Kebudayaan islam

25
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membaginya menjadi lima aspek : 1. Kehidupan Spritual 2. Bahasa dan Kesustraan 3. Kesenian 4. Sejarah 5. Ilmu Pengetahuan. Hubungan Islam dan Budaya Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya “Filsafat Kebudayaan” menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan..

Transcript of Kebudayaan islam

Page 1: Kebudayaan islam

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal

budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin

( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat

Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membaginya menjadi lima aspek : 1.

Kehidupan Spritual 2. Bahasa dan Kesustraan 3. Kesenian 4. Sejarah 5. Ilmu

Pengetahuan.

Hubungan Islam dan Budaya 

Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya

merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang

berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses

realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam

bukunya “Filsafat Kebudayaan” menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama

dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya

pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman

merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia.

Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi,

sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama

merupakan salah satu unsur kebudayaan.. 

Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi

saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah

dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam

firman Allah Qs As Sajdah 7-9 : “ ( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari

tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yan hina (air mani).

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-

Nya”

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu

menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi

sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah

berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu

Page 2: Kebudayaan islam

Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa

dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama. 

2. KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

Nabi Muhammad S.A.W merupakan teladan yang baik sekali dalam melaksanakan

kebudayaan seperti dilukiskan Qur'an itu, bahwa bagaimana rasa persaudaraannya

terhadap seluruh umat manusia dengan cara yang sangat tinggi dan sungguh-sungguh itu

dilaksanakan. Saudara-saudaranya di Mekah semua sama dengan dia sendiri dalam

menanggung duka dan sengsara. Bahkan dia sendiri yang lebih banyak menanggungnya.

Sesudah hijrah ke Medinah, dipersaudarakannya orang-orang Muhajirin dengan Anshar

demikian rupa, sehingga mereka berada dalam status saudara sedarah. Persaudaraan

sesama orang-orang beriman secara umum itu adalah persaudaraan kasih-sayang untuk

membangun suatu sendi kebudayaan yang masih muda waktu itu. Yang memperkuat

persaudaraan ini ialah keimanan yang sungguh-sungguh kepada Allah dengan demikian

kuatnya sehingga dibawanya Muhammad kedalam komunikasi dengan Tuhan, Zat Yang

Maha Agung.

3. PRINSIP-PRINSIP KEBUDAYAAN ISLAM

Islam, datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan

yang baik dan seimbang. Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan

budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan

Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang yang

tidak bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya, sehingga Islam perlu

Page 3: Kebudayaan islam

meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju

kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta mempertinggi derajat kemanusiaan.

Prinsip semacam ini, sebenarnya telah menjiwai isi Undang-undang Dasar Negara

Indonesia, pasal 32, walaupun secara praktik dan perinciannya terdapat perbedaan-

perbedaan yang sangat menyolok. Dalam penjelasan UUD pasal 32, disebutkan : “ Usaha

kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak

menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau

memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa

Idonesia “.

Dari situ, Islam telah membagi budaya menjadi tiga macam : 

Pertama : Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam. 

seperti ; kadar besar kecilnya mahar dalam pernikahan, di dalam masyarakat Aceh,

umpamanya, keluarga wanita biasanya, menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100

gram emas.

Kedua : Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan Islam ,

Contoh yang paling jelas, adalah tradisi Jahiliyah yang melakukan ibadah haji dengan

cara-cara yang bertentangan dengan ajaran Islam , seperti lafadh “ talbiyah “ yang sarat

dengan kesyirikan, thowaf di Ka’bah dengan telanjang.

Ketiga : Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam.

Seperti, budaya “ ngaben “ yang dilakukan oleh masyarakat Bali.

4. SEJARAH INTELEKTUAL ISLAM 

Diskusi sains dan Islam ada baiknya dimulai dari satu peristiwa monumental yang

menandai lahirnya sains modern, yakni Revolusi Ilmiah pada abad ke 17 di Eropa Barat

yang menjadi “cikal bakal” munculnya sains moderns sebagai sistem pengetahuan

“universal.” Dalam historiografi sains, salah satu pertanyaan besar yang selalu menjadi

daya tarik adalah: Mengapa Revolusi Ilmiah tersebut tidak terjadi di peradaban Islam

yang mengalami masa kejayaan berabad-abad sebelum bangsa Eropa membangun sistem

pengetahuan mereka?

Page 4: Kebudayaan islam

Sekarang mari kita menengok ke sejarah yang lebih awal tentang peradaban Islam dan

sistem pengetahuan yang dibangunnya. Catatan A.I. Sabra dapat kita jadikan salah satu

pegangan untuk melihat kontribusi peradaban Islam dalam sains. Dalam pengamatannya,

peradaban Islam memang mengimpor tradisi intelektual dari peradaban Yunani Klasik.

