KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS...
Transcript of KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS...
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Bagan Jaya, Kec. Enok, Kab Indragiri Hilir, Provinsi Riau | i
DESA PANTAI KECAMATAN KAPUAS BARAT
KABUPATEN KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Bagan Jaya, Kec. Enok, Kab Indragiri Hilir, Provinsi Riau | ii
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Bagan Jaya, Kec. Enok, Kab Indragiri Hilir, Provinsi Riau | iii
PROFIL DESA PANTAI
KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROGRAM DESA PEDULI GAMBUT
BADAN RESTORASI GAMBUT KEDEPUTIAN BIDANG EDUKASI, SOSIALISASI,
PARTISIPASI DAN KEMITRAAN
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Bagan Jaya, Kec. Enok, Kab Indragiri Hilir, Provinsi Riau | iv
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PEMETAAN SOSIAL DESA PANTAI
TAHUN 2018
PENYUSUN:
1. Sadrakh Balinga sebagai Fasilitator Desa BRG RI
2. ……………sebagai Enumerator Pemetaan Sosial BRG RI
3. ……………sebagai Enumerator Pemetaan Sosial BRG RI
4. Haris Munandar selaku Tim Asistensi Sosial
5. Apriko selaku Tim Asistensi Spasial
6. Desi Martika V. selaku Tim Asistensi Spasial
LEMBAR PERSETUJUAN DESA :
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Kepala Desa dan Sekretaris Desa
Pantai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas menyatakan menyetujui laporan
hasil pemetaan sosial yang dibuat oleh Tim Penyusun Badan Restorasi Gambut
(BRG) dan menyatakan bahwa hasil ini telah disampaikan kepada perwakilan
masyarakat Desa Pantai.
Desa Pantai, .......... Oktober 2018
Sekretaris Desa
……………
Kepala Desa
……………
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | ii
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | iii
KATA PENGANTAR
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Tuhan Y.M.E, karna atas
limpahan kesehatan yang diberikan-Nya kami selaku Tim Penyusun Profil Desa Peduli
Gambut (DPG) dapat menyelesaikan tugas yang diembankan kepada kami sebagaimana
mestinya. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Badan Restorasi Gambut
(BRG) RI yang telah memfasilitasi penyusunan Profil Desa Peduli Gambut ini. Kepada
segenap unsur Pemerintah Desa Pantai yang sangat kooperatif dan responsif selama
proses pengumpulan data, sehingga apa-apa yang menjadi kebutuhhan Tim Penyusun
Profil Desa Peduli Gambut, baik itu berupa data sosial, data spasial, sarana dan prasarana
selama kegiatan pengumpulan data telah disediakan oleh Pemerintah Desa. Kepada
tokoh adat, tokoh masyarakat, kelompok tani, Karang Taruna, Kelompok Perempuan,
dan segenap elemen lembaga sosial formal dan informal yang tidak dapat kami sebutkan
satu per satu yang telah turut juga memberikan kontribusi kepada isi dari Profil Desa
Peduli Gambut ini, kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Tanpa
kerjasama dan komunikasi yang baik antara semua elem yang terlibat, kecil
kemungkinannya kegiatan ini dapat terselesaikan.
Penyusunan Profil Desa Peduli Gambut Desa Pantai dilakukan secara partisipatif,
menempatkan masyarakat desa sebagai pelaku utama dari kegiatan ini. Dengan
demikian data yang muncul di profil desa adalah yang bersumber dari masyarakat Desa
Pantai. Profil Desa Peduli Gambut (DPG) adalah salah satu bentuk komitmen Badan
Restorasi Gambut (BRG) RI dalam melakukan kegiatan pemulihan ekosistem gambut di
desa-desa yang menjadi sasaran dari intervensi program BRG. Berbicara restorasi,
kurang adil rasanya bila kita hanya berbicara tentang upaya-upaya pemulihan ekosistem
gambutnya saja, yang tak kalah pentingnya adalah juga bagaimana merestorasi
komponen lain, dalam hal ini adalah manusia atau masyarakat sekitar yang memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap keberadaan lahan gambut, bersentuhan langsung
dengan lahan gambut di wilayah Desa Pantai. Untuk itu, peningkatan kapasitas
masyarakat disekitar kawasan lahah gambut tentang bagaimana mengelola lahan
gambut yang baik, benar, terukur, dan terarah mutlak diperlukan. Tanpa adanya satu
pemahaman bersama yang utuh tentang pentingnya menjaga ekosistem gambut agar
tetap lestari , rasanya apa yang telah dilakukan selama ini akan menjadi sia-sia.
Kami yakin, dengan niat yang baik dari seluruh unsur yang terlibat untuk sama-
sama menjaga, melestarikan dan mengembalikan fungsi ekosistem gambut di Desa
Pantai apa yang menjadi harapann kita bersama dapat tercapai.
Desa Pantai, Oktober 2018
Tim Pemetaan Sosial Desa Pantai
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | iv
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................................................
1.3. Metodologi dan Pengumpulan Data ......................................................................................
1.4. Struktur Laporan .....................................................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
2.1. Lokasi Desa ..............................................................................................................................
2.2. Orbitasi ....................................................................................................................................
2.3. Batas dan Luas Wilayah ..........................................................................................................
2.4. Fasilitas Umum dan Sosial ......................................................................................................
BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT
3.1. Topografi .................................................................................................................................
3.2. Geomorfologi dan Jenis Tanah ..............................................................................................
3.3. Iklim dan Cuaca .......................................................................................................................
3.4. Keanekaragaman Hayati .........................................................................................................
3.5. Hidrologi di Lahan Gambut .....................................................................................................
3.6. Kerentanan Ekosistem Gambut .............................................................................................
BAB IV KEPENDUDUKAN
4.1. Data Umum Penduduk ...........................................................................................................
4.2. Laju Pertumbuhan Penduduk .................................................................................................
4.3. Tingkat Kepadatan Penduduk ................................................................................................
BAB V PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
5.1. Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan ..............................................................
5.2. Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan ...........................................................
5.3. Angka Partisipasi Pendidikan .................................................................................................
5.4. Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap Tahun 2015 ..................................................
BAB VI KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT
6.1. Sejarah Desa ............................................................................................................................
6.2. Etnis, Bahasa, dan Agama ......................................................................................................
6.3. Legenda ...................................................................................................................................
6.4. Kesenian Tradisional ...............................................................................................................
6.5. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam ........................................................
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | vi
BAB VII PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN
7.1. Pembentukan Pemerintahan .................................................................................................
7.2. Struktur Pemerintahan Desa..................................................................................................
7.3. Kepemimpinan Tradisional.....................................................................................................
7.4. Aktor Berpengaruh .................................................................................................................
7.5. Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Lahan .........................................
7.6. Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Desa ...............................................................
BAB VIII KELEMBAGAAN SOSIAL
8.1. Organisasi Sosial Formal ........................................................................................................
8.2. Organisasi Sosial Nonformal ..................................................................................................
8.3. Jejaring Sosial Desa ...............................................................................................................
BAB IX PEREKONOMIAN DESA
9.1. Pendapatan dan Belanja Desa ...............................................................................................
9.2. Aset Desa ................................................................................................................................
9.3. Tingkat Pendapatan Warga ...................................................................................................
9.4. Industri dan Pengolahan di Desa ...........................................................................................
9.5. Potensi dan Masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut ....................................................
BAB X PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM
10.1. Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam ........................................................................
10.2. Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam ..........................................................................
10.3. Penguasaan Lahan Gambut atau Parit/Handil ......................................................................
10.4. Peralihan Hak Atas Tanah (termasuk Lahan Gambut) .........................................................
10.5. Sengketa Tanah di Lahan Gambut dan Non-Gambut ...........................................................
BAB XI PROYEK PEMBANGUNAN DESA.
11.1. Program Pembangunan Desa ................................................................................................
11.2. Program Kerjasama dengan Pihak Lain .................................................................................
BAB XII PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUT.........................................................................
12.1. Persepsi Terhadap Restorasi Gambut ......................................................................................
BAB XIII PENUTUP ...............................................................................................................................
13.1. Kesimpulan .............................................................................................................................
13.2. Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................................................................
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Orbitrasi Desa Pantai .........................................................................................................
Tabel 2. Batas Administrasi Desa Pantai ..........................................................................................
Tabel 3. Fasilitas umum di Desa Pantai ............................................................................................
Tabel 4. Fasilitas sosial di Desa Pantai ..............................................................................................
Tabel 5. Kalender Musim Desa Pantai...............................................................................................
Tabel 6. Keanekaragaman Fauna Desa Pantai ..................................................................................
Tabel 7. Keanekaragaman Flora Desa Pantai ...................................................................................
Tabel 8. Bagan Kecenderungan Perubahan Keanekaragaman Hayati Desa Pantai..........................
Tabel 9. Jenis Hidrologi di Lahan Gambut di Desa Pantai .................................................................
Tabel 10. Daftar Pemilik Handel di Desa Pantai ..................................................................................
Tabel 11. Batang Tubuh Air Permukaan Desa Pantai .........................................................................
Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................................................
Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..........................................................
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis .................................................................................
Tabel 15. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ..............................................................................
Tabel 16. Laju Pertambahan Penduduk .............................................................................................
Tabel 17. Tingkat Kepadatan Penduduk Desa Pantai .........................................................................
Tabel 18. Jumlah Tenaga Pendidik di Desa Pantai..............................................................................
Tabel 19. Jumlah Tenaga Kesehatan di Desa Pantai ...........................................................................
Tabel 20. Kondisi Fasilitas Pendidikan Desa Pantai ............................................................................
Tabel 21. Kondisi Sarana Kesehatan Desa Pantai ...............................................................................
Tabel 22. Angka Partisipasi Pendidikan Desa Pantai ..........................................................................
Tabel 23. Etnis Di Desa Pantai ............................................................................................................
Tabel 24. Bahasa Yang Digunakan Di Desa Pantai ..............................................................................
Tabel 25. Agama Yang Dianut Masyarakat Desa Pantai .....................................................................
Tabel 26. Sejarah Kepemimpinan Desa Pantai ...................................................................................
Tabel 27. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Desa .....................................................................
Tabel 28. Aktor Berpengaruh di Desa Pantai .....................................................................................
Tabel 29. Organisasi Formal Desa Pantai ............................................................................................
Tabel 30. Organisasi Non Formal Desa Pantai ....................................................................................
Tabel 31. Sumber Pendapatan Desa Pantai .......................................................................................
Tabel 32. Sumber Belanja Desa Pantai ...............................................................................................
Tabel 33. Aset Desa Pantai .................................................................................................................
Tabel 34. Jenis Mata Pencarian Masyarakat Desa Pantai ...................................................................
Tabel 35. Jenis Mata Pencaharian Desa Pantai ...................................................................................
Tabel 36. Bagan Mata Pencaharian Desa Pantai .................................................................................
Tabel 37. Aktivitas dalam Analisis Gender Desa Pantai ......................................................................
Tabel 38. Akses dan Kontrol dalam Analisis Gender Desa Pantai .......................................................
Tabel 39. Industri dan Pengolahan di Desa Pantai .............................................................................
Tabel 40. Potensi dan Masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut ...................................................
Tabel 41. Penggunaan Tanah dan Sumberdaya Alam di Desa Pantai ................................................
Tabel 42. Transek Desa Pantai ............................................................................................................
Tabel 43. Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam Desa Pantai ....................................................
Tabel 44. Kepemilikan Handel Desa Pantai .........................................................................................
Tabel 45. Program Pembangunan Desa Pantai ..................................................................................
Tabel 46. Bentuk Kerjasama Desa Pantai Dengan Pihak Lain .............................................................
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | viii
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Fasilitas Umum Dan Fasilitas Sosial ..................................................................................
Gambar 2. Geomorfologi dan Jenis Tanah Di Desa Pantai .................................................................
Gambar 3. Komoditas Tanaman Sengon dan Karet ...........................................................................
Gambar 4. Jenis Vegetasi di Desa Pantai ............................................................................................
Gambar 5. Batang Tubuh Air Permukan Desa Pantai ........................................................................
Gambar 6. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................................
Gambar 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan........................................................
Gambar 8. Kondisi Fasilitas Pendidikan Desa Pantai ..........................................................................
Gambar 9. Kondisi Fasilitas Kesehatan Desa Pantai ...........................................................................
Gambar 10. Sarana Tempat Ibadah di Desa Pantai ..............................................................................
Gambar 11. Struktur Pemerintahan Desa Pantai ................................................................................
Gambar 12. Struktur Organisasi BPD Desa Pantai ...............................................................................
Gambar 13. Struktur Kepemimpinan Adat ..........................................................................................
Gambar 14. Musyawarah Dalam Mengambil Keputusan .....................................................................
Gambar 15. Diagram Venn ...................................................................................................................
Gambar 16. Pengrajin Rotan dan Hasil Kerajinan ................................................................................
Gambar 17. Peta Tata Guna Lahan Desa Pantai ...................................................................................
Gambar 18. Diagram Penggunaan Tanah dan Sumber Daya Alam di Desa .........................................
Gambar 19. Peta Indikatif Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam ..............................................
Gambar 20. Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam Desa Pantai ................................................
Gambar 21. Bentuk Kerjasama Desa Pantai Dengan Pihak Lain ..........................................................
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | x
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 1
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Desa Pantai merupakan salah satu dari 11 (sebelas) desa yang masuk ke dalam
wilayah administrasi Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Propinsi
Kalimantan Tengah. Letak Desa Pantai yang berada pada DAS Kapuas membuat
desa ini memiliki banyak anak-anak sungai, atau dalam bahasa masyarakat lokal
disebut sei. Sumber daya air yang melimpah dan dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai pengairan lahan pertanian dan perkebunan.
Kondisi ekosistem gambut di Desa Pantai terbilang masih cukup baik, walau
kebakaran tahun 2015 yang lalu telah melahap sebagian lahan gambut yang
dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bercocok tanam. Sekarang ini yang
menjadi ancaman terbesar dari keberadaanan ekosistem gambut di Desa Pantai
adalah alih fungsi lahan ke perkebunan kelapa sawit dalam skala besar milik
perusahaan. Selain itu juga ancaman kebakaran lahan di saat musim kemarau
berlangsung. Bila keberadaan ekosistem gambut di Desa Pantai tidak dikelola
dengan baik, maka fungsi utamanya sebagai sebagai penyimpan air tawar dan
karbon akan hilang. Adanya larangan pemerintah untuk tidak membuka lahan
pertanian dan perkebunan dengan cara membakar merupakan salah satu strategi
menekan laju kerusakan kawasan ekosistem gambut yang masih tersisa di Desa
Pantai.
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan upaya pemulihan lahan
gambut. Untuk itulah pemerintah membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG)
sebagai langkah strategis untuk memperbaiki, mencegah, dan menjaga ekosistem
gambut. Pemetaan partisipatif yang dilakukan ini merupakan langkah awal dalam
rangka membuat formulasi kebijakan yang tepat untuk mewujudkan restorasi lahan
gambut. Pemetaan sosial di wilayah Desa Pantai diharapkan mampu memberikan
gambaran yang komprehensif baik dari segi sosial, ekonomi, dan budaya.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 2
Penyusunan Profil Desa Peduli Gambut melalui pemetaan partisipatif ini tidak
hanya mengumpulkan data sosial saja, tetapi juga data spasial. Proses pengumpulan
data sosial dan data spasial di lapangan saling terhubung. Pemetaan partisipatif
tersebut berguna untuk mengidentifikasi perkembangan suatu kawasan desa dalam
perlindungan ekosistem gambut. Melalui kegiatan pemetaan partisipatif masyarakat
menjadi mengetahui potensi-potensi yang ada di desanya, kondisi wilayah desanya,
dan ancaman yang tengah mengincar. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan
pemetaan partisipatif ini baik bagi masyarakat desa maupun untuk Pemerintah
Desa.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan profil desa peduli gambut melalui
pemetaan partisipatif adalah menyediakan data dasar sosial, potensi ekonomi,
kerentanan dan spasial yang terkait dengan pengelolaan, perlindungan dan
pemanfaatan ekosistem gambut di desa gambut. Dengan demikian, profil DPG
merupakan salah satu dokumen di desa yang dapat digunakan dalam proses
perencanaan pembangunan serta integrasi aspek perlindungan dan pemanfaatan
ekosistem gambut di tingkat desa dan kawasan.
1.3 Metodologi dan Pengumpulan Data
Waktu pengumpulan data dilakukan sejak Agustus hingga September 2018.
