kebijakan permenkes 82 2014

19
7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014 http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 1/19 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 disebutkan bahwa pembangunan sumbe da!a manusia diaahkan untuk tewujudn!a manusia "ndonesia !ang sehat# cedas# podukti$ dan mas!aakat !ang semakin sejahtea (%appenas 2005)& 'ah kebijakan dan stategi pembangunan kesehatan nasional 205-20 meupakan bagian dai Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang *esehatan (RPJP*) 2005-2025# !ang betujuan meningkatkan kesadaan# kemauan# kemampuan hidup sehat bagi setiap oang aga peningkatan deajat kesehatan mas!aakat !ang setinggi-tinggin!a dapat tewujud# melalui teciptan!a mas!aakat# bangsa dan negaa "ndonesia !ang ditandai oleh pendudukn!a !ang hidup dengan peilaku dan dalam lingkungan sehat# memiliki kemampuan untuk menjangkau pela!anan kesehatan !ang bemutu# secaa adil dan meata# seta memiliki deajat kesehatan !ang setinggi-tinggin!a di seluuh wila!ah Republik lndonesia& +elalui ,isi Pesiden Republik "ndonesia !aitu .ewujudn!a "ndonesia !ang %edaulat# +andii dan %ekepibadian %elandaskan /otong- o!ong gambaan mas!aakat "ndonesia di masa depan kesehatan mas!akat indonesia !ang ingin dicapai adalah mas!aakat !ang antaa lain hidup dalam lingkungan !ang sehat dan mempaktekkan peilaku hidup besih dan sehat (Depkes 201)& ingkungan !ang sehat temasuk di dalamn!a bebas dai wabah pen!akit menula& Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang +enengah (RPJ+) 201-20# salah satu sasaan stategis di bidang kesehatan adalah meningkatkan kineja pengendalian pen!akit # temasuk wabah pen!akit menula& 3alah satu sasaan !ang dihaapkan adalah pean daeah dalam kemampuan pelaksanaan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedauatan kesehatan mas!aakat !ang bepotensi wabah sebesa 004& 1

description

wabah penyakit menular

Transcript of kebijakan permenkes 82 2014

Page 1: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 1/19

Bab IPendahuluan

Latar Belakang

Dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang

(RPJP) 2005-2025 disebutkan bahwa pembangunan sumbe da!a

manusia diaahkan untuk tewujudn!a manusia "ndonesia !ang sehat#

cedas# podukti$ dan mas!aakat !ang semakin sejahtea (%appenas

2005)& 'ah kebijakan dan stategi pembangunan kesehatan nasional

205-20 meupakan bagian dai Rencana Pembangunan Jangka

Panjang bidang *esehatan (RPJP*) 2005-2025# !ang betujuan

meningkatkan kesadaan# kemauan# kemampuan hidup sehat bagi

setiap oang aga peningkatan deajat kesehatan mas!aakat !ang

setinggi-tinggin!a dapat tewujud# melalui teciptan!a mas!aakat#

bangsa dan negaa "ndonesia !ang ditandai oleh pendudukn!a !ang

hidup dengan peilaku dan dalam lingkungan sehat# memiliki

kemampuan untuk menjangkau pela!anan kesehatan !ang bemutu#

secaa adil dan meata# seta memiliki deajat kesehatan !ang

setinggi-tinggin!a di seluuh wila!ah Republik lndonesia&

+elalui ,isi Pesiden Republik "ndonesia !aitu .ewujudn!a

"ndonesia !ang %edaulat# +andii dan %ekepibadian %elandaskan

/otong- o!ong gambaan mas!aakat "ndonesia di masa depan

kesehatan mas!akat indonesia !ang ingin dicapai adalah mas!aakat

!ang antaa lain hidup dalam lingkungan !ang sehat dan

mempaktekkan peilaku hidup besih dan sehat (Depkes 201)&

ingkungan !ang sehat temasuk di dalamn!a bebas dai wabahpen!akit menula&

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang +enengah

(RPJ+) 201-20# salah satu sasaan stategis di bidang kesehatan

adalah meningkatkan kineja pengendalian pen!akit # temasuk wabah

pen!akit menula& 3alah satu sasaan !ang dihaapkan adalah pean

daeah dalam kemampuan pelaksanaan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedauatan kesehatan mas!aakat !ang bepotensi