Tetapi proses ini tidak dilakukan begitu saja secara pasif, melainkan dilakukan melalui

proses appropriation atau penyesuaian dengan nilai-nilai Islam. Dengan demikian

peradaban Islam mampu mengambil, mengolah, dan memproduksi suatu sistem

pengetahuan yang baru, unik, dan terpadu yang tidak tidak pernah ada sebelumnya. Ada

dua hal yang dicatat Sabra sebagai kontribusi signifikan peradaban Islam dalam sains.

Pertama adalah dalam tingkat pemikiran ilmiah yang diilhami oleh kebutuhan dalam

sistem kepercayaan Islam. Penentuan arah kiblat secara akurat adalah salah satu hasil dari

konjungsi ini. Kedua dalam tingkat institusionalisasi sains. Sabra merujuk pada empat

institusi penting bagi perkembamgan sains yang pertama kali muncul dalam peradaban

Islam, yaitu rumah sakit, perpustakaan umum, sekolah tinggi, dan observatorium

astronomi. Semua kemajuan yang dicapai ini dimungkinkan oleh dukungan dari penguasa

pada waktu itu dalam bentuk pendanaan dan penghargaan terhadap tradisi ilmiah. 

Lalu mengapa sains dalam peradaban Islam tidak berhasil mempertahankan

kontinyuitasnya, gagal mencapai titik Revolusi Ilmiah, dan justru mengalami penurunan?

Salah satu tesis yang menarik datang dari Aydin Sadili. Seperti dijelaskan di atas bahwa

keunikan sains dalam Islam adalah masuknya unsur agama dalam sistem pengetahuan.

Tetapi, menurut Sadili, disini jugalah penyebab kegagalan peradaban Islam mencapai

Revolusi Ilmiah. Dalam asumsi Sadili, tradisi intelektual Yunani Klasik yang diwarisi

oleh peradaban Islam baru dapat menghasilkan kemajuan ilmiah jika terjadi proses

rekonsiliasi dengan kekuatan agama. Rekonsiliasi antara sains dan agama tersebut terjadi

di peradaban Eropa, tetapi tidak terjadi di peradaban Islam.

5. MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM

Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Proses menuju ke arah pemberdayaan umat dimulai dengan pendidikan dan pemberian

Page 5: Kebudayaan islam

pelatihan-pelatihan. Masjid seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai tempat

berlangsungnya proses pemberdayaan tersebut, bahkan sebagai pusat pembelajaran umat,

baik dalam bentuk pengajian, pengkajian, seminar dan diskusi maupun pelatihan-

pelatihan keterampilan, dengan peserta minimal jamaah disekitarnya.

Pusat Perekonomian Umat

Soko guru perekonomian Indonesia katanya koperasi, namun pada kenyataannya justru

koperasi menjadi barang yang tidak laku. tidak ada salahnya bila masjid mengambil alih

peran sebagai koperasi yang membawa dampak positif bagi umat di lingkungannya. Bila

konsep koperasi digabungkan dengan konsep perdagangan ala pusat-pusat pembelanjaan

yang diminati karena terjangkaunya harga barang, dan dikelola secara professional oleh

dewan pengurus maka masjid akan dapat memakmurkan jamaahnya. Sehingga akhirnya

jamaahnya pun akan memakmurkan masjidnya. 

Pusat Penjaringan Potensi Umat

Masjid dengan jamaah yang selalu hadir HANYA sekedar untuk menggugurkan

kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang

jumlahnya. Masjid dengan jamaah yang selalu hadir sekedar untuk menggugurkan

kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang

jumlahnya. Dari berbagai macam usia, beraneka profesi dan tingkat (strata) baik ekonomi

maupun intelektual, bahkan sebagai tempat berlangsungnya akulturasi budaya secara

santun.

Pusat Ke-Pustakaan

Perintah pertama Tuhan kepada Nabi terakhir adalah "Membaca", dan sudah sepatutnya

kaum muslim gemar membaca dalam pengertian konseptual maupun kontekstual. Maka

dengan sendirinya hampir menjadi kemutlakkan bila masjid memiliki perpustakaan

sendiri. 

6. KESIMPULAN

Page 6: Kebudayaan islam

Untuk membangkitkan kembali peradaban sangat tergantung pada keberhasilan dalam

bidang sains melalui prestasi institusional dan epistemologis menuju pada proses

dekonstruksi epistemologi sains moderen yang memungkinkan nilai-nilai Islam terserap

secara seimbang ke dalam sistem pengetahuan yang dibangun tanpa harus menjadikan

sains sebagai alat legitimasi agama dan sebaliknya. Ini sejalan dengan gagasan islamisasi

pengetahuan yang pernah dilontarkan oleh Ismail Raji Al-faruqi. 

