KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS...

56
1 KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Disampaikan Pada Rakornas Gubernur Dan Bupati/Walikota DEPARTEMEN PERTANIAN Jakarta, 31 Januari 2008

Transcript of KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS...

1

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

Disampaikan Pada RakornasGubernur Dan Bupati/Walikota

DEPARTEMEN PERTANIAN

Jakarta, 31 Januari 2008

2

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

merupakan program terobosan Departemen Pertanian untuk

penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja

diperdesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan

pembangunan antar wilayah pusat dan daerah serta antar

subsektor.

PUAP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang

dikordinasikan oleh kantor Menko KESRA.

Lokasi PUAP difokuskan di 10.000 desa miskin/ tertinggal/ yang

memiliki potensi pertanian dan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan untuk mengelola kegiatan PUAP.

LATAR BELAKANG

TUJUAN

2Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis

perdesaan utamanya pengurus Gapoktan, penyuluh

dan penyelia mitra tani

1Menumbuhkembangkan usaha agribisnis untuk

mengurangi kemiskinan dan pengangguran di

perdesaan

3Memberdayakan kelembagaan petani dan

ekonomi perdesaan untuk pengembangan

kegiatan usaha agribisnis

4Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi

petani menjadi jejaring atau mitra lembaga

keuangan dalam rangka akses ke permodalan

4

1) 10.000 Desa miskin/tertinggal yang mempunyai potensi pertanian.

2) 10.000 Gapoktan/ Poktan yang dimiliki dan dikelola petani.

3) Rumah tangga tani miskin, petani/peternak (pemilik dan atau penggarap) skala kecil dan buruh tani.

4) Pelaku usaha agribisnis yang mempunyai transaksi hasil usaha harian, mingguan maupun musiman.

SASARAN

5

INDIKATOR KEBERHASILAN PUAP

1. Indikator Output antara lain:

• Tersalurkannya BLM kepada petani, buruh

tani dan rumah tangga tani dalam melakukan

usaha produktif pertanian.

• Terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas

dan kemampuan sumber daya manusia

pengelola GAPOKTAN, Penyuluh

Pendamping dan Penyelia Mitra Tani.

6

2. Indikator Outcome PUAP antara lain:

• Meningkatnya kemampuan GAPOKTAN dalam

memfasilitasi penyaluran dana BLM untuk petani

anggota baik pemilik, petani penggarap, buruh tani

maupun rumah tangga tani;

• Meningkatnya jumlah petani, buruh tani dan rumah

tangga tani yang mendapatkan bantuan modal usaha;

• Meningkatnya aktivitas kegiatan agribisnis (budidaya

dan hilir) di perdesaan; dan

• Meningkatnya pendapatan petani (pemilik dan atau

penggarap), buruh tani dan rumah tangga tani dalam

berusaha tani sesuai dengan potensi daerah;

Lanjutan Indikator Keberhasilan…

7

3. Indikator Benefit dan Impact antara lain :

• Berfungsinya GAPOKTAN sebagai lembaga

ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani;

• Berkembangnya usaha agribisnis dan usaha

ekonomi rumah tangga tani dilokasi desa

PUAP; dan

• Berkurangnya jumlah petani miskin dan

pengangguran di perdesaan.