wabah sebesa 004&

1

Page 2: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 2/19

Pen!akit menula !ang menjadi pioitas pembangunan

nasional jangka panjang 2005-2025 adalah malaia# demam bedaah

dengue# diae# polio# $ilaia# kusta# tubekulosis pau# "67'"D3#

penumonia# dan pen!akit lain !ang dapat dicegah dengan imunisasi

(%appenas 2005)& apoan Pencapaian +illenium De,elopment /oals

tahun 201 pada bagian 8 Penanggulangan pen!akit menula 

menunjukan bahwa jumlah kumulati$ kasus "6 sampai dengan tahun

201 !ang telapokan bejumlah 80&9: kasus& Jumlah kasus "6

tetinggi !ang dilapokan tahun 201 adalah dai Po,insi D*" Jakata

dengan jumlah kasus 91&81 kasus# selanjutn!a adalah Po,insi Jawa

.imu 20&;8 kasus# Po,insi Papua ;&985 kasus&

3edangkan jumlah kumulati$ kasus '"D3 !ang telapokan

sampai dengan tahun 201 adalah 85&;0 kasus# jumlah kasus te 

nggi adalah dai Po,insi Jawa .imu seban!ak 2&91; kasus# uutan

kedua dan ketiga adalah Po,insi Papua &:1 kasus dan Po,insi

D*" Jakata ;&89 kasus&

*emudian <pa!a menuunkan angka kejadian malaia

bedasakan annual paasite incidende ('P") menununjukan

kecendeungan !ang positi$# hal ini dapat dilihat dai penuunan kasus

malaia sejak tahun 0 ('P" 1#8:7000 penduduk) menuun menjadi

#9:7000 penduduk pada tahun 209 dan telah mencapai taget

RPJ+N pada tahun 201 dengan 'P"& tejadi penuunan kasus ini

didukung dengan semakin baikn!a sistem su,eilans di daeah

sehingga semakin mudah mendeteksi kebeadaan kasus di masing-

masing daeah teutama di daeah endemis tinggi sepeti Papua#

Papua %aat# +aluku dan Nusa .enggaa .imu&

"ndikato penting untuk tatalaksana kasus malaia adalah

pesentase kasus malaia positi$ !ang diobati sesuai standad# angka

ini digunakan untuk melihat kualitas pengobatan kasus malaia

apakah sesuai standa nasional atau tidak& Pengobatan han!a

dibeikan kepada pendeita dengan hasil pemeiksaan positi$#

cakupan pendeita malaia !ang diobati sesuai standa ('=.)

2

Page 3: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 3/19

mengalami peningkatan !aitu pada tahun 209 sebesa :14 menjadi

:84 pada tahun 205&

<ntuk pogam pengendalian .ubekolusis dai tahun ke tahun

menunjukan hasil !ang positi$# hal ini telihat dai peningkatan

indikato penemuan kasus7case detection ate (=DR) dan angka

kebehasilan pengobatan 7 3ucces ate (3R)& angka =DR pada tahun

2009 han!a 9;#8 pesen meningkat menjadi ;0 pesen pada tahun

201& ama pengobatan .% memelukan waktu sekita 8-: bulan#

sehingga untuk menilai angka kebehasilan pengobatan atau 3R

dipelukan waktu untuk e,aluasi sekita -2 bulan# sehingga pasien

!ang beobat pada tahun 20 bau dapat dilapokan pada tahun

202& 'ngka 3R pada tahun 201 tiwulan-9 mencapai :#; pesen&

"ndikato 3R meupakan salah satu taget dai +D/s !ang saat ini

sudah melampaui taget +D/s !aitu :5 pesen# dengan demikian

"ndonesia adalah Negaa petama dai 22 igh %uden .% =ounties

di >ila!ah 'sia .enggaa !ang mencapai taget global 3R !aitu :5

pesen pada tahun 2005&

3ecaa umum# pembeantasan pen!akit menula di "ndonesia

dilakukan melalui upa!a-upa!a? kewaspadaan dini# penemuan

pendeita# penanganan pendeita# pembeantasan sumbe pen!akit#

upa!a kekebalan (imunisasi)# dan pen!uluhan mas!aakat& <pa!a-

upa!a secaa sistematis !ang dilakukan antaa lain dengan

pencanangan geakan nasional pembeantasan pen!akit dan

kesepakatan- kesepakatan egional maupun intenasional& /eakan

nasional pembeantasan pen!akit menula di "ndonesia antaa lain?

/eakan %eantas *embali +alaia (/ebak +alaia)# /eakan

Nasional .epadu Pembeantasan .ubekulosis (/edunas)# Pekan

"munisasi Nasional (P"N) !ang salah satun!a untuk imunisasio polio#

dan /eakan Pembeantasan 3aang N!amuk (P3N) untuk demam

bedaah dengue&

3

Page 4: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 4/19

Bab II

 TINJAUAN UMUM TENTANG EPIDEMIOLOGI

A. Definisi Eide!i"l"gi@pidemiologi adalah metode in,estigasi !ang digunakan untuk

mendeteksi pen!ebab atau sumbe dai pen!akit# sindom# kondisi

atau isiko !ang men!ebabkan pen!akit# cedea# cacat atau kematian

dalam populasi atau dalam suatu kelompok manusia& @pidemiologi

 juga dide$inisikan sebagai ilmu !ang mempelajai si$at# pen!ebab#

pengendalian# dan $akto-$akto !ang mempengauhi $ekuensi dan

distibusi pen!akit# kecacatan# dan kematian dalam populasi manusia&"lmu ini meliputi pembeian cii pada distibusi status kesehatan#

pen!akit# atau masalah kesehatan mas!aakat lainn!a bedasakan

usia# jenis kelamin# as# geoga$i# agama# pendidikan# pekejaan#

peilaku# waktu# tempat# oang dan sebagain!a& (.immeck# 2001? 2)&@pidemiologi be$okus pada tipe dan keluasan cedea# kondisi#

