Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

24
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1

Transcript of Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Page 1: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta2016

1

Page 2: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Taylor,1897 : “ Kebudayaan meliputi perasaan suatu bangsa yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.

Menurut para ahli kebudayaan itu muncul karena disebabkan oleh dua hal, yaitu :

Kebudayaan muncul akibat dari perbuatan manusia, dan perbuatannya itu merupakan suatu tindakan yang besar atau pemikiran yang besar.

Kebudayaan muncul melalui suatu proses perkembangan taraf hidup manusia dengan kata lain kebudayaan muncul melalui sebuah proses evaluasi sejarah

2

Page 3: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Kedua pendapat diatas tak akan lepas dari kondisi alam lingkungannya.

Kroeber Dan Klukhon, 1950 : “Memberikan definisi tentang kebudayaan, yang terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaian secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan dari benda-benda materi; pusat esensi dari kebudayaan terdiri atas teradisi cita-cita atau paham dan keterikatan terhadap nilai-nilai.

3

Page 4: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Hal ini berarti kebudayan yang dimaksud dalam ilmu budaya dasar adalah : “ penciptaan,penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani. Termasuk didalamnya usaha untuk memanusiakan diri dalam lingkungan, baik fisik maupun sosial. Nilai-nilai insani ini terus ditingkatkan sehingga semakin sempurna.

4

Page 5: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Koentjaraningrat, 1980 : “Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, budhayah yaitu bentuk jamak dari kata budhi (budi atau akal). Jadi kata budaya ditafsirkan merupakan perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi, yaitu cipta karsa, dan rasa

5

Page 6: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

1. Sistem nilai (Budaya) : berupa gagasan-gagasan, norma-norma, adat-istiadat, yang sifatnya abstrak, tidak terbentuk, tidak dapat diraba, atau difoto. Wujud ini berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur mengendalikan, dan memberi arah pada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat. (pola budaya/cultural pattern/watak suatu kebudayaan), Ruth benedict, 1934.

2. Sistem Sosial : aktivitas manusia yang berinteraksi mengikuti pola tertentu berdasarkan adat tata adat istiadat kelakuan. Ex : sistem perkawinan, sistem mata pencarian hidup, cara berkomunikasi, penyelesaian konflik, pola interaksi orang tua dan anak, dsb. (Talcot parsons)

6

Page 7: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

3. Kebudayaan Material : Semua obyek material yang dibuat, diciptakan, dihasilkan, dan dipakai untuk menunjang kehidupan manusia.

7

Page 8: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

8

Konsep B. Malinowski : Peralatan dan perlengkapan Hidup

(Teknologi) Sistem ekonomi dan mata pencaharian

hidup Sistem kemasyarakatan (Organisasi

Sosial) Bahasa Kesenian Sistem Pengetahuan Sistem Kepercayaan(Religi)

Page 9: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

9

Sistem Budaya (Cultural System) : adat-istiadat yang mencakup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada didalam masyarkat yang bersangkutan, termasuk norma agama.

Fungsi Sistem Budaya adalah : “ Menata dan menetapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia, proses belajarnya dialkukan melalui pembudayaan, dimana seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikirannya dengan peraturan hidup yang ada pada kebudayaannya.

Page 10: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

10

Talcot Person : “ Sistem Sosial dapat berfungsi apabila memenuhi 4 persyaratan fungsional, yaitu :

1. Adapatasi dengan lingkungan2. Ada tujuan dan berhasil menacapai tujuan3. Integrasi sosial merupakan persyaratan yang

berhubungan dengan interelasi para anggota dalam sistem sosial.

4. Pemeliharaan dari hal-hal yang bersifat laten (tersembunyi).

Unsur-Unsur sistem sosial :1. Keyakinan (Pengetahuan) 5. Status2. Perasaan 6. Pangkat3. Sentimen 7. Kekuasaa4. Norma 8. Sangsi5. Sarana Fasilitas 10. Ketegangan

1. 8. Sangsi1. 8. Sangsi

Page 11: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

11

Papper,1958: “ Nilai yang dimaksud disini mengacu kepada minat, kesukaan, pilihan, tugas, kewajiban agama, kebutuhan, keamanan, hasrat, keengganan, daya tarik, dan hal-hal yang berhubungan denagn perasaaan dan orientasi seleksinya. Selain daripada itu yang merupakan hasil dari reaksi kimia dan reflek dari tubuh bukan merupakan nilai”.

