BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rokok 2.1.1 Jenis Rokok Rokok ...
kebijakan rokok ppt
-
Upload
evelinaadeliayunus -
Category
Documents
-
view
99 -
download
20
description
Transcript of kebijakan rokok ppt
ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN
KEBIJAKAN TENTANG ROKOK
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
SRIYANTIP1802210502
Rokok merupakan sebuah benda yang berbahaya untuk dikonsumsi karena terdapat berbagai unsur zat kimia yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap, kurang lebih dari 4000 zat kimia beracun terdapat didalamnya
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang paling tinggi menyelusup ke segenap wilayah kehidupan masyarakat di semua strata. Tua, muda, miskin dan kaya bisa menikmati rokok.
Konsumsi Rokok di Indonesia 2005 - 2008 (milyar batang)
Lanjutan…
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian
Lanjutan…
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Lima Negara dengan Konsumsi Rokok Terbesar
(milyar batang)
Lima Negara dengan Konsumsi Rokok Terbesar
(milyar batang)
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html SRIYANTI
P1802210502
Kontribusi 10 Negara dengan Perokok Terbesar dari jumlah perokok dunia*(%)
Sumber : WHO Report on Global Tobacco Epidemic, 2008 * Jumlah perokok didunia mencapai 1,3 milyar orang. SRIYANTI
P1802210502
Konsumsi Rokok di Indonesia 2005 - 2008 (milyar batang)Konsumsi Rokok di Indonesia 2005 - 2008 (milyar batang)
Sumber : Koran Tempo, 31 Agustus 2009SRIYANTI
P1802210502
Prevalensi Merokok Penduduk Umur > 15 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin, Indonesia
Tahun 1995, 2001, 2004, dan 2007
53.4
62.2 63.1 65.6
1.7 1.34.5 5.2
2731.5 34.4
34.2
0
10
20
30
40
50
60
70
1995 2001 2004 2007
Laki
Perempuan
Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Tahun 1995, 2001,2004 dan Riskesdas 2007
SRIYANTIP1802210502
Prevalensi perokok berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin Indonesia tahun 1995, 2001, 2004 dan 2007
Sumber : Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Tahun 1995, 2001,2004 dan Riskesdas 2007
SRIYANTIP1802210502
Prevalensi merokok kelompok umur 15-19 tahun berdasarkan jenis kelamin, Indonesia Tahun 1995, 2001, 2004, 2007
13.7
24.2
32.8
37.3
0.3 0.2 1.9 1.67.1
12.7
17.3 18.8
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1995 2001 2004 2007
Laki
Perempuan
Total
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun (1995, 2001, 2004) dan Riskesdas 2007
SRIYANTIP1802210502
Prevalensi pelajar merokok umur 13-15 tahun, Indonesia
Tahun 2006
Pernah Meroko
k(%)
Pernah Merokok sebelum umur 10
tahun (%)
Perokok aktif(%)
Perokok aktif yang
merasakan kebutuhan
pertama kali merokok di
pagi hari (%)Laki-Laki 61,3 28,5 24,5 3,5
Perempuan
15,5 40,8 2,3 1,6
Total 37,3 30,9 12,6 3,2
Source: Indonesia Global Youth Tobacco Survey (GYTS), 2006
SRIYANTIP1802210502
Prevalensi Mahasiswa Kedokteran Merokok, Indonesia Tahun 2006
Pernah Meroko
k(%)
Perokok aktif(%)
Perokok aktif yang berkeinginan merokok kurang dari 30 menit
setelah bangun tidur (%)
Laki-Laki 70,2 21,1 31,9
Perempuan 35,4 2,3 39,4
Total 48,4 9,3 33,0
Source: Indonesia Global Health Professional Survey (GHPS), 2006SRIYANTI
P1802210502
Prevalensi perokok umur >15 tahun berdasarkan provinsi di Indonesia, Tahun 2007
38.7
38.2
37.5
37.3
37.1
36.2
35.5
35.2
35.2
34.9
34.8
34.8
34.8
34.7
34.3
33.9
33.8
33.5
32.8
32.6
32.6
32.4
32
31.6
30.8
30.8
30.8
30.3
29.5
29.4
29.3
28.2
27
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Ben
gkul
u
Lam
pung
Gor
onta
lo
Ban
ten
Jaw
a B
arat
Sum
ater
a S
elat
an
Mal
uku
Uta
ra
Sum
ater
a B
arat
Sul
awes
i Ten
gah
Sum
ater
a U
tara
NA
D
Ria
u
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Kal
iman
tan
Teng
ah
Jaw
a Te
ngah
Sul
awes
i Uta
ra
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Jam
bi
D.I.
