang memperhatikan pemilihan kata dan kalimat yang berakibat

pada kaburnya informasi yang akan disampaikan oleh penulis. Selain itu,

penggunaan kosakata yang masih kurang tepat mempengaruhi pada keterpaduan

kalimat yang membangun sebuah paragraf.

Pada aspek penggunaan bahasa, penggunaan ejaan dan pemilihan kosakata

sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahasa yang dipilih oleh penulis.

Aspek tersebut sangat menentukan kualitas hasil teks yang dihasilkan. Pada hasil

akhir teks siswa masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan penggunaan

bahasa yang baik dan benar. Hasil akhir keterampilan menulis teks eksposisi

siswa pada kategori rendah dapat dilihat pada contoh teks berikut.

Gambar 4. 6. Hasil Teks Eksposisi Pascates Kategori Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

b) Hasil teks eksposisi siswa pada kategori sedang

Hasil teks eksposisi siswa pada kategori sedang dapat dilihat dari beberapa

aspek penilaian. Aspek yang pertama adalah aspek strukturs isi, pada hasil akhir

teks eksposisi siswa mengalami peningkatan dari semula siswa hanya mampu

menyajikan informasi yang sangat terbatas dan saat dilakukan pascates hasil

menulis teks eksposisi siswa mampu menyajikan informasi yang cukup luas.

Penyajian dan pengembangan informasi juga sudah relevan dengan permasalahan

yang diambil ada pernyataan ulang (tesis), argumentasi dan penegasan ulang.

Hasil ini dapat dilihat pada contoh teks eksposisi siswa berikut.

Gambar 4. 7. Hasil Teks Eksposisi Pascates Kategori Sedang

Pada aspek keefektifan kalimat, dapat dilihat pada contoh di atas bahwa

pengembangan gagasan sudah cukup terorganisir dan tidak mengaburkan ide

utama. Urutan sudah terlihat cukup baik dan logis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Pada aspek penggunaan bahasa, konstruksi kalimat yang digunakan

penulis sudah cukup baik dan efektif. Penggunaan bahasa lebih konsisten dan

memperhatikan kaidah kebahasaan, walaupun masih ada sedikit kesalahan pada

penggunaan huruf kapital yang masih belum tepat.

Pada contoh hasil akhir teks eksposisi siswa kategori sedang di atas, dilihat

dari aspek kaidah kebahasaan sudah mulai memperhatikan penulisan yang benar

tanpa mengaburkan informasi yang disampaikan.

c) Hasil teks eksposisi siswa kategori tinggi

Pada kategori tinggi, hasil akhir keterampilan menulis teks eksposisi siswa

dapat dikatakan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dari hasil

awal keterampilan menulis teks eksposisi. Peningkatan ini dapat diketahui dari

berbagai aspek penilaian. Aspek yang pertama yaitu aspek struktur isi, dari aspek

struktur isi siswa sudah dapat menyajikan informasi yang lengkap dan sesuai

dengan tujuan penulis teks eksposisi yaitu menyampaikan, memberikan informasi

kepada pembaca tanpa bermaksud untuk mempengaruhi pembaca. informasi yang

disampaikan juga sudah relevan dengan permasalahan yang diambil. Kesesuaian

informasi inilah yang menjadi nilai lebih dari teks yang dibuat siswa. Pada aspek

ini juga susunan struktur sudah tergambar dengan jelas baik pernyataan pendapat

(tesis), argumentasi dan penegasan ulang. Hal ini dapat dilihat pada contoh teks

eksposisi siswa berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Gambar 4. 8. Hasil Teks Eksposisi Siswa Pascates Kategori Tinggi

Pada aspek keefektifkan kalimat, dapat dilihat dari pemilihan kosakata

yang menghasilkan kalimat sudah baik. Meskipun dengan konstruksi yang

sederhana, akan tetapi penulis terkesan berhati-hati dalam penggunaan pemilihan

kosakata, namun tidak mengaburkan informasi yang disampaikan.

Pada aspek penggunaan bahasa, dapat dilihat bahwa masih terdapat

beberapa kesalahan penulisan seperti kata “dan lain-lain” yang pada teks di atas

masih ditulis dengan singkatan, kemudian penulisan kata “yang” masih

ditulisakan dengan singkatan juga. Walaupun masih terdapat sedikit kesalhan,

namun teks di atas tidak mengaburkan tujuan dari penulisan teks eksposisi itu

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

4.4.2 Keefektifan Model CIRC dan Model TTW

Keefektifan penggunaan antara model CIRC dan model TTW dalam

pembelajaran mneulis teks eksposisi kelas X SMA Santo Mikael Sleman dapat

dilihat dari hasil analisis uji-t prates dan pascates pada kelas eksprimen CIRC dan

kelas eksperimen TTW. Analisis uji-t pada penelitian ini dilakukan dengan

bantuan program komputer SPSS versi 21. Hasil analisis uji-t data skor prates dan

pascates kedua kelas menunjukkan nilai Th sebesar 6,840 dengan df 42 dan Th

sebesar 7,529 dengan df 42 pada tarag signifikansi 0,05 (5%) dengan nilai p

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Keefektifan antara model CIRC dan TTW juga dapat dilihat pada kenaikan

rerata skor tes awal dan tes akhir pada kelas ekperimen CIRC dan kelas

eksperimen TTW. Kelas eksperimen CIRC mengalami kenaikan skor rerata

sebesar 18,41, sedangkan kelas eksperimen TTW mengalami kenaikan skor rerata

sebesar 17,27. Kenaikan skor rerata kelas eksperimen CIRC yang lebih besar dari

kelas eksperimen TTW menunjukkan bahwa model CIRC dapat dikatakan lebih

efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi daripada

menggunakan model TTW.

Model CIRC lebih efektif digunakan daripada model TTW di dalam

penelitian ini dikarenakan bagi siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan

model CIRC terdapat kelompok membaca yang dapat meningkatkan kemampuan

siswa pada penguasaan kosakata, sehingga siswa tidak hanya pandai dalam

menulis teks eksposisi tetapi juga dapat memiliki pengetahuan kosakata yang luas,

dan dalam model CIRC semua siswa bekerja sama dalam kelompok untuk saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

mengajari satu sama lain. Fokus utama dari kegiatan model CIRC adalah

membuat penggunaan waktu menjadi lebih efektif. Siswa dikondisikan dalam tim-

tim kooperatif kemudian dikoordinasikan dengan pengajaran membaca, supaya

memenuhi tujuan lain seperti pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan

dan ejaan. Sementara pada siswa yang menggunakan model pembelajaran TTW

tidak ada kelompok membaca serta pada kelompok belajar hanya sebatas pada

kegiatan berdiskusi untuk bertukar pendapat, sedangkan pada tahap penulisan

siswa diharuskan untuk mengerjakan secara individual.

4.5 Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung, ditemukan beberapa kendala. Kendala

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Penelitian ini masih terbatas pada siswa kelas X SMA Santo Mikael

Sleman, sehingga memungkinkan terjadinya bias. Hal ini dikarenakan

terdapat peluang kelas eksperimen satu dengan kelas eksperimen lainnya.

b) Penelitian ini terbatas pada pembelajaran keterampilan menulis teks

ekpsosisi siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman dengan dua kelas

yaitu, kelas XA (kelompok CIRC) sebanyak 22 siswa dan XB (kelompok

TTW) sebanyak 22 siswa juga sehingga hasil penelitian ini belum tentu

sama jika dilakukan di sekolah lain.

c) Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan model CIRC dan TTW

membutuhkan waktu yang cukup lama apabila guru belum memhami

langkah-langkahnya, maka perlu penjelasan yang mendalam sebelum

menerapkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan kesimpulan hasil penelitian, akan menguraikan tiga

hal yang menjadi bagian dari penutup suatu penelitian. Tiga hal itu adalah

simpulan, implikasi dan saran. Berikut adalah uraian simpulan, implikasi dan

saran hasil penelitian yang telah dilakukan.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pertama, tingkat penerapan model Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) efektif digunakan dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Santo

Mikael Sleman. Hal tersebut dibuktikan melalui uji hipotesis akhir,

yaitu berdasarkan uji perbedaan rata-rata (uji-t) menggunakan

Independent Sample Test pada nilai t = 6,840 dengan nilai probabilitas

atau Sig.(2-tailed)= 0,000 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan antara hasil prates dan pascates pada kelompok

eksperimen CIRC. Hal tersebut diperkuat dengan peningkatan pada

nilai rata-rata prates sebesar 65,90 menjadi 84,31 pada nilai prates.

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa hasil nilai

pascates lebih baik dibandingkan hasil nilai prates.

2. Kedua, tingkat penerapan model Think Talk Write (TTW) efektif

digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi

pada siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

dibuktikan melalui uji hipoteis akhir, yaitu berdasarkan uji perbedaan

dua rata-rata (uji-t) menggunakan uji Independent Sample Test pada

nilai prates dan nilai pascates kelompok TTW, diperoleh nilai t= 7,529

dengan nilai probabilitas atau Sig.(2-tailed)=0,000<0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil prates dan

pascates pada kelompok TTW. Hasil uji tersebut diperkuat dengan

peningkatan pada nilai rata-rata prates sebesar 62,27 menjadi 79,54

pada nilai pascates. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui

terjadi bahwa hasil nilai pascates lebih baik dibandingkan hasil nilai

prates.

3. Ketiga, hasil penghitungan uji-t antara nilai siswa kelompok CIRC

dan TTW siswa kelompok TTW dengan program SPSS 21

menyatakan bahwa nilai Sig.2 tailed sebesar 0,002 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0,05 (5%). Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa

penggunaan model CIRC lebih efektif dibandingkan penggunaan

model TTW dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi.

5.2 Implikasi

Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis teks eksposisi

menggunakan model CIRC lebih efektif daripada menggunakan model TTW.

Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa model CIRC lebih cocok diikuti

siswa selama kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, keterampilan siswa

dalam menulis teks eksposisi menggunakan model CIRC mengalami peningkatan

yang lebih besar dibandingkan siswa yng menggunakan model TTW. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

itu, model CIRC lebih baik untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya pada materi menulis teks eksposisi agar kegiatan

pembelajaran lebih menarik dan efektif.

