KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat...

87
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN PELANGGARAN PENGANGKUTAN BATU BARA DI PROVINSI JAMBI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAMBI) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syariah ALFIAN CANIAGO SIP. 162228 PEMBIMBING Dr. Robi’atul Adawiyah, S.H.I., M.H.I Yudi Armansyah, S.Th.I.,M.Hum PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat...

Page 1: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN PELANGGARAN

PENGANGKUTAN BATU BARA DI PROVINSI JAMBI (STUDI KASUS

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAMBI)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Syariah

ALFIAN CANIAGO

SIP. 162228

PEMBIMBING

Dr. Robi’atul Adawiyah, S.H.I., M.H.I

Yudi Armansyah, S.Th.I.,M.Hum

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Nama : Alfian Caniago

NIM : SIP. 162228

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Syariah

Alamat

Jambi, April 2020

Penulis,

Alfian Caniago

SIP. 162228

: Mendalo

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sekripsi yang berjudul Kebijakan

Pemerintah Dalam Pengawasan Pelanggaran Pengangkutan Batu Bara Di

Provinsi Jambi (Studi Kasus Dinas Perhubungan Provinsi Jambi) adalah hasil

karya pribadi saya tidak mengandung plagiarism dan tidak berisi materi yang

dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan

sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmuan.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap untuk

mempertanggungjawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN

Sulthan Thaha Saiifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya proleh dari

skripsi ini.

Page 3: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan
Page 4: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan
Admin
Typewritten text
iv
Page 5: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

v

MOTTO

Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang

memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan

kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,

menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu

menyembah. (QS. Al-Anbiyaa’: 21 ayat 73) 1

1 Al-Anbiyaa’ (21): 73

Page 6: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

vi

ABSTRAK

Nama Alfian Caniago, Nim SIP. 162228. Skripsi ini berjudul Kebijakan

Pemerintah Dalam Pengawasan Pelanggaran Pengangkutan Batu Bara Di Provinsi

Jambi (Studi Kasus Dinas Perhubungan Provinsi Jambi). Sebagai tujuan antaranya

untuk mengetahui mengetahui jenis pelanggaran pengangkutan batubara yang ada

di Provinsi Jambi, untuk mengetahui mengetahui dampak pelanggaran

pengangkutan batubara yang ada di Provinsi Jambi, dan untuk mengetahui

pengawasan yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi pelanggaran

pengangkutan batu bara yang ada di Provinsi Jambi. Skripsi ini menggunakan

pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini penulis memilih observasi partisipan.

Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian

dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Dalam skripsi ini, penulis

menggunakan metode wawancara yang dilakukan kepada subyek dengan menggunakan

dokumntasi catatan lapangan. Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data

yang bersumber dari arsip dan dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai

berikut: (1) terdapat 5 jenis pelanggaran yang sering dilakukan oleh mobil

pengangkutan batubara yaitu, kelebihan tonase, tidak membawa surat-surat, iring-

iringan kendaraan, melanggar jam operasional, dan menggunakan jalur umum. (2)

terdapat 3 dampak akibat pengangkutan batubara diantaranya yaitu, Kerusakan Jalur

Umum, Meresahkan Warga, dan Kecelakaan. Hal itu dikarenakan banyaknya supir

pengangkut batubara yang melanggar aturan yang sudah ditentukan namun kurangnya

penangan yang dilakukan pemerintah dalam menindak. (3) Dinas perhubungan telah

melakukan tugasnya yaitu memberikan sosialisasi dan pengawasan sedangkan dalam

penindakan itu dilakukan oleh pihak kepolisian.

Kata kunci: Pengangkutan Batubara, Dishub Provinsi Jambi

Page 7: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

vii

ABSTRACT

Name is Alfian Caniago, Nim SIP. 162228. This thesis is entitled Government

Policy in Supervision of Coal Transportation Violation in Jambi Province (A Case

Study in the Department of Transportation in Jambi Province). As a goal, among

others, to find out the types of coal transportation violations in Jambi Province, to

find out the impact of coal transportation violations in Jambi Province, and to find

out the supervision conducted by the Government in overcoming coal

transportation violations in Jambi Province. This thesis uses a qualitative

approach, in this study the authors chose participant observation. Participant

observation is an observation technique in which the researcher takes part in the

activities carried out by the object being investigated. In this thesis, the writer uses

the interview method which is carried out to the subjects by using field notes

documentation. Document analysis is performed to collect data sourced from

archives and documents related to research. Based on the research, the following

results and conclusions are obtained: (1) there are 5 types of violations that are

often carried out by coal hauling cars, namely, excess tones, not carrying

documents, motorcade, violating operational hours, and using public lines. (2)

there are 3 impacts due to the transportation of coal including, namely, Damage to

the General Line, Restoring Residents, and Accidents. That is because the number

of coal transport drivers who violate the rules that have been determined, but the

lack of handling by the government in cracking down. (3) The Department

Transportation has carried out its duties, namely to provide socialization and

supervision, while the enforcement is carried out by the police.

Keywords: Coal Transportation, Jambi Provincial Transportation Agency

Page 8: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulilllah….

Kupanjatkan rasa syukurku kehadirat-MU ya Allah

Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda

Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta

Dan baktiku atas segala curahan kasih sayang

Serta doa yang kuterima dari ibunda (Emmi Herawati) dan ayahanda (Marjilis)

Serta kakakku (Fitri), (Nisa)

dan kekasihku (Margustia) yang telah memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi

Serta teman-temanku seperjuangan jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2016

terimakasih telah memberi warna dalam hidupku

Tak lupa ucapan terimakasih kepada teman-temanku (PADUKAN) yang telah

memberikan semangat dan moivasi

Terima kasih….

Ya Allah…..

Diriku berserah semua atas kehendak-MU

Diriku ingin berguna dalam hidup

Semoga hidayah dan rahmat-MU selalu menyertaiku

Aku berharap masa depanku akan lebih baik

Dengan membaca bismillahirrohmaanirrohim

Aku akan meneruskan langkahku menuju masa depan yang lebih cerah

Amin……….

Page 9: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam

dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan. Skripsi ini diberi judul

“Kebijakan Pemerintah dalam Pengawasan Pelanggaran Pengangkutan Batu

Bara di Provinsi Jambi (Studi Kasus Dinas Perhubungan Provinsi Jambi)”

Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang

diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI selaku wakil rektor I Bidang Akademik

dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. As’ad Isma, S,Ag., M.Pd selaku

wakil rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan

Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku wakil rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 10: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

x

3. Bapak Dr. Sayuti Una S. Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

4. Bapak Agus Salim, S. Th.I., MA., M.IR., Ph.D selaku Wakil Dekan I,

Bidang Akademik dan Kelembagaan, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH,

selaku Wakil Dekan II, Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan

Keuangan, Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M. Hum selaku Wakil Dekan III,

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

5. Ibu Irmawati Sagala, S. I.P., M.S.I., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

dan Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I., M. Hum selaku Sekretaris jurusan

Ilmu Pemerintahan di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

6. Ibu Dr. Robi’atul Adawiyah, S.H.I., M.H.I selaku Pembimbing I dan Bapak

Yudi Armansyah, S.Th.I., M. Hum selaku Pembimbing II.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN

STS Jambi.

9. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati yang telah menfasilitasi penulis dalam

referensi buku-buku di Perpustakaan UIN STS Jambi.

10. Bapak Wing Gunariadi L, SE selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat Dan

Perkerataapian.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Page 11: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

xi

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, April 2020

Penulis,

Alfian Caniago

SIP. 162228

Page 12: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

C. Batasan Masalah .............................................................................. 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 7

E. Kerangka Teori ................................................................................ 8

1. Pengertian Pelanggaran .............................................................. 8

2. Pengertian Pengangkutan ........................................................... 10

a. Klasifikasi Pengangkutan ..................................................... 12

b. Fungsi Pengangkutan ........................................................... 16

c. Asas dan Tujuan Pengangkutan ........................................... 18

d. Prinsip Tanggung Jawab Pengangkutan .............................. 21

3. Peraturan Gubernur .................................................................... 23

4. Peraturan Daerah ........................................................................ 26

5. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 27

Page 13: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 30

B. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 30

C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 30

D. Unit Analisis .................................................................................... 31

E. Instrumen pengumpulan Data .......................................................... 32

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 33

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 35

BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Dinas perhubungan ........................................... 36

B. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi .......................... 36

C. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi ................................................................................................ 37

BAB IV PEMBAHASAN

A. Jenis Pelanggaran Pengangkutan Batubara yang ada di Provinsi

Jambi .................................................................................................. 53

B. Dampak Pelanggaran Pengangkutan Batubara yang ada di

Provinsi Jambi .................................................................................... 59

C. Kebijakan Pengawasan yang dilakukan Pemerintah dalam

Mengatasi Pelanggaran Pengangkutan Batubara yang ada di

Provinsi Jambi .................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

Page 14: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama dan Jabatan Dinas Provinsi

Jambi…………………………………. 37

Page 15: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

xv

DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dinas Provinsi

Jambi…………………………………. 39

Page 16: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jambi memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat potensial, baik

yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Apabila disoroti pada

sumber daya geologinya, Jambimemiliki potensi baik dari minyak dan gas alam,

panas bumi (geothermal), dan batubara. Pertambangan, khususnya batubara,

tersebar luas di beberapa kabupaten seperti Bungo, Tebo, Sarolangun, Tanjung

Jabung Barat, Batanghari dan Muaro Jambi.

Batubara merupakan penyumbang devisa yang cukup besar bagi

pendapatan negara dimana Provinsi Jambi adalah salah satu lumbung

produksinya. Menurut Kementerian ESDM, melalui Peta Potensi Energi di

Indonesia (2004), Provinsi Jambi memiliki potensi batubara yang belum

dieksplorasi sebanyak 788.65 juta ton yang tersebar di beberapa kabupaten, antara

lain: Bungo, Tebo, Tanjabbar, Sarolangun, Merangin, Batanghari, dan Muaro

Jambi. Batubara merupakan bahan tambang utama di Provinsi Jambi, di samping

minyak bumi dan gas.1 Produksi batubara sejak tahun 2007 hingga Mei 2012 di

Provinsi Jambi mencapai 21,7 juta metrik ton. Jika dihitung dengan harga standar

batubara di pasaran, USD 112/ton, maka penjualan batubara dari Provinsi Jambi

menembus angka Rp 24 triliun.

Dibalik kontribusi finansial untuk Daerah, ternyata batubara juga

menimbulkan permasalahan yang kompleks di Provinsi Jambi, yaitu dari sisi

pengangkutannya dari mulut tambang ke stockpile. Truk pengangkut batubara

yang berjumlah ratusan bergerak dari wilayah tambang di beberapa Kabupaten

yang kebanyakan berada di area Barat Jambi menuju pelabuhan di area Timur

Jambi. Mobilisasi truk pengangkut yang melewati jalan umum ini telah

menimbulkan kerusakan di sepanjang ruas jalan yang dilalui. Kondisi jalan di

Provinsi Jambi dengan daya dukung 8 ton tidak mampu menahan beban belasan

1 Jurnal Ilmu Pemerintahan 2015 Jejaring Kebijakan Pengangkutan Batubara di Provinsi

Jambi ditinjau dari Perspektif Good Govermance. Vol. 1. No.1

Page 17: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

2

hingga puluhan ton kendaraan pengangkut batubara. Sejak tahun 2009, masalah

jalan sebagai dampak pengangkutan batubara ini telah terjadi. Paling tidak ada

beberapa dampak yang muncul, antara lain:2

1. Kondisi jalan yang rusak akibat kelebihan muatan dan tidak sesuai dengan

klasifikasi jalan yang ada di Jambi.

2. Kerugian finansial pemerintah daerah yang harus mengeluarkan dana yang

besar untuk tambal sulam memperbaiki kondisi jalan yang rusak.

3. Banyak terjadi kecelakaan lalu lintas pada saat pengendara yang menghindari

jalan yang berlubang.

4. Adanya pondasi rumah warga yang turun beberapa meter karena angkutan

truk batubara melebihi kapasitas.

Menyikapi hal tersebut, pada anggal 28 Desember 2012, disahkan

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Pengaturan Pengangkutan Batubara dalam Provinsi Jambi. Perda inimengatur

setiap pengangkutan batubara dalam Provinsi Jambi wajib melalui jalan khusus

atau jalur sungai. Kewajiban melalui jalan khusus harus siap selambat-lambatnya

Januari 2014. Kebijakan ini memperlihatkan adanya tenggang waktu satu tahun

yang diberikan kepada pelaku usaha untuk membuat sendiri jalan khusus

pengangkutan batubara. Terlihat disini pihak pemerintah sudah mengakomodir

kebutuhan pelaku usaha dengan memberikan toleransi bagi pelaku usaha untuk

mempersiapkan jalan khusus agar tidak lagi melewati jalan umum. Langkah ini

diambil sebagai kesepakatan bersama antara pihak pemerintah dan pelaku usaha

pada saat mempersiapkan Perda tersebut.

Sebagai regulasi tambahan, Pemerintah Provinsi Jambi pada bulan Maret

2013 mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 18 Tahun 2013 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Pengangkutan Batubara yang di dalamnya membentuk

Tim Terpadu (Timdu) dalam rangka melakukan pembinaan, pengawasan, serta

penindakan. Tim ini terdiri dari unsur Dinas Perhubungan, Dinas ESDM, TNI,

POLRI, Satpol PP, dan unsur terkait lainnya. Setiap pelaku usaha yang melanggar

2 Ibid

Page 18: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

3

ketentuan jalan khusus dan jalur sungai dikenai sanksi administrasi berupa

pencabutan izin usaha pertambangan. 3

Tenggat waktu satu tahun berlalu dan ternyata jalan khusus belum

terealisasi. Demikian juga jalur sungai sulit untuk dilalui karena sudah mengalami

pendangkalan. Negosiasi dengan investor Asing mengenai pengerukan sungai

Batanghari sempat dilakukan sejak tahun 2010, namun gagal. Sehingga

konsekuensi yang muncul ialah aktivitas pengangkutan batubara masih melalui

jalan umum. Dari sini titik awal terjadinya silang sengkarut masalah

pengangkutan batubara di Provinsi Jambi pada waktu belakangan ini.

Berdasarkan Pasal 3 Undang – Undang No. 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara, dalam rangka mendukung pembangunan

nasional yang berkesinambungan, tujuan pengelolaan mineral dan batubara

adalah:

1. menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha

pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing;

2. menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan hidup;

3. menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan/atau

sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri;

4. mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih

mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional;

5. meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara, serta

menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat; dan

6. menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha

pertambangan mineral dan batubara.

Dari tujuan pengelolaan mineral dan batubara yang telah disebutkan, jika

dilihat dalam implementasinya, seringkali aktifitas pertambangan batubara

memberikan dampak negatif bagi masyarakat, baik masyarakat yang tinggal

sekitar lokasi tambang, maupun masyarakat lainnya yang bermukim di sepanjang

jalan yang dilalui oleh truk angkutan batubara, sebagai akibat ketidaksiapan

3 Ibid

Page 19: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

4

perusahaan tambang dalam menyiapkan sarana pendukung industry (jalan

hauling/jalan khusus untuk mengangkut batubara) untuk mengirimkan batubara ke

pelabuhan setempat, dan hanya berupaya memanfaatkan sarana dan prasarana

umum (jalan umum), yang memang tidak ditabukan dalam Undang – Undang

Mineral dan Batubara, contohnya seperti yang terjadi di Jambi saat ini.