Yog
yaka
rta
Ban
gka
Bel
itung
Jaw
a Ti
mur
Kal
iman
tan
Bar
at
Pap
ua
Mal
uku
Kep
ulau
an R
iau
DK
I Jak
arta
Irian
Jay
a B
arat
Sul
awes
i Ten
ggar
a
Sul
awes
i Bar
at
Sul
awes
i Sel
atan
Kal
iman
tan
Tim
ur
Bal
i
Kal
iman
tan
Sel
atan
Sumber : Riskesdas 2007SRIYANTI
P1802210502
Prevalensi Merokok Umur > 15 Tahun berdasarkan Wilayah dan Jenis Kelamin
di Indonesia Tahun 1995, 2001, 2004 dan 2007
Lokasi1995 2001 2004 2007
L PTota
lL P
Total
L PTota
lL P
Total
Perdesaan
58,3
2 29,567,0
1,5
34,066,8
4,7
36,5 69,2 6,3 36,6
Perkotaan
45,1
1,2 22,656,1
1,1
28,258,6
4,2
31,7 61,1 3,8 31,2
Total53,4
1,7 26,962,2
1,3
31,563,1
4,5
34,4 65,6 5,2 34,2
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) -Tahun (1995, 2001, 2004)
dan Riskesdas 2007
SRIYANTIP1802210502
Prevalensi merokok umur > 15 tahun berdasarkan tingkat pendidikan di Indonesia Tahun 1995, 2001, 2004, dan
2007
Pendidikan1995 2001 2004 2007
L P Total L PTotal
L PTotal
L P Total
Tdk sekolah/tdk tamat
67,3
2,8 29,3 73,0 2,4 31,1 67,3 4,8 31,272,3
10,1 35,4
Tamat SD52,8
1,0 27,3 65,1 0,9 33,3 67,0 5,0 36,670,1
4,0 35,5
Tamat SMP38,6
0,8 21,3 51,8 0,6 27,8 58,9 3,7 33,860,7
2,7 31,7
Tamat SMA44,7
0,8 26,1 57,7 0,8 33,5 60,7 3,8 36,462,3
2,8 35,0
Tamat PT37,1
0,6 23,0 44,2 0,3 25,2 47,8 3,5 29,749,9
2,3 27,2
Total53,4
1,7 27,0 62,2 1,3 31,5 63,1 4,5 34,465,
65,2 34,2
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)-Tahun 1995, 2001, 2004 dan Riskesdas 2007SRIYANTI
P1802210502
Prevalensi populasi yang terkena asap rokok orang lain (Perokok Pasif)
di dalam rumah berdasarkan kelompok umur dan Jenis Kelamin, Indonesia
Tahun 2001, 2004 dan 2007
Kel. Umur
Prevalensi Perokok Pasif2001 2004 2007
L P Total L P Total L P Total
0-4 69,5 69,6 69,5 8,1 52 60.1 59,2 59,0 59,15-9 70,6 70,6 70,6 5,7 53,7 29,0 59,3 58,8 59,0
10-14 70,7 70,4 70,6 8,6 53,4 28,0 57,8 59,1 58,415-19 51,1 67,6 59 36,1 55,2 45,7 35,1 57,8 46,220-24 23,4 65,6 45,6 16,5 52,0 36,1 15,1 56,6 37,225-29 9,6 65,5 38,8 8,1 53,9 32,7 8,1 55,8 33,930-34 4,3 64,8 35 5,7 53,7 29,0 4,4 53,1 30,435-39 2,1 67,4 35,4 7,1 54,6 28,3 3,0 54,0 29,940-44 2,5 68,8 34,3 8,6 53,4 28,0 3,1 54,7 30,145-49 3,5 67,5 32,9 8,3 54,0 28,1 4,6 55,8 31,050+ 5,3 56,3 31,9 11,7 38,3 25,0 8,8 44,4 27,1Total 31,8 66 48,9 26,0 54,5 40,5Total 11,8 50,0 30,5 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)-Tahun 1995, 2001, 2004 dan Riskesdas 2007
SRIYANTIP1802210502
Jumlah populasi yang terkena asap rokok orang lain (Perokok Pasif) di dalam rumah berdasarkan kelompok umur
dan Jenis Kelamin Indonesia Tahun 2007