Mengapa masyarakat Islam perlu melakukan reformasi sains moderen? Bukankah sains

moderen telah begitu banyak memberikan manfaat bagi manusia? Pernyataan ini

mungkin benar jika kita melihat tanpa sikap kritis bagaimana sains moderen membuat

kehidupan (sekelompok) manusia menjadi lebih sejahtera. Argumen yang masuk akal

datang dari Sal Restivo yang mengungkap bagaimana sains moderen adalah sebuah

masalah sosial karena lahir dari sistem masyarakat moderen yang cacat. Secara

historispun kita bisa memahami bagaimana sains moderen lahir sebagai mesin eksploitasi

sistem kapitalisme. Paul Feyerabend bahkan mengkritik sains moderen sebagai ancaman

terhadap nilai-nilai demokrasi, kualitas hidup manusia, dan bahkan kelangsungan hidup

bumi beserta isinya. Dalam kondisisi seperti ini, Islam semestinya dapat menjadi suatu

alternatif dalam mengembangkan sains ke arah yang lebih bijak.

Insya Allah

Page 7: Kebudayaan islam

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Perkembangan islam di indonesia – Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari

daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau

penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa

pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya silahkan

Anda simak uraian materi berikut ini

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di indonesia

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur

Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu

teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan

jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang

pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.

Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materi

berikut ini.

Page 8: Kebudayaan islam

1. Teori Gujarat

Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan

pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:

a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di

Indonesia.

b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia –

Cambay – Timur Tengah – Eropa.

c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang

bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF

Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih

memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya

kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia

(Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di

Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari

India yang menyebarkan ajaran Islam.

Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat. Silahkan Anda simak teori berikutnya.

2. Teori Makkah

Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu

teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke

7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).

Dasar teori ini adalah:

a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan

Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan

perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.

Page 9: Kebudayaan islam

b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab

Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. SedangkanGujarat/India

adalah penganut mazhab Hanafi.

c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari

Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli

yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik

Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang

berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Dari

penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simak

3. Teori Persia

Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal

dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya

masyarakat Islam Indonesia seperti:

a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi

Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat

peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa

ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.

b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al –

Hallaj.

c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda

bunyi Harakat.

d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.

Page 10: Kebudayaan islam

e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah

satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.

Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan

kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam

masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami

perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam

adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India). Demikianlah uraian materi

tentang proses masuknya Islam ke Indonesia.

Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan

jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang

dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut

berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut

dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut

ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat

mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka

interaksi semakin sering bahkan

ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam

semakin cepat berkembang.

Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang

menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.

Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan

masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para

pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di

samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam

juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun

wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima

oleh rakyat Indonesia.

Page 11: Kebudayaan islam

Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan

para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa,

peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan

sebutan Walisongo atau wali sembilan yang terdiri dari:

1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di

Jawa Timur.

2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel

Surabaya.

3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum

Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).

4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin,

menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.

5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)

6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah

Kudus.

7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran

Islam di daerah Demak.

8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid

menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.

9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa

Barat (Cirebon)

Page 12: Kebudayaan islam

Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa sebagian

memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat dengan Allah,

sehingga dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah

PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DAN PENGARUH

TERHADAP MASYARAKAT

Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam Di Indonesia

Daerah kekuasaan Islam pada perkembangan sebelumnya makin sempit. Karena pada

awalnya perluasan agama Islam dilakukan dengan cara berperang. Mengingat

perkembangan sebelumnya, pada masa berikutnya perluasan Islam dilakukan dengan cara

damai. Yaitu dengan cara melakukan perdagangan. Melalui perdagangan inilah agama

Islam masuk ke wilayah Indonesia. Agama Islam masuk ke Indonesia diperkirakan pada

abad ke-7 M dan pada abad ke-13 M membentuk kerajaan-kerajaan Islam.

Agama dan kebudayaan Islam berkembang sangat pesat di wilayah Indonesia. Berawal

dari masyarakat pesisir pantai, agama dan kebudayaan Islam dikembangkan ke daerah

pedalaman. Perkembangan di daerah ini, ditujukan kepada kalangan istana, yaitu raja,

keluarga raja dan kaum bangsawan. Apabila raja telah masuk islam, maka rakyat

Page 13: Kebudayaan islam

mengikuti jejaknya. Mengingat rakyat di daerah pedalaman sangat patuh kepada

perintah-perintah rajanya.