atau pen!akit !ang menimpa suatu kelompok atau populasi#

epidemiologi juga menangani $akto isiko !ang dapat membeikan

dampak# pengauh# pemicu# dan e$ek pada distibusi pen!akit# cacat7

de$ek# ketidakmampuan# dan kematian& 3ebagai metode ilmiah#

epidemiologi juga digunakan untuk mengkaji pola kejadian !ang

mempengauhi $akto-$akto di atas& 3ubjek-subjek !ang dibahas

dalam epidemiologi adalah distibusi kondisi patologi dai populasi

manusia atau $akto-$akto !ang mempengauhi distibusi tesebut&

(.immeck# 2001? 2)&

B. Tu#uan Eide!i"l"gi+enuut ilien$eld dalam buku .immeck (2001) men!atakan

bahwa ada tiga tujuan epidemiologi# !aitu?& +enjelaskan etiologi (studi tentang pen!ebab pen!akit)

satu pen!akit atau sekelompok pen!akit# kondisi#

gangguan# de$ek# ketidakmampuan# sindom# atau

kematian melalui analisis tehadap data medis dan

epidemiologi dengan menggunakan manajemen

in$omasi sekaligus in$omasi !ang beasal dai setiap

4

Page 5: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 5/19

bidang atau disiplin ilmu !ang tepat# temasuk ilmu

sosial7 peilaku&2& +enentukan apakah data epidemiologi !ang ada

memang konsisten dengan hipotesis !ang diajukan dan

dengan pengetahuan# ilmu peilaku# dan ilmu biomedis

!ang tebau&9& +embeikan dasa bagi pengembangan langkah-

langkah pengendalian dan posedu pencegahan bagi

kelompok dan populasi !ang beisiko# dan untuk

pengembangan langkah-langkah dan kegiatan

kesehatan mas!aakat !ang dipelukanA !ang semuan!a

itu akan digunakan untuk menge,aluasi kebehasilanlangkah-langkah# kegiatan# dan pogam inte,ensi

(.immeck# 2001? 9)$. %uang Lingku dan Peneraan Eide!i"l"gi

@pidemiologi dalam sejaahn!a dikembangkan dengan

menggunakan epidemik pen!akit menula sebagai suatu model studi

dan landasann!a masih sepeti pada model pen!akit# metode# dan

pendekatann!a& Pada jaman dahulu# bebeapa epidemik setelah

ditelusui ten!ata beasal dai pen!ebab-pen!ebab nonin$eksius&

Pada tahun ;00# James ind menemukan bahwa pen!akit skobut

disebabkan kaena kekuangan ,itamin = dalam makanan& Pen!akit

de$isiensi giBi lainn!a dihubungkan dengan kekuangan ,itamin ' dan

,itamin D&bebeapa studi juga telah behasil menghubungkan

keacunan timbal dengan bebagai pen!akit ingan# kolik# gout#

ketebelakangan mental dan keusakan saa$ pada anak# pelukis dan

pengajin tembika&Dewasa ini# epidemiologi juga telah tebukti e$ekti$ dalam

mengembangkan hubungan sebab akibat pada kondisi-kondisi

nonin$eksius sepeti pen!alahgunaan obat# bunuh dii# kecelakaan lalu

lintas# keacunan Bat kimia# kanke# dan pen!akit jantung& 3aat ini

aea epidemiologi pen!akit konis dan pen!akit peilaku meupakan

cabang ilmu epidemiologi !ang paling cepat bekembang&@pidemiologi dipakai untuk menentukan kebutuhan akan

pogam-pogam pengendalian pen!akit# untuk mengembangkan

pogam pencegahan dan kegiatan peencanaan la!anan kesehatan#

5

Page 6: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 6/19

seta untuk menetapkan pola pen!akit endemik# epidemik# dan

pandemik& (.immeck# 2001? 1)&D. Manfaat Eide!i"l"gi

 'da tujuh man$aat epidemiologi dalam bidang kesehatan

mas!aakat# !aitu?& +empelajai iwa!at pen!akit

"lmu epidemiologi beman$aat untuk mempelajai

ten pen!akit untuk mempediksi ten pen!akit !ang

mungkin akan tejadi& asil penelitian epidemiologi

tesebut dapat digunakan dalam peencanaan

pela!anan kesehatan dan kesehatan mas!aakat&2& Diagnosis mas!aakat&

epidemiologi membeikan gambaan pen!akit#kondisi# cedea# gangguan# ketidakmampuan#

de$ek7cacat apa saja !ang men!ebabkan kesakitan#

masalah kesehatan# atau kematian di dalam suatu

komunitas atau wila!ah&

9& +engkaji isiko !ang ada pada setiap indi,idu kaena

meeka dapat mempengauhi kelompok maupun

populasi&

@pidemiologi membeikan man$aat dengan

membeikan gambaan $akto isiko# masalah# dan

peilaku apa saja !ang mempengauhi suatu kelompok

atau suatu populasi& 3etiap kelompok dikaji dengan

melakukan pengkajian tehadap $akto isiko dan

menggunakan teknik pemeiksaan kesehatan# misaln!a?