Kel. UmurJumlah Perokok Pasif (orang)
2007Laki-laki Perempuan Total
0-4 6,371,809 6,014,790 12,386,6005-9 7,307,709 6,936,435 14,244,144
10-14 6,925,952 6,777,618 13,703,56915-19 3,344,070 5,247,592 8,591,66120-24 1,137,282 4,858,956 5,996,23825-29 658,103 5,288,081 5,946,18430-34 351,293 4,888,260 5,239,55335-39 252,310 5,011,481 5,263,79140-44 228,468 4,480,063 4,708,53145-49 312,423 4,029,228 4,341,65150+ 1,710,277 9,107,741 10,818,017Total 28,599,696 62,640,245 91,239,939
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)-Tahun 1995, 2001, 2004 dan Riskesdas 2007
SRIYANTIP1802210502
FORMAT REVIEW KEBIJAKAN
HALAMAN SAMPULRINGKASAN EKSEKUTIFDAFTAR ISIBAB 1. KAJIAN MASALAHBAB 2. KONSEKUENSI DAN RESISTENSIBAB 3. PREDIKSI KEBERHASILANBAB 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
SRIYANTIP1802210502
Ringkasan Eksekutif
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masalah Publik
penelitian dan pengkajian tentang tembakau dan produk produk yang berasal dari tembakau disimpulkan bahwa tembakau membahayakan kesehatan pengkonsumsi tembakau, terutama perokok dan lingkungannya.
Semua negara anggota yang tergabung dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Sidang Majelis Umum atau World Health Assembly yang ke-56 di Geneva bulan Mei 2003, secara aklamasi telah menyepakati naskah Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Konvensi Pengendalian Masalah Tembakau (KPMT).
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Tembakau dan produk-produk yang berasal dari tembakau sudah lama menjadi masalah yang bersifat kompleks, tidak hanya menyangkut masalah di bidang kesehatan, namun ternyata juga menyangkut masalah ekonomi, tenaga kerja, politik, dan sosial budaya
Produk tembakau dan cengkeh sebagai sumberdaya yang unik dan memiliki potensi bagi segenap aspek ekonomis, kesehatan, lingkungan, budaya, perlu diatur agar dapat tergali dan terberdayakan secara optimal dan berkelanjutan.
Sumber : http://www.tobaccocontrollaws.org/files/live/Indonesia/Indonesia%20-%20PP%20No.%2081%20of%201999%20-%20national.pdf
Masalah Publik
SRIYANTIP1802210502
Tujuan Kebijakan
Bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat;
produk tembakau merupakan salah satu zat adiktif yang dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu, masyarakat, dan lingkungan,
Bahwa pemerintah wajib mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat, dengan memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat dan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Lanjutan...