5.3 Saran

Setelah penelitian dilakukan, peneliti memberikan saran kepada peneliti

lain terkait temuan-temuan pada penelitian ini. Pada penelitian ini, peneliti hanya

menggunakan dua kelas sebagai sampel penelitian. Apabila peneliti lain hendak

melakukan penelitian, sebaliknya peneliti lain menambah jumlah sampel agar

hasil penelitian makin kuat. Peneliti lain dapat menggunakan empat kelas, enam

kelas bahkan dapat menggunakan sekolah berbeda sebagai sampel penelitian.

Semakin banyaknya sampel penelitian, semakin kuat dan konsisten pula hasil

peneliian. Dengan hasil konsisten, dapat diambil kesimpulan bahwa model CIRC

dan model TTW efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi,

akan tetapi yang lebih efektif dari penelitian ini adalah model CIRC.

Selain itu, peneliti menyarankan agar sekolah menerapkan berbagai model

pembelajaran, selain model yang sudah diimplementasikan peneliti. Mengingat

hal tersebur berkaitan dalam membangkitkan antusias siswa dalam pembelajaran

dibanding hanya menggunakan metode ceramah yang sering digunakan guru.

Peneliti juga menyarankan agar ada penelitian lain mengenai keterampilan

menulis teks eksposisi dengan menerapakan berbagai macam model pembelajaran

yang sesuai dengan perkembangan Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

DAFTAR PUSTAKA

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi.

Arikunto, Suharmisi. 2010. Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman, 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Eniyah, 2010. Keefektifan Oembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan

Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dan Model Student Team Achievement Division (STAD) Siswa

Kelas X MAN Temanggung. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Fathrrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia.

Huda, Miftaful. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka

Pelajar: Jakarta.

Jamil, Suprihatiningrum. 2014. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Keraf, Gorys, 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Yayasan Kanisius.

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk MA/SMA/SMK

Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga.

Meliana, Lista. 2016. Keefektifan Model Think Talk Write (TTW) dalam

Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi Pada Siswa Kelas X SMA N 2

Wates, Kulon Progo, DIY.

Ngalimun. 2014. Model dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Rahayu, Saktiningsih. 2014. Keefektifan Model TTW (Think Talk Write) dalam

Pembelajaran Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4

Sewon Bantul, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Samsudin, Asep. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan

Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Eklas V Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Jurnal Penelitian

Pendidikan. Vol. 13. No. 2 Okober 2012. Bandung: UPI.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta. Bumi Aksara.

Slamet, St.Y. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta

Universitas Sebelas Maret Press.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperatif Learning (Teori, Riset, dan Praktik). Bandung:

Nusa Media.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Suparno dan Mohamad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Suryaman, Maman. 2012. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY.

Press.

Sutama, I Made. 2016. Pembelajaran Menulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyadi 2013. Model Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Syamsuddin, AR dan Damaianti, Vismaia S. 2015. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:

Angkasa.

Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yamin, Martinis dan Ansari, Bansui. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan

Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 1-Observasi Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 2- Validasi Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 3- Hasil Prates dan Pascates Siswa

HASIL PRATES KETERAMPILAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI KELAS CIRC

Hari, Tanggal : Jumat, 13 April 2018

Waktu : 08.30-10.15

Kelas : XA

Petunjuk Penilaian :

1. Nilai setiap aspek yang dinilai dalam menulis berskala 1-4.

2. Jumlah skor atau total nilai diperoleh dengan menjumlahkan nilai setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3. Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Jumlah h skor x 100

Skor maksimal (20)

4. Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus :

Jumlah h nilai x 100

Jumlah h siswa

Keterangan :

I. Isi

II. Struktur

III. Kaidah kebahasaan

IV. Keefektifan kalimat

V. Penggunaan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

No. Nama Siswa Aspek Penilaian Total

Skor

Nilai

Akhir I II III IV V

1. Alfred Dogomo 3 2 3 2 2 14 70

2. Agustinus Mahuze 3 2 3 2 2 12 60

3. Antonius Istia 3 2 2 2 2 11 55

4. Arthur Wijaya 2 2 2 2 2 10 50

5. Benedictus Tio 2 2 2 2 2 10 50

6. Bernad Wiyaja 2 2 2 2 2 10 50

7. Delvia Annisa 3 3 3 3 3 15 75

8. Diva Magdalena 2 2 2 2 2 10 50

9. Elizabeth Gebze 3 2 2 2 2 11 55

10. Hansen 4 3 4 3 3 17 85

11. Jelian Manurung 3 3 3 2 2 13 65

12. Leonardus Jendra 3 3 3 3 2 14 70

13. Michael Wisnu 3 3 3 3 2 14 70

14. Nelsiana Komani 4 4 3 3 3 17 85

15. Oktovianus 3 2 2 3 3 13 65

16. Robertus Roy 3 3 3 3 3 15 75

17. Sabatania Baragua 4 3 3 3 3 16 80

18. Sulistyanti Rahayu 3 3 3 3 3 15 75

19. Tesalonika 4 3 3 3 3 16 80

20. Thomaz Ryzky 3 2 3 3 3 14 70

21. Yubertus Mailo 3 3 3 2 3 14 70

22. Yohanes Indra 2 2 2 2 2 10 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

HASIL PASCATES KETERAMPILAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI KELAS CIRC

Hari, Tanggal : Selasa, 17 April 2018

Waktu : 11.15-12.45

Kelas : XA

Petunjuk Penilaian :

1. Nilai setiap aspek yang dinilai dalam menulis berskala 1-4.

2. Jumlah skor atau total nilai diperoleh dengan menjumlahkan nilai setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3. Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Jumlah h skor x 100

Skor maksimal (20)

4. Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus :

Jumlah h nilai x 100

Jumlah h siswa

Keterangan :

I. Isi

II. Struktur

III. Kaidah kebahasaan

IV. Keefektifan kalimat

V. Penggunaan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

No. Nama Siswa Aspek Penilaian Total

Skor

Nilai

Akhir I II III IV V

1. Alfred Dogomo 4 4 4 3 3 18 90

2. Agustinus Mahuze 4 4 3 3 3 17 85

3. Antonius Istia 4 3 3 3 3 16 80

4. Arthur Wijaya 4 4 3 3 3 17 85

5. Benedictus Tio 3 3 3 3 3 15 75

6. Bernad Wiyaja 4 3 3 3 3 16 80

7. Delvia Annisa 4 3 4 4 3 18 90

8. Diva Magdalena 4 3 4 3 3 17 85

9. Elizabeth Gebze 4 3 3 3 3 16 80

10. Hansen 4 4 4 3 3 18 90

11. Jelian Manurung 4 3 3 4 3 17 85

12. Leonardus Jendra 4 4 3 3 3 17 85

13. Michael Wisnu 4 3 3 4 3 17 85

14. Nelsiana Komani 4 4 4 3 3 18 90

15. Oktovianus 4 4 3 3 3 17 85

16. Robertus Roy 4 3 4 3 3 17 85

17. Sabatania Baragua 4 4 4 3 3 18 90

18. Sulistyanti Rahayu 4 4 4 3 3 18 90

19. Tesalonika 3 3 4 3 3 16 80

20. Thomaz Ryzky 4 4 3 3 3 17 85

21. Yubertus Mailo 3 3 3 3 3 15 75

22. Yohanes Indra 3 3 3 4 3 16 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

HASIL PRATES KETERAMPILAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI KELAS TTW

Hari, Tanggal : Jumat, 13 April 2018

Waktu : 08.30-10.15

Kelas : XB

Petunjuk Penilaian :

1. Nilai setiap aspek yang dinilai dalam menulis berskala 1-4.

2. Jumlah skor atau total nilai diperoleh dengan menjumlahkan nilai setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3. Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Jumlah h skor x 100

Skor maksimal (20)

4. Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus :

Jumlah h nilai x 100

Jumlah h siswa

Keterangan :

I. Isi

II. Struktur

III. Kaidah kebahasaan

IV. Keefektifan kalimat

V. Penggunaan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

No. Nama Siswa Aspek Penilaian Total

Skor

Nilai

Akhir I II III IV V

1. Angelica Brisa 3 2 2 2 2 11 55

2. Brigitta Tri Yoda 4 3 3 3 3 16 80

3. Christina Kusuma 3 3 3 2 2 13 65

4. Cynthia Claudia 3 2 2 2 2 11 55

5. Faustina Rindang 4 3 3 3 3 16 80

6. Felix Yosa 3 3 2 2 2 12 60

7. Michael Yuriko 2 2 2 2 2 10 50

8. Ghardika Fesa 3 3 3 2 2 13 65

9. Jacinta Chyntia 4 3 3 3 3 16 80

10. Laurensia Amanda 3 2 2 2 2 11 55

11. Lusiana Novi 3 3 2 2 2 12 60

12. Maria Kofiaga 3 3 3 2 2 13 65

13. Maria Juliana 2 2 2 2 2 10 50

14. Ngelbanib 3 3 3 2 2 13 65

15. Nicholas 3 2 2 2 2 11 55

16. Paskalis 2 2 2 2 2 10 50

17. Patrisia Gelang 4 3 3 3 3 16 80

18. Phylis Elizabeth 3 3 3 3 3 15 75

19. Raden Paskalis 3 3 3 2 2 13 65

20. TimotiusWarfandu 3 3 3 2 2 13 65

21. Wokup M.Zeki 3 2 2 2 2 11 55

22. Yoseph Bokol 3 3 3 3 2 14 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

HASIL PASCATES KETERAMPILAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI KELAS TTW

Hari, Tanggal : Selasa, 17 April 2018

Waktu : 08.30-10.15

Kelas : XB

Petunjuk Penilaian :

1. Nilai setiap aspek yang dinilai dalam menulis berskal 1-4.

2. Jumlah skor atau total nilai diperoleh dengan menjumlahkan niali setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3. Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Jumlah h skor x 100

Skor maksimal (20)

4. Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus :

Jumlah h nilai x 100

Jumlah h siswa

Keterangan :

I. Isi

II. Struktur

III. Kaidah kebahasaan

IV. Keefektifan kalimat

V. Penggunaan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

No. Nama Siswa Aspek Penilaian Total

Skor

Nilai

Skor I II III IV V

1. Angelica Brisa 4 4 3 3 3 17 85

2. Brigitta Tri Yoda 4 3 3 3 3 16 80

3. Christina Kusuma 4 3 3 3 3 16 80

4. Cynthia Claudia 3 4 3 3 3 16 80

5. Faustina Rindang 3 3 4 3 3 16 80

6. Felix Yosa 4 4 3 3 3 17 85

7. Michael Yuriko 4 3 3 3 3 16 80

8. Ghardika Fesa 3 3 3 3 3 15 75

9. Jacinta Cintiana 4 4 3 3 3 17 85

10. Laurensia Amanda 4 4 3 3 3 17 85

11. Lusiana Novi 4 3 4 3 3 17 85

12. Maria Kofiaga 4 3 3 3 3 16 80

13. Maria Juliana 3 3 3 3 3 15 75

14. Ngelbanib Leonarda 4 4 3 3 3 17 85

15. Nicholas Franciscus 4 3 4 3 3 17 85

16. Paskalis Welerubun 3 3 3 3 2 14 70

17. Patrisia Gelang 3 4 4 3 3 17 85

18. Phylis Elizabeth 3 3 3 3 3 15 75

19. Raden Paskalis 3 3 3 3 3 15 75

20. Timotius Warfandu 3 3 3 3 2 14 70

21. Wokup M. Zeki 3 3 3 3 3 15 75

22. Yoseph Bokol 3 3 3 3 3 15 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 4-Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Teks Eksposisi

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Tahun Pelajaran : 2017/2018

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

epduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,

proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktua, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis struktur dan

kebahasaan teks eksposisi.

3.4.1 Mengidentifikasi struktur isi

dan

kaidah kebahasaan teks

eksposisi

yang didengar atau dibaca.

3.4.2 Menganalisis struktur isi dan

kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

4.4 Mengonstruksikan teks

eksposisi dengan memerhatikan isi

(permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan rekomendasi),

struktur dan kebahasaan.

4.4.1 Membuat kerangka teks

eksposisi.

4.4.2 Mencipta teks eksposisi

dengan memperhatikan

struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks ekposisi dan melalui diskusi kelompok, peserta

didik mampu mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasaan yang

tekandung dalam teks eksposisi dalam teks bacaan teks eksposisi dengan

tepat.

2. Setelah membaca teks eksposisi dan melalui diskusi kelompok, peserta

didik mampu menganalisis struktur isi dan kaidah kebahasaan teks

eksposisi dengan benar.

3. Setelah membaca teks eksposisi dan melalui diskusi kelompok, peserta

didik mampu membuat teks eksposisi dengan memperhatikan struktur dan

kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan baik.

4. Setelah membuat kerangka teks eksposisi, peserta didik mampu

mengembangkan/mencipta teks eksposisi dengan memperhatikan struktur

dan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian teks eksposisi. (terlampir)

2. Struktur teks eksposisi. (terlampir)

3. Unsur kaidah kebahasaan dalam teks eksposisi. (terlampir)

4. Metode-metode teks eksposisi. (terlampir)

5. Langkah-langkah menyusun teks eksposisi/kerangka karangan.

(terlampir)

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

• Pendekatan : Saintifik.

• Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab.

• Model : Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC)

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. LCD

2. Laptop

3. Spidol

4. Papan tulis

G. Sumber Belajar

- Kementerian Pendidikan. 2016. Bahasa Indonesia untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X (Ed. Revisi 2016). Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

- Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA

kelas X. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Orientasi

• Peserta didik merespon salam dari

guru dengan penuh semangat.

• Peserta didik bersama guru

mengawali pembelajaran dengan

berdoa (PPK{religius}).

• Peserta didik menyampaikan

kondisi dan kesiapannya untuk

memulai pelajaran.

• Peserta didik dipresensi oleh guru.

Apersepsi

• Guru memberikan pertanyaan

mengenai materi pembelajaran

sebelumnya.

• Guru memberikan tanya jawab

seputar pengetahuan peserta didik

tentang materi yang akan dipelajari.

Motivasi

• Guru menyampaikan informasi

mengenai gungsi pembelajaran dan

kaitannya dengan konteks

kehidupan.

Pemberian Acuan

• Guru menyampaikan kompetensi

dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

dalam materi pembelajaran.

• Guru menyampaikan langkah-

langkah pembelajaran yang dilalui

peserta didik.

Inti

Pengenalan Konsep

1. Peserta didik membaca contoh teks

eksposisi yang diberikan.

(mengamati, PPK [rasa ingin

tahu/integritas], literasi).

2. Peserta didik melakukan

pengamatan untuk mengumpulkan

data yang digunakan sebagai

informasi terkait dengan masalah

yang telah disuguhkan.

(mengamati, PPK [rasa ingin

tahu/integritas], literasi).

3. Peserta didik membentuk kelompok

5-6 orang pada setiap kelompoknya

dan berdiskusi tentang

mengidentifikasi struktur teks

eksposisi dan kaidah kebahasaan

dalam teks eksposisi.

(menanya, literasi, collaboration,

critical thingking,

communication).

4. Setelah berdiskusi, mencari tahu

dan mencoba mengidentifikasi

struktur dan kaidah kebahasaan teks

ekspossisi, peserta didik

didampingi oleh guru untuk

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

mendiskusikan dan menjelaskan

struktur dan kaidah kebahasaan teks

eksposisi. (mengumpulkan

informasi, PPK [rasa ingin tahu

dan tanggung jawab], literasi,

critical thinking, communication,

collaboration).

5. Peserta didik melakukan diskusi

bersama kelompoknya terkait

informasi yang telah mereka

kumpulkan untuk mengidentifikasi

siapa itu? Apa itu? Dan

menganalisis masalah yang ada

dengan jelas dan konkret.

(menanya, PPK [rasa ingin tahu],

critical thinking, communication)

Eksplorasi dan Aplikasi

6. Setelah berdiskusi masing-masing

kelompok diminta untuk

menuliskan hasil diskusi sementara.

anekdot (mengumpulkan

informasi, PPK [rasa ingin tahu

dan tanggung jawab], literasi,

critical thinking, communication,

collaboration, HOTS).

7. Para peserta didik menyimpulkan

hasil diskusi bersama kelompoknya

mengenai struktur dan kaidah

kebahasaan yang terkandung dalam

teks eksposisi. (mengumpulkan

informasi, literasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

communication, collaboration).

8. Peserta didik didampingi oleh guru

mencari tahu dan mendiskusikan

tentang pola-pola penyajian teks

eksposisi. (mengumpulkan

informasi, PPK [integritas],

literasi, communication).

9. Peserta didik didampingi oleh guru

mendiskuiskan tentang langkah-

langkah membuat teks eksposisi

dan cara membuat kerangka

karangan teks eksposisi.

(mengumpulkan informasi, PPK

[rasa ingin tahu/integritas],

communication).

10. Setelah masing-masing kelompok

selesai mendata masalah yang

ditemukan, setiap kelompok

berdiskusi kembali beberapa saat

dan diperbolehkan menambah

informasi dari kelompok lain.

(mengumpulkan informasi, PPK

[rasa ingin tahu/integritas],

communication).

Publikasi

11. Setelah setiap kelompok selesai

berdiskuisi, peserta didik secara

mandiri membaca dan menganalisis

struktur dan kaidah kebahasaan teks

eksposisi yang berjudul “Perubahan

Kurikulum di Indonesia”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

(mengolah informasi, PPK

[mandiri dan tanggung jawab],

literasi, critical thinking, HOTS).

12. Peserta didik secara mandiri

membuat kerangka teks eksposisi

dengan mengembangkan topik

yang ada. (mengolah informasi,

PPK [mandiri dan tanggung

jawab], literasi, creative, critical

thingking, HOTS).

13. Peserta didik secara mandiri

mengembangkan kerangka teks

eksposisi (mencipta) dengan

memperhatikan struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

(mengolah informasi, PPK

[mandiri dan tanggung jawab],

literasi, creative, critical thingking,

HOTS).

14. Peserta didik mengecek kembali

ketepatan isi, struktur dan kaidah

kebahasaan yang dibuatnya

berdasarkan teori yang telah

dipelajari dan didiskusikannya.

(mengolah informasi, PPK

[mandiri/tangguang jawab],

literasi, critical thingking, HOTS)

15. Peserta didik memfinalkan hasil

pekerjaannya. (mengolah

informasi, PPK

[mandiri/tanggung jawab])

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

16. Peserta didik diminta membacakan

teks eksposisinya didepan kelas

secara bergantian.

(mengkomunikasikan, PPK

[percaya diri], communication).

17. Peserta didik yang lain diminta

menanggapi, mengkritisi, dan

mengevaluasi hasil teks eksposisi

temannya. (mengkomunikasilan,

PPK [percaya diri], critical

thinking, communication, HOTS).

18. Peserta didik mengumpulkan hasil

pekerjaannya kepada guru. (PPK

[tanggung jawab]).

19. Secara bersama-sama, peserta didik

diajak untuk menarik kesimpulan

terhadap metari pembelajaran yang

didapat selama proses pembelajaran

berlangsung (communication,

critical thingking).

Akhir

20. Dengan sikap jujur, kreatif,

responsif, dan santun peserta didik

bersama guru menyimpulkan

pembelajaran.

21. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan. (PPK [integritas]

22. Peserta didik bersama guru

mengakhiri pembelajaran dengan

berdoa dan mengucapkan salam.

(PPK [religius]).

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Aspek sikap : Lembar observasi

b. Aspek pengetahuan (30%) : Tes awal (pretest) & tes akhir

(posttest)

c. Aspek keterampilan (70%) : Tes awal (pretest) & teks akhir

(posttest)

2. Bentuk Instrumen : Soal uraian (uraian)

3. Pedoman Penilaian :

a. Sikap

Lembar Observasi

No. Aspek yang dinilai 1 2 3 4

1. Peserta didik mengawali dan mengakhiri

pembelajaran dengan berdoa secara serius.