Lanjutan Indikator Keberhasilan…

8

A. MENURUT LOKASI

33 PROPINSI

379 KABUPATEN/ KOTA

1.834 KECAMATAN MISKIN

10.000 DESA MISKIN

SEBARAN LOKASI PUAP

B. MENURUT WILAYAH

KBI : 5.640 desa

KTI : 4.360 desa

9

No Propinsi

Jumlah

Kabupaten/

Kota

Kuota

1 N A D 19 600

2 Sumatera Utara 19 475

3 Sumatera Barat 12 208

4 Riau 10 182

5 Jambi 9 208

6 Bengkulu 9 292

7 Sumatera Selatan 12 369

8 Lampung 9 269

9 Bangka Belitung 6 63

10 Kepulauan Riau 4 54

SUMATERA

No Propinsi

Jumlah

Kabupaten/

Kota

Kuota

11 DKI Jakarta 4 15

12 Jawa Barat 19 529

13 Jawa Tengah 30 987

14 D.I. Yogyakarta 4 127

15 Jawa Timur 30 987

16 Banten 5 138

17 Bali 9 137

18 N T B 8 220

19 N T T 18 522

JAWA - BALI - NUSA TENGGARA

11

No Propinsi

Jumlah

Kabupaten/

Kota

Kuota

20 Kalimantan Barat 11 244

21 Kalimantan Tengah 13 225

22 Kalimantan Timur 10 239

23 Kalimantan Selatan 11 355

24 Sulawesi Utara 9 214

25 Sulawesi Tengah 9 290

26 Sulawesi Selatan 20 417

27 Sulawesi Tenggara 10 315

28 Sulawesi Barat 4 110

29 Gorontalo 5 134

30 Maluku 7 195

31 Maluku Utara 6 145

32 Papua Barat 8 230

33 Papua 20 505

KALIMANTAN-MALUKU-PAPUA

12

POLA DASAR PUAP

DIKLAT

1. KEPEMIMPINAN

2. KEWIRAUSAHAAN

3. MANAJEMEN

BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM)

GAPOKTAN KOMITE

PENGARAH

Penyelia Mitra Tani

USAHA PRODUKTIF P E T A N I

POKTAN

PENDAMPING

Usaha Produktif Petani1. On farm (Budidaya) :

1.1. Tanaman Pangan:

1.2. Hortikultura

1.3. Peternakan

1.4. Perkebunan

2. Off farm (Non budidaya) :

2.1.Industri rumah tangga pertanian

2.2. Pemasaran hasil pertanian (bakulan, dll)

2.3. Usaha lain berbasis pertanian.

14

1. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan PUAP;

2. Optimalisasi potensi agribisnis di desa miskin dan tertinggal;

3. Penguatan modal petani kecil, buruh tani dan rumahtangga miskin kepada sumber permodalan; dan

4. Pendampingan bagi GAPOKTAN /POKTAN.

STRATEGI DASAR PUAP

15

1. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan PUAP dilaksanakan melalui:a. Pelatihan bagi petugas pembina dan pendamping PUAP;

b. Rekruitmen dan pelatihan bagi PMT;

c. Pelatihan bagi pengurus GAPOKTAN; dan

d. Pelatihan bagi petani sebagai pelaku PUAP oleh penyuluh pendamping.

2. Optimalisasi potensi agribisnis di desa miskin dan tertinggal dilaksanakan melalui:a. Identifikasi potensi desa;

b. Penentuan usaha agribisnis (budidaya dan hilir) unggulan; dan

c. Penyusunan dan pelaksanaan RUB berdasarkan usaha agribisnis unggulan.

STRATEGI OPERASIONAL

16

3. Penguatan modal bagi petani kecil, buruh tani dan rumahtangga miskin kepada sumber permodalan dilaksanakan melalui:a. Penyaluran BLM-PUAP kepada pelaku agribisnis melalui

GAPOKTAN;

b. Penyaluran sumber pendanaan lainnya dari provinsi dan kabupaten/kota kepada pelaku agribisnis melalui GAPOKTAN; dan

c. Pengembangan kemitraan dengan lembaga keuangan formal.

4. Pandampingan GAPOKTAN/POKTAN dilaksanakan melalui:a. Penempatan dan penugasan Penyuluh Pendamping di setiap

GAPOKTAN;

b. Penempatan dan penugasan PMT di setiap kabupaten/kota; dan

c. Pembentukan Komite Pengarah di setiap GAPOKTAN.

Lanjutan Strategi Operasional…

17

KRITERIA SELEKSI DESA PUAP

1. Penetapan Kuota Desa dilakukan dengan mempertimbangkan :

a. Data lokasi PNPM-Mandiri;

b. Data Potensi Desa (Podes);

c. Data desa miskin dari BPS;

d. Data desa tertinggal dari Kementerian PDT, dan

e. Data desa lokasi program lanjutan DEPTAN antara lain : P4K,

Prima Tani, P4MI, Pidra, LKM-A serta desa rawan pangan.

f. Data Desa dari Aspirasi Masyarakat.

