KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR …new.pamsimas.org/data/download/[BPAKLN] Sosialisasi...
Transcript of KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR …new.pamsimas.org/data/download/[BPAKLN] Sosialisasi...
KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK
BIDANG AIR MINUM – SANITASI
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa
Jakarta, 4 April 2018
2
OUTLINE
Kebijakan Dana Alokasi Khusus
Petunjuk Operasional(PermenPUPR No.21/PRT/M/2017)
Kebijakan
Dana Alokasi Khusus
Definisi dan Dasar Hukum DAK
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah:
❖ Bersumber dari APBN (transfer ke Daerah)
❖ Dialokasikan kepada Daerah tertentu
❖ Membantu mendanai kegiatan khusus (kewenangan Daerah)
❖ Sesuai dengan Prioritas Nasional (mencapai SPM & NSPK)
Melaksanakan ketentuan:
1. UU No. 18/2017 tentang APBN
2. UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Perpres No. 107/2017 tentang Rician APBN
4. Perpres No. 79/2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2018
5. Perpres No. 5/2018 tentang Perubahan atas Perpres No.123/2016
tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
6. Permen PUPR No. 21/PRT/M/2017 tentang Petunjuk Operasional
Penyelenggaraan DAK Infrastruktur PUPR
7. PMK112/2017 tentang Perubahan Atas PMK No. 50/PMK 07/2017
Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
Jenis-jenis DAK TA 2019
1.Pendidikan
2.Kesehatan dan KB
3.Air Minum
4.Sanitasi
5.Perumahan
6.Pariwisata
7.IKM
8.Pertanian
9.Kelautan dan
Perikanan
10.Pariwisata
11.Jalan
1.Pendidikan (SMK)
2.Kesehatan (RS
Rujukan dan RS
Pratama)
3.Air Minum
4.Sanitasi
5.Jalan
6.Irigasi
7.Pasar
8.Energi Skala Kecil
9.Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
1.Kesehatan
(Puskesmas)
2.Perumahan
3.Transportasi
4.Pendidikan
5.Air Minum
6.Sanitasi
DAK
DAK REGULER DAK PENUGASANDAK AFIRMASI
Meningkatkan kualitas
kesejahteraan
masyarakat melalui
pemenuhan pelayanan
dasar dan pemerataan
ekonomi
Opened Menu Closed Menu
Opened Menu
Mendukung pencapaian
Prioritas Nasional Tahun
2019
Mempercepat
pembangunan
infrastruktur dan
pelayanan dasar pada
lokasi prioritas yang
termasuk kategori daerah
perbatasan, kepulauan,
tertinggal, dan
transmigrasi
KEBIJAKAN UMUM DAK FISIK
Mengalokasikan DAK Fisik
berdasarkan usulan daerah
(proposal based) dan Prioritas
Nasional melalui sistem
elektronik (KRISNA)
Mempertajam fokus
bidang/sub bidang DAK
Fisik : pencapaian
prioritas nasional
Melakukan sinkronisasi
pengalokasian DAK
mengoptimalkan peran
Bappeda Kota/Kab & Provinsi
Memberikan afirmasi untuk
daerah tertinggal, perbatasan,
kepulauan, dan transmigrasi.
Mempercepat penetapan
Juknis/Jukop DAK.
Diskresi menggunakan
maksimal 5% dari pagu
DAK Fisik untuk kegiatan
penunjang nonfisik
5%
Mekanisme penyaluran
DAK Fisik berbasis kinerja
penyerapan.
Menghilangkan kewajiban
Daerah untuk menyediakan
dana pendamping.