2. Peserta didik saling menghargai dan

menghormati temannya yang memiliki suku,

agama, ras, budaya, dan gender yang

berbeda.

3. Peserta didik menghargai keberadaan guru

di kelas.

4. Peserta didik bersikap jujur dalam

mengerjakan setiap tugas yang diberikan.

5. Peserta didik mematuhi tata tertib yang

berlaku di sekolaj.

6. Peserta didik mengerjakan dan

mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

7. Peserta didik saling menghargai pendaat

orang lain.

8. Peserta didik mampu berkerja sama dengan

siapa pun yang memiliki latar belakang,

pandangan, dan keyakinan yang berbeda.

9. Peserta didik aktif dalam berdiskusi.

10. Peserta didik saling menghargai pendapat

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Keterangan:

1 Kurang

2 cukup

3 baik

4 sangat baik

Petunjuk Penskoran :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

60𝑥 4 =

Pedoman skor dan kriteria aspek sikap :

Skor Kriteria

3,33 < skor < 4,00 A (Sangat baik)

2,33 < skor < 3,33 B (Baik)

1,33 < skor < 2,33 C (Cukup)

< 1,33 D (Kurang)

Permendikbud No. 81 A Tahun 2013

b. Pengetahuan

(bobot: 30%)

Penilaian Aspek Pengetahuan

Nama :

Skor :

Aspek yang

Dinilai

Skor Kriteria

Struktur Isi

Teks

Eksposisi

4 Sangat Baik-sempurna : analisis terhadap struktur

teks ekpsosisi (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) sudah tepat *tidak terjadi

kesalahan *lengkap.

3 Cukup- Baik : analisis terhadap struktur teks

eksposisi masih terdapat satu atau dua kesalahan

*hanya terjadi beberapa kesalahan *cukup lengkap.

2 Sedang-Cukup : terjadi kesalahan analisis lebih

dari dua struktur *salah mengidentifikasi struktur

teks lebih dari dua struktur *kurang lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

1 Sangat Kurang-kurang : banyak terjadi kesalahan

analisis struktur teks *analisis kacau *tidak layak

dinilai.

Analisis

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

4 Sangat Baik-sempurna : analisis terhaap kaidah

kebahasaan ekposisi sudah tepat *tidak terjadi

kesalahan *lengkap *analisis detail.

3 Cukup-Baik : terjadi kesalahan kaidah kebahasaan

eksposisi masih terdapat beberapa kesalahan, tetapi

tidak begitu menganggu *terjadi beberapa

kesalahan *cukup lengkap *analisis cukup detail.

2 Sedang-Cukup : cukup banyak terjadi kesalahan

dalam menganalisis kaidah teks *masih belum

menguasai kaidah kebahasaan teks eksposisi

*kurang lengkap *analisis kurang detail.

1 Sangat Kurang-kurang : banyak sekali terjadi

kesalahan analisis teks eksposisi *sangat belum

menguasai kaidah kebahasaan teks eksposisi

*analisis kacau *tidak layak dinilai.

Jumlah Penilaian

Komentar :

Petunjuk penskoran:

Nilai = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

(𝟏𝟔) X 100 = ……….(hasil akhir)

c. Keterampilan

(bobot 70%)

Aspek Penilaian Keterampilan

Nama :

Skor :

Aspek yang

Dinilai

Skor Kriteria

Isi

4

Sangat Baik-sempurna : menguasai topik

tulisan *pengembangan pernyataan pendapat

(tesis) *argumentasi *penegasan ulang

pendapat secara lengkap *relevan dengan topik

yang dibahas.

3

Cukup- Baik : cukup menguasai permasalahan,

cukup memadai, pengembangan tesis terbatas,

relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci.

2

Sedang-Cukup : penguasaan permasalahan

terbatas *substansi kurang *pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

topik tidak memadai.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai

permasalahan *tidak ada substansi *tidak

relevan *tidak layak dinilai.

Struktur

(Pernyataan

pendapat,

argumentasi,

penegasan

ulang)

4

Sangat Baik-sempurna : struktur teks eksposisi

lengkap *urutan logis (pernyataan,

argumentasi, pernyataan ulang) *gagasan

diungkapkan dengan jelas *tertata dengan baik

*kohesif.

3

Cukup-Baik : struktur teks eksposisi cukup

lengkap (hanya satu komponen yang tidak ada)

*urutan cukup logis tetapi kurang terorganisir

(pernyataan, argumentasi, pernyataan ulang),

tetapi ide utama ternyatakan *cukup tertata

dengan baik.

2

Sedang-Cukup : struktur teks eksposisi tidak

lengkap (dua komponen tidak ada) *urutan

kurang logis dan kurang terorganisir

(pernyataan, argumentasi, pernyataan ulang)

*gagasan kacau, terpotong-potong

1

Sangat Kurang-kurang : struktur teks eksposisi

sangat tidak lengkap (lebih dari dua komponen

tidak ada dalam teks) *urutan tidak logis dan

tidak terorganisir (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) *gagasan tidak dapat

dipahami *cerita tidak selesai.

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

4

Sangat Baik-sempurna : menggunakan kaidah

kebahasaan teks eksposisi sangat lengkap

*pemanfaatan kaidah kebahasaan sangta baik

*konstruksi kompleks dan efektif *hanya

terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk

kebahasaan.

3

Cukup-Baik : menggunakan kaidah kebahasaan

teks eksposisi cukup lengkap *penggunaan

kaidah kebahasaan cukup baik *konstruksi

sederhana, tetapi efektif *kesalahan kecil pada

konstruksi kompleks *terjadi sejumlah

kesalahan tetapi makna tidak kabur.

2

Sedang- Cukup : penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi sedang lengkap

*penggunaan kaidah kebahasaan teks eksposisi

kurang baik *terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat *makna membingungkan

atau kabur.

Sangat Kurang-kurang : penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi tidak lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

1 *kurang menguasai penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi *tidak menguasai

aturan sintaksis *terdapat banyak kesalahan

*tidak efektif *tidak layak dinilai.

Keefektifan

Kalimat

4

Sangat Baik-sempurna : konstruksi kompleks

dan efektif *terdapat hanya sedikit kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, preposisi).

3

Cukup-Baik : konstruksi sederhana *tetapi

efektif *terdapat kesalahan pada konstruksi

kompleks *terjadi sejumlah kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, preposisi), tetapi makna cukup

jelas.

2

Sedang-cukup : terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering

tejadi kesalahan pada kalimat negasi,

urutan/fungsi kata, artikel, pronomina,

preposisi) *makna membingungkan atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai tata

kalimat *terdapat banyak kesalahan *tidak

komunikatif *tidak layak dinilai.

Penggunaan

Bahasa

4

Sangat Baik-sempurna : menguasai aturan

penulisan *terdapat sedikit kesalahaan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital dan

penataan paragraf.

3

Cukup-Baik : menguasai aturan penulisan

*terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan

paragraf.

2

Sedang-Cukup : sering terjadi kesalahan ejaan

tanda baca, ejaan, penggunaan huruf kapital,

dan penataan paragraf *tulisan tangan tidak

jelas *makna membingungkan atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai aturan

penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf *tulisan tidak terbaca *tidak

layak dinilai.

Petunjuk penskoran:

Nilai = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

(𝟐𝟎) X 100 = ……….(hasil akhir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

4. Lembar Instrumen

1. Tes awal/ pretest

Materi Pokok Teks Eksposisi

1. Bacalah teks eksposisi berikut di bawah ini !

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan Indonesia saat ini mengalami suatu perubahan yang

sangat signifikan. Perubahan tersebut berhubungan dengan kurikulum yang

digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Yang mana, kurikulum 2006 yang

sudah lama digunakan dirubah dengan kurikulum 2013. Meskipun tidak semua

sekolah menggunakan kurikulum tersebut. Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan memaparkan bahwa,

kurikulum 2013 diutamakan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A

atau sekolah bertaraf Internasional. Terjangkaunya distribusi buku juga menjadi

syarat terhadap sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Kemendikbud juga

menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap,

pengetahuan, keterampilan, karakter yang dilandasi pendekatan ilmiah.

Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan

antara proses belajar dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha

Kuasa kepada manusia yang diberi berkat untuk mengelola alam ini. Khususnya

mengacu pada proses belajar mengajar yang dimulai dengan mengamati,

menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta. Musliar Kasim selaku wakil

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berpendapat, bahwa Kurikulum 2013 lebih

Nama :

Kelas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

menitikberatkan praktik daripada hafalan. Karena selama ini, peserta didik banyak

dibebani hafalan yang justru dinilai kurang menumbuhkan kreativitas.

Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin mencetak anak bangsa

Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Dalam kurikulum 2013

setiap peserta didik dididik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan

karakter. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta mengatakan

bahwa kurikulum 2013 ini mempunyai tujuan untuk mencetak karakter generasi

berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga

menonjolkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga

generasi masa depan tetap mempunyai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan

berkualitas.

Akan tetapi, banyak juga dari masyarakat yang menolak penerapan

kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dinilai sangat mendadak dan

cenderung dipaksakan. Bahkan, ada yang berpendapat kurikulum ini kurang fokus

sebab menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang

berbeda. Walaupun mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana,

namun tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan

semakin menurun karena mata pelajaran tersebut tidak dibahas secara utuh dan

dibuat secara terpisah-pisah.

2. Tentukanlah struktur teks eksposisi dari teks di atas !

No. Struktur Kutipan kalimat/dialog

1. Pernyataan ulang (tesis)

2. Argumentasi

3. Penegasan ulang

3. Tuliskanlah kaidah kebahasaan teks eksposisi yang terdapat dalam teks

eksposisi di atas !

4. Buatlah sebuah teks eksposisi dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Tema bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

b. Gunakanlah struktur teks eksposisi sebagai berikut.