Dikutip dari Peraturan Gubernur No. 18 Tahun 2013 pada pasal 2

disebutkan bahwa :4

1. Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan pengangkutan batubara melalui

jalan umum dan jalur sungai serta memberikan kesempatan kegiatan usaha

pertambangan batubara dapat terus dilaksanakan.

2. Memberikan pembinaan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan

penindakan terhadap angkutan batubara agar dapat berjalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

3. Mewujudkan sungai sebagai jalur transportasi angkutan batubara.

4. Mewujudkan terbangunnya jalan khusus untuk angkutan batubara.

Jika dilihat berdasarkan peraturan tersebut, hingga pada saat ini (tahun

2019) angkutan truk batubara masih melintas di jalan umum. Menurut Kepala

Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan

Jambi, Bapak Wing Gunariadi L mengatakan bahwa,5 “Kendaraan truk di Jambi

yang melintas di jalan raya cukup tinggi. Menurutnya, aktivitas pengangkutan

batubara dengan menggunakan truk rata-rata bisa mencapai 1500 unit/hari, ada di

Jambi, yaitu ruas Sarolangun – Tembesi – Batanghari – Muaro Jambi – sampai ke

Pelabuhan Talang Duku”. Selain ke pelabuhan Talang Duku angkutan batubara

yang ada diprovinsi Jambi khususnya di kabupaten Bungo menggunakan ruas

jalan Muara Bungo – Muara Tebo menuju ke ruas jalan Simpang Niam – Lubuk

Kambing – Merlung – Pelabuhan di Taman Rajo Kecamatan Tungkal Ulu

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain itu sebagian truk batubara membawa

batubara ke Sumatera Barat (Padang).

4 Peraturan Gubernur No. 18 Tahun 2013 tentang tata cara pengangkutan batubara 5 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020 di kantor Dishub.

Page 20: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

5

Aktivitas pengangkutan batubara dengan menggunakan truk ini pun, dari

daerah tambang menuju pelabuhan tentunya tidak berjalan mulus. Selain membuat

kemacetan yang luar biasa dan kerusakan jalan. Kecelakaan yang melibatkan truk

angkutan batubara ini sudah sering terjadi, bahkan hingga merenggut korban jiwa.

Sebelum truk batu bara merajai jalan umum ini, jarak tempuh Kota Sarolangun

menuju Muaro Jambi hanya memakan waktu 4 jam dengan menumpang bus

umum antar kota. Jika menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuh lebih

singkat antara 3 – 3,5 jam saja.

Menurut data dari Satuan Polisi Lalu Lintas Muaro Jambi, pada tahun

2015 sejumlah 30 kasus, tahun 2016 sejumlah 38 kasus, tahun 2017 sejumlah 34

kasus, tahun 2018 sejumlah 20 kasus dan terakhir pada tahun 2019 sejumlah 25

kasus. Korban mengalami luka ringan, luka berat, dan sampai meninggal. Dapat

dilihat dari jumlah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh truk angkutan

batubara ini menurut penulis sangat mengkhawatirkan karena dinilai sangat

merugikan, terutama menyangkut nyawa seseorang.6 Seperti dijelaskan dalam

Alqur’an Surah An-Nisa ayat 59:

لا كثيرا هما رجاث منيايها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وب

قيباونساءۚ واتقوا الله الذي تساءلون به والارحامۗ ان الله كان عليكم ر

Artinya” wahai orang-orang yang beriman, Taatlah kepada Allah dan taatlah

kepada Rasul, serta ulil amri di antara kalian. Jika kalian berselisih dalam

suatu hal, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika kalian

benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih

utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa : 59)

Jadi, taat peraturan lalu lintas berarti menaati penguasa dalam hal bukan

maksiat dan merupakan qurbah (upaya mendekatkan diri pada Allah Taala) pada

perkara yang sepertinya remeh namun ketika lurus niatnya karena-Nya niscaya

berpahala. Selain itu juga sebagai masyarakat khususnya pengangkut batubara

6 https://jambi.tribunnews.com “Kecelakaan Lalu Lintas” oleh Rian Aidilfi Afriandi.

Diakses tanggal 5 Desember 2019

Page 21: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

6

harus mentaati peraturan yang diberikan oleh pemerintah sehingga tidak terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan.

Pada tahun 2013, Gubernur Jambi yaitu Hasan Basri Agus, mengeluarkan

Peraturan Gubernur Jambi No. 18 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pengangkutan

Batubara, namun masih saja truk angkutan batubara ini “bandel” dengan melintas

di jalan umum, hal ini mencerminkan bahwa para supir truk angkutan batubara

tidak mengindahkan peraturan yang telah dibuat oleh Gubernur Jambi Aktivitas

pengangkutan batubara ini tentu saja menimbulkan banyak permasalahan sampai

saat ini, dan memancing banyak respon dari masyarakat, salah satunya dengan

cara melakukan aksi demo dan memblokir jalan bagi truk angkutan batubara yang

melintas di daerah tempat tinggal masyarakat yang bersangkutan.

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk menyusun skripsi dengan judul: “Kebijakan Pemerintah dalam

Pengawasan Pelanggaran Pengangkutan Batu Bara di Provinsi Jambi (Studi

Kasus di Dinas Perhubungan Provinsi Jambi)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa saja jenis pelanggaran pengangkutan batubara yang ada di Provinsi

Jambi?

2. Bagaimana dampak pelanggaran pengangkutan batubara yang ada di Provinsi

Jambi?

3. Apa solusi yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi pelanggaran

pengangkutan batu bara yang ada di Provinsi Jambi?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas yang

menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang

telah penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini

Page 22: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

7

hanya membahas pelanggaran pengangkutan batu bara yang melintas di jalan

lintas Sumatera menuju pelabuhan Talang Duku.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya

suatu kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Ingin mengetahui jenis pelanggaran pengangkutan batubara yang ada di

Provinsi Jambi.

b. Ingin mengetahui dampak pelanggaran pengangkutan batubara yang ada di

Provinsi Jambi?

c. Ingin mengetahui pengawasan yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi

pelanggaran pengangkutan batu bara yang ada di Provinsi Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian mengenai Kebijakan Pemerintah dalam Pengawasan

Pelanggaran Pengangkutan Batu Bara di Provinsi Jambi, ini diharapkan dapat

memberikan manfaat, sebagai berikut:

a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam hal ini Provinsi Jambi

Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman dan

wawasan bagi penulis sendiri terhadap Pelanggaran Pengangkutan Batubara di

Provinsi Jambi dan bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan Pemerintah

dalam mengatasi pelanggaran pengangkutan batu bara tersebut.

b. Menjadi bahan bacaan yang menarik bagi siapapun yang akan membacanya.

c. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu

(S1) di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Siafuddin

Jambi.

d. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Syari’ah khususnya

jurusan Ilmu Pemerintahan, dan dosen-dosen Fakultas Syari’ah lainnya.

e. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan

praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan

bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

Page 23: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

8

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Pelanggaran

Menurut Moeljanto pelanggaran adalah perbuatan yang melawan hukum

yang hanya ditentukan setelah ada hukum atau undang-undang yang

mengaturnya.7

Pelanggaran yang dimaksud di atas adalah pelanggaran yang sebagaimana

diatur dalam Pasal 105 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 yang berbunyi :

a. Berperilaku tertib dan/atau

b. Mencegah hal-hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan

keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan atau yang dapat menimbulkan

kerusakan jalan.8

Untuk memahami tentang pelanggaran lalu lintas lebih terperinci, maka

perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai pelanggaran itu sendiri. Dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tindak pidana dibagi atas kejahatan

(misdrijve) dan pelanggaran (overtredingen). Mengenai kejahatan itu sendiri di

dalam KUHP diatur di dalam Buku II yaitu tentang Kejahatan. Sedangkan

pelanggaran diatur pada Buku III yaitu tentang Pelanggaran. Dalam hukum pidana

terdapat dua pandangan mengenai kriteria pembagian tindak pidana kejahatan dan

pelanggaran, yaitu kualitatif dan kuantitatif.

Menurut pandangan yang bersifat kualitatif didefinisikan bahwa suatu

perbuatan dipandang sebagai tindak pidana setelah adanya undang-undang yang

mengatur sebagai tindak pidana. Sedangkan kejahatan bersifat recht delicten yang

berarti sesuatu yang dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan

keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam pidana dalan suatu peraturan

undang-undang atau tidak. Menurut pandangan yang bersifat kualitatif bahwa

terdapat ancaman pidana pelanggaran lebih ringan dari kejahatan. Menurut JM

Van Bemmelen dalam bukunya “Handen Leer Boek Van Het Nederlandse

Strafrecht” menyatakan bahwa perbedaan antara kedua golongan tindak pidana

ini (kejahatan dan pelanggaran) tidak bersifat kualitatir, tetapi hanya kuantitatif,

7 Moeljanto, 2002, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 54 8 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 105 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

Page 24: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

9

yaitu kejahatan pada umumnya diancam dengan hukuman yang lebih berat dari

pada pelanggaran dan nampaknya ini didasarkan pada sifat lebih berat dari

kejahatan.9

Menurut Wirjono Prodjodikoro pengertian pelanggaran adalah

“overtredingen” atau pelanggaran berarti suatu perbuatan yang melanggar sesuatu

dan berhubungan dengan hukum, berarti tidak lain dari pada perbuatan melawan

hukum.10 Sedangka menurutt Bambang Poernomo mengemukakan bahwa

pelanggaran adalah politis-on recht dan kejahatan adalah crimineel-on recht.

Politis-on recht itu merupakan perbuatan yang tidak mentaati larangan atau

keharusan yang telah ditentukan oleh penguasa negara. Sedangkan crimineel-on

recht itu merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum.11

Dari berbagai definisi pelanggaran tersebut di atas maka dapat diartikan

bahwa unsur-unsur pelanggaran ialah:

a. Adanya perbuatan yang bertentangan dengan perundang-undangan.

b. Menimbulkan akibat hukum.

Menurut Andi Hamzah menyatakan bahwa pembagian delik atas

Kejahatan dan Pelanggaran di dalam WvS Belanda 1886 dan WvS (KUHP)

Indonesia 1918 itu menimbulkan perbedaan secara teoritis. Kejahatan sering

disebut sebagai delik hukum, artinya sebelum hal itu diatur dalam undang-undang,

sudah dipandang sebagai seharusnya dipidana, sedangkan Pelanggaran sering

disebut sebagai delik undang-undang, artinya dipandang sebagai delik karena

tercantum dalam undang-undang.12 Lebih lanjut Andi Hamzah menjelaskan

bahwa mengenai jenis pidana, tidak ada perbedaaan mendasar antara Kejahatan

dan Pelanggaran.Hanya pada Pelanggaran tidak pernah diancam pidana.

Lamintang, dalam bukunya dasar-dasar hukum pidana di Indonesia

menyatakan bahwa Orang pada umumnya baru mengetahui bahwa tindakan

9 JM Van Bemmelen dalam Bambang Poernomo, 2002, Dalam Asas-asas Hukum Pidana,

Jakarta, Ghalia Indonesia, hlm.40. 10 Wirjono Prodjodikoro, 2003, Asas-asas Hukum Pidana, Bandung, Refika Aditama,

hlm. 33. 11 Bambang Poernomo, 2002, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta : Ghalih Indonesia, hlm.

40. 12 Andi Hamzah, 2008, Asas-Asas Hukum Pidana (Edisi Revisi), Jakarta : Rineka Cipta,

halaman.106

Page 25: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

10

tersebut merupakan pelanggaran yang bersifat melawan hukum sehingga dapat

dihukum yaitu setelah tindakan tersebut dinyatakan dilarang dalam undang-

undang. Kemudian pada pelanggaran Tidak terdapat ketentuan adanya suatu

pengaduan sebagai syarat bagi penuntutan.13

Dari berbagai pengertian di atas dapat diartikan bahwa pelanggaran adalah

suatu perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan

ketentuan undang-undang ini biasanya suatu perbuatan yang dalam pemenuhan

akibat hukumnya dikenakan sanksi yang berupa sanksi administrasi, denda

maupun kurungan.

Berdasarkan dari definisi-definisi tentang pelanggaran dan pengertian lalu

lintas di atas, maka dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan pelanggaran

lalu lintas adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang

yang mengemudikan kendaraan umum atau kendaraan bermotor juga pejalan kaki

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas yang

berlaku.

2. Pengertian Pengangkutan

Pengangkutan berasal dari kata dasar “angkut” yang berarti angkat dan

bawa, muat dan bawa atau kirimkan. Mengangkut artinya mengangkat dan

membawa, memuat dan membawa atau mengirimkan. Pengangkutan artinya

pengangkatan dan pembawaan barang atau orang, pemuatan dan pengiriman

barang atau orang, barang atau orang yang diangkut. Jadi, dalam pengertian

pengangkutan itu tersimpul suatu proses kegiatan atau gerakan dari satu tempat ke

tempat lain.14

Menurut pendapat R. Soekardono, SH, pengangkutan pada pokoknya

berisikan perpindahan tempat baik mengenai benda-benda maupun mengenai

orang-orang, karena perpindahan itu mutlak perlu untuk mencapai dan

13 Lamintang, 2011, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung : Citra Aditya

Bakti, halaman 210. 14 Abdul Kadir Muhammad, SH, 1991, Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara,

Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm 19

Page 26: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

11

meninggikan manfaat serta efisiensi.15 Dapat diartikan bahwa pengangkutan

sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.16

Beberapa ahli, memberikan pengertian mengenai pengangkutan di

antaranya:

a. Menurut Abdulkadir Muhammad pengangkutan adalah kegiatan pemuatan ke

dalam alat pengangkut, pemindahan ke tempat tujuan dengan alat pengangkut,

dan penurunan/pembongkaran dari alat pengangkut baik mengenai

penumpang ataupun barang.

b. Menurut Sinta Uli pengangkutan suatu kegiatan perpindahan tempat, baik

mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak

diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta efisien.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengangkutan merupakan rangkaian

kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari suatu tempat pemuatan

(embarkasi) ke tempat tujuan (debarkasi) sebagai tempat penurunan penumpang

atau pembongkaran barang muatan. Rangkaian peristiwa pemindahan itu meliputi

kegiatan:

c. Memuat penumpang atau barang ke dalam alat pengangkut;

d. Membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan;

e. Menurunkan penumpang atau membongkar barang di tempat tujuan.

Pengangkutan yang meliputi tiga kegiatan ini merupakan suatu kesatuan

proses yang disebut pengangkutan dalam arti luas. Pengangkutan juga dapat

dirumuskan dalam arti sempit. Dikatakan dalam arti sempit karena hanya meliputi

kegiatan membawa penumpang atau barang dari stasiun/terminal/pelabuhan/

bandara tempat pemberangkatan ke stasiun/terminal/pelabuhan/bandara tujuan.

Untuk menentukan pengangkutan itu dalam arti luas atau arti sempit bergantung

pada perjanjian pengangkutan yang dibuat oleh para pihak-pihak, bahkan

kebiasaan masyarakat.Pada pengangkutan dengan kereta api, tempat pemuatan

dan penurunan penumpang atau pembongkaran barang disebut stasiun. Pada

pengangkutan dengan kendaraan umum disebut terminal, pada pengangkutan

15 R. Soekardono, Hukum Dagang Indosia, CV Rajawali, Jakarta, 1981, hlm 5. 16 Ridwan Khairandy, Machsun Tabroni, Ery Arifuddin, dan Djohari Santoso, Pengantar

Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1, Gama Media, Yogyakarta, 1999, hlm 195.

Page 27: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

12

dengan kapal disebut pelabuhan, dan pada pengangkutan dengan pesawat udara

sipil disebut dengan bandara. Dengan demikian, proses yang digambarkan dalam

konsep pengangkutan berawal dari stasiun/terminal/pelabuhan/bandara

pemberangkatan dan berakhir di stasiun/terminal/pelabuhan/bandara tujuan,

kecuali apabila ditentukan lain dalam perjanjian pengangkutan.

a. Klasifikasi Pengangkutan

Di dalam pengangkutan ada beberapa ruang lingkup atau klasifikasi dalam

berjalannya suatu pengangkutan yang memang juga menentukan aspek

pendukung juga peraturan perundang-undangan yang dapat di jalankan dalam

pengangkutan tersebut klasifikasinya sebagai berikut:

1. Pengangkutan Darat

Di dalam pengangkutan darat untuk mencapai hasil yang diharapkan serta

dapat tercapai fungsi-fungsi pengangkutannya, maka dalam pengangkutan

diperlukan beberapa unsur yang memadai berupa:17

Alat angkutan itu sendiri (operating facilities), setiap barang atau orang

akan diangkut tentu saja memerlukan alat pengangkutan yang memadai, baik

kapasitasnya, besarnya maupun perlengkapan. Alat pengangkutan yang dimaksud

dapat berupa truk, kereta api, kapal, bis atau pesawat udara. Perlengkapan yang

disediakan haruslah sesuai dengan barang yang diangkut.

Fasilitas yang akan dilalui oleh alat-alat pengangkutan (right of way),

fasilitas tersebut dapat berupa jalan umum, rel kereta api, perairan/sungai, bandar

udara navigasi dan sebagainya. Jadi apabila fasilitas yang dilalui oleh angkutan

tidak tersedia atau tersedia tidak sempurna maka proses pengangkutan itu sendiri

tidak mungkin berjalan dengan lancar.

Tempat persiapan pengangkutan (terminal facilities), tempat persiapan

pengangkutan ini diperlukan karena suatu kegiatan pengangkutan tidak dapat

berjalan dengan efektif apabila tidak ada terminal yang dipakai sebagai tempat

persiapan sebelum dan sesudah proses pengangkutan dimulai.

17 Sri Rejeki Hartono, SH, 1980. Pengangkutan dan Hukum Pengangkutan Darat.

Penerbit: UNDIP, hlm 8.

Page 28: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

13

Selain itu dalam dunia perdagangan pengangkutan memegang peranan

yang sangat penting. Tidak hanya sebagai sarana angkutan yang harus membawa

barang-barang yang diperdagangkan kepada konsumen tetapi juga sebagai alat

penentu harga dari barang-barang tersebut. Karena itu untuk memperlancar

usahanya produsen akan mencari pengangkutan yang berkelanjutan dan biaya

pengangkutan yang murah.

2. Pengangkutan udara

Pengangkutan udara dalam Ordonansi Pengangkutan Udara (OPU)

dipergunakan suatu istilah pengangkut sebagai salah satu pihak yang mengadakan

perjanjian pengangkutan. Pengangkut pada pengangkutan udara adalah

Perusahaan Pengangkutan Udara yang mendapat izin operasi dari pemerintah

menggunakan pesawat udara sipil dengan memungut bayaran.18 Pesawat dalam

hal ini sebagai angkutan udara dimana menjadi unsur dalam pengangkutan yaitu

tersedianya alat angkut.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan,

angkutan udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk

mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk satu perjalanan atau lebih dari

satu bandar udara ke bandar udara yang lain atau beberapa bandar udara.

Sementara itu perusahaan angkutan udara atau biasa disebut dengan maskapai

penerbangan dapat didefinisikan yaitu sebuah organisasi yang menyediakan jasa

penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki

pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja

sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.

Berdasarkan uraian di atas pengangkutan udara adalah orang atau badan

hukum yang mengadakan perjanjian angkutan untuk mengangkut penumpang

dengan pesawat terbang dan dengan menerima suatu imbalan. Pengangkutan

udara diatur dengan undang-undang No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan.

Angkutan udara diadakan dengan perjanjian antara pihak pihak. Tiket penumpang

atau tiket bagasi merupakan tanda bukti telah terjadi perjanjian pengangkutan dan

18 Abdulkadir Muhammad.2008. Hukum Pengangkutan Niaga. PT Citra Aditya Bakti.

Bandung. Hlm. 69.

Page 29: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

14

pembayaran biaya angkutan. yang dimaksud dengan perjanjian pengangkutan

yaitu suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi untuk dengan aman

membawa orang/barang dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan pihak lain

menyanggupi akan membayar ongkosnya.19

3. Pengangkutan laut

Pengangkutan laut mempunyai norma yang mengatur tingkah laku

manusia dalam menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan, menjalankan dan

melancarkan pelayaran di laut. Sehingga, hukum pengangkutan di laut juga

disebut hukum pelayaran.

Kemudian, Prof. Soekardono membagi Hukum Laut menjadi 2 (dua) yaitu

Hukum Laut Keperdataan dan Hukum Laut Publik. Hukum laut bersifat

keperdataan atau privat, karena hukum laut mengatur hubungan antara orang-

perorangan. Dengan kata lain orang adalah subjek hukum.

Berdasarkan Pasal 6 UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, angkutan di

perairan terdiri atas: Angkutan Laut, Angkutan Sungai dan Danau, dan Angkutan

Penyeberangan.

a) Angkutan laut:

Angkutan laut adalah kegiatan angkutan yang menurut kegiatannya

melayani kegiatan angkutan laut.

b) Angkutan sungai dan danau:

Angkutan sungai, danau dan penyeberangan merupakan istilah yang terdiri

dari dua aspek yaitu angkutan sungai dan danau atau ASD dan angkutan

penyeberangan Istilah ASDP ini merujuk pada sebuah jenis moda atau jenis

angkutan dimana suatu sistem transportasi terdiri dari 5 macam yaitu moda

angkutan darat (jalan raya), moda angkutan udara, moda angkutan kereta api,

moda angkutan pipa (yang mungkin belum dikenal luas), moda angkutan laut dan

moda ASDP.

Angkutan perairan daratan atau angkutan perairan pedalaman merupakan

istilah lain dari angkutan sungai dan danau (ASD). Jenis angkutan ini telah lama

dikenal oleh manusia bahkan terbilang tradisional.

19 R. Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung 1979, hlm 81.

Page 30: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

15

Sebelum menggunakan angkutan jalan dengan mengendarai hewan seperti

kuda dan sapi, manusia telah memanfaatkan sungai untuk menempuh perjalanan

jarak jauh. Demikian juga di Indonesia, sungai merupakan wilayah favorit

sehingga banyak sekali pusat pemukiman, ekonomi, budaya maupun kota-kota

besar yang berada di tepian sungai seperti Palembang.

Angkutan perairan daratan merupakan sebuah istilah yang diserap dari

bahasa Inggris yaitu Inland Waterways atau juga dalam bahasa Perancis yaitu

Navigation d’Interieure atau juga voies navigable yang memiliki makna yang

sama yaitu pelayaran atau aktivitas angkutan yang berlangsung di perairan yang

berada di kawasan daratan seperti sungai, danau, dan kanal.20

Sementara itu, menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang

Pelayaran, terutama pada Pasal 1, dijelaskan bahwa angkutan perairan daratan

yang juga dikenal sebagai angkutan sungai dan danau (ASD) adalah meliputi

angkutan di waduk, rawa, banjir, kanal, dan terusan. Di Indonesia, angkutan

perairan daratan merupakan bagian dari sub sistem perhubungan darat dalam

sistem transportasi nasional.21

Moda angkutan ini tentunya tidak mempergunakan perairan laut sebagai

prasarana utamanya namun perairan daratan. Dalam kamus Himpunan Istilah

Perhubungan, istilah perairan daratan didefinisikan sebagai semua perairan danau,

terusan dan sepanjang sungai dari hulu dari hulu sampai dengan muara

sebagaimana dikatakan undang-undang atau peraturan tentang wilayah perairan

daratan.

c) Angkutan penyeberangan

Angkutan penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai

jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan kereta

api yang terputus karena adanya perairan. Dalam bahasa Inggris, moda ini dikenal

dengan istilah ferry transport. Lintas penyeberangan Merak–Bakauheni dan

Palembang–Bangka adalah beberapa contoh yang sudah dikenal masyarakat.

20 R. Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung 1979, hlm 81. 21 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran

Page 31: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

16

Selain yang telah disebutkan di atas, masih ada jenis-jenis angkutan laut

berdasarkan Pasal 7 UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Angkutan Laut

Dalam Negeri, Angkutan Laut Luar Negeri, Angkutan Laut Khusus, dan

Angkutan Laut Pelayaran Rakyat.22

b. Fungsi Pengangkutan

Fungsi pengangkutan ialah memindahkan barang atau orang dari suatu

tempat ke tempat lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai.23

Suatu proses kegiatan dalam pengangkutan udara ini pada dasarnya

mempunyai fungsi dan manfaat bagi segala aspek kehidupan manusia. Dalam

rangka mendukung mobilitas barang dan orang sebagai pengguna jasa angkutan

udara, maka peran pengangkutan udara dituntut agar menjadi suatu sistem yang

baik dan terpadu. Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan terhadap angkutan

adalah bagian yang integral. Peningkatan kehidupan masyarakat yang tumbuh dan

berkembang menuntut kemajuan sistem angkutan untuk dapat menyediakan

kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi mobilitasnya.

Pengangkutan pada pokoknya berfungsi membawa barang-barang yang

dirasakan kurang sempurna bagi pemenuhan kebutuhan ditempat lain dimana

barang tersebut menjadi lebih berguna dan bermanfaat. Juga mengenai orang,

dengan adanya pengangkutan maka orang akan berpindah dari satu tempat yang

dituju dengan waktu yang relatif singkat.

Untuk mencapai hasil yang diharapkan serta dapat tercapai fungsi-fungsi

pengangkutan, maka dalam pengangkutan diperlukan beberapa unsur yang

memadai berupa:24

1) Alat angkutan itu sendiri (operating facilities)

Setiap barang atau orang akan diangkut tentu saja memerlukan alat

pengangkutan yang memadai, baik kapasitasnya, besarnya maupun perlengkapan.

Alat pengangkutan yang dimaksud dapat berupa truk, kereta api, kapal, bis atau

22 UU No. 17 Pasal 7 tahun 2008 tentang Pelayaran 23 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia,Jilid III,

Djambatan, cetakan II,1984,hlm 10. 24 Sri Rejeki Hartono, SH, 1980. Pengangkutan dan Hukum Pengangkutan Darat.

Penerbit: UNDIP, hlm 8.

Page 32: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

17

pesawat udara. Perlengkapan yang disediakan haruslah sesuai dengan barang yang

diangkut.

2) Fasilitas yang akan dilalui oleh alat-alat pengangkutan (right of way)

Fasilitas tersebut dapat berupa jalan umum, rel kereta api,

peraiaran/sungai, Bandar udara, navigasi dan sebagainya. Jadi apabila fasilitas

yang dilalui oleh angkutan tidak tersedia atau tersedia tidak sempurna maka

proses pengangkutan itu sendiri tidak mungkin berjalan dengan lancar.

3) Tempat persiapan pengangkutan (terminal facilities)

Tempat persiapan pengangkutan ini diperlukan karena suatu kegiatan

pengangkutan tidak dapat berjalan dengan efektif apabila tidak ada terminal yang

dipakai sebagai tempat persiapan sebelum dan sesudah proses pengangkutan

dimulai.

Perpindahan barang atau orang dari suatu tempat ketempat yang lain yang

diselenggarakan dengan pengangkutan tersebut harus dilakukan dengan

memenuhi beberapa ketentuan yang tidak dapat ditinggalkan, yaitu harus

diselenggarakan dengan aman, selamat, cepat, tidak ada perubahan bentuk tempat

dan waktunya.

Perusahaan maskapai penerbangan sebagai pengangkut juga pelaku jasa

angkutan udara, menurut prinsipnya ada beberapa fungsi produk jasa angkutan

udara yang harus tercapai yakni dengan melaksanakan penerbangan yang aman

(safety), melaksanakan penerbangan yang tertib dan teratur (regularity),

melaksanakan penerbangan yang nyaman (comfortable), serta melaksanakan

penerbangan yang ekonomis.

c. Asas dan Tujuan Pengangkutan

1) Asas pengangkutan

Asas adalah suatu dasar, dimana asas menjadi suatu landasan atau prinsip

dari suatu Peraturan Perundang-undangan, Dalam setiap undang-undang yang

dibuat pembentuk undang-undang, biasanya dikenal sejumlah asas atau prinsip.25

Asas merupakan suatu fondasi dalam suatu undang-undang dan peraturan

25 S Wojowasito, 1972, Kamus Bahasa Indonesia, Bandung: Shinta Dharma, hlm 17 dan

227.

Page 33: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

18

pelaksananya. asas-asas di kesampingkan, maka runtuhlah bangunan undang-

undang itu dan segenap peraturan pelaksananya.26

Hukum pengangkutan juga terdapat asas-asas, yang terbagi ke dalam dua

jenis, yaitu:27

a) Bersifat publik

Yaitu Asas-asas yang terdapat pada tiap-tiap Undang-undang

pengangkutan baik darat laut maupun udara, asas yang bersifat Publik diantaranya

yaitu:

(1) Asas manfaat, bahwa pengangkutan harus dapat memberikan manfaat

sebesarbesarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat dan

pengembangan perikehidupan yang berkesinambungan bagi warga negara,

serta upaya peningkatan pertahanan dan keamanan negara.

(2) Asas usaha bersama dan kekeluargaan yaitu, bahwa penyelenggaraan usaha di

bidang pengangkutan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita dan aspirasi

bangsa yang dalam kegiatannya dapat dilakukan oleh seluruh lapisan

masyarakat dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan.

(3) Asas adil dan merata yaitu, bahwa penyelenggaraan penegangkutan harus

dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada segenap lapisan

masyarakat dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.

(4) Asas keseimbangan yaitu, bahwa pengangkutan harus diselenggarakan

sedemikian rupa sehingga terdapat keseimbangan yang serasi antara sarana

dan prasarana, antara kepentingan pengguna dan penyedia jasa, antara

kepentingan individu dan masyarakat, serta antara kepentingan nasional dan

internasional.

(5) Asas kepentingan umum yaitu, bahwa penyelenggaraan pengangkutan harus

mengutamakan kepentingan pelayanan umum bagi masyarakat luas.

26 Yusuf Shofie, 2002, Pelaku Usaha,Konsumen,dan Tindak Pidana Korporasi,

Jakarta:Ghalia Indonesia, hlm 25. 27 Abdulkadir Muhammad.2008. Hukum Pengangkutan Niaga. PT Citra Aditya Bakti.

Bandung. Hlm. 17.

Page 34: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

19

(6) Asas keterpaduan yaitu, bahwa penerbangan harus merupakan kesatuan yang

bulat dan utuh, terpadu, saling menunjang, dan saling mengisi baik intra

maupun antar moda transportasi.

(7) Asas kesadaran hukum yaitu, bahwa mewajibkan kepada pemerintah untuk

menegakkan dan menjamin kepastian hukum serta mewajibkan kepada setiap

warga negara Indonesia untuk selalu sadar dan taat kepada hukum dalam

penyelenggaraan pengangkutan.

(8) Asas percaya pada diri sendiri yaitu, bahwa pngangkutan harus berlandaskan

pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan

kepada kepribadian bangsa.

(9) Asas keselamatan Penumpang, yaitu bahwa setiap penyelenggaraan

pengangkutan penumpang harus disertai dengan asuransi kecelakaan.

b) Asas yang bersifat perdata

Asas yang bersifat perdata merupakan landasan hukum pengangkutan

yang hanya berlaku dan berguna bagi kedua pihak dalam pengangkutan niaga,

yaitu pengangkut dan penumpang atau pengirim barang. Asas-asas Pengangkutan

yang bersifat perdata adalah sebagai berikut:28

(1) Konsensual yaitu pengangkutan tidak diharuskan dalam bentuk tertulis, sudah

cukup dengan kesepakatan pihak-pihak. Tetapi untuk menyatakan bahwa

perjanjian itu sudah terjadi atau sudah ada harus dibuktikan dengan atau

didukung oleh dokumen angkutan.

(2) Koordinatif yaitu pihak-pihak dalam pengangkutan mempunyai kedudukan

setara atau sejajar, tidak ada pihak yang mengatasi atau membawahi yang lain.

Walaupun pengangkut menyediakan jasa dan melaksanakan perintah

penumpang/pengirim barang, pengangkut bukan bawahan

penumpang/pengirim barang. Pengangkutan adalah perjanjian pemberian

kuasa.

(3) Campuran yaitu pengangkutan merupakan campuran dari tiga jenis perjanjian,

yaitu pemberian kuasa, penyimpanan barang, dan melakukan pekerjaan dari

28 Abdulkadir Muhammad.2008. Hukum Pengangkutan Niaga. PT Citra Aditya Bakti.

Bandung. Hlm. 18.

Page 35: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

20

pengirim kepada pengangkut. Ketentuan ketiga jenis perjanjian ini berlaku

pada pengangkutan, kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjian

pengangkutan.

(4) Retensi yaitu pada pengangkutan tidak menggunakan hak retensi. Penggunaan

hak retensi bertentangan dengan tujuan dan fungsi pengangkutan.

Pengangkutan hanya mempunyai kewajiban menyimpan barang atas biaya

pemiliknya.

(5) Pembuktian dengan dokumen yaitu setiap pengangkutan selalu dibuktikan

dengan dokumen angkutan. Tidak ada dokumen angkutan berarti tidak ada

perjanjian pengangkutan, kecuali jika kebiasaan yang sudah berlaku umum,

misalnya pengangkutan dengan angkutan kota (angkot) tanpa karcis/tiket

penumpang.

2) Tujuan pengangkutan

Pada dasarnya pengangkutan bertujuan untuk memindahkan barang atau

orang dari suatu tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna

dan nilai. Jadi dengan pengangkutan maka dapat diadakan perpindahan barang-

barang dari suatu tempat yang dirasa barang itu kurang berguna ketempat dimana

barang-barang tadi dirasakan akan lebih bermanfaat.29

Perpindahan barang atau orang dari suatu tempat ketempat yang lain yang

diselenggarakan dengan pengangkutan tersebut harus dilakukan dengan

memenuhi beberapa ketentuan yang tidak dapat ditinggalkan, yaitu harus

diselenggarakan dengan aman, selamat, cepat, tidak ada perubahan bentuk tempat

dan waktunya.

Menurut Sri Rejeki Hartono bahwa pada dasarnya pengangkutan

mempunyai dua nilai kegunaan, yaitu :30

a) Kegunaan tempat (Place Utility)

29 Abdulkadir Muhammad.2008. Hukum Pengangkutan Niaga. PT Citra Aditya Bakti.

Bandung. Hlm. 20. 30 Sri Rejeki Hartono, SH, 1980. Pengangkutan dan Hukum Pengangkutan Darat.

Penerbit: UNDIP, hlm 10.

Page 36: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

21

Dengan adanya pengangkutan berarti terjadi perpindahan barang dari suatu

tempat, dimana barang tadi dirasakan kurang bermanfaat, ketempat lain yang

menyebabkan barang tadi menjadi lebih bermanfaat.

b) Kegunaan waktu (Time Utility )

Dengan adanya pengangkutan berarti dapat dimungkinkan terjadinya suatu

perpindahan suatu barang dari suatu tempat ketempat lain dimana barang itu lebih

diperlukan tepat pada waktunya.

d. Prinsip Tanggung Jawab Pengangkutan

Prinsip tentang tanggung jawab merupakan perihal yang sangat penting

dalam hukum perlindungan konsumen. Dalam kasus-kasus pelanggaran hak

konsumen, diperlukan kehati-hatian dalam menganalisis siapa yang harus

bertanggung jawab dan seberapa tanggung jawab dapat dibebankan kepada pihak-

pihak terkait.31

Di dalam ilmu hukum, khususnya hukum pengangkutan setidaknya

dikenal adanya 3 (tiga) prinsip tanggung jawab, yaitu:32

1) Cara membedakan prinsip-prinsip tanggung jawab tersebut pada dasarnya

diletakkan pada masalah pembuktian, yaitu mengenai ada tidaknya kewajiban

pembuktian, dan kepada siapa beban pembuktian dibebankan dalam proses

penuntutan.

2) Konsep tanggung jawab hukum atas dasar kesalahan (base on fault liability)

Berdasarkan konsep tanggung jawab hukum atas dasar kesalahan (based on

fault liability), prinsip ini dikenal pada tahap awal pertumbuhan hukum

romawi termasuk dalam doktrin “culpa” dalam lex aquilia. lex aquilia

menentukan bahwa kerugian baik disengaja ataupun tidak harus selalu

diberikan santunan.

3) Kelalaian/kesalahan produsen yang berakibat pada timbulnya kerugian

konsumen merupakan faktor penentu hak konsumen untuk mengajukan

tuntutan ganti rugi kepada produsen. Tuntutan ganti rugi berdasarkan kelalaian

31 Shidarta, 2006. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT Grasindo. Hlm.

72. 32 E. Saefullah Wiradipradja, Tanggung Jawab Pengangkut dalam Hukum Pengangkutan

Udara Internasional dan Nasional (Yogyakarta: Liberty, 1989), hlm. 19.

Page 37: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

22

produsen diajukan dengan bukti-bukti lain yaitu, pertama, pihak tergugat

merupakan produsen yang benar-benar mempunyai kewajiban untuk

melakukan tindakan yang dapat menghindari terjadinya kerugian konsumen.

Kedua, produsen tidak melaksanakan kewajibannya untuk menjamin kualitas

produknya sesuai dengan standar yang aman untuk digunakan. Ketiga,

konsumen menderita kerugian. Keempat, kelalaian produsen merupakan

faktor yang mengakibatkan adanya kerugian pada konsumen (hubungan sebab

akibat antara kelalaian dan kerugian konsumen). Tanggung jawab hukum

kepada orang yang menderita kerugian tidak hanya terbatas kepada perbuatan

sendiri, melainkan juga perbuatan karyawan, pegawai, agen, perwakilannya

apabila menimbulkan kerugian kepada orang lain, sepanjang orang tersebut

bertindak sesuai dengan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada orang

tersebut. Tanggung jawab yang telah disebutkan ini sesuai dengan isi

ketentuan Pasal 1367 KUH Perdata.33

Tanggung jawab semacam ini juga dikenal dalam common law system,

apabila penumpang selaku konsumen ingin memperoleh ganti rugi atas kerugian

yang dideritanya, maka penumpang wajib membuktikan kesalahan pengangkut

selaku pelaku usaha tersebut. Ketentuan ini senada dengan bunyi Pasal 143 UUP,

yang menyebutkan bahwa pengangkut tidak bertanggung jawab untuk kerugian

karena hilang atau rusaknya bagasi kabin, kecuali apabila penumpang dapat

membuktikan bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh tindakan pengangkut atau

orang yang dipekerjakannya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa terhadap

kerugian bagasi kabin, untuk mengajukan klaim, penumpang harus membuktikan

bahwa kerugian tersebut akibat kesalahan tindakan pengangkut atau orang yang

dipekerjakannya.

Tanggung jawab atas dasar kesalahan harus memenuhi unsur:

a) Adanya kekhilafan.

b) Kerugian.

c) Kerugian tersebut ada dengan kekhilafan.

33 Sri Rejeki Hartono, SH, 1980. Pengangkutan dan Hukum Pengangkutan Darat.

Penerbit: UNDIP, hlm 10.

Page 38: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

23

Konsep tanggung jawab atas dasar kesalahan melemahkan hak-hak

penumpang, karena penumpang tidak punya keahlian untuk membuktikan

kesalahan pengangkut.

Tanggung jawab pengangkut terbatas setinggi-tingginya sebesar kerugian

penumpang. Konsep tanggung jawab atas dasar kesalahan dirasakan adil apabila

kedudukan kedua belah pihak (penumpang selaku konsumen dan pengangkut)

mempunyai ke mampuan yang sama sehingga mereka dapat saling membuktikan

kesalahan.

3. Peraturan Gubernur

Tingginya intesitas pengangkutan batubara di Provinsi Jambi yang

berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat baik sosial, budaya,

ekonomi, keamanan dan ketertiban umum maka perlu dilakukan pengaturan

terhadap aktivitas pengangkutan batubara yang mana Gubernur Hasan Basri Agus

pada masa jabatannya di tahun 2013 telah mengeluarkan Peraturan Gubernur

tentang tata cara pelaksanaan pengangkutan batubara. diantaranya yaitu:

a. Pengangkutan Batubara Melalui Jalan Umum

Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Gubernur No. 18 Tahun 2013

pada pasal 3 dijelaskan bahwa:34

1) Penyelenggaraan pengangkutan batubara harus menggunakan jalan khusus

atau jalur sungai.

2) Sementara jalan khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) belum tersedia,

Kepala Daerah melakukan pembatasan penggunaan jalan umum

tetentu/kendaraan tertentu untuk angkutan batubara sampai dengan 31

Desember 2013 dengan ketentuan sepanjang tidak melanggar peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan penjelasan diatas truk pengangkut batubara diperbolehkan

menggunakan jalur umum dengan beberapa ketentuan diantaranya yaitu, adanya

batasan penggunaan truk batubara, dan tidak melanggar aturan yang berlaku.

Adapun jika aturan tersebut dilanggar maka konsukuensinya telah disebutkan

pada bab 3 pasal 4 yaitu, Kepala Daerah sesuai kewenangannya dapat

34 Peraturan Gubernur Bab 3 Pasal 3 tentang Pengangkutan batubara melalui jalan umum

Page 39: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

24

menghentikan kegiatan usaha pengangkutan batubara apabila terjadi pelanggaran

terhadap ketentuan yang berlaku. pasal 5 yaitu, Badan usaha pertambangan

batubara yang tergabung dalam asosiasi pertambangan batubara, perusahan

batubara, perseorangan atau pihak lain yang akan melakukan kegiatan

pertambangan batubara, wajib membuat jalan khusus untuk angkutan batubara.

Selain aturan diatas Peraturan Gubernur juga menjelaskan kendaraan yang

digunakan untuk pengangkuta batubara harus memnuhi kriteria yang mana

dijelaskan pada bab 3 pasal 6 bagian (2) yaitu, kendaraan tertentu yang digunakan

untuk angkutan batubara wajib memenuhi standarisasi atau persyaratan teknis dan

layak jalan serta sesuai dengan daya angkut dalam buku uji dan sesuai kelas jalan.

b. Pengangkutan Batubara Melalui Jalur Sungai

Selain menggunakan jalur umum pergub juga menghimbau agar

pengangkutan batubara menggunakan jalur sungai guna mengurangi angka

kecelakaan di jalur umum, dapat dilihat di Peraturan Gubernut No. 18 Tahun 2013

pada pasal 9 yaitu:35

1) Pengangkutan batubara dari Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun,

Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi melalui jalur sungai yang

terdapat di kabupaten bersangkutan menuju titik akhir penumpukan batubara.

2) Pengangkutan batubara sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diatur

sebagai berikut:

(a) Pengangkutan batubara dari lokasi tambang menuju sungai terdekat dapat

melalui jalan umum tertentu/kendaraan tertentu setelah ada persetujuandari

Kepala Daerah sesuai dengan kewenangannya.

(b) Pengangkutan batubara dari penumpukkan terdekat menuju penumpukkan

akhir batubara dilaksanakan melalui dermaga yang dibangun oleh perusahaan

batubara atau pihak lain.

(c) Apabila jalur sungai sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak dapat dilalui

untuk pengangkutan batubara, maka dapat melalui jalan umum

tertentu/kendaraan tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2)

yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan kewenangannya.

35 Peraturan Gubernur Bab 3 Pasal 3 tentang Pengangkutan batubara melalui jalan sungai

Page 40: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

25

(d) Pembangunan dermaga sungai sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)

huruf b sesuai ketentuan berlaku.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa pengangkutan batubara tidak hanya

menggunakan jalur umum tetapi juga menggunakan jalur sungai karena ditinjau

banyaknya kendaraan truk batubara yang menggunkan jalur umum dapat

mengakibatkan kemacetan, kecelakaan, kerusakan jalan dan hal-hal tidak

diinginkan lainnya.

c. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian

Pembinaan adalah upaya pendidikan formal maupun non formal yang

dilakukan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggungjawab dalam

rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan

suatu dasar-dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan/keinginan serta kemampuannya

sebagai bekal, untuk selanjutnya perkasa sendiri menambah, meningkatkan dan

mengembangkan dirinya, sesamanya maupun lingkungannya kea rah tercapainya

martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang

mandiri.36 Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin

bahwa tugas/ pekerjaan telah telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah (aturan) yang

diberikan.37 R Terry mengungkapkan pengendalian dapat di definisikan sebagai

proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang

dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan

perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras

dengan standar.38 Berdasarkan penjelasan yang mana telah di atur dalam

Peraturan Gubernur No 18 Tahun 2013 bab 5 pasal 10 yaitu:39

36 Simanjutak, B., I. L. Pasaribu, Membina dan Mengembangkan Generasi Muda,

(Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 84. 37 Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2003, hal. 112. 38 Jurnalmanajemen.com diakses tanggal 6 Desember 2019. 39 Peraturan Gubernur Bab 5 Pasal 10 tentang Pembinaan, Pengawasa, dan Pengendalian.

Page 41: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

26

1) Kepala Daerah melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

terhadap pengangkutan batubara yang menggunakan jalan umum

tertentu/kendaraan tertentu atau jalur sungai dengan kewenangannya.

2) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan oleh Tim Terpadu yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Daerah.

3) Tim Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari unsur Dinas

Perhubungan, Dinas ESDM, TNI, POLRI, SATPOL PP dan unsur terkait

lainnya.

Dengan adanya prmbinaan, pengawasan dan pengendalian pemerintah

mengharapkan agar tidak ada lagi pelanggaran-pelanggaran yang berhubungan

dengan pengangkutan batubara dikarena pemerintah memberikan berbagai bekal

melalui beberapa Dinas diantaranya, Dinas Perhubungan, Dinas ESDM, TNI,

POLRI, SATPOL PP.

4. Peraturan Daerah

a. Pengaturan Pengangkutan Batubara

Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2012

pada pasal 5 dijelaskan bahwa:40

1) Setiap pengangkutan batubara dalam Provinsi Jambi wajib melalui jalan

khusus atau jalur sungai.

2) Kewajiban melalui jalan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

siap selambat - lambatnya Januari 2014.

Berdasarkan penjelasan diatas truk pengangkut batubara diwajibkan

menggunakan jalur khusus atau jalur sungai, jika aturan tersebut dilanggar maka

konsukuensinya telah disebutkan pada bab 4 pasal 12 yaitu:

a) Setiap Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5 (ayat 1), Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 dikenakan sanksi administrasi

berupa:

(1) Teguran tertulis;

40 Peraturan Daerah provinsi Jambi Bab 3 Pasal 5 tentang Pengaturan Pengangkutan

batubara

Page 42: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

27

(2) Pengurangan rencana produksi yang diusulkan pada tahun berikutnya;

(3) Pencabutan izin usaha pertambangan meliputi:

(a) Pencabutan izin usaha pertambangan operasi produksi.

(b) Pencabutan izin operasi khusus pengangkutan dan penjualan.

(c) Pencabutan izin usaha jasa pengangkutan pertambangan.

b) Setiap Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5 (ayat 2) dikenai sanksi administrasi berupa Pencabutan izin usaha

pertambangan.41

b. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian

Pembinaan pada Perda terdapat pada Bab IV Pasal 10 yaitu:

1) Kepala Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan

jalan umum tertentu atau jalur sungai sebagaimana dimaksud dalam peraturan

daerah ini sesuai dengan kewenangannya dengan mempedomani ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan berupa sosialisasi,

pengendalian, pengawasan dan penindakan dilakukan Dinas Perhubungan

bersama instansi terkait.

3) Bupati/Walikota menyampaikan laporan setiap triwulan atau sewaktu-waktu

diperlukan hasil pembinaan dan pengawasan kepada Gubernur.42

5. Tinjauan Pustaka

Terdapat penelitian yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang

peneliti lakukan, yaitu;

Pertama penelitian yang dilakukan Ahmad Subhan dengan judul “Jejaring

kebijakan pengangkutan Batu bara di provinsi jambi ditinjau dari Perspektif good

governance”. Kajiannya menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif dengan mengandalkan data sekunder telah menemukan bahwa

kompleksitas permasalahan pengangkutan batubara di Provinsi Jambi terlihat dari

adanya pelanggaran Perda oleh pengusaha batubara sehingga masih merusak jalan

umum, aksi demonstrasi sopir truk batubara, aksi protes blokir jalan oleh warga,

41 Peraturan Daerah provinsi Jambi Bab 4 Pasal 12 tentang Pembinaan dan Pengawasan 42 Peraturan Daerah provinsi Jambi Bab 4 Pasal 10 tentang Pembinaan dan Pengawasan

Page 43: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

28

dan upaya pengusaha untuk mengugat Perda. Sumber permasalahannya yaitu

karena adanya perbedaan kepentingan antara pemerintah daerah dengan pelaku

usaha batubara. Sopir batubara menjadi alat pelaku usaha untuk melakukan respon

ketidakpatuhan terhadap kebijakan Pemda. Kunci penyelesaiannya yaitu

penegakkan hukum dan dukungan kebijakan dari pemerintah kabupaten terhadap

kebijakan pemerintah provinsi.43

Kedua penelitian yang dilakukan Muhammad Muhdar dengan judul

“Aspek Hukum Reklamasi Pertambangan Batu Bara pada Kawasan Hutan di

Kalimantan Timur”. Hasil penelitiannya yaitu kerusakan hutan tidak dapat

dihindari karena aturan saat inimembenarkan pertambangan batubara di kawasan

hutan. Implementasi peraturan tentang reklamasi pertambangan batubara di

kawasan hutan dapat dilakukan tanpa revegetasi dan mengurangi jumlahhutan di

Provinsi Kalimantan Timur.44

Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Andara Okta Ceasariani dengan

judul “Analisis Framing Pemberitaan Shipping Bongkar Muat Batubara Ilegal di

Pelabuhan Cirebon”. Hasil penelitiannya adalah mengkonstruksi kasus aktivitas

bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon memberikan dampak negatif dari

perspektif Pemerintah kota Cirebon. Masyarakat juga mengkonstruksi kasus

aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan Cirebon berdampak negatif dilihat

dari perspektif warga kota Cirebon.45

Dari beberapa contoh hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan

beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan skripsi ini dengan skripsi dan

hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah pada salah satu objek dan jenis penelitian

yang digunakan dalam membahas pokok permasalahan, yaitu sama-sama meneliti

Batubara dan penelitiannya bersifat kualitiatif. Sedangkan, perbedaan antara

proposal ini dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah pada peraturan yang

digunakan, pada penelitian pertama menggunakan Perda tahun 2012. Pada

43 Ahmad Subhan. 2015. Skripsi Jejaring kebijakan pengangkutan Batu bara di provinsi

jambi ditinjau dari Perspektif good governance. 44 Muhammad Muhdar. 2015. Skripsi Aspek Hukum Reklamasi Pertambangan Batu Bara

pada Kawasan Hutan di Kalimantan Timur 45 Andara, Okta, Ceasariani. 2018. Skripsi Analisis Framing Pemberitaan Shipping

Bongkar Muat Batubara Ilegal di Pelabuhan Cirebon

Page 44: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

29

proposal ini kajian lebih difokuskan untuk menjelaskan secara deskriptif

mengenai Kebijakan Pemerintah dalam Pengawasan Pelanggaran Pengangkutan

Batu Bara di Provinsi Jambi (Studi Kasus di Dinas Perhubungan Provinsi Jambi).

Page 45: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

30

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penerapan Kebijakan Pemerintah dalam Pengawasan

Pelanggaran Pengangkutan Batu Bara di Provinsi Jambi (Studi Kasus di Dinas

Perhubungan Provinsi Jambi). Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai

berikut:

1. Tingginya kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengangkut batubara.

2. Banyaknya ruas jalan yang rusak, kemacetan dikarenakan konvoi kendaraan

pengangkut batubara.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk

mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.46 Sehingga

memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui

penelitian ini tentang Kebijakan Pemerintah dalam Pengawasan Pelanggaran

Pengangkutan Batu Bara di Provinsi Jambi (Studi Kasus di Dinas Perhubungan

Provinsi Jambi). Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci.47 Merriam menambahkan. kualitatif adalah suatu rencana dan cara yang akan

digunakan peneliti untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen)48 dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif

atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

46Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 22. 47Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 9. 48Sharan B. Merriam, Rualitative Research and Case Study Applications in Education,

(New York City, 1998), hlm. 3.

Page 46: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

31

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun jenis

data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer yang penulis ambil dari informasi di lapangan melalui observasi dan

wawancara di lokasi penelitian, data primer yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah informan yang akan diwawancarai yaitu 2 (satu) Kepala Dinas Perhubungan

Provnsi Jambi, 5 (Lima) supir truk batu bara dan 2 (Dua) masyarakat.

2. Data sekunder yang penulis ambil berupa dokumentasi, literatur, pustaka lainnya

yang berhubungan dengan penelitian ini.

Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/ peristiwa, dan

dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan orang yang bisa memberikan

data melalui wawancara. Sumber data yang berbentuk suasana/ peristiwa berupa suasana

yang bergerak ataupun lisan, meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber data tersebut

merupakan objek yang akan diobservasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah

peristiwa atau kejadian, dimana dalam penelitian ini peristiwa dijadikan sumber data

adalah penelitian ini tentang pelanggaran pengangkutan batubara di Provinsi Jambi. Di

mana dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Jambi yang dapat memberikan informasi

dapat dilakukan melalui wawancara dan lainnya dan dokumentasi, di mana sumber data

yang diambil dari dokumen ini berupa data dalam bentuk laporan, catatan peristiwa,

keterangan, jumlah permasalahan, dan lain sebagainya.

D. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel. Unit

analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta

atau sekelompok orang.49 Unit analisis juga menjelaskan kapan waktu (tahun berapa, atau

bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian tidak secara jelas menggambarkan

mengenai batasan waktu tersebut. Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah

pelanggaran pengangkutan batubara di Provinsi Jambi. Penetapan unit analisis tersebut,

karena penelitian yang dilakukan tidak menggunakan popupasi dan sampel, namun hanya

menggunakan dokumen-dokumen.

49Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS

Jambi, (2012), hlm. 62.

Page 47: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

32

Dalam penelitian ini informan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan pertimbangan informasi. Penentuan unit

sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada taraf kelebihan artinya bahwa

dengan menggunakan informan selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh

tambahan informasi baru.50 Informan adalah orang yang memberi atau orang yang

menjadi sumber data dalam penelitian (nara sumber). Informan adalah orang yang

diwawancarai, diminta informasi oleh peneliti dan diperkirakan orang yang menjadi

informan ini menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek

penelitian. Informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kewenangan dan keilmuan

yang terkait dengan penelitian ini, mereka diantaranya:

1. Kepala Dinas Perhubungan

2. Sekretaris Dinas Perhubungan

3. Kepala Bidang Dinas Perhubungan

4. Petugas Lapangan

5. Supir truk batu bara lima orang

6. Dan masyarakat

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi

Dalam observasi ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Martinis Yamin

menyatakan bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa yang dikerjakan

orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpatisipasi aktif dalam aktiivitas

mereka.”51 Penelitian partisipatif ini kemudian dikhususkan lagi menjadi partisipasi pasif

(passive participation) artinya peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati,

tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Obyek observasi dinamakan situasi

sosial yang terdiri atas:

a. Place, tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung.

b. Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu.

c. Activity, kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang

berlangsung.

50 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,hlm.85. 51Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, (Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 79.

Page 48: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

33

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, penulis memilih

observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti

ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi

ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu

dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Dinas

Perhubungan Provinsi Jambi dalam pengawasan yang dilakukan Pemerintah dalam

mengatasi pelanggaran pengangkutan batu bara yang ada di Provinsi Jambi. Observasi

yang dilakukan penulis dalam skripsi ini terhadap subyek menggunakan pedoman

observasi yang disusun sebagai berikut:

1) Mencatat kesan umum subyek: penampilan, pakaian, tingkah laku, cara berfikir.

2) Interaksi sosial dan tempat lingkungan.

3) Ekspresi saat wawancara dan Bahasa tubuh saat wawancara.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara ini penulis gunakan untuk mendapatkan permasalahan yang diteliti, berupa

perkataan dari informan di lapangan, dan juga untuk mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur (semistructure interview) dimana pelaksanaannya lebih bebas

bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

Alat-alat yang digunakan penulis dalam wawancara adalah buku catatan, laptop,

dan kamera karena penulis menggunakan wawancara catatan lapangan. Hal ini

bermanfaat untuk mencatat dan mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber

data, dimana kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber data.

Karena wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur. Dalam skripsi ini, penulis

menggunakan metode wawancara yang dilakukan kepada subyek dengan menggunakan

dokumntasi catatan lapangan.

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip

dan dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Nasution menyatakan

Page 49: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

34

dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data

dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.52

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Aktivitas analisis data yaitu reduksi

data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.

1. Reduksi Data

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat

ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan

sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting. Adapun data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui catatan lapangan

dan wawancara, kemudian data tersebut dirangkum, dan diseleksi sehingga akan

memberikan gambaran yang jelas kepada penulis.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan penyusunan sekumpulan informasi dari reduksi data

yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami. Penyajian

data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk

matrik, diagram, tabel dan bagan. Penyajian data juga dapat dilakukan dengan bentuk

uraian singkat, bagan antara kategori dan sejenisnya. Dalam penulisan kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori dan sejenisnya, tetapi yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat

naratif dan di dalam skripsi ini peneliti menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian

data dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-nya masing-masing.

Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari

sumber pustaka. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teks yang bersifat naratif.

3. Kesimpulan/Verifikasi

52Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.

143.

Page 50: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

35

Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penulisan kualitatif

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi

jelas setelah diteliti.

Dari ketiga metode analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa, ketiga

metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan penulis

lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan lapangan, dan juga

memudahkan penulis di dalam mengetahui dan menarik kesimpulan Kebijakan

Pemerintah dalam Pengawasan Pelanggaran Pengangkutan Batu Bara di Provinsi

Jambi (Studi Kasus di Dinas Perhubungan Provinsi Jambi).

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam penulisan

skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya

menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran tentang

tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Batsan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Kerangka Pemikiran,

Tinjauan Pustaka.

BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan Penelitian,

Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analsis dan Alat Analisis Data,

Sistematika Penulisan dan Jadwal Penelitian.

BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian.

BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang terdiri

dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan Daftar Pustaka,

Lampiran dan Curriculum Vitae.

Page 51: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

36

Page 52: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

37

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Dinas Perhubungan

Kota Jambi adalah ibu kota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu dari

10 daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara historis,

pemerintah kota jambi dibentuk dengan ketetapan gubernur sumatera

No.103/1946 sebagai daerah otonom kota besar di sumatera, kemudian diperkuat

dengan undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai daerah otonom kota

besar dalam lingkungan provinsi sumatera tengah. Dengan dibentuknya Provinsi

Jambi tanggal 6 Januari 1948, maka sejak itu pula Kota Jambi resmi menjadi Ibu

Kota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi sebagai Daerah Tingkat II pernah

menjadi bagian dati tiga Provinsi yakni Provinsi Sumatera, Provinsi Sumatera

Tengah dan Provinsi Jambi sekarang. Salah satu tuntutan era reformasi yang

berkembang saat ini, memberikan kekuasaan bagi pemerintah daerah untuk

pelaksanaan otonomi daerah. Perubahan pradigma pemerintah yang semula

sentralistik menjadi desentralistik membutuhkan komitmen birokrat dalam

mengelola institusi publik.53

B. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi

1. Visi

“Terwujudnya Jambi Tuntas melalui penyelenggaraan sistem transportasi

yang andal dalam rangka menunjang perekonomian daerah dan memiliki daya

saing dalam satu kesatuan sistem transportasi nasional”.

2. Misi

Adapun misi yang digunakan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi yaitu:

a. Meningkatkan penyediaan Infrastruktur Transportasi yang memiliki daya

saing, terpadu didukung oleh sistem perencanaan yang berkelanjutan.

53 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 53: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

38

b. Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi melalui pemeliharaan

infrastruktur, pengembangan transportasi massal dan berwawasan lingkungan.

c. Meningkatkan penyelenggaraan Pelayanan Transportasi yang Efisien dan

Efektif dalam rangka mewujudkan sistem transportasi yang terpadu, tertib,

aman, lancar, nyaman, selamat dan terjangkau.

d. Memperluas jaringan pelayanan dan Penyediaan akses Transportasi untuk

mendukung Distribusi Barang/Jasa melalui pengembangan transportasi multi

moda.

e. Meningkatkan Akuntabilitas kinerja kelembagaan didukung oleh Sumber

Daya Manusia yang kompeten, berkualitas, profesional dan menguasai

teknologi.54

C. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi

Pada umumnya organisasi yang baik haruslah sederhana, fleksibel, dan

adanya fungsi yang tepat serta adanya penetapan wewenang dan tanggung jawab.

Alasan penting penyusunan organisasi adalah unutk membedakan suatu tugas

dengan tugas yang lainnya, sehingga diperoleh efisiensi yang lebih besar, karena

dimungkinkan setiap individu menspesifikan dirinya. Pembatasan tanggung jawab

ini harus dicerminkan dalam rantai atau garis wewenang dari pimpinan atau

Kepala Dinas sampai pada bawahan yaitu staf pelaksana.55

Adapun Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Jambi, terdiri dari:

Tabel 3.1

Nama dan Jabatan Dinas Pehubungan Provinsi Jambi

No Nama Jabatan

1

H. Varial Adhi Putra, ST,

MM Kepala Dinas

2 Darma, ATD, DESS Sekretaris

3 Iqbal Efendi, SE, MM Kasubag Umum dan Kepegawaian

54 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018. 55 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 54: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

39

4 M. Yakin, SE Kasubag Program, Keuangan dan Aset

5 Bambang Budiharjo, A.TD Kepala Bidang Penembangan Jaringan Transportasi

6 Wing Gunariadi L, SE Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian

7 Drs. H. Ismed Wijaya, MM

Kepala Bidang Perhubungan Laut, Sungai, Danau dan

Udara

8 Emil Herza Aljufri, S.KOM Kepala Seksi Pendapatan dan Informasi

9

Herlambang Saputra, ST,

MM Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan

10

Banuara Sagala, A.MD,

LLASDP Kepala Seksi Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

11 Candra Edi, SE Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Jaringan

12 M. Faisal Reza, ST Kepala Seksi Prasarana

13 Bambang Mardiyanto, S.TP Kepala Seksi Perhubungan Laut

14 Linda Dewi, SE, MM Kepala Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pengendalian

15 Endy Syafeti, S.SIT, MT Kepala Seksi Tehnik Sarana dan Keselamatan

16 Nurasikin Harahap, ST Kepala Seksi Perhubungan Udara

Page 55: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

40

1.

Page 56: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

41

2. Tugas Pokok Dan Fungsinya Dinas Perhubungan Provinsi Jambi

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan

urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang Perhubungan

dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Provinsi sesuai dengan

peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas

menyelenggarakan fungsi :56

1) Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dinas.

2) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran dinas.

3) Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan urusan di

bidang Perhubungan.

4) Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pembinaan, pemantauan, evaluasi

dan pelaporan sistem Perhubungan.

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas

dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam rangka

mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan, serta pembinaan dan

pengembangan perencanaan program, keuangan dan aset serta administrasi umum

dan kepegaiwan lingkup dinas dan sekretat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat

menyelenggarakan fungsi :57

1) Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran sekretariat.

2) Pengoordinasian penyusunan kebijakan dan regulasi teknis bidang

Perhubungan.

56 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018. 57 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 57: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

42

3) Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang dinas.

4) Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional dan tenaga teknis di bidang

Perhubungan.

5) Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan surat menyurat dinas.

6) Pengelolaan kearsipan dinas.

7) Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara dinas.

8) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kantor dinas.

9) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kasubbag Umum dan

Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan dan pelaksanaan bahan rencana strategis dan rencana kerja serta

anggaran sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya.

2) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan surat menyurat dan kerumahtanggaan dinas.

3) Pelaksanaan kegiatan penatausahaan kepegawaian dinas.

4) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan kearsipan dinas.

5) Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan

ketertiban dinas.

6) Pelaksanaan pengelolaan ruang rapat atau ruang pertemuan dinas.

7) Pelaksanaan penerimaan, penatausahaan, penyimpanan dan pendistribusikan

prasarana dan sarana dinas.

8) Pelaksanaan kegiatan pengembangan karir pegawai dinas.

9) Penghimpunan, pengeolahan, penyajian dan pemeliharaan data, informasi dan

dokumen kepegawai.

10) Pelaksanaan perencanaan kebutuhan, penempatan, mutasi, pengembangan

kompetensi pegawai.

11) Pelaksanaan monitoring, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan

pelaporan kinerja dan disiplin pegawai.

12) Pelaksanaan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan pangkat,

cuti dan pension pegawai.

Page 58: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

43

13) Penyiapan administrasi pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian

pegawai dalam dan dari jabatan.

14) Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja dinas.

15) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelakasanaan tugas subbagian.

16) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

d. Kepala Subbagian Program, Keuangan Dan Aset

Kasubbag Program, Keuangan dan Aset mempunyai tugas membantu

sekretariat dalam rangka melaksanakan rencana dan program kesekretariatan,

menghimpun dan menyusun standar operasional prosedur (SOP), standar

pelayanan minimal (SPM), dan rencana kebutuhan barang milik daerah

(RKBMD) / rencana kebutuhan pemeliharaan barang milik daerah (RKPBMD)

serta menatausaha administrasi keuangan dan mengelola aset dinas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kasubbag

program, Keuangan dan Aset menyelenggarakan fungsi :58

1) Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran

sekretariat.

2) Penghimpunan dan penyusunan SOP dan SPM dinas.

3) Penyusunan RKBMD dan RKPBMD dinas.

4) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dinas.

5) Penghipunan dan penyusunan bahan pertanggungjawaban keuangan dinas.

6) Penerimaan, penelitian dan pengujian kelengkapan serta pemprosesan surat

permintaan pembayaran (SPP) yang diajukan oleh bendahara.

7) Pelaksanaan proses penebitan SPM.

8) Penghimpunan bahan dan penyusunan laporan keuangan dinas.

9) Pelaksanaan analisis dan evaluasi nilai dan manfaat asset dinas.

10) Pencatatan, pembukuab dan penyusunan akuntansi asset dinas.

11) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas subbagian.

12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

58 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 59: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

44

e. Kepala Bidang Pengembangan Jaringan Transportasi

Kepala Bidang pengembangan Jaringan Transportasi mempunyai tugas

membantu dinas dalam rangka melaksanakan, mengkoordinasikan, merumuskan

pelaksanaan kegiatan dinas, musyawarah perencanaan pembangunan dan

dokumen usulan pembangunan sarana dan prasarana serta penyusunan Rencana

Strategis (RENSTRA), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan

Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) dan Rencana Kerja (RENJA).

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang

Pengembangan Jaringan Transpotasi menyelenggarakan fungsi :59

1) Pengoordinasian, penyiapan rencana program kegiatan dan penyusunan

dokumen pengadaan, perencanaan usulan pembangunan sarana dan prasarana

transportasi dinas.

2) Pengoordinasian, perumusan dan penyiapan rencana pemeliharaan dan

pembangunan sarana dan prasarana transportasi serta pengembangan jaringan

trasnportasi.

3) Pengoordinasian, perumusan dan penyiapan bahan penelitian dan evaluasi

pengembangan trasnportasi.

4) Pengoordinasian dan penyusunan laporan tahunan, laporan pelenggaraan

pemerintah daerah dan laporan keterangan pertanggungjawaban.

5) Pengoordinasian dan penyusunan laporan pertanggungjawaban, serta

penelaahan dan evaluasi dokumen teknis pembangunan infrastruktur

transportasi.

6) Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi perhubungan.

7) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang.

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Kepala Seksi Pendataan Dan Informasi

Kasi Pendataan dan Informasi mempunyai tugas membantu bidang dalam

rangka menyiapkan, melaksanakan, mengolah data-data operasional di sektor

59 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 60: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

45

perhubungan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pembangunan serta

mengolah Website dan/atau email dinas.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi

Pendataan dan Informasi menyelenggarakan fungsi :60

1) Penghimpunan, Pengolahan dan penyusunan Data Base sector perhubungan.

2) Pengembangan sistem informasi dinas.

3) Pelaksanaan koordinasi penyusunan profil dinas.

4) Penyiapan dan pengelolaan data dan informasi sector transportasi melalui

5) Penyiapan, penyajian data informasi dan teknologi di sektor perhubungan.

6) Pengelolaan dan pemeliaharaan operasional website

7) Penyusunan / penyiapan rencana dan penyampaian data dan informasi sarana

dan prasarana transportasi.

8) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

pendataan dan pendataan dan informasi.

9) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

g. Kepala Seksi Perencanaan Dan Pengembangan Jaringan

Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Jaringan mempunyai tugas

membantu bidang dalam rangka melaksanakan koordinasi penyusunan

perencanaan, dokumen pembangunan dan pengembangan sistem transportasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala Seksi

Perencanaan dan Pengembangan Jaringan menyelenggarakan fungsi :61

1) Penghimpunan dan penyiapan rencana program kegiatan dinas perhubungan.

2) Penyiapan bahan penyusunan, penelitian dan penelaahan dokumen

perencanaan pembangunan serta usulan pembangunan sarana dan prasarana

transportasi.

3) Penyiapan rencana pemeliharaan dan pembanguanan sarana dan prasarana

transportasi

60 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018. 61 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 61: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

46

4) Pelaksanan penyusunan bahan Rencana Strategis.

5) Pelaksanaan penyususnan bahan telaahan staf sebagai bshsn pertimbangan

pengambilan kebijakan.

6) Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain.

7) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi.

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

h. Kepala Seksi Evaluasi, Pelaporan Dan Monitoring

Kepala Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pengendalian mempunyai tugas

menyiapkan, menghimpun dan menyusun laporan evaluasi dan monitoring

kegiatan pembangunan serta penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), LKPJ, LPPD, LPPK dan RKT/RENJA.

Untuk melaksanakan tugas sebagaiamana dimaksud diatas, Seksi Evaluasi,

Pelaporan dan Pengendalian meyelenggarakan fungsi :62

1) Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyususnan bahan evaluasi

dan penyusunan pelaporan Dinas.

2) Penganalisaan, pengkajian dan evaluasi data hasil pelaksanaan program kerja

dinas.

3) Penganalisaan dan penyusunan bahan Laporan Perkembangan Pelaksanaan

Kegiatan (LPPK).

4) Penganalisaan dan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) dan LPPD.

5) Penyiapan dan penyusunan bahan laporan LKPJ, RENJA dan RKT Dinas

Perhubungan.

6) Penyiapan dan penyusunan bahan monitoring dan pelaporan program kerja

Dinas serta program pembangunan secara periodik.

7) Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja yang terkait dalam rangka

pelaksanaan tugas.

8) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

62 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 62: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

47

evaluasi, Pelaporan dan Pengendalian.

i. Kepala Bidang Perhubungan Darat Dan Perkeretaapian

Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian mempunyai tugas

menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas perhubungan

darat dan perkeretaapian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

Perhubungan Darat dan Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi :63

1) Penyelenggaraan pengkajian program kerja bidang

2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitas angkutan darat dan

perkeretaapian.

3) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitas teknis keselamatan.

4) Penyelenggaraan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan transportasi

darat dan perkeretaapian.

5) Pengoordinasian dan perumusan pengendalian dan pengawasan manajemen

dan rekayasa lalu lintas.

6) Perumusan dan pengkajian penetapan jaringan transportasi jalan dan

perkeretaapian.

7) Penyelenggaraan pelaksanaan pemberian rekomendasi perizinan, pelayanan

dan pengendalian angkutan jalan.

8) Peneyelenggaraan koordinasi dengan unit terkait.

9) Penyelenggaraan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan transportasi darat dan perkeretaapian.

10) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang.

11) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

j. Kepala Seksi Lalu Lintas Dan Angkuatan

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas membantu

bidang dalam rangka mengumpulkan dan mengelola data kecelakaan,

menyelenggarakan operasional terminal penumpang dan angkutan jalan serta

63 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 63: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

48

menyiapkan bahan kebijakan penetapan jaringan transportasi jalan dan

perkeretaapian, rekomendasi perizinan serta pelayanan penyelenggaraan lalu

lintas angkutan jalan dan perkeretaapian.

Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud diatas, Seksi Lalu Lintas

dan angkutan menyelenggarakan fungsi :64

1) Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja seksi lalu lintas dan

angkutan.

2) Penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis di bidang lau lintas

dan angkutan jalan.

3) Pelaksanaan pembinaan, pengembangan, pengendalian, monitoring dan

evaluasi penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek dan angkutan orang

tidak dalam trayek.

4) Penyusunan bahan rekomendasi kepada penyelenggara pelayanan terpadu

dalam rangka penetapan dan pemberian sanksi atas pelanggaran /

penyalahgunaan perizinan dan non perizinan angkutan orang.

5) Penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan penetapan tarif angkutan antar

kota dalam provinsi jambi kelas ekonomi.

6) Penyiapan, penyusunan rencana program penyelenggaraan operasional

terminal tipe B.

7) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi lalu

lintas dan angkutan.

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

k. Kepala Seksi Prasarana

Kepala seksi Prasarana mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka

melaksanakan pemantauan, Penyusunan analisis unjuk kerja operasional prasarana

dan pengawasan teknis prasarana lalu lintas jalan dan perkeretaapian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud diatas, Seksi

64 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 64: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

49

Prasarana meneyelenggarakan fungsi :65

1) Penyiapan penyususnan bahan rencana program pemantauan dan analisis kerja

operasional prasarana jalan dan perkeretaapian.

2) Penyususnan bahan rencana program usulan peningkatan kapasitas jalan,

terminal dan kebutuhan lalu lintas.

3) Perumusan bahan rencana program kebijakan pembangunan, pemeliharaan

dan peningkatan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, manajemen dan

rekayasa lalu lintas, terminal serta perkeretaapian.

4) Penyiapan perumusan bahan rencana program perbaikan lokasi potensi

kecelakan dan kemacetan lalu lintas di jalan provinsi.

5) Penyiapan, penyususnan dan evaluasi bahan kebijakan pelaksanaan

penyelenggaraan audit keselamatan jalan, inspeksi lalu lintas angkutan jalan

(LLAJ) serta analisis dampak lalu lintas (Amdal Lalin).

6) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi.

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

l. Kepala Seksi Tehnik Sarana Dan Keselamatan

Kepala Seksi Tehnik Sarana dan Keselamatan mempunyai tugas

membantu bidang dalam rangka melakukan pemantauan, evaluasoi dan analisis

unjuk kerja sarana dan pengawasan teknis sarana serta keselamatan lalu lintas

jalan dan perkeretaapian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Seksi Tehnik

Sarana dan Keselamatan menyelenggarakan fungsi :66

1) Penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan tehnik

sarana dan keselamatan.

2) Penyiapan penyusunan bahan rencana program peningkatan sarana lalu lintas

angkutan jalan dan perkeretaapian.

3) Penyiapan perumusan bahan rencana program pengawasan teknis sarana dan

65 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018. 66 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 65: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

50

keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di jalan provinsi dan

perkeretaapian.

4) Penyelenggaraan dan pengendalian kawasan daerah rawan kecelakaan (DRK)

pada jalan provinsi.

5) Perumusan dan penyusunan bahan-bahan pembinaan kebijakan standar teknis

pelaksanaan penyelenggaraan pengujian berkala, industry karoseri.

6) Penyiapan dan perumusan bahan rencana program evaluasi pelaksanaan

penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor dan penyesuaian dimensi

serta spesifikasi teknis kendaraan bermotor.

7) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi tehnik

sarana dan keselamatan.

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

m. Kepala Bidang Perhubungan Laut, Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dan Udara

Kepala Bidang Perhubungan Laut, Sungai Danau dan Penyeberangan dan

Udara mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka melaksanakan koordinasi,

perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang perhubungan laut, sungai danau dan penyeberangan dan udara.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

Perhubungan Laut, Sungai Danau dan Penyeberangan dan Udara

menyelenggarakan fungsi :67

1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan jasa perhubungan laut, sungai

danau dan penyeberangan dan udara.

2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitas keselamatan pelayaran dan

angkutan sungai danau dan penyeberangan.

3) Pengoordinasian dan perumusan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan

terhadap penyelenggaraan angkutan laut, sungai danau dan penyeberangan

dan udara.

67 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 66: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

51

4) Pelaksanaan dan pemberian rekomendasi di bidang perhubungan laut, sungai

danau dan penyeberanagan dan udara.

5) Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi

penyelenggaraan angkutan laut, sungai danau dan penyeberangan dan udara.

6) Penyiapan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

7) Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang.

8) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang.

9) Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

n. Kepala Seksi Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Kepala Seksi Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan mempunyai

tugas membantu bidang dalam rangka melaksanakan penyiapan dan perumusan

bahan pembinaan dan pelayanan jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Seksi Angkutan

Sungai Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :68

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis angkutan sungai danau dan

penyeberangan.

2) Penyiapan bahan rekomendasi angkutan sungai danau dan penyeberangan.

3) Penyelenggaraan dan penyiapan bahan bimbingan angkutan sungai danau dan

penyeberangan.

4) Penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan angkutan

sungai danau dan penyeberangan.

5) Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

angkutan sungai danau dan penyeberangan.

6) Penyiapan bahan rencana program kebutuhan rambu-rambu sungai.

7) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

angkutan sungai danau dan penyeberangan.

68 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 67: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

52

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberi kan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

o. Kepala Seksi Perhubungan Laut

Kepala Seksi Perhubungan laut mempunyai tugas membantu bidang dalam

rangka melaksanakan membantu bidang dalam rangka penyiapan dan perumusan

bahan pembinaan dan pelayanan jasa perhubungan laut.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Seksi

Perhubungan Laut menyelenggarakan fungsi:69

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakn teknis penyelenggaraanperhubungan

laut.

2) Penyiapan bahan rekomendasi penyelenggaraan perhubungan laut.

3) Penyiapan bahan bimbingan penyelenggaraan perhubungan laut.

4) Penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan

perhubungan laut.

5) Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

perhubungan laut.

6) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

perhubungan laut.

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

p. Kepala Seksi Perhubungan Udara

Kepala Seksi Perhubungan Udara mempunyai tugas membantu bidang

dalam rangka melaksanakan penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis

bahan pembinaan dan pelayanan jasa perhubungan udara.

Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Seksi

Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi :70

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan perhubungan

udara.

2) Penyiapan bahan rekomendasi penyelenggaraan perhubungan udara.

69 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018. 70 Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Arsip sejarah Dinas Perhubungan Provinsi

Jambi Tahun 2017-2018.

Page 68: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

53

3) Penyiapan bahan bimbingan penyelenggaraan perhubungan udara.

4) Penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan

perhubungan udara.

5) Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

perhubungan udara.

6) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

perhubungan udara.

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dinas Perhubungan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan

wewenang Desentralisasi dan tugas Dekonsentralisasi di bidang perhubungan.

Sejalan dengan Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) dikeluarkan ssebagai wujud pengembangan dan penerapan

sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legilimiate. Dan dengan

dikeluarkannya Inpers ini pemerintah telah menerapkan sistem pertanggung

jawaban yang berfokus kepada kinerja yang meliputi penyusunan Rencana

Strategik (RENSTRA), pengukuran kinerja secara terpadu dalam pertanggung

jawaban keberhasilan / kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta misi

organisasi.

Dinas perhubungan mempunyai tugas pokok membantu walikota dalam

melaksanakan urusan perancanaan, pembinaan, pengendalian, pengawasan,

pelayanan dan pembangun di bidang perhubungan yang meliputi lalu-lintas,

pelayaran dan udara, pengendalian operasional, angkutan dan teknik sarana

prasarana dan ketatausahaan.

Page 69: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

54

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Jenis pelanggaran pengangkutan batubara yang ada di Provinsi Jambi

Dalam proses pengangkutan batubara seringkali ditemukan pelanggaran-

pelanggaran, khususnya pelanggaran pengangkutan batubara di Provinsi Jambi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, penulis menemukan beberapa jenis

pelanggaran pengangkutan batubara diantaranya:

1. Kelebihan Tonase (Kelebihan Muatan)

Secara definisi kelebihan muatan (overloading) yaitu suatu kondisi beban

gandar kendaraan melebihi beban standar yang digunakan. Seperti yang dijelaskan

oleh Bapak Bambang Budiharjo selaku Kepala Bidang Pengembangan Jaringan

Transportasi dalam wawancara sebagai berikut:

“Memang banyak sekali kasus kelebihan muatan dalam pengangkutan

batubara saat ini, bisa dibilang semua mobil pengangkutan batubara itu

lebih dari standar, mobil itu standarnya paling max yaitu 10 ton dan lebih

dari itu tidak ada lagi toleransi, pasti bakaln terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan”.71

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa hamper semua

supir pengangkut batubara membawa muatan lebih dari standar, hal tersebut pun

dibenarkan oleh Bapak Herlambang Saputra selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan

Angkutan sebagai berikut:

“Sangat benar sekali jika pengangkut batubara itu selalu membawa muatan

lebih dari standar dikarenaka mereka banyak yang kejar target. Diketahui

bahwa upah yang mereka terima itu sangat rendah yaitu Rp. 90.000/ton

sehingga mereka berlomba-lomba untuk membawa muatan banyak.

Bahkan mereka bisa 2x pulang pergi”.72

Berdasarkan wawancara diatas dapat dicermati bahwa banyak nya

pengangkuatan batu bara overloading dikarenakan murahnya upah yang diberikan

71 Wawancara bersama Bapak Bambang Budiharjo selaku Kepala Bidang Pengembangan

Jaringan Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020. 72 Wawancara bersama Bapak Herlambang Saputra selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan

Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 70: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

55

perusahaan pertambangan kepada supir pengangkut batubara sehingga

menyebabkan terjadinya overloading. Hal tersebut ditambhakn oleh Bapak Wing

Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat dan Perkeretaapian sebagai

berikut:

“Selain upah yang minim terjadinya kelebihan muatan juga disebabkan

tidak adanya pengawasan yang ketat di bagian penimbangan, karena untuk

saat ini jembatan penimbangan baik sarolangun ataupun batanghari

dikelola oleh Kementrian Perhubungan bukan Pemerintah Daerah

Provinsi, selain itu juga isi Perda No 13 tahun 2012 memperkecil

kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi yang mana Dishub Provinsi

lebih condong ke Dinas ESDM yang mana pengawasana akan banyak

dilakukan di mulut tambang untuk saat ini sedang dalam tahap proses

revisi Perda, yang mana nantinya harapan kami dapat mengawasi langsung

baik itu penimbangan dan pengawasan. Kami pada saat ini hanya

mengawasi jam operasional saja. Kalaupun mau menindak harus

melibatkan pihak kepolisian”.73

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa lemahnya

Perda No 13 Tahun 2012 yang mana Dinas Perhubungan Provinsi di persempit

dalam pengawasan tentang pengangkutan batubara, kurang ketatnya pengawasan

di jembatan timbang juga yang mengakibatkan cara supir untuk memuat angkutan

batubara berlebih.

2. Tidak Membawa Surat-Surat

Maraknya jumlah pengangkutan batubara juga sebagian besar supir tidak

memiliki ataupun membawa surat-surat lengkap sehingga banyak yang terjaring

razia, hal tersebut di jelaskan oleh Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas

Perhubungan Darat dan Perkeretaapian sebagai berikut:

“Banyaknya jumlah supir pengangkut batubara membuat mereka merasa

aman akan tindakan razia sehingga tak jarang mereka lalai dalam

membawa surat-surat seperti, SIM, STNK, Surat Jalan dan buku uji

kendaraan yang mana ini menjadi poin penting ketika saat ada pengawasan

dari kepolisian, nah untuk kasus seperti itu biasanya yang menindak dari

pihak kepolisian, kita hanya memberikan rambu-rambu saja”.74

73 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020. 74 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 71: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

56

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa masih banyak

supir pengangkut batubara yang mengabaikan dokumen penting dalam

pengangkutan barang (batubara).

3. Iring-iringan kendaraan (Kompoi)

Banyaknya jumlah mobil pengangkutan batubara menyebabkan terjadinya

iring-iringan kendaraan (konvoi) yang menyebabkan kemacetan dan keresahaan

warga yang dilewati oleh kendaraan pengangkut batubara, hal ini dijelaskan oleh

Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat dan

Perkeretaapian sebagai berikut:

“Terjadinya kondisi iring-iringan atau konvoi itu disebabkan terlalu

banyaknya mobil pengangkutan batubara, karena berdasarkan data yang

kami terima kurang lebih kendaraan batubara adalah 1500/hari. Kami

sudah memberikan arahan kepada perusahaan bahkan supir untuk tidak

melakukan konvoi tersebut, namun masih banyak supir tersebut “serong”

terhadap peraturan, dan dikarenakan juga masih banyak supir muda-

muda”.75

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa tinggi nya

mobilitas kendaraan pengangkut batubara yang menyebabkan iring-iringan

kendaraan (konvoi). Terjadinya konvoi membuat masyarakat dan pengendara lain

merasa terganggu. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Rahmat selaku

masyarakat Sungai Duren sekaligus pengendara motor dalam wawancaranya

sebagai berikut:

“Iya sangat sering mobil batubara itu beriringan, gak tau mulainya dari

mana, kita sebagai pengendara motor sangat kesal ketika mau mendahului

iringan mobil tersebut. Kalaupun tidak didahului kita kena debu dan asap

kendaraan. Saya berharap pemerintah memberikan ketegasan kepada

pengangkut batubara ataupun pihak perusahaan untuk mencari

solusinya”.76

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa masyarakat

sangat berharap kepada pihak pemerintah untuk memberikan ketegasan kepada

75 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020. 76 Wawancara bersama Bapak Rahmat selaku masyarakat Desa Sungai Duren Muaro

Jambi, tanggal 13 Maret 2020.

Page 72: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

57

pihak perusahaan ataupun menindak langsung kepada para supir untuk tidak

beriring-iringan dijalan yang mana banyak menimbulkan efek yang buruk kepada

masyarakat. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Bapak Jalal selaku supir

pengangkut batubara sebagai berikut:

“Kami pribadi sebenarnya tidak menginginkan untuk iring-iringan namun

pada detik ini pemerintah memberikan jam operasional mulai jam 18:00

sampai dengan jam 06:00. Hal ini yang menyebabkan terjadinya iring-

iringan, waktu yang sangat singkat sedangkan rendahnya upah supir

pengangkut batubara”.77

Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Teguh sebagai supir pengangkut

batubara dalam wawancara sebagai berikut:

“Kami sebagai supir itu harus kejar target dengan cara muatan kami

lebihkan ataupun 2 trip dalam waktu yang sangat singkat tersebut. Upah

kami hanya 90.000/ton, kalau kami bawa standar 10 ton berarti dapat Rp

900.000. itu sudah termasuk jatah solar, makan selama perjalanan, rokok,

upah bongkar, belum lagi untuk pemilik truk. Paling bersih kita dapat Rp

200.000 untuk sekali trip. Belum lagi kalau ada ban pecah, gardan patah,

malah tekor”.78

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa ketatnya

peraturan jam operasional dan minimnya upah membuat para supir harus kejar-

kejaran dengan waktu

4. Melanggar Jam Operasional

Jam operasional yaitu waktu yang mengatur kapan dibolehkannya

kendaraan (batubara) mulai beroperasi. Pemerintah sudah menghimbau kepada

seluruh angkutan batubara bahwasannya jam operasional mulai dari jam 18:00

sampai jam 06:00. Hal tersebut juga disampaikan langsung oleh Bapak Wing

Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat dan Perkeretaapian sebagai

berikut:

“Iya memang benar masih banyak supir yang melanggar jam operasional

pengngkutan batubara yang seharusnya melewati jalur umum jam 6 sore

dan mereka melintas tengah hari itu masih banyak. Hal tersebut

dikarenakan kesalahan perusahaan tambang, seharusnya perusahaan

memuat batubara ke mobil-mobil pengangkut dilakukan pada siang

77 Wawancara bersama Bapak Jalal selaku supir pengangkut batubara, tanggal 12 Maret

2020. 78 Wawancara bersama Bapak Teguh selaku supir pengangkut batubara, tanggal 12 Maret

2020.

Page 73: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

58

ataupun sore jadi ketika tepat jam 6 sore mobil pengangkut bisa

beroperasi, namun kenyataannya ketika masih perusahaan sudah mulai

mengangkut batubara dari lokasi tambang ke mobil pengangkut, kadang

ada juga rombongan batubara yang melintas jam 8 pagi”.79

Hal tersebut juga ditambahkan oleh Bapak Bambang Budiharjo selaku

Kepala Bidang Pengembangan Jaringan Transportasi dalam wawancara sebagai

berikut:

“Melanggar jam operasional juga disebabkan tidak adanya peraturan yang

ketat yang diterapkan baik itu Perda ataupun Pergub. Ada dijelaskan

dalam Pergub No. 18 Tahun 2013 Pasal 8 bahwa pengangkutan batubara

dilaksanakan dengn sistem one way mulai pukul 20:00 s/d 05:00 namun

itu untuk daerah Lubuk Kambing-Merlung bukan untuk ke Talang Duku.

Lemahnya peraturan juga membatasi kita untuk bertindak, dengan adanya

revisi Perda kami berharap bisa memperluas dalam hal pengawasan

angkutan batubara, sehingga jika ada yang melanggar jam operasional kita

akan berikan SP 1 langsung kepada pihak perusahaan bukan lagi ke supir

pengangkut batubara”.80

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa masih banyak

angkutan batubara yang melanggar jam operasional yang sudah ditetapkan, namun

hal tersebut juga dipengaruhi oleh lemahnya hukum yang mengatur jam

operasional angkutan baik itu Perda ataupun Pergub. Dishub untuk saat ini

berharap agar proses revisi segera selesai sehingga dapat menindak lebih jauh

oknum-oknum yang melakukan pelanggaran.

5. Menggunakan Jalur Umum

Dalam proses pengangkutan batubara sudah dijelaskan dalam Peraturan

Daerah Provinsi Jambi Nomor 13 Tahun 2012 Bab III tentang Pengaturan

Pengangkutan Batubara yang mana terdapat 2 poin yaitu:

a. Setiap pengangkutan batubara dalam Provinsi Jambi wajib melalui jalan

khusus atau jalur sungai,

79 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020. 80 Wawancara bersama Bapak Bambang Budiharjo selaku Kepala Bidang Pengembangan

Jaringan Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 74: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

59

b. Kewajiban melalui jalur khuus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

siap selambat-lambatnya januari 2014.81

Dal hal pengangkutan batubara juga diatur dalam Peraturan Gubernur

Jambi Nomor 18 tahun 2013 Bab IV pasal 3 tentang pengangkutan batubara

melalui jalan umum yang mana ada 2 poin diantaranya yaitu:

a. Penyelenggaraan pengangkutan batubara harus menggunakan jalan khusus

atau jalur sungai.

b. Sementara jalan khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) belum tersedia,

Kepala Daerah melakukan pembatasan penggunaan jalan umum

tertentu/kendaraan tertentu untuk angkutan batubara sampai dengan 31

Desember 2013 dengan ketentuan sepanjang tidak melanggar peraturan

perundang-undangan yang berlaku.82

Berdasarkan penjelasan diatas juga disampaikan oleh Bapak Wing

Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat dan Perkeretaapian sebagai

berikut:

“Mengenai jalur umum dan jalur khusus ini, dulu waktu harga batubara

tinggi, ada PT.SAS mengusulkan untuk membuat jalur khusus, namun

pada waktu itu tiba-tiba batubara harganya turun dan tidak terlaksana.

Sekarang ada lagi investor yang akan membangun jalur khusus yaitu Pt.

Bulian Property yang saat ini baru tahap pembebasan di 3 kabupaten.