18

Lanjutan Kriteria Seleksi Desa PUAP…

2. Seleksi Desa PUAP

a. Daftar calon desa PUAP dikirim oleh Tim PUAP

Pusat ke Gubernur dan Bupati/ Walikota.

b. Berdasarkan daftar tersebut diatas, Pemerintah

Kabupaten/Kota mengusulkan calon desa PUAP

kepada Departemen Pertanian melalui Gubernur.

c. Tim PUAP Pusat melakukan verifikasi atas usulan

desa PUAP yang diajukan oleh Gubernur,

Bupati/Walikota dan aspirasi masyarakat.

d. Hasil verifikasi desa PUAP oleh Tim PUAP Pusat,

selanjutnya ditetapkan oleh MENTERI PERTANIAN

sebagai desa PUAP.

19

KRITERIA GAPOKTAN PENERIMA BLM PUAP

1. Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis.

2. Mempunyai struktur kepengurusan yang aktif.

3. Dimiliki dan dikelola oleh petani.

4. Dilengkapi dengan Komite Pengarah yang terdiri dari:Wakil Pemuka Masyarakat Desa, wakil dari POKTANdan Penyuluh Pendamping.

5. Dikukuhkan oleh Bupati/ Walikota atau pejabat yangditunjuk.

6. Apabila di desa tersebut tidak terdapat GAPOKTAN danbaru ada POKTAN, maka POKTAN dapat ditunjukmenjadi pengelola BLM PUAP dan untuk selanjutnya

ditumbuhkan menjadi GAPOKTAN.

20

ORGANISASI PELAKSANAAN PUAP

• Ketua : Menteri Pertanian RI

• Sekretaris : Sekjen Deptan

• Anggota : Seluruh Eselon I Lingkup Deptan

Tim Pengarah

A. Tingkat Pusat

21

Tim Pelaksana PUAP

Ketua Kepala Badan PSDMP

Wakil Ketua Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Peningkatan Efisiensi Pembangunan Pertanian.

Sekretaris Kepala Pusat Pembiayaan Pertanian,

Wakil Sekretaris Sekretaris Badan PSDMP

Anggota Seluruh Sekretaris Eselon I lingkup Deptan, Kepala Pusat Data dan Informasi, Staf Khusus Mentan Bidang Ekonomi Pertanian, Kepala Biro Perencanaan, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Kepala BB2TP, Kepala Pusat PSEKP, Kapusbangluh BPSDMP, Kapus Banglatan BPSDMP.

:

:

:

:

:

Lanjutan Organisasi Pelaksanaan PUAP…

22

Tim Pembina PUAP Propinsi dibentuk oleh Gubernurdengan susunan sebagai berikut :

B.1. Tim Pengarah : Tim Pengarah PNPM-M Provinsi

B.2. Tim Pelaksana• Ketua : Salah satu Kepala Dinas Lingkup

Pertanian

• Sekretaris : Kepala BPTP

• Anggota : Instansi terkait lainnya

B. Tingkat Propinsi

Lanjutan Organisasi Pelaksanaan PUAP…

23

Bupati/ walikota membentuk Tim Teknis PUAP tingkatKabupaten/ kota dengan susunan sebagai berikut :

C.1.Tim Pengarah : Tim Pengarah PNPM-MKabupaten/Kota

C.2. Tim Pelaksana :• Ketua : Salah satu Kepala Dinas Lingkup

Pertanian

• Sekretaris : Kepala Kelembagaan yangmenangani Penyuluhan Pertanian

• Anggota : Instansi terkait lainnya dan PenyeliaMitra Tani (PMT).

C. Tingkat Kabupaten/Kota

Lanjutan Organisasi Pelaksanaan PUAP…

24

Bupati/ walikota membentuk Tim Teknis Kecamatandengan susunan sebagai berikut :

• Ketua : Camat.