isiko kesehatan# pemeiksaan# skining kesehatan# tes

kesehatan# pengkajian pen!akit# dan sebagain!a&

1& Pengkajian# e,aluasi# dan penelitian&

@pidemiologi membeikan man$aat dalam menilai

sebaik apa pela!anan

6

Page 7: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 7/19

kesehatan mas!aakat dan pela!anan kesehatan

dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan

populasi atau kelompok& @pidemiologi juga beguna

untuk mengkaji kee$ekti$anA e$isiensiA kualitasA kuantitasA

aksesA ketesediaan la!anan untuk mengobati#

mengendalikan atau mencegah pen!akitA cedeaA

ketidakmampuanA atau kematian&

5& +elengkapi gambaan klinis&

"lmu epidemiologi beguna dalam poses

identi$ikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa

suatu kondisi memang ada atau bahwa seseoang

memang mendeita pen!akit tetentu& @pidemiologi juga

beguna untuk menentukan hubungan sebab akibat#

misaln!a? adang tenggookan dapat men!ebabkan

demam ematik&

8& "denti$ikasi sindom&Dalam hal ini# ilmu epidemiologi membantu dalam

men!usun dan menetapkan kiteia untuk

mende$inisikan sindom# misaln!a? sindom down# $etal

alkohol# kematian mendadak pada ba!i&;& +enentukan pen!ebab dan sumbe pen!akit&

.emuan epidemiologi membeikan man$aat untuk

memungkinkan dilakukann!a pengendalian#

pencegahan# dan pemusnahan pen!ebab pen!akit#

kondisi# cedea# ketidakmampuan dan kematian&

(.immeck# 2001? 5-8)

E. &egitiga Eide!i"l"gi

@pidemiologi memakai caa pandang ekologi untuk mengkaji

inteaksi bebagai elemen dan $akto dalam lingkungan dan implikasi

!ang bekaitan dengan suatu pen!akit& @kologi meupakan hubungan

oganisme# antaa satu dengan lainn!a& 3emua pen!akit atau kondisi

tidak selalu dapat dikaitkan han!a pada satu $akto pen!ebab

7

Page 8: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 8/19

(tunggal)& Jika dipelukan lebih dai satu pen!ebab untuk

menimbulkan satu pen!akit# hal ini disebut sebagai pen!ebab ganda

(multiple caution)& 3egitiga @pidemiologi (.iad @pidemiolog!) !ang

biasa digunakan dalam pen!akit menula meupakan dasa dan

landasan untuk semua bidang epidemilogi& Namun saat ini pen!akit

in$eksi tidak lagi menjadi pen!ebab utama kematian di negaa industi

sehingga dipelukan model segitiga epdemiologi !ang lebih mutakhi&

+odel ini mencakup semua aspek dalam model pen!akit menula# dan

aga dapat dipakai besama pen!ebab pen!akit# kondisi# gangguan#

de$ek# dan kematian saat ini# model ini haus dapat menceminkan

pen!ebab pen!akit dan kondisi saat ini&

ada empat $akto epidemilogi !ang seing bekontibusi dalam

tejadin!a *ejadian ua %iasa (*%) suatu pen!akit saat ini# !aitu?

()& Pean pejamu# (2)& 'gen atau pen!ebab pen!akit# (9)& *eadaan

lingkungan !ang dibutuhkan pen!akit untuk bekembang pesat#

betahan# dan men!eba# dan (1)& Pemasalahan !ang bekaitan

dengan waktu&

3egitiga epidemiologi digunakan untuk menganalisis pean dan

ketekaitan setiap $akto dalam epidemiologi pen!akit menula# !aitu

pengauh# eakti,itas# dan e$ek !ang dimiliki setiap $akto tehadap

$akto lainn!a&

a& 'gens ($akto pen!ebab)

 'gen adalah pen!ebab pen!akit# bisa

baktei# ,ius# paasit# jamu# atau kapang !ang

meupakan agen !ang ditemukan sebagai

pen!ebab pen!akit in$eksius& Pada pen!akit#

kondisi# ketidakmampuan# cedea# atau situasi

kematian lain# agen

dapat beupa Bat kimia# $akto $isik sepeti

adiasi atau panas# de$isiensi giBi# atau bebeapa

substansi lain sepeti acun ula bebisa& 3atu

atau bebeapa agen dapat bekontibusi pada

satu pen!akit& Cakto agen juga dapat digantikan

dengan $akto pen!ebab# !ang men!iatkan

8

Page 9: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 9/19

pelun!a dilakukan identi$ikasi tehadap $akto 

pen!ebab atau $akto etiologi pen!akit#

ketidakmampuan# cedea# dan kematian& Pada

kejadian kecelakaan $akto agen dapat beupa

mekanisme kecelakaan# kendaaan !ang dipakai&

b& ost (pejamu)