Nilai berarti : “segala sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subyek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dan seleksi perilaku yang ketat.

Page 12: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

12

Alfin. L. Bertrand,1967 : “Memberikan pengertian tentang “nilai-nilai sosial” yaitu : “suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari terhadap suatu obyek, gagasan, atau orang. Hal ini berhubungan dengan batasan sebelumnya.

Alvin Juga membedakan antara nilai-nilai sosial dengan kepercayaan atau keyakinan. Keyakinan atau kepercayaan : “ berisi argumentasi yang sangat sungguh sungguh dianggap benar. Keyakinan tidak memerlukan empiris, keyakinan adalah faktor-faktor dimana manusia tidak berani menentangnya, sedangkan nilai-nilai sosial menyangkut dengan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai.

Page 13: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

13

Tiga tingkatan nilai dalam kepribadian seseorang, Arnold Green :1. Perasaan(sentimen) yang abstrak2. Norma-norma moral3. Kekauan atau kesendirian.

Ketiga tingkatan itu ditemukan dalam kepribadian manusia. Perasaan dipakai oleh manusia sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan sebagai standar tingkah laku. Moral merupakan standar tingkah laku dalam berinteraksi, kekakuan atau kesendirian berperan dalam membentuk kepribadian melalui proses pengalaman sosial.

Jenis-jenis nilai menurut intensitasnya kepribadian seseorang :

1. Nilai yang tercernakan (membentuk landasan hati nurani)2. Nilai-Nilai yang dominan (nilai-nilai yang dianggap lebih

utama dari nilai nilai lain, menjadi landasan tingkah laku sehari hari)

Page 14: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

14

Harold,Marilyn, dan Richard, 1979 : “ watak atau etos nilai mencakup pertimbangan-pertimbangan nilai, pembenaran nilai, pilihan nilai, dan konflik nilai.

Mempertimbangkan nilai adalah kebiasaan sehari-hari setiap orang dan dilakukan secara terus menerus. Dalam setiap kehidupan orang akan selalu mengadakan pilihan, mengukur sesuatu benda dengan nilai baik atau jelek, dan memberikan formulasi tentang nilai tersebut.

Dalam hal pilihan nilai, Jika seseorang tidak melakukan pilihan atas sebuah nilai maka orang lain akan atau kekuatan luar akan menetukan pilihan nilai bagi dirinya

Page 15: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

15

Bidang yang berhubungan dengan nilai dalam budaya manusia adalah etika (tingkah laku manusia) dan Estetika (Nilai nilai dalam seni).

Masalah konflik nilai timbul karena disebabkan oleh krisis otoritas, yaitu pusat otoritas dan dasar otoritasnya yang tidak tetap sehingga putusan-putusannya tidak dapat dipercaya.

Pertimbangan nilai dalam prakteknya bisa bersifat objektif atau subjektif. Bersifat subjektif biasanya berkaitan dengan eksperesi perasaan, ex : rasa cocok tidak cocok, kepuasan atau ketidakpuasan.

Nilai ini berperan dalam menimbulkan kebaikan, dan permononan terhadap kebaikan.

Page 16: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

16

Nilai objektif beranggapan bahwa nilai-nilai yang kita dapat didunia ini harus kita cari dan kita gali.

Pada nilai ini terdapat suatu nilai hirarki dari mulai nilai yang terendah sampai dengan nilai yang tertinggi. Nilai-nilai ini juga merupakan nilai-nilai yang bersifat fundamental yang mencerminkan keperluan manusia dimana saja berada.

Page 17: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

17

Koentjaraningrat, 1981 : “ Suatu sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia”.