1) Pernyataan

2) Argumentasi

3) Pernyataan ulang

c. Menggunakan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

d. Menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat (sesuai dengan

PEUBI)

2. Tes Akhir/Posttest

Materi Pokok Teks Eksposisi

1. Simaklah teks eksposisi yang berjudul “Pendidikan Remaja” !

Pendidikan Remaja

Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa

ini merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada

masa itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus

mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yang jujur, kreatif,

peduli, santun, dan percara diri.

Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri

yang lebih daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang

dewasa untuk mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke

perbuatan negatif. Jika pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak

yang membanggakan orang tuanya.

Pendidikan Karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di

dalam pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious yang dapat

Nama :

Kelas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada

lingkungan sosial. Di samping itu mereka juga diajarkan nilai toleransi dan cinta

damai atau nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja yang mempunyai sifat

pengasih.

Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat

membuntuk remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di

tingkat nasional maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki

karakter kuat. Nilai positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat

kegiatan remaja terarah dan akan mempunyai budi pekerti yang baik.

2. Tentukanlah struktur teks eksposisi dari teks di atas !

No. Struktur Kutipan kalimat/dialog

1. Pernyataan ulang (tesis)

2. Argumentasi

3. Penegasan ulang

3. Tuliskanlah kaidah kebahasaan teks eksposisi yang terdapat dalam teks di

atas !

4. Buatlah sebuah teks eksposisi dengan ketentuan sebagai berikut.

e. Tema bebas

f. Gunakanlah struktur teks eksposisi sebagai berikut.

4) Pernyataan

5) Argumentasi

6) Pernyataan ulang

g. Menggunakan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

h. Menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat.

Yogyakarta, 03 April 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Peneliti,

Chrincy C. Tumbey

Guru Mata Pelajaran Dosen Pembimbing

Yasinta Wuri Handayani, S.Pd Dr. Yuliana Setyningsih, M.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Kelas Think Talk Write (TTW)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Teks Eksposisi

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Tahun Pelajaran : 2017/2018

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,

proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

3.4.1 Mengidentifikasi struktur isi

dan

kaidah kebahasaan teks

eksposisi

yang didengar atau dibaca.

3.4.2 Menganalisis struktur isi dan

kaidah kebahasaan teks

eksposisi.

4.4 Mengonstruksikan teks

eksposisi dengan memerhatikan isi

(permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan rekomendasi),

struktur dan kaidah kebahasaan.

4.4.3 Membuat kerangka teks

eksposisi.

4.4.4 Mencipta teks eksposisi

dengan memperhatikan

struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks ekposisi dan melalui diskusi kelompok, peserta

didik mampu mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasaan yang

tekandung dalam teks eksposisi dalam teks bacaan teks eksposisi dengan

tepat.

2. Setelah membaca teks eksposisi dan melalui diskusi kelompok, peserta

didik mampu menganalisis struktur isi dan kaidah kebahasaan teks

eksposisi dengan benar.

3. Setelah membaca teks eksposisi dan melalui diskusi kelompok, peserta

didik mampu membuat teks eksposisi dengan memperhatikan struktur dan

kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

4. Setelah membuat kerangka teks eksposisi, peserta didik mampu

mengembangkan/mencipta teks eksposisi dengan memperhatikan struktur

dan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian teks eksposisi. (terlampir)

2. Struktur teks eksposisi. (terlampir)

3. Unsur kaidah kebahasaan dalam teks eksposisi. (terlampir)

4. Metode-metode teks eksposisi. (terlampir)

5. Langkah-langkah menyusun teks eksposisi/kerangka karangan. (terlampir)

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : Penugasan, ceramah, tanya jawab, diskusi kelas

3. Model : Think Talk Write (TTW)

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. LCD

2. Laptop

3. Spidol

4. Papan tulis

G. Sumber Belajar

- Kementerian Pendidikan. 2016. Bahasa Indonesia untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X (Ed. Revisi 2016). Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

- Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA

kelas X. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

Orientasi

• Peserta didik merespon salam dari

guru dengan penuh semangat.

• Peserta didik bersama guru

mengawali pembelajaran dengan

berdoa (PPK{religius}).

• Peserta didik menyampaikan kondisi

dan kesiapannya untuk memulai

pelajaran.

• Peserta didik dipresensi oleh guru.

Apersepsi

• Guru memberikan pertanyaan

mengenai materi pembelajaran

sebelumnya.

• Guru memberikan tanya jawab

seputar pengetahuan peserta didik

tentang materi yang akan dipelajari.

Motivasi

• Guru menyampaikan informasi

mengenai gungsi pembelajaran dan

kaitannya dengan konteks

kehidupan.

Pemberian Acuan

• Guru menyampaikan kompetensi

dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

dalam materi pembelajaran.

• Guru menyampaikan langkah-

langkah pembelajaran yang dilalui

peserta didik.

10’

Kegiatan Inti Think (Berpikir)

1. Peserta didik mencermati penjelasan

guru tentang pengertian eksposisi,

struktur dan kaidah kebahasaan teks

eksposisi. (mengamati, PPK [rasa

ingin tahu/integritas], literasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

2. Peserta didik membaca contoh

sebuah teks eksposisi yang berjudul

“Perubahan Kurikulum di

Indonesia”. (mengamati, PPK [rasa

ingin tahu/integritas], literasi).

Peserta didik diajak untuk

memikirkan pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan teks yang

dibagikan. (menanya, literasi,

collaboration, critical thingking,

communication).

3. Peserta didik berpikir tentang

permasalahan perubahan kurikulum

di Indonesia. (menalar, literasi,

critical thingking, ).

4. Peserta didik membuat catatan-

catatan dari apa yang telah mereka

pikirkan sebelumnya untuk

didiskusikan dengan kelompoknya.

(mengumpulkan informasi, PPK

[rasa ingin tahu dan tanggung

jawab], literasi, critical thinking,

communication, creative).

5. Peserta didik membuat catatan

pribadi mengenai hal-hal yang tidak

dipahami dalam bacaan teks

eksposisi tersebut. (mengumpulkan

informasi, PPK [rasa ingin tahu

dan tanggung jawab], literasi,

critical thinking, communication,

collaboration).

Talk (Berdiskusi)

6. Dengan dibantu guru, peserta didik

membuat kelompok yang terdiri dari

4-5 orang dan berdiskusi dengan

kelompoknya masing-masing

membahas mengenai struktur dan

kaidah kebahasaan yang terkandung

didalam teks tersebut. (menanya,

literasi, collaboration, critical

thingking, communication).

7. Setelah berdiskusi, mencari tahu dan

mencoba mengidentifikasi struktur

dan kaidah kebahasaan teks

ekspossisi, peserta didik didampingi

oleh guru untuk mendiskusikan dan

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

menjelaskan struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

(mengumpulkan informasi, PPK

[rasa ingin tahu dan tanggung

jawab], literasi, critical thinking,

communication, collaboration).

8. Peserta didik saling bertukar

informasi dan saling memberikan

solusi atas analisis yang akan

dituliskan menjadi teks eksposisi.

(4C= Communicative) (menanya,

PPK [rasa ingin tahu], critical

thinking, communication)

Write (Menulis)

9. Peserta didik menyimpulkan

pengetahuan yang didapatkan dari

berpikir dan berdiskusi secara

mandiri. (mengolah informasi, PPK

[rasa ingin tahu], critical thinking,

communication)

10. Peserta didik secara mandiri

membuat kerangka teks eksposisi

dengan mengembangkan topik yang

ada. . (mengolah informasi, PPK

[mandiri dan tanggung jawab],

literasi, creative, critical thinking,

HOTS).

11. Peserta didik secara mandiri

mengembangkan kerangka teks

eksposisi (mencipta) dengan

memperhatikan struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi.

(mengolah informasi, PPK [mandiri

dan tanggung jawab], literasi,

creative, critical thingking, HOTS).

12. Peserta didik mengonstruksikan

sendiri pengetahuan sebagai hasil

kolaborasi dalam bentuk tulisan teks

eksposisi. Guru mendampingi siswa

mempresentasikan hasil tulisannya

secara singkat.

(mengkomunikasikan, PPK

[percaya diri], communication).

13. Peserta didik yang lain diminta

menanggapi, mengkritisi, dan

mengevaluasi hasil teks eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

temannya. (mengkomunikasilan,

PPK [percaya diri], critical

thinking, communication, HOTS).

14. Peserta didik mengumpulkan hasil

pekerjaannya kepada guru. (PPK

[tanggung jawab]).

15. Secara bersama-sama, peserta didik

diajak untuk menarik kesimpulan

terhadap metari pembelajaran yang

didapat selama proses pembelajaran

berlangsung (communication,

critical thingking).

Kegiatan

Akhir

16. Dengan sikap jujur, kreatif,

responsif, dan santun peserta didik

bersama guru menyimpulkan

pembelajaran.

17. Peserta didik melakukan refleksi

proses pembelajaran. (PPK

[integritas]

18. Peserta didik dan guru

merencanakan tindak lanjut

pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

19. Peserta didik berdoa dan merespons

salam di akhir pembelajaran. (PPK

[religius]).

10’

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Aspek sikap : Lembar observasi

b. Aspek pengetahuan (30%) : Tes awal (pretest) & tes

akhir (posttest)

c. Aspek keterampilan (70%) : Tes awal (pretest) & teks

akhir (posttest)

2. Bentuk Instrumen : Soal uraian (uraian)

3. Pedoman Penilaian :

d. Sikap

Lembar Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

No. Aspek yang dinilai 1 2 3 4

1. Peserta didik mengawali dan mengakhiri

pembelajaran dengan berdoa secara serius.

2. Peserta didik saling menghargai dan

menghormati temannya yang memiliki suku,

agama, ras, budaya, dan gender yang berbeda.

3. Peserta didik menghargai keberadaan guru di

kelas.

4. Peserta didik bersikap jujur dalam

mengerjakan setiap tugas yang diberikan.

5. Peserta didik mematuhi tata tertib yang

berlaku di sekolaj.

6. Peserta didik mengerjakan dan

mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

7. Peserta didik saling menghargai pendaat

orang lain.