Pejamu adalah oganisme# biasan!a

manusia atau hewan !ang menjadi tempat

pesinggahan pen!akit& Pejamu membeikan

tempat dan penghidupan kepada suatu patogen

(mikooganisme pen!ebab pen!akit) dan dia bisa

saja tekena atau tidak tekena pen!akit& @$ek

!ang ditimbulkan oganisme pen!ebab pen!akit

tehadap tubuh juga ditentukan oleh tingkat

imunitas# susunan genetik# tingkat pajanan# status

kesehatan# dan kebugaan tubuh pejamu& Pejamu

 juga dapat beupa kelompok atau populasi dan

kaakteistikn!a& 3epeti haln!a pada kecelakaan

lalu lintas# !ang menjadi host adalah manusia

(pengendaa maupun penumpang)&

c& ingkungan (en,ionment)

ingkungan adalah segala sesuatu !ang

mengelilingi dan juga kondisi lua manusia atau

hewan !ang men!ebabkan atau memungkinkan

penulaan pen!akit& Cakto- $akto lingkungan

dapat mencakup aspek biologis# sosial# buda!a#

dan aspek $isik lingkungan& ingkungan dapat

beada di dalam atau di lua pejamu (dalam

mas!aakat)# beada di sekita tempat hidup

oganisme dan e$ek dai lingkungan tehadap

oganisme itu&

'. Pengertian Pen(akit Menular 

9

Page 10: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 10/19

Pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang

kedoktean mendoong paa tenaga ahli selalu mengadakan iset

tehadap bebagai pen!akit temasuk salah satun!a adalah pen!akit

menula demi mengatasi kejadian pendeitaan dan kematian akibat

pen!akit&

Pengetian @pidemiologi menuut asal kata# jika ditinjau dai asal

kata @pidemiologi beasal dai bahasa unani !ang tedii dai 9 kata

dasa !aitu @pi !ang beati pada atau tentang# Demos !ang beati

penduduk dan kata teakhi adalah ogos !ang beati ilmu

pengetahuan& Jadi @pidemiologi adalah ilmu !ang mempelajai tentang

penduduk& 3edangkan dalam pengetian moden pada saat ini adalah

ilmu !ang mempelajai tentang $ekuensi dan distibusi (pen!ebaan)

seta deteminant masalah kesehatan pada sekelompok oang atau

mas!aakat seta deteminasin!a ($akto-$akto !ang

mempengauhin!a)&

G. Tiga )el"!"k uta!a en(akit !enular& Pen!akit !ang sangat bebaha!a kaena angka kematian

sangat tinggi2& pen!akit menula tetentu !ang dapat menimbulkan kematian

dan cacat# walaupun akibatn!a lebih ingan dai !ang petama9& Pen!akit menula !ang jaang menimbulkan kematian dan

cacat tetapi dapat mewabah !ang menimbulkan keugian

matei&*. Tiga &ifat Uta!a Asek Penularan Pen(akit Dari Orang )e Orang

& >aktu /eneasi (/eneation .ime)

+asa antaa masukn!a pen!akit pada pejamu tetentu

sampai masa kemampuan maksimal pejamu tesebut untuk

dapat menulakan pen!akit& al ini sangat penting dalam

mempelajai poses penulaan& Pebedaan masa tunas

ditentukan oleh masukn!a unsu pen!ebab sampai timbuln!a

gejala pen!akit sehingga tidak dapat ditentukan pada pen!akit

dengan gejala !ang teselubung# sedangkan waktu geneasi

untuk waktu masukn!a unsu pen!ebab pen!akit hingga

timbuln!a kemampuan pen!akit tesebut untuk menulakan

kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik 7 teselubung&

10

Page 11: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 11/19

2& *ekebalan *elompok (ed "mmunit!)

*ekebalan kelompok adalah kemampuan atau da!a

tahan suatu kelompok penduduk tetentu tehadap

seangan7pen!ebaan unsu pen!ebab pen!akit menula 

tetentu didasakan tingkat kekebalan sejumlah tetentu

anggota kelompok tesebut&

ed immunit! meupakan $acto utama dalam poses

kejadian wabah di mas!aakat seta kelangsungan pen!akit

pada suatu kelompok pen!akit tetentu&

>abah tejadi kaena 2 keadaan

a& *eadaan kekebalan populasi !akni suatu wabah besa 

dapat tejadi jika agent pen!akit in$eksi masuk ke

dalam suatu populasi !ang tidak penah tepapa oleh

agen tesebut 7 kemasukan suatu agen pen!akit

menula !ang sudah lama absent dalam populasi

tesebut&b& %ila populasi tetutup sepeti asama# baak dimana

keadaan sangat tetutup dan mudah tejadi kontak

langsung masukn!a sejumlah oang-oang !ang peka

tehadap pen!akit tetentu dalam populasi tesebut&9& 'ngka 3eangan ('ttack Rate)

 'dalah sejumlah kasus !ang bekembang atau muncul

dalam satu satuan waktu tetentu dikalangan anggota

kelompok !ang mengalami kontak seta memiliki esiko 7

keentanan tehadap pen!akit tesebut& 'ngka seangan ini

betunjuan untuk menganalisis tingkat penulaan dan tingkat

keteancaman dalam keluaga# dimana tata caa dan konsep

keluaga# s!stem hubungan keluaga dengan mas!aakat seta

hubungan indi,idu dalam kehidupan sehai-hai pada kelompok

populasi tetentu meupakan unit @pidemiologi tempat

penulaan pen!akit belangsung&

I. )ebi#akan U!u! Pe!berantasan +abah Pen(akit Menular.

*ebijakan umum pembeantasan pen!akit menula antaa lain

diumuskan dalam <ndang-undang No& 1 .ahun :1 tentang >abah

11

Page 12: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 12/19

Pen!akit +enula& Dalam <ndang-undang ini dikatakan bahwa +entei

*esehatan menetapkan jenis-jenis pen!akit !ang dapat menimbulkan

wabah (Pasal 9) dan daeah dalam wila!ah "ndonesia !ang ditetapkan

sebagai daeah wabah seta daeah !ang sudah bebas wabah (Pasal

1)&

<pa!a penanggulangan wabah meliputi? () pen!elidikan

epidemiologis# !aitu melakukan pen!elidikan untuk mengenal si$at-si$at

pen!ebabn!a seta $akto !ang dapat menimbulkan wabah# (2)