Beberapa metode yang digunakan ketika melakukan pengumpulan data yaitu Focus
Group Discussion (FGD), depth interview (wawancara mendalam) terhadap orang-
orang yang menjadi tokoh kunci, pengisian kuisioner, pengamatan langsung di
lapangan, dan studi dokumen. Teknik pengolahan data sosial adalah cara bagaimana
suatu data yang telah dikumpulkan, dikelompokkan berdasarkan tema-tema besar
yang akan dibahas dan disajikan dalam profil desa.
1. Focus Group Discusion (FGD)
Diskusi terfokus di Desa Pantai dilakukan sebanyak dua kali. FGD pertama
dilakukan untuk menggali data-data sosial dan spasial langsung dari masyarakat
dan Pemdes. FGD kedua dilakukan untuk memverifikasi data yang telah
diperoleh pada FGD pertama, selain itu di FGD kedua ini juga digunakan untuk
melengkapi kembali data-data tidak didapatkan pada saat FGD pertama. Diskusi
terfokus yang melibatkan perwakilan-perwakilan yang terdapat di dalam
masyarakat, seperti perwakilan dari perempuan, pemuda, UKM (Usaha Kecil
Menengah), tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemerintah desa,
kelompok tani. Mereka yang terlibat dalam FGD adalah orang-orang yang
dianggap memiliki informasi dan pengetahuan terkait topik permasalahan yang
didiskusikan. Data-data yang dihasilkan dari proses FGD bersifat partisipatif an
dapat dipertanggungjawabkan.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 3
2. Depth Interview (wawancara mendalam)
Depth Interview adalah tekhnik wawancara yang menyasar kepada tokoh-
tokoh kunci/penting yang pengetahuannya tentang suatu peristiwa dianggap
lebih luas, rinci, dan mendalam oleh masyarakat dibandingkan dengan orang
lain. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pun sifatnya tidak umum, lebih
mendalam dan mengerucut. Sehingga data yang dihasilkan dari proses
wawancara mendalam ini pun lebih spesifik dan berbobot.
3. Kuisioner
Kuisioner adalah salah satu metode dalam penggalian data lapangan.
Metode ini menggunakan form isian yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai
sarana menghimpun informasi. Sasarannya adalah masyarakat umum secara
acak dari berbagai latar belakang.
4. Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan/observasi penting dilakukan untuk memverifikasi
data yang telah diperoleh, khususnya data-data yang bersifat kualitatif adalah
benar adanya: tata guna lahan, batas administratif desa, kondisi fasilitas umum
dan fasilitas sosial. Dengan melakukan pengamatan lapangan secara
langsung/observasi, data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
5. Studi Dokumen
Studi dokumen digunakan untuk mencari data sekunder dari penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya, sumber data sekunder yang akan digunakan
diantaranya; kecamatan dalam angka, monografi, RPJMDes, dan peta
partisipatif yang pernah dilakukan.
1.4 Struktur Laporan
Berikut ini struktur laporan yang terdiri dari 13 (tiga belas) bab, yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN.
Memuat latar belakang, tujuan dibuatnya profil desa, metode
pengumpulan data, dan struktur penyajian profil desa.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI.
Menunjukan letak desa, menjelaskan jarak orbitrasi desa ke pusat-pusat
pemerintahan atau ekonomi (jarak desa ke kecamatan, desa tetangga,
kabupaten, dan ke ibukota provinsi), menunjukkan dan menjelaskan
batas dan luas wilayah desa, serta fasilitas umum dan sosial yang
terdapat di desa tersebut.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 4
BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT.
Memuat tentang topografi, geomorfologi dan jenis tanah yang ada di
wilayah desa, iklim dan cuaca, keanekaragaman hanyati, vegetasi,
kondisi hidrologi di lahan gambut, serta kondisi dari kerentanan
ekosistem gambut.
BAB IV KEPENDUDUKAN.
Memuat tentang data umum penduduk, struktur penduduk berdasarkan
usia dan jenis kelamin, laju pertumbuhan dari masyarakat di desa, dan
tingkat kepadatan di desa tersebut.
BAB V KESEHATAN DAN PENDIDIKAN.
Mendeskripsikan tentang sarana dan prasarana pendidikan dan
kesehatan, kondisi ketersediaan tenaga pendidik dan kesehatan, tingkat
partisipasi pendidikan warga, serta kesiapan fasilitas kesehatan
menghadapi kebaakaran gambut.
BAB VI KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT.
Memuat tentang sejarah desa/komunitas/permukiman, etnis yang ada di
desa tersebut, bahasa yang digunakan, religi yang dianut, kesenian yang
pernah ataupun yang masih dipraktikkan, serta kearifan dan
pengetahuan local yang dimiliki oleh masyarakat yang berkaitan dengan
bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-harinya (tidak hanya
yang berkaitan dengan seni tetapi juga aktivitas ekonomi seperti
bercocok tanam, mencari ikan, dan lain-lain).
\
BAB VII PEMERINTAH DAN KEPEMIMPINAN.
Menjelaskan tentang bagaimana proses dan perjalanan pemerintahan
desa terbentuk, struktur pemerintahan di desa yang ada saat pemetaan
dilakukan, bentuk dan penjelasan mengenai peran dan subjek dari
kepemimpinan local/tradisional, serta actor yang berpengaruh di desa
tersebut di setiap sector, baik itu ekonomi, politik, actor yang
berpengaruh di kalangan perempuan, dan sebagainya.
BAB VIII KELEMBAGAAN SOSIAL.
Menjelaskan tentang organisasi sosial formal dan organisasi sosial
informal yang ada di desa serta manfaat dan perannya bagi warga, juga
jejaring warga yang menjelaskan bagaimana kedekatan antar lembaga
tersebut dengan warga di desa.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 5
BAB IX PEREKONOMIAN DESA/KOMUNITAS.
Memuat tentang pendapatan dan belanja desa selama 3-5 tahun
terakhir, aset-aset yang dimiliki oleh desa beserta dengan penjelasan dari
masing-masing kondisi dan fungsi dari aset desa tersebut, tingkat
pendapatan warga beserta penjelasan mata pencaharian dari warga
yang ada di desa tersebut, industri dan pengolahan yang ada di desa,
serta potensi dan masalah dalam sector pertanian, perikanan,
peternakan, kehutanan, dan lain-lain yang ada di desa.
BAB X PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN TANAH & SUMBER DAYA ALAM.
Menjelaskan tentang pemanfaatan lahan (land use), penguasaan lahan
dan bentuk pengakuan, penguasaan lahan gambut dan parit/handil,
peralihan hak atas tanah (termasuk di lahan gambut) dan sengketa di
lahan gambut dan non-gambut.
BAB XI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN.
Penjelasan mengenai pembangunan dengan pendanaan dari Negara dan
inisiatif pihak lain dalam bentuk kerjasama program.
BAB XII PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUT.
Memuat tentang persepsi masyarakat desa terhadap restorasi gambut
yang diwakili tiap komunitas dan perwakilan setiap gender yang ada di
desa.
BAB XIII PENUTUP.
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(Peta, foto, dan lain-lain).
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 6
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 7
Bab II Gambaran Umum Lokasi
2.1 Lokasi Desa
Desa Pantai merupakan salah satu dari sebelas desa yang masuk ke dalam
wilayah administrasi Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Propinsi
Kalimantan Tengah. Wilayah Desa Pantai terbagi menjadi dua bagian karena
keberadaan aliran sungai Sungai Kapuas yang melintasi Desa Pantai. Satu wilayah
diperuntukkan sebagai pusat pemerintahan, pemukiman, industri masyarakat,
peternakan, budidaya, perdagangan, dan perekonomian masyarakat. Sedangkan
untuk wilayah seberang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sentra pertanian
dan perkebunan. Kondisi rupa bumi Desa Pantai relatif datar, hal ini berpengaruh
terhadap arus air sungai yang cenderung tenang, tidak berarus deras seperti daerah-
daerah yang berada di dataran tinggi.
2.2 Orbitasi
Akses transportasi yang dapat digunakan ke dan dari Desa Pantai adalah
transportasi darat baik roda dua maupun roda empat dan transportasi air seperti
longboat, klotok, dan ketingting. Untuk jalur transportasi darat, jalan yang
menghubungkan antar desa dengan ibu kota kecamatan relatif baik, begitupun
antara ibukota kecamatan ke ibulota kabupaten dan ibukota provinsi. Dengan
demikian aktivitas masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya. Berikut ini
adalah tabel orbitrasi Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 8
Tabel 1. Orbitrasi Desa Pantai
No Uraian Keterangan
1 Ke ibukota Kecamatan Kapuas Barat :
Jarak ke ibukota Kecamatan Kapuas Barat 6 Km
Lama jarak tempuh ke ibukota Kecamatan dengan kendaraan bermotor
15 Menit
Kendaraan umum ke ibukota Kecamatan Tidak ada
kendaraan umum
2 Ke ibukota Kabupaten Kapuas:
Jarak ke ibukota Kabupaten Kapuas 27 Km
Lama jarak tempuh ke ibukota Kabupaten dengan kendaraan bermotor
1 jam
Kendaraan umum ke ibukota Kabupaten Tidak ada
kendaraan umum
3 Ke ibukota Provinsi Kalimantan Tengah:
Jarak ke ibukota Provinsi Kalimantan Tengah 95 km
Lama jarak tempuh ke ibukota Provinsi dengan kendaraan bermotor
2,5 jam
Kendaraan umum ke ibukota Provinsi Ada di ibukota
Kabupaten Kapuas
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Desa Pantai 2018
2.3 Batas dan Luas Wilayah
Berdasarkan data Profil Desa Pantai diketahui bahwa luas wilayah Desa Pantai
adalah 7. 700 Ha atau 77. 000 km². Namun setelah dilakukan survey ulang terkait luas
dan batas wilayah melalui kegiatan pemetaan partisipatif pengambilan titik
koordinat batas antara desa maka diketahui bahwa luas indikatif Desa Pantai adalah
: 6.379,39 atau 63.739,9 km².
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 9
Gambar: Peta Batas Indikatif Desa Pantai
Sumber: Hasil FGD 1
Di sebelah utara Desa Pantai berbatasan langsung dengan Desa Gohong
(Kabupaten Pulang Pisau), di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Sei
Tatas, Kecamatan Pulau Petak, sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan
Madomai, dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Saka Tamiang. Berdasarkan
peta yang dibuat secara partsipatif dengan melibatkan masyarakat Desa Pantai,
diketahui bahwa di sebelah utara Desa Pantai yang berbatasan dengan Kabupaten
Pulang Pisau terdapat arealperkebuna sawit milik PT. Graha Inti Jaya dan PT. KSS.
Sedangkan di sebelah timur yang berbatasan dengan Desa Saka Tamiang terdapat
areal Koperasi Jaya Propesi.
Tabel 2. Batas Administrasi Desa Pantai
Batas Desa Keterangan
Sebelah Utara Desa Gohong Kab. Pulang Pisau
Sebelah Selatan Desa Sei Tatas Kec. Pulau Petak
Sebelah Barat Kelurahan Mandomai Kapuas barat
Sebelah Timur Desa Saka Tamiang Kapuas barat
Sumber: Hasil Pemetaan Partisipatif 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 10
2.4 Fasilitas Umum dan Sosial
Dalam rangka menunjang aktivitas dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya, pemerintah Desa Pantai lewat program kerja yang dituangkan
dalam RPJMDes telah menganggarkan dan membangun infrastruktur pendukung,
baik fasilitas umum maupun fasilitas sosial. Keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut
dimaksudkan untuk membantu masyarakat desa dalam memenuhii kebutuhannya
dalam hal perekonomian, sosial budaya, kesehatan, pendidikan, dan keagamaan.
Untuk melihat daftar fasilitas umum yang ada di Desa Pantai dapat dilihat dari tabel
di bawah ini:
Tabel 3. Fasilitas Umum Di Desa Pantai
No Jenis Prasarana Pembiayaan Volume Kondisi Lokasi
Fasilitas Umum
1 Pelabuhan/ Tambatan perahu
PNPM / DD 4 Unit Baik RT 01, RT 02. RT 06 Desa Pantai
2 Pemakaman Umum DD 6 Unit Baik Desa Pantai
3 Pasar APBD 1 Unit Baik Desa Pantai
4 Jalan Desa APBD / DD 2 Unit (1997)
Perlu Perbaikan
Desa Pantai
5 Gang DD 3 Unit Baik RT 02 Dan RT 06 Desa Pantai
6 Jembatan Desa DD 16 Unit Baik Desa Pantai
Sumber: Observasi dan Data Pemdes Pantai
Fasilitas umum yang menjadi prioritas pembangunan dari pemerintah
Desa Pantai adalah pembangunan infrastruktur jalan, jembatan,
pelabuhan/tambatan perahu. Sebagai wilayah yang dilintasi 0leh sungai primer
(Sungai Kapuas), Desa Pantai memiliki banyak sei atau anak-anak sungai yang
membelah desa. Keberadaaan jembatan dan tambatan perahu menjadi sangat vital
bagi masyarakat.
Tabel 4. Fasilitas Sosial di Desa Pantai
No Jenisprasarana Pembiayaan Volume Kondisi Lokasi
Fasilitas Sosial
1 PAUD Eka Asi Dinas Pendidikan 1 Unit Baik RT 4 Ds Pantai
2 Taman Kanak-Kanak PNPM & DD 2 Unit Baik RT 06 & RT 03 Ds Pantai
3 Sekolah Dasar SDN 1 PANTAI
Dinas Pendidikan 1 Unit
(2009) RT. 06 Ds Pantai
4 Sekolah Dasar SDN 2 PANTAI
Dinas Pendidikan 1Unit Baik RT 03 Ds Pantai
5 SMPN 2 SATAP KAPUAS BARAT
Dinas Pendidikan 1 unit Baik RT 03 Ds Pantai
6 Masjid Swadaya Masyarakat & APBD
2 Unit Baik
RT 06 & RT 03 Desa Pantai
7 Kantor Desa ADD 1 Unit Baik Desa Pantai
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 11
8 Gereja Swadaya Masyarakat & APBD
3 Unit
2 unit Baik, 1 sedang dibangunan
RT 05 & RT 04 Desa Pantai
9 Lapangan Voly Swadaya Masyarakat / DD
2 Unit Baik RT 02 & RT 06 Desa Pantai
10 Sanggar Seni Banda Sumbu Kurung
1 unit Baik
11 Sumur Bor DD 22 Unit
(2017-2018) Baik
RT 01 & RT 02 Desa Pantai
12 Bumdes Pemdes / DD Desa Pantai
13 Gedung Serbaguna ADD 1 Unit Baik Desa Pantai
15 Lapangan Sepak Bola
16 Perpustakaan SD ADD 1 Unit Baik RT 03 Desa Pantai
Sumber: Observasi dan Pemdes Pantai
Untuk fasilitas sosial yang dimiliki oleh Desa Pantai relatif lengkap, mulai dari
sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan, kesehatan, sarana olah raga,
kesenian, keagamaan, pusat perekonomian masyarakat, dan sarana air bersih.
Kesemua fasilitas sosial yang tersedia tersebut tentunya memegang peran penting
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gambar 1. Fasilitas Umum Dan Fasilitas Sosial
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 12
Fasilitas Pendidikan Desa Pantai
Fasilitas Kesehatan Desa Pantai
Sarana Tempat Ibadah Desa Pantai
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Desa Pantai 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 13
Bab III Lingkungan Fisik dan Ekosistem Gambut
3.1 Topografi
Secara geografis Desa Pantai masuk kedalam Kawasan Hidrologi Gambut
(KHG) Sungai Kapuas, yang menyebabkan bentang alam Desa Pantai terbagi
menjadi dua bagian. Di kedua sisinya memiliki kontur tanah yang relatif
datar/dataran rendah dan bergelombang. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap
sifat air sungai primer dan anak-anak sungainya cenderung tenang tidak berarus
deras sebagaimana sungai-sungai yang terdapat pada daerah dataran tinggi.
Masyarakat Desa Pantai mempunyai sebutan tersendiri untuk sumber-sumber
air yang terdapat di wilayah mereka. Aliran anak sungai atau Sei dalam bahasa lokal
meliputi: Sei Jangkit Hai, Sei Bamban, sei Gurap, Sei Tangguhan, Sei Kakawang, Sei
Jangkit Kurik, Sei Mantaroi, Sei Sandung, Sei Gelombang, Sei Buhak, Sei Pantai, Sei
Galombang Hai, Sei Umap, Sei Tampalas, Sei Umpah, Sei Gelombang Bentuk.
Sedangkan Aliran anak sungai yang tidak bermuara ke sungai induk disebut Saka,
berikut ini adalah saka yang terdapat di Desa Pantai: Saka Sungkit, Saka Mangkahai,
Saka Raun, Saka Pelaga. Sedangkan terusan yang dibuat pada saat program PLG untuk sistem
pengairan disebut dengan Anjir. Anjir yang terdapat di Desa Pantai adalah Anjir Sambo.