• Sekretaris : Kepala BPP

• Anggota : KCD dan Kepala Desa lingkupkecamatan

D. Tingkat Kecamatan

Lanjutan Organisasi Pelaksanaan PUAP…

25

ORGANISASI GAPOKTAN

1.Organisasi GAPOKTAN dikukuhkan oleh Bupati/

Walikota dengan susunan : Ketua, Sekretaris,

Bendahara, Unit Usaha Otonom.

2.Komite Pengarah dengan susunan Ketua, dan

anggota, yang terdiri dari Pemuka Masyarakat,

wakil Poktan dan Penyuluh Pendamping,

ditetapkan oleh Kepala Desa.

26

TUGAS PENGURUS GAPOKTAN

1. Menyusun RUB ;

2. Melaksanakan pertemuan rutin;

3. Menyalurkan dan memantau

penggunaan dana BLM-PUAP kepada

anggota;

4. Menyusun laporan pelaksanaan PUAP.

27

1. Mengarahkan dan mengesahkan RUB; dan

2. Mengawasi penggunaan dana BLM-PUAP.

TUGAS KOMITE PENGARAH

28

1. Melakukan identifikasi potensi ekonomi desa yang berbasis usaha pertanian;

2. Memberikan bimbingan teknis usaha agribisnis perdesaan termasuk pemasaran hasil usaha;

3. Membantu memecahkan permasalahan usaha petani /kelompok tani, serta mendampingi Gapokan selama proses penumbuhan kelembagaan;

TUGAS PENYULUH PENDAMPING

29

4. Melaksanakan pelatihan usaha agribisnis dan

usaha ekonomi produktif sesuai potensi desa.

5. Membantu memfasilitasi kemudahan akses

terhadap sarana produksi, teknologi dan

pasar.

6. Memberikan bimbingan teknis dalam

pemanfaatan dana BLM-PUAP; dan

7. Membantu GAPOKTAN dalam membuat

laporan perkembangan PUAP.

Lanjutan Tugas Penyuluh Pendamping…

30

TUGAS PMT

1. Melakukan supervisi dan advokasi kepada

Penyuluh Pendamping dan GAPOKTAN;

2. Melaksanakan pertemuan reguler dengan

Penyuluh Pendamping dan GAPOKTAN;

3. Menyusun sistem pemanfaatan dana BLM-

PUAP;

4. Melakukan verifikasi awal terhadap RUB dan

dokumen administrasi lainnya; dan

5. Membuat laporan tentang perkembangan

pelaksanaan PUAP.

31

PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN

1. Pelatihan Petugas bagi Tim Pembina Propinsi

dan Tim Teknis kabupaten/ kota

2. Koordinasi dengan Tim PNPM Mandiri dalam

Sosialisasi Program PUAP

3. Supervisi pelaksanaan PUAP di Propinsi dan

kabupaten/ Kota.

A. Pembinaan Tim Pusat

32

1. Peningkatan kualitas SDM yang menangani

PUAP di tingkat Kabupaten/ Kota.

2. Koordinasi dan Pengendalian PUAP.

3. Mengembangkan sistem pelaporan PUAP.

B. Pembinaan Tim Propinsi

Lanjutan Pembinaan dan Pengendalian…

33

1. Peningkatan kualitas SDM yang menangani

PUAP di tingkat kecamatan.

2. Pelatihan/ Apresiasi peningkatan pemahaman

pelaksanaan PUAP di tingkat kecamatan

C. Pembinaan Tim Kabupaten/ Kota

Lanjutan Pembinaan dan Pengendalian…

34

1. Mengembangkan operation room sebagai pusat pengendali PUAP.

2. Mengembangkan data base PUAP (GAPOKTAN, Penyuluh Pendamping, PMT dan Usaha Agribisnis GAPOKTAN)

3. Melakukan pertemuan reguler dan kunjungan lapangan ke propinsi dan kabupaten/ kota untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan.