Adapun teori-teori masuknya Islam ke Indonesia sebagai berikut:

Pijnappel. Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang dari benua India yaitu

kawasan Gujarat dan Malabar yang memeluk Mazhab Syafi’i. teori ini didasarkan banyak

masyarakat Indonesia yang memeluk Mazhab Syafi’i.

Snouck Hurgronje. Masuknya Islam ke Indonesia disebabkan oleh orang muslim Dhaka

yang sudah menguasai kota-kota di pelabuhan selatan India. Diikuti oleh orang Arab

yang mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW dengan gelar Sayyid atau Syarif,

mereka megajarkan Islam kepada masyarakat Indonesia.

Arnold. Islam masuk ke Indonesia dibawa orang-orang Arab. Dengan dasar abad ke-7

dan ke-8 bangsa Arab membawa Islam ketika menguasai perdagangan di daerah Barat

dan Timur. Naquib Al-Alatas melakukan penelitian pada abad ke-17, penghasil karya-

karya Islam adalah orang-orang Arab dan Persia.

Hoesein Djajadiningrat. Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang Persia. Karena

banyak ejaan-ejaan arab yang berasal dari Persia. Umar Amin Husen berpendapat bahwa

suku Persia atau Leran dating ke Jawa karena di daerah Giri terdapat kampong Leran.

H. J. De Graaf, Slamet Mulyana dan Denys Lombard. Islam masuk ke Indonesia dibawa

oleh orang Cina yang menganut Mazhab Syafii sepanjang jalur sutera. Hal ini dengan

ditemukannya masyaakan Indonesia yang juga menganut Mazhab Syafii.pendapat lain

mengatakan Islam ke Indonesia dibawa orang Cina yang melakukan ekspedisi dan

menetap di Indoneisia.

Alwi Shihab. Islam masuk ke Indonesia dibawa pedagang sufi dari Arab uang masuk ke

Cina lewat jalur Barat. Kemudian masuk ke Timur yaitu Indonesia. Dengan demikian

Islam masuk ke Indoneisa dari orang Arab dengan Jalur Arab. H. Abdul Malik Karim

Amrullah memperjelas bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekah.

2. Saluran Penyebaran Islam Berdasarkan asal daerah dan waktunya:

Dari daerah Mesopotamia yang dikenal sebagai Persia merupakan jalur utara. Dari Persia

ke utara melalui darat Islam menyebar Afganistan, Pakistan dan Gujarat. Melalui laut ke

timur menuju Indonesia. Dari jalur tersebut Islam memperoleh unsure baru yang disebut

Tasawuf.

Page 14: Kebudayaan islam

Melalui jalut tengah, dari bagian lembah Yordania dan di bagian timur melalui

Semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang berhadapan langsung ke Indonesia.

Dari Semenanjung Arabia penyebaran agama Islam ke Indonesia lebih murni,

diantaranya aliran Wahabi (dari nama Abdul Wahab) yang terkenal keras dalam

penyiaran agama. Daerah yang merasakan pengaruhnya adalah Sumatra Barat.

Melalui jalur selatan yang berpangkal di Mesir. Dari kota Kairo yang merupakan pusat

penyiaran agama secara modern. Indonesia memperoleh pengaruh utama dari organisasi

keagamaan yang disebut Muhammadiyah.

Secara teperinci golongan penyebar agama Islam di Indonesia ada 3 yaitu:

Golongan Mubaligh atau guru agama Islam (sufi). Gologan ini adalah orang yang

mempunyai orientasi bedakwah dan masuk ke Indonesia kira-kira abad ke-13 M yang

berasal dari Arab dan Persia.

Golongan Pedagang. Golongan pedagang pertama kali masuk Indonesia adalah orang

Arab, disusul orang Mesir, Persia dan Gujarat.

Golongan Wali. Wali yang terkenal memperkenalkan ajaran Islam di Indonesia adalah

Wali songo, antara lain:

1. Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi (Gresik).

2.Sunan Ngampel atau Raden Rahmat (Ngampel Surabaya).

3.Sunan Bonang atau Radem Maulana Makdum Ibrahim (Bonang Tuban).

4.Sunan Drajat atau Syarifudin (Sedayu Surabaya).

5.Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih (Giri Gresik).

6.Sunan Kalijaga (Kadilangu Demak).

7.Sunan Kedus atau Jafar Sodiq (Kudus).

8.Sunan Muria atau Raden Umar Said (Gunung Muria Kudus).

9.Sunan Gunung Jati (Gunung Jati Cirebon).