3.2 Geomorfologi dan Jenis Tanah
Jenis tanah gambut yang umum terdapat di Desa Pantai adalah jenis tanah
gambut setengah matang. Kondisi tersebut menjadi acuan pembagian wilayah Desa
Pantai ke dalam sub-sub pemanfaatan dan tata guna lahan. Secara umum, luas
wilayah Desa Pantai didominasi oleh kebun campuran milik masyarakat. Luas kebun
campuran milik masyarakat adalah 3.535.70 Ha, atau sekitar 55% dari total luas
wilayah. Keberadaan kebun campuran milik masyarakat ini tersebar pada areal
gambut tipis dengan ketebalan lebih kurang 50 cm - 100 cm.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 14
Lahan gambut adalah lahan yang mampu menyerap dan menyimpan air tawar.
Di musim kemarau air tawar yang disimpan oleh gambut dapat dimanfaatkan untuk
keperluan sehari-hari, selain itu lahan gambut juga ternyata kaya akan karbon. Lahan
gambut terbentuk secara bertahap dari endapan yang berasal dari pelapukan sisa-
sisa tumbuhan ribuan tahun yan lalu. Lahan gambut berbeda dengan lahan mineral,
baik fisik maupun zat kimia yang dikandunnya. Hal ini mempengaruhi tingkat
kesuburan diantara keduanya. Tipologi lahan gambut di Desa Pantai memiliki dua
jenis: gambut dangkal dengan kedalaman 50 cm – 100 cm, dan gambut dalam
dengan kedalaman 200 cm – 300 cm.
Lahan gambut dangkal dimanfaatkan mayarakat untuk kegiatan pertanian dan
perkebunan, sedangkan lahan gambut dalam dimanfaatkan masyarakat untuk
mencari ikan dan memanfaatkan pohon galam yang tumbuh liar di kawasan lahan
gambut tersebut.
Gambar 2. Geomorfologi dan Jenis Tanah Di Desa Pantai
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
3.3 Iklim dan Cuaca
Berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia menjadi negara yang beriklim
tropis dengan kondisi cuaca panas, basah, dan lembab sepanjang tahunnya.
Indonesia memiliki toleransi yang tinggi terhadap cuaca panas, dan toleransi yg
rendah untuk cuaca dingin. Seperti desa-desa lainnya di Indonesia, Desa Pantai juga
mengenal dua musim di sepanjang tahunnya, musim kemarau dan musim
penghujan. Musim kemarau di Desa Pantai bisanya terjadi pada bulan Juni sampai
dengan bulan Oktober. Puncak dari musim panas terjadi pada Agustus sampai bulan
Oktober, pada puncak musim panas inilah rawan terjadi kebakaran lahan.
Sedangkan musim penghujan terjadi dari bulan November sampai bulan Mei.
Kondisi iklim dan musim tersebut secara tidak langsung mempengaruhi sistem
pertanian dan perkebunan/kalender musim di Desa Pantai.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 15
Komoditas Buah-buahan Penyemaian bibit buah-buahan seperti cempedak,
durian, kuini, langsat manggis di lakukan bulan Januari dan Febuari, Maret.
Penanaman dilakukan pada bulan April dan Mei, karena pada empat bulan itu
curah hujan masih tinggi. Dari bulan Juni sampai bulan Desember dilakukan
perawatan.
Komoditas Rotan, penanaman dilakukan pada bulan Januari, karna curah hujan
masih tinggi. Perawatan dilakukan dari bulan Februari sampai bulan Desember.
Komoditas Padi tahunan, persemaian bibit dilakukan dari bulan Oktober sampai
bulan Desember. Penanaman dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei,
karena dalam empat bulan tersebut curah hujan masih cukup tinggi dan
persediaan air mencukupi untuk membantu pertumbuhan padi. Pemeliharaan
dilakukan petani pada bulan Juni dan bulan Juli. Panen berlangsung dari bulan
Agustus sampai bulan September.
Komoditas Karet, penanaman dilakukan pada bulan Januari ketika curah hujan
masih tinggi. Kemudian perawatan dilakukan dari bulan Februari sampai bulan
Desember.
Komoditas Padi unggul, pembibitan dilakukan pada bulan November, karena
pada bulan tersebut sudah memasuki musim hujan. Penanaman dilakukan pada
bulan Desember. Pemeliharaan dilakukan pada bulan Januari sampai bulan
Febuari, panen verlangsung di bulan Maret. Memasuki masa tanam ke dua,
pembibitan dilakukan pada bulan April, dilanjutkan penanaman di bulan Mei.
Bulan Juni dan juli dilakukan pemeliharaan, dan panen berlangsung pada bulan
Agustus sampai bulan Oktober.
Komoditas Sengon, persiapan untuk lahan penanaman sengon dilakukan dari
bulan Januari sampai bulan Maret. Pembibitan dilakukan dari bulan April sampai
bulan Juni. Penanaman berlangsung di bulan Juli. Perawatan dari bulan Agustus
sampai bulan Desember.
Gambar 3. Komoditas Tanaman Sengon dan Karet
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 16
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 17
Tabel 5. Kalender Musim Desa Pantai
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES PELUANG MASALAH
MUSIM
KERAWANAN KEBAKARAN
KOMODITAS
BUAH-BUAHAN (Durian, cempedak,
kuini, langsat Penyemaian Penanaman Perawatan
Harga buah-buahan cukup tinggi, dapat dikonsumsi sendiri
Hama: tupai, kera, kelelawar, burung
ROTAN Tanam Perawatan Bahan baku anyaman rotan Kekeriangan lahan dan kebakaran
PADI TAHUNAN Tanam Pemeliharaan Panen Pesemaian Lebih tahan terhadap musim kemarau Air asam; Hama; Tikus, belalang, burung,& ulat daun
KARET Tanam Perawatan Mudah dalam perawatan Lahan mudah terbakar pada saat musim kemarau
PADI UNGGUL Pemeliharaan Panen Bibit Tanam Pemeliharaan Panen Bibit Tanam Bisa panen dua kali dalam satu tahun Hama: Burung pipit, ulat daun, tikus, burung
SENGON Persiapan lahan Pembibitan Tanam Perawatan Harga tinggi; Panen kuran dari 5 tahun Hama: Tupai, tikus, ulat daun
Sumber: Hasil FGD 1 Desa Pantai
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 18
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 19
3.4 Keanekaragaman Hayati
Biodiversitas atau disebut juga dengan keanekaragaman hayati adalah istilah
yang menggambarkan berbagai bentuk kehidupan organisme yang menunjukan
keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu darah yang ditemukan di
bumi lewat proses alam. Keanekaragaman hayati termasuk ekosistem, keragaman
genetik dan kultural, dan hubungan antar semua spesies. Konsep keanekaragaman
hayati menggambarkan bermacam-macam perbedaan dalam hal, bentuk, ukuran,
tekstur, ataupun jumlah, dan sifat-sifatnya. Berikut ini adalah tabel yang memuat
jenis-jenis keanekaragaman hayati yang dapat ditemukan di Desa Pantai:
Tabel 6. Keanekaragaman Fauna Desa Pantai
Nama Lokasi Status Keterangan
Fauna
Babi Peliharaan Pemukiman Sedikit Sulit pakan dan sulit pemasaran
Babi hutan Hutan Langka Diburu karna diangap hama tanaman
Anjing Pemukiman Banyak Dipelihara masyarakat
Ayam Pemukiman Banyak Diternakkan masyarakat
Kucing Pemukiman Banyak Dipelihara masyarakat
Monyet Hutan Banyak Pakan Melimpah, tidak diburu
Bekantan Hutan Langka Alih fungsi lahan, kebakaran
Beruang madu Hutan Langka Alih fungsi lahan
Rusa Hutan Langka Alih fungsi lahan, diburu
Tringgiling Hutan Langka Alih fungsi lahan, diburu
Walet Pemukiman Banyak Dibudidayakan masyarakat
Kalong Hutan, kebun Langka Alih fungsi lahan
Sumber: Hasil FGD 1
Untuk keberadaan jenis-jenis hewan di Desa Pantai keberadaannya masih
terbilang cukup lengkap, walau untuk hewan-hewan tertentu seperti bekantan, babi
hutan, beruang madu, rusa, tringgiling, kalong, keberadaanya sudah sangat jauh
berkurang bahkan dapat dikatakan langka. Hal tersebut terjadi karna adanya
aktivitas pembukaan areal perkebunan besar-besaran milik perusahan sawit yang
beroperasi di wilayah Desa Pantai dan juga aktivitas perburuan yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, menyebabkan ruang hidup satwa-satwa
tersebut semakin berkurang dan kenberadaanya kian hari kian terancam. Monyet,
atau dalam bahasa lokal di sebut bakei, jumlahnya terbilang masih banyak. Ini karena
hewan tersebut tidak diburu oleh masyarakat dan sumber pakannya melimpah. Selin
mencari makan di hutan, bakei juga sering mencari makan di kebun masyarakat.
Inilah yang membuat bakei dianggap hama oleh petani.
Adapun untuk jenis hewan-hewan yang diternakkan masyarakat seperti babi
jumlahnya terbilang sedikit karna terkendala dalam pemasaran dan penyediaan
pakan, budidaya sarang walet banyak terdapat di Desa Pantai hal ini dikarnakan
harga jual sarang walet yang relatif tinggi Sementara itu untuk ayam jumlahnya
banyak. Anjing dan kucing banyak, karna kedua jenis hewan ini dipelihara oleh
masyarakat.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 20
Tabel 7. Keanekaragaman Flora Desa Pantai
Nama Lokasi Status Keterangan
Flora
Padi gunung Ladang Langka Karna adanya larangan membakar lahan
Rambutan Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Petai Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Mangga Kebun Dibudidayakan masyarakat
Durian Kebun sedikit Berkurang karena di tebang dan diambil kayunya untuk bahan bangunan
Kelapa Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Rumbia Hutan rawa / Kebun
Sedikit Diambil pohonnya
Langsat Kebun Sedikit Berkurang karena di tebang dan diambil kayunya untuk bahan bangunan
Rambai Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Duku (Roko) Kebun Sedikit Berkurang karena di tebang dan diambil kayunya untuk bahan bangunan
Manggis Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Padi Sawah Sawah Banyak Dibudidayakan masyarakat
Karet Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Sengon Kebun Banyak Dibudidayakan masyarakat
Rotan Kebun Sedikit Jumlah populasi berkurang karena di ambil masyarakat untuk anyaman rotan
Sumber: Hasil FGD 1
Gambar 4. Jenis Vegetasi di Desa Pantai
Pohon Rumbia Pohon Manggis
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
Jenis tumbuh-tumbuhan baik yang dibudidayakan oleh masyarakat maupun
yang tumbuh liar di alam relatif masih cukup lengkap, terkecuali untuk vegetasi padi
gunung yang keberadaanya semakin sedikit, karena sudah jarang dibudidayakan
masyarakat semenjak adanya larangan dari pemerintah membuka lahan perkebunan
atau pertanian dengan cara membakar.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 21
Untuk jenis tanaman buah-buahan seperti, rambutan, petai, mangga, rambai,
duku, manggis keberadaanya masih banyak, karena jenis tanaman buah tersebut
dibudidayakan masyarakat di kebun ataupun di pekarangan rumah. Jenis tanaman
buah yang keberadaanya semakin berkurang adalah durian, langsat, manggis,
karena pohonnya yang sudah besar ditebang untuk dijadikan bahan bangun,
ataupun dijual, sementara usaha peremajaan belum terlalu maksimal dilakukan oleh
masyarakat. Untuk jenis tanaman yang tumbuh liar di hutan/rawa, seperti rumbia
dan rotan keberadaanya semakin menyusut, hal ini terjadi karena tanaman tersebut
diambil dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku kerajinan.
Tabel 8. Bagan Kecenderungan Perubahan Keanekaragaman Hayati Desa Pantai
Ragaman Hayati
Periode
Keterangan 1996-2002
2003-2009
2010-2018
Vegetasi Budidaya
Padi gunung IIIII IIIII II Karna adanya larangan membakar lahan
Rambutan IIIII IIIII IIIII Dibudidayakan masyarakat
Petai IIIII IIIII IIIII Dibudidayakan masyarakat
Mangga IIIII IIIII IIII Gangguan hama
Durian IIIII III III Pohonnya di tebang untuk bangunan
Kelapa IIIII IIIII IIIII Dibudidayakan karna harganya tinggi
Rumbia IIIII IIIII III Jumlah populasi berkurang karena di tebang
Langsat IIIII IIIII III Pohonnya diitebang untuk dibuat bahan bangunan
Rambai IIIII IIIII IIIII Dibudidayakan masyarakat
Duku IIIII IIIII III Pohonnya ditebang untuk bahan banguan
Manggis IIIII IIIII III Berkurang karena di tebang untuk bahan bangunan
Sengon I II IIIII Dibudidayakan masyarakat karena harganya tinggi
Rotan IIIII IIII III Jumlah populasi berkurang, Bahan baku anyaman
Karet IIIII IIIII IIIII Dibudidayakan masyarakat
Fauna
Babi Peliharaan IIII III III Sulit pakan dan sulit pemasaran
Babi hutan IIIII IIII II Diburu karna dianggap hama tanaman
Anjing IIIII IIIII IIIII Perkembangbiakannya cepat
Ayam IIIII IIIII IIIII Diternakkan masyarakat
Kucing IIIII IIIII IIIII Perkembangbiakannya cepat
Monyet IIIII IIIII IIIII Pakan Melimpah, tidak diburu
Bekantan III II II Alih fungsi lahan, kebakaran
Beruang IIII III II Alih fungsi lahan, kebakaran hutan
Rusa IIIII III II Alih fungsi lahan, diburu
Tringgiling IIIII III II Alih fungsi lahan, diburu
Walet I I IIIII Dibudidayakan masyarakat
Flora
Kelakai IIIII IIII IIII Perkembangbiakannya cepat
Galam IIIII IIII III Ditebang untuk dijual
Rengas IIIII IIIII IIIII Tidak dimanfaatkan masyarakat karna pohonnya gatal
Rumbia IIII IIII III Ditebang untuk diambil pohonnya
Keterangan : IIIII =Banyak; IIII=Sedikit Menurun; III=Menurun Drastis; II=Langka; I=Punah
Sumber: Hasil FGD 1
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 22
Jenis tanaman budidaya masyarakat/vegetasi untuk jenis tertentu dari tahun
ke tahun keberadaanya terus berkurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya karena pohonya ditebang untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
ataupun dijual, dimanfaatkan sebagai bahan baku utama kerajinan, dan adanya
larangan dari pemerintah membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara
membakar. Jenis-jenis tanaman dari varieties buah-buahan yang semakin berkurang
keberadaanya adalah: durian, langsat, duku. Sisanya, seperti rotan, rumbia,
berkurang karna dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan anyaman, sedangkan
padi gunung berkurang drastis semenjak adanya larangan dari pemerintah
membuka lahan perkebunan/pertanian dengan cara membakar.
Untuk keberadaan jenis-jenis hewan/satwa di Desa Pantai keberadaanya masih
terbilang cukup lengkap, walau untuk hewan-hewan tertentu seperti bekantan, babi
hutan, beruang madu, rusa, tringgiling, kalong, bekantan, keberadaanya dari tahun
ke tahun juga terus mengalami penurunan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Hal tersebut terjadi karna adanya alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit secara
masif atau besar-besaran, sehingga melenyapkan habitas asli hewan-hewan
tersebut. Tak ketinggalan adalah kegiatan perburuan yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab, menyebabkan ruang hidup satwa-satwa
tersebut semakin menyusut dan keberadaanya kian hari kian terancam.
Budidaya sarang walet yang pada mulanya tidak begitu dikenal oleh
masyarakat Desa Pantai, namun semakin tahun semakin banyak masyarakat yang
membudidayakan sarang burung walet tersebut, Ini disebabkan harga jual sarang
burung walet yang mahal dipasaran. Begitupun dengan tanaman sengon, dari tahun
ke tahun jumlah masyarakat yang membudidayakan pohon sengon semakin
bertambah, ini juga disebabkan oleh harga jual pohon sengon yang cukup tinggi
dipasaran dan perawatannya yang tidak begitu sulit.
3.5 Hidrologi di Lahan Gambut
Desa Pantai adalah daerah yang dilintasi oleh saluran primer (Sungai Kapuas).
