KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL …€¦ ·  · 2015-07-09Koordinasi dan sinkronisasi...

21
KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN ANGGARAN 2015 DISAMPAIKAN OLEH: PENANGGUNG JAWAB PROGRAM PLANOLOGI DAN TATA LINGKUNGAN JAKARTA, 22 MEI 2015

Transcript of KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL …€¦ ·  · 2015-07-09Koordinasi dan sinkronisasi...

KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN ANGGARAN 2015

DISAMPAIKAN OLEH:

PENANGGUNG

JAWAB PROGRAM PLANOLOGI DAN TATA

LINGKUNGAN

JAKARTA, 22 MEI 2015

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata

Lingkungan

(Blok I Lt 7)

Direktur Rencana,

Penggunaan Dan

Pembentukan

Wilayah

Pengelolan Hutan

(Blok VII Lt 5)

Direktur

Inventarisasi Dan

Pemantauan

Sumberdaya

Hutan

(Blok I Lt 7)

Direktur

Pengukuhan Dan

Penatagunaan

Kawasan Hutan

(Blok I Lt 7)

Direktur

Pencegahan

Dampak

Lingkungan

Kebijakan Wilayah

Dan Sektor

(Blok I Lt 2)

Direktur

Pencegahan

Dampak

Lingkungan

Usaha Dan

Kegiatan

(Blok VII Lt 5)

Sekretaris Ditjen

(Blok I Lt 7)

22 Unit Pelaksana Teknis: Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH)

Di 22 Ibu Kota Provinsi

Tugas : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan di bidang :

a. Pemantapan kawasan hutan

b. Penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

MENYELENGGARAKAN

Pelaksanaan kebijakan

Perumusan kebijakan

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

dan supervisi

Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan

Penyusunan norma, standar , prosedur dan

kriteria

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan

oleh Menteri

Pelaksanaan administrasi Ditjen Planologi

Kehutanan dan Tata Lingkungan.

DIBIDANG

Rencana perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dan kehutanan

Inventarisasi dan pemantauan sumber

daya hutan

Rencana kawasan hutan

Pengukuhan dan Penatagunaan kawasan

hutan

Pengalokasian manfaat SDH

Kajian lingkungan hidup strategis

Kajian dampak lingkungan.

Fungsi :

KONDISI YANG HENDAK DICAPAI 2015 -2019

1. Penetapan kawasan hutan selesai 100%. 2. Penyelesaian penguasaan tanah yang berada dalam kawasan

hutan ( FASOS, FASUM dan Pemukiman). 3. Sistem data dan informasi SDH dan LH mendukung KPH di 34

Provinsi 4. Optimalisasi penggunaan kawasan hutan untuk mendukung

pembangunan infrastruktur, kedaulatan pangan dan kemandirian energi, serta keberlanjutan ketersediaan air.

5. Terwujudnya penyediaan kawasan hutan untuk Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dan untuk akses masyarakat sebagai ruang kelola bersama.

6. Seluruh RPJM mengacu pada RPPLH.

RENCANA AKSI

1. Percepatan pengukuhan kawasan hutan dari 62,3% menjadi :

• 65% pada akhir 2015

• 75% pada akhir 2016

• 85% pada akhir 2017

• 90% pada akhir 2018

• 100% pada akhir 2019

2. Bersama instansi terkait yang tergabung dalam Tim IP4T melakukan

inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah dalam kawasan hutan, khususnya FASOS, FASUM dan

Pemukiman)

3. Penyempurnaan sistem data dan informasi SDH dan LH sampai dengan

tingkat UPT di daerah

4. Rekonstruksi kebijakan tentang penggunaan kawasan hutan khususnya, untuk

kepentingan umum terbatas yang dibiayai APBN dan APBD

5. Rekonstruksi semua PP dan Permen LHK terkait dengan pembagian urusan

pemerintahan konkuren sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang PEMDA

6. Inventarisasi dan identifikasi kawasan hutan yang akan dilepaskan untuk

program TORA +_ 4,1 Juta Hektar dan 12,7 Juta Hektar untuk akses

masyarakat sebagai ruang kelola bersama (tetap sebagai kawasan hutan)

7. Sosialisasi RPPLH dilingkup Kemen LHK dan Pemerintah Daerah

(RPJMN 2015-2019 , Perpres No. 2/2015 tanggal 8 Januari 2015)

PROGRAM

Planologi dan Tata Lingkungan

KEGIATAN PRIORITAS 1. Pengukuhan dan penatagunaan kawasan

hutan

2. Inventarisasi dan Pemantauan SDH

3. Penggunaan Kawasan Hutan

4. Perencanaan Pengelolaan SDA dan LH serta KPH

5. Instrumentasi dan Analisis Lingkungan

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

7. Pemantapan Kawasan Hutan

Tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015-2019

dan Rencana Strategis Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan 2015-2019.