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
LanjutanRUU ini juga memaparkan kepentinganpembuatannya dari sisi hak dan kewajiban warga negara
SRIYANTIP1802210502
Tipe Pendekatan dalam Setiap Siklus Kebijakan
metode pendekatan yuridis normatif serta pendekatan kebijakan kriminalisasi,
Mempelajari dari segi hukum dan kebijakan yang diambil oleh lembaga legislatif terhadap penanggulangan dampak produk tembakau yang terdapat dalam Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan untuk menelaah tentang pembenaran kriminalisasi dan sanksi pidananya.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masalah yang Timbul Akibat Kebijakan Rokok
Dalam penyusunan RUU tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap Kesehatan terdapat dua kepentingan yang saling bertentangan. Kepentingan pertama melihat dari aspek kesehatan, sedangkan kepentingan yang lain melihat dari aspek ekonomi, tenaga kerja, sosial dan politik, serta secara khusus kepentingan petani.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html SRIYANTI
P1802210502
Masalah yang Timbul Akibat Kebijakan Rokok
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
RESISTENSI TERHADAP
KEBIJAKAN ROKOK
Pemerintah bersifat mendua dalam menghadapi RPP Tembakau karena adanya tekanan politik yang kuat dari industri rokok.
Hal ini dikhawatirkan akan membuat RPP Tembakau dapat terhambat dalam proses pengesahan dan implementasinya. Sementara dampak merokok akan menjadi beban biaya kesehatan dalam jangka panjang. Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-
siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Prediksi Keberhasihan Kebijakan Rokok
Bila media massa berpihak kepada kita, ia dapat membuat hidup dan pekerjaan menjadi mudah dan menyenangkan termasuk kebijakan tentang rokok.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html SRIYANTI
P1802210502
PRA SYARAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PERATURAN
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Kesimpulan/Rekomendasi
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
BAB IKAJIAN KEBIJAKANMasala
h Dasar
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masalah
Dasar
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masalah Dasar
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masalah Dasar
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masala
h
Dasar
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Masalah Dasar
AktorKebijakan ini menyangkut berbagai pelaku seperti pemerintah baik pusat maupun daerah, petani tembakau, industry rokok serta masyarakat, LSM sampai ke profesi kesehatan.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html SRIYANTI
P1802210502
Tujuan yang Ingin di Capai
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Substansi Kebijakan
Sampai saat ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap Kesehatan belum juga disahkan menjadi undang-undang.
Di lain pihak, Indonesia belum ikut meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Kerangka Konvensi Pengendalian
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Ciri Kebijakan
Kriteria kebijakan
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
Harus Melindungi generasi sekarang dan mendatang terhadap kerusakan kesehatan, konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi karena konsumsi tembakau dan paparan asap tembakau.
SRIYANTIP1802210502
Ciri Kebijaka
n
metode pendekatan yuridis normatif serta pendekatan kebijakan kriminalisasi,
Mempelajari dari segi hukum dan kebijakan yang diambil oleh lembaga legislatif terhadap penanggulangan dampak produk tembakau yang terdapat dalam Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan untuk menelaah tentang pembenaran kriminalisasi dan sanksi pidananya.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Ciri Kebijaka
n
Pasal yang Bermasalah
Bab V : Pengemasan dan PelabelanBab VI : Harga dan CukaiBab VII : Kawasan Tanpa RokokBab VIII : Iklan, PromosiBab XI : Ketentuan Pidana
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
BAB 2. KONSEKUENSI DAN RESISTENSI
Prilaku yang
Muncul
1.Jumlah perokok aktif akan berkurang
2.Kesehatan akan lebih terpelihara
3.Karena harga rokok semakin mahal maka masyarakat enggan membeli rokok
1. Pengangguran akan meningkat
2. Angka kriminalitas meningkat
Positif
Negatif
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Resistensi
Bentuk
Sebagian masyarakat sipil justru menjadi oposan terhadap pengendalian tembakau, dan mengagungkan industri rokok setinggi langit.
Bahkan tak jarang industri rokok dianggap sebagai mesiah (juru selamat) bagi perekonomian dan penyangga budaya nasional.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Lanjutan…
Isu paling aktual yang diembuskan oleh pihak yang pro-industri rokok adalah "para pegiat pengendalian tembakau mengusung isu neo-liberalisme". Pengendalian tembakau dianggap menghancurkan kemandirian ekonomi bangsa, bahkan mengintervensi kedaulatan politik dan hukum di negeri ini
'Nicotine war‘Dana Bloomberg
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
pemerintah baik pusat maupun daerah, petani tembakau, industry rokok serta masyarakat, LSM sampai ke profesi kesehatan.