Selain itu juga banyak terdapat anak-anak sungai atau masyarakat lokal
menyebutnya dengan sebutan sei, juga handil, saka, bendungan, rei. Keberadaan
dari semua batang tubuh air permukaan tersebut memiliki beragam fungsi dan
manfaat, selain sebagai sarana transportasi dan pengairan lahan pertanian, batang
tubuh air permukaan juga digunakan masyarakat sebagai penanda atau batas antar
kebun, ladang, dan sawah. Menariknya, masyarakat lokal mengenal sistem irigasi
tradisional yang mereka sebut Handil. Handil dibuat oleh masyarakat secara
bersama-sama, baik dalam ikatan kekeluargaan ataupun dalam bentuk kelompok-
kelompok, dan pemanfaatannya pun secara bersama-sama. Untuk melihat jenis
hidrologi air permukaan yang terdapat di Desa Pantai dapat dilihat dari tabel berikut
ini:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 23
Tabel 9. Jenis Hidrologi di Lahan Gambut di Desa Pantai
Keterangan Fungsi
Irigasi
Galian parit yang digunakan untuk tujuan pengairan bagi kegiatan pertanian dan perkebunan
Sebagai sarana pengairan lahan persawahan dan pertanian
Sungai alam
Aliran sungai alami yang digunakan untuk sarana transportasi dan pengairan areal persawahan
Jalur transportasi dan pengairan
Handel
Aliran sungai buatan yang sengaja dibuat oleh masyarakat secara kekeluargaan/kelompok untuk akses trasnportasi dan kegiatan pertanian
Sebagai sarana pengairan lahan pertanian dan jalur tansportasi
Sei
Aliran anak sungai alami yang terbentuk oleh alam yang bermuara ke sungai-sungai kecil lainnya atau ke sungai besar
Sebagai sarana pengairan lahan pertanian dan sarana transportasi
Saka
Aliran anak sungai buatan yang dibuat sebagai sarana transportasi untuk melintasi suatu wilayah dan banyak digunakan untuk sarana pertanian, sebagai batas kepemilikan lahan.
Sebagai sarana trasnportasi, pengairan lahan pertanian.
Rei
Cabang dari handel yang menghubungkan beberapa handel
Sebagai sarana untuk pengairan ladang pertanian dan perkebunan, sarana transportasi.
Anjir
Terusan yang dibuat pada saat program PLG untuk sistem pengairan.
Sebagai sarana pengairan dan trasnportasi air
Sumber: Hasil FGD 1
Tabel 10. Daftar Pemilik Handel di Desa Pantai
No Nama Handel Nama Pemilik Handel
1 Sei Buhak Diwung
2 Sei Pantai Dana Rio
3 Sei Gelombang Langkai.E.F
4 Sei Umpah Suwardi
5 Sei Tampalas Dio Abung
6 Sei Umap -
7 Sei Mantarei -
8 Sei Tangguhan Rusnadi
9 Sei Guror Renimus
10 Sei Bamban -
Sumber: Hasil FGD 2
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 24
Tabel 11. Batang Tubuh Air Permukaan Desa Pantai
Jenis Batang Tubuh Air
Keterangan Fungsi
Bendungan Dambo
Galian Bekas galian program PLG sekitaran tahun 1997.
Menahan laju air
Pengairan lahan masyarakat
Sei Umap
Handil Galian yang dibuka oleh warga secara bergotong-royong lalu dimanfaatkan untuk di bidang pertanian maupun perkebunan
Pengairan lahan pertanian atau perkebunan masyarakat
Sei Jangkit Hai
Sungai Sungai alam Sebagai sarana trasnportasi warga desa
Sei Buhak
Handil Galian yang dibuka oleh warga secara bergotong-royong lalu dimanfaatkan untuk di bidang pertanian maupun perkebunan
Pengairan lahan pertanian dan perkebunan masyarakat
Jalur kiri-kanan
Handil
Galian yang dibuka oleh Sekelompok Petani secara swadaya yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam.
Pengairan lahan pertanian atau perkebunan
Sumber: Hasil FGD 1
3.6 Kerentanan Ekosistem Gambut
Kebakaran lahan gambut yang terjadi pada tahun 2015 di Desa Pantai terjadi
karena adanya ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang membakar
lahan pada saat musim kemarau panjang. Sebagaimana diketahui bahwa pada saat
musim kemarau kadar air yang disimpan oleh lahan gambut menjadi berkurang.
Cuaca yang panas, kadar air yang menyusut membuat kondisi lahan gambut menjadi
kering dan sangat rentan akan resiko kebakaran. Menurut Syaufina et al, ada
beberapa faktor utama yang membuat lahan gambut dapat terbakar, diantaranya
adalah: kadar air yang disimpan oleh lahan gambut semakin berkurang, tingkat
dekomposisi gambut, dan curah hujan yang rendah. Semakin tinggi kadar air yang
disimpan oleh lahan gambut semain rendah resiko kebakaran, begitupun sebaliknya,
semakin rendah kadar air yang disimpan oleh lahan gambut maka kerentanan akan
kebakaran semakin tinggi. Kebakaran gambut masih bisa terjadi pada kadar air 119%
yang merupakan kadar air kritis kebakaran gambut. Kebakaran tahun 2015 silam
tidak hanya menimbulkan kerugian secara material dan finansial berupa musnahnya
tanaman masyarakat dan vegetasi hutan sekunder, tapi juga menimbulkan kerugian
fisik atas menurunnya kualitas kesehatan masyarakat akibat kabut asap
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 25
Gambar 5. Batang Tubuh Air Permukan Desa Pantai
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 26
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 27
Bab IV Kependudukan
4.1 Data Umum Penduduk
Dalam arti yang sederhana, penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal
atau menempati suatu wilayah tertentu. Pengertian penduduk tercantum dalam
UUD 1945 pasal 26 ayat 2, yang berbunyi: “Penduduk Indonesia adalah Warga
Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di Indonesia”.
Kemudian, pengertian penduduk secara umum adalah semua orang yang
berdomisili di wilayah geografis suatu Negara selama jangka waktu tertentu serta
sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh peraturan. Berikut adalah
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Pantai:
Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah penduduk laki-laki 900 jiwa 44%
2 Jumlah Penduduk perempuan 1. 125 jiwa 56%
3 Jumlah total 2. 025 jiwa 100%
4 Total Jumlah KK 606 KK 100%
Sumber: Data Penduduk Per RT 2017
Berdasarkan data jumlah penduduk Desa Pantai yang tertera dari tabel di atas,
maka dapat diketahui bahwa secara persentase jumlah penduduk perempuan lebih
besar 12% dari jumlah keseluruhan penduduk laki-lakinya. Berikut ini adalah diagram
yang menggambarkan persentase jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di
Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 28
Gambar 6. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Penduduk Per RT 2017
Grafik : Data Penduduk Menurut Usia Desa Pantai Tahun 2017
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah total keseluruhan
penduduk yang memiliki jenjang pendidikan tertentu. Mulai dari penduduk usia
sekolah sampai kepada penduduk yang tidak lagi menempuh jenjang pendidikan.
Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 SD 165 orang
2 SLTP 386 orang
3 SLTA 555 orang
4 Diploma/S1 67 orang
5 Putus Sekolah 161 orang
6 Buta Huruf -
Sumber: Pemdes Pantai 2017
Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa angka putus sekolah di Desa
Pantai cukup tinggi, yakni 161 orang atau 12,57% dari total jumlah penduduk.
Penduduk dengan jenjang pendidikan SD sebanyak 165 orang atau 12,27%,
penduduk dengan tingkat pendidikan SLTP sebanyak 386 orang atau 19,06%,
penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 555 orang atau 27,4%,
penduduk dengan jenjang pendidikan Diploma/Sarjana sebanayk 67 orang atau
3,30%. Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan:
Laki-laki44%
Perempuan56%
Laki-laki
Perempuan
104 98
310346
150
75
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Bayi 0-1 Thn Balita 2-4 Thn Anak 5-14 Thn Dewasa 15-39Thn
Setengan Baya40-60 Thn
Tua 61-seterusnya
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 29
Gambar 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Pemdes Pantai 2017
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis
No Etnis Jumlah Presentase
1 Dayak 1.820 jiwa 85%
2 Banjar 199 jiwa 14%
3 Jawa 6 jiwa 1%
Total 2.025 Jiwa 100%
Sumber: Data Pemdes Pantai 2017
Tabel 15. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No Agama Jumlah
1 Islam 1.726 jiwa
2 Katolik -
3 Kristen Protestan 25 orang
4 Hindu -
5 Buddha -
Sumber: Pemdes Pantai
165
386
555
67
161
0
100
200
300
400
500
600
SD SLTP SLTA DIPLOMA/S1 PUTUS SEKOLAH
BUTA HURUF
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 30
4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk
Pengertian dari pertumbuhan penduduk adalah perbandingan jumlah
penduduk dengan luas wilayahnya. Pertumbuhan penduduk menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk pada setiap km². Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh
factor fisiologis, keamanan, kebudayaan, biologis, dan psikologis. Dikarnakan data
jumlah penduduk Desa Pantai tahun 2018 belum tersedia, maka untuk membuat
perbandingan laju pertamahan penduduk di tahun 2018 belum dapat dilakukan.
Berikut ini adalah tabel yang memuat jumlah penduduk di Desa Pantai tahun 2017:
Tabel 16. Laju Pertambahan Penduduk
Tahun Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan
2017 2.025
2018 -
Sumber: Pemdes Pantai
4.3 Tingkat Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan
luas wilayahnya. Kepadatan penduduk menunjukkan jumlah rata-rata jumlah
penduduk pada tiap km². Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh faktor fisiologi,
keamanan, kebudayaan, biologis dan psikologis. Untuk Desa Pantai, dengan luas
desa 6.379.39 Ha atau setara dengan 63.793,9 km², jumlah kepadatan penduduk per
kilometer perseginya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 17. Tingkat Kepadatan Penduduk Desa Pantai
Tahun Jumlah Penduduk Luas Wilayah Tingkat kepadatan
penduduk
2017 2.025 6.379.39 ha 3 jiwa/km²
Sumber : Data Pemerintah Desa Pantai Tahun 2017
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 31
Bab V Pendidikan dan Kesehatan
5.1 Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan
Desa Pantai memiliki lima lembaga pendidikan formal, mulai dari Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar Negri (SDN), dan
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Satu Atap. Untuk melihat jumlah tenaga
pendidik yang terdapat di Desa Pantai dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 18. Jumlah Tenaga Pendidik di Desa Pantai
No Jenjang Pendidikan Jumlah Guru Jumlah unit Jumlah siswa
1 PAUD 3 orang 1 unit 21 Siswa
2 TK 8 orang 2 unit 70 Siswa
3 SDN 1 Pantai 11 orang 1 unit 136 Siswa
4 SDN 2 Pantai 10 orang 1 unit 106 siswa
5 SMPN 2 SATAP Kapuas Barat 10 orang 1 unit 62 Siswa
Sumber: Data Sekolah Desa Pantai 2018
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki tiga orang tenaga pendidik. Taman
Kanak-Kanak (TK) memiliki empat orang penaga pendidik. Sekolah Dasar Negeri
(SDN 1) memiliki sebelas orang tenaga pendidik, Sekolah Dasar Negeri SDN 2
memiliki 10 orang tenaga pendidik, SMPN 2 Satu Atap Kapuas Barat memiliki sepuluh
orang tenaga pendidik. Berikut adalah tabel jumlah tenaga pendidik di Desa Pantai:
Ada tiga sarana kesehatan yang terdapat di Desa Pantai, yaitu: Poskesdes,
Posyandu, dan Pustu (Puskesmas Pembantu). Pada kebakaran tahun 2015 yang lalu,
jumlah pasien yang terserang ISPA di Desa Pantai tidak banyak. Fasilitas kesehatan
yang tersedia di Desa Pantai pun masih mampu menangani masyarakat yang datang
untuk berobat. Untuk peralatan pertolongan pertama pada kebakaran, seperti
masker tidak tersedia di Pustu Desa Pantai, karna memang tidak ada bantuan dari
instansi terkait sewaktu terjadi kebakaran lahan pada tahun 2015. Di bawah ini
adalah daftar jumlah tenaga kesehatan di Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 32
Tabel 19. Jumlah Tenaga Kesehatan di Desa Pantai
No Fasilitas
Kesehatan Jumlah Tenaga
Kesehatan Kualifikasi Keterangan
1 Poskesdes 2 orang Bidan Desa Mulai bertugas di desa sejak 2005
2 Posyandu 10 orang Kesehatan Balita Mulai bertugas sebagai kader posyandu sejak tahun 2016
3 Pustu 2 orang Perawat / Mantri Mulai Bertugas Sejak Tahun 1999
Sumber: Pemdes Pantai 2018
Poskes Desa Pantai memiliki dua orang tenaga kesehatan dengan kualifikasi
Bidan Desa, mulai bertugas di sebagai Bidan Desa sejak tahun 2005. Posyandu Desa
Pantai memiliki sepuluh orang tenaga kesehatan dengan kualifikasi Kader Kesehatan
Balita, mulai bertugas sejak tahun 2016. Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pantai
memiliki dua orang tenaga kesehatan dengan kualifikasi Perawat/Mantri, dan telah
bertugas sejak tahun 1999.
5.2 Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan
Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan di Desa Pantai relatif memadai.
Namun terdapat beberapa sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan yang
kondisinya perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan. Berikut adalah daftar
kondisi fasilitas pendidikan yang ada di Desa Pantai:
Tabel 20. Kondisi Fasilitas Pendidikan Desa Pantai
Nama Jumlah Siswa Kondisi Fisik Bangunan
PAUD Hosana 25 orang Baik
PAUD Eka Asih 21 orang Baik
TK Harapan 21 orang Baik
TK Harati - Baik
SDN 1 Pantai
Kelas I …orang Perlu perbaikan
Kelas II …orang Perlu perbaikan
Kelas III ... orang Perlu perbaikan
Kelas IV …orang Perlu perbaikan
Kelas V … orang Perlu perbaikan
Kelas VI … orang Perlu perbaikan
SDN 2 Pantai
Kelas I 31 orang Baik
Kelas II 18orang Baik
Kelas III 20 orang Baik
Kelas IV 18 orang Rusak
Kelas V 26 orang Baik
Kelas VI 23 orang Baik
SMPN 2 Satap Kapuas Barat
Kelas VII 22 orang Baik
Kelas IX 22 orang Baik
Kelas X 18 orang Baik
Sumber: Pendataan Sekolah Desa Pantai 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 33
Gambar 8. Kondisi Fasilitas Pendidikan Desa Pantai
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
Kondisi sarana dan prasarana kesehatan yang dimiliki Desa Pantai masih dalam
kondisi baik, walau ada sarana fisik bangunan kesehatan yang telah berdiri cukup
lama. Berikut ini adalah daftar kondisi sarana kesehatan yang dimiliki oleh Desa
Pantai:
Tabel 20. Kondisi Sarana Kesehatan Desa Pantai
No Jenis Nama TahunBerdiri Kondisi
1. Poskesdes Pantai 2000 Baik
2. Posyandu Pantai 2016 Baik
3 Pustu Pantai 1999 Baik
Sumber: Pemdes Pantai 2018
Kondisi bangunan Poskesdes yang dibangun tahun 2000 silam kondisinya
relatif baik, namun di beberapa bagian membutuhkan perbaikan. Pustu yang
dibangun pada tahun 1999 dan Posyandu yang dibangun pada tahun 2016
kondisinya masih baik dan masih difungsikan sebagaimana mestinya. Pada saat
terjadi bencana kebakaran lahan tahun 2015 yang lalu tenaga kesehatan di Pustu
Desa Pantai masih mampu menangani masyarakat desa yang berobat karena
menderita ISPA yang disebabkan oleh asap kebakaran lahan.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 34
Gambar 9. Kondisi Fasilitas Kesehatan Desa Pantai
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
5.3 Angka Partisipasi Pendidikan
Angka partisipasi pendidikan (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara
jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTA, SLTP, dan sebagainya)
dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam prrsentase. Hasil
perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah
di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih dari 100% karena
terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah. Berikut ini adalah tabel APK
di Desa Pantai:
Tabel 22. Angka Partisipasi Pendidikan Desa Pantai
Jumlah Peserta Didik Keterangan
Jumlah anak usia 13 sd 15 tahun -
Jumlah anak usia 16 sd 18 tahun -
Jumlah anak usia 5 s/d 6 tahun yang bersekolah di TK 67 orang
Jumlah anak usia 7 s/d 12 tahun yang bersekolah di SD 242 orang
Jumlah anak usia 13 s/d 15 tahun yang bersekolah di SMP 62 orang
Jumlah anak usia 16 s/d 18 yang masih sekolah SMA -
Sumber: Pemdes Pantai 2018
Dikarenakan data jumlah anak usia 13 sampai 15 tahun, jumlah anak usia 16-18
tahun, dan jumlah anak 16-18 tahun yang masih bersekolah di SMA tidak dimiliki oleh
Pemdes Pantai, maka untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu
jenjang Pendidikan tertentu tidak dapat diketahui.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 35
Bab VI Kesejarahan dan Kebudayaan Masyarakat
6.1 Sejarah Desa
Menurut sejarah, pada tahun 1857 Desa Pantai berasal dari desa sungai tangguhan
dengan nama-nama Kepala Dusun sengai berikut:
1. Lunuk Besar
2. Temanggung Besar
3. Temanggung Kecil
4. Temanggung : Anak 12
Dari 12 anak menyebar ke sungai-sungai yang ada disekitarnya, antara lain:
1. Sungai Gelombang
2. Sungai Pantai
3. Sungai Jangkit Hai
4. Sungai Tampelas
Pada tahun 1923 banyak penduduk yang keluar dari sungai-sungai tersebut,
dan menetap di muara sungai gelombang. Maka atas kesepakatan masyarakat
setempat ditetapkan perkampungan dengan nama Desa Pantai yang dikenal sampai
sekarang.