5

No Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator Target 2015

1 Pengukuhan dan

Penatagunaan

Kawasan Hutan

Terselesaikannya Penetapan

seluruh Kawasan Hutan

Persentase Kawasan Hutan

yang ditetapkan

65%

Seluruh Permohonan

Perubahan Fungsi/Peruntukan

Kawasan Hutan Secara Parsial

dapat diselesaikan

100%

2 Kegiatan

inventarisasi dan

Pemantauan

Sumber Daya

Hutan

Data dan informasi SDH yang

terbarukan di seluruh KPH

Jumlah KPH yang telah memiliki

Data dan Informasi Potensi

Sumber Daya Hutan

258 KPH

Tersedia dan terbarukannya

data dan informasi sumber

daya alam dan lingkungan

hidup

Jumlah penetapan indikasi daya

dukung dan daya tampung LH

berdasarkan ekoregion

7

Penetapan

Lokasi/area/kawasan yang

tersedia valuasi ekonomi SDA

LH nya

5 Lokasi

Status Lingkungan Hidup

Indonesia (SLHI) tersedia tiap

tahun

1 SLHI

3 Kegiatan

penggunaan

Kawasan Hutan

Penggunaan Kawasan Hutan

dalam Rangka Meningkatkan

Ketahanan Pangan, Energi,

dan Air

Seluruh permohonan

penggunaan kawasan hutan

selesai 100%

100 %

No Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator Target

2015

4 Perencanaan

Pengelolaan SDA

dan LH serta KPH

Tertatanya pelestarian dan

pemanfaatan SDA dan LH

yang berkelanjutan

Jumlah RPPLH Nasional yang

tersusun, diterapkan dan menjadi

acuan pemerintah

1 RPPLH

Nasional

Jumlah RPPLH Provinsi yang

tersusun, diterapkan dan menjadi

acuan pemerintah daerah

7 RPPLH

Provinsi

Jumlah RPPLH Kab/Kota yang

tersusun, diterapkan dan menjadi

acuan pemerintah daerah

-

Pembentukan 459 unit KPH

serta Penataan Ruang

Wilayah 34 Propinsi

Jumlah provinsi yang memiliki

Peta Arahan Pemanfaatan yang

terupdate setiap tahun,

34 Prov.

Jumlah KPH yang memiliki Peta

Penetapan dan Kelembagaan

KPH

109 KPH

Seluruh KPH terintegrasi dalam

RKTN, RKTP dan RKTK

258 KPH

Seluruh KPH terintegrasi dalam

RTRWN, RTRWP dan RTRWK

258 KPH

No Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator Target

2015

5 Kegiatan

Instrumentasi dan

Analisis Lingkungan

Terlaksananya analisis

lingkungan bagi semua

RTRW, RPJP, RPJMN dan

KRP Prioritas serta Rencana

Kegiatan

Jumlah KLHS yang terjamin

kualitasnya berbasis DD DT

sebanyak 100 KLHS per tahun

100 KLHS

Jumlah KLHS yang tereview

kelayakannya sebanyak 100

KLHS per tahun

100 KLHS

Seluruh permohonan penilaian

dokumen analisis mengenai

dampak lingkungan (AMDAL)

selesai 100%

100 %

Persentase pelaksanaan

dukungan pengambilan

keputusan kelayakan

lingkungan hidup

100 %

Jumlah Kabupaten/Kota

memiliki KPA teregistrasi

50 Kab/Kota

6 Dukungan

Manajemen dan

Pelakasanaan

Tugas lainnya

Tata kelola pemerintahan

yang baik di lingkungan

Ditjen Planologi sesuai

kerangka reformasi birokrasi

Nilai Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) A (78 point)

71 Poin

7 Pemantapan

Kawasan Hutan

Penyiapan Prakondisi

Pembangunan Kehutanan

melalui Pemantapan

Kawasan Hutan

Penataan Batas Kawasan

Hutan

6000 Km

Jumlah KPH yang memiliki

Rencana Pengelolaan

109 KPH

Jumlah kluster yang telah

dinventarisasi Sumber Daya

Hutan-nya

330 Klaster

KOMPOSISI ANGGARAN TA. 2015 PER JENIS BELANJA

NO JENIS BELANJA JUMLAH ANGGARAN

(X RP.1000) PROSENTASE

1 Belanja Pegawai 149.318.890 29,24%

2 Belanja Barang Operasional 35.107.477 6,87%

3 Belanja Barang Non Operasional 284.700.734 55,76%

4 Belanja Modal 41.389.196 8,13%

JUMLAH 510.525.297 100%

NO SATUAN KERJA JUMLAH ANGGARAN

(X RP.1000) PROSENTASE

1 SATKER PUSAT 184.006.457 36,04%

2 SATKER PUSAT DI DAERAH

BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN 326.518.840 63,96%

JUMLAH 510.525.297 100,00%

KOMPOSISI ANGGARAN TA. 2015 (PUSAT/DAERAH)

KOMPOSISI ANGGARAN TA. 2015 DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN (Rp. 510.525.297.000)

NO OUTPUT KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN

(X Rp.1000) PROSENTASE

1 Penataan Batas Kawasan Hutan 81.459.270 24,96%

2 Fasilitasi Rencana Pengelolaan dan Tata Hutan KPH 65.072.825 19,95%

3 Enumerasi dan Re-Enumerasi 25.190.069 7,71%

4 Belanja Pegawai 95.518.233 29,25%

5 Belanja Operasional 26.284.541 8,04%

6 Gedung Bangunan (5 BPKH baru) 24.832.656* 7,60%

7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 8.161246 2,49%

Jumlah 326.518.840 100%

KOMPOSISI ANGGARAN TA.2015 DI BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN

No. Satker

PAGU Realisasi Keuangan Real. Fisik (%) APBN-P Rp %

TOTAL 510,525,297,000 45,304,531,696 8.87 10.16

A. PUSAT : 184,006,457,000 13,289,405,397 7.22 7.86

B. UPT 326,518,840,000 32,015,126,299 9.80 11.45

Catatan :

Gaji dan Tukin untuk pegawai Eks- KLH di Setjen KLHK

No. Satker PAGU Realisasi Keuangan Real. Fisik

(%) APBN-P Rp %

A. PUSAT : 184,006,457,000 13,289,405,397 7.22 7.86

1 Setditjen Planologi Kehutanan*)

182,790,383,000 12,153,239,326 6.65 7.25

2 Dit. Perencanaan KH 161,367,000 161,355,001 99.99 100.00

3 Dit. Pengukuhan, PTKH 588,538,000 508,848,000 86.46 100.00

4 Dit. Inventarisasi & PSDH 146,080,000 145,972,802 99.93 100.00

5 Dit. Penggunaan KH 155,741,000 155,642,268 99.94 100.00

6 Dit. Wilayah PPAPKH 164,348,000 164,348,000 100.00 100.00

- DIPA APBNP 2015 pada satker Setditjen Planologi masih berjalan dan DIPA pada satker lainnya sudah berakhir

*) Termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan Instrumentasi dan Analisis Lingkungan (2 Direktorat Pencegahan

Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor, Dit PDLK Usaha dan Kegiatan).