Di samping itu, penyiaran agama Islam dilakukan dengan beebagai cara yaitu:

Perdagangan. Proses Islamisasi melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih

efektif cara-cara lain. Apalagi yang terlibat bukan hanya masyarakat dari golongan bawah

melainkan juga dari golongan atas seperti kaum bangsawan atau para raja.

Perkawinan. Para pedagang Islam dalam melakukan perdagangan memerlukan waktu

yang lama, sehingga harus menetap di suatu daerah tertentu. Keadaan ini mempercepat

Page 15: Kebudayaan islam

hubungan dengan kaum pribumi/bangsawan. Terkadang juga sampai dengan perkawinan,

sehingga melalui perkawinan terlahir seorang muslim.

Politik. Pengaruh kekuasaan seorang raja berpengaruh besar dalam proses Islamisasi.

Setelah raja memeluk Islam, maka rakyatnya mengikuti jejak rajanya. Setelah

tersosialisasi dengan agama Islam, maka kepentingan politik dilaksanakan melalui

perluasan wilayah kerajaanyang diikuti dengan penyebaran agama Islam.

Pendidikan. Para ulama, guru agama atau para kyai juga memiliki peran penting dalam

penyebaran Islam. Dengan mendirikan pondok pesantren sebagai tempat pengajaran

agama Islam bagi para santri.

Kesenian. Melalui kesenian penyebaran agama Islam dapat dilakukan seperti melakukan

pertunjukan wayang dan gamelan. Kesenian tersebut sangat digemari masyarakat.

Dengan bercerita atau berdakwah para ulama dapat menyisipkan ajaranagama Islam.

Tasawuf. Para ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu rakyat,

seperti menyembuhka penyakit dan lain-lain. Penyebaran agama Islam yang mereka

lakukan disesuaikan dengan kondisi, alam pikiran dan budaya masyarakat pada saat itu,

sehingga ajaran Islam dengan mudah diterima masyarakat.

Melalui berbagai saluran di atas, Islam dapat diteima dan berkembang pesat sejak sekitar

abad ke-13 M. Dengan alas an sebagai berikut:

Islam bersifat terbuka, sehingga penyebaran agama Islam dapat dilakukan oleh siapa saja

atau oleh setiap seorang muslim.

Penyebaran agama Islam dilakukan secara damai.

Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Upacara-upacara dalam agama islam dilakukan dengan sederhana.

Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakatnya

dengan adanya kewajiban zakat bagi yang mampu.

Bukti-bukti Masuknya Islam ke Indonesia

Para ahli menafsirkan bahwa aagama dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke

Indonesia sekitar abad ke-7 M, yaitu pada masa kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Bahwa

pada masa itu telah terdapat aktifitas pedagang-pedangang Arab yang melakukan

transaksi perdagangan di Kerajaan Sriwijaya.

Page 16: Kebudayaan islam

Pendapat lain membuktikan bahwa ajaran dan kebudayaan Islam dibawa oleh para

pedagang Islam dari Gujarat (India). Hai ini dilihat dari temuan unsur-unsur Islam yang

memiliki kesamaan dengan India. Berdasarkan bukti-bukti ini, para ahli menyimpulkan

bahwa ajaran dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dibawa para

pedagang dari Arab, Persia dan India (Gujarat).

Sumber-sumber Berita Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

Berita Arab. Para pedagang Arab dating ke Indonesia pada masa Kerajaan Sriwijaya

termasuk Selat Malaka pada masa itu.

Berita Eropa. Dalam perjalanan melaksanakan tugas dari Cina menuju Eropa melalui

jalur laut, Marcopollo singgah di Sumatra bagian Utara. Di daerah ini, beliau telah

menemukan adanya kerajaan Islam yaitu Kerajaan Samudra dengan ibukota Pasai.

Berita India. Para pedagang dari Gujarat mempuyai peranan penting dalam penyebaran

agama dan kebudayaan Islamdi Indonesia. Karena disamping berdagang, mereka juga

aktif mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada masyarakat yang dijumpai.

Berita Cina. Dari catatan Ma-Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan

Laksamana Cheng-Ho menyaiakan bahwa kira-kira sejak tahun 1400 telah ada saudagar-

saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai Utara Pulau Jawa.

Sumber Dalam Negeri.

Penemuan sebuat batu di Leran (dekan Gresik) yang menggunakan huruf Arab, yang

berisi keterangan meninggalnya Fatimah binti Maemun (1028).

Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatra Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan

676 H atau1297 M.

Makan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresikyang wafat 1419 M. Jirat makam di

datangkan dari Gujaratdan berisi tulisan-tilisan Arab.