pemeiksaan# pengobatan# peawatan dan isolasi pendeita temasuk

tindakan kaantina# (9) pencegahan dan pengebalan !aitu tindakan

!ang dilakukan untuk membeikan pelindungan kepada meeka !ang

belum sakit tetapi mempun!ai isiko tekena pen!akit# (1) pemusnahan

pen!ebab pen!akit# !aitu bibit pen!akit !ang dapat beupa baktei# ,ius

dan lain-lain# (5) penanganan jenaBah akibat wabah# (8) pen!uluhan

kepada mas!aakat (Pasal 5)&

Penanggulangan wabah demam bedaah sepeti haln!a wabah

pada umumn!a# melibatkan pean seta mas!aakat namun si$atn!a

pesuasi$& Dalam penjelasan Pasal 5 <ndang-undang No& 1 .ahun

:1# dikatakan bahwa pen!uluhan kepada mas!aakat adalah

kegiatan komunikasi !ang besi$at pesuasi$ edukati$ tentang pen!akit

!ang dapat menimbulkan wabah aga mas!aakat mengeti si$at-si$at

pen!akit# sehingga dapat melindungi dii dai pen!akit# dan apabila

tekena# tidak menula pada oang lain&

Dalam penjelasan Pasal 5 <ndang-undang No& 1 .ahun :1#

 juga dikatakan bahwa pen!uluhan dilakukan aga mas!aakat dapat

bepean akti$ dalam menanggulangi wabah& 3elanjutn!a dalam Pasal 8

dikatakan bahwa mengikutsetakan mas!aakat secaa akti$ hauslah

tidak mengandung paksaan# disetai kesadaan dan semangat gotong

o!ong dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab& dengan demikian#

kebijakan pembeantasan pen!akit menula memang mendoong

pelibatan mas!aakat secaa akti$# namun ini lebih besi$at himbauan&

12

Page 13: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 13/19

Bab III

  Pe!bahasan

Diskusi ,

%ebeapa poduk hukum lain tekait dengan pelaksanaan

su,eilans epidemiologi adalah ?

13

Page 14: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 14/19

& <ndang-<ndang No& 1 tahun :1 tentang >abah Pen!akit

+enula&2& Peatuan Pemeintah No& 10 tahun tentang Penanggulangan

Pen!akit +enula&

9& Peatuan +entei *esehatan No& 580 tahun : tentang Jenis

Pen!akit !ang dapat menimbulkan wabah# tatacaa pen!ampaian

lapoann!a dan tacaa penanggulangan sepelun!a&1& 3uat *eputusan +entei *esehatan No& 212 tahun 2009 tentang

Penetapan 3e,ee 'cute Respiato! 3!ndome (3'R3) sebagai

pen!akit !ang dapat menimbulkan wabah dan pedoman

penanggulangann!a&5& 3uat *eputusan +entei *esehatan No& 8 tahun 2009 tentang

Pedoman Pen!elenggaaan 3u,eilans @pidemilogi *esehatan&8& 3uat *eputusan +entei *esehatan No& 1; tahun 2009 tentang

3u,eilans .epadu Pen!akit&;& Peatuan +entei *esehatan tentang 3istem *ewaspadan Dini

*% No& 1 tahun 2001&:& Pemenkes 50 tahun 200 tentang jenis pen!akit menula 

tetentu !ang dapat menimbulkan wabah dan penanggulangann!a&& Pemenkes Nomo :2 .ahun 201 tentang penanggulangan