No. Satker

PAGU Realisasi Keuangan Real. Fisik

(%) APBN-P Rp %

B. UPT 326,518,840,000 32,015,126,299 9.80 11.45

1 BPKH Wil. I Medan 19,889,747,000 2,170,617,457 10.91 10.91

2 BPKH Wil. II Palembang 15,629,007,000 1,870,690,000 11.97 19.04

3 BPKH Wil. III Pontianak 16,526,302,000 1,779,086,492 10.77 12.09

4 BPKH Wil. IV Samarinda 17,745,963,000 1,374,916,586 7.75 8.35

5 BPKH Wil. V Banjarbaru 14,371,948,000 2,044,650,118 14.23 14.41

6 BPKH Wil. VI Manado 17,803,477,000 1,868,375,401 10.49 10.56

7 BPKH Wil. VII Makassar 15,018,531,000 2,213,684,071 14.74 14.54

8 BPKH Wil. VIII Denpasar 13,776,895,000 1,739,533,465 12.63 12.63

9 BPKH Wil. IX Ambon 15,687,781,000 1,424,614,631 9.08 10.21

10 BPKH Wil. X Jayapura 15,837,773,000 1,463,216,687 9.24 9.24

11 BPKH Wil. XI Yogyakarta 13,136,486,000 2,020,388,226 15.38 15.40

12 BPKH Wil. XII Tanj.Pinang 12,453,852,000 991,363,972 7.96 9.56

13 BPKH Wil. XIII Pang.Pinang 10,919,962,000 937,007,268 8.58 8.58

14 BPKH Wil. XIV Kupang 13,865,339,000 1,216,433,565 8.77 10.77

15 BPKH Wil. XV Gorontalo 10,297,687,000 1,065,299,400 10.35 10.45

16 BPKH Wil. XVI Palu 13,464,641,000 2,139,000,147 15.89 17.76

17 BPKH Wil. XVII Manokwari 15,215,686,000 1,612,644,556 10.60 10.78

18 BPKH Wil. XVIII Banda Aceh 13,773,130,000 534,206,487 3.88 4.01

19 BPKH Wil. XIX Pekanbaru 16,981,723,000 804,765,795 4.74 7.09

20 BPKH Wil. XX Bandar Lampung 16,141,430,000 813,514,187 5.04 5.04

21 BPKH Wil. XXI Palangkaraya 12,637,354,000 788,766,498 6.24 22.67

22 BPKH Wil. XXII Kendari 15,344,126,000 1,142,351,290 7.44 10.72

HAMBATAN A. Kebijakan Keuangan

• Penggunaan anggaran dibatasi hanya pada komponen 001 sesuai Surat Menteri Keuangan No

S.762/MK.02/2014 Tgl 14 November 2014.

• Penggunaan anggaran dibatasi hanya pada komponen Belanja Pegawai (001) & Operasional

Perkantoran (002) sesuai Nota Dinas Sekretaris Jenderal Kemenhut No ND. 1310/II-REN/2014

Tgl 17 Desember 2014.

• Penggunaan anggaran dibatasi hanya pada komponen Belanja Pegawai (001) & Operasional

Perkantoran (002) sesuai Surat Menteri Keuangan No S.162/MK.02/2015 Tgl 9 Maret 2015.

B. Mekanisme Keuangan

• Satker Kementerian Lingkungan Hidup (427938) saldo UP/TUP nya belum nihil pada tahun 2014

dan 2015 sesuai surat Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Prov DKI Jakarta No

S.1831/WPB.12/2015 Tgl 13 Mei 2015 sehingga UP ditolak.

• Pada Tgl. 12 Mei 2015 dilakukan rapat koordinasi antara Kemen LHK, Ditjen Perbendaharaan,

Ditjen Anggaran, KPPN VII dan KPPN III. Pada rapat tersebut disampaikan oleh KPPN III bahwa

rekonsiliasi Lingkup KLH telah tuntas, dan KPPN VII akan memproses UP.

• Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) untuk bulan April 2015 ada yang baru dikeluarkan KPPN VII

pada tanggal 19 Mei 2015, karena ada masalah pada aplikasi Sistem Perbendaharaan dan

Anggaran Negara (SPAN), sehingga UP ditunda lagi.

• Pada Rekonsiliasi PNBP PKH terdapat selisih antara data penerimaan pada Kementerian

Keuangan dengan bukti penerimaan (Surat Setoran Bukan Pajak). Penerimaan lebih besar

daripada bukti penerimaan (SSBP) dikarenakan adanya jeda waktu penyerahan bukti SSBP

Wajib Bayar kepada Kemen LHK. Hal ini terjadi karena sistem online Pembayaran PNBP

(Simponi) masih boleh dilakukan secara manual oleh Kemenkeu.

1. Masih terdapat ketidakselarasan antara nomenklatur kelembagaan Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor serta Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan dengan Nomenklatur kegiatan Pada RPJMN 2015-2019 yaitu Instrumentasi dan Analisis Lingkungan.

2. Tindak lanjut dari permasalahan butir 1, Deputi I LH telah mengusulkan revisi RPJMN 2015-2019 melalui Penanggung Jawab Program Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.

3. Belum ada pengaturan pelimpahan personil, peralatan dan dokumen sesuai struktur organisasi yang baru, baik dalam internal Unit Eselon I maupun lintas Eselon I.

Dengan penggabungan Kementerian Kehutanan dan Kementerian LH, apakah diperlukan Keppres baru untuk pencairan tunjangan kinerja? Hal ini dikarenakan: 1. Perbedaan nomenklatur Keppres Tunkin

sebagai dasar pembayaran. 2. Adanya perbedaan tunjangan kinerja

antara personil yang berasal dari Kementerian Kehutanan dengan Kementerian LH sesuai dengan Keppres tunjangan kinerja masing-masing.

ARAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN TA.2015 DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

A. PERENCANAAN KEGIATAN

1. Seluruh SATKER (KPA) segera menyampaikan Rencana Kerja

Pelaksanaan (RKP) APBN-P TA. 2015.

2. Penyusunan Organisasi Perbendaharaan.

3. Penyusunan Pokja ULP.

4. Pelaksanaan kegiatan diprioritaskan melalui mekanisme LS.

5. Pengadaan Barang dan Jasa :

• Rencana Umum Pengadaan (RUP) disusun.

• Pengadaan yang melalui E-Katalog secepatnya diproses.

• Pengadaan langsung melalui E-Pengadaan Langsung secepatnya

diproses. • Revisi yang terkait pengadaan barang/jasa secepatnya diproses.

1. Setiap SATKER (KPA) membagi habis kegiatan dalam RKP TA.2015.

2. Minggu pertama setiap bulan mengagendakan pertemuan rutin antara KPA, PPK, Bendahara, Penguji dan pelaksana teknis untuk tertib administrasi keuangan.

3. Kepala Satker (KPA) lebih proaktif berkoordinasi dengan KPPN/Kanwil DJPB setempat dalam penyelesaian laporan keuangan penutup dan kelancaran pelaksanaan anggaran.

4. Perubahan/revisi substansi kegiatan pada DIPA yang menjadi kewenangan KPA Lingkup Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan harus memperoleh persetujuan Penanggung Jawab PROGRAM Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.

5. Kepada Kepala Satker yang dilikuidasi diminta segera menyusun Laporan Keuangan Likuidasi termasuk aset BMN.

Harus sesuai dengan prinsip2 pertanggungjawaban anggaran yaitu : Rechmategheid, Wetmategheid, Doelmategheid dan Logis

B. PENGELOLAAN KEGIATAN

C. PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN

No RENJA DIPA/KEGIATAN

1. Renja Ditjen Planologi Kehutanan Tahun 2015 Sesuai Perdirjen Nomor : P. 7/VII-SET/2014 Tanggal : 17 Desember 2014

DIPA APBN 2015 (Januari s.d. April 2015)

1. Pengukuhan dan Tenurial kawasan hutan

2. Inventarisasi dan Pemantauan SDH

3. Pembangunan Wilayah Pengelolaan hutan

4. Penyusunan Rencana Makro kawasan hutan

5. Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

7. Pemantapan Kawasan Hutan (6.000 Km, 109 KPH, 330 Klater)

2. Renja Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2015 Belum ada Perdirjen

DIPA APBN-P 2015 ( April s.d. Desember 2015)

1. Pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan

2. Inventarisasi dan Pemantauan SDH

3. Penggunaan Kawasan Hutan

4. Perencanaan Pengelolaan SDA dan LH serta KPH

5. Instrumentasi dan Analisis Lingkungan

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

7. Pemantapan Kawasan Hutan(6.510,45 Km, 99 KPH, 330 Klater)

*) SKB (Standar Kegiatan dan Biaya) Bidang Planologi Kehutanan Tahun 2015

Sesuai Perdirjen Nomor : P.8 /VII-SET/2014 Tanggal 17 Desember 2014

*) APBN-P Tahun 2015 Telah disusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (Target : Waktu dan

Biaya)

RENJA DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2015