6.2 Etnis, Bahasa, Agama
Di Desa Pantai, etnis Dayak Kapuas/Dayak Ngaju merupakan etnis terbesar
dengan jumlah 85% dari total penduduk. Etnis terbesar kedua adalah etnis Banjar,
dengan jumlah 14% dari total keseluruhan penduduk. Yang ketiga adalah penduduk
beretnis Jawa, dengan jumlah 1% dari total penduduk. Berikut ini adalah daftar etnis
yang terdapat di Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 36
Tabel 23. Etnis Di Desa Pantai
No Etnis Jumlah Presentase
1 Dayak 1.820 Jiwa 85 %
2 Banjar 199 Jiwa 14%
3 Jawa 6 Jiwa 1 %
Total 2.025 Jiwa 100%
Sumber: Data Pemdes Pantai 2017
Tabel 24. Bahasa yang Digunakan Di Desa Pantai
No Bahasa Yang Digunakan Presentase
1 Dayak 90 %
2 Banjar 10 %
Total 100%
Sumber: Pemdes Pantai 2017
Bahasa yang paling sering digunakan masyarakat Desa Pantai dalam
berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa Dayak Kapuas/Dayak Ngaju. Bahasa Banjar
hanya 10% saja digunakan masyarakat dalam berkomunikasi.
Gambar 10. Sarana Tempat Ibadah Desa Pantai
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Desa Pantai 2018
6.3 Legenda
Ada sebuah legenda yang masih hidup dan terus menerus dituturkan dari
generasi ke generasi oleh masyarakat Desa Pantai. Tentang Pertanda Kemunculan
kematian. Pertanda itu disebut sebagai Mata Kambe (Mata Hantu). Konon menurut
warga Desa Pantai pada malam-malam tertentu sosok Mata Kambe akan muncul.
Kemunculannya ditengah pekatnya malam itu sebagai sebuah isyarat atau pertanda
kepada masyarakat Desa Pantai, bahwa kematian akan datang menjemput
seseorang. Mata Kambe merupakan wujud cahaya merah yang terang-benderang, ia
melintasi sepanjang sungai di seberang Desa Pantai. Mata Kambe tidak mengganggu
warga desa, ia hanya merupakan sebuah pertanda. Legenda ini sudah ada sejak
nenek moyang dan masih dipercaya sampai sekarang.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 37
6.4 Kesenian Tradisional
Kesenian tradisional yang ada di Desa Pantai adalah Karungut. Karungut
adalah sebuah kesenian tradisional sastra lisan, atau juga disebut pantun yang
dilagukan. Pelantunan Karungut diiringi oleh alat musik tradisional Dayak yang
bernama Sape. Syair Karungut mengisahkan tentang ajaran kebajikan dengan
meramu berbagai macam legenda. Kesenian ini dipentaskan pada saat upacara adat
dan peringatan hari-hari besar di Desa.
Selain itu ada pula Tari Manasai yaitu tarian khas masyarakat Dayak Ngaju,
tarian ini dipentaskan sebagai simbol kegembiraan masyarakat Dayak atas atas
kedatangan tamu yang berkunjung ke wilayah mereka (sumber: Tokoh Adat Desa
Pantai: Bapak Diwung)
6.5 Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Kearifan lokal yang ada di Desa Pantai adalah “Hajamuk”. Pada saat proses
penanaman benih padi, ada ritual yang disebut dengan Hajamuk (saling mencoret
muka dengan arang). Ini semacam bentuk kegembiraan dan harapan masyarakat
akan subur dan melimpahnya hasil panen padi mereka kelak.
Selain itu, ada pula “Handep” yaitu ritual yang dilakukan masyarakat desa
ketika memasuki musim tanam padi. Warga bergotong royong menanam padi
gunung ataupun padi tahun (Narasumber: Tokoh Adat Desa Pantai).
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 38
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 39
Bab VII Pemerintahan dan Kepemimpinan
7.1 Pembentukan Pemerintahan
Sejarah Kepemimpinan di desa Pantai memiliki dinamikanya tersendiri. Sebagai
sebuah desa administrasi yang memiliki mekanisme dalam memilih pemimpin, Desa
Pantai tercatat telah tujuh kali melakukan pemilihan kepala desa. Dibawah ini
adalah daftar Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Pantai:
Tabel 26. Sejarah Kepemimpinan Desa Pantai
No Periode Status
Kepemimpinan Nama Kepala Desa
1 1995 - 2003 Kepala Desa Rahun Baboe
2 2003 – 2008 Kepala Desa Aminudin
3 2008 Pj. Kepala Desa Langkai. F.D
4 2008 – 2010 Sekdes Walter B. Loth
5 2010 – 2015 Kepala Desa During
6 2015 Pj. Kepala Desa Samuel
7 2016 – sekarang Kepala Desa Wijaya A. Ma
Sumber: RPJMDes Pantai 2016-2021
7.2 Struktur Pemerintahan Desa 2018
Struktur pemerintahan di Desa Pantai secara umum sama dengan struktur
pemerintahan desa-desa administratif lainya yang ada di Indonesia, di mana Kepala
Desa dibantu oleh staf pemerintahan di bawahnya dalam menjalankan roda
pemerintahan desa. Kepala Desa dan staf pemerintahan desa memiliki tugas pokok
dan fungsinya masing-masing. Tabel di bawah ini menggambarkan struktur
pemerintahan yang ada di Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 40
Gambar 11. Struktur Pemerintahan Desa Pantai
Sumber: RPJMDes Desa Pantai 2016-2021
Tabel 27. Tugas Pokok Dan Fungsi Pemerintahan Desa
Tupoksi
Kepala Desa
Menyelenggarakan pemerintahan desa.
Pemberdayaan desa.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa.
Menaati dan menegakkan peraturan dan perundang-undangan.
Melaksanakan kehidupan berdemokrasi dan berkeadilan gender.
Melaksanakan prinsip pemerintahan desa yang akuntabel, transparan, propesional, efektif dan efisien, serta bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan di desa.
Menyelengarakan administrasi pemerintahan desa yang baik.
Mengelola keuangan dan asset desa.
Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa.
Mengembangkan perekonomian masyarakat desa.
Membina dan melestarikan nilai budaya masyarakat desa.
Mengembangkan perekonomian masyarakat desa.
Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa.
SekDes
Tugas pokok:
Membantu Kepala Desa dalam menyiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi desa.
Menyiapkan bahan penyusunan laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
Fungsi:
Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapakan bahan untuk kelalancaran tugas kepala desa.
Melaksanakan tugas kelapa desa apabla kepala desa berhalangan.
Melaksanakan tugas kelapa desa apabila kepala desa diberhentikan sementara.
Menyiapkan bantuan penyusunan peraturan desa.
Menyiapkan bahan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas;dan
Melaksanakan gugas lain yang diberikan oleh kepala desa.
KAUR UMUM
JOKO PRASETYO
KAUR KEUANGAN
SIDA PURNALIKA,
S.Pd
KAUR PERENCANAAN RIWANDI, S. Pd
SEKERTARIS DESA
ADE, S.Pd
KASI PELAYANAN MICHELSON,
A,Ma
KASI KESOS FERRY
KASI PEMERINTAHAN
FRIADINATHA, S.Pd
KETUA RT. O1 YANTO
KETUA RT. O2 KRISTO
KETUA RT. O3
LEONALDI
KETUA RT. O4
RUSLAN
KETUA RT. O5 MARTINUS D.G.
KETUA RT. O6 PARTO
KEPALA DESA WIJAYA A.Ma
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 41
Kaur (Kepala Urusan) Tata Usaha Dan Umum
Tugas pokok:
Membantu Sekertaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
Fungsi:
Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan.
Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan desa.
Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum.
Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor seta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor.
Pengelolaan adminsitrasi perangkat desa.
Persiapan bahan-bahan laporan; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekertaris Desa.
KAUR (Kepala Urusan) Keuangan/Bendahara Desa
Tugas Pokok:
Membantu Sekretaris Desas Dalam dalam urusan umum, baik pelayanan kepada masyarakat maupun rumah tangga desa.
Melaksanakan Pengadaan dan Pengelolaan perlengkapan, inventaris barang (bergerak dan tidak bergerak), surat menyurat dan kearsipan.
Melaporkan keadaan pengadaan dan pengelolaan urusan umumkepada Kepala desa melalui Sekretaris desa.
Fungsi:
Pelaksanaan pemgelolaan administrasi keuangan desa.
Persiapan bahan penyusunan APBDes; dan
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa.
KAUR (Kepala Urusan) Perencanaan
Tugas pokok:
Membantu Sekretaris Desa dalam urusan umum, baik pelayanan kepada masyarakat maupun rumah tangga desa.
Melaksanakan pengadaan dan pengelolaan perlengkapan, inventaris barang (bergerak dan tidak bergerak), surat menyurat dan kearsipan.
Melaporkan keadaan pengadaan dan pengelolaan urusan umum kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
Fungsi:
Pengkoordinasian urusan perencanaan desa.
Penyusunan RAPBDes.
Menginventarisir data-data dalam rangka pembangna desa.
Melakukan monitoring dan evaluasi program pemerintahan desa.
Menyusun rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) dan rencana kerja pemerintahan desa (RKPDes)
Menyusun laporan kegiatan desa.
Kasi Pemerintahan
Tugas pokok:
Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam menyusun produk hukum desa.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 42
Fungsi:
Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan. Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan.
Pelaksanaan kegiatan pencatatan monografi desa.
Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatankemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil; dan
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
Kasi Pelayanan
Tugas pokok:
Membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional di bidang pelayanan kepada masyarakat desa.
Fungsi:
Pelaksanaan penyuluhan terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat desa;
Pelaksanaan upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan desa.
Pelaksanaan upaya pelestarian nilai-nilai social budaya masyarakat.
Pelaksanaan pelayanan dalam bidang ketenagakerjaan; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa sesuai bidang tugasnya.
Kasi Kesejahteraan
Tugas pokok:
Merencankan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan pembangunan desa;
Mengelola sarana dan prasarana perekonomian masyarakat desa dan sumber-sumber pendapatan desa;
Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai bidang tugasnya;
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup; dan
Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan Kepala Desa.
Fungsi:
Melaksanakan kegiatan pembangunan sarana prasarana perdesaan.
Pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
Ketua RT
Tugas pokok:
Membantu menjalanan tugas pelayanan pada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah desa.
Memelihara kerukunan hidup warga.
Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
Fungsi:
Pendataan penduduk dan pelayanan administrasi pemerintahan lainnya.
Pemeliharaan keamanan ketertiban dan kerukunan hidup antar warga.
Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat diwilayahnya.
Sumber: Kemendes RI
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 43
Gambar 12. Struktur Organisasi BPD Desa Pantai
Sumber: RPJMDes Pantai 2016-2021
Tupoksi BPD (Badan Pemerintahan Desa)
BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Sedangkan tugas pokok dari BPD adalah:
Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan
kepala desa.
Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa.
Membentuk panitia pemilihan kepala desa.
Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
Menyusun tata tertib BPD.
7.3 Kepemimpinan Tradisional
Kepemimpinan tradisional memiliki struktur tersendiri dalam masyarakat.
Secara umum, struktur kepemimpinan tradisonal terpisah dari struktur kepimpinan
formal yang ada di desa (Pemerintah Desa), baik dari segi tugas dan fungsi.
Kepemimpinan adat lebih banyak mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan adat
istiadat. Adapun Struktur Kepemimpinan Tradisional yang ada di Desa Pantai
khususnya dan di Provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya adalah:
KETUA BPD HENDRI SANJA
TRISNO KURIADI
SEKRETARIS JUNUIDI
WAKIL KETUA BENDI
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 44
Gambar 13. Struktur Kepemimpinan Adat
Sumber: Wawancara Dengan Mantir Adat Desa Pantai
Tugas dari masing-masing bagian yang ada dalam struktur adat di atas adalah
sebagai berikut:
1. Tugas Dewan Adat Propinsi: Mengurus segala hal yang berkaitan dengan adat
istiadat, seperti dalam hal Perkawinan, Kematian, konflik rumah tangga,
sengketa yang berkaitan dengan tanah adat/wilayah adat, melestarikan kearifan
lokal yang ada di tingkat provinsi;
2. Tugas Dewan Adat Kabupaten: Mengurus segala hal yang berkaitan dengan
adat istiadat, seperti dalam hal Perkawinan, Kematian, konflik rumah tangga,
sengketa yang berkaitan dengan tanah adat/wilayah adat, melestarikan kearifan
lokal yang ada di tingkat Kabupaten;
3. Tugas Dewan Adat Kecamatan (Damang): Mengurus segala hal yang berkaitan
dengan adat istiadat, seperti dalam hal Perkawinan, Kematian, konflik rumah
tangga, sengketa yang berkaitan dengan tanah adat/wilayah adat, melestarikan
kearifan lokal yang ada di tingkat kecamatan;
4. Tugas Mantir Adat: Mengurus segala hal yang berkaitan dengan adat istiadat,
seperti dalam hal Perkawinan, Kematian, konflik rumah tangga, sengketa tanah
adat/wilayah adat, melestarikan kearifan lokal yang ada di desa. Tiap desa
memiliki tiga orang mantir adat dari perwakilan tiga agama (Islam, Kristen,
Hindu Kaharingan).
Dewan Adat Propinsi
Mantir Adat Desa Perwakilan
Agama Kristen
Mantir Adat Desa Perwakilan
Agama Hindu Kaharingan
Mantir Adat Desa
Perwakilan Agama Islam
Dewan Adat Kecamatan (Damang)
Dewan Adat Kabupaten
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 45
7.4 Aktor Berpengaruh
Dalam kehidupan sosial masyarakat di desa, terdapat orang-orang penting dan
dipandang sebagai sosok yang diangap panutan yang mampu mempengaruhi dan
suaranya didengarkan dan diikuti oleh masyarakat. Aktor berpengaruh ini biasanya
memiliki kelebihan dibandingkan yang lainnya, seperti kelebihan dalam bidang
ekonomi, pengetahuan agama, pendidikan, status sosial, jabatan strategis dalam
struktur pemerintahan,. Di Desa Pantai tokoh-tokoh yang dianggap aktor penting
oleh masyarakat adalah sebagai berikut:
Tabel 28. Aktor Berpengaruh di Desa Pantai
No Aktor Berpengaruh
di Desa Keterangan
1 Kepala Desa Karna Kepala Desa adalah sosok yang terpandang di desa, dan setiap keputusan yang dibuatnya selalu dipatuhi masyarakat.
2 Sekretaris Desa Sekertaris Desa dihormati masyarakat karna jabatannya dipemerintahan desa dianggap penting, dan sekdes yang menjalankan peran sebagai kepala desa bila Kepala Desa berhalangan hadir.
3 Perangkat Desa Sebagai pembantu dan pelaksana tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Desa maupun Sekretaris Desa.
4 BPD Sebagai tempat menampung aspirasi masyarakat untuk kemudian disampaikan kepada Pemerintah Desa.
5 RT
Sebagai penampung aspirasi dari warga yang terdapat di lingkungan dan wilayahnya masing-masing , yang nantinya akan ditampung lalu di sampaikan kepada Pemerintah Desa juga sebagai penjaga ketertiban lingkungan
6 Mantir Adat Adalah lembaga yang mengatur tentang tata cara adat seperti acara adat perkawinan , dan sengketa lahan antar warga maupun pihak-pihak luar yang dalam penyelesaian nya menempuh jalur adat .