pen!akit menula 

Jika dicemati tehadap matei dai pemenkes 50 tahun 200 dan

pemenkes :2 tahun 201 tentang penanggulangan pen!akit menula 

tedapat bebeapa peubahan !ang nampak telihat di mulai dai

nomenklatu sampai dengan matei7noma !ang tedapat dalam kedua

pemenkes ini sebagai wujud dai kebijakan penanggulang pen!akit menula 

dewasa ini& Dimulai dai nomenklatu !ang beubah# pemekes :2 tahun

201 telihat lebih uni,esal untuk kebijakan penanggulangan pen!akit

menula dibandingkan dengan pemenkes 50 tahun 200 !ang lebih

spesi$ik tehadap jenis pen!akit !ang dapat menimbulkan wabah&

*emudian pada pengelompokan jenis pen!akit !ang diatu dalam

pasal 1 di kedua pemenkes ini (permenkes 1501 tahun 2010 dan

 permenkes 82 tahun 2014 )  tedapat penambahan bebeapa jenis pen!akit

!ang sebelumn!a tidak diatu& Dalam pemenkes 50 tahun 200 tedapat

; jenis pen!akit menula !ang dapat menimbulkan wabah& 3edangkan

dalam pemenkes :2 tahun 201 tedapat 21 jenis pen!akit menula&

14

Page 15: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 15/19

*emudian tekait pen!elenggaaan# secaa umum# maupun

penanggulangan wabah dalam pemenkes :2 tahun 201# sudah nampak

diaahkan pada tedoongn!a patisipasi mas!aakat secaa akti$& kebijakan

pelibatan patisipasi mas!aakat secaa akti$ disesuikan dengan keai$an

local daeah masih masing sudah diatu dalam pemenkes ini& Dalam pasal

99 pemenkes :2 tahun 201 menn!atakan bahwa mas!aakat bepean

akti$ baik secaa peoangan maupun teoganisasi dalam pen!elenggaaan

Penanggulangan Pen!akit +enula untuk mencegah kesakitan# kematian#

dan kecacatan&Pean seta mas!aakat dilaksanakan melalui? poses

peencanaan# pelaksanaan# pemantauan# penilaian# dan pengawasan#

pembeian bantuan saana# tenaga ahli# dan $inansialA pembeian bimbingan

dan pen!uluhan seta pen!ebaan in$omasiA dan sumbangan pemikian dan

petimbangan bekenaan dengan penentuan kebijakan teknis dan7atau

pelaksanaan pelindungan tehadap Pen!akit +enula& (disampaikan oleh

Syafrul Muhammad SKM )

3ebagai e$leksi bahwa negaa-negaa !ang sukses mampu

mencegah dan menanggulangi wabah pen!akit mengatu *ebijakan tentang

pen!akit menula dengan secaa tegas mendoong pean akti$ mas!aakat&

Pemekes :2 tahun 201 secaa stuctual dan subtansial lebih jelas

dibandingkan dengan pemenkes 50 tahun 200 !ang lebih besi$at teknis

tentang tata laksana penanggulangan wabah& (Disampaikan Oleh ndi 

Syafrianti S Si pt! )

komitmen politik dan penegakan peundang-undangan meupakan

pean signi$ikan dai Pemeintah untuk menguangi isiko kesehatan

mas!aakat# teutama dalam peilaku tidak sehat !ang men!ebabkan

lingkungan tempat tinggal mas!aakat menjadi tidak sehat (>E 2002)&

*ebijakan pembeantasan pen!akit menula pada umumn!a dan khususn!a

di "ndonesia# dapat dipekuat dengan kebijakan penegakan hukum# kaena

peangkat hukum untuk tindak pelanggaann!a sudah temuat dalam Pasal

1 << No& 1 .ahun :1 tentang >abah Pen!akit +enula& Dibutuhkan

komitmen politik !ang kuat untuk mengusahakan peilaku sehat mas!aakat

secaa sada hukum& (disampaikan Oleh Maya "alimatusadiah "arahap S")

bekaitan denga data ketepatan dan kelengkapan lapoan dai

kabupaten masih endah# Data !ang ada belum dilakukan analisis# baik di

15

Page 16: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 16/19

tingkat popinsi maupun kabupaten (bau besi$at pengumpulan data)&

3ehingga untuk 3*D- *% data !ang sehausn!a dapat dilihat7dipediksi

diawal untuk kewaspadaan tejadin!a *%# belum dilakukan& 6aliditas data

!ang dilapokan tidak penah dipemasalahkan& Popinsi belum mempun!ai

sistem peingatan ke kabupaten bila tejadi ketelambatan atau ketidak

lengkapan data& (disampaikan Oleh yi Mahfud Siddik# SSi pt)

.idak adan!a penegakan hukum dalam pembeantasan wabah

pen!akit juga membuka peluang bagi kelalaian dalam sistem peingatan dini

wabah pen!akit ataupun *ejadian ua %iasa& *ejadian adan!a pejabat !ang

bewenang lalai mengawasi dan melapokan adan!a pen!akit menula di

wila!ahn!a& Pada kasus wabah pen!akit Clu %uung (',ian in$luenBa)

pejabat bewenang di Dinas Petanian Popinsi 3ulawesi 3elatan& semula

membantah bahwa di daeahn!a ada kejadian pen!akit $lu buung# namun

kemudian tebukti bahwa pen!akit itu memang ada di wila!ah itu& *elalaian

ini men!ebabkan petenak tidak mendapatkan peingatan dini (*ompas 8

+aet 2005)& 3epeti diketahui# wabah $lu buung !ang semula menjangkiti

hewan unggas# sejak tahun 2009 telah menjangkiti manusia dan

menimbulkan kematian manusia (>ahono et al& 2001)& (disampaikan Oleh

Dhiyan $hitri S")&

3tategi dan pogam- pogam !ang dicanangkan diaahkan pada

geakan patisipasi mas!aakat# namun lebih ban!ak besi$at himbauan

tanpa didukung oleh penguatan penegakan hukum !aitu undang- undang

dan peatuan tentang wabah pen!akit sehingga geakan pembeantasan

saang n!amuk belum sepenuhn!a behasil& Eleh kaena itu

diekomendasikan aga Pasal 1 << No& 1 .ahun :1 tentang >abah

Pen!akit +enula !ang mengatu sanksi pelanggaan dan kelalaian dalam

upa!a pembeantasan wabah pen!akit menula dilaksanakan secaa tegas

atuan secaa sada bepatisipasi membeantas wabah pen!akit menula 

(disampaikan oleh %uniar Darmayanti# S Kep)