8. Peserta didik mampu berkerja sama dengan

siapa pun yang memiliki latar belakang,

pandangan, dan keyakinan yang berbeda.

9. Peserta didik aktif dalam berdiskusi.

10. Peserta didik saling menghargai pendapat

orang lain.

Keterangan:

1 kurang

2 Cukup

3 Baik

4 sangat baik

Petunjuk Penskoran :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

60𝑥 4 =

Pedoman skor dan kriteria aspek sikap :

Skor Kriteria

3,33 < skor < 4,00 A (Sangat baik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

2,33 < skor < 3,33 B (Baik)

1,33 < skor < 2,33 C (Cukup)

< 1,33 D (Kurang)

Permendikbud No. 81 A Tahun 2013

d. Pengetahuan (bobot: 30%)

Penilaian Aspek Pengetahuan

Nama :

Skor :

Aspek yang

Dinilai

Skor Kriteria

Struktur Isi

Teks

Eksposisi

4 Sangat Baik-sempurna : analisis terhadap struktur

teks ekpsosisi (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) sudah tepat *tidak terjadi

kesalahan *lengkap.

3 Cukup- Baik : analisis terhadap struktur teks

eksposisi masih terdapat satu atau dua kesalahan

*hanya terjadi beberapa kesalahan *cukup lengkap.

2 Sedang-Cukup : terjadi kesalahan analisis lebih

dari dua struktur *salah mengidentifikasi struktur

teks lebih dari dua struktur *kurang lengkap.

1 Sangat Kurang-kurang : banyak terjadi kesalahan

analisis struktur teks *analisis kacau *tidak layak

dinilai.

Analisis

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

4 Sangat Baik-sempurna : analisis terhaap kaidah

kebahasaan ekposisi sudah tepat *tidak terjadi

kesalahan *lengkap *analisis detail.

3 Cukup-Baik : terjadi kesalahan kaidah kebahasaan

eksposisi masih terdapat beberapa kesalahan, tetapi

tidak begitu menganggu *terjadi beberapa

kesalahan *cukup lengkap *analisis cukup detail.

2 Sedang-Cukup : cukup banyak terjadi kesalahan

dalam menganalisis kaidah teks *masih belum

menguasai kaidah kebahasaan teks eksposisi

*kurang lengkap *analisis kurang detail.

1 Sangat Kurang-kurang : banyak sekali terjadi

kesalahan analisis teks eksposisi *sangat belum

menguasai kaidah kebahasaan teks eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

*analisis kacau *tidak layak dinilai.

Jumlah Penilaian

Komentar :

Petunjuk penskoran:

Nilai = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

(𝟏𝟔) X 100 = ……….(hasil akhir)

e. Keterampilan (bobot 70%)

Aspek Penilaian Keterampilan

Nama :

Skor :

Aspek yang

Dinilai

Skor Kriteria

Isi

4

Sangat Baik-sempurna : menguasai topik tulisan

*pengembangan pernyataan pendapat (tesis)

*argumentasi *penegasan ulang pendapat secara

lengkap *relevan dengan topik yang dibahas.

3

Cukup- Baik : cukup menguasai permasalahan,

cukup memadai, pengembangan tesis terbatas,

relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci.

2

Sedang-Cukup : penguasaan permasalahan

terbatas *substansi kurang *pengembangan topik

tidak memadai.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai

permasalahan *tidak ada substansi *tidak relevan

*tidak layak dinilai.

Struktur

(Pernyataan

pendapat,

argumentasi,

penegasan

ulang)

4

Sangat Baik-sempurna : struktur teks eksposisi

lengkap *urutan logis (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) *gagasan diungkapkan dengan

jelas *tertata dengan baik *kohesif.

3

Cukup-Baik : struktur teks eksposisi cukup

lengkap (hanya satu komponen yang tidak ada)

*urutan cukup logis tetapi kurang terorganisir

(pernyataan, argumentasi, pernyataan ulang),

tetapi ide utama ternyatakan *cukup tertata

dengan baik.

2

Sedang-Cukup : struktur teks eksposisi tidak

lengkap (dua komponen tidak ada) *urutan

kurang logis dan kurang terorganisir (pernyataan,

argumentasi, pernyataan ulang) *gagasan kacau,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

terpotong-potong

1

Sangat Kurang-kurang : struktur teks eksposisi

sangat tidak lengkap (lebih dari dua komponen

tidak ada dalam teks) *urutan tidak logis dan

tidak terorganisir (pernyataan, argumentasi,

pernyataan ulang) *gagasan tidak dapat

dipahami *cerita tidak selesai.

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

4

Sangat Baik-sempurna : menggunakan kaidah

kebahasaan teks eksposisi sangat lengkap

*pemanfaatan kaidah kebahasaan sangta baik

*konstruksi kompleks dan efektif *hanya terjadi

sedikit kesalahan penggunaan bentuk

kebahasaan.

3

Cukup-Baik : menggunakan kaidah kebahasaan

teks eksposisi cukup lengkap *penggunaan

kaidah kebahasaan cukup baik *konstruksi

sederhana, tetapi efektif *kesalahan kecil pada

konstruksi kompleks *terjadi sejumlah kesalahan

tetapi makna tidak kabur.

2

Sedang- Cukup : penggunaan kaidah kebahasaan

teks eksposisi sedang lengkap *penggunaan

kaidah kebahasaan teks eksposisi kurang baik

*terjadi kesalahan serius dalam konstruksi

kalimat *makna membingungkan atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : penggunaan kaidah

kebahasaan teks eksposisi tidak lengkap *kurang

menguasai penggunaan kaidah kebahasaan teks

eksposisi *tidak menguasai aturan sintaksis

*terdapat banyak kesalahan *tidak efektif *tidak

layak dinilai.

Keefektifan

Kalimat

4

Sangat Baik-sempurna : konstruksi kompleks

dan efektif *terdapat hanya sedikit kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, preposisi).

3

Cukup-Baik : konstruksi sederhana *tetapi

efektif *terdapat kesalahan pada konstruksi

kompleks *terjadi sejumlah kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas.

2

Sedang-cukup : terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering

tejadi kesalahan pada kalimat negasi,

urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

*makna membingungkan atau kabur.

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai tata

kalimat *terdapat banyak kesalahan *tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

1 komunikatif *tidak layak dinilai.

Penggunaan

Bahasa

4

Sangat Baik-sempurna : menguasai aturan

penulisan *terdapat sedikit kesalahaan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital dan

penataan paragraf.

3

Cukup-Baik : menguasai aturan penulisan

*terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan

paragraf.

2

Sedang-Cukup : sering terjadi kesalahan ejaan

tanda baca, ejaan, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf *tulisan tangan tidak jelas

*makna membingungkan atau kabur.

1

Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai aturan

penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf *tulisan tidak terbaca *tidak

layak dinilai.

Petunjuk penskoran:

Nilai = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

(𝟐𝟎) X 100 = ……….(hasil akhir)

a. Lembar Instrumen

3. Tes awal/ pretest

Materi Pokok Teks Eksposisi

1. Bacalah teks eksposisi berikut di bawah ini !

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Nama :

Kelas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Sistem pendidikan Indonesia saat ini mengalami suatu perubahan yang

sangat signifikan. Perubahan tersebut berhubungan dengan kurikulum yang

digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Yang mana, kurikulum 2006 yang

sudah lama digunakan dirubah dengan kurikulum 2013. Meskipun tidak semua

sekolah menggunakan kurikulum tersebut. Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan memaparkan bahwa,

kurikulum 2013 diutamakan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A

atau sekolah bertaraf Internasional. Terjangkaunya distribusi buku juga menjadi

syarat terhadap sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Kemendikbud juga

menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap,

pengetahuan, keterampilan, karakter yang dilandasi pendekatan ilmiah.

Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan

antara proses belajar dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha

Kuasa kepada manusia yang diberi berkat untuk mengelola alam ini. Khususnya

mengacu pada proses belajar mengajar yang dimulai dengan mengamati,

menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta. Musliar Kasim selaku wakil

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berpendapat, bahwa Kurikulum 2013 lebih

menitikberatkan praktik daripada hafalan. Karena selama ini, siswa banyak

dibebani hafalan yang justru dinilai kurang menumbuhkan kreativitas.

Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin mencetak anak bangsa

Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Dalam kurikulum 2013

setiap siswa dididik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan karakter.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta mengatakan bahwa

kurikulum 2013 ini mempunyai tujuan untuk mencetak karakter generasi

berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga

menonjolkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga generasi

masa depan tetap mempunyai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan berkualitas.

Akan tetapi, banyak juga dari masyarakat yang menolak penerapan

kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dinilai sangat mendadak dan

cenderung dipaksakan. Bahkan, ada yang berpendapat kurikulum ini kurang fokus

sebab menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

berbeda. Walaupun mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana,

namun tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa akan semakin

menurun karena mata pelajaran tersebut tidak dibahas secara utuh dan dibuat

secara terpisah-pisah.

2. Tentukanlah struktur teks eksposisi dari teks di atas !

No. Struktur Kutipan kalimat/dialog

1. Pernyataan ulang (tesis)

2. Argumentasi

3. Penegasan ulang

3. Tuliskanlah kaidah kebahasaan teks eksposisi yang terdapat dalam teks

eksposisi di atas !

4. Buatlah sebuah teks eksposisi dengan ketentuan sebagai berikut.

i. Tema bebas

j. Gunakanlah struktur teks eksposisi sebagai berikut.

7) Pernyataan

8) Argumentasi

9) Pernyataan ulang

k. Menggunakan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

l. Menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat.

5. Tes Akhir/Posttest

Materi Pokok Teks Eksposisi

Nama :

Kelas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

1. Simaklah teks eksposisi yang berjudul “Pendidikan Remaja” !

Pendidikan Remaja

Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa

ini merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada

masa itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus

mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yang jujur, kreatif,

peduli, santun, dan percara diri.

Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri

yang lebih daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang

dewasa untuk mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke

perbuatan negatif. Jika pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak

yang membanggakan orang tuanya.