Sumber: FGD 1 dan wawancara
7.5 Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Lahan
Dalam proses penyelesaian sengketa ataupun konflik, warga Desa Pantai akan
melakukan musyawarah. Tergantung dari tingkat dan jenis masalah yang sedang
dihadapi. Pertama-tama proses yang ditempuh selalu diawali dengan melakukan
mediasi dan bermusyawarah antara pihak-pihak yang sedang berkonflik/
bersengketa itu sendiri. Apabila masalah itu tidak bisa diselesaikan secara
musyawarah, maka akan ditempuh jalur hukum, apabila konflik yang dihadapi
bersinggungan dengan pelanggaran tata krama maupun hal-hal yang berhubungan
dengan pelanggaran adat istiadat, serta kepercayaan lokal warga Desa Pantai, maka
akan ditempuh jalur adat dalam penyelesaiannya.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 46
7.6 Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Desa
Berdasarkan dengan data yang didapat pada saat akan menentukan sebuah
kebijakan maupun keputusan baik hal itu berhubungan dengan pembangunan Desa,
perencanaan Desa dan berbagai macam hal lainnya selama itu berpengaruh
langsung terhadap kondisi dan perubahan yang ada di Desa , warga Desa Pantai
diundang untuk turut berpartisipasi dalam sebuah forum ataupun rapat. Forum ini
akan dipimpin oleh Kepala Pemerintahan Desa itu sendiri yaitu Kepala Desa serta
dihadiri oleh beberapa tokoh-tokoh penting di Desa, seperti Ketua BPD , tokoh
agama, tokoh masyawarakat, mantir adat, serta pemangku-pemangku kepentingan
lainnya yang pendapatnya dapat mempengaruhi keputusan. Dalam prosesnya,
forum pengambilan keputusan/kebijkan ini akan dilakukan secara musyawarah
mufakat, adil, terbuka, serta dapat diikuti oleh semua warga Desa Pantai. Hal ini
dilakukan demi menghindari keputusan yang mungkin nantinya akan menimbulkan
sebuah masalah dikemudian hari, dan dalam penyelesaiannya keputusan/kebijakan
yang diambil selalu diupayakan untuk mencapai hasil yang seadil-adil nya.
Gambar 14. Musyawarah Dalam Mengambil Keputusan
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 47
Bab VIII Kelembagaan Sosial
8.1 Organisasi Sosial Formal
Lembaga sosial formal adalah lembaga resmi. Lembaga tersebut dikukuhkan
oleh pemerintah desa (Kepala Desa) dan diperkuat keberadaanya dengan Surat
Keputusan (SK) Kepala Desa atau di atasnya (SK Bupati, SK Gubernur). Lembaga-
lembaga sosial formal tersebut memiliki struktur organisasi yang jelas, pembagian
tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan juga jelas. Dibentuk oleh masyarakat
sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam membangun desanya. Dengan
demikian lembaga formal yang ada di Desa Pantai adalah sebagai berikut:
Tabel 29. Organisasi Formal Desa Pantai
No Nama Organisasi Nama Ketua Jumlah
Anggota Kedekatan dengan
masyarakat
1 Pemdes Wijaya A.Ma 8 Sangat Dekat
2 BPD Hendri Sanja 5 Dekat
3 Kelompok Tani Asmudin - Dekat
4 Posyandu Margarite 4 Dekat
5 PKK Luwi 4 Dekat
6 BumDes Suratman 7 Dekat
7 MPA Wijaya A.Ma 10 Dekat
8 Gapoktan Renmos 10 Dekat
9 Karang taruna Redi 7 Dekat
10 Koperasi Ralus 2 Dekat
11 LKMD Renmos 5 Dekat
12 Kelompok Pengerajin Jawet Pambelum
Luwi 12 Dekat
13 Kelompok Pengrajin Uwei Pambelum
Armadi 8 Dekat
Sumber: Hasil FGD 1
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 48
Organisasi sosial formal yang terdapat di Desa Pantai tergolong lengkap. Mulai
dari organisasi kepemudaan, organisasi kelompok tani, organisasi yang fokus
terhadap peningkatan perekonomian masyarakat desa, organisasi keagamaan,
organisasi kerelawanan penanggulangan bencana kebakaran, organisasi yang folus
kepada pemberdayaan kelompok perempuan, dan organisasi yang menaungi para
pengerajin rotan di desa. Kesemua organisasi formal tersebut mendapatkan
dukungan penuh dari Pemerintah Desa Pantai.
8.2 Organisasi Sosial Nonformal
Organisasi non formal adalah suatu bentuk kegiatan yang dikerjakan dengan
sengaja dan sistematis dengan menyesuaikan kebutuhan yang ada dilingkungan
masyarakat sekitarnya, atau juga disebut sebaga satuan kerja yang tidak resmi.
Adapun organisasi Sosial Non Formal yang ada di Desa Pantai adalah sebagai
berikut:
Tabel 30. Organisasi Non Formal Desa Pantai
No Nama Organisasi Nama Ketua Jumlah
Anggota Kedekatan Dengan
Masyarakat
1 Remaja Masjid Midi 3 Dekat
2 Pengajian Sarkiah 3 Dekat
3 Rukun Kematian - Dekat
4 Arisan Sarkiah - Dekat
5 SHM Koryetie - Dekat
6 SPPR Mytha Apriani Dekat
Sumber: Hasil FGD 1
8.3 Jejaring Sosial Desa
Lembaga yang ada di desa seperti PKK, kelompok pengajian, SPPR, remaja
masjid, kelompok tani, karang taruna, masyarakat peduli api, rukun kematian,
lembaga adat, yasinan, kube, BPD, BUMDes, gapoktan, LKMD, kelompok pengrajin,
koperasi dan posyandu memiliki hubungan yang dekat dengan masyarakat.
Sedangkan pemdes memiliki hubungan yang sangat dekat dengan masyarakat.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 49
Gambar 15. Diagram Venn
Sumber: Hasil FGD 1
Masyarakat
Arisan
MPA
Yasinan
BUMDES
Pemdes
BPD
Lembaga Adat
PKK Posyandu
Kelompok Pengrajin
Rukun Kematian
Remaja Masjid
SPPR
Gapoktan
KUBE
Karang Taruna
Kelompok Tani
Koperasi
LKMD
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 50
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 51
Bab IX Perekonomian Desa
9.1 Pendapatan dan Belanja Desa
Berdasarkan PP No. 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Permendagri No. 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Pendapatan Desa Pantai pada tahun
anggaran 2018 sebagian besar berasal dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, hanya
sebagian kecil yang berasal dari Bagi Hasil Pajak dan Retribusi. Total Pendapatan
Desa Pantai sebesar Rp. 1.255.010.000,00 sebagian besar dipergunakan untuk
pembiayaan Bidang Penyelenggara Pembangunan Desa dan Bidang Penyelenggara
Pemerintahan Desa.
Tabel 31. Sumber Pendapatan Desa Pantai
No Sumber Jumlah Persentase
1. Dana Desa Rp 772.560.000 61,50 %
2. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Rp 6.581.000 0,05 %
3. Alokasi Dana Desa Rp 475.869.000 38,00 %
Total Pendapatan Dana Desa Rp 1.255.010.000 100,00 %
Sumber: RPJMDEs 2016-2021
Belanja Desa
Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran. Belanja desa dipergunakan dalam
rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 52
Tabel 32. Sumber Belanja Desa Pantai
No Sumber Jumlah Persentase
1. Bidang Penyelenggara Pemerintahan Desa Rp 372.472.500 30 %
2. Bidang Pembinaan Masyarakat Rp 63.200.000 5 %
3. Bidang Penyelenggaran/Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp 754.942.450 55 %
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 30.000.000 5 %
5. Bidang Pembiayaan modal Desa Rp 34.395.050 5 %
Total Belanja dan Pembiayaan Rp 1.255.010.000 100 %
9.2 Aset Desa
Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa,
dibeli atau diperoleh atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
atau perolehan hal lainnya yang sah. Adapun aset-aset yang menjadi milik
Pemerintah Desa Pantai adalah sebagai berikut:
Bidang pendidikan: Sarana pendidikan yang menjadi asset Desa Pantai meliputi:
Satu buah gedung PAUD, dua buah gedung Taman Kanak-Kanak, dua buah
gedung Dekolah Dasar Negeri, dan satu buah gedung SMPN Satu Atap.
Bidang Kesehatan: Untuk sarana keseatan Desa Pantai memiliki aset berupa:
satu buah gedung Pustu, satu buah gedung Poskesdes, dan satu buah gedung
Posyandu.
Bidang Keagamaan: Di bidang keagamaan asset Desa Pantai berupa: dua buah
masjid dan tiga buah gereja
Bidang Pemerintahan: Di bidang pemerintahan Desa Pantai memiliki aset
berupa: satu buah bangunan Kantor Desa dan satu buah gedung serba guna.
Bidang Infrastruktur: Dibidang infrastruktur Desa Pantai memiliki asset berupa:
Satu unit Pasar Desa, dua uit jalan desa, tiga unit gang, enam belas jembatan,
dan empat unit tambatan perahu.
Bidang Kesenian: Dibidang kesenian Desa Pantai memiliki aset berupa satu unit
Sanggar Seni Banda Sumbu Kurung.
Bidang Olahraga: Dibidang olahraga Desa Pantai memiliki aset berupa: dua unit
lapangan volly.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 53
Tabel 33. Aset Desa Pantai
No Jenis Bergerak Tetap Keterangan Volume Kondisi
1. Pendidikan
Gedung SDN 1 Pantai Aktif 1 Unit Perlu perbaikan
Gedung SDN 2 Pantai Aktif 1 Unit Baik
Gedung SLTP Aktif 1 Unit Baik
Gedung TK Aktif 2 Unit Baik
Gedung PAUD Aktif 1 Unit Baik
2. Kesehatan
Pustu Aktif 1 Unit Baik
Posyandu Aktif 1 Unit Perlu Perbaikan
Poskesdes Aktif 1 Unit Perlu Perbaikan
3. Ibadah
Masjid 2 Unit Baik
Langgar 3 Unit Baik
4. Pemerintahan
Kantor Desa Aktif 1 Unit Baik
Gedung Serbaguna Aktif 1 Unit Baik
5. Infrastruktur
Jembatan Aktif 16 Unit Baik
Jalan desa Aktif 2 Unit Perlu Perbaikan
Pasar Desa Aktif 1 Unit Baik
Gang Aktif 1 Unit Baik
Tambatan Perahu Aktif 4 Unit Baik
Gambar 16. Aset Desa Pantai
Kantor Desa Aula Desa
Jembatan Desa Gang Desa
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 54
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Desa Pantai 2018
9.3 Tingkat Pendapatan Warga
Kondisi perekonomian di Desa Pantai Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten
Kapuas masih bertumpu pada sektor pertanian dan perkebunan. Karena itu mata
pencarian mayoritas masyarakat Desa Pantai adalah bertani dan berkebun.
Dikarenakan berbagai kendala yang dihadapi para petani, misalnya tingkat
keasaman air yang tinggi, sistem pengolahan tanah masih tradisional, gangguan
hama, dan keterbatasan permodalan, membuat mereka mencari cara agar bisa
memperoleh penghasilan tambahan diluar penghasilan utama sebagai petani atau
pekebun Menganyam rotan unutk kemudian dijual, menerima pembuatan perahu,
menjadi buruh bangunan, buruh pencari kayu galam di hutan gambut. Tak sedikit
juga yang lebih memilik bekerja sebagai buruh di perusahaan sawit, karna resikonya
tak sebesar resiko menjadi petani dan tak memerlukan modal untuk usaha. Berikut
ini adalah jenis-jenis mata pencarian masyarakat di Desa Penda Katapi:
Tabel 34. Jenis Mata Pencarian Masyarakat Desa Pantai
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%)
1. Petani 1.403 69,00 %
2. Pedagang 28 0,13 %
3. PNS 24 0,11 %
4. Tukang 20 0,90 %
5. Buruh sawit 200 9,00 %
6. Swasta 50 2,40 %
Sumber: RPJMDes Pantai 2016-2021
Dari data jenis mata pencarian di atas dapat dilihat bahwa mata pencarian
utama mayoritas masyarakat Desa Pantai adalah sebagai petani dan buruh sawit.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 55
Tabel 35. Jenis Mata Pencaharian Desa Pantai
Mata pencarian pokok
Mata pencarian tambahan
Rata-rata pendapatan perbulan
Buruh Tani - Penghasilan per bulan rata-rata 900.000
Buruh Sawit - Penghasilan per bulan 1.600.000
Pedagang Ternak ayam petelur Penghasilan per bulan rata-rata 4.300.000
Taksi air Ternak ayam petelur Penghasilan rata-rata per bulan 1.550.000
Petani padi tahunan
- 5000.000/panen/tahun. Bila dicari rata-rata pendapatn perbulan maka: 5000.000 : 12 bulan = 400.000
Petani Karet - Pendapatan per bulan rata-rata 500.000 – 1.000.000
Penganyam Rotan
-
Pendapatan perbulan tergantung jumlah pesanan yang diterima pengerajin. Pada umumnya dalam satu minggu para pengerajin dapat menghasilkan sekitar 50 – 100 unit tas/ minggu. Harga satu tas berkisar antara 40.000 – 100.000 tergantung motif. Setiap pengerajin rata-rata mendapat penghasilan sekitar 700.000/minggu.
Tukang Pembuat Perahu
-
Pendapatan per bula tergantug dari banyak sedikitnya pesanan, bila pesanan tida terlalu banyak, pendapatan perbulan rata-rata 2.000.000 – 3.000.000. namu bila pesanan sedang banyak perghasilan rata-rata perbulan 5.000.000
Tukang Bangunan
- Tergantung ukuran rumah yang dibuat, penghasilan perbulan rata-rata 5.000.000
Sumber: Hasil FGD 2
Tabel 36. Bagan Mata Pencaharian Desa Pantai
Jenis mata pencaharian
Jumlah TK Bahan Baku Pemasaran Masalah
LK PR
Sektor Pertanian:
Petani padi tahunan
50% 50% Bibit padi, pestisida, pupuk
Lokal Hama: Tikus, belalang, ulat; Musin kemarau & kebakaran lahan
Perkebunan karet
70% 30% Bibit karet Lokal Kemarau dan kebakaran lahan; Harga getah karet yang cenderung tidak stabil
Sektor non pertanian
Tukang pembuat perahu
100%
0% Papan untuk badan perahu, alat pertukangan
lokal Pesanan tidak setiap saat ada
Penganyam rotan
20% 80% Rotan Lokal dan luar daerah
Pesanan tidak setiap saat ada ; Motif dan bentuk anyaman belum terlalu banyak variasi
Keterangan: TK (Tenaga Kerja); LK (Laki-laki); PR (Perempuan)
Sumber: Hasil FGD 2
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 56
Gambar 16. Pengrajin Rotan dan Hasil Kerajinan
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
Pembagian peran antara laki-laki dan perempuan baik di dalam rumah tangga
ataupun di luar rumah tangga di Desa Pantai dapt dilihat dari diagram aktivitas
dalam analisis gender. Khusus untuk aktivitas di dalam rumah tangga, peran
perempua lebih dominan, seperti mengurus anak, mencuci pakaian, belanja
kepasar, menyetrika pakaian, mengajar anak, menganyam rotan. Sedangkan untuk
aktivitas di luar rumah tangga lebih di dominasi oleh laki-laki, seperti menyadap
karet, berkebun, memanen rotan, dan berternak.
Tabel 37. Aktivitas Dalam Analisis Gender Desa Pantai
Kegiatan
Aktivitas didalam keluarga Aktivitas diluar keluarga
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
U KD TP U KD TP U KD TP U KD TP
Belanja Kepasar D D
Memasak D D
Menanam Padi D D
Berternak D D
Memanen Rotan D D
Berkebun D D
Mencuci Baju D D
Menganyam Rotan D D
Menstrika Baju D D
Mengasuh anak D D
Menyadap karet D D
Mengajar anak D D
Catatan: D = Dewasa (15 tahun ke-atas); A = Anak-anak (14 tahun ke bawah)
Sumber: Hasil FGD 1
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 57
Tabel 38. Akses dan Kontrol dalam Analisis Gender Desa Pantai
Sumberdaya
Akses (Kesempatan memanfaatkan / mendapatkan)
Kontrol (Kesempatan mengatur)
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
Sumber Daya Fisik
Lahan Pertanian 50% 50% 50% 50%
Hutan 60% 40% 40% 60%
Alat Produksi 80% 20% 80% 20%
Tenaga Kerja 90% 10% 90% 10%
Uang 80% 20% 40% 60%
Tabungan 20% 80% 30% 70%
Lahan perkebunan 50% 50% 50% 50%
Budidaya walet 90% 10% 90% 10%
Sumber Daya Non Fisik
Aset Kepemilikan 50% 50% 50% 50%
Non Pendapatan 30% 70% 70% 30%
Pendidikan 50% 50% 50% 50%
Kesehatan 50% 50% 50% 50%
Kekuasaan Politik 80% 20% 80% 20%
Sumber: Hasil FGD 1
Hubungan Kebakaran Lahan Gambut Dengan Penurunan Pendapatan Masyarakat
Jika dilihat dari aspek ekonomi, kegiatan pertanian dan perkebunan di lahan
gambut ternyata menjadi sektor penyumbang pendapatan terbesar bagi
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah mayoritas penduduk desa yang
menggantungkan hidupnya dari aktivitas tersebut. Tanaman padi tahunan, karet,
sawit, dan sengon yang dibudidayakan masyarakat Desa Pantai sebagaian besar
berada pada kawasan lahan gambut tipis/dangkal dengan ketebalan 50 Cm -100 cm.