Kluchkhohn, 1961 : “Sistem nilai budaya masyarakat didunia menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :Masalah

DasarOrientasi Nilai budaya

Hakikat Hidup Buruk Baik Buruk tapi wajib ikhtiar supaya baik

Hakikat Karya Nafkah hidup Kedudukan, jabatan, kehormatan

Menambah kekayaan

Persepsi Waktu Orientasi masa kini

Masa lampau Masa depan

Pandangan terhadap alam

Tunduk kepada alam

Menjaga keselarasan dengan alam

Berhasrat menguasai alam

Hakikat hubungan antar manusia

Kolateral (gotong royong)

Vertikal (kebergantungan kepada atasan

Individualisme (menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri

Page 18: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

18

Perubahan kebudayaan yang dimaksud disini adalah perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma yang digunakan dalam pandangan hidup. Hal ini berarti bahwa perubahan kebudayaan berbeda dengan perubahan sosial dalam perubahan sosial terjadi perubahan perubahan dalam sruktur sosial, pola-pola hubungan sosial, antara lain sistem status, hubungan dalam keluarga, sistem politik dan kekuasaan.

Page 19: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

19

Peroses penyesuaian diri atau proses diterimanya suatu perubahan kebudyaan tergantung kepada faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan tersebut diantaranya : 1. Terbiasanya masyarakat memiliki hubungan atau

kontak dengan kebudayaan dan orang-orang yang berasla dari luar masyarakat tersebut.

2. Jika pandangan hidup atau nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudyaan ditentukan oleh agama dan agama terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru akan sedikit melambat karena harus disensor dulu oleh berbagai ukuran-ukuran nilai dari ajaran agama yang berlaku.

3. Corak struktur sosial juga mempengaruhi penerimaan suatu budaya baru. Ex : sistem pemerintahan otoriter akan susah menerima budaya baru.

Page 20: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

20

4. Suatu unsur kebudayaan akan diterima bila seb elumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.

5. Apabila unsur yang baru tersebut memiliki skala yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan

Page 21: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

21

1. Cultural Lag : “ Perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat atau dalam arti lain ketinggalan kebudayaan”.

2. Cultural Survival : “ istilah ini ada sangkut pautnya dengan cultural lag karena peristiwa ini mengandung pengertian adanya suatu kebudayaan tradisional yang tidak berubah sejak dulu sampai sekarang padahal kebudayaan itu telah kehilangan fungsinya dimasyarakat”.

3. Cultural conflict :” Pertentangan kebudayaan ini timbul karena keyakinan-keyakinan yang berbeda sehubungan dengan aktivitas berbudaya”

4. Culturak shock : “ Goncangan kebudayaan akibat dipindahkan kedalam suatu kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan sendiri “

Page 22: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

22

Rumusan kebudayaan nasional Indonesia adalah BHINEKA TUNGGAL IKA, berbeda akan tetapi tetap satu.

Koentjaraningrat : “Kebudayaan nasional Indonesia perlu berorientasi ke zaman kejayaan nenek moyang yang telah lampau, tetapi juga kezaman sekarang ini kerena kebudayaan nasional perlu memberikan kemampuan kepada bangsa Indonesia untuk menghadapi peradaban dunia pada masa kini. Atau dengan kata lain adanya sintesis dari kebudayaan barat dan timur

Page 23: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

23

Karena Indonesia mempunyai landasan dasar ideologi pancasila maka nilai-nilai yang terkandung didalamnya akan menentukan tujuan kebudayaan pada tingkat makro, dan akan mentukan kaidah-kaidah yang mendasari pola kehidupan nasional.

Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yang meliputi eksitensi manusia indonesia, dapat berfungsi sebagai etos kebudayaan nasional. Hal ini berarti pancasila merupakan kebudayaan normatif yang akan menjelma menjadi personalisasi kebudayaan nasional meliputi konsep kepribadian nasional dan identitas nasional.

Page 24: Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar

Munandar Soelaeman. M.Koenjaranigrat, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar Ilmu, PT. Refika Aditama,Bandung, 2002

Abdul Kadir Muhammad, Prof, SH, Ilmu Sosial Budaya Dasar, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 2005.

Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto, Rajawali Pers, Jakarta, 2004.

Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004

Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH, M.Si, Gahlia, Ciawi Bogor, 2006

Diktat dan hand out perkuliahan.

24