Pendidikan Karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di

dalam pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious yang dapat

menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada

lingkungan sosial. Di samping itu mereka juga diajarkan nilai toleransi dan cinta

damai atau nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja yang mempunyai sifat

pengasih.

Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat

membuntuk remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di

tingkat nasional maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki

karakter kuat. Nilai positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat

kegiatan remaja terarah dan akan mempunyai budi pekerti yang baik.

2. Tentukanlah struktur teks eksposisi dari teks di atas !

No. Struktur Kutipan kalimat/dialog

1. Pernyataan ulang (tesis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

2. Argumentasi

3. Penegasan ulang

3. Tuliskanlah kaidah kebahasaan teks eksposisi yang terdapat dalam teks di

atas !

4. Buatlah sebuah teks eksposisi dengan ketentuan sebagai berikut.

m. Tema bebas

n. Gunakanlah struktur teks eksposisi sebagai berikut.

10) Pernyataan

11) Argumentasi

12) Pernyataan ulang

o. Menggunakan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

p. Menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat.

Yogyakarta, 03 April 2018

Peneliti,

Chrincy C. Tumbey

Guru Mata Pelajaran Dosen Pembimbing

Yasinta Wuri Handayani, S.Pd Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI

a. Pengertian Teks Eksposisi

Pengertian teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf

dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau

memberikan pengertian dengan gaya tulisan yang singkat, akurat dan padat atau

juga merupakan bentuk retorika yang sering digunakan dalam menyampaikan

uraian-uraian ilmiah popular dan uraian-uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha

mempengaruhi pendapat orang lain.

Teks eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi

menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik. Paragraf

eksposisi ini bersifat ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi. Ragam teks eksposisi

ini sering digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun

tulisan. Misalnya, ketika kalian melakukan diskusi dalam forum seminar,

seseorang yang menyampaikan argumen dalam debat pendapat dan sebagainya.

b. Struktur Teks Eksposisi

1) Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan

pembaca pada posisi tertentu, karena dengan teks yang digunakan penulis itu

ingin mengemukakan pendapat, maka pembaca bisa berada pada posisi yang

sependapat atau posisi yang bersebrangan dengannya.

2) Argumentasi atau alasan

Bagian dari teks eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan

pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan

secara garis besar di dalam pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

ulang dan menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf. Pengembangan

argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui penyajian contoh dan alasan.

3) Penegasan ulang pendapat (simpulan)

Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang

telah disajikan di dalam bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan,

sehingga semua teks eksposisi mempunyainya.

c. Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksposisi

1) Kelengkapan dan Penguasaan Isi Teks

Pada bagian ini, penulis harus menulis fakta dan menguasai permasalahan

yang dibahas, serta mengembangkan sesuai dengan struktur teks eksposisi.

2) Keruntutan dan Kelengkapan Struktur Teks

Pada bagian ini, penulis harus mengungkapkan gagasan secara jelas dan

terorganisasi secara baik dalam hal kohesi dan koherensi antar paragraf.

Kohesi dan koherensi adalah dua unsur yang menyebabkan sekelompok

kalimat membentuk kesatuan makna.

a. Kohesi

Kohesi merujuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara

eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan (Alwi,

dkk 2003:41). Kohesi adalah keserasian hubungan antar unsur

yang satu dengan unsur yang lain dalam teks. Kohesi mengacu

pada aspek bentuk atau aspek formal bahasa. Kohesi atau

keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya.

b. Koherensi

Koherensi adalah pengaturan secara rapi suatu gagasan, fakta dan

ide menjadi suatu untaian yang berkaitan logis sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

mempunyai kesatuan maknya yang utuh dan mudah memami pesan

yang dihubungkan.

3) Kosakata

Pada bagian ini, penulis harus menulis dengan pilihan kata yang sesuai dan

menguasai banyak kosakata.

4) Penggunaan Kalimat

Dalam hal penggunaan kalimat, penulis harus menulis kalimat, konjungsi,

pemilihan kata, penggunaan artikal, pronomina, dan preposisi secara

efektif.

a. Kalimat Efektif

Kalimat tidak boleh dipahami hanya sekadar bangunan kebahasaan yang

minimanl terdiri atas unsur subjek dan predikat. Kalimat juga tidak cukup

dipahami hanya sebagai satuan kebahasaan terkecil yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan ide atau gagasan yang utuh. Keraf (dalam Wibowo 2001: 20-25)

menyatakan bahwa kalimat efektif mempersolakan bagaimana ia dapat mewakili

secara tepat isi pikiran atau perasaan penulisnya, bagaimana ia dapat mewakilinya

secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembeacanya terhadap apa yang

dibicarakan. Kalimat yang efektif selalu berusaha afar ide pokok selalu mendapat

tekanan dalam pikiran pembacanya. Menurut Rahardi (2009: 93) prinsip utama

yang harus dikuasai oleh seseorang agar dapat mengonstruksi kalimat yang efektif

adalah bahwa kalimat itu harus disuun dengan memperimbangkan dan

memperhitungkan kesepadanan bentuk atau kesepadanan strukturnya. Prinsip

kesepadanan struktur itu di antaranta terlihat dari (1) adanya kejelasan subjek, (2)

tidak adanya subjek ganda, (3) tidak adanya kesalahan dalam pemanfaatn

konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat, (4) adanya kejelesan subjek

dan predikat kalimat. Kejelasan subjek dapat dijamin dari tidak ditempatkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

preposisi atau kata depan di depan subjek kalimat, sedangkan kejelasan predikat

dijamin dari tidak adanya ‘yang’ di depan predikat itu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah

ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi

kebahasaan tertentu pula. Hal yang harus diungkapkan dalam kalimat efektif,

yiatu kalimat yang menimbulkan daya khayal pada pembaca, minimal mendekati

apa yang dipikirkan penulis.

b. Konjungsi

Konjungsi (kata sambung) adalah bentk atau stuan kebahasaan yang

berfungsi sebagai penyambung, perangkai, atau penghubung antara kata dengan

kata, frasa dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan

seterusnya (Tarigan dalam Mulyana, 2005: 29). Konjungsi (kata hubung) adalah

kata yang berfungsi menghubungkan antar satuan bahasa sehingga terjalin

kepaduan.

c. Diksi atau Pilihan Kata

Menurut Ramlan, dkk (1990: 71) setiap kata memiliki makna tertentu yang

berbeda dengn kata yang lain. Kendatipun ada beberapa kata yang secara sekilas

namapk memiliki makna yang hampir sama, tetapi jika diteliti lebih seksama lagi

akan tampaklah bahwa masing-masing kata itu memiliki perbedaan. Banyaknya

kata yang mempunyai kemiripan, menuntut ketelitian sebelum menggunakannya.

Pemilihan kata diperhatikan ketepatan makna dan kelaziman pemakaiannya.

Keraf (2006: 22-23) mengungkapkan pengertian pilihan kata atau diksi jauh

lebih luas dari apa yang dipatulkan oleh jalinan kata-kata itu. Gaya bahasa sebagai

bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan yang individual atau

karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi, sedangkan menurut

Wibowo (2001: 26) pada dasarnya diksi atau pilihan kata bertalian serta dengan

masalah ketepatan dan kesesuaian dalam memilih kata-kata.

Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa

diksi adalah pemilihan kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan.

Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata mana yang harus dipakai untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata yang tepat

atau menggunakan ungkapan dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam

situasi untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas.

Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang

berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar,

sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana.

d. Artikal

Artikal atau kata sandang adalah kata yang memiliki fungsi untuk

menjadikan suatu kata menjadi kata benda. Fungsi artikal akan jelas jika kata itu

berada dalam suatu kalimat. Kata-kata yang dapat dipakai sebagai artikal adalah

si, sang, para, bang, yang, nya. Kadang dapat pula menggunakan kata-kata seperti

ini, itu, seorang, suatu, sebuah dan sebagainya.

e. Pronomina

Dalam Buku Praktis Bahasa Indonesia I (2003: 104) yang diterbitkan oleh

Pusat Bahasa DEPDIKNAS menyebutkan bahwa pronomina disebut juga kata

ganti. Kata ganti yang dimaksud buka mengganti tetapi mengacu pada wujud

tertentu yang terdapat dala perisitiwa pertuturan. Pengacuan itu dapat bersifat di

luar bahasa ataupun di dalam bahasa. Pronomina dapat dibagi atas pronomina

persona (saya, kamu, dan mereka), pronomna penunjuk (ini, itu, sana dan sini),

dan pronomina penanya (lain, apa, siapa, dan mengapa).

Pendapat lain dari Marhiyanto (2008: 104-107) menjelaskan bahwa

pronomina atau kata ganti adalah kata yang bertugas menggantikan kata benda

yang telah disebut atau setidak-tidaknya telah dikenal. Pronomina dibagi atas

beberapa jenis, yaitu pronomina persona (orang permata, kedua dan ketiga),

pronomina pemilik (-nya,-mu, mereka), dan pronomina penanya (apa, siapa,

kapan, dimana, mengapa, bagaimana, barangsiapa, yang).

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pronomina (kata ganti)

adalah kata yang berfungsi menggantikan kata benda yang telah disebutkan

sebelumnya sehingga tidak perlu menyebut berulang-ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

f. Preposisi

Preposisi adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan kata lain

serta sangat menentukan sifat perhubungannya (Marhiyanto, 2008: 113). Preposisi

terdiri atas dua macam yaitu 1) preposisi asli (sehati), biasanya menggunakan

kata, di, ke, dari dan untuk, 2) preposisi pinjaman, biasanya menggunakan kata

antara lain atas, dalam dengan, terhadap dan hingga.

Pendapat lain dikemukakan oleh Rahardi (2010: 64) yang menyatakan

bahawa preposisi atau kata depan lazimnya hadir di depan kata lain di dalam

kalimat dan berada di depan nomina, adjektiva, dan adverbia. Preposisi dapat

dibedakan menjadi bermacam-macam, ada yang sifatnya dasar, tetapi ada pula

yang sifatnya turunan.

Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa preposisi (kata depan)

adalah kata yang hadir di depan nomina, adjektiva, dan adverbial sebagai

penghubung kata.

5) Mekanik Penulisan

Dalam hal mekanik penulisan, penulis harus menulis teks dengan

memperhatikan ejaan yang benar dan tepat sesuai Ejaan yang Disempurnakan

(EYD) dan menggunakan tanda baca sesuai kaidah yang berlaku.

d. Metode-metode dalam Teks Eksposisi

Metode identifikasi merupakan sebuah metode yang menyebutkan ciri-ciri

atau unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat

mengenal objek itu dengan tepat dan jelas. Dalam keseharian kita sering

menggunakan metode ini untuk menjawab pertanyaan apa, siapa dan di mana.

Metode perbandingan merupakan suatu metode untuk mengungkapkan

kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara dua objek atau lebih.

Metode ini digunakan untuk membantu pembaca dalam memahami dengan jelas

suatu objek yang sudah diketahui. Tujuan dari metode perbandingan yaitu, 1)

menyampaikan informasi tentang suatu hal, dengan menghubungkannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

hal lain yang telah dikenal pembava, 2) menyampaikan dua pokok persolan atau

lebih sekaligus dengan menghubungkannya dengan prinsip-prinsip umum

bersama, 3) membandingkan dua pokok yang dikenal untuk menyampaikan suatu

prinsip umum atau gagasan umum. Metode ini berusaha memberikan gambaran

atau penjelasan yang khususu atau konkret atau suatu prinsio umum atau gagasan

umum. Penulis ini menjelaskan suatu prinsip umum atau suatu kaidah yang lebih

luas ruang lingkupnya, dengan menunjukkan suatu yang khusus, tetapi khusus itu

tercakup dalam prinsip yang umum itu.

Metode klasifikasi merupakan suatu metode untuk menempatkan barang-

barang atau mengelompokkan bermacam-macam subjek dalam satu kelas. Kelas

merupakan suatu konsep mengenai ciri-ciri yang serupa yang harus dimiliki oleh

barang-barang atau sekelompok subjek tertentu. Barang-barang atau bermacam-

macam subjek yang dikelompokkan dalam satu kelas harus memiliki pertalian

yang jelas dan logis.

Metode definisi merupakan suatu proses yang berusaha meletakkan

dimana batas-batas penggunaan sebuah kata. Dalam pengertian luas, definisi

mencakup pengertian membatasi pengertian suatu barang atau hal yang

didefinisikan.

Metode analisis adalah suatu cara membagi suatu objek ke dalam

komponen-komponennya. Analisis selalu berhubungan dengan sesuatu yang utuh.

Analisis sebuah objek dapat dilakukan bila objek itu memiliki sebuah struktur

yang terdiri dari sejumlah komponen. Sebuah komponen dapat diidentifikasi oleh

penulis apabila komponen itu memiliki suatu fungsi tertentu terhadap keseluruhan

konstruksi tersebut. analisis umum adalah pengertian umum yang mencakup

semua analisis yang berusaha menyoroti hal-hal yang nampak maupun yang

berada di balik fenomena lahiriah tanpa memberik corak yang khusus.

e. Langkah-langkah menyusun teks eksposisi/kerangka karangan

1. Menentukan topik yang akan disajikan

Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi

adalah menentukan tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat.

Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai

berikut.

a. Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat

bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu

peristiwa terjadi, dan sebagainya.

b. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.

c. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

2. Menentukan tujuan eksposisi

Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki

tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada

pembaca.

3. Memilih data yang sesuai dengan tema

Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang

harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam

penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di

internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.

4. Membuat kerangka karangan

Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat

kerangkanya secara lengkap dan sistematis.

5. Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan

Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih

lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat

informatif, objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan

maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai

penunjang dari pembahasan itu.

6. Membuat simpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan

harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

Lampiran 5- Hasil Data Statistik CIRC dan TTW

Statistics

Prates_CIRC

N Valid 22

Missing 0

Mean 65,9091

Median 70,0000

Mode 50,00a

Std. Deviation 11,71450

Variance 137,229

Range 35,00

Minimum 50,00

Maximum 85,00

Sum 1450,00

Prates_CIRC

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

50,00 5 22,7 22,7 22,7

55,00 2 9,1 9,1 31,8

60,00 1 4,5 4,5 36,4

65,00 2 9,1 9,1 45,5

70,00 5 22,7 22,7 68,2

75,00 4 18,2 18,2 86,4

80,00 1 4,5 4,5 90,9

85,00 2 9,1 9,1 100,0

Total 22 100,0 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

Statistics

Prates_TTW

N Valid 22

Missing 0

Mean 62,2727

Median 60,0000

Mode 65,00

Std. Deviation 9,47770

Variance 89,827

Range 30,00

Minimum 50,00

Maximum 80,00

Sum 1370,00

Prates_TTW

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

50,00 3 13,6 13,6 13,6

55,00 5 22,7 22,7 36,4

60,00 4 18,2 18,2 54,5

65,00 6 27,3 27,3 81,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

75,00 1 4,5 4,5 86,4

80,00 3 13,6 13,6 100,0

Total 22 100,0 100,0

Statistics

Pascates_CIRC

N Valid 22

Missing 0

Mean 84,3182

Median 85,0000

Mode 85,00

Std. Deviation 4,70447

Variance 22,132

Range 15,00

Minimum 75,00

Maximum 90,00

Sum 1855,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Pascates_CIRC

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

75,00 2 9,1 9,1 9,1

80,00 5 22,7 22,7 31,8

85,00 9 40,9 40,9 72,7

90,00 6 27,3 27,3 100,0

Total 22 100,0 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Statistics

Pascates_TTW

N Valid 22

Missing 0

Mean 79,5455

Median 80,0000

Mode 85,00

Std. Deviation 5,09647

Variance 25,974

Range 15,00

Minimum 70,00

Maximum 85,00

Sum 1750,00

Pascates_TTW

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

70,00 2 9,1 9,1 9,1

75,00 6 27,3 27,3 36,4

80,00 6 27,3 27,3 63,6

85,00 8 36,4 36,4 100,0

Total 22 100,0 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Lampiran 6- Hasil Uji Normalitas

HASIL UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Prates_CIRC ,182 22 ,056 ,906 22 ,039

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pascates_CIRC ,136 22 ,200* ,916 22 ,064

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Prates_TTW ,143 22 ,200* ,940 22 ,196

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pascates_TT

W

,169 22 ,108 ,907 22 ,041

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Lampiran 7- Hasil Uji Homogenitas

HASIL UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

Prates_CIRC_TTW

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

1,999 1 42 ,165

ANOVA

Prates_CIRC_TTW

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups

145,455 1 145,455 1,281 ,264

Within Groups 4768,182 42 113,528

Total 4913,636 43

Test of Homogeneity of Variances

Pascates_CIRC_TTW

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

,442 1 42 ,510

ANOVA

Pascates_CIRC_TTW

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups

250,568 1 250,568 10,417 ,002

Within Groups 1010,227 42 24,053

Total 1260,795 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

Lampiran 8- Hasil Uji Hipotesis Pertama

UJI HIPOTESIS PERTAMA

Group Statistics

Kelas N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pascates kelas A 22 84,3182 4,70447 1,00300

kelas B 22 79,5455 5,09647 1,08657

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

taile

d)

Mea

n

Diffe

rence

Std.

Error

Diffe

rence

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Low

er

Uppe

r

Pas

cat

es

Equal

variances

assumed

,442 ,510 3,2

28

42 ,002 4,772

73

1,478

73

1,788

53

7,756

92

Equal

variances

not

assumed

3,2

28

41,

73

4

,002 4,772

73

1,478

73

1,787

97

7,757

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran 9- Hasil Uji Hipotesis Kedua

UJI HIPOTESIS KEDUA

Group Statistics

Kelas N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

CIRC kelas A 22 65,9091 11,71450 2,49754

kelas B 22 84,3182 4,70447 1,00300

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Diffe

rence

Std.

Error

Diffe

rence

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Lowe

r

Uppe

r

Equal

variances

assumed

20,37

7

,000 -

6,8

40

42 ,000 -

18,40

909

2,691

41

-

23,84

058

-

12,97

760

Equal

variances

not

assumed

-

6,8

40

27,

60

2

,000 -

18,40

909

2,691

41

-

23,92

578

-

12,89

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Group Statistics

Kelas N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

TTW kelas A 22 62,2727 9,47770 2,02065

kelas B 22 79,5455 5,09647 1,08657

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Diffe

rence

Std.

Error

Diffe

rence

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Lowe

r

Uppe

r

Equal

variances

assumed

6,076 ,018 -

7,5

29

42 ,000 -

17,27

273

2,294

27

-

21,90

275

-

12,64

270

Equal

variances

not

assumed

-

7,5

29

32,

20

8

,000 -

17,27

273

2,294

27

-

21,94

482

-

12,60

063

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Lampiran 10- Hasil Prates Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Lampiran 11- Hasil Pascates Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lampiran 12- Surat Izin Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

Lampiran 13- Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Lampiran 14- Foto Kegiatan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

BIODATA PENULIS

Chrincy Caterina Tumbey lahir di Tentena

pada tanggal 25 Desember 1996. Penulis

menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak

(TK) pada tahun 2002. Tahun 2008 penulis

menyelesaikan pendidikan di SD GKST 2

Tentena, Poso, Sulawesi Tengah. Pada tahun

2011, penulis menyelesaikan pendidikan di SMP

GKST 2 Tentena, Poso, Sulawesi Tengah.

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di selesaikan penulis pada tahun 2014

di SMA GKST 2 Tentena, Poso, Sulawesi Tengah. Pada tahun yang sama, yakni

2014 penulis melanjutkan pendidikannya di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia. Penulis mengakhiri pendidikan di Universitas Sanata Dharma dengan

menulis skripsi yang berjudul Keefektifan Model Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) d Model Think Talk Write (TTW) Dalam Pembelajaran

Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Santo Mikael Sleman

Tahun Ajaran 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI