KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata...

83
MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA BANDING ADMINISTRASI Penulis: 1. Drs. Harun Arsyad, SH, MH 2. Otang, SH PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2014

Transcript of KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata...

Page 1: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN

KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS

DAN UPAYA BANDING ADMINISTRASI

Penulis:

1. Drs. Harun Arsyad, SH, MH

2. Otang, SH

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

JAKARTA, 2014

Page 2: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta
Page 3: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring perjalanan waktu dan tuntutan akan perubahan pada setiap aspek kehidupan

terutama dalam penataan organisasi pemerintah serta perubahan akan perilaku Pegawai

Negeri Sipil maka setidaknya berbagai peraturan perundang-undanganan harus dapat

menyesuaikan dengan tuntutan tersebut. Demikian halnya dengan tuntutan akan perubahan

perilaku Pegawai Negeri Sipil yang diarahkan pada peningkatan disiplin.

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dalam pasal 30 mengamanatkan

tentang ditetapkannya peraturan tentang Disiplin. Berdasarkan pasal tersebut maka

Peraturan tentang Disiplin PNS yakni Peraturan Pemerintah Nonor 30 Tahun 1980 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010,

kemudian diikuti dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010. Perubahan ini

dimaksudkan untuk mewujudkan PNS yang handal, professional, bermoral dan berdisiplin

sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta

dapat mendorong PNS untuk lebih produktif berdasarkan sistim karier dan sistim prestasi

kerja.

Pembinaan disiplin bagi PNS adalah dilakukan secara menyeluruh dan harus

dikedepankan, sebagai upaya sadar, karena disiplin menyangkut ketertiban, kepatuhan,

kerapihan dan kinerja, olehnya itu pembinaan disiplin tidak saja terbatas pada penegakan

aturan, tetapi juga berkaitan secara tidak langsung dengan kesejahteraan, sehingga dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat disiplin PNS maka kesejahteraan juga terwujud atau

sebaliknya tingkat kesejahteraan PNS rendah maka akan mempengaruhi tingkat kedisiplin

2. Deskripsi Singkat

Modul ini membahas pembinaan disiplin PNS, penegakan peraturan disiplin PNS

mencakup pengertian disiplin atau ketentuan umum sebagaimana yang dimaksud dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, kewajiban dan larangan, hukuman disiplin,

tingkat dan jenis hukuman disiplin, pelanggaran dan jenis hukuman , pelanggaran terhadap

larangan, pejabat yang berwenang menghukum, tata cara pemanggilan, pemeriksaan,

Page 4: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

2

penjatuhan, dan penyampaian keputusan hukuman disiplin, upaya administrasi, berlakunya

hukuman disiplin dan pendokumentasian keputusan hukuman disiplin

3. Tujuan Pembelajarann

Peserta diklat setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan memahami tentang

disiplin PNS, mampu menganalisa kasus-kasus disiplin dengan menerapkan pasal 3 dan 4

tentang kewajiban dan larangan, mengimplementasikan nilai-nilai kewajiban dan larangan

serta mengidentifikasi pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan, serta , mengetahui

pejabat yang berwenang menghukum dan kewenangannya menjatuhkan hukuman disiplin

serta dapat memproses penjatuhan hukuman disiplin mulai dari pemanggilan, pemeriksaan,

pembuatan berita acara pemeriksaan, membuat laporan hasil pemeriksaan, penyampaian

hukuman disiplin sampai keputusan hukuman disiplin yang mempunyai kekuatan hukum

yang tetap.

4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Materi pokok dalam modul ini adalah :

a. Pengertian Disiplin PNS

b. Kewajiban dan Larangan

c. Hukuman Disiplin

d. Pelanggaran Terhadap Kewajiban

e. Pelanggaran Terhadap Larangan

f. Pejabat yang Berwenang Menghukum

g. Upaya Administrasi

h. Berlakunya Hukuman Disiplin dan Pendokumentasian Keputusan Hukuman Disiplin

i. Pendokomentasian

Page 5: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

3

BAB II

DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Pengertian

Untuk dapat menyatukan pemahaman akan pengertian disiplin dan yang

berhubungan dengan penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil penulis memaparkan

pengertian disiplin sebagaimana yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 yaitu : Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai

Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan

dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila

tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Sedangkan menurut Sondang (2002:393), “disiplin adalah suatu bentuk peraturan

pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku

karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara teratur

dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerja”.

Maman Rahman (1999:168) menyatakan bahwa “disiplin sebagai upaya

mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan

kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan

kesadaran yang muncul dalam hatinya”.

Soegeng Prijodarminto (1994:23) “disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai

ketatan, kepatuhan, kesetian, keteraturan dan ketertiban”.

Prof. Dr. Subraka Sugarda bahwa Disiplin “adalah suatu keadaan yang

menunjukan suasana tertib dan teratur yang dihasilkan oleh orang-orang yang berada di

bawah naungan sebuah organisasi karena peraturan perundang-undangan yang berlaku

dihormati”

Dari pengertian beberapa pakar diatas dapat ditarik beberapa unsur dalam

pengertian disiplin yaitu adanya, ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan kesadaran.

Apabila unsur-unsur pengertian disiplin diatas dikaitkan dengan pengertian disiplin oleh

PP 53 Tahun 2010 maka kepatuhan, ketaatan, kesetian dan kesadaran akan bermuara pada

kewajiban dan larangan. Oleh sebab itu pengertian Disiplin oleh PP53/2010 adalah

Page 6: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

4

kesanggupan menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati

atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Sehingga kedisiplinan seorang Pegawai Negeri Sipil akan terlihat sejauhmana

ketaatan, kepatuhan ketertiban terhadap kewajiban dan larangan sebagaimana yang diatur

dalam kewajiban dan larangan yakni pasal 3 dan 4 PP 53 Taahun 2010.Kewajiban dan

larangan tidak berdiri sendiri tetapi selalu diikuti dengan sanksi, maka disiplin PNS secara

substansi terdiri dari kewajiban, larangan dan sanksi, kewajiban dan larangan tidak

mempunyai makna jika tidak dibarengi dengan adanya sanksi tau hukuman disiplin.

Ketiga hal tersebut sebagai indikator dari peraturan disiplin, Kewajiban adalah suatu yang

harus dilakukan dan apabila tidak dilaksanakan maka telah terjadi pelanggaran disiplin,

sedangkan larangan adalah suatu yang harus dihindari atau tidak boleh dilakukan,

apabila larangan dilanggar maka terjadi pelanggaran , atau kewajiban tidak dilaksanakan,

juga dikatakan terjadi pelanggaran disiplin. Indikator lain adalah sanksi atau hukuman

disiplin, yaitu muncul akibat terjadinya pelanggaran disiplin dimana kewajiban tidak

dilaksanakan dan larangan dilanggar.

Dengan demikian substansi disiplin adalah terwujudnya ketertibaan, keteraturan,

kepatuhan. Ketentraman, ketaatan,peningkatan kinerja dan prestasi kerja.

B. Kewajiban

Kewajiban dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti :

1 Sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan

2 Pekerjaan atau Tugas

3 Huk tugas menurut hokum

Jika dilihat dari pengertian diatas maka kewajiban adalah sesuatu yang harus

dilaksanakan dan apabila tidak dilaksanakan maka dinyatakan melakukan pelanggaran.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 pada Bab II pasal 3 disebutkan

tentang kewajiban yaitu ;

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS

2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan

3. Setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah

4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 7: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

5

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab

6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS

7. Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau

golongan

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara

10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengatahui ada hal yang dapat

membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan,

keuangan dan materiil

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan

13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya

14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat

15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas

16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Jumlah kewajiban diatas, apabila dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin PNS memang lebih sedikit, sebab PP Nomor 30

Tahun 1980 jumlah kewajibannya yaitu 26 butir. Namun kewajiban pada pasal 3 PP 53

Tahun 2010 terlihat lebih kongkrit dan memberikan kepastian, sebab kewajiban diatas

telah ditentukan dengan jenis hukuman disiplin jika terjadi pelanggaran.

Kewajiban yang ada diatas merupakan indicator dari terjadi pelanggaran, jika

seorang PNS melakukan pelanggaran disiplin, maka pelanggaran tersebut harus dapat

dilihat dari kewajiban apa yang tidak dikerjakan, sehingga ketika melakukan pemanggilan

dengan membuat surat pemanggilan maka harus dicantumkan pasal 3 angka berapa yang

dilanggar yakni tentang kewajiban misalnya PNS A diduga melakukan pelanggaran pasal

3 angka 11 yakni masuk kerja dan ketentuan kerja.

Ada beberapa butir kewajiban yang dirasa perlu dijelaskan sehingga tidak

menimbulkan multi tafsir dalam mengimplementasikan dikemudian hari antara lain yaitu

“setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah” adalah

Page 8: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

6

setiap PNS disamping taat juga berkewajiban melaksanakan ketentuan Undang-Undang

Dasar Negara RI tahun 1945, kebijakan negara dan pemerintah serta tidak

mempermasalahkan dan/atau menentang Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945.

Sedangkan yang dimaksud dengan “tugas kedinasan” adalah tugas yang diberikan oleh atasan

yang berwenang dan berhubungan dengan:

a. perintah kedinasan,

b. peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian atau peraturan yang berkaitan

dengan kepegawaian

c. peraturan kedinasan

d. tata tertib di lingkungan kantor; atau

e. standar prosedur kerja (standar operating procedure atau SOP)

Demikian halnya yang dimaksud dengan kewajiban untuk “masuk kerja dan

menaati ketentuan jam kerja” bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil wajib datang,

melaksanakan tugas dan pulang sesuai dengan ketentuan jam kerja serta tidak berada di

tempat umum bukan karena dinas. Ketentuan jam kerja bagi setiap PNS sehari adalah 7

½ (tujuah setengah) jam perhari. Sehingga apabila PNS datang terlambat 2 (jam) atau

pulang lebih awal 2 jam maka 4 (empat) jam tersebut akan dikonversi menjadi 1 (hari)

bila keterlambataan cukup 7 ½ jam. Pada penjelas lain menyatakan bahwa meskipun PNS

datang tepat waktu dan pulang tepat waktu, tetap dituntut untuk bekerja sesuai dengan

sasaran kerja pegawai yaitu seorang pegawai harus bekerja dengan sasaran kerja

adalah 25 % dari sasara kerja setahun, ini berarti bahwa tidak ada seorang Pegawai Negeri

Sipil yang datang ke kantor dengan tanpa kerja.

Kemudian yang dimaksud dengan “memberikan pelayanan sebaik-baiknya

kepada masyarakat” adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas,

cepat, mudah, terjangkau, teratur, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan

penjelasan dari angka 16 yaitu meemberikan kesempatan kepada bawahan untuk

mengembangkan karier adalah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

meningkatkan kemampuan dalam rangka pengembangan karier, antara lain memberikan

kesempatan mengikuti rapat, seminar, diklat dan pendidikan formal maupun non formal

yang sifatnya berkelanjutan.

Page 9: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

7

C. Larangan

Larangan yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 adalah :

1. Menyalahgunakan wewenang

2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan

menggunakan kewenangan orang lain

3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau

lembaga atau organisasi internasional

4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultaan asing, atau lembaga swadaya masyarakat

asing

5. Memiliki, menjual, membeli menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik

negara secara tidak sah

6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain

di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan

pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan

negara

7. Memberi atau menyanggupi akan member I sesuatu kepada siapapun baik secara

langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan

8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan

dengan jabatan dan/atau pekerjaannya

9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya

10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan

kerugian bagi yang dilayani

11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan

12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden /wakil Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah. Atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan

cara :

a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye

b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai

atau atribut PNS

c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain

dan/atau

Page 10: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

8

d. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas

negara

13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden / Wakil presiden dengan cara :

a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikaan salah

satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesuadah masa

kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon

Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertaai

foto copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai

peraturan perundang-undaagan, dan

15. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dengan

cara :

a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/ Wakil

Kepala Daerah

b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye

c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah

satu pasangan calon selama masa kampanye, dan/atau

d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi pesarta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye

meliputi pertemuan, ajakan, himbauan , seruan, atau pemberian barang kepada PNS

dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

Untuk dapat menerapkan pasal-pasal tentang larangan terhadap pelanggaran

yang dilakukan PNS maka setidaknya ada beberapa butir larangan yang harus

mendapat penjelasan lebih rinci guna mencegah munculnya multi tafsir dari pasal

larangan tersebut misalnya; yang dimaksud dengan “menyalahgunakan wewenang”

adalah menggunakan kewenangannya untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan

sesuatu untuk kepentingan pribadi atau kepentingan pihak lain yang tidak sesuai dengan

tujuan pemberian kewenangan tersebut, apabila penyalagunaan wewenang tersebut yang

berakibat pada salah satu unsur tindak pidana korupsi, maka penyelesaiannya adalah

hukum pidana tindak pidana korupsi, tidak lagi semata-mata hanya pelanggaran disiplin

Page 11: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

9

PNS. Apabila seorang PNS menjadi tersangka melakukan tindak pidana korupsi,

kemudian ditahan oleh penyidik, maka proses tindak pidananya berjalan, tetapi

pemeriksaan pelanggaran disiplin juga dapat dilakukan. Apabila PNS tersebut terbukti

melakukan pelanggaran disiplin, maka hukum disiplin sudah dapat dijatuhkan meskipun

PNBS tersebut masih dalam proses tindak pidana korupsi.

Kemudian pada angka 5 (lima) dari pasal pelanggaran dijelaskan bahwa yang

dimaksud “memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik

negara secara tidak sah” adalah perbuatan yang dilakukan tidak atas dasar ketentuan

termasuk tata cara maupun kualifikasi barang, dokumen, atau benda lain yang dapat

dipindahtangankan. Hal lain yang sangat kursial dari pasal pelanggaran adalah PNS

dilarang menerima hadiah, padahal diketahui dan patut diduga bahwa hadiah tersebut

diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan

sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajiban, jadi pemeberian itu

disebabkan ada relevansi dengan jabatan atau tugas utama, sehingga diumpakan bahwa

apakah hadiah tersebut dapat diberikan jika ia tidak memiliki jabatan, atau tugas pekerjaan

yang berhubungan dengan pengurusan suatu urusan.

Hal lain dari pasal pelanggaran ini adalah angka 8 tentang “bertindak

sewenang-wenang” kata ini mengandung konotasi yang terlalu luas, sehingga perlu ada

batasan dari makna kata tersebut. Dari penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 disebutkan bahwa “bertindak sewenang-wenang adalah setiap tindakan atasan

kepada bawahan yang tidak sesuai dengan peraturan kedinasan seperti tidak memberikan

tugas atau pekerjaan kepada bawahan, atau memberikan nilai hasil pekerjaan (Daftar

Penilian Pekerjaan Pegawai) tidak berdasarkan norma, standar, dan prosedur yang

ditetapkan, atau dapat disimpulkan segala tindakan atasan kepada bawahan yang

berkaitan dengan pengembangan karier bawahan yang tidak direspon secara baik oleh

atasan maka termasuk tindakan sewenang-wenang.

Pada pasal 4 PP 53/2010 khususnya angka 6,7 dan 8 adalah mengatur tentang

perbuatan PNS yang terkait dengan tindak pidana korupsi, yakni larangan mengenai

kegiatan bersama untuk tujuan keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, memberi

atau menyanggupi memberi sesuatu termasuk perbuatan gratifikasi sedangkan menerima

hadiah atau pemberiaan hadiah yang berkenan dengan jabatan juga termasuk perbuatan

gratifikasi, sehingga PP 53/2010 sudah secara jelas mengatur tentang perbuatan pidana,

Page 12: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

10

yang dalam hal pemeriksaan akan terlihat jelas perbedaan pemeriksaan antara pelanggaran

disiplin karena perbuatan pidana dan pelanggaran disiplin karena bukan perbuatan pidana.

Kemudian pada angka 12 sampai dengan 15 dari pasal pelanggaran ini adalah

menyangkut netralitas PNS yang sebenarnya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 37 Tahun 2004, namun Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin PNS secara tegas lebih rinci mengatur bagaimana bentuk pelanggaran serta

sanksi yang dapat diberikan kepada PNS yang secara aktif maupun tidak secara langsung

terlibat dalam kegiatan politik praktis. Penjelasan pada huruf b yaitu PNS sebagai

peserta kampanye adalah hadir untuk mendengar, menyimak, visi, misi dan program yang

ditawarkan peserta pemilu, tanpa menggunakan atribut partai atau atribut PNS, yang

dimaksud dengan menggunakan atribut partai adalah dengan menggunakan dan/atau

memanfaatkan pakian, kendaraan, atau media lain yang bergambar partai politik dan/atau

calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan/atau calon Presiden/Wakil Presiden dan kampanye. Sedangkan yang

dimaksud dengan menggunakan atribut PNS adalah seperti menggunakan seragam Korpri,

seragam dinas, dan lain-lain.

Dari 15 larangan yang ada dalam pasal 4 PP 53/2010 diatas setidaknya dapat

dikategorikan jenis larangan yakni:

1 Larangan terhadap penyalahgunaan kewenangan/institusi

2 Larangan terhadap pemerintah

3 Larangan terhadap Negara

4 Larangan terhadap unit kerja

5 Larang berpolitik praktis

D. Rangkuman

Peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri

Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati

atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Indikator dari disiplin tersebut adalah adanya

kewajiban, larangan dan sanksi.kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan atau

dilaksanakan, apabila tidak dikerjakan maka dikatakan pelanggaran disiplin, demikian

halnya dengan pelanggaran yang sesuatu yang harus di hindari atau tidak dikerjakan,

apabila dikerjakan atau dilakukan maka terjadi pelanggara. Dari pelanggaran terhadap

Page 13: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

11

kewajiban maupun larangan maka akan muncul sanksi. Jadi sanksi ada akibat dari adanya

pelanggaran terhadap kewajiban dan pelanggaran terhadap larangan. Pelanggaran tersebut

dapat dalam bentuk ucapan, tulisan maupun perbuatan yang dilakukan oleh PNS baik

dalam jam dinas maupun diluar jam kedinasan.

Kewajiban dan larangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahu 2010 tentang

ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomnor 53 Tahun 2010 terdiri dari

kewajiban 17 (tujuh belas) butir dan larangan 15 (lima belas) butir

E. Latihan :

1. Jelaskan pengertian disiplin PNS

2. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban dan larangan

3. Ada berapa butir tentang kewajiban dan larangan bagi PNS

4. Jelaskan yang dimaksud dengan pelanggaran terhadap

kewajiban tentang setia dan taat sepenuhnya pada Pancasila,

UUD 1945

5. Jelaskan yang dimaksud penyalahgunaan wewenang

Page 14: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

12

BAB III

HUKUMAN DISIPLIN

A. Hukuman Disiplin

Hukuman disiplin adalah sanksi atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh

PNS, dimana pelanggaran itu atas kewajiban dan larangan yang tertera dalam setiap

aturan yang berlaku. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan

Pegawai Negeri Sipil yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan

ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Dari

pengertian pelanggaran disiplin diatas,maka dapat ditarik beberapa unsur pelanggaran

yaitu:

1. Ucapan yaitu :setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh

orang lain misalnya, rapat, ceramah, diskusi, telepon, Televisi, rekaman atau alat

komunikasi lainnya.

2. Tulisan yaitu : Pernyataan pikiran atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk

tulisan misalnya karikatur, coretan, gambar dan yang serupa dengan itu

3. Perbuatan yaitu Perilaku yang dilakukan

4. Dilakukan di dalam atau di luar jam kerja.

Dengan demikian pelanggaran disiplin adalah ketidaktaatan terhadap kewajiban

dan pelanggaran terhadap larangan, sehingga timbullah sanksi.

Tingkat dan jenis hukuman disiplin sebagaimana diatur dalam pasal 7 PP 53/2010 yaitu :

1. Hukuman disiplin ringan terdiri dari :

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

2. Hukuman disiplin sedang terdiri dari :

a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

3. Hukuman disiplin berat terdiri dari :

a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

Page 15: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

13

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

c. Pembebasan dari jabatan

d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan

e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Dari jenis hukum disiplin yang ada diatas, bila dibandingkan dengan jenis

hukuman disiplin yang ada pada Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang

Disiplin Pegawai Negeri sipil terdapat perbedaan, yaitu pada jenis hukuman disiplin

tingkat sedang dan berat. Pada jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari, penundaan

kenaikan gaji berkala, penenurunan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat. Sedangkan

pada hukuman disiplin tingkat berat terdiri dari penurunan pangkat, pembebesan

jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan pemberhentian

tidak dengan hormat sebagai PNS. Jika disimak dari perbedaan tersebut maka Jenis

hukuman disiplin yang ada pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang

Disiplin PNS jauh lebih berat karena pada tingkat hukuman disiplin sedang yaitu

hukuman disiplin penurunan gaji dihilangkan/kemudian diganti dengan penurunan

pangkat selama 1 tahun. Penurunan pangkat 1 tahun adalah salah satu hukuman disipil

berat pada PP Nomor 30 Tahun 1980, kemudian pada tingkat Hukuman Disiplin berat

yang ada pada PP Nomor 53 Tahun 2010 sebagai tambahannya adanya penurunan

pangkat selama 3 tahun dan penurun jabatan/eselon, dua hukuman disiplin ini termasuk

tingkat hukuman disiplin berat pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

Adanya hukuman disiplin pemindahan dalam rangka penurunan jabatan pada

hukuman disiplin tingkat berat sebagai pertimbangan bahwa sebelum penjatuhan

hukuman disiplin pembebasan jabatan, sebaiknya terlebih dahulu diberikan hukuman

disiplin penurunan jabatan, karena disadari bahwa memperoleh suatu jabatan amat susah,

seseorang menata karier cukup lama, sehingga sebelum dijatuhkan hukuman disiplin

pembebasan jabatan maka terlebih dahulu diberikan hukuman disiplin berupa pembebasan

jabatan.

B. Pelanggaran Terhadap Kewajiban

Pelanggaran disiplin adalah pelanggaran karena tidak melaksanakan kewajiban

atau larangan dilanggar. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ini sudah secara

tegas mengatur tentang bagaimana bentuk pelanggaran terhadap kewajiban dan apa saja

hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggaran kewajiban. Berikut ini

Page 16: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

14

penulis menyajikan hukuman disiplin yang dijatuhkan terhadap pelanggaran kewajiban

berdasarkan pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 sebagai berikut :

1. Hukuman disiplin ringan dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban yaitu :

a. Setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah,

pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

b. Menataati segala peraturan perundang-undangan, apabila berdampak negative pada

unit kerja

c. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak

negatif pada unit kerja

d. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat PNS, apabila

pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

e. Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang,

dan/atau golongan, apabila pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

f. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan, apabila pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

g. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemaangat untuk kepentingan negara,

apabila pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

h. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama dibidang

keamanan, keuangan, dan materill, apabila pelanggaran berdampak negative pada

unit kerja

i. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja berupa :

1). Teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja taanpa alas an yang sah selama

5 (lima) hari kerja

2). Teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama

6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja

3). Pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa

alasan yang sah selama 11 (sebelas) hari sampai dengan 15 (lima belas) hari

j. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya,

apabila pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

Page 17: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

15

k. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakaat, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

l. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas, apabila pelanggaran dilakukan

dengan tidak sengaja

m. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier, apabila

pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

n. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang , apabila

pelanggaran berdampak negative pada unit kerja

2. Hukuman Disiplin Sedang

Hukuman disiplin sedang dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban :

a. Mengucapkan sumpah /janji, apabila pelanggaran dilakukan tanpa alas an yang sah

b. Mengucapkan sumpah/janji jabatan, apabila pelanggaran dilakukan tanpa alas an yang

sah

c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undangan-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah,

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

d. Menaati segala peraturan perundang-undangan, apabila pelanggaran berdampak negatif

bagi instansi yang bersangkutan

e. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak negatif

bagi unit kerja yang bersangkutan

f. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS, apabila

pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

g. Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau

golongan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

h. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara,

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

j. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat

membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan,

dan materiil, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

Page 18: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

16

k. Masuk kerja daan menaati ketentuan jam kerja, sebagai mana dimaksud pasal 3

angka 11 berupa :

1). Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1(satu) tahun bagi PNS yang tidak

masuk kerja tanpa alas an yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 20

(dua puluh) hari kerja

2). Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi PNS yang tidak masuk

kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (dua puluh satu) sampai 25 (dua puluh

lima) hari kerja, dan

3). Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun bagi PNS yang

tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26 (dua puluh enam ) sampai

dengan 30 (tiga puluh) hari kerja

l. Mencapai sasaran kerja pegawai, apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun

hanya mencapai 25 % (dua puluh lima persen) sampai dengan 50 % (lima puluh

persen

m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya ,

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat,

o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas , apabila pelanggaran dilakukan

dengan sengaja

p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier, apabila

pelanggaran dilakukan dengan sengaja

q. Menataai peraturan kedinasan yang ditatapkan oleh pejabat yang berwenang ,

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

3. Hukuman Disiplin Berat

Hukumana disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 4 dijatuhkan bagi

pelanggaran terhadap kewajiban :

a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasa Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia,

dan Pemerintah, apabila pelanggran berdampak negatif pada pemerinta dan/atau

negara

b. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan, apabila pelanggaran

berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

Page 19: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

17

c. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak

negatif pada pemerintah dan/atau negara

d. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS, apabila

pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

e. Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang,

dan/atau golongan, apabila pelanggaran berdampak negative pada pemerintah

dan/atau negara

f. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau

negara

g. Bekerja dengan jujur, terttib, cermat, dan semangat untuk kepentingan negara,

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

h. Melaporkaan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang

keamanan, keuangan dan materiil, apabila pelanggaran berdampak negatif pada

pemerintah dan/atau negara

i. Masuk kerja dan menaati ketentuan jama kerja sebagaimana diatur dalam pasal 3

angka 11 berupa :

1). Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun bagi PNS yang

tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31 (tiga puluh satu) sampai

dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja

2). Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS

yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk

kerja tanpa alasan yang sah selama 36 (tiga puluh enam) sampai 40 (empat

puluh enam) hari kerja

3). Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau

fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa lasan yang sah selama 41

(empat puluh satu) hari kerja, dan

4). Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian

tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa

alasan yang sah selama 46 (empat puluh enam ) hari kerja atau lebih

j. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan, apabila pencapaian sasaran kerja

pegawai pada akhir tahun kurang dari 25 % (dua puluh lima persen)

Page 20: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

18

k. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya,

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

l. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

m. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, apabila

pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

Dari pemaparan diatas tentang pelanggaran terhadap kewajiban, dengan tingkat

hukuman disiplin ringan , sedang maupun berat, maka yang membedakannya adalah

sejauhmana dampak yang ditimbulkan dari pelanggaran terhadap kewajiban, yaitu jika

berdampak pada unit kerja maka hukuman disiplinnya adalah ringan, jika dampak

pelanggaran tersebut pada institusi/lembaga maka hukuman disiplinnya adalah sedang

tetapi jika dampak perbuatan pelanggaran tersebut pada negara maka hukuman

disiplinnya adalah berat

C. Pelanggaran Terhadap Larangan

Hukuman disiplin dapat diberikan bagi PNS yang melakukan pelanggaran

terhadap larangan sebagaimana yang diatur dalam pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor

53 Tahun 2010 sebagai berikut :

1. Hukuman Disiplin Ringan

a. Memiliki, menjual, membeli, menggdaikan, menyewakan atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga

milik negara, secara tidak sah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit

kerja

b. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang

lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak

langsung merugikan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit

kerja

c. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya, apabila pelanggaran

berdampak negatif pada unit kerja

Page 21: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

19

d. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

e. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila pelanggaran berdampak negatif

pada unit kerja

2. Hukuman Disiplin Sedang

a. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga

milik negara secara tidak sah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada

instansi yang bersangkutan

b. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang

lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak

langsung merugikan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi

yang bersangkutan

c. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya, apabila pelanggaran

dilakukan dengan sengaja

d. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

e. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila pelanggaran berdampak negatif

bagi instansi

f. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

dengan cara ikut serta sebagai pelaksana kampanye, menjadi peserta kampanye,

dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS, sebagai peserta kampanye

dengan mengerahkan PNS lain.

g. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara

mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye

meliputi pertemuan, ajakan himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS

dalam lingkungan kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat

Page 22: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

20

h. Memeberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau

calon kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat

dukungan disertai foto copy kartu penduduk sesuai peraturan perundang-

undaangan

i. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah dengan cara terlibat dalam

kegiatan kampanye untuk mendukung calon Lepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

serta mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keeberpihakan terhadap

pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa

kampanye meliputi pertemuan, ajakan, hibauan, seruan atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarganya dan

masyarakat .

3. Hukuman Disiplin Berat

a. Menyalahgunakan wewenang

b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain.

c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan /atau

organisasi internasional

d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultaan asing, atau lembaga swadaya

masyarakat asing

e. Memiliki, menujual, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-

barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau ssurat berharga milik

negara secara tidak sah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada

pemerintah/atau negara

f. Melakukan kegiatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain di

dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan

pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung

merugikan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah

dan/atau negara

g. Memberi atau menyanggupi akan member sesuatu kepada siapapun baik secara

langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam

jabatan

h. Menerima hadiah atau pemberian apa saja dari siapapun yang berhubungan dengan

jabatan dan/atau pekerjaannya

Page 23: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

21

i. Melakukan tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi

atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan suatu

kerugian bagi yang dilayani

j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila pelanggaran berdampak negatif

pada pemerinta dan/atau negara

k. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau

DPRD dengan cara sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara

l. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara

membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah

satu pasangan calon selama masa kampanye

m. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan

cara menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye

dan/atau membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau

merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.

Untuk pelangaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati jam kerja

akan dikomulatifkan sampai akhir tahun dalam tahun berjalan, dan tidak

diakomulatifkan lagi untuk pelanggaran pada tahun depannya.

D. Rangkuman

Hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010 terdiri dari 3 (tiga) tingkat yaitu : Hukuman Disiplin Ringan,

Hukuman Disiplin Sedang dan Hukuman Disiplin tingkat Berat yang masing-masing

terdiri dari :

1. Hukuman Disiplin ringan terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan

tidak puas secara tertulis

2. Hukuman disiplin sedang terdiri dari : penundaan kenaikan gaji berkala selama 1

(satu), penundaan kenaikan pangkat selasma 1 (satu) tahun dan penurunan pangkat

setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun, dan

3. Hukuman Disiplin Berat terdiri dari penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 3 (tiga) tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah , pembebasan dari jabatan, peemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri dan pemberhentian tidak dengan hormat

Page 24: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

22

Dalam penjatuhan hukuman disiplin, tidak selalu berdasarkan tingkatan

hukuman disiplin tetapi sangat tergantung pada pelanggaran yang dilakukan, jika

pelanggaran terhadap kewajiban dan larang termasuk pelanggaraan berat, maka sanksi

disiplinnya dapat saja langsung pada hukuman disiplin berat, tetapi jika pelanggaran

terhadap kewajiban dan larangan termasuk pelanggaran ringan, maka hukuman

disiplinnya berupa hukuman disiplin ringan. Akan tetapi .pelanggaran yang ringan

kemudian dilakukan secara berulang maka hukuman disiplinnya dapat ditingkatkan

menjadi sedang maupun berat

E. Latihan

1. Sebutkan jenis hukuman disiplin

2. Sebutkan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang masuk kategori

pelanggaran tingkat sedang

3. Sebutkan pelanggaran terhadap kewajiban yang hukuman disiplinnya tingkat berat

4. Sebutkan pelanggaran terhadap larangan yang hukuman disiplinnya tingkat ringan

Page 25: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

23

BAB IV

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang memiliki kewenangan dalam hal ini

adalah kewenangan menghukum. Ini tentu berbeda dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 2003 Tentang Kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian, yaitu kewenangannya

adalah tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian. Dengan demikian yang

dimaksud dengan pejabat yang berwenang menghukum menurut Peraturan Pemerintah Nonor

53 Tahun 2010 adalah pejabat yang memiliki kewenangan menghukum dimana kewenangan

tersebut terkait dengan jabatan dalam artian bahwa jabatan tersebut melekat dengan

kewenangan. Pejabat yang berwenang yaitu; Presiden, menteri, Eselon I sampai dengan eselon

V dan Gubernur, bupati/walikota dan beberapa jabatan yang disetarakan . Berikut pejabat yang

berwenang menghukum dan kewenangannya sebagaimana yang diatur dalam PP 53 Tahun

2010 pasal 15 sampai pasal 22 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 sebagai

berikut :

A. Pejabat Yang Berwenang Menghukum dan Kewenangannya

1. Presiden

Presiden menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS yang menduduki jabatan

struktural eselon I dan jabatan lain yang pengangkatan dan pemeberhentiannya

menjadi kewenaangan presiden, untuk jenis hukuman disiplin :

1) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

2) Pembebasan dari jabatan

3) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

4) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Hukuman disiplin diatas berdasarkan usul dari Pejabat Pembina Kepegawaian dan

untuk jenis hukuman disiplin penurunan jabatan dari eselon I menjadi eselon II maka

pengangkatannya menjadi eselon II ditetapkan oleh PPK dan dilantik sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksud dengan jabatan lain yaitu

yang pengangkatannya dan pemberhentiannya menjadi kewenangan Presiden antara

lain Panitera Mahkama Agung dan Panitera Mahkama Konstitusi.

Page 26: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

24

2. Instansi Pusat

a. PPK Pusat menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

1) PNS yang menduduki jabatan :

a) Struktural eselon I di lingkungannya untuk jenis hukuman:

i) Teguran lisan

ii) Teguran tertulis

iii) Pernyataan tidak puas secara tertulis

iv) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)

tahun

v) Penundaan kenaaikan pangkat selama 1 (satu)

tahun

vi) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

1 (satu) tahun

vii) Penerunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

b) Fungsional tertentu Jenjang Utama di lingkungannya untuk jenis hukuman

disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Hukuman disiplin berat

c) Fungsional umum Golongan ruang IV/d dan IV/e di lingkungannya :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

iv) Pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri

v) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

d) Struktural eselon II, fungsional tertentu jenjang Madya dan fungsional

Penyelia di lingkungannya :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Hukuman disiplin berat

Page 27: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

25

e) Struktural eselon II di lingkungan instansi vertikal dan pejabat setara yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada PPK, untuk jenis hukuman

disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Hukuman disiplin berat

f) Fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengan IV/c di lingkungannya :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

g) Struktural eselon III ke bawah, fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia ke

bawah di lingkungannya :

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

iv) Pembebasan dari jabatan

v) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

vi) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

h) Fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah di lingkungannya:

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Peenurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

2) PNS yang Dipekerjakan di lingkungannya yang menduduki jabatan

a) Struktural eselon I untuk jenis hukuman disiplin ringan

b) Fungsional tertentu jenjang Utama untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

setingkat lebih rendah

iii) Pembebasan dari jabatan

Page 28: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

26

c) Fungsional umum golongan ruang IV/d dan IV/e untuk jenis hukuman

disiplin ringan

d) Struktural eselon II ke bawah dan fungsional tertentu jenjang Madya dan

Penyelia ke bawah untuk jenis hukuman disiplin :

i) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

ii) Pembebasan dari jabatan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan :

a) Struktural eselon I untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selamaa

3 (tiga) tahun

b) Fungsional tertentu jenjang Utama untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

iv) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

setingkat lebih rendah

v) Pembebasan dari jabatan

c) Fungsional umum golongan ruang IV/d dan IV/e untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

d) Struktural eselon II dan fungsional tertentu jenjang Madya untuk jenis

hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

setingkat lebih rendah

iv) Pembebasan dari jabatan

e) Fungsional umum golongan ruang IV/a samapai dengan IV/c jenis hukuman

disiplin :

Page 29: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

27

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun

f) Eselon III ke bawah dan fungsional tertentu jenjang Madya dan Penyelia

jenis hukuman disiplin :

i) Penurunan pangkat setingkat lebig rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

setingkat lebih rendah

iv) Pembebasan dari jabatan

g) Fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah jenis hukuman disiplin :

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

4) PNS yang dipekerjakan ke luar instansi induknya yang menduduki jabatan:

a) Eselon I untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

b) Eselon II ke bawah dan fungsional tertentu jenjang Utama ke bawah

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

c) Fungsional umum golongan ruang IV/e ke bawah

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemeberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

5) PNS yang diperbantukan ke luar instansi induknya yang menduduki jabataan

struktural eselon II ke bawah , jabatan fungsional tertentu jenjang Utama ke

bawah dan jabatan fungsional umum gololongan IV/e ke bawah untuk jenis

hukuman disiplin :

a) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

b) Pemberhentian tidak dengan hormat

Page 30: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

28

6) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada Perwakilan Republik Indonesia

di luar negeri, untuk jenis hukuman disiplin :

a) Hukuman disiplin sedang

b) Penurunan pangkaat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

c) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

d) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

7) Yang dipekerjakan atau diperbantukan pada negara lain, atau badan internasional,

atau tugas di luar negeri, untuk jenis hukuman disiplin :

a) Hukuman disiplin ringan

b) Hukuman disiplin sedang

c) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

d) Pemeberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

b. Pejabat struktural eselon I dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan :

a) Eselon II, fungsional tertentu jenjang Madya, dan fungsional umum

golongan IV/a sampai dengan IV/c di lingkungannya untuk jenis hukuman

disiplin ringan

b) Struktural eslon III, fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia dan

fungsional umum golongan III/b sampai dengan III/d untuk jenis hukuman

disiplin :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan eselon II, jabatan fungsional tertentu jenjang Madya dan jabatan

fungsional umum golongan IV/a sampai dengan IV/c untuk jenis hukuman

disiplin ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon III, jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia dan jabatan

fungsional umum golongan ruang III/b sampai dengan III/b untuk jenis hukuman

disiplin :

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

Page 31: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

29

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Pejabat struktural eselon II dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Struktural eslon III fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan

fungsional umum golongan ruang III/c sampai dengan III/ddi lingkungannya

untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

b) Struktural eselon IV, fungsional tertentu jenjang Pertama, dan pelaksana

lanjutan dan fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan III/b di

lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin ringan

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon III jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan

Penyelia, dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/c sampai dengan

III/d untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon IV. Jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan,

dan jabatan fungsional umum golongan II/c sampai dengan III/b untuk jenis

hukuman disiplin:

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

d. Pejabat struktural eselon II yang atasan langsungnya

1) Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)

Pejabat struktural eselon II yang atasan langsungnya PPK dalam ketentuan ini

antara lain kepala kantor wilayah Kementerian Agama, Kepala Perwakilan

BPKP dan Kepala Kantor BKN

2) Pejabat Struktural eselon I yang bukan PPK

Pejabat struktural eselon II yang atasan langsungnya pejabat struktural eselon I

yang bukan PPK dalam ketentuan ini antara lain Kepala Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Bea dan Cukai

Menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi :

a) PNS yang menduduki jabatan :

Page 32: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

30

i) Strukatural eselon III, fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan

fungsional umum golongan ruang III/c dan III/d di lingkungannya untuk

jenis hukuman disiplin:tingkat ringan

ii) Struktural eselon IV ke bawah, fungsional tertentu, jenjang Pertama dan

Pelaksana Lanjutan, dan fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah

di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin tingkat sedang

b) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang

menduduki jabatan struktural eselon III, jabatan fungsional tertentu jenjang

Muda dan Penyelia, dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/c,

untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

c) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon IV, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana

lanjutan, dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah,

untuk jenis hukuman disiplin tingkat sedang

3) PPK dan membawahi pejabat struktural eselon II.b

Pejabat struktural eselon II yang atasan langsungnya PPK dan membawahi

pejabat struktural eselon II.b dalam ketentuan ini antara lain kepala Kantor

Wilayah Kementerian Hukum dan HAM :

a) Pejabat struktural eselon II.a menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

PNS yang menduduki jabatan :

1) Struktural eselon II.b di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin

ringan

2) Struktural eselon III dan fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia di

lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

3) Struktural eselon IV ke bawah, fungsional tertentu jenjang Pertama dan

Pelaksana lanjutan dan fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah

di lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin sedang berupa

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

4) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang

menduduki jabatan struktural eselon III, jabatan fungsional tertentu

Page 33: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

31

jenjang Muda dan Penyelia dan jabatan fungsional umum golongan

ruang III/c dan III/d untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

5) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan

struktural eselon IV, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan

Pelaksana Lanjutaan dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/d

ke bawah untuk jenis hukuman disiplin :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

b) Pejabat struktural eselon II.b menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

PNS yang menduduki jabatan :

1) Struktural eselon III di lingkungannya untuk jenis hukuamn disiplin ringan

2) Struktural eselon IV dan fungsional tertentu jenjang Pertama dan

Pelaksana lanjutan dan fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah

untuk jenis hukuman disiplin:

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

e. Pejabat struktural eselon III dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Struktural eselon IV, fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana

Lanjutan, dan fungsional umum golongan II/c sampai dengan III/b di

lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

b) Struktural eselon V, fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana

pemula dan fungsional umum golongan ruang II/a sampai dengan III/b di

lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin:

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon V jabatan fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan

Pelaksaana Pemula dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan II/b

untuk jenis hukuman disiplin ringan

Page 34: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

32

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon V jabatan ungsional tertentu jenjang pelaksana dan pelaksana Pemula, dan

jabatan fungsional umum golongan ruang II/a sampai dengan II/b untuk jenis

hukuman disiplin

a) Penundaan kenaiksn gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

f. Pejabat struktural eselon IV dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Struktural eselon V fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana

Pemula dan fungsional umum golongan ruang II/a dn II/b di lingkungannya

untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

b) Fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d untuk jenis hukuman

disiplin

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon V jabatan fungsional tertentu jenjang Pelaksaana dan

jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan II/b untuk jenis

hukuman disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan fungsional

umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d untuk jenis hukuman disiplin :

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

g. Pejabat struktural eselon V dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin :

1) PNS yang menduduki jabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai

dengan I/d di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d untuk jenis

hukuman disiplin ringan

Page 35: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

33

3. Kepala Perwakilan Republik Indonesia

Kepala Perwakilan Republik Indonesia menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada Perwakilan Republik Indonesia di luar

negeri, untuk jenis hukuman

a) Teguran lisan

b) Teguran tertulis

c) Pernyataan tidak puas secara tertulis

d) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah dan

e) Pembebasan dari jabatan

4. Instansi Daerah Provinsi

a. PPK daerah Provinsi menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi:

1) PNS Daerah Provinsi yang menduduki jabatan

a) Struktural eselon I di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

b) Fungsional tertentu jenjang utama di lingkungannya untuk jenis hukuman

untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Hukuman disiplin berat

c) Fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan ruang IV/e di

lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iv) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

v) Pemberhentian tidak dengan hormat

d) Struktural eselon II, fungsional tertentu jenjang Madya dan Penyelia di

lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Hukuman disiplin berat

Page 36: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

34

e) Fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengan golongan ruang IV/c

di lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak aatas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat

f) Struktural eslon III ke bawah, fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia

ke bawah di lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin :

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

iv) Pembebasan dari jabatan

v) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

vi) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

g) Fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah di lingkungannya, untuk

jenis hukuman disiplin :

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak hormat sebagai PNS

2) PNS yang dipekerjakan di lingkungannya yang menduduki jabatan

a) Eselon I di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin

tingkat ringan

b) Fungsional tertentu jenjang Utama, untuk jenis hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

iii) Pembebabasan dari jabatan

c) Fungsional umum golongan IV/d dan golongan IV/e

unttuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

d) Eselon II ke bawah dan fungsional tertentu jenjang

Madya dan Penyelia ke bawah, untuk jenis hukuman

disiplin :

i) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

Page 37: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

35

ii) Pembebasan dari jabatan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan

a) Eselon II di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

b) Fungsional tertentu jenjang Utama, untuk jenis hukuman

disiplin

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih reendah selama 3 (tiga) tahun

iv) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

v) Pembebasan dari jabatan

c) Fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan IV/e untuk jenis

hukuman disiplin :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

d) Eselon II dan fungsional tertentu jenjang Madya, untuk jenis hukuman disiplin

:

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunaan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

iv) Pembebasan dari jabatan

e) Fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengan IV/c untuk jenis

hukuman disiplin:

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

f) Eselon III ke bawah dan fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia ke

bawah untuk jenis hukuman disiplin:

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

Page 38: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

36

iv) Pembebasan dari jabatan

g) Fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah untuk jenis hukuman

disiplin:

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

4) PNS yang dipekerjakan ke luar instansi induknya yang menduduki jabatan

a) Eselon I untuk jenis hukuman disiplin

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

b) Eselon II ke bawah dan fungsional terrtentu jenjang Utama ke bawah untuk

jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

c) Fungsional umum golongan ruang IV/e ke bawah untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

5) PNS yang diperbantukan ke luar instansi induknya yang menduduki jabatan

struktural eselon II ke bawah, jabatan fungsional tertentu jenjang Utama ke

bawah dan jabatan fungsional umum golongan ruang IV/e ke bawah

6) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada Perwaakilan Republik Indonesia

di luar negeri

7) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada negara lain, atau badan

internasional, atau tugas di luar negeri, untuk jenis hukuman :

a) Hukuman disiplin ringan

b) Hukuman disiplin sedang

c) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

d) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

e) Pemberhentian dengan tidak hormat

Page 39: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

37

b. Pejabat struktural eselon I menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Eselon II, fungsional tertentu jenjang Madya dan fungsional umum golongan

ruang IV/a sampai dengan IV/c di lingkungannya, untuk jenis hukuman

tinmgkat ringan

b) Eselon III, fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia dan fungsional

umum golongan ruang III/b sampai dengan III/d di lingkungannya, untuk

jenus hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon II, jabatan fungsional tertentu jenjang Madya, dan

jabatan fungsional umum golongan ruang IV/a untuk jenis hukuman tingkat

ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon III, jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia serta jabatan

fungsional umum golongan ruang III/b sampai dengan III/d untuk jenis hukuman

:

a) Penundaan kenaikaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Pejabat struktural eselon II menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Eselon III, fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan fungsional

umum golongan ruang III/c sampai dengan III/d di lingkungannya untuk

jenis hukuman tingkat ringan

b) Eselon IV, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan

dan fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan III/b di

lingkungannya untuk jenis hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jaabatan eselon III, jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan Peneyelia, dan

Page 40: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

38

jabatan fungsional umum golongan ruang III/c sampai III/d untuk jenis hukuman

:disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan eselon IV,

jabatan fungsionalntertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan dan jabatan

fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan III/b, untuk jenis hukuman

:

a) Penundaan kensikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

d. Pejabat struktural eselon III menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Eselon IV, fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan, dan

fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan golongan ruang III/b

untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

b) Eselon V, fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula,

fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan ruang II/b di

lingkungannya untuk jenis hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon IV, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan

Pelaksana Lanjutan, jabatan fungsional umum golongan ruang II/c sampai

dengan III/b, untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon V, jabataan fungsionaln tertentu jenjang Pelaksanan dan Pelaksana

Lanjutan, jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan ruang II/b

untuk jenis hukuman :

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

e. Pejabat structural eselon IV dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan :

Page 41: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

39

a) Eselon V, fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula,

fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan II/b di lingkungannya,

untuk jenis hukuman disiplin ringan

b) Fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan golongan I/d untuk

jenis hukuman :

i) Penundaan kenaiakan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya, yang menduduki

jabatan struktural eselon V, jabatan fungsional tertentu jenjang Pelaksanan dan

Pelaksana Pemula, jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan

ruang II/b, untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan fungsional

umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d untuk jenis hukuman

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1(satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

f. Pejabat struktural eselon V dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai I/d di

lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d, untuk jenis

hukuman disiplin tingkat ringan

5. Gubernur selaku wakil pemerintah menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi:

a. PNS Daerah Kabupaten/Kota dan PNS Daerah Kabupaten/Kota yang dipekerjakan

atau diperbantukan pada Kabupaten/Kota lain dalam satu provinsi yang menduduki

jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota untuk jenis hukuman :

1) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

2) Pembebasan dari jabatan

3) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

4) Pemberhentian tidak dengan hormat

b. PNS Pusat, PNS Daerah Provinsi, dan PNS Daerah Kabupaten/Kota dari Propinsi lain

yang dipekerjakan atau diperbantukan pada kabupaten/Kota untuk jenis hukuman :

Page 42: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

40

1) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

2) Pembebasan dari jabaatan

6. Instansi Daerah Kabupaten/Kota

a. PPK Daerah Kabupaten/Kota menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi :

1) PNS Daerah Kabupaten/Kota di lingkungannya untuk jenis hukuman :

a) Sekretaris Daerah kabupaten/Kota di lingkungannya, untuk jenis hukuman:

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

b) Fungsional tertentu jenjang Utama di lingkungannya untuk jenis hukuman

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Hukuman disiplin berat

c) Fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan IV/e untuk jenis

hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iv) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

v) Pemberhentian tidak dengan hormat

d) Eselon II dan fungsional tertentu jenjang Madya dan Penyelia di

lingkungannya, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Hukuman disiplin berat

e) Fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengan golongan ruang IV/c

di lingkungannya, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Hukuman disiplin sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iv) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

v) Pemberhentian tidak dengan hormat

Page 43: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

41

f) Eselon III ke bawah dan fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia ke

bawah di lingkungannya, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Hukuman disiplin berat

g) Fungsional umum golongan ruang III/c dan golongan III/d fungsional umum

golongan ruang III/b ke bawah di lingkungannya, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian dengan tidak hormat

h) Fungsional umum golongan ruang III/b kebawah di lingkungannya, untuk

jenis hukuman disiplin :

i) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

2) PNS yang dipekerjakan di lingkungannya yang menduduki jabatan :

a) Sekretaris daerah Kabupaten/kota , untuk jenis hukuman disiplin tingkat

ringan

b) Fungsional tertentu jenjang Utama, untuk jenis hukuman

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

iii) Pembebasan dari jabatan

c) Fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan IV/e untuk jenis

hukuman disiplin ringan

d) Eselon II ke bawah dn fungsional tertentu jenjang Madya dan Penyelia ke

bawah, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin ringan

ii) Pemindahan daalam rangka penurunan jabatan seringkat lebih rendah

iii) Pembebasan dari jabatan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan

a) Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin tingkat ringan

Page 44: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

42

ii) Hukuman disiplin tingkat sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

b) Fungsional tertentu jenjang Utama, untuk jenis hukuman

i) Hukuman disiplin tingkat ringan

ii) Hukuman disiplin tingkat sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iv) Pemindahan dlaam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

v) Pembebasan dari jabatan

c) Fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengan golongan ruang IV/e

untuk jenis hukuman

i) Hukuman disiplin tingkat ringan

ii) Hukuman disiplin tingkat sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

d) Eselon II dan fungsional tertentu jenjang Madya, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin tingkat ringan

ii) Hukuman disiplin tingkat sedang

iii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama

3 (tiga) tahun

iv) Pemindahan dalam raangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

v) Pembebasan dari jabatan

e) Eselon III ke bawah dan fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia ke

bawah, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin tingkat sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemindahan dalam rangka peneurunan jabatan setingkat lebih rendah.

iv) Pembebasan dari jabatan

f) Fungsional umum golongan ruang III/c dan golongan ruang III/d, untuk jenis

hukuman

i) Hukuman disiplin sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

4) PNS yang dipekerjakan ke luar instansi induknya yang menduduki jabatan

Page 45: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

43

a) Eselon II kebawah dan fungsional tertentu jenjang Utama ke bawah, untuk

jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin tingkat sedang

ii) Penurunan pangkat setingkat lebih rendaah selama 3 (tiga) tahun

iii) Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iv) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

v) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

b) Fungsional umum golongan ruang IV/e ke bawah, untuk jenis hukuman :

i) Hukuman disiplin tingkat sedang

ii) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

iii) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

5) PNS yang diperbantukan ke luar instansi induknya yang menduduki jabatan

struktural eselon II ke bawah dan jabatan fungsional tertentu jenjang Utama ke

bawah serta jabatan fungsional umum golongan ruang IV/e untuk jenis hukuman

a) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

b) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

6) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada Perwakilan Republik Indonesia

di luar negeri, untuk jenis hukuman :

a) Hukuman disiplin sedang

b) Penurunan pangkat setingkat lebih rendaah selama 3 (tiga) tahun

c) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

d) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

7) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada negara lain, atau badan

internasional atau tugas di luar negeri, untuk jenis hukuman :

a)Hukuman disiplin tingkat ringan

b) Hukuman disiplin tingkat sedang

c)Peneurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

d) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

e)Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS

b. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Eselon II di lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin ringan

Page 46: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

44

b) Eselon III, fungsional terrtentu jenjang Muda dan Penyelia, dan fungsional

umum golongan ruang III/c, dan golongan III/d di lingkungannya, untuk jenis

hukuman disiplin tingkat ringan

c) Eselon IV, fungsional tertentu jenjang pertama dan pelaksana Lanjutan, dan

fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan III/b di lingkungannya,

untuk jenis hukuman:

i) Penundaan kenaikaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon III, jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan

peneyelia, dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/c dan III/d, untuk

jenis hukuman disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan eselon IV,

jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan, dan jabatan

fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan III/b, untuk jenis

hukuman:

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Pejabatn struktural eselon II menatapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Eselon III, fungsional tertentu jenjang Muda dan penyelia dan fungsional

umum golongan ruang III/c dan golongan III/d di lingkungannya untuk jenis

hukuman disiplin tingkat ringan

b) Eselon IV fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan dan

fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan III/b di lingkungannya

untuk jenis hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon III jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan

Penyelia, dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/c dan golongan III/d

untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

Page 47: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

45

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon IV, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan,

dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/c sampai deengan III/b untuk

jenis hukuman :

a) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b) Penundaan kenaiakn pangkat selama 1 (satu) tahun

d. Pejabat struktural eselon III menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan :

a) Eselon IV jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana lanjutan

dan fungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan golongan ruang

III/b di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

b) Eselon V, jabatan fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana

Pemula dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan II/b

di lingkungannya untuk jenis hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pasngkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon IV, dan jabatan fungsional tertentu jenjang Pertaama dan

Pelaksana Lanjutan, dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/c sampai

dengan golongan III/b untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

3) PNS yang diperbantukan dilingkungannya yang menduduki jabatan struktural

eselon V. jabatan fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula,

dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan II/b untuk jenis

hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

e. Pejabat structural eselon IV dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan

a) Eselon V , fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula,

fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan II/b di lingkungannya

untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

Page 48: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

46

b) Fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d untuk jenis hukuman

:

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

jabatan struktural eselon V, fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana

Pemula, dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dan golongan II/b untuk

jenis hukuman disiplin ringan

3) PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan fungsional

umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d untuk jenis hukuman :

i) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

ii) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

f. Pejabat struktural eselon V dan pejabat yang setara menetapkan penjatuhan hukuman

disiplin bagi :

1) PNS yang menduduki jabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan I/d

di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin tingkat ringan

2) PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan

fungsional umum I/a sampai dengan I/d untuk jenis hukuman disiplin ringan

Pada butir e diatas untuk jabatan eselon IV dan V atau pejabat yang setara yaitu PNS yang

diberikan tugas tambahan untuk memimpin satuan unit kerja tertentu misalnya :

1) Rektor, dan Dekan pada perguruan Tinggi Negeri , setara dengan eselon I

2) Ketua pengadilan Tinggi, setara dengan eselon II

3) Ketua Penegadilan negeri dan Direktur akademi, setara dengan eselon III

4) Kepala sekolah Menengah Atas dan Kepala sekolah Menengah Pertama. Setara dengan

eselon IV, dan

5) Kepala Sekolah Dasar dan Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak, setara dengan eselon

V

Page 49: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

47

B. Sanksi Disiplin

Pejabat yang berwenang sebagaimana telah diatur dalam PP 53/2010, apabila tidak

mnelaksanakan kewenangan yang telah diberikan maka akan dijatuhi hukuman disiplin

seperti yang akan dijatuhkan pada bawahannya.

C. Rangkuman

Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang memiliki kewenangan menghukum sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomo 53 Tahun 2010 yakni Presiden, Pejabat Pembina

Kepegawaian yaitu para Menteri, Jaksa Agung, Kepala Pemerintahan Non Departemen

(LPND), Gubernur, Bupati/Walikota dan Eselon I sampai dengan eselon V. Kewenangan

tersebut melekat pada jabatan. Ketika kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin oleh

pejabat yang berwenangan kemudian pejabat tersebut tidak mengambil tindakan maka

pejabat tersebut akan dijatuhi hukuman disiplin.

Hukuman yang dijatuhkan kepada pejabat yang berwenang adalah sama dengan hukuman

disiplin yang akan dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran

D. Latihan

1. Sebutkan kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin oleh Presiden

2. Sebutkan kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin oleh Gubernur

3. Sebutkan kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin oleh Menteri kepada eselon I

4. Sebutkan kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin eselon I instansi daerah provinsi

5. Sebutkan kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin eselon V

Page 50: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

48

BAB V

PROSES PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan penjatuhan hukuman disiplin adalah

sebagai pembinaan bagi PNS yaitu untuk memperbaiki dan mendidik PNS atas pelanggaran

yang telah dilakukan sehingga dapat memperbaiki diri dalam perilakunya dikemudian hari.

Olehnya itu penjatuhan hukuman disiplin kepada PNS harus berdasarkan pada prosedur

penjatuhan yang telah ditentukan dan sesuai dengan substansi pelanggaran. Adapun proses

penjatuhan hukuman disiplin sebagai berikut :

A. Pemanggilan

Apabila seorang PNS diduga melakukan pelanggaran disiplin karena adanya laporan

atau dugaan atau ketangkap basah karena melakukan pelanggaran disipil, maka

dilakukan pemanggilan. Pemanggilan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan oleh

atasan langsung, atau team pemeriksa yang telah dibentuk oleh PPK. Pemanggilan

dapat dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan.

Apabila tanggal pemeriksaan PNS yang bersangkutan tidak hadir maka dapat

dilakukan pemanggilan kedua. Apabila pada pemanggilan kedua PNS yang

bersangkutan tidak hadir maka pejabat yang berwenang menghukum dapat

menjatuhkan hukuman disiplin sesuai dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan

dengan berdasarkan bukti-bukti maupun keterangan yang ada.

Pemanggilan pertama kali atas adanya dugaan pelanggaran disiplin dilakukan oleh atas

langsung, apabila dibentuk team pemeriksa, maka pemanggilan atas dugaan

pelanggaran disiplin dilakukan oleh team pemeriksa.

B. Pemeriksaan

Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin, wajib dilakukan pemeriksaan kepada PNS

yang diduga melakukan pelanggaran disiplin. Tujuan pemeriksaan adalah untuk

mendapatkan kepastian apakah benar seorang PNS melakukan pelanggaran disiplin

atau tidak.untuk mengetahui factor-faktor apa yang mendorong sehingga terjadinya

pelanggaran disiplin, factor yang menjadi latar belakang terjadi pelanggaran disiplin,

inilah yang menjadi pertimbangan dalam menjatuhkan hukuman disiplin dan terakhir

adalah memperlancar penyelesaian masalah kepegawaian seseorang.

Page 51: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

49

Pemeriksaan pada awalnya dilakukan secara lisan, oleh atasan langsung, apabila hasil

pemeriksaan atasan langsung menyimpulkan bahwa dugaan pelanggaran tersebut

adalah ancaman hukuman disiplin sedang dan berat, maka atasan langsung

menyampaikan keatasannya secara hisrsrki ke PPK untuk membentuk team

pemeriksa.kemudian team pemeriksa yang melakukan pemeriksaan

selanjutnya.kemudian pemeriksaan dilakukan dengan membuat Berita Acara

Pemeriksaan (BAP). Tim pemeriksa terdiri dari atasan langsung, pengawas

(inspektorat yg bertugas secara fungsional) dan bagian kepegawaian atau BKD bagi

instansi pemerintah daerah atau pejabat lain yang ditunjuk dengan syarat pemeriksa

tidak boleh pangkatnya lebih rendah dari PNS yang diperiksa.

Demi kelancaran pemeriksaan bagi PNS yang diperiksa karena diduga akan dijatuhkan

hukuman disiplin tingkat berat, dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh

atasannya sejak yg bersangkutan diperiksa, pembebasan tersebut sampai ditetapkannya

keputusan hukuman disiplin. PNS yang dibebaskan sementara dari tugas jabatannya

tetap diberikan hak-hak kepegawaiannya.Apabila atasan langsung tidak ada maka

pemebebasan sementara dapat dilakukan oleh pejabat lain

Hasil pemeriksaan tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan kemudian ditandatangani

oleh pejabat yang memeriksa dan PNS yang diperiksa. Berita acara Pemeriksaan dapat

diberika kepada PNS yang diperiksa dalam bentuk foto copy. Apabila PNS yang

diperiksa tidak menandatangi BAP, maka BAP tersebut tetap dapat dijadikan dasar

dalam menjatuhkan hukuman disiplin.

Apabila sudah dilakukan pemeriksaan dengan membuat BAP , maka ditindaklanjuti

dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) lanjutkan penjelasan LHP.

C. Penjatuhan Hukuman Disiplin

Berdasarkan hasil pemeriksaan untuk PNS yang melakukan beberapa pelanggaran

disiplin dapat dijatuhkan satu hukuman disiplin yang paling berat dari pelanggarannya,

dan PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin atas pelanggarannya kemudian

mengulangi perbuatan tersebut maka dapat dijatuhkan hukuman disiplin yang lebih

berat. PNS tidak dapat dijatuhi hukuman disiplin dua kali atau lebih untuk satu

pelanggaran.

Dalam hal PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan akan dijatuhi hukuman disiplin

yang bukan menjadi kewenaangan di instansi yang dipekerjakan atau diperbantukan

Page 52: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

50

maka penjatuhan hukuman disiplinnya menjadi kewenangan instansi induknya atas

usul instansi yang dipekerjakan atau diperbantukan disertai berita acara pemeriksaan.

Setiap hukuman disiplin harus ditetapkan dengan surat keputusan, seperti teguran lisan

maupun pemberhentian.

Penjatuhan atas hukuman disipil untuk setiap hukuman disiplin adalah :

a. Teguran Lisan

Jenis hukuman disiplin teguran lisan ditetapkan dengan surat keputusan pejabat yang

berwenang menghukum dan dalam surat keputtusan disebutkan pelanggaran yang

dilakukan oelh PNS. Berbeda dengan PP Nomor 30 Tahun 1980 untuk jenis hukuman

disiplin teguran lisan hanya diucapkan secara lisan kemudian dinyatakn secara tegas

oleh pejabat yang menghukum bahwa teguran ini adalah hukuman disiplin teguran

lisan.untuk jenis hukuman disiplin teguran lisan tetap harus dibuatkan surat keputusan

oleh pejabat yang berwenang, menghukum dengan menyebutkan pelanggaran.

b. Teguran Tertulis

Jenis hukuman disiplin teguran tertulis ditetapkan dengan surat keputusan pejabat

yang berwenang menghukum dan dalam surat keputusan disebutkan pelanggaran

yang dilakukan PNS

c. Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis

Jenis hukuman disiplin pernyataan tidak puas secara tertulis ditetapkan dengan

keputusan pejabat yang berwenang dan dalam surat keputusan disebutkan

pelanggaran yang dilakukan oleh PNS

d. Penundaan kenaikan gaji berkala

Jenis hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Gaji Berkala selama 1 tahun

ditetapkan dengan surat keputusan oleh pejabat yang berwenang menghukum,

dalam surat keputusan disebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh PNS dan masa

dalam penundaan kenaikan gaji berkala akan dihitung penuh untuk kenaikan gaji

berkala berikutnya.

e. Penundaan Kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

Jenis hukuman disiplin penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang menghukum, dan

Page 53: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

51

menyebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh PNS. jenis hukuman disiplin ini

berlaku terhitung mulai tanggal kenaikan pangkat yang bersangkutan dapat

dipertimbangkan, kemudian masa selama penundaan kenaikan pangkat tidak

dihitung untuk kenaikan pangkat berikutnya.

f. Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

Untuk jenis hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 1 (satu) tahun ditetapkan dengan surat keputusan dan dalam surat

keputusan disebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh PNS, setelah menjalani

hukuman disiplin pangkatnya kembali kepangkat semula dan masa selama

menjalani hukuman disiplin tidak dihitung untuk masa dalam pangkat untuk

dipertimbangkan kenaikan pangkat berikutnya. Dan kenaikan pangkat berikutnya

dapat dipertimbangkan paling singkat 1 (satu) tahun setelah kembali pada pangkat

semula

g. Penurunan Pangkat selama 3 (tiga) tahun

Jenis hukuman disiplin ini ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang

menghukum dan dalam surat ketetapan disebutkan pelanggaran, setelah menjalani

hukuman disiplin berupa penurunan pangkat selama 3 (tiga) tahun kembali

kepangkat semula, masa selama menjalani hukuman disiplin tidak dihitung

sebagai masa dalam pangkat untuk dipertimbangkan kenaikan pangkat berikutnya

h. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

Jenis hukuman disiplin pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat

lebih rendah ditetapkan dengan kepurtusan pejabat yantg berwenang menghukum,

dalam keputusan disebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh PNS ,

Permindahan jabataan ini dengan memperhatikan jabatan yang lowong. Setelah

pemindahan jabatan PPK harus segera menetapkan pengangkatan dalam jabatan

baru sesuai dengan kompetensi dan persyaratan jabatan baru dan segera dilantik

dan diambil sumpahnya. Tunjangan jabatan lama dihentikan mulai bulan

berikutnya dan diberikaan tunjangan jabatan baru. Dapat dipertimbangkan dalam

jabatan baru paling singkat 1 (satu) tahun setelah yang bersangkutan dijatuhi

hukuman disiplin.

Page 54: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

52

PNS yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemindahan dalam rangka penurunan

jabatan fungsional setingkat lebih rendah tetap menduduki pangkat semula, PPK

segera menetapkan keputusan pengangkatan dalam jabatan baru dan diberikan

tunjangan jabatan dengan jabatan baru. Jumlah angka kredit yang dimiliki

sebelum dijatuhi hukuman disiplin tetap dimiliki oleh PNS. PNS yang

bersangkutan dapat dipertimbangkan

i. Pembebasan dari jabatan

Jenis hukuman disiplin berupa pembebasan jabatan ditetapkan dengan keputusan

pejabatn yang berwenang menghukum, dalam ketetapaan keputusan disebutkan

pelanggaran, selama menjalani hukuman disiplin PNS yang bersangkutan tetap

diberikan penghasilan kecuali tunjangan jabatan dan dapaat diangkat kembali

dalam jabatan semulaa setelah PNS tersebut paling singkat setelah 1 (satu) tahun

menjalani hukuman disiplin. Masa 1 (satu) tahun dirasa cukup untuk menilai PNS

yang bersangkutan, apakah ada perbuhan yang lebih baik setelah menjalani

hukuman disiplin.

j. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

Jenis hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri ditetapkan dengan keputusan oleh pejabat yang berwenang,

dalam surat keputusan disebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh PNS, dan PNS

yang diberhentikan dengan hormat tersebut mendapat hak-hak kepegawaian

selama memenuhi syarat yaitu usia minimal usia 50 tahun dan masa kerja 10

tahun.

k. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Jenis hukuman disiplin ini ditetapkan dengan keputusan oleh pejabat yang

berwenang menghukum, dalam keputusan disebutkan pelanggaran, PNS yang

diberhentikan tidak dengan hormat tidak diberikan hak pensiun.

D. Penyampaian Hukuman Disiplin

Pada prinsipnya keputusan hukuman disiplin disampaikan laangsung oleh pejabat yang

berwenang menghukum, penyampaian tersebut dilakukan secara tertutup. Yang

dimaksud secara tertutup adalah penyampaian keputusan hukuman disiplin hanya

Page 55: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

53

diketahui oleh PNS yang dihukum dan pejabat yang terkait dengan ketentuan bahwa

pejabat terkait pangkatnya tidak boleh lebih rendah dari PNS yang dihukum.

Apabila PNS tempat dan pejabat yang merwenang menghukum maka dapat ditunjuk

pejabat lain untuk menyampaikan kepada PNS oleh pimpinan instansi.

E. Rangkuman

Hukuman disiplin dapat dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil dengan prosedur

penjatuhan hukumana disiplin yakni pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan hukuman

disiplin, penyampaian hukuman disiplin, keberatan dan/atau banding administratif,

sampai hukuman disiplin mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Sebelum penjatuhan hukuman disiplin terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dengan

membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan dilanjutkan dengan membuat Laporan

Hasil Pemeriksaan (LHP)

Semua hukuman disiplin ditetapkan dengan surat keputusan oleh pejabat yang

berwenang, keputusan tersebut berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

F. Latihan

1. Jelaskan tata cara pemanggilan untuk pemeriksaan pelanggaran disiplin

2. Jelaskan proses pemeriksaan pelanggaran disiplin

3. Jelaskan proses penjatuhan hukuman disiplin penurunan pangkat setingkat lebih

rendah selama 1 (satu) tahun

4. Jelaskan tata cara penyampaian keputusan hukuman disiplin

5. Jelaskan tata cara penjatuhan hukuman disiplin penundaan kenaikan gaji berkala

selama 1 (satu) tahun

Page 56: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

54

BAB VI

UPAYA ADMINISTRASI

Upaya adminstratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas

atas hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau banding adminstratif .

Banding adminstratif merupakan hak yang diberikan kepada PNS yang dijatuhi hukuman

disiplin untuk digunakan apabila PNS tersebut merasa bahwa keputusan pejabat yang

berwenang menghukum tidak mencerminkan rasa keadilan atau hukuman tersebut adalah

tindakan kesewenaangan oleh pejabat yang berwenang menghukum, olehnya itu upaya

administratif dapat berbentuk keberatan dan banding administratif.

Keberatan adalah upaya adminstratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas

terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada

atasan pejabat yang berwenang menghukum.

Banding administratif adalah upaya yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas

terhadap hukumaan disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang dijatuhkan oleh pejabat yang

berwenang menghukum kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK).

Baik keberatan administratif maupun banding adminstratif keduanya merupakan

bentuk upaya yang dapat ditempuh oleh PNS yang dijatuhi hukuman disiplin, untuk pembelaan

diri dalam mencari kebenaran dan keadilan. Dengan demikian ketika seorang PNS yang

dijatuhi hukuman disiplin, tidak serta merta keputusan hukuman disiplin itu berlaku karena

keputusaan itu belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Namun demikian ada hukuman

disiplin yang tidak dapat diajukan keberatan dan ada hukuman disiplin yang dapat diajukan

keberatan.

A. Hukuman Disiplin yang Tidak Dapat Diajukan Keberatan

1. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Presiden

2. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian berupa :

a. Hukuman disiplin tingkat ringan

b. Hukuman disiplin tingkat sedang

Page 57: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

55

c. Hukuman disiplin tingkat berat yaitu penurunan pangkat selama 3 tahun,

pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah dan

pembebasan dari jabatan

3. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah berupa :

a. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

b. Pembebasan dari jabatan

4. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia

berupa:

a. Hukuman disiplin tingkat ringan

b. Pemindahan dalam rangka penurunan setingkat lebih rendah

c. Pembebasan dari jabatan

5. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Pejabat yang berwenang menghukum berupa :

a. Teguran lisan

b. Teguraan tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

B. Hukuman Disiplin yang Dapat Diajukan Keberatan

1. Hukuman disiplin yang dijatuhkan :

a. Pejabat eselon I ke bawah :

2) Penundaan kenaiakan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

3) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

b. Sekretaris Daerah/Eselon II Kabupaten/Kota ke bawah/pejabat yang setara

kebawah:

1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Eselon II ke bawah di lingkungan instansi vertikal dan unit setara, yang atasan

langsungnya eselon I yang bukan PPK

1) Penundaan kenaiakan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

d. Eselon II ke bawah di lingkungan instansi vertikal dan kantor perwakilan provinsi

bertanggung jawab kepada PPK

1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

Page 58: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

56

e. Eselon II di lingkungan instansi vertikal yang atasan langsungnya eselon I bukan

PPK dan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada PPK berupa:

Jenis hukuman disiplin sedang berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 1 (satu) tahun

2. Hukuman disiplin yang dapat diajukan banding administratif berupa Pemberhentian

dengan hormat tidak atas permintaan sen diri dan Pemberhentian tidak dengan hormat

atas pelanggaran terhadap PP 53 Tahun 2010 dan PP 10 Tahun 83 Jo. PP 45 Tahun

1990.

C. Tata Cara Pengajuan Keberatan Kepada Atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum

Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin oleh atasan langsung, atau pejabat

yang berwenang menghukum, dapat mengajukan keberatan kepada atasan pejabat yang

berwenang menghukum dengan prosedur sebagaimana yang telah diatur yaitu :

Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum

dengan memuat alasan-alasan keberatan dan tembusannya disampaikan kepada pejabat

yang berwenang menghukum dan bagian pengelola kepegawaian

Pejabat yang berwenang menghukum setelah menerima tembusan atas keberatan

hukuman disiplin wajib mnemberikan pertimbangan kepada atasan pejabat yang

berwenang menghukum dalam waktu 6 (enam ) hari kerja sejak diterima surat kebertan

kepada atasannya.Keberatan diajukan kepada atasan pejabat yg berwenang menghukum

paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak ketetapan keputusan hukuman

disiplin diterima, keberatan yang diajukan melebihi 14 (empat belas) hari kalender tidak

dapat diterima. Atasan pejabat yang berwenang menghukum setelah menerima surat

keberatan dapat memperkuat, memperingan, memperberat atau membatalkan keputusan

hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang menghukum.

Atasan pejabat yang berwenang menghukum, harus mengambil keputusan selama 21

hari kerja terhitung mulai diterimanya tanggapan atas hukuman disiplin dan pejabat

yang berwenang menghukum . apabila selama 6 (enan) hari pejabat yang berwenang

menghukum tidak memberikan tanggapan atas keberatan tersebut , maka atasan pejabat

yang berwenang menghukum dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang ada.

Jika atasan pejabat yang berwenang menghukum dalam jangka waktu 21 (dua puluh

satu) tidak mengambil keputusan apapun, maka keputusan hukuman disiplin yang

dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum dinyatakan batal demi hukum dan

Page 59: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

57

dibuat surat pemberitahuan ditujukan kepada PNS yang dihukum serta tembusannya

kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum, serta pejabat yang terkait.

Atasan pejabat yang berwenang menghukum tidak mengambil keputusan atas

keberatan hukuman disiplin lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja, atasan tersebut

dapat dijatuhi hukuman disiplin sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

setelah dilakukan pemeriksaan.

D. Banding Adminstratif Kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian

Banding Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011

Tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian adalah :

“Upaya Administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap

hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang dijatuhkan oleh pejabat

yang berwenang menghukum, kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian”.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa ketika seorang PNS diberhentikan oleh PPK

tidak serta merta surat keputusan itu mempunyai kekuatan hukum yang tetap, tetapi

bagi PNS tersebut masih diberikan upaya administrasi yaitu banding ke BAPEK.

BAPEK berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan tugas:

1 . memberikan pertimbangan kepada Presiden atas usul penjatuhan hukuman disiplin

berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, setingkat lebih rendah,

pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri, dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS, bagi PNS yang

mendududki jabatan eselon I dan pejabat lain yang pengangkatan dan

pemberhentiannya oleh Presiden

2 . memeriksa dan mengambil keputusan atas banding administratifdari PNS yang

dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS oleh

pejabat Pembina kepegawaian dan atau gubernurselaku wakil pemerintah.

Tugas utama Bapek adalah mengambil suatu keputusan atas banding administrastif yang

diajukan oleh PNS yang diberhentikan baik secara hormat tidak atas permintaan sendiri

maupun pemberhentian tidak dengan hormat, tetapi hanya pada pelanggaran Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan pelangggaran atas PP 10

Tahun 1983 Jo. PP 45 tahun 1990.

Page 60: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

58

Jika perberhentian PNS baik dengan hormat tidak atas permintaan sendiri maupun

pemberhentian tidak dengan hormat karena pelanggaran misalnya, PP 32 Tahun 1979

maka keberatannya di tujukan ke Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTUN)

Tata Cara Pengajuan Banding Administratif ke Bapek diatur dalam pasal 7 PP 24 Tahun

2011 dan surat Kepala BKN selaku sekretaris Bapek nomor 503/BAPEK/s.1/2011

sebagai berikut :

Banding administrative diajukan secara tertulis kepada BAPEK dan tembusannya

diberikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian yang memberhentikan dan diberi

waktu paling lambat 14 hari sejak menerima surat keputusan pemberhentian baik secara

langsung maupun melalui jas Pos dan giro. Misalnya seorang PNS A diberhentikan

dengan hormat tidak atas permintaan sendiri oleh PPK dengan surat keputusan tanggal 2

Januari 2014, kemudian PNS A menerima surat keputusan tersebut tanggal 10 Januari

2014, maka 14 (empat belas) hari tersebut dihitung sejak tanggal 10 januari 2014

sampai tanggal 24 Januari 2014. Apabila pengajuan banding administrative lebih dari 14

hari maka pengajuan tersebut tidak dapat diterima karena keputusan pemberhentian

tersebut akan mulai berlaku pada hari ke 15 (lima belas) apabila tidak diajukan banding

admibistratif.

PPK yang diberikan surat tembusan keberatan tersebut, wajib memberikan tanggapan

dan/atau bukti-bukti kepada BAPEK paling lambat 21 (dua puluh sati) hari sejak

diterimanya tembusan tersebut. Apabila PPK tidak memberikan tanggapan atau bukti-

bukti atas keberatan yang diajukan oleh PNS, maka BAPEK akan mengambil keputusan

berdasarkan bukti yang ada.

BAPEK dalam memeriksa perkara banding administrative dapat meminta keterangan

atau bukti baik ke pada PNS maupun PPK dan sudah dapat mengambil keputusan atas

banding administrative paling lama 180 (seratus delapan puluh ) hari. Putusan BAPEK

dapat merubah keputusan PPK, yaitu meringankan, memberatkan, memperkuat atau

membatalkan keputusan PPK.