Aktor
Resistensi
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
industri rokok yang punya karakter "semau gue" (tidak pernah mau diatur) dalam menjajakan produknya.
tidak hanya lantaran pemerintah belum punya keberpihakan dan bahkan nyali; tapi bahkan karena kubu masyarakat sipil itu sendiri
Resistensi
Sumber
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Resistensi
Intensitas
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
Dengan diberlakukannya RUU tembakau maka semakin banyak tingkat pengangguran karena sebagian besar tenaga kerja di Indonesia bekerja di industri rokok
SRIYANTIP1802210502
Masalah Baru yang Timbul
Kebijakan ini dikhawatirkan dapat mematikan industri tembakau yang merupakan penyumbang devisa besar bagi negara.
Disisi lain merokok menimbulkan beban biaya kesehatan yang tinggi.
Ironisnya, merokok justru sudah membudaya bagi masyarakat terutama pada kalangan miskin.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
BAB 3. PREDIKSI
Prediksi Trade off
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
Indikasi penghilangan ayat tentang tembakau dalang RUU kesehatan. Terbukti, saat RUU itu diterima di Sekretariat Negara pada 28 September 2009, untuk disahkan, salah satu ayat yang sebelumnya disepakati dengan pemerintah raib entah ke mana.
SRIYANTIP1802210502
BAB 3. PREDIKSI
Prediksi Keberhasilan
Bila media massa berpihak kepada kita, ia dapat membuat hidup dan pekerjaan menjadi mudah dan menyenangkan termasuk kebijakan tentang rokok.
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
BAB 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
RUU tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap Kesehatan perlu untuk memperhatikan pelbagai kepentingan yang ada dalam masyarakat dan negara.
Rapat Pleno Badan Legislasi DPR RI tanggal 7 Juli 2011 memutuskan penyusunan RUU tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap Kesehatan ditunda/ diendapkan/ ditangguhkan pembahasannya
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Rekomendasi
Guna memperluas perlawanan terhadap epidemi tembakau, World Health Organization menyarankan 6 langkah-langkah pengendalian tembakau dan kematian yang disebut dengan strategi MPOWER.
BAB 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Rekomendasi Strategi MPOWER.
Monitor Penggunaan Tembakau dan Pencegahannya
Saat ini 2/3 negara berkembang di seluruh dunia tidak memiliki data dasar penggunaan tembakau pada anak muda dan orang dewasa.
Hampir 2/3 perokok tinggal di 10 negara dan Indonesia menduduki posisi ketiga
Perlindungan terhadap Asap Tembakau
Lebih dari separuh negara di dunia, dengan populasi mendekati 2/3
penduduk dunia, masih membolehkan merokok di kantor pemerintah, tempat kerja dan di
dalam gedung. Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Optimalkan Dukungan untuk Berhenti Merokok
Bantuan yang dapat diberikan adalah: 1)Pelayanan konsultasi bantuan berhenti merokok 2)Quitline: 3)Terapi obat yang murah dengan pengawasan dokter
Waspadakan Masyarakat akan Bahaya Tembakau
pesan kesehatan wajib dicantumkan dalam bentuk gambar.
Strategi MPOWER.Rekomendasi
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Eliminasi iklan, Promosi dan Sponsor terkait Tembakau
Sepuluh tahun sejak inisiasi larangan iklan rokok dijalankan, konsumsi rokok di negara dengan larangan iklan turun 9 kali lipat dibandingkan dengan negara tanpa larangan iklan
Raih Kenaikan Cukai Tembakau
Dengan menaikkan cukai tembakau, harga rokok menjadi lebih mahal.
Hal ini merupakan cara yang paling efektif dalam menurunkan pemakaian tembakau dan mendorong perokok untuk berhenti..
Strategi MPOWER.Rekomendasi
Sumber : http://www.indonesiatobacco.com/2010/01/pemerintah-siapkan-ruu-pengesahan-fctc.html
SRIYANTIP1802210502
Terima Kasih...
SRIYANTIP1802210502