Melihat ketergantungan yang besar terhadap lahan gambut, sudah dapat dipastikan
bahwa keberadaan lahan gambut penting bagi masyarakat Desa Pantai. Kebakaran
hutan dan lahan yang terjadi beberapa waktu lalu memberikan dampak yang cukup
signifikan terhadap penurunan tingkat pendapatan masyarakat.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 58
Narasumber: Bapak Diwung, Kepala Handel Sei Buhak, sekaligus Tokoh Masyarakat
Desa Pantai pada tanggal 6-September-2018:
Enumerator: “Seberapa pentingkah keberadaan lahan gambut bagi masyarakat
Desa Pantai?”
Bapak Diwung: “Penting sekali. Dilihat dari sudut pandang manapun sudah pasti
dapat disimpulkan bahwa begitu sangat berharganya keberadaan lahan gambut
bagi masyarakat dan bagi saya sendiri. Jenis gambut tebal maupun gambut tipis
sangat cocok untuk bercocok tanam. Semisal, gambut tipis sangat cocok untuk
bercocok tanam karet, padi tahunan, maupun sayur-sayuran. Sedangkan gambut
dalam itu sangat cocok untuk tanaman purun dan galam, juga sebagi tempat
untuk membuat baje (perangkap bagi ikan yag digali secara manual, biasanya ikan-
ikan akan masuk kedalam baje ini bila musim kemarau tiba).”
Enumerator: “Adakah hubungannya antara kebakaran tahun 2015 terhadap
perekonomian masyarakat Desa Pantai?”
Pak Diwung: “Dahulu, kesejahteraan keluarga dapat dicapai dengan mudah.
Semua kebutuhan telah disediakan oleh alam. Warga memanfaatkan keramahan
alam dengan mengambil pohon-pohon galam untuk dijual, dan tanaman purun
yang dapat diolah menjadi kerajinan tikar sangat melimpah. Untuk ikan saja
masyarakat Desa Pantai tidak pernah membelinya, tinggal menangkap secara
manual menggunakan alat tangkap tradisional yang disebut Haup atau Buwu.
Akan tetapi paska kebakaran tahun 2015 silam, warga desa mulai merasakan
dampaknya. Kebakaran itu telah mempengaruhi tingkat perekonomian
masyarakat. Hutan yang dulunya lebat dan hijau kini sudah berganti dengan
tanaman sawit. Hampir 50% tanah perkebunan masyarakat yang musnah terbakar
ternyata dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dijual kepada perusahaan
perkebunan sawit. Oleh karna itu masyarakat sangat merasakan betapa susahnya
ketika lahan-lahan gambut milik mereka sudah tidak produktif lagi semenjak
terjadinya kebakaran. Lihatlah akibatnya sekarang, apa-apa semuanya harus
membeli. Inilah salah satu dampak negatif dari musnahnya tanaman mereka
akibat kebakaran.”
Enumerator: “Apa saja yang dapat dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan
lahan gambut?”
Bapak Diwung: “Banyak cara yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan lahan
gambut. Sejak dulu nenek moyang kami telah mewariskan cara memanfaatkan
lahan gambut, baik gambut dalam maupun gambut tipis. Untuk gambut dalam
sangat cocok untuk bercocok tanam sayur-sayuran, buah-buahan, dan padi
tahunan, sedangkan untuk gambut dalam yang berair sangat cocok untuk
tanaman purun dan galam.”
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 59
Enumerator: “Menurut pendapat bapak, mengapa warga desa sekarang sudah
tidak percaya diri lagi dalam mengelola lahan gambut mereka dan lebih memilih
menjualnya?”
Bapak Duwung: “Karna warga sudah tidak tahu lagi bagaimana cara mengelola
laha gambut milik mereka. Terlebih semenjak ada larangan membakar lahah oleh
Pemerintah. Mereka bingung. Yang mereka tahu adalah dengan menjual lahan
gambut saja mereka bisa mendapatkan uang.”
Enumerator: “Bagaimana memanfaatakn lahan gambut sekarang ini?”
Bapak Duwung: “Caranya adalah dengan terus menerus memberikan
pengetahuan dan penyadaran kepada masyarakat tentang bagaimana caranya
mengolah lahan gambut yang baik dan benar tanpa harus membakar, dan
hendaknya pemerimtah juga memberikan solusi kepada masyarakat. Karna jujur
saja, masyarakat bingung dengan cara apa lagi membuka lahan pertanian selain
dengan cara membakar?.”
Enumerator: “Apakah ada cara lain membuka lahan tanpa harus membakar?”
Bapak Duwung: “Kita sebagai masyarakat sangat menghormati keputusan
pemerintah tersebut, dan kita sebagai masyarakat akan berjuang agar membuka
lahan tanpa membakar, walaupun berat. Hampir keseluruhan masyarakat Desa
Pantai sudah tidak lagi membakar lahan dalam membuka lahan pertanian ataupun
perkebunan yang baru, karna mereka telah sadar bahwa kebakaran dapat terjadi
lagi. Kalaupun ada yang masih membakar lahan itu hanyalah ulah oknum-oknum
yang tidak bertanggungjawab”.
Narasumber Ibu Neni Triyana, anggota PKK Desa Pantai pada tanggal 6-September-
2018
Enumerator: “Apakah keberadaan lahan gambut penting bagi masyarakat Desa
Pantai?”
Ibu Neni Triyana: “Sangat penting sekali. Dahulu, ketika kondisi lahan gambut
masih baik, kesejateraan masyarakat Desa Pantai terjamin. Tanaman tumbuh
subur, sayur-sayuran melimpah, ikan melimpah, semua tersedia di lahan gambut
yang digarap masyarakat sebagai areal pertanian dan perkebunan.”
Enemurator: “Menurut ibu, apakah ada hubungannya antara kebakaran lahan
gambut dengan penurunan perekonomian masyarakat sekarang?”
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 60
Ibu Neni Triyana: “Sehabis kebakaran tahun 2015 yang lalu tingkat perekonomian
masyarakat Desa Pantai mengalami penurunan. Sebelum kebakaran 2015, tanah
masih subur untuk ditanami sayuran dan padi, tetapi setelah kebakaran tanah
menjadi tidak subur karna unsur hara yang tersimpan di dalam gambut habis
dilalap api. Begitupun dengan keberadaa ikan-ikan yang biasaya berlimpah di lahan
gambut, paska kebakaran lahan menjadi kering dan ikan-ikan semakin sulit
ditemukan. Sekarang mau makan ikan harus membeli, mau sayur-sayuran juga
harus membeli.”
Enemurator: “Apa pendapat ibu terhadap peraturan pemerintah yang melarang
membakar lahan?”
Ibu Neni Triyana: “Saya mendukung kebijakan pemerintah yang melarang
siapapun membakara lahan gambut, karna menurut saya lahan gambut yang
sudah terbakar itu tingkat kesuburannya berkurang, tanaman yang ditanam
petani di lahan gambut bekas terbakar menjadi kerdil/pendek, pertumbuhannya
tidak optimal.”
Enemurator: “Menurut ibu, apakah ada cara lain membuka lahan tanpa
membakar?”
Ibu Neni Triyana: “Ada, mulailah membuka lahan yang mudah dahulu, jangan
yang medannya sulit. Tebas rumput dan semak, biarkan layu. Lahan yang dibuka
awalnya tidak harus luas, yang penting produktif dan berkelanjutan. Lama
kelamaan lahan yang terus ditebas dan dibersihkan akan semakin lebar. Nah,
dengan demikian membakar lahan dapat dihindari”.
9.4 Industri dan Pengolahan di Desa
Jenis-jenis industri dan pengolahan yang terdapat di Desa Pantai terfokus pada
sektor kerajinan anyaman rotan dan pembuatan perahu. Usaha tersebut menjadi
mata pencarian utama bagi sebagian masyarakat desa dalam rangka meningkatkan
perekonomian rumah tangga. Untuk Industri Krearif kerajinan anyaman rotan
pemasaran sudah menembus luar desa, bahkan luar propinsi, sedangkan untuk
pembuatan perahu masih sebatas memenuhi pesanan masyaraka Desa Pantai
sendiri dan desa-desa tetangga. Berikut ini adalah tabel industri dan pengolahan di
Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 61
Tabel 39. Industri dan Pengolahan di Desa Pantai
Skala Produksi Pemasaran Pendapatan Perbulan
Penganyam Rotan
Rumah Tangga Lokal dan luar desa
Pendapatan perbulan tergantung jumlah pesanan yang diterima pengerajin, bila pesanan tidak terlalu banyak, penghasilan perbulan rata-rata 700.000. bila pesanan sedang bayak maka penghaslan perbulan rata-rata 1.500.000
Tukang Pembuat Perahu
Rumah Tangga Lokal Pendapatan per bula tergantug dari banyak sedikitnya pesanan, bila pesanan tida terlalu banyak, pendapatan perbulan rata-rata 2.000.000 – 3.000.000. namu bila pesanan sedang banyak perghasilan rata-rata perbulan 5.000.000
Sumber: Hasil FGD 1
9.5 Potensi dan Masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut
Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Pantai masih cukup besar.
Baik dari sektor pertanian dan perkebunan. Kesemuanya itu masih dapat terus
dikembangkan dan diolah kearah yang lebih baik lagi demi kemajuan dan
kemakmuran masyarakat. Namun di balik potensi yang ada tersebut ternyata juga
terselip masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengelola sumber daya
alamnya. Harga komoditas peertanian dan perkebunan yang tidak stabil dan selalu
berubah-ubah membat petani kadang merugi, belum lagi gangguan hama yang
menyerang tanaman petani, seperti belalang, tikus ulat. Kemarau panjang yang
rentan sekali kebakaran lahan. Kesemuanya itu merupakan kendala yang dihadapi
para petani dan peternak yang ada di Desa Pantai. Perlu adanya pendampingan
tekhnis yang intens dari pihak-pihak yang berkompeten dalam mendampingi petani.
Berikut ini adalah potensi dan masalah yang dihadapi masyarakat dalam mengelola
lahan gambut di Desa Pantai:
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 62
Tabel 40. Potensi dan Masalah Dalam Pengelolaan Lahan Gambut
Masalah
Pertanian
Karet
Harga getah karet yang tidak stabil
Resiko kebakaran lahan
Musim kemarau
Kurangnya bimbingan tehnis dari pihak yang terkait
Padi Tahunan
Hama tikus, belalang, ulat
Kekurangan air
Kebakaran lahan
Kurangnya bimbingan tehnis dari pihak yang terkait
Padi gunung
Semenjak adanya larangan membakar lahan, warga kesulitan untuk bercocok tanam padi gunung. Karna lahan yang digunakan untuk menanam padi gunung terlebih dahulu harus dibuka dengan cara membakar lahan. Menanam padi gunung jauh lebih menguntungkan, karna lebih kuat dibandingkan padi sawah, sanggup bertahan dengan kadar air rendah, dan perawatannya pun lebih sederhana
Sengon
Gangguan hama, seperti tupai yang suka memakan kulit pohon sengon.
Kemarau
Kebakaran lahan
Sawit
Harga buah sawit yang tidak stabil
Gangguan hama, seperti kera (bakei)
Kebakaran lahan
Peternakan/Budidaya
Budidaya Walet
Modal besar
Gangguan hama (semut, kelelawar, dan burung hantu)
Sumber: Hasil GFD 2
Masalah yang umum dihadapai oleh petani di Desa Pantai adalah gangguan
hama, musim kemarau, ancaman kebakaran lahan, dan kurangnya bimbingan teknis
dari pihak-pihak yang berkompetan. Sedangkan untuk sektor peternakan/budidaya
sarang walet adalah gangguan hama (semut, kelelawar dan burung hantu).
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 63
Bab X Penguasaan dan Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam
10.1 Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam
Luasan wilayah Desa Pantai secara indikatif setelah dilakukan pemetaan
partisipatif yang melibatkan masyarakat desa adalah: 6.376,40 Ha atau 63.764,0 km².
Wilayah tersebut terbagi-bagi dalam sub-sub tata guna lahan yang disesuaikan
dengan peruntukannya. Terdapat tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
beroperasi di Desa Pantai. Peta tata guna lahan berikut ini menggambarkan areal
perkebunan sawit di Desa Pantai:
Gambar 17. Peta Tata Guna Lahan Desa Pantai
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Desa Pantai 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 64
Tabel 41. Penggunaan Tanah dan Sumberdaya Alam di Desa Pantai
No Keterangan Luas (Ha)
1 Pemukiman 55,42
2 Pertanian 677,50
3 Perkebunan 4.251,56
4 Perkebunan Besar 896,88
5 Ladang/Semak belukar 271,66
6 Hutan galam 21,05
7 Sungai 202,32
8 Areal Perkebunan Perusahaan 1.261,06
Grand Total 6.376,40
Sumber: Hasil FGD 2
Gambar 18. Diagram Penggunaan Tanah dan Sumber Daya Alam di Desa
55,42
677,5
4.251,50
896,88
271,66
21,05
202,32
1.261,06
Permukiman
Pertanian
Perkebunan
Perkebunan Besar
Semak Belukar
Hutan Galam
sungai
Areal Perkebunan Perusahaan
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 65
Tabel 42. Transek Desa Pantai
Perkebunan sawit PT.KJP dan PT. KSS
Perkebunan sawit PT. Graha inti
Jaya
Pemukiman Pertanian Hutan Galam Perkebunan
Jenis Tanaman
Sawit sawit Buah-buahan Padi tahun
& Padi Gunung
Galam
Sengon; Pakis; Rotan;
Purun; & Karet
Kepemilikan
Individu & Perusahaan
Individu & Perusahaan
individu Individu Individu Individu
Masalah
Kekurangan air; Hama;
Kebakaran; & Limbah
pengolahan sawit
Hama; Kekurangan
air; Kebakaran; & Limbah
pengolahan sawit
Pemukiman yang semakin
padat
Hama; Kemarau;
Kebakaran lahan; &
Larangan membuka
lahan dengan
membakar
Kebakaran; kekeringan; &
pembukaan kawasan untuk
perkebunan sawit
Kebakaran lahan;
Kemarau; & Jauh dari
pemukiman
Kedalaman gambut
300 cm 300 cm 50 - 100 cm 50 - 100 cm 300 cm 50 - 100 cm
Tingkat Kesuburan
Subur Subur subur Subur subur Subur
Potensi
Sumber mata pencarian
masyarakat
Sumber mata
pencarian masyarakat
kolam ikan; ternak ayam;
& ternak kambing
-
Ikan gabus; Ikan papuyu; &
Memanfaatkan kayu galam
Purun; Galam; Pakis;
& Rotan
Sumber: Hasil FGD 2
Berdasarkan data transek dari tabel di atas diketahui bahwa potensi lahan
gambut di Desa Pantai dimanfatkan masyarakat dan perusahaan perkebunan sawit
sebagai areal perkebunan dan pertanian, hal ini dikarnakan kondisi lahan gambut
yang masih relatif subur. Kedalaman gambut yang dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian dan perkebunan bervariasi, namun pada umumnya lahan gambut yang
dimanfaatkan oleh prusahaan sebagai areal perkebunan sawit memiliki kedalaman
300 cm sedangkan areal pertanian dan perkebunan masyarakat berada pada
kedalaman 50 cm – 100 cm.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 66
10.2 Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam
Data dari peta indikatif penguasaan lahan, terdapat tiga perusahaan yang
beroperasi di wilayah Desa Pantai. Penguasaan dan pemanfaatan lahan untuk
perkebunan kelapa sawit terluas adalah milik PT. Graha Inti Jaya seluas 593,15 Ha
atau 9,29% dari total luas wilayah desa. Areal Koperasi Jaya Propesi seluas 364,18 Ha
atau 5,7% dari total luas wilayah desa, dan areal perkebunan sawit milik PT. KSS
seluas 303,71 Ha atau 4,7% dari total luas wilayah desa.