Selain mengurus pembebasan nantinya harus di urus AMDAL (Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan) baik Amdal lingkungan ataupun

lalulintasnya. Jalur yang akan dibangun itu sekitar 125 Km mulai dari

Sarolangun sampai ke Talang Duku”.83

Hal tersebut juga ditambahkan oleh bapak Bapak Herlambang Saputra

selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan sebagai berikut:

“Kamipun sudah berusaha menyarankan kepada pemerintah kabupaten

untuk membuat jalur alternatif, karena jalur dibulian itu setengah milik

kabupaten dan setengah lagi milik provinsi, cuman permasalahannya pihak

kabupaten tidak mau melepas sehingga sampai saat ini belum terealisasi

81 Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 13 Tahun 2012 Bab III tentang Pengaturan

Pengangkutan Batubara 82 Peraturan Gubernur Jambi Nomor 18 tahun 2013 Bab IV pasal 3 tentang pengangkutan

batubara melalui jalan umum 83 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 75: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

60

jalur khusus karena belum adanya persetujuan dari pemerintah kabupaten,

sehingga sampai saat ini masih menggunakan jalur umum”. 84

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa sampai detik

ini perusahaan batubara masih melanggar ketentuan karena dalam Peraturan

Daerah Provinsi Jambi Nomor 13 Tahun 2012 selambat-lambatnya pengangkutan

batubara yaitu januari 2014, dan pada Peraturan Gubernur Jambi Nomor 18 tahun

2013 selambat-lambatnya pengangkutan batubara yaitu desember 2013. Namun

sampai detik ini masih belum terealisasi jalur khusus untuk angkutan batubara

disebabkan karena belum adanya persetujuan dari pihak Pemerintah Kabupaten.

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa ada 5 jenis

pelanggaran yang sering dilakukan oleh mobil pengangkutan batubara yaitu,

kelebihan tonaase, tidak membawa surat-surat, iring-iringan kendaraan,

melanggar jam operasional, dan menggunakan jalur umum.

B. Dampak pelanggaran pengangkutan batubara yang ada di Provinsi Jambi

Selain jenis pelanggaraan yang dilakukan pengangkutan batubara maka dampak

yang terjadi, baik itu untuk supir pengangku, pemerintah dan masyarakat. Berikut ini

penulis wawancara langsung dengan Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas

Perhubungan Darat dan Perkeretaapian sebagai berikut:

“Kalau untuk dampak dari pelanggaran pengangkutan batubara itu banyak sekali

salah satunya bisa kita lihat sendiri kerusakan jalan umum, mulai dari Batanghari

sampai ke Muaro Jambi itu banyak lubang, itu disebabkan karena terlalu

banyaknya mobilitas pengangkut batubara dengan muatan yang berlebih”.85

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa dampak dengan

banyaknya mobilitas batubara menyebabkan rusaknya jalur umum yang ada di Provinsi

Jambi khusunya jalur mulai dari Sarolangun sampai ke Muaro Jambi. Hal itu juga

ditambahkan oleh Bapak Supriadi selaku masyarakat Desa Sungai duren sebagai berikut:

“Kalo untuk banyak nian lah, misalnyo dari iring-irngan mobil tu buat kito

kadang susah tiduk, apolagi kito dekat jalan macam ni. Belum lagi jalan kito

banyak rusak dan belubang. Kadang yang buat kesal tu kalau kito nak pegi ke

simpang rimbo, susah sekali kito mau nyalip (mendahului) mobil batubara tu.

84 Wawancara bersama Bapak Herlambang Saputra selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan

Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020. 85 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 76: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

61

Biasonyo ke simpang rimbo tu cukup 10 menit, ini kadang setengah jam. Selain

itu jugo banyak nian korban kecelakaan akibat batubara ni, sudah berapo bae

nyawo disungai duren ni melayang. Sebagai masyarakat kami berharap ulur

tangan pemerintah dengan serius menindak semua kasus mobil batubara”.86

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa dampak yang

dirasakan masyarakat khususnya Sungai Duren Muaro Jambi akibat pengangkutan

batubara yaitu sering merasa terganggu ketika malam hari dikarenakan banyaknya mobil

pengangkut batubara serta banyak merenggut korban akibat lalainya peraturan

pemerintah dalam menindak dan mengawasi kasus-kasus yang terjadi dalam

pengangkutan batubara. Hal lainya juga disampaikan oleh bapak Bapak Herlambang

Saputra selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan sebagai berikut:

“Memang masih sangat banyak dampak yang terjadi pada saat ini, namun sejauh

ini kami selaku bagian dari pemerintah hanya bisa sekedar mengatur jam

operasional. Tujuannya yaitu untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang

diakibatkan oleh pengangkut batubara karena dilaksanakan pada malam hari, lain

halnya jika ada supir yang melanggar jam operasional, maka itu adalah tugas dari

kepolisian untuk menindaknya, kalaupun kami mau menindak harus di damping

oleh pihak kepolisian”.87

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa pihak Dinas

Perhubungan hanya bisa mengatur jam operasional pengangkutan untuk mengurangi

angka kecelakaan yang terjadi karena pengangkutan batubara dilaksanakan pada malam

hari.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa ada 3 dampak

pengangkutan batubara diantaranya yaitu, Kerusakan Jalur Umum, Meresahkan Warga,

dan Kecelakaan. Hal itu dikarenakan banyaknya supir pengangkut batubara yang

melanggar aturan yang sudah ditentukan namun kurangnya penangan yang dilakukan

pemerintah dalam menindak.

C. Solusi yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi pelanggaran pengangkutan

batu bara yang ada di Provinsi Jambi

Pelaksanaan pengawasan terhadap kedisiplinan pengangkut batubara di Provinsi

Jambi yang dilakukan oleh pemerintah telah dijelaskan dalam Peraturan Daerah Provinsi

Jambi Nomor 13 Tahun 2012 Bab IV Pasal 10 poin kedua tentang Pembinaan dan

86 Wawancara bersama Bapak Supriadi selaku masyarakat Desa Sungai Duren Muaro

Jambi, tanggal 13 Maret 2020. 87 Wawancara bersama Bapak Herlambang Saputra selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan

Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 77: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

62

Pengawasan yang mana “Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan berupa

sosialisasi, pengendalian, pengawasan dan penindakan dilakukan Dinas Perhubungan

bersama instansi terkait”. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Bapak Wing Gunariadi L

selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat dan Perkeretaapian sebagai berikut:

“Pada saat ini kami sudah sering melakukan sosialisai namun kenyataan

dilapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan, kami memberikan sosialisasi

seperti jumlah muatan yang harus diangkut, bahayanya kelebihan muatan, namun

masih banyak supir-supir yang nakal dan memperdulikan itu. Kami memiliki

tugas hanya memonitoring kejadian yang ada, karena tetap yang menindak itu

dari pihak kepolisian baik itu sanksi ataupun teguran tertulis”.88

Hal diatas juga di dijelaskan oleh bapak Bapak Herlambang Saputra selaku

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan sebagai berikut:

“Selain sosialisasi juga kami selalu melakukan pengawasan setiap harinya, dan

kami juga telah memberikan jam operasional yang seharusnya, itu darenakan

kami setidaknya bisa memperkecil angka kecelakaan dikarenakan pengangkutan

batubara. Namun sejauh ini jika ada kasus kecelakaan kami pun selalu

melibatkan pihak instansi lain yaitu dari kepolisian. Untuk kasus kelebihan

muatan itu kami belum bisa menindak dikarenakan masih sempitnya kewenangan

kami di Perda”.89

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Dinas

perhubungan telah melakukan tugasnya yaitu memberikan sosialisasi dan pengawasan

sedangkan dalam penindakan itu dilakukan oleh pihak kepolisian. Hal tersebut

seharusnya pihak dishub ikut serta dalam menindak bahkan sampai ke sanksi-sanksi bagi

yang melanggar seperti yang sudah tertulis di Perda Bab IV Pasal 12 tentang pembinaan

dan pengawasan disebutkan bahwa setiap pelaku usaha yang melanggar ketentuan

dikenakan sanksi administrasi yaitu, Teguran Tertulis, Penguranagan rebcana produksi

yang diusulkan pada tahun berikutnya, pencabutan izin usaha ( pencabutan izin usaha

pertambanagan operasi produksi, pencabutan izin operasi khusus pengangkutan dan

penjualan, pencabutan izin usaha jasa pengangkutan batubara). Namun kenyataannya

pada saat ini banyak kasus pelanggaran tapi semakin meningkat jumlah kendaraan

pengangkut batubara beroperasi. Hal tersebut terjadi karena lemahnya Perda sehingga

memperkecil dalam penindakan dan pengawasan.

88 Wawancara bersama Bapak Wing Gunariadi L selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020. 89 Wawancara bersama Bapak Herlambang Saputra selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan

Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, tanggal 11 Maret 2020.

Page 78: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kebijakan

pemerintah dalam pengawasan pelanggaran pengangkutan batu bara di provinsi

jambi (studi kasus dinas perhubungan provinsi jambi), dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada 5 jenis pelanggaran yang sering dilakukan oleh mobil pengangkutan

batubara yaitu, kelebihan tonaase, tidak membawa surat-surat, iring-iringan

kendaraan, melanggar jam operasional, dan menggunakan jalur umum.

2. Ada 3 dampak akibat pengangkutan batubara diantaranya yaitu, Kerusakan Jalur

Umum, Meresahkan Warga, dan Kecelakaan. Hal itu dikarenakan banyaknya supir

pengangkut batubara yang melanggar aturan yang sudah ditentukan namun

kurangnya penangan yang dilakukan pemerintah dalam menindak.

3. Dinas perhubungan telah melakukan tugasnya yaitu memberikan sosialisasi dan

pengawasan sedangkan dalam penindakan itu dilakukan oleh pihak kepolisian.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Seharusnya pemerintah serius dalam menindak dan mengawasi tentang

pengangkutan batubara mengingat semakin tahun semakin tinggi angka

kecelekaan yang disebabkan babtubara.

2. Hendaknya pemerintah juga berani menindak langsung perusahaan-

perusahaan batubara yang melanggar UU yang telah ditentukan. Sehingga

tidak terjadi lagi segala bentuk pelanggaran batubara.

Page 79: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

DAFTAR PUSTAKA

A. Literature

Abdul Kadir Muhammad, SH. Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara,

Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991.

Andi Hamzah. Asas-Asas Hukum Pidana (Edisi Revisi), Jakarta : Rineka Cipta.

2008.

Bambang Poernomo, 2002, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta : Ghalih Indonesia.

E. Saefullah Wiradipradja, Tanggung Jawab Pengangkut dalam Hukum

Pengangkutan Udara Internasional dan Nasional (Yogyakarta: Liberty,

1989)

H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia,Jilid III,

Djambatan, cetakan II,1984.

JM Van Bemmelen dalam Bambang Poernomo, 2002, Dalam Asas-asas Hukum

Pidana, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Jurnal Ilmu Pemerintahan 2015 Jejaring Kebijakan Pengangkutan Batubara di

Provinsi Jambi ditinjau dari Perspektif Good Govermance. Vol. 1. No.1

Lamintang. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti.

2011.

Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009.

Moeljanto, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta. 2002.

Muhdar, Muhammad. Skripsi Aspek Hukum Reklamasi Pertambangan Batu Bara

pada Kawasan Hutan di Kalimantan Timur. 2015.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Okta, Ceasariani, Andara. Skripsi Analisis Framing Pemberitaan Shipping Bongkar

Muat Batubara Ilegal di Pelabuhan Cirebon. 2018.

R. Soekardono, Hukum Dagang Indosia, CV Rajawali, Jakarta, 1981.

R. Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung 1979.

Page 80: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

Ridwan Khairandy, Machsun Tabroni, Ery Arifuddin, dan Djohari Santoso,

Pengantar Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1, Gama Media, Yogyakarta,

1999.

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS

Jambi, 2012.

Sharan B. Merriam, Rualitative Research and Case Study Applications in

Education, New York City, 1998.

Shidarta. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT Grasindo, 2006.

Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2003.

Simanjutak, B., I. L. Pasaribu, Membina dan Mengembangkan Generasi Muda,

(Bandung: Tarsito, 1990).

Subhan, Ahmad. Skripsi Jejaring kebijakan pengangkutan Batu bara di provinsi

jambi ditinjau dari Perspektif good governance.2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,

2009.

Sri Rejeki Hartono, SH. Pengangkutan dan Hukum Pengangkutan Darat. Penerbit:

UNDIP, 1980.

S Wojowasito. Kamus Bahasa Indonesia, Bandung: Shinta Dharma, 1972.

Wirjono Prodjodikoro, 2003, Asas-asas Hukum Pidana, Bandung, Refika Aditama.

Yusuf Shofie. Pelaku Usaha,Konsumen,dan Tindak Pidana Korporasi,

Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002.

B. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Daerah Provinsi Jambi No. 13 Tahun 2012 Tentang Pengangkutan

Batubara Dalam Provinsi Jambi

Peraturan Gubernur Jambi No. 18 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pengangkutan

Batubara

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 105 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan

Page 81: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

C. Lain-lain

https://jambi.tribunnews.com diakses tanggal 5 Desember 2019

Jurnalmanajemen.com diakses tanggal 6 Desember 2019.

liputan6.com diakses tanggal 5 Desember 2019

Page 82: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

Wawancara Bersama Bapak Wing Gunariadi L, SE Selaku Kepala Dinas Perhubungan Darat

dan Perkeretaapian

Page 83: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

Wawancara Bersama Bapak Herlambang Saputra, ST, MM Selaku Kepala Seksi Lalu Lintas

dan Angkutan

Page 84: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

Dampak Pengangkutan Batubara

Page 85: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan
Page 86: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan
Page 87: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN …repository.uinjambi.ac.id/3770/1/(WATERMARK... · Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta Dan

39

1. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAMBI

KEPALA DINAS

H. VARIAL ADHI PUTRA, ST, MM

NIP. 19831223 201001 1 002 SEKRETARIS

DARMA, ATD, DESS

NIP. 19641225 198703 1 005

KASUBAG PROGRAM, KEUANGAN

DAN ASET

M. YAKIN, SE

NIP. 19731021 199212 1 001

KASUBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

IQBAL EFENDI, SE, MM

NIP. 19831223 201001 1 002

KEPALA BIDANG PERHUBUNGAN LAUT,

SUNGAI, DANAU PENYEBERANGAN DAN

UDARA

Drs. H. ISMED WIJAYA, MM

NIP. 19701025 199003 1 002

KEPALA SEKSI ANGKUTAN SUNGAI,

DANAU DAN PENYEBERANGAN

BANUARA SAGALA, A.MD, LLASDP

NIP. 19640821 198603 1 004

KEPALA SEKSI PERHUBUNGAN LAUT

BAMBANG MARDIYANTO, S.TP

NIP. 19810323 201001 1 013

KEPALA SEKSI PERHUBUNGAN UDARA

NURASIKIN HARAHAP, ST

NIP. 19770401 201101 2 005

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN DARAT

DAN PERKERATAAPIAN

WING GUNARIADI L, SE

NIP. 19710314 199403 1 004

KEPALA SEKSI LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN

HERLAMBANG SAPUTRA, ST, MM

NIP. 19731117 201001 1 007

KEPALA SEKSI PRASARANA

M. FAISAL REZA, ST

NIP. 19820508 200501 1 006

KEPALA SEKSI TEHNIK SARANA DAN

KESELAMATAN

ENDY SYAFETI, S.SIT, MT

NIP. 19781109 200012 1 006

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN

JARINGAN TRANSPORTASI

BAMBANG BUDIHARJO, A.TD

NIP. 19690628 199301 1 002

KEPALA SEKSI PENDAPATAN DAN

INFORMASI

EMIL HERZA ALJUFRI, S.KOM

NIP. 19790930 200901 1 010

KEPALA SEKSI PERENCANAAN DAN

PENGEMBANGAN JARINGAN

CANDRA EDI, SE

NIP. 19790118 200312 1 002

KEPALA SEKSI EVALUASI,

PELAPORAN DAN PENGENDALIAN

LINDA DEWI, SE, MM

NIP. 19720427 200012 2 003

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL