KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

22
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT Oleh : Sidik R. Usop Universitas Palangkaraya Presentasi Governors Climate and Forests Meeting Aceh, 18 Mei 2010

description

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT. Oleh : Sidik R. Usop Universitas Palangkaraya Presentasi Governors Climate and Forests Meeting Aceh, 18 Mei 2010. Paradigma Pembangun. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Page 1: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP

MASYARAKAT ADAT

Oleh : Sidik R. Usop

Universitas Palangkaraya

Presentasi Governors Climate and Forests Meeting

Aceh, 18 Mei 2010

Page 2: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Paradigma Pembangun• Paradigma pembangunan pada era otonomi daerah

memposisikan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang secara dinamik dan kreatif didorong untuk terlibat dalam proses pembangunan, sehingga terjadi perimbangan kekuasaan (power sharing) antara pemerintah dan masyarakat.

• Kontrol dari masyarakat terhadap kebijakan dan implementsi kebijakan menjadi sangat penting untuk mengendalikan hak pemerintah untuk mengatur kehidupan masyarakat yang cenderung berpihak kepada pengusaha dengan anggapan bahwa kelompok pengusaha memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan nasional

Page 3: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Amandemen UUD 45 Tahun 2000

• Pasal 18B menyebutkan bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

Page 4: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Kota Palangka Raya

Page 5: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Peta WilayahKabupaten di Prov.Kalteng

Page 6: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Peta Wilayah DAS Kalteng

Page 7: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Lahan Gambut

Page 8: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Kerusakan lingkungan

Page 9: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Situs Budaya

Page 10: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Upara Tiwah

Page 11: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT
Page 12: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT
Page 13: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT
Page 14: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

DATA LAHAN KRITIS DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2006

GERHAN H/L

NO KAB/KOTA Sangat Kritis Kritis Agak Kritis JUMLAH 1 Lamandau 23,326 81,059 184,248 288,633 2 Sukamara 67,009 30,876 61,209 159,094 3 Kotawaringin Barat 35,129 54,678 212,660 302,467

4 Seruyan 356,827 172,799 362,320 891,946 5 Kotawaringin Timur 226,248 406,434 320,614 953,296 6 Katingan 197,729 153,077 227,742 578,548 7 Palangka Raya 34,448 8,163 47,809 90,420 8 Gunung Mas 42,557 184,401 184,276 411,234 9 Pulang Pisau 46,033 73,309 363,625 482,967 10 Kapuas 78,948 130,455 387,325 596,728 11 Murung Raya 1,195,670 192,650 15,652 1,403,972 12 Barito Selatan 21,344 112,910 226,411 360,666 13 Barito Utara 50,876 209,387 78,153 338,415 14 Barito Timur 7,779 289,849 114,836 412,464

2,383,923 2,100,046 2,786,880 7,270,850 JUMLAH

Sumber:BP DAS Kahayan, Kalteng

Page 15: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

KeberlangsunganLingkungan

KeberlangsunganKesejahteraan Masyarakat

Keberlangsungan Ekonomi, Sosial dan budaya

KONSEP MANYALAMAT PETAK DANUM

Kolaborasi Pemikiran, Sikap dan Tindakan dari Semua Pelaku Pembangunan

Page 16: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Kebijakan Pembangunan• Kebijakan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community base

development)

• Ekspolitasi sumberdaya alam yang arif terhadap lingkungan dan hak-hak masyarakat adat

• Penguatan terhadap kelembagaan adat sebagai lembaga peradilan adat maupun sebagai perwakilan masyarakat untuk urusan yang berhubungan dengan adat

• Menempatkan masayarakat sebagai penerima pemanfaat daripada sebagai penerima dampak pembangunan

• Pengembangan infrastruktur yang dapat menembus keterasingan masyarakat ang berada di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (sarana Jalan, listrik, air bersih, pendidikan)

• Mengembangkan fungsi kontrol dari berbagai elemen masyarakat sebagai penyeimbang proses pembangunan yang didorong oleh pemerintah.

Page 17: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Perda No. 16/2008 Tentang Kelembagaan Adat dan Pergub No.13/2009 Tentang Tanah Adat

• Pengakuan,perlindungan dan memperjelas kepemilikan tanah adat

• Memperkuat peran masyarakat adat dalam proses pembangunan

• Mendororong efektifitas kelembagaan adat dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga peradilan adat

• Penghormatan terhadap nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat

• Pemberdayaan masyarakat adat

Page 18: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Hak-hak Masyarakat Adat

• Kriteria Hak masyarakat Adat

• Kriteria hak-hak masyarakat adat yang masih ada dan berkembang dalam masyarakat, dengan penamaan yang bisa berbeda, yaitu :

Page 19: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Hak-Hak Masyarakat Adat

• Eka Malan manan Satiar atau istilah lainya yang sama, yaitu wilayah tempat mencari hasil-hasil hutan non kayu seperti damar, gemor, jelutung, rotan, pantung, tempat berladang dan berburu. Wilayah tersebut dapat pula disebut sebagai wilayah pemanfaatan masyarakat atau wilayah kerja yang berada kurang lebih 5 km dari kiri-kanan tempat pemukiman penduduk.

• Kaleka, yaitu tempat pemukiman leluhur masyarakat adat yang sudah menjadi hutan dan dianggap keramat serta diakui sebagai tanah adat yang bersifat komunal.

• Petak Bahu, yaitu tanah yang sudah digarap untuk perladangan dan telah menjadi hutan yang ditandai dengan tanaman tumbuh di atasnya seperti pohon duren, cempedak, karet dan rotan. Selain itu dapat pula ditujukan oleh para saksi-saksi dari warga masyarakat yang bersangkutan.

Page 20: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Lanjutan hak-hak masyarakat

• Pahewan/Tajahan, yaitu kawasan hutan yang dianggap keramat oleh masyarakat dan tidak boleh diganggu. Merea yang mengganggu akawasan tersebut dianggap melanggar pali dan akan mengali sakit atau kesulitan dalam kehidupannya pada masa yang akan datang.

• Sepan, yaitu tempat berkumpulnya satwa daam kawasan hutan tertentu, karena tempat tersebut mengeluarkan air hangat yang menagndung garam mineral dan disenangi oleh para satwa. Kawasan tersebut juga dianggap keramat oleh penduduk dan tidak boleh iganggu.

• Situs-situs budaya yang berada dalam kawasan hutan atau kawasan pemanfaatan masyarakat yang yang masih memilki keterkaiatan secara emosional dan merupakan identitas suatu masyarakat adat, seperti Sandung, Pantar, sapundu.

Page 21: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Penghormatan terhadap nilai budaya masyarakat adat

• Belom Bahadat : interaksi sosial yang menghargai adat yang berlaku dalam wilayah adat setempat (Keseimbangan Hubungan antar manusia)

• Manyanggar : Upacara adat dalam pembukaan lahan baru (kepedulian dan kehati-hatian dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam.

• Mamapas Lewu : Membersihkan/sucikan, yaitu memulihkan keseimbangan hubungan antar manusia dan hubungan manusia dengan alam.

Page 22: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP MASYARAKAT ADAT

Terima Terima KasihKasih