Gambar 19. Peta Indikatif Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam
Sumber: Hasil FGD 2
Tabel 43. Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam Desa Pantai
No Keterangan Luasan (Ha) Persentase
1 Penguasaan tanah dan sumber daya alam oleh masyarakat Desa Pantai
5.094,53 80%
2 Penguasaan tanah dan sumber daya alam oleh Pihak Perusahaan Perkebunan Sawit
1.261,04 20%
Sumber: Hasil FGD 2
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 67
Gambar 20. Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam Desa Pantai
10.3 Penguasaan Lahan Gambut atau Parit/Handil
Penguasaan lahan gambut di Desa Pantai terbagi ke dalam dua kelompok.
Penguasaan dan pengelolaan oleh masyarakat Desa Pantai seluas 5.094,53 Ha.
Lahan gambut yang dikelola oleh masyarakat terbagi lagi menjadi sub-sub tata guna
lahan untuk kepentingan pertanian, persawahan, pemukiman, kebun campuran,
kawasan rencana percetakan sawah, dan kebun sawit milik masyarakat. Pengelolaan
lahan gambut oleh tiga perusahaan sawit PT. Graha Inti Jaya, PT. KJP, dan PT. KSS
seluas 1.261,04 Ha.
Lahan gambut yang dimanfaatkan masyarakat sebagai kawasan perkebunan
dan pertanian memiliki sistem pengairan tersendiri yang dikenal masyarakat dengan
sebutan Handil. Handil berfungsi sebagai sistem pengairan sekaligus sarana
transpotrasi dari dan ke kebun, ladang ataupun sawah masyarakat. Kepemilikan
handil bisa bersifat kolektif atau kelompok, kekerabatan, dan juga individu. Berikut
ini adalah daftar kepemilikan handil yang terdapat di Desa Pantai:
Tabel 44. Kepemilikan Handil Desa Pantai
Nama Jenis
Batang Air Keterangan Fungsi
Sei Umap Handil Galian yang dibuka oleh warga secara bergotong-royong lalu dimanfaatkan untuk di bidang pertanian maupun perkebunan
Pengairan lahan pertanian atau perkebunan masyarakat
Sei Buhak Handil Galian yang dibuka oleh warga secara bergotong-royong lalu dimanfaatkan untuk di bidang pertanian maupun perkebunan
Pengairan lahan pertanian dan perkebunan masyarakat
Jalur Kiri, Kanan
Handil
Galian yang dibuka oleh Sekelompok Petani secara sawadaya yang nanti nya akan dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam.
Pengairan lahan pertanian atau perkebunan
Sumber: Hasil FGD 2
80%
20%
Penguasaan Masyarakat
Penguasaan Perusahaan sawit
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 68
10.4 Peralihan Hak Atas Tanah (termasuk Lahan Gambut)
Peralihan hak atas tanah di Desa Pantai terjadi karena adanya transaksi jual-
beli. Dalam proses jual beli biasanya diketahui dan disaksikan oleh Pemerintah Desa
(Kepala Desa) yang sekaligus sebagai saksi dari jual beli tersebut. Transaksi jual beli
tersebut akan dicatat dan disimpan dikantor desa sebagai arsip sekaligus bukti yang
menguatkan bahwa telah terjadi transaksi jual beli lahan/peralihan hak atas tanah.
Berikutnya adalah waris, dimana orang tua/kerabat mewariskan tanahnya
kepada anak/keluarga terdekat. Waris cukup diketahui sanak-keluarga terdekat
sebagai saksi, biasanya orang lain baru mengetahui peralihan hak atas tanah
tersebut dari mulut ke mulut.
Hibah adalah salah satu bentuk peralihan hak atas tanah, tidak seperti jual beli
dan waris, hibah tanah biasanya terjadi lantara orang yang memberikan tanahnya
dilatarbelakangi oleh suatu maksud/tujuan tertentu, semisalnya tanah yang
dihibahkannya itu untuk keperluan pelebaran jalan, tempat pemakaman umum,
tempat mendirikan rumah ibadah, dll. Akan tetapi dalam proses peralihan haknya
wajib diketahui oleh pemerintah desa dan pihak-pihak lain agar kelak tidak muncul
permasalahan. Secara administrasi proses peralihan hak tanah secara hibah ini pun
dicatat oleh pemerintah desa sebagai dokumen peralihan hak atas tanah dengan
cara hibah.
10.5 Sengketa Tanah di Lahan Gambut dan Non-Gambut
Sejauh ini sengketa lahan di Desa Pantai tidak ada, baik sengketa antara desa
dengan perusahaan sawit, ataupun antara desa dengan desa.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 69
Bab XI Proyek Pembangunan Desa
11.1 Program Pembangunan Desa
Program pembangunan Desa Pantai yang disusun dalam RPJMDes (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa) 2016-2021 meliputi berbagai program.
Mulai dari pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Semuanya
bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat Desa Pantai. Berikut ini adalah rincian
program pembangunan Desa Pantai:
Tabel 45. Program Pembangunan Desa Pantai
Program Pembangunan Desa Biaya Volume
Pembangunan Desa
Rehab Jembatan Desa 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan rabat beton menuju ke pemakaman Kristen 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan rabat beton 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan menuju TK, SDN, dan SMPN 2 Desa Pantai 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan rabat beton menuju ke pemakaman Muslim 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan desa 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan rabat beton menuju TK dan SDN 1 Pantai 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan jalan rabat beton menuju ke pemakaman Muslim 100.000.000 100 m x 2 m
Pembangunan gedung TK 300.000.000 8 m x 16 m
Pembangunan gedung Polindes 250.000.000 8 m x 6 m
Pembangunan gedung perpustakaan 200.000.000 6 m x 8 m
Penerangan jalan 25.000.000 12 unit
Pembuatan siring beton 2.50.000.000 1000 m
Pelebaran jalan 150.000.000 1000 m x 1 m
Pembangunan sanggar tari - -
Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan penyusunan prodak hukum desa (PERDES) 20.000.000 1 x
Pelatihan penyusunan RPJMDes dan RKPDes 30.000.000 1 x
Pelatihan keuangan bagi bendahara desa 20.000.000 1 x
Pelatihan budidaya perikanan 20.000.000 1 x
Pembentukan Bumdes dan pelaihan investasi Bumdes 30.000.000 1 x
Sumber: RPJMDes Pantai 2016-2021
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 70
11.2 Program Kerjasama dengan Pihak Lain
Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah Desa Pantai dengan Dinas
Pendidikan Kab. Kapuas berupa pembangunan sarana pendidikan, seperti:
Pembangunan gedung SDN 1, SDN 2, dan SMP 2 Satu Atap Kapuas Barat. Selain itu
terdapat juga bentuk kerjasama Pemdes Pantai dengan PNPM mandiri berupa
pembangunan gedung TK dan tambatan perahu. Sedangkan programm kerjasama
antara Pemdes Pantai dengan BRG adalah pembuatan mini demplot. Berikut ini
adalah daftar bentuk kerjasama Pemdes Pantai dengan pihak lain:
Tabel 46. Bentuk Kerjasama Desa Pantai Dengan Pihak Lain
No Bentuk Kerjasama Pihak Yang Terlibat
1 Pembuatan pelabuhan/Tambatan perahu Desa Pantai
Program PNPM Mandiri2
2 Pembangunan PAUD EKA ASIH Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
3 Pembangunan Gedung Sekolah SDN 1 Desa Pantai Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
4 Pembuatan sumur bor PT. Graha Inti Jaya
4 Pembangunan Gedung Sekolah SDN 2 Desa Pantai Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
5 Pembangunan Gedung Sekolah SMPN 2 Satu Atap Kapuas Barat
Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
6 Mini Demplot Badan Restorasi Gambut (BRG)
Sumber: Pemdes Pantai
Gambar 21. Bentuk Kerjasama Desa Pantai Dengan Pihak Lain
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 71
Bab XII Persepsi terhadap Restorasi Gambut
Badan Restorasi Gambut (BRG) sebagai sebuah institusi yang khusus menangani
restorasi lahan gambut di Indonesia memiliki kerja-kerja yang bersentuhan langsung
dengan pemerintah desa dan masyarakat yang tinggal disekitar kawasan lahan gambut
yang akan direstorasi. Untuk merestorasi/mengembalikan fungsi lahan gambut yang
telah terbakar tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak cukup hanya
dengan satu skema saja. Ada banyak pendekatan yang dilakukan. Bentuk intervensi
program berupa pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat yang tinggal dan
menggantungkan hidupnya dari keberadaan lahan gambut dirasa menjadi keharusan,
karna merekalah yang menjadi ujung tombak dari setiap dinamika di lahan gambut.
Melibatkan pemerintah desa dalam membangun sarana dan prasarana penunjang
kegiatan restorasi gambut juga merupakan sebuah keharusan. Dengan demikian
masyarakat dan pemerintah desa setempat merasa memiliki dan ikut menjaga kerjasama
yang telah terjalin. Berikut ini adalah tanggapan masyarakat Pantai terhadap Badan
Restorasi Gambut (BRG):
Ibu Neni Triyana berpendapat bahwa Program BRG sangat baik untuk Desa Pantai,
karena programnya bertujuan untuk memulihkan fungsi lahan gambut di Desa Pantai
pasca kebakaran 2015 lalu. Kkarena tujuannya adalah pemulihan maka patut diketahui
juga pemulihan gambut itu sendiri bukan hanya soal mengembalikan fungsi hidrologis
dari ekosistem gambut itu saja tapi segala aspek lain yang terkena dampak dari
kebakaran tahun 2015 lalu juga menjadi prioritas BRG baik dari segi ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan. (Narasumber: Ibu Neni Triyana, anggota PKK Desa Pantai,
wawancara tanggal 6 September 2018).
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 72
Bapak Diwung berpendapat bahwa program BRG untuk mengembalikan fungsi
hidrologis lahan gambut di Desa Pantai patut didukung, karna tujuannya jelas,
mengembalkan fungsi lahan gambut sebagai penyimpan air. Kebakaran tahun 2015 yang
silam terjadi karena kemampuan lahan gambut menyimpan air sudah sangat berkurang,
dampaknya lahan gambut menjadi kering dan mudah terbakar. Untuk itu Bapak Diwung
mendukung sekali program-program BRG yang ada di Desa Pantai. Harapannya kedepan
program-program BRG di Desa Pantai tidak hanya sebatas mengembalikan fungsi lahan
gambut saja, tetapi juga bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan lahan
gambut di Desa Pantai. (Narasumber: Bapak Diwung, Ketua Handel Sei Buhak dan tokoh
masyarakat Desa Pantai, wawancara tanggal 6 September 2018).
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 73
Bab XIII Penutup
13.1 Kesimpulan
Desa Pantai merupakan salah satu dari lima desa di Kecamatan Kapuas Barat
yang tengah menyusun Profil Desa Peduli Gambut (DPG). Dari aspek sumber daya
alam yang tersedia, desa ini memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan
guna membantu meningkatkan perekonomian masyarakat selain dari sektor
pertanina dan perkebunan. Budidaya ikan air tawar dapat menjadi salah satu
alternatif sarana meningkatkan pendapatan rumah tangga. Keberadaan Sungai
Kapuas dan anak-anak sungainya sangat cocok dijadikan media budidaya ikan air
tawar seperti patin. Permintaan pasar yang cukup tinggi akan komoditas satu ini
belum diimbangi oleh ketersediaan pasokan ikan air tawar di pasar.
Lahan gambut yang mendominasi sebagian besar wilayah Desa Pantai bila
dikelola dengan baik dan berkelanjutan bukan tidak mungkin akan menghantarkan
Desa Pantai ke pintu gerbang kesejahteraan masyarakatnya. Sarana dan prasarana
yang telah dibangun baik oleh Pemdes ataupun pihak-pihak lain telah memberikan
angin segar bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Dari sektor perkebunan, Desa
Pantai memiliki komoditas unggulan berupa tanaman karet dan sengon. Dari sektor
kerajinan masyarakat, Desa Pantai memiliki pengerajin yang siap sedia dalam
memenuhi kebutuhan pasar. Dari sektor pertanian, petak-petak sawah masyarakat
yang membentang mampu menghidupi tiap-tap keluarga.
Berbicara tentang penguasaan lahan gambut di Desa Pantai, terdapat dua
pemanfaat keberadaan lahan gambut di sana, yaitu masyarakat desa dan pihak
perusahaan, dalam hal ini PT. Graha Inti Jaya, PT. KSS, dan PT. KJP. Tentunya
keberadaan-keberadaan perusahaan sawit tersebut di wilayah Desa Pantai juga
memberikan sumber mata pencarian bagi masyarakat desa.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 74
Masyarakat Desa Pantai memanfaatkan lahan gambut tipis sebagai lahan
perkebunan dan pertanian, karena mereka percaya bahwa lahan gambut adalah
lahan yang subur dan baik jika dimanfaatkan sebagai areal bercocok tanam.
Menurut masyarakat, lahan gambut itu kaya akan pupuk organik sisa dari pelapukan
tumbuh-tumbuhan ribuan tahun yang lalu. Namun, setelah peristiwa kebakaran
lahan di tahun 2015, banyak masyarakat yang mengalami kerugian, bukan hanya
kerugian materil berupa tanaman yang hangus dilapa api, tetapi juga kerugian atas
hilangnya lahan subur yang selama ini telah memberikan banyak manfaat untuk
mereka. Bagi masyarakat desa, lahan gambut yang telah terbakar tidak baik untuk
ditanami kembali, karna yang tersisa tinggal tanah keras atau tanah mineral.
Gambut dalam di Desa Pantai memang belum termanfaatkan secara optimal,
dikarnakan adanya larangan membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini
menyulitkan masyarakat untuk membuka lahan perkebunan baru. Namun bukan
berarti masyarakat tidak dapat memanfaatkannya, kayu galam yang tumbuh liar di
kawasan hutan gambut dalam memiliki harga jual yang cukup tinggi dan permintaan
pasar pun cukup besar untuk komoditas satu ini.
Melihat potensi gambut yang masih ada dan untuk mengembalikan fungsi
lahan gambut sebagaimana mestinya, BRG RI selaku lembaga yang bentuk oleh
Presiden Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2016
memutuskan untuk melakukan kegiatan restorasi gambut di Desa Pantai. Tujuannya
adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan gambut sebagai penyimpan air
tawar, penyimpan cadangan karbon. Fungsi utama lahan gambut sebagai
penyimpan air harus dikembalikan, karena hanya begitu resiko kebakaran dapat
ditanggulangi. Lahan gambut yang mudah sekali terbakar akan menyulitkan banyak
pihak, bukan hanya karena proses pemadamannya yang rumit, akan tetapi juga
dampak dari kebakaran lahan gambut tersebut yang menggangu kesehatan banyak
makhluk hidup.
Kesimpulannya adalah bahwa bila lahan gambut di Desa Pantai dimanfaatkan
dan dikelola dengan baik tentunya kedepan akan lebih banyak lagi manfaat yang
dapat dirasakan baik oleh masyarakat dan Pemerintah Desa Pantai.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 75
13.2 Saran
Dalam proses penyususan Profil Desa Peduli Gambut (DPG) hampir di semua
desa ditemukan data-data lama yang belum diperbaharui, utamanya adalah data-
data yang bersifat administratif, seperti jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin,
jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, dan lainnya. Menurut pihak
Pemdes, hal ini terjadi karena memang kegiatan pendataan data sosial desa pada
tahun 2018 baru akan dilakukan pada bulan Desember mendatang, sehingga data
yang dapat mereka sajikan berupa data-data tahun sebelumnya saja. Komposisi data
terbaru sangat diharapkan muncul pada saat penyusunan Profil Desa Peduli Gambut
ini, karna hanya dengan demikian dapat ditarik benang merah antara satu peristiwa
dengan peristiwa lainnya. Hal ini tentunya sedikit menyulitkan tim Penyusun Profil
Desa Peduli Gambut (fasdes dan enumerator), karena harus “bergerilya” mencari
data sosial dan spasial terbaru.
Harapannya ke depan, agar Pemdes selalu mampu menghadirkan suguhan
berupa data-data terbaru dan mengemasnya kedalam bentuk yang informatif,
menarik. Hal ini juga membantu Pemdes dan mempermudah siapa saja yang ingin
mengakses dan membutuhkan data-data sosial dan spasial yang bersifat umum
tersebut, utamanya pihak-pihak lain yang akan melakukan intervensi program di
desa.
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 76
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 77
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 78
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 79
LAMPIRAN Dokumentasi
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 80
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 81
FGD 1 dan 2 Desa Pantai
Sumber: Dok. Tim Pemetaan Partisipatif 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 82
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 83
Foto Aset Desa Pantai
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 84
Sumber: Tim Pemetaan Partisipatif Desa Pantai 2018
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 85
PROFIL DESA PEDULI GAMBUT
Desa Pantai, Kec. Kapuas Barat, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng | 86