Pengendalian Tim Pusat

Lanjutan Pembinaan dan Pengendalian…

35

1. Gubernur diharapkan dapat membentuk

operation room

2. Tim Pembina PUAP dapat memanfaatkan data

base yang dikembangkan Tim Pusat sebagai

bahan penyusunan laporan.

3. Melakukan pertemuan reguler dan kunjungan

lapangan ke kabupaten/ kota dan kecamatan

untuk menyelesaikan permasalahan yang

terjadi di lapangan.

Pengendalian Tim Propinsi

Lanjutan Pembinaan dan Pengendalian…

36

1. Bupati/ Walikota diharapkan dapat membentuk operation room

2. Tim Teknis Kabupaten/ Kota dapat memanfaatkan data base, serta perangkat keras dan lunak komputer.

3. Melakukan pertemuan reguler dan kunjungan lapangan ke kecamatan dan desa untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan.

Pengendalian Tim Kabupaten/Kota

Lanjutan Pembinaan dan Pengendalian…

37

EVALUASI DAN PELAPORAN

Ketua Tim Pelaksana PUAP membentuk Tim Pokja

Monev untuk melaksanakan evaluasi awal, evaluasi

pelaksanaan yang sedang berjalan dan evaluasi akhir.

A. Tim Pusat

Ketua Tim Pembina dapat membentuk Pokja

Monev tingkat propinsi untuk melaksanakan

evaluasi awal, evaluasi pelaksanaan yang sedang

berjalan dan evaluasi akhir.

B. Tim Propinsi

38

Ketua Tim Teknis PUAP kabupaten/ kota dapatmembentuk Pokja Monev tingkat kabupaten/ kotauntuk melaksanakan evaluasi awal, evaluasipelaksanaan yang sedang berjalan dan evaluasiakhir.

C. Tim Kabupaten/ Kota

Lanjutan Evaluasi dan Pelaporan…

BAGAN PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PUAP

PUSAT TIM PUAP PUSAT

Tim Pembina Propinsi

Tim Teknis Kabupaten/Kota

GAPOKTAN

USAHA PRODUKTIF

PETANI

Pem

bin

aan

PROPINSI

KABUPATEN/

KOTA

POKTAN

Penyelia Mitra Tani

Form D1

Form D2

Penyuluh Pendamping (10.000 orang)

BPTP

KECAMATAN/

DESA

Fo

rm E

1 (

e-f

orm

)

Tim Teknis Kecamatan

MENTERI PERTANIAN

Pem

bin

aan

Form C

Form A1Form B

Form B

Form A1

Form F

Form E2

Form A3

Form A2

Form A3

40

PELAPORAN

Dalam pelaksanaan PUAP terdapat 7 (tujuh) jenis laporan, yaitu :

1. Laporan GAPOKTAN (Formulir A3) adalah laporan bulanan yang disiapkan oleh Pengurus GAPOKTAN dibantu oleh Penyuluh Pendamping.

2. Laporan Tim Teknis Kabupaten/Kota (Formulir B) adalah laporan triwulan dari Tim Teknis Kabupaten/Kota ke Tim Pembina Provinsi.

3. Laporan Tim Pembina Provinsi (Formulir C) adalah laporan triwulan dari Tim Pembina Provinsi ke Tim Pusat.

4. Laporan Penyuluh Pendamping (Formulir D1 dan D2) adalah laporan bulanan yang disiapkan oleh Penyuluh Pendamping disampaikan kepada PMT.

5. Laporan PMT (Formulir E1 dan E2) dalam bentuk e-form adalah laporan bulanan yang disiapkan oleh PMT langsung disampaikan ke Pusat Pengendali PUAP.

6. Laporan BPTP (Formulir F ) adalah laporan triwulan perihal kinerja PMT kepada Tim Pusat.

7. Laporan akhir tahun anggaran dari Tim Teknis Kabupaten/Kota, Tim Pembina Provinsi dan Tim Pusat.

41

PENUTUP

• PUAP merupakan langkah terobosan Departemen Pertanian untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

• PUAP merupakan entry point dan perekat bagi seluruh program Departemen Pertanian dan sektor lain yang terkait dalam program PNPM-Mandiri.