Dalam kebijakan publik !ang bekaitan dengan isiko kesehatan

mas!aakat# pean pemeintah menjadi signi$ikan kaena kewenangan

men!atakan status wabah atau kejadian lua biasa (*%) ada di pemeintah&

3esuai pembelakuan sistem desentalisasi dan otonomi daeah# pelapoan

dan penanganan wabah pen!akit di tingkat daeah menjadi tugas dan

16

Page 17: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 17/19

wewenang pemeintah daeah (Peatuan Pemeintah No& 25 .ahun 2000

Pasal 2 a!at 0)& *ebijakan penetapan status kejadian biasa (jumlah kecil#

belum lebih dai kejadian !ang lalu) dan kejadian lua biasa# bepotensi

tejadin!a kesalahan mempekiakan isiko telalu kecil (unde-estimate isk

peception) kaena lapoan data tidak akuat atau tidak tanspaan

(menutupi# membantah# dan meeduksi temuan)& Dalam hal ini# manajemen

isiko dan pengkomunikasian isiko (isk communication) hauslah sungguh-

sungguh menjadi pehatian& (disampaikan oleh syafrul Muhammad SKM)

  Bab III

)esi!ulan 

*egagalan pembeantasan kaena paadigma eakti$ haus diatasi dengan

mengubah paadigma poakti$& *ebijakan pencegahan dan penanggulangan wabah

pen!akit demam bedaah dengue di "ndonesia masih lebih ban!ak besi$at eakti$ 

!aitu sebagai espon tehadap *% atau wabah !ang sudah tejadi di mas!aakat

dibanding secaa poakti$ !aitu secaa tampak n!ata melakukan upa!a akti$ 

17

Page 18: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 18/19

penanggulangan sebelum *% atau wabah tejadi& *ebijakan dan pogam lebih

besi$at sebagai tanggapan atas kejadian# itu pun lebih ban!ak didasakan pada

kejadian !ang dilapokan7tecatat& Dai kecendeungan ini# tecemin

kecendeungan upa!a kuati$ (pengobatan) !ang dikedepankan daipada upa!a

pe,enti$ (pomosi kesehatan dan upa!a pencegahan pen!akit)&

DA'TA% PU&TA)A

 'chmadi# <ma Cahmi& 2005& +anajemen Pen!akit %ebasis >ila!ah& Jakata?

Penebit %uku *E+P'3

 'nies&2008& +anajemen %ebasis ingkungan# 3olusi +encegah dan

+enanggulangi Pen!aki +enula& Jakata? @leF +edia *omputindo

%appenas& 2005& Pogess Repot on .he +illenium De,elopment /oals

Depatemen *esehatan Republik "ndonesia& 2001& +odul 3u,eilans

18

Page 19: kebijakan permenkes 82 2014

7/21/2019 kebijakan permenkes 82 2014

http://slidepdf.com/reader/full/kebijakan-permenkes-82-2014 19/19

Depatemen *esehatan Republik "ndonesia& 2005& Pencegahan dan

Pembeantasan Demam %edaah Dengue di "ndonesia

Depatemen *esehatan Republik "ndonesia& 2009& 3tanda Pengawasan Pogam

%idang *esehatan& Pembeantasan Demam %edaah Dengue (D%D)

*usiastuti# Rita& 2008& *ebijakan Penanggulangan Demam %edaah Dengue di

"ndonesia& 3ubdit 'bo,iosis# Ditjen PP G P Depkes R"

+uninja!a# '&'& /de& 2001& +anajemen *esehatan& Jakata? @/=

Noo# Nu Nas!& 2000& Penganta @pidemiologi Pen!akit +enula& Jakata? Reka

=ipta&

Notoatmodjo# 3oekidjo& 2005& +etodologi Penelitian *esehatan& Jakata? Rekacipta&

Peraturan Peundang Undangan

& <ndang-<ndang No& 1 tahun :1 tentang >abah Pen!akit +enula&2& Peatuan Pemeintah No& 10 tahun tentang Penanggulangan Pen!akit

+enula&9& Peatuan +entei *esehatan No& 580 tahun : tentang Jenis Pen!akit

!ang dapat menimbulkan wabah# tatacaa pen!ampaian lapoann!a dan

tacaa penanggulangan sepelun!a&1& 3uat *eputusan +entei *esehatan No& 212 tahun 2009 tentang Penetapan

3e,ee 'cute Respiato! 3!ndome (3'R3) sebagai pen!akit !ang dapat

menimbulkan wabah dan pedoman penanggulangann!a&5& 3uat *eputusan +entei *esehatan No& 8 tahun 2009 tentang Pedoman

Pen!elenggaaan 3u,eilans @pidemilogi *esehatan&8& 3uat *eputusan +entei *esehatan No& 1; tahun 2009 tentang 3u,eilans

.epadu Pen!akit&;& Peatuan +entei *esehatan tentang 3istem *ewaspadan Dini *% No& 1

tahun 2001&

:& Pemenkes 50 tahun 200 tentang jenis pen!akit menula tetentu !ang dapat menimbulkan wabah dan penanggulangann!a&

& Pemenkes Nomo :2 .ahun 201 tentang penanggulangan

pen!akit menula 

9