BAPEK dalam mengambil keputusan minimal bersidang sekali, dan pengambilan

keputusan dilakukan secara musyawarah, apabila pengambilan keputusan secara

musyawarah tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan voting anggota

BAPEK.

Page 61: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

59

Apabila keputusan BAPEK adalah memperkuat putusan PPK, maka putusan tersebut

telah mengikat PNS tersebut yakni diberhentikan sebagai PNS, tetapi bagi PNS tersebut

apabila merasa bahwa putusan tersebut belum mencerminkan rasa keadilan, maka diberi

upaya hukum yakni mengajukan memori banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara yang berkedudukan di Jakarta selam tidak boleh lebih dari 90 hari. Tata cara

pengajuan banding ke PTUN diatur tersendiri berdasarkan UU…

Sebagai catatan bahwa PNS yang sedang mengajukan banding administratif gajinya

tetap dibayarkan sepanjang PNS tersebut tetap masuk kerja dan melaksanakan tugas,

mengenai apakah masuk kerja atau tidak PNS yang bersangkutan harus mengajukan

permohonan isin kerja kepada PPK, apabila diisinkan maka , maka tersebut masuk

kerja kemudian selama bekerja PNS tersebut melakukan pelanggaran terhadap

kewajiban atau larangan maka PPK membatalkan permohonan izin masuk kerja

kemudian gainya dapat dihentikan .

PNS yang mengajukan banding administratif ke BAPEK tidak diberikan kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala dan pindah instansi sampai adanya keputusan hukuman

disiplin yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

E. Banding ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN ) dan Pengadilan Tata Usaha

Negara Tingkat Banding

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dibentuk dengan Keputusan Presiden

(Keppres), dan sampai dengan sekarang ada 26 PTUN. Berdasarkan Keppres No. 52

Tahun 1990 tentang Pembentukan PTUN di Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya,

Ujung Pandang. Keppres No. 16 Tahun 1992 tentang Pembentukan PTUN di Bandung,

Semarang dan Padang. Keppres No. 41 Tahun 1992 tentang Pembentukan PTUN

Pontianak, Banjarmasin dan Manado. Keppres No. 16 Tahun 1993 tentang

Pembentukan PTUN Kupang, Ambon, dan Jayapura. Keppres No. 22 Tahun 1994

tentang Pembentukan PTUN Bandar Lampung, Samarinda dan Denpasar. Keppres No.

2 Tahun 1997 tentang Pembentukan PTUN Banda Aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu,

Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram dan Dili. Untuk wilayah hukum

PTUN Dili, setelah Timor Timur merdeka bukan lagi termasuk wilayah Republik

Indonesia.PTUN mempunyai wewenang untuk memeriksa, memutus dan

menyelesaikan sengketa tata usaha negara pada tingkat pertama.

Page 62: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

60

I. TAHAPAN PEMERIKSAAN:

Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh

Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan ke PTUN yang berwenang

untuk mengadilinya.Penyelesaian sengketa di PTUN tahapannya sebagai berikut :

1. Penelitian Administrasi

Penelitian Administrasi dilakukan oleh Kepaniteraan, merupakan tahap pertama

untuk memeriksa gugatan yang masuk dan telah didaftar serta mendapat nomor

register yaitu setelah Penggugat/kuasanya menyelesaikan administrasinya dengan

membayar uang panjar perkara. UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 tidak

menentukan secara tegas pengaturan tentang penelitian segi administrasi terhadap

gugatan yang telah masuk dan didaftarkan dalam register perkara di Pengadilan, akan

tetapi dari ketentuan Pasal 62 ayat (1) huruf b UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9

Tahun 2004 yang antara lain menyatakan, “Syarat-syarat gugatan sebagaimana

dimaksudkan dalam Pasal 56 tidak terpenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah

diberitahukan dan diperingatkan”Dalam Surat Edaran MA No.2/1991 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Dalam UU No. 5 Tahun1986 diatur

mengenai Penelitian Administrasi :

1. Petugas yang berwenang untuk melakukan penelitian administrasi adalah Panitera,

Wakil Panitera, Panitera Muda Perkara sesuai pembagian tugas yang diberikan.

2. Pada setiap surat gugatan yang masuk haruslah segera dibubuhi stempel dan

tanggal pada sudut kiri atas halaman pertama yang menunjuk mengenai :

1. Diterimanya surat gugatan yang bersangkutan.

2. Setelah segala persyaratan dipenuhi dilakukan pendaftaran nomor perkaranya

setelah membayar panjar biaya perkara.

3. Perbaikan formal surat gugatan (jika memang ada).

4. Surat gugatan tidak perlu dibubuhi materai tempel, karena hal tersebut tidak

disyaratkan oleh UU.

5. Nomor Register perkara di PTTUN harus dipisahkan antara perkara tingkat

banding dan perkara yang diajukan ke PTTUN sebagai instansi tingkat pertama

(vide Pasal 51 ayat 3 UU No. 5 Tahun1986).

6. Di dalam kepala surat, alamat kantor PTUN atau PTTUN harus ditulis secara

lengkap termasuk kode posnya walaupun mungkin kotanya berbeda.Misalnya:

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Jalan … No… di Sidoarjo Kode Pos

Page 63: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

61

……Tentang hal ini harus disesuaikan dengan penyebutan yang telah ditentukan

dalam UU No. 19 Tahun1960, Keppres No. 52 tahun 1990.

7. a. Identitas Penggugat harus dicantumkan secara lengkap dalam surat gugatan

sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 56 UU No. 5 Tahun1986.

b. Untuk memudahkan penanganan kasus-kasus dan demi keseragaman model

surat gugatan harus disebutkan terlebih dahulu nama dari pihak Penggugat

pribadi (in person) dan baru disebutkan nama kuasa yang mendampingi,

sehingga dalam register perkara akan tampak jelas siapa pihak-pihak yang

berperkara senyatanya.

c. Penelitian administratisi supaya dilakukan secara formal tentang bentuk dan isi

gugatan sesuai Pasal 56 dan tidak menyangkut segi materiil gugatan. Namun

dalam tahap ini Panitera harus memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya dan

dapat meminta kepada pihak untuk memperbaiki yang dianggap perlu. Sekalipun

demikian, Panitera tidak berhak menolak pendaftaran perkara tersebut dengan

dalih apapun juga yang berkaitan dengan materi gugatan.

8. Pendaftaran perkara di tingkat pertama dan banding dimasukkan dalam register

setelah yang bersangkutan membayar uang muka atau panjar biaya perkara yang

ditaksir oleh panitera sesuai Pasal 59 sekurang-kurangnya sebesar Rp 50.000,00

(lima puluh ribu rupiah).b.Dalam perkara yang diajukan melalui pos, panitera

harus memberi tahu tentang pembayaran uang muka kepada penggugat dengan

diberi waktu paling lama 6 (enam) bulan bagi Penggugat itu untuk memenuhi

dan kemudian diterima di Kepaniteraan Pengadilan, terhitung sejak

dikirimkannya surat pemberitahuan tersebut dan uang muka biaya perkara belum

diterima di Kepaniteraan, maka perkara Penggugat tidak akan

didaftar.c.Walaupun gugatan yang dikirim melalui pos selama masih belum

dipenuhi pembayaran uang muka biaya perkara dianggap sebagai surat biasa,

akan tetapi kalau sudah jelas merupakan surat gugatan, maka harus tetap

disimpan di Kepaniteraan Muda Bidang Perkara dan harus dicatat dalam Buku

Bantu Register dengan mendasar pada tanggal diterimanya gugatan tersebut,

agar dengan demikian ketentuan tenggang waktu dalam Pasal 55 tidak

terlampaui.

9. Dalam hal Penggugat bertempat tinggal jauh dari PTUN dimana ia akan

mendaftarkan gugatannya, maka tentang pembayaran uang muka biaya perkara

dapat ditempuh dengan cara :

Page 64: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

62

1. Panjar biaya perkara dapat dibayarkan melalui PTUN mana gugatan diajukan

yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Ongkos kirim ditanggung penggugat

di luar panjar biaya perkara.

2. Panjar biaya perkara dikirim langsung kepada PTUN dimana ia mendaftarkan

gugatannya.

10. a. Dalam hal suatu pihak didampingi kuasa, maka bentuk Surat Kuasa Khusus

dengan materai secukupnya, dan Surat Kuasa Khusus yang diberi cap jempol

haruslah dikuatkan (waarmerking) oleh pejabat yang berwenang.

b. Surat Kuasa Khusus bagi pengacara/advokat tidak perlu dilegalisir.

c. Dalam pemberian kuasa dibolehkan adanya substitusi tetapi dimungkinkan

pula adanya kuasa insidentil.

d. Surat kuasa tidak perlu didaftarkan di Kepaniteraan PTUN.

11. Untuk memudahkan pemeriksaan perkara selanjutnya maka setelah suatu

perkara didaftarkan dalam register dan memperoleh nomor perkara, oleh staf

kepaniteraan dibuatkan resume gugatan terlebih dahulu sebelum diajukan

kepada Ketua Pengadilan, dengan bentuk formal yang isinya pada pokoknya

sebagai berikut :

a. Siapa subyek gugatan, dan apakah penggugat maju sendiri ataukah diwakili

oleh Kuasa.

b. Apa yang menjadi obyek gugatan, dan apakah obyek gugatan tersebut

termasuk dalam pengertian Keputusan TUN yang memenuhi unsur Pasal 1

angka 3 UU No. 5 Tahun 1986.

c. Apakah yang menjadi alasan-alasan gugatan, dan apakah alasan tersebut

memenuhi unsur Pasal 53 ayat 2 huruf a, b, dan c UU No. 5 Tahun 1986.

(Setelah keluarnya UU No. 9 Tahun 2004 alasan gugatan mendasarkan pada

Pasal 53 ayat 2 huruf a dan b UU No. 9 Tahn 2004).

d. Apakah yang menjadi petitum atau isi gugatan, yaitu hanya pembatalan

Keputusan TUN saja, ataukah ditambah pula dengan tuntutan ganti rugi

dan/atau rehabilitasi.

Untuk penelitian syarat-syarat formal gugatan, Panitera atau staf Kepaniteraan

dapat memberikan catatan atas gugatan tersebut, untuk disampaikan kepada Ketua

Pengadilan untuk ditindaklanjuti dengan Prosedur Dismissal;

Page 65: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

63

2. Proses Dismissal

Setelah Penelitian Administrasi, Ketua melakukan proses dismissal, berupa prosses untuk

meneliti apakah gugatan yang diajukan penggugat layak dilanjutkan atau tidak.

Pemeriksaan Disimissal, dilakukan secara singkat dalam rapat permusyawaratan oleh ketua

dan ketua dapat menunjuk seorang hakim sebagai reporteur (raportir). Dalam Prosedur

Dismissal Ketua Pengadilan berwenang memanggil dan mendengar keterangan para pihak

sebelum menentukan penetapan disimisal apabila dipandang perlu.Ketua Pengadilan

berwenang memutuskan dengan suatu penetapan yang dilengkapi dengan pertimbangan-

pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan itu dinyatakan tidak diterima atau tidak

berdasar, dalam hal :

a. Pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan.

b. Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh

penggugat sekalipun ia telah diberitahu dan diperingatkan.

c. Gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak.

d. Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh Keputusan TUN

yang digugat.

e. Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya.Dalam hal adanya

petitum gugatan yang nyata-nyata tidak dapat dikabulkan, maka kemungkinan

ditetapkan dismissal terhadap bagian petitum gugatan tersebut. Hal ini dalam praktek

tidak pernah dilakukan karena adanya perbaikan gugatan dalam pemeriksaan

persiapan.Penetapan Dismissal ditandatangani oleh ketua dan panitera/wakil panitera

(wakil ketua dapat pula menandatangani penetapan dismissal dalam hal ketua

berhalangan).Penetapan Ketua Pengadilan tentang dismissal proses yang berisi

gugatan penggugat tidak diterima atau tidak berdasar, diucapkan dalam rapat

permusyawaratan sebelum hari persidangan ditentukan terlebih dahulu memanggil

kedua belah pihak untuk didengar keterangannya.Berdasarkan Surat MARI No.

222/Td.TUN/X/1993 tanggal 14 Oktober 1993 Perihal : Juklak bahwa agar ketua

pengadilan tidak terlalu mudah menggunakan Pasal 62 tersebut kecuali mengenai

Pasal 62 ayat 1 huruf :

a. Pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang pengadilan.

Pengertian “pokok gugatan” ialah fakta yang dijadikan dasar gugatan atas dasar

fakta tersebut penggugat mendalilkan adanya suatu hubungan hukum tertentu dan

oleh karenanya mengajukan tuntutannya. (Penjelasan Pasal 62 ayat 1 huruf a UU

No5 Tahun 1986).

Page 66: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

64

b. Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya.Terhadap

penetapan dismissal dapat diajukan perlawanan kepada Pengadilan dalam

tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diucapkan. Proses perlawanan

dilakukan secara singkat, serta setidak-tidaknya Penggugat/Pelawan maupun

Tergugat/Terlawan didengar dalam persidangan tersebut.Berdasarkan Surat

MARI No. 224/Td.TUN/X/1993 tanggal 14 Oktober 1993 Perihal : Juklak,

diatur mengenai Prosedur perlawanan- Pemeriksaan terhadap perlawanan

atas penetapan dismissal (Pasal 62 ayat 3 sd. 6 UU No.5/1986) tidak perlu

sampai memeriksa materi gugatannya seperti memeriksa bukti-bukti, saksi-

saksi, ahli, dsb. Sedangkan penetapan dismissal harus diucapkan dalam sidang

yang terbuka untuk umum. Pemeriksaan gugatan perlawanan dilakukan secara

tertutup, akan tetapi pengucapan putusannya harus diucapkan dalam sidang

yang terbuka untuk umum. Terhadap perlawanan yang dinyatakan benar maka

dimulailah pemeriksaan terhadap pokok perkaranya mulai dengan pemeriksaan

persiapan dan seterusnya. Majelis yang memeriksa pokok perkaranya adalah

Majelis yang sama dengan yang memeriksa gugatan perlawanan tersebut tetapi

dengan penetapan Ketua Pengadilan. Jadi tidak dengan secara otomatis. Dalam

hal perlawanan tersebut dibenarkan oleh Pengadilan maka penetapan dismissal

itu gugur demi hukum dan pokok gugatan akan diperiksa, diputus, dan

diselesaikan menurut acara biasa. Terhadap putusan mengenai perlawanan itu

tidak dapat digunakan upaya hukum. Baik upaya hukum biasa maupun upaya

hukum luar biasa. Apabila pihak Pelawan mengajukan permohonan banding

atau upaya hukum lainnya, maka Panitera berkewajiban membuat akte

penolakan banding atau upaya hukum lainnya.

3. Pemeriksaan Persiapan

Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Hakim wajib mengadakan pemeriksaan

persiapan untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas. Tujuan pemeriksaan persiapan

adalah untuk mematangkan perkara. Segala sesuatu yang akan dilakukan dari jalan

pemeriksaan tersebut diserahkan kearifan dan kebijaksanaan ketua majelis. Oleh karena itu

dalam pemeriksaan persiapan memanggil penggugat untuk menyempurnakan gugatan dan

atau tergugat untuk dimintai keterangan/ penjelasan tentang keputusan yang digugat, tidak

selalu harus didengar secara terpisah. Pemeriksaan persiapan dilakukan di ruangan

musyawarah dalam sidang tertutup untuk umum, tidak harus di ruangan sidang, bahkan

Page 67: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

65

dapat pula dilakukan di dalam kamar kerja hakim tanpa toga. Pemeriksaan persiapan dapat

pula dilakukan oleh hakim anggota yang ditunjuk oleh ketua majelis sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh ketua majelis. Maksud Pasal 63 ayat (2) b tidak

terbatas hanya kepada Badan/Pejabat TUN yang digugat, tetapi boleh juga terhadap siapa

saja yang bersangkutan dengan data-data yang diperlukan untuk mematangkan perkara itu.