• Dalam rangka mempercepat keberhasilan Program PUAP diperlukan strategi pelaksanaan yang terpadu melalui:

1. pengembangan kegiatan ekonomi rakyat yang diprioritaskan pada penduduk miskin perdesaan melalui peningkatan kualitas SDM;

2. Penguatan modal bagi petani, buruh tani dan rumah tangga tani; dan

3. penguasaan teknologi produksi, pemasaran hasil dan peningkatan nilai tambah.

• Keberhasilan PUAP sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan dukungan anggaran dari tingkat pusat sampai daerah.

42

Terima Kasih

WASSALAMU’ALAIKUM

WR.WB.

43

LAMPIRAN

44

DATA DASAR GAPOKTANP U A P

FORMULIR 1

1. Nama Gapoktan :

2. Alamat Gapoktan :

Nomor Telepon/HP :

3. Tanggal Pengukuhan/pendirian Gapoktan :

4. Pengurus Gapoktan

Ketua :

Sekretaris :

Bendahara :

5. Nomor Rekening Gapoktan :

6. Nama Cabang Bank :

7. Alamat Cabang Bank :

Ketua Gapoktan

ttd

(…………………..)

Pas Foto

(Ketua)

4 x 6

45

DATA DASAR PENYULUH PENDAMPINGP U A P

FORMULIR 2

1. Nama Penyuluh :

2. Tempat dan Tanggal Lahir :

3. Jenis Kelamin : L/P

4. Agama :

5. Status Perkawinan : Belum Nikah/Nikah/Duda/Janda

6. Status Penyuluh : PNS/Honorer/THL-PP

7. Alamat :

Nomor Telepon/HP :

8. Wilayah Kerja :

9. Pendidikan Terakhir : SMK/SPP/Dipl 3/Dipl 4/S1/S2

10. Gapoktan yang dibina :

11. Alamat Gapoktan :Penyuluh Pendamping

ttd

(…………………..)

Pas Foto

(Penyuluh)

4 x 6

46

DATA DASAR PENYELIA MITRA TANI (PMT)P U A P

FORMULIR 3

1. Nama PMT :

2. Tempat dan Tanggal Lahir :

3. Jenis Kelamin : L/P

4. Agama :

5. Status Perkawinan : Belum Nikah/Nikah/Duda/Janda

6. Alamat :

7. Nomor Telepon/HP :

8. Wilayah Kerja :

9. Pendidikan Terakhir : Dipl 3/Dipl 4/S1/S2

10. Nomor Rekening :

11. Nama Cabang Bank :

12. Alamat Cabang Bank :Penyelia Mitra Tani

ttd

(…………………..)

Pas Foto

(PMT)

4 x 6

47

Rencana Usaha Bersama (RUB)P U A P

FORMULIR A1

1. Nama Gapoktan :

2. Alamat Gapoktan :

3. Tanggal Pengukuhan/pendirian Gapoktan :

4. Pengurus Gapoktan

Ketua :

Sekretaris :

Bendahara :

5. Nomor Rekening Gapoktan :

6. Nama Cabang Bank :

7. Alamat Cabang Bank :

No Nama Kelompok Sasaran Nilai (Rp.) Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

TOTAL

Disetujui, Disahkan, Ketua Gapoktan,

ttd ttd ttd

(Ketua Tim Teknis Kabupaten/kota) (Komite Pengarah) (…………………..)

48

1. Nama Gapoktan :

2. Nama Kelompok Sasaran :

3. Ketua Kelompok Sasaran :

No. Nama Penerima Kode Usaha

Produktif

Volume

(Luas, ekor)

Nilai (Rp.) Pelaku

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

M

TOTAL

Ketua GAPOKTAN Ketua Kelompok

ttd ttd

(……………………..) (…………………..)

FORMULIR A2

RINCIAN RUB UNTUK PENYALURAN BLM-PUAP

49

LAPORAN GAPOKTANREALISASI PENYALURAN & PERKEMBANGAN BLM

FORMULIR A3

1. Nama GAPOKTAN :

2. Alamat GAPOKTAN :

3. Bulan :

No Nama Kelompok

Sasaran

Kode Usaha

Produktif

Nilai (Rp.) Realisasi

Penyaluran (Rp.)

Perkembangan

Asset

1.

2.

3.

4.

5.

TOTAL

Mengetahui Ketua Gapoktan

ttd ttd

(Penyuluh Pendamping) (…………………..)

50

LAPORAN TRIWULAN Tim Teknis Kabupaten/Kota

FORMULIR B

1. Provinsi :

2. Kabupaten/Kota :

3. Triwulan : I II III IV

No Nama

GAPOKTAN

Kode Usaha

Produktif

Nilai

(Rp.)

Realisasi

Penyaluran (Rp.)

Kinerja

GAPOKTAN

Kode

Permasalahan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

M

Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota

ttd

(……………………………....)

51

LAPORAN TRIWULAN Tim Pembina Provinsi

FORMULIR C

1. Provinsi :

2. Triwulan :

No Nama

Kabupaten/Kota

Kode Usaha

Produktif

Nilai

(Rp.)

Realisasi

Penyaluran

(Rp.)

Perkembangan

GAPOKTAN

Kode

Permasalahan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

M

Ketua Tim Pembina Provinsi

ttd

(……………………………....)

I II III IV

52

LAPORAN PENYULUH PENDAMPING

SEBELUM BLM DITERIMA GAPOKTAN

FORMULIR D1

1. Kabupaten/Kota :

2. Kecamatan :

3. Desa :

4. Nama GAPOKTAN :

5. Bulan :

No Uraian Siap Belum Siap Keterangan

1. Kelengkapan

Kelembagaan

2. Proses Transformasi SOP

3. Verifikasi RUB

4. Verifikasi Penyaluran BLM

Penyuluh Pendamping

ttd

(………………………)

53

LAPORAN PENYULUH PENDAMPINGSETELAH BLM-PUAP DITERIMA GAPOKTAN

FORMULIR D2

1. Nama GAPOKTAN :

2. Alamat GAPOKTAN :

3. Bulan :

No Nama Kelompok

Sasaran

Kode Usaha

Produktif

Nilai (Rp.) Realisasi

Penyaluran (Rp.)

Perkembangan

Asset

1.

2.

3.

4.

5.

TOTAL

Penyuluh Pendamping

ttd

(…………………..)

54

LAPORAN PENYELIA MITRA TANI SEBELUM BLM DITERIMA GAPOKTAN(e-form)

FORMULIR E1

1. Provinsi :

2. Kabupaten/Kota :

3. Bulan :No Nama

GAPOKTAN

Kelengkapan

Kelembagaan

Penyuluh

Pendamping

Proses

Transformasi

SOP

Verifikasi

RUB

Verifikasi

Penyaluran

BLM

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

M

TOTAL

Penyelia Mitra Tani

ttd

(………………………)

55

LAPORAN PENYELIA MITRA TANI SETELAH BLM DITERIMA GAPOKTAN(e-form)

FORMULIR E2

1. Provinsi :

2. Kabupaten/Kota :

3. Bulan :

No Nama

GAPOKTAN

Kode Usaha

Produktif

Nilai (Rp.) Realisasi

Penyaluran (Rp.)

Perkembangan

Asset

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

M

TOTAL

Penyelia Mitra Tani

ttd

(………………………)

56

LAPORAN KINERJA PENYELIA MITRA TANI (PMT)

FORMULIR F

1. Provinsi :

2. Triwulan :

No Nama PMT Lokasi PMT

(Kab/Kota)

Kinerja

Baik Sedang Kurang

1.

2.

3.

dst

M

TOTAL

Kepala BPTP

Provinsi …………………...

ttd

(……….……………………)

I II III IV