Dalam pemeriksaan persiapan sesuai dengan ketentuan Pasal 63 UU No. 5 Tahun 1986 dan

Surat Edaran (SEMA No. 2 Tahun1991) serta Juklak MARI (Juklak MARI

No.052/Td.TUN/III/1992 tanggal 24 Maret 1992), (Surat MARI No. 223/Td.TUN/ X/

1993 tanggal 14-10-1993 tentang Juklak), (Surat MARI No. 224 /Td.TUN/X/1993 tanggal

14-10-1993 tentang Juklak). Majelis Hakim berwenang untuk :

Wajib memberi nasehat kepada penggugat untuk memperbaiki gugatan dan melengkapi

dengan data yang diperlukan dalam jangka waktu tiga puluh hari.

Dapat meminta penjelasan kepada Badan atau Pejabat TUN yang bersangkutan, demi

lengkapnya data yang diperlukan untuk gugatan itu. Wewenang Hakim ini untuk

mengimbangi dan mengatasi kesulitan seseorang sebagai Penggugat dalam mendapatkan

informasi atau data yang diperlukan dari Badan atau Pejabat TUN mengingat bahwa

penggugat dan Badan atau Pejabat TUN kedudukannya tidak sama. Dapat pula melakukan

acara mendengarkan keterangan-keterangan dari Pejabat TUN lainnya atau mendengarkan

keterangan siapa saja yang dipandang perlu oleh hakim serta mengumpulkan surat-surat

yang dianggap perlu oleh hakim.

Dalam kenyataan Keputusan TUN yang hendak disengketakan itu mungkin tidak ada dalam

tangan penggugat. Dalam hal keputusan itu ada padanya, maka untuk kepentingan

pembuktian ia seharusnya melampirkannya pada gugatan yang ia ajukan. Tetapi apabila

penggugat yang tidak memiliki Keputusan TUN yang bersangkutan tentu tidak mungkin

melampirkan pada gugatan terhadap keputusan yang hendak disengketakan itu. Untuk itu,

Hakim dapat meminta kepada Badan/Pejabat TUN yang bersangkutan untuk mengirimkan

kepada Pengadilan Keputusan TUN yang sedang disengketakan itu. Dengan kata “sedapat

mungkin” tersebut ditampung semua kemungkinan, termasuk apabila tidak ada keputusan

yang dikeluarkan menurut ketentuan Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1986.

Pemeriksaan persiapan terutama dilakukan untuk menerima bukti-bukti dan surat-surat yang

berkaitan. Dalam hal adanya tanggapan dari Tergugat, tidak dapat diartikan sebagai replik

dan duplik. Bahwa untuk itu harus dibuat berita acara pemeriksaan persiapan.

Page 68: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

66

Mencabut “Penetapan Ketua PTUN tentang penundaan pelaksanaan Keputusan TUN”

apabila ternyata tidak diperlukan. ·

Dalam tahap pemeriksaan persiapan juga dapat dilakukan pemeriksaan setempat. Majelis

Hakim dalam melakukan pemeriksaan setempat tidak selalu harus dilaksanakan lengkap,

cukup oleh salah seorang anggota yang khusus ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan

setempat. Penugasan tersebut dituangkan dalam bentuk penetapan.

Kalau gugatan dari Penggugat dinilai oleh Hakim sudah sempurna maka tidak perlu diadakan

perbaikan gugatan. ·

Majelis Hakim juga harus menyarankan kepada penggugat untuk memperbaiki petitum gugatan

yang sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 53 tentang petitum gugatan dan dalam Pasal 97

ayat 7 tentang putusan pengadilan, maka untuk keseragaman bunyi amar putusan adalah

sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan penggugat.

2. Menyatakan batal keputusan TUN yang disengketakan yang dikeluarkan oleh nama intansi

atau nama Badan/Pejabat TUN tanggal… Nomor….perihal….atau menyatakan tidak sah

keputusan TUN yang disengketakan yang dikeluarkan oleh nama instansi atau nama

Badan/Pejabat TUN, tanggal ….nomor…perihal…).

Selanjutnya diikuti amar berupa mewajibkan atau memerintahkan Tergugat untuk mencabut

Keputusan TUN yang disengketakan. Untuk itu didalam praktek masih adanya putusan yang

sifatnya deklaratoir (Menyatakan batal atau tidak sah saja) , tidak diikuti amar selanjutnya

berupa :Mewajibkan atau Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Keputusan TUN yang

disengketakan.

Tenggang waktu 30 hari untuk perbaikan gugatan dalam fase pemeriksaan persiapan,

janganlah diterapkan secara ketat sesuai bunyi penjelasan Pasal 63 ayat 3 UU No. 5 Tahun

1986. Tenggang waktu 30 hari tersebut tidak bersifat memaksa maka hakim tentu akan berlaku

bijaksana dengan tidak begitu saja menyatakan bahwa gugatan penggugat tidak dapat diterima

kalau penggugat baru satu kali diberi kesempatan untuk memperbaiki gugatannya. (Penjelasan

Pasal 63 ayat 3 UU No. 5 Tahun1986).Dalam pemeriksaan perkara dengan acara cepat tidak

ada pemeriksaan persiapan. Setelah ditunjuk Hakim tunggal, langsung para pihak dipanggil

untuk persidangan.

Page 69: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

67

4. Persidangan

Dalam pemeriksaan persidangan ada dengan acara biasa dan acara cepat (Pasal 98 dan 99

UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004).Ketua Majelis/Hakim memerintahkan

panitera memanggil para pihak untuk pemeriksaan persidangan dengan surat tercatat.

Jangka waktu antara pemanggilan dan hari sidang tidak boleh kurang dari enam hari,

kecuali dalam hal sengketa tersebut harus diperiksa dengan acara cepat. Panggilan

terhadap pihak yang bersangkutan dianggap sah, apabila masing-masing telah menerima

surat panggilan yang dikirim dengan surat tercatat.Surat panggilan kepada tergugat disertai

sehelai salinan gugatan dengan pemberitahuan bahwa gugatan itu dapat dijawab dengan

tertulis.

Apabila dipandang perlu Hakim berwenang memerintahkan kedua belah pihak yang

bersengketa datang menghadap sendiri ke persidangan, sekalipun sudah diwakili oleh seorang

kuasa.Dalam menentukan hari sidang, Hakim harus mempertimbangkan jauh dekatnya tempat

tinggal kedua belah pihak dari tempat persidangan.Dalam pemeriksaan dengan acara biasa,

Pengadilan memeriksa dan memutus sengketa TUN dengan tiga orang Hakim, sedangkan

dengan acara cepat dengan Hakim Tunggal. Pengadilan bersidang pada hari yang ditentukan

dalam surat panggilan. Pemeriksaan sengketa TUN dalam persidangan dipimpin oleh Hakim

Ketua Sidang. Hakim Ketua Sidang wajib menjaga supaya tata tertib dalam persidangan tetap

ditaati setiap orang dan segala perintahnya dilaksanakan dengan baik. Untuk keperluan

pemeriksaan, Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum.

Apabila Majelis Hakim memandang bahwa sengketa yang disidangkan menyangkut

ketertiban umum atau keselamatan negara, persidangan dapat dinyatakan tertutup untuk umum,

namun putusan tetap diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum.Dalam hal

penggugat atau kuasanya tidak hadir di persidangan pada hari pertama dan pada hari yang

ditentukan dalam panggilan kedua tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, meskipun

setiap kali dipanggil dengan patut, gugatan dinyatakan gugur, dan penggugat harus membayar

biaya perkara. Setelah gugatan penggugat dinyatakan gugur, penggugat berhak memasukkan

gugatannya sekali lagi sesudah membayar uang muka biaya perkara.

Dalam hal tergugat atau kuasanya tidak hadir di persidangan dua kali sidang berturut-turut

dan atau tidak menanggapi gugatan tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan meskipun

setiap kali telah dipanggil dengan patut, maka Hakim Ketua Sidang dengan surat penetapan

meminta atasan tergugat memerintahkan tergugat hadir dan atau menanggapi gugatan. Dalam

Page 70: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

68

hal setelah lewat dua bulan sesudah dikirimkan dengan surat tercatat penetapan tersebut tidak

diterima berita baik dari atasan tergugat maupun dari tergugat, maka Hakim Ketua Sidang

menetapkan hari sidang berikutnya dan pemeriksaan sengketa dilanjutkan menurut acara biasa,

tanpa hadirnya tergugat.

Putusan terhadap pokok gugatan dapat dijatuhkan hanya setelah pemeriksaan mengenai

segi pembuktiannya dilakukan secara tuntas.Dalam hal terdapat lebih dari seorang tergugat dan

seorang atau lebih diantara mereka atau kuasanya tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan, pemeriksaan sengketa itu dapat ditunda sampai hari sidang yang

ditentukan Hakim Ketua Sidang.Penundaan sidang itu diberitahukan kepada pihak yang hadir,

sedang terhadap pihak yang tidak hadir oleh Hakim Ketua Sidang diperintahkan untuk

dipanggil sekali lagi. Apabila pada hari penundaan sidang tersebut tergugat atau kuasanya

masih ada yang tidak hadir, sidang dilanjutkan tanpa kehadirannya.Pemeriksaan sengketa

dimulai dengan membacakan isi gugatan dan surat yang memuat jawaban oleh Hakim Ketua

Sidang dan jika tidak ada surat jawaban, pihak tergugat diberi kesempatan untuk mengajukan

jawabannya. Hakim Ketua Sidang memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk

menjelaskan seperlunya hal yang diajukan oleh mereka masing-masing. Penggugat dapat

mengubah alasan yang mendasari gugatannya hanya sampai dengan replik, asal disertai alasan

yang cukup serta tidak merugikan kepentingan tergugat, dan hal tersebut harus

dipertimbangkan dengan seksama oleh Hakim. Tergugat dapat mengubah alasan yang

mendasari jawabannya hanya sampai dengan duplik, asal disertai alasan yang cukup serta tidak

merugikan kepentingan penggugat dan hal tersebut harus dipertimbangkan dengan seksama

oleh Hakim.

Penggugat dapat sewaktu-waktu mencabut gugatannya sebelum tergugat memberikan

jawaban. Apabila tergugat sudah memberikan jawaban atas gugatan itu, pencabutan gugatan

oleh penggugat akan dikabulkan oleh pengadilan hanya apabila disetujui tergugat.Eksepsi

tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan, dan

meskipun tidak ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan, apabila hakim mengetahui

hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili

sengketa yang bersangkutan.

Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan diajukan sebelum disampaikan jawaban

atas pokok sengketa, dan eksepsi tersebut harus diputus sebelum pokok sengketa diperiksa.

Eksepsi lain yang tidak mengenai kewenangan Pengadilan hanya dapat diputus bersama

Page 71: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

69

dengan pokok perkara.Demi kelancaran pemeriksaan sengketa, Hakim Ketua Sidang berhak di

dalam sidang memberikan petunjuk kepada para pihak yang bersengketa mengenai upaya

hukum dan alat bukti yang dapat digunakan oleh mereka dalam sengketa.

Ketentuan ini menunjukkan bahwa peranan hakim ketua sidang dalam proses pemeriksaan

sengketa TUN adalah aktif dan menentukan serta memimpin jalannya persidangan agar

pemeriksaan tidak berlarut-larut.

Oleh karena itu, cepat atau lambatnya penyelesaian sengketa tidak semata-mata

bergantung pada kehendak para pihak, melainkan Hakim harus selalu memperhatikan

kepentingan umum yang tidak boleh terlalu lama dihambat oleh sengketa itu.Hakim

menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian, dan

untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan

keyakinan hakim. Pasal 107 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 mengatur

ketentuan dalam rangka usaha menemukan kebenaran materil. Berbeda dengan sistem hukum

pembuktian dalam hukum acara Perdata, maka dengan memperhatikan segala sesuatu yang

terjadi dalam pemeriksaan tanpa bergantung pada fakta dan hal yang diajukan oleh para pihak,

Hakim Peratun dapat menentukan sendiri :

1. Apa yang harus dibuktikan.

2. Siapa yang harus dibebani pembuktian hal apa saja yang harus dibuktikan oleh hakim

sendiri.

3. Alat bukti mana saja yang diutamakan untuk dipergunakan dalam pembuktian.

4. Kekuatan pembuktian bukti yang telah diajukan.

Alat bukti terdiri dari : Surat atau tulisan, Keterangan ahli, Keterangan saksi, Pengakuan para

pihak, Pengetahuan hakim. Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan.

Untuk kepentingan pemeriksaan dan apabila Hakim Ketua Sidang memandang perlu ia

dapat memerintahkan pemeriksaan terhadap surat yang dipegang oleh Pejabat TUN, atau

pejabat lain yang menyimpan surat, atau meminta penjelasan dan keterangan tentang sesuatu

yang bersangkutan dengan sengketa. Hakim Ketua Sidang dapat memerintahkan pula supaya

surat tersebut diperlihatkan kepada Pengadilan dalam persidangan yang akan ditentukan untuk

keperluan itu.

Page 72: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

70

Apabila surat itu merupakan bagian dari sebuah daftar, sebelum diperlihatkan oleh

penyimpannya dibuat salinan surat itu sebagai ganti yang asli selama surat yang asli belum

diterima kembali dari pengadilan.Pemeriksaan saksi di persidangan dipanggil ke dalam ruang

sidang seorang demi seorang menurut urutan yang dipandang sebaik-baiknya oleh Hakim

Ketua Sidang. Saksi yang sudah diperiksa harus tetap di dalam ruang sidang kecuali jika hakim

ketua sidang menganggap perlu mendengar saksi yang lain di luar hadirnya saksi yang telah

didengar itu misalnya apabila saksi lain yang akan diperiksa itu berkeberatan memberikan

keterangan dengan tetap hadirnya saksi yang telah didengar.Atas permintaan salah satu pihak

atau karena jabatannya, Hakim Ketua Sidang dapat memerintahkan seorang saksi untuk

didengar dalam persidangan.Pejabat yang dipanggil sebagai saksi wajib datang sendiri di

persidangan. Biaya perjalanan pejabat yang dipanggil sebagai saksi di Pengadilan tidak

dibebankan sebagai biaya perkara.

Apabila saksi tidak datang tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan meskipun

telah dipanggil dengan patut dan hakim mempunyai cukup alasan untuk menyangka bahwa

saksi sengaja tidak datang, Hakim Ketua Sidang dapat memberi perintah supaya saksi dibawa

oleh polisi ke persidangan. Menjadi saksi adalah satu kewajiban hukum setiap orang. Orang

yang dipanggil menghadap sidang Pengadilan untuk menjadi saksi tetapi menolak kewajiban

itu dapat dipaksa untuk dihadapkan di persidangan dengan bantuan polisi. Seorang saksi yang

tidak bertempat tinggal di daerah hukum pengadilan yang bersangkutan tidak diwajibkan

datang di Pengadilan tersebut tetapi pemeriksaan saksi itu dapat diserahkan kepada Pengadilan

yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman saksi. Ketua Pengadilan yang

mendelegasikan wewenang pemeriksaan saksi tersebut mencantumkan dalam penetapannya

dengan jelas hal atau persoalan yang harus ditanyakan kepada saksi oleh Pengadilan yang

diserahi delegasi wewenang tersebut.Dari pemeriksaan saksi tersebut dibuat berita acara yang

ditandatangani oleh Hakim dan Panitera Pengadilan yang kemudian dikirimkan kepada

Pengadilan yang memberikan delegasi wewenang di atas.

1). Pada setiap pemeriksaan, panitera harus membuat berita acara sidang yang memuat

segala sesuatu yang terjadi dalam sidang.

2). Berita acara sidang ditandatangani oleh hakim ketua sidang dan panitera. Apabila salah

seorang dari mereka berhalangan, maka hal itu dinyatakan dalam berita acara tersebut

.Apabila hakim ketua sidang dan panitera berhalangan menandatangani maka berita acara

ditandatangani oleh ketua pengadilan dengan menyatakan berhalangannya hakim ketua

sidang dan panitera tersebut.Apabila suatu sengketa tidak dapat diselesaikan pada suatu

Page 73: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

71

hari persidangan, pemeriksaan dilanjutkan pada hari persidangan berikutnya. Lanjutan

sidang harus diberitahukan kepada kedua belah pihak, dan bagi mereka pemberitahuan

ini disamakan dengan panggilan. Dalam hal salah satu pihak yang datang pada hari

persidangan pertama ternyata tidak datang pada hari persidangan selanjutnya Hakim

Ketua Sidang menyuruh memberitahukan kepada pihak yang tidak hadir tentang waktu,

hari, dan tanggal persidangan berikutnya. (Pasal 95 UU No. 5 Tahun1986 jo UU No. 9

Tahun 2004).Dalam hal pemeriksaan sengketa sudah diselesaikan, kedua belah pihak

diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat yang terakhir berupa kesimpulan

masing-masing.

5. Putusan

Setelah kedua belah pihak mengemukakan kesimpulan, maka Hakim Ketua Sidang

menyatakan bahwa sidang ditunda untuk memberikan kesempatan kepada Majelis Hakim

bermusyawarah dalam ruangan tertutup untuk mempertimbangkan segala sesuatu guna

putusan sengketa tersebut.Putusan dalam musyawarah majelis yang dipimpin oleh Hakim

Ketua Majelis merupakan hasil permufakatan bulat, kecuali setelah diusahakan dengan

sungguh-sungguh tidak dapat dicapai permufakataan bulat, putusan diambil dengan suara

terbanyak.

Apabila musyawarah majelis tersebut tidak dapat menghasilkan putusan,

permusyawaratan ditunda sampai musyawarah majelis berikutnya. Apabila dalam

musyawarah majelis berikutnya tidak dapat diambil suara terbanyak, maka suara terakhir

Hakim Ketua Majelis yang menentukan.Putusan Pengadilan dapat dijatuhkan pada hari itu

juga dalam sidang yang terbuka untuk umum atau ditunda pada hari lain yang harus

diberitahukan kepada kedua belah pihak.Putusan Pengadilan harus diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum. Apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak hadir pada

waktu putusan pengadilan diucapkan, atas perintah Hakim Ketua Sidang salinan putusan itu

disampaikan dengan surat tercatat kepada yang bersangkutan.

Tidak diucapkannya putusan dalam sidang terbuka untuk umum mengakibatkan

putusan Pengadilan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.Putusan pengadilan

harus memuat dan memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Kepala putusan yang berbunyi : “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN

YANG MAHA ESA”;

b. nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat kedudukan para pihak;

Page 74: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

72

c. ringkasan gugatan dan jawaban tergugat yang jelas;

d. pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi dalam

persidangan selama sengketa itu diperiksa;

e. alasan hukum yang menjadi dasar putusan;

f. amar putusan tentang sengketa dan biaya perkara;

g. hari, tanggal putusan, nama hakim yang memutus, nama panitera, serta keterangan hadir

atau tidak hadirnya para pihak. (Pasal 109 UU No.5 Tahun 1986 UU No. 9 Tahun 2004).

Tidak terpenuhinya salah satu ketentuan dalam syarat putusan tersebut, dapat menyebabkan

batalnya putusan Pengadilan.Dalam Pasal 97 ayat (7), (8), (9) UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No.

9 Tahun 2004 mengenai putusan yaitu :

(1) Putusan pengadilan dapat berupa :

a. Gugatan penggugat ditolak.

b. Gugatan penggugat dikabulkan.

c. Gugatan penggugat tidak diterima.

d. Gugatan penggugat gugur.

(2) Dalam hal gugatan dikabulkan, maka dalam putusan pengadilan dapat ditetapkan

kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan atau Pejabat TUN.

(3) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) dapat disertai pembebanan ganti rugi

berupa :

a. Pencabutan keputusan TUN yang bersangkutan atau

b. Pencabutan keputusan TUN yang bersangkutan dan penerbitan keputusan TUN yang

baru; atau

c. Penerbitan keputusan TUN dalam hal gugatan didasarkan pada Pasal 3.

(4) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (9) dapat disertai pembebanan ganti rugi.

(5) Dalam hal putusan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) menyangkut

kepegawaian, maka disamping kewajiban sebagaimana dimaksud dalam (9) dan ayat (10)

dapat disertai pemberian rehabilitasi.

Bagi pihak yang tidak sependapat dengan Putusan PTUN dapat mengajukan upaya

hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) dalam tenggang

waktu 14 hari setelah putusan PTUN diberitahukan secara sah.

Page 75: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

73

C. Rangkuman

Upaya administratif diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman

disiplin dan tidak menerima keputusan tersebut karena dirasa keputusan tersebut tidak

mencerminkan rasa keadilan bahkan dianggap bukan sebagai pembinaan. Olehynya setiap

PNS diberikan upaya administratif baik dalam bentuk keberatan maupun banding

administratif.

Keberatan dapat ditempuh apabila hukuman disiplin yang dijatuhi kepada PNS selain

pemberhentian, baik pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri maupun

pemberhentian tidak dengan hormat.. Keberatan atas hukuman disiplin ditujukan kepada

atasan pejabat yang berwenang menghukum sedangkan banding administratif di tujukan

kepada Badan Pertimbaangan Kepegawaian

D. Latihan

1. Jelaskan pengetian upaya adminstratif

2. Apakah yang dimaksud dengan keberatan dan banding administrative

3. Sebutkan hukuman disiplin yang tidak dapat diajukan keberatan

4. Sebutkan hukuman disiplin yang daapat diajukan keberatan

5. Jelaskan tata cara pengajuan keberatan kepada atasan pejabat yang berwenang menghuku

Page 76: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

74

BAB VII

BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

A. Berlakunya Keputusan Hukuman Disiplin

1. Hukuman disiplin yang berlaku sejak tanggal keputusan ditetapkan yang dijatuhkan

oleh :

a. Presiden

b. Pejabat Pembina Kepagawaian untuk jenis hukuman disiplin :

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis

3. Pernyataan tidak puas secara tertulis

4. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

5. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

6. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

7. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

8. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, dan

9. Pembebasan dari jabatan

c. Gubernur selaku wakil pemerintah untuk jenis hukuman

disiplin :

1. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

2. Pembebasan dari jabatan

d. Kepala Perwakilan RI untuk jenis hukuman disiplin berupa :

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis

3. Pernyataan tidak puas secara tertulis

4. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

5. Pembebasan dari jabatan

e. Pejabat yang berwenang menghukum

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis

3. Pernyataan tidak puas secara tertulis

Page 77: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

75

2. Hukuman disiplin berlaku pada hari ke 15 (lima belas) dan tanggal ditetapkan

keputusan apabila diajukan keberatan yang dijatuhkan oleh :

a. Pejabat struktural eselon I sampai eselon IV berupa :

1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

2. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

b. Eselon II yang atasan langsungnya PPK atau eselon I yang atasan langsungnya

bukan PPK berupa penundaan kenaikan gaji berkala

B. Hapusnya Kewajiban Menjalani Hukuman Disiplin :

1. PNS yang mencapai batas usia pensiun atau meninggal dunia pada saat menjalani

hukuman disiplin dianggap telah selesai menjalani hukuman disiplin dan diberhentikan

dengan hormat :

a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

d. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

2. PNS yang meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya adminstrasi

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

3. PNS yang mencapai batas usia pensiun sebelum ada keputusan atas keberatan,

dianggap telah selesai menjalani hukuman disiplin dan diberhentikan dengan hormat

4. PNS yang sedang mengajukan banding administrastif dan telah mencapai batas usia

pensiun , apabila meninggal dunia maka yang bersangkutan diberhentikan dengan

hormat sebagai PNS . Dalam hal PNS sebelumnya dijatuhi hukuman disiplin berupa

pemberhentian dengan tidak hormat, maka keputusannya ditinjau kembali oleh pejabat

yang berwenang dan menjadi keputusan pemberhentian dengan hormat.

C. Hak-hak kepegawaian

1. PNS yang meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya administratif,

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan diberikan hak-hak kepegawaiannya

berdasarkan ketentuan peraturan-perundang-undangan

2. PNS yang mencapai batas usia pensiun sebelum ada keputusan atas keberatan,

dianggap telah selesai menjalani hukuman disiplin dan diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS serta diberikan hak-hak kepegawaiannya

Page 78: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

76

3. PNS yang sedang mengajukan banding administratif dan telah mencapai batas usia

pensiun apabila meninggal dunia maka yang bersangkutan diberhentikan dengan

hormat sebagai PNS dan diberikan hak-hak kepegawaian

4. PNS yang mencapai batas usia pensiun sebelum ada keputusan atas banding

admnistratif, diberhentikan pembayaran gajinya sampai ditetapkannya keputusan

banding administratif

D. Rangkuman

Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum

mempunyai masa berlakunya sesuai ketentuan yang telah diatur oleh Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010

tentang ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. Hukuman

disiplin yang dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk hukuman disiplin yang

dapat diajukan keberatan adalah setelah 14 hari apabila tidak diajukan keberatan, jika

diajukan keberatan dapat berlaku setelah keputusan hukuman disiplin tersebut

mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

E. Latihan

1. Sebutkan hukuman disiplin yang berlaku sejak tanggal di tetapkan

2. Sebutkan hukuman disiplin yang berlaku pada hari ke 15 apabila tidak ada banding

administrasi

3. Bagaimana hukuman disiplin yang sedang menjalani oleh PNS yang mencapai batas

usia pensiun

4. Bagaimana hukuman disiplin yang sedang dijalani kemudian PNS tersebut meninggal

dunia

Page 79: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

77

BAB VIII

HAL-HAL PENTING

A. Ketentuan Lain-Lain

Pada Bab VII pasal 49 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 diatur tentang

ketentuan penutup, dan ketentuan lain-lain pada Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun

2010 , maka pada modul ini penulis melihat beberapa ketentuan tersebut menjadi

perhatian serius bagi pejabat Pembina kepegawaian maupun pejabat yang berwenang

menghukum antara lain :

1. Apabila seorang PNS diusulkan dijatuhi hukuman disiplin berupa pemindahan dalam

rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, terlebih dahulu memperhatikan

jabatan yang lowong dan kompetensinya

2. PNS yang sedang mengajukan upaya administrasi tidak diberikan kenaikan pangkat

dan/atau sedang mengajukan upaya administrasi tidak diberikan kenaikan pangkat

dan/atau kenaikan gaji berkala sampai ditetapkannya keputusan yang mempunyai

kekuatan hukum yang tetap

3. PNS yang sedang proses pemeriksaan karena diduga melakukan pelaanggaran

disiplin atau sedang mengajukan upaya administrasi tidak dapat disetujui pindah

instansi

4. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga melakukaan

pelanggaraan disiplin tidak dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya

5. PNS yang sedang menjalani hukuman disiplin tidak boleh dipertimbangkan kenaikan

pangkatnya dan kenaikan gaji berkalanya

6. Hasil pemeriksaan pihak yang berwajib dan unsur pengawas dapat digunakan

sebagaai bahan untuk melakukan pemeriksaan atau melengkapi berita acara

pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin

7. Surat panggilan, berita acara pemeriksaan, surat keputusan dan bahan lain yang

menyangkut hukuman disiplin adalah bersifat rahasia

8. Calon PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan berat dinyatakan tidak

memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS dan diberhentikan dengan hormat

tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat

Page 80: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

78

9. Apabila PNS masih menjalani hukuman disiplin karena melanggar kewajiban masuk

kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja dan melakukan pelanggaran tidak masuk

kerja lagi, maka kepada PNS yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin lebih

berat dan sisa hukuman disiplin yang harus dijalani dianggap selesai dan berlanjut

dengaan hukuman disiplin yang baru ditetapkan

10. Apabila PNS yang sebelumnya dijatuhi hukuman disiplin penurunan pangkat

setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun dan baru menjalani sebagian dari masa

hukuman , apabila yang bersangkutan kemudian dijatuhi hukuman disiplin berupa

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun maka PNS yang

bersangkutan hanya menjalani masa hukuman selama 3 (tiga) tahun ke depan

11. Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuaan jam kerja

dihitung secara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan yaitu mulai bulan

januari sampai dengan bulan desember tahun yang bersangkutan

12. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian

tidak dengan hormat sebagai PNS terhadap pelanggaran disiplin tidak masuk kerja

dan menaati ketentuan jam kerja selama 46 (empat puluh enam) hari atau lebih

didasarkan pertimbangan objektif dari PPK

B. Ketentuan Peralihan

Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 adalah pengganti dari

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980, maka dalam penerapan dilapangan akan

banyak menghadapi permasalahan terutama pada masa peralihan ini, oleh sebab itu,

diaturlah tentang ketentuan peralihan sebagai berikut :

1. Hukuman disiplin yang telah dijatuhkan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010 dan sedang dijalani oleh PNS dinyatakan tetap berlaku

2. Keberatan yang diajukan kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum atau

banding administratif kepada BAPEK sebelum berlakunya Peraaturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010 diselesaikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nonor 30

Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

3. Apabila telah terjadi pelanggaran disiplin dan telah dilakukan pemeriksaan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 dan Surat Edaran Kepala

Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor : 23/SE/1980 tentang Peraturan

Disiplin PNS, maka hasil pemeriksaan tetap berlaku dan proses selanjutnya berlaku

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nonor 53 Tahun 2010 dengan ketentuan :

Page 81: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

79

a. Apabila ketentuan yang dilanggar dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun

1980 terdapat juga dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 maka

penjatuhan hukumannya disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010.

b. Apabila ketentuan yang dilanggar dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun

1980 tidak terdapat secara tegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010, maka untuk menentukan jenis pelanggarannya disesuaikan dengan

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

4. Apabila terjadi pelanggaran disiplin sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor

53 Tahun 2010 dan belum dilakukan pemeriksaan, maka berlaku ketentuan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

5. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

PNS , bagi PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990, dijatuhi salah satu jenis

hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010.

6. Dengan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku ketentuan Pasal 12 Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS sebagaimana telah

diubah dua kali terakhir dengaan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008, bagi

PNS yang meninggalkan tugas secara tidak sah dalam waktu 2 (dua) bulan atau lebih

terus menerus sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010,

maka yang bersangkutan diperiksa dan dijatuhi hukuman disiplin atas pelanggaran

ketentuan masuk kerja dan menaati jam kerja sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

Page 82: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

80

BAB IX

PENDOKUMENTASIAN

Penegakan Disiplin PNS tidak akan berjalan hanya pada sebatas penjatuhan

hukuman disiplin bagi yang melanggar, tetapi penegakan disiplin tidak bisa lepas dari peran

administrasi itu sendiri terutama pendokumentasian.

Pendokumentasian dalam penegakan disiplin dimaksudkan agar tercipta tertib administrasi

bagi pejabat pengelola kepegawaian, karena pendokumentasian ini sifatnya wajib terutama

setiap keputusan hukuman disiplin PNS di lingkungannya.

Pada Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 anak lampiran I-w adalah contoh Kartu

Hukuman Disiplin PNS.

KARTU HUKUMAN DISIPLIN PNS

No JENIS

HUKUMAN

DISIPLIN YG

DIJATUHKAN

KEPUTUSAN KET

PEJABAT NOMOR TANGGAL

1 2 3 4 5 6

Page 83: KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA … · sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta ... kebijakan negara dan pemerintah serta

81

DAFTAR PUSTAKA

Prijadarmanto Soegeng, Kiat Pembinaan Disiplin, PT. Pradiya Paramita, 1987 Jakarta

Kamus Besar bahasa Indonesia

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2004

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian

Surat Mahkama Agung No 222/Td.TUN/X/1993 tanggal 14 Oktober 1993 Tentang Juklak

Pengadilan