Rp
5%
Alokasi DAK Infrastruktur
Bidang Air Minum – Sanitasi TA 2016 - 2018
Rp3.405.894.061
Rp1.203.629.833
Rp2.071.152.995
Rp0
Rp500.000.000
Rp1.000.000.000
Rp1.500.000.000
Rp2.000.000.000
Rp2.500.000.000
Rp3.000.000.000
Rp3.500.000.000
Rp4.000.000.000
2016 2017 2018
Alokasi DAK Bidang Air Minum
Air Minum
Rp1.363.672.952Rp1.254.116.000
Rp2.160.992.402
Rp0
Rp500.000.000
Rp1.000.000.000
Rp1.500.000.000
Rp2.000.000.000
Rp2.500.000.000
2016 2017 2018
Alokasi DAK Bidang Sanitasi
Sanitasi
Petunjuk Operasional PERMEN PUPR No.21 Tahun 2017
Pedoman bagi kementerian,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan kegiatan yang dibiayai melalui DAK
Maksud, Tujuan, dan Lingkup
Pengaturan
MAKSUD
1. Mewujudkan tertib
penyelenggaraan dan pelaporan kegiatan yang didanai DAK
2. Mewujudkan terlaksananya
koordinasi penyelenggaraan dan pelaporan kegiatan yang didanai DAK
3. Mewujudkan keterpaduan peran dan fungsi para pengampu pembinaanpelaksanaan DAK dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan
TUJUAN
LINGKUP
PENGATURAN
Perencanaan
Pemrograman
PembinaanPenyelenggaraan
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Kebijakan Penyelenggaraan
DAK (Pasal 3)
Mendukung terwujudnyaKedaulatan Pangan
IRIGASI
AIR MINUM
Mewujudkan 100% aksespelayanan dasar air minum
PERUMAHAN
SANITASI
JALAN
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah.
Mewujudkan 100% aksespelayanan dasar sanitasi
1. Meningkatkan konektivitas dalam rangka mewujudkan integrasi
fungsi jaringan jalan
2. Meningkatkan akses ke daerah potensial (KI/KEK, Pertanian,
Perkebunan), pelabuhan, bandar udara
3. Membuka daerah terisolasi, terpencil, tertinggal, perbatasan serta
kawasan pulau-pulau kecil dan terluar, transmigrasi, dan pariwisata
PERENCANAAN
Kebijakan
Penyelenggaraan DAK
(Pasal 4)
Dokumen Renstra DAK dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan
target dan sasaran serta isu strategis yang berkembang.
*) Sekretariat Jenderal sebagai koordinator
diusulkan
Kementerian*
Pedomanpenyusunandokumen Renstra DAK
PemerintahProvinsi danKabupaten/ Kota
MenyusunRenstra DAK
Acuan
Kemenkeu Bappenas
Kem. PUPR
Kemendagri
URK/PERUBAHAN
OPD
PUSAT
PERENCANAAN
E-KRISNA
ALUR PROSES PENGUSULAN PROGRAM/KEGIATAN
PENYUSUN/
PENGUSUL
VERIFIKATOR I
VERIFIKATOR II
DINAS
PU
DINAS
PERKIM
BAPPEDA
KAB/KOTA
/PROVINSI
BAPPEDA
PROVINSIKEMENDAGRI
c.q BANGDA
KEMEN
KEUBAPPENAS
KEMEN
PUPR
PROPOSAL BASED
& KRISNA
E-KRISNA(Long List
Proposal)
E-KRISNA
SINKRONISASI(Short List
Proposal)
E- MON DAK
(URK)
(RK)
VERIFIKATOR III KEMEN
PUPR c.q
Unor
BALAI/
SATKER
KEGIATAN INSTANSI TERKAIT PRODUK
PENGALOKASIAN DAK MELALUI PENETAPAN PERPRES RINCIAN APBN
WAKTU
JAN - APR
APR - MEI
JUL-AGS
OKT
NOV
Bidang dan Menu Kegiatan
(Fisik) (Pasal 5)
1. Pemprov/Pemkab/Pemkot dalam penyelenggaraan mengacu pada SPM dan/atau NSPK di Bidang PUPR.
2. Dalam rangka menjaga keberlanjutan fungsi infrastruktur yang sudahdibangun, ditingkatkan, dan direhabilitasi melalui DAK, Pemda wajibmelakukan OP dengan APBD. (Pasal 6)
IRIGASI JALAN AIR MINUM SANITASI PERUMAHAN
1. Pembangunan
jaringan irigasi
2. Peningkatan
jaringan irigasi
3. Rehabilitasi
jaringan irigasi
1. Pembangunan
jalan dan
jembatan
2. Peningkatanjalan dan
penggantian
jembatan
3. Pemeliharaan
berkala/ rehabilitasi jalan
dan jembatan
1.Perluasan SPAM melalui
pemanfaatan idle capacity SPAM
terbangun dari sistem
IKK/PDAM/Komunal
2.Pembangunan SPAM baru bagidaerah yang
belum memilikilayanan air minum
3.Peningkatan SPAMmelalui
penambahankapasitas
dan/atau volume dari sarana dan
prasarana SPAM terbangun
1.Pengembangan
Sistem
Pengelolaan Air
Limbah Domestik
(SPALD) Terpusat
2.Pengembangan
SPALD Setempat
1. Subbidang Rumah
Swadaya:
➢ Pembangunan
baru (PB)
➢ Peningkatan
kualitas (PK)
2. Subbidang Rumah
Khusus:➢ Pembangunan
rumah khusus yang
dilengkapi dengan
jalan lingkungan,
saluran drainase,
sanitasi, air bersih,
dan sumber daya
listrik.
PEMROGRAMAN
Kriteria Teknis (Pasal 7)
UNOR TEKNIS
SOP
Penghitungan Indeks Teknis
Sekretaris JenderalKem. PUPR
Menteri Keuangan
IRIGASI
1. Luas daerahirigasi
2.Kondisidaerahirigasi
JALAN
1.Panjang jalan
2.Kondisi kemantapan jalan
AIR MINUM
1.Capaian akses atau cakupan pelayanan air minum
2.Kapasitas air minum belum termanfaatkan
SANITASI
1.Capaian akses atau cakupan pelayanan sanitasi
2.Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK)
PERUMAHAN
A.Peningkatan kualitas danpembangunan baru
perumahan swadaya1)jumlah kekurangan rumah
atau backlog2)jumlah unit rumah tidak
layak huni
B.Pembangunan pemenuhankebutuhan rumah di lokasi
khusus/tertentu1)jumlah kepala keluarga
yang belum memiliki rumahdilokasi yang diusulkan
2)jumlah unit kebutuhanrumah khusus di daerahtertinggal, perbatasannegara, dan pulau-pulaukecil terluar
Catatan :
Kriteria Teknis diatur lebih lanjut oleh Unit Organisasi (Unor) Teknis
PEMROGRAMAN
Kegiatan Penunjang (Pasal 8)
Kegiatan Penunjang
Perencanaan Pengawasan Pengendalian
Desain
Perencanaan
Perjalanan dinas ke lokasi
kegiatan dalam rangka
monitoring dan evaluasi
Penyusunan
laporan
pelaksanaan
kegiatan DAK
Biaya tender Supervisi Konstruksi Honor petugas
pelaporan e-
Monitoring DAK
Perjalanan dinas
ke lapangan
dalam rangka
perencanaan
kegiatan
Penunjukan konsultan
individual pengawas kegiatan
kontraktual
Penyelenggaraan
rapat koordinasi
Penguatan
database dan
survey kondisi
Gaji dan operasional Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL)
Honorarium tim
koordinasi
Penguatan kapasitas Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL)
PEMROGRAMAN
Tahapan Pengusulan URK – RK
FEBRUARI
PEM
ERIN
TAH
PU
SAT
PEM
ERIN
TAH
DAERAH
Pemdapenerima
DAK menyusun
URK
Penyusunan URK mengacu
Proposal dan Hasil
Sinkronisasi dan
Harmonisasi
Pemda harusmengikuti sosialisasipetunjuk operasionalpenyelenggaraanDAK dan konsultasiprogram oleh Kementerian
Kepala Daerah dapat
mengajukanusulan perubahan
atas rencanakegiatan kepadaMenteri melalui
Sekretaris Jenderal
MARET
KonsultasiProgram
pembahasanURK
Dirjen masing-masing UNOR
menyampaikan hasil penetapan
RK
Sekjen melakukanpenelitian & penyusunankonsep penetapanhasil rekapitulasidan disampaikankepada Menteri
Menterimenetapkan hasilrekapitulasi dandisampaikankepada Menkeu, Mendagri, danKepala Bappenas
Hasilpembahasan
URK ditetapkanoleh Kepala
Daerah menjadi
RK
JANUARI
PEMROGRAMAN
Status RK DAK 2018Bidang Air Minum – Sanitasi No Bidang Jumlah
Daerah
Penerima
Penyelesaiaan RK
Selesai Belum
Selesai
1 Air Minum 464 459 5
2 Sanitasi 372 368 4
PEMROGRAMAN
No Bidang Σ Daerah
Penerima
Σ Daerah telah
menyampaikan
SK
Σ Daerah belum
menyampaikan
SK
1 Air Minum 464 316 148
2 Sanitasi 372 268 104
Status SK DAK 2018Bidang Air Minum – Sanitasi
Status RK DAK 2018Bidang Air Minum – Sanitasi
No Nama Daerah MengikutiKonsultasi Program
Dokumen Teknis
1 Kabupaten Penajam Paser Utara ✓ ×
2 Kabupaten Teluk Bintuni ✓ ×
3 Kabupaten Kaimana ✓ ×
4 Kabupaten Manokwari Selatan ✓ ×
5 Kabupaten Buru Selatan ✓ ×
PEMROGRAMAN
Bidang Air Minum
Status RK DAK 2018Bidang Air Minum – Sanitasi
PEMROGRAMAN
No Nama Daerah MengikutiKonsultasi Program
Dokumen Teknis
Keterangan
1 Kabupaten Teluk Bintuni ✓ ×
2 Kabupaten Flores ✓ × Belum melengkapi
3 Kabupaten Sorong ✓ × Belum melengkapi
4 Kabupaten Sorong Selatan ✓ ×
Bidang Sanitasi
Ketentuan Penyaluran
Catatan:
Penyaluran melalui KPPN setempat• sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk
penyelesaian kegiatan;** Nilai rencana kegiatan 100%.
Alokasi Bidang < 1 M = penyaluran
sekaligus 100%
1. Dokumen paling lambat 21 Juli
2. Kegiatan tertentu yang direkomendasikan K/L dan disetujui Kemenkeu
Thp I Thp II Thp III
2018
Besaran Penyaluran 25% 45% *
Syarat :
• Perda APBD √ - -
• Laporan Realisasi Output Tahun Anggaran/ Tahapan Sebelumnya
√ √ √
• Minimal Penyerapan - 75% 90%
• Minimal Output - - 70%**
• Kontrak Kegiatan √ - -
• Rencana Kegiatan (RK) yang telah disetujui KL √ - -
• Laporan nilai rencana kebutuhan dana - - √
Penyaluran
• Paling Cepat Feb Apr Sep
• Paling Lambat Juli Okt Des
Penyampaian Dokumen Paling Lambat 21 Juli 21 Okt 15 Des
PMK 112/2017 (Mekanisme Penyaluran
DAK 2018) PEMROGRAMAN
Perubahan Penggunaan DAK
(Bencana Alam)Pasal 10
Perubahanpenggunaan
DAK diluarketentuan
Perpres/PMK /Permen
SK Kepala Daerah tentang
penetapan kondisi
bencana alam
Usulan Perubahan
penggunaan DAK kepada Menteri dan
Menteri Keuangan
PersetujuanMenteri dan
MenteriKeuangan
PEMROGRAMAN
Tim Koordinasi Pusat
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pasca Pelaksanaan
Menyusun petunjukoperasional penggunaanDAK
Melakukan pemantauan melaluisistem e-Monitoring DAK dan
koordinasi ke daerah
Melaksanakan evaluasiterhadap penyelenggaraanDAK
Menyampaikan usulanmenu kegiatanpenggunaan DAK
Melakukan koordinasipenyelesaian permasalahandan percepatan pencapaianprogres fisik dan keuangan DAK
Memberikan saran, masukan,maupun rekomendasi kepadaMenteri untuk penyempurnaanpenyelenggaraan DAK kedepan
Menyusun kriteria teknisdan indeks teknis DAK
Melaksanakan pembinaan danpengawasan pelaksanaankepada daerah penerima DAK
Menyiapkan laporan akhirtahun DAK Kementerian terkaitpenyelenggaraan DAK
Melaksanakan sosialisasi
kebijakan DAK dankonsultasi program
Melaksanakan rapat kerja DAK
Melaksanakan pembinaanperencanaan kepadadaerah yang mendapatDAK
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Tim Koordinasi Pusat menyusun SOP untuk setiap tahapan dalam melaksanakan tugas dantanggungjawabnya
2.Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Koordinasi Pusat dibantu oleh Tim Teknis penyelenggaraanDAK yang dibentuk oleh Unit Organisasi terkait.
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
Tim Koordinasi Daerah (TKD)Tugas dan Tanggung Jawab
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pasca
Pelaksanaan
Melakukan reviu dan
verifikasi usulan proposal DAK
Melaksanakan pemantauanterhadap pelaksanaan DAK
Melaksanakan evaluasiterhadap pelaksanaan
DAK
Melakukan verifikasi data
teknis DAK secaraberkala
Melakukan inventarisasi
permasalahan terkait
pencapaian progress fisik
dan keuangan DAK
Memberikan saran,
masukan, maupun
rekomendasi kepadaGubernur
Melakukan fasilitasi
penyusunan harga
satuan provinsi
Menyiapkan laporan triwulan
dan tahunan terkaitpelaksanaan DAK
Membantu pelaksanaan
sosialisasi, diseminasi,
dan pembinaan
pelaksanaan DAK
Melaksanakan pembinaan
dan pengawasan
pelaksanaan kepadaPemerintah Daerah
Melakukan verifikasi
kesesuaian atas usulanRK
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
Bappeda Provinsi
BappedaKabupaten/Kota
Dinas Teknis(Bidang
Perumahan)
Dinas Teknis(Bidang Air Minum, dan Bidang Sanitasi)
Dinas Teknis(Bidang Jalan)
Dinas Teknis
(BidangIrigasi)
Bidang Fisik Prasarana Bappeda
Provinsi
Balai Besar/
Balai/Satker
ANGGOTA
SEKRETARIS PEMBINA
KETUA
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Segala biaya operasional terkait Tim Koordinasi Daerah dibebankan pada Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten dan Kota sesuai UNOR
Struktur Organisasi
Tim Koordinasi Daerah PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
Tahap Perencanaan:
Proses Penyusunan DAK provinsi/Kabupaten/Kota
RAPAT KOORDINASI BAPPEDA KABUPATEN/KOTA
RAPAT KOORDINASI BAPPEDA PROVINSI
RAPAT INTERNAL DINAS
Usulan Daftar
Kegiatan DAK oleh
Dinas
Penyaringan
Renstra Dinas,
Renstra DAK,
SSK+MPSS,
Musrenbang
Juknis DAK
sesuai
Tidaksesuai
Penyaringan usulan SKPD
Usulan kegiatan DAK
Kabupaten/Kota
(PROPOSAL
BASED)
Tidaksesuai
sesuai
RAPAT TIM KOORDINASI DAERAHDALAM RANGKA REVIEW DAN VERIFIKASI
USULAN PROPOSAL
Usulan kegiatan DAK Kota/Kab memuat:
1. Latar belakang usulan dan usulan prioritas utama.
2. Data Teknis3. Rekap lokasi dan RAB4. Kontribusi thd target
daerah (RPJMD, Prioritas Nasional)
Penyaringan usulan SKPD
Usulan kegiatan
DAK Provinsi
(PROPOSAL
BASED)
sesuai
Tidaksesuai
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
Sesuai/
Tidak
Sesuai/
TidakSesuai/
Tidak
RPJMD
+Prioritas
Nasional
+Juknis DAK
RPJMD
+Prioritas
Nasional
+Juknis DAKIdentifikasi
kebutuhan
Tahap Pelaksanaan dan Pasca Pelaksanaan:
Proses Pemantauan Triwulan dan Evaluasi Tim KoordinasiDaerah
OORDINASI DAERAH Laporan TriwulananKegiatan DAK Provinsi
dan Kab/Kota
Laporan Triwulan:
• Hasil evaluasi (sesuai
kriteria)
• Rencana pengendalian
pelaksanaan proyek;
• Pelaksanaan Kegiatan (tim
lelang+kontrak);
• Progres (Koordinat dan
kondisi 0%, 50%, 100%).KRITERIA
• Kesesuaian RK dengan prioritas
nasional;
• Kesesuaian RK dengan DPA
Daerah;
• Kesesuaian RK yang telah
ditetapkan dengan
pelaksanaannya;
• Kesesuaian hasil pelaksanaan
kegiatan dengan dokumen
kontrak yang telah ditetapkan;
• Kesesuaian pencapaian output
hasil pelaksanaan kegiatan
dengan target RK;
• Kesesuaian pencapaian outcome
hasil pelaksanaan kegiatan
dengan target RK; dan
• Kepatuhan dan ketertiban
pelaporan
Tidak
Ya
KinerjaTercapai
Permasalahan dan tindakan perbaikan
TRIWULANAN TIM KOORDINASI DAERAH
Pemantauan
Pelaksanaan
Kegiatan oleh
SKPD dan Balai
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
Evaluasi
Pemantauan dan Evaluasi
Hasil evaluasi Pemerintah Pusat digunakanuntuk menilai kinerja pelaksanaan DAK di Daerah (Paling lambat 31 hari kalendersetelah TA berakhir)
Kinerja pelaksanaan DAK akan dijadikansalah satu pertimbangan dalam usulanpengalokasian DAK tahun berikutnya sertaprogram pembinaan penyelenggaraanDAK
Menteri
Pemda
KoordinasiE-Monitoring
Hasil evaluasi Pemerintah Daerah (Pemda) disampaikan ke Menkeu, MenteriBPPN/Kepala Bappenas, Mendagri
Hasil pemantauandan evaluasi disusundalam bentuk laporan triwulan
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN
Mekanisme Pelaporan
Periode Pelaporan Triwulan DAK
Mekanisme
Mekanisme pelaporandisampaikanberjenjang dari tingkatPemkab/Pemkotdisampaikan kepadaPemerintah Provinsi danselanjutnya diteruskanke Kementerian
Keterangan
*) Kepala Bappeda
*)*)
Tembusan Kepala Dinas Provinsi
dan Balai Besar/Balai/Satker
terkait
Tembusan
Dirjen
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN
Progres Keuangan – Fisik DAK
Bidang Air Minum 2017 - 2018PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN
No Daerah2017 2018
Keuangan Fisik Keuangan Fisik1 PROVINSI ACEH 76,08 80,78 0,00% 0,00%
2 PROVINSI SUMATERA UTARA 80,54% 88,09% 0,00% 0,00%
3 PROVINSI SUMATERA BARAT 65,72% 87,54% 0,00% 0,00%
4 PROVINSI RIAU 65,42% 77,77% 0,00% 0,00%
5 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 74,75% 89,02% 0,00% 0,00%
6 PROVINSI JAMBI 96,64% 98,86% 0,00% 0,00%
7 PROVINSI SUMATERA SELATAN 90,51% 99,12% 0,00% 0,00%
8 PROVINSI BANGKA BELITUNG 91,59% 97,92% 0,00% 0,00%
9 PROVINSI BENGKULU 95,89% 98,85% 0,00% 0,76%
10 PROVINSI LAMPUNG 94,57% 100,00% 0,00% 0,23%
11 PROVINSI BANTEN - - - -
12 PROVINSI JAWA BARAT 73,80% 83,18% 0,00% 0,00%
13 PROVINSI JAWA TENGAH 82,52% 92,83% 1,82% 1,14%
14 PROVINSI DI YOGYAKARTA 97,32% 100,00% 0,00% 0,00%
15 PROVINSI JAWA TIMUR 81,98% 94,68% 0,00% 0,00%
16 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 95,85% 98,98% 0,00% 0,00%
17 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 75,41% 89,57% 0,00% 0,00%
18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 77,01% 89,24% 0,00% 0,00%
19 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 84,78% 91,31% 0,00% 0,00%
20 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 70,18% 98,49% 0,00% 0,00%
21 PROVINSI GORONTALO 88,91% 100,00% 0,00% 0,00%
22 PROVINSI SULAWESI UTARA 81,06% 94,06% 0,00% 0,00%
23 PROVINSI SULAWESI TENGAH 92,78% 98,36% 0,00% 0,00%
24 PROVINSI SULAWESI SELATAN 90,68% 94,80% 0,00% 0,00%
25 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 89,51% 89,27% 0,00% 0,00%
26 PROVINSI SULAWESI BARAT 91,69% 97,39% 0,00% 0,00%
27 PROVINSI BALI 63,77% 74,11% 0,00% 0,00%
28 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 70,47% 84,61% 12,61% 8,91%
29 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 71,83% 84,24% 0,00% 0,00%
30 PROVINSI MALUKU 73,80% 93,22% 0,00% 0,00%
31 PROVINSI MALUKU UTARA 89,65% 96,17% 0,00% 0,00%
32 PROVINSI PAPUA 83,25% 96,45% 0,00% 0,00%
33 PROVINSI PAPUA BARAT 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Capaian Output dan Outcome
Bidang Sanitasi DAK 2017 - 2018 PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN
No Daerah2017 2018
Keuangan Fisik Keuangan Fisik
1 PROVINSI ACEH 89,73% 90,15% 0,00% 0,00%
2 PROVINSI SUMATERA UTARA 85,54% 80,47% 0,00% 0,00%
3 PROVINSI SUMATERA BARAT 69,73% 71,24% 0,00% 0,00%
4 PROVINSI RIAU 54,37% 53,10% 0,00% 0,00%
5 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 99,98% 96,44% 0,00% 0,00%
6 PROVINSI JAMBI 79,69% 81,38% 0,00% 0,00%
7 PROVINSI SUMATERA SELATAN 94,25% 90,66% 0,00% 0,00%
8 PROVINSI BANGKA BELITUNG 76,47% 76,48% 0,00% 0,00%
9 PROVINSI BENGKULU 83,12% 82,95% 0,00% 0,00%
10 PROVINSI LAMPUNG 97,86% 100,00% 0,00% 0,00%
11 PROVINSI BANTEN 100,00% 96,16% 0,00% 0,00%
12 PROVINSI JAWA BARAT 83,69% 83,92% 0,00% 0,00%
13 PROVINSI JAWA TENGAH 87,31% 87,15% 0,01% 0,00%
14 PROVINSI DI YOGYAKARTA 96,89% 99,58% 0,00% 0,00%
15 PROVINSI JAWA TIMUR 88,70% 88,71% 0,00% 0,00%
16 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 97,05% 98,21% 0,00% 0,00%
17 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 79,78% 82,23% 0,00% 0,00%
18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 83,12% 82,47% 0,00% 0,00%
19 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 96,88% 95,84% 0,00% 0,00%
20 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 70,75% 71,61% 0,00% 0,00%
21 PROVINSI GORONTALO 97,01% 93,56% 0,00% 0,00%
22 PROVINSI SULAWESI UTARA 82,71% 74,52% 0,00% 0,00%
23 PROVINSI SULAWESI TENGAH 99,08% 97,62% 0,00% 0,00%
24 PROVINSI SULAWESI SELATAN 94,91% 96,79% 0,00% 0,00%
25 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 94,41% 95,16% 0,00% 0,00%
26 PROVINSI SULAWESI BARAT 98,05% 98,60% 0,00% 0,00%
27 PROVINSI BALI 84,82% 84,84% 0,00% 0,00%
28 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 89,17% 88,59% 0,00% 0,00%
29 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 80,83% 80,58% 0,00% 0,00%
30 PROVINSI MALUKU 76,42% 75,66% 0,00% 0,00%
32 PROVINSI MALUKU UTARA 96,71% 96,76% 0,00% 0,00%
32 PROVINSI PAPUA 72,72% 58,39% 0,00% 0,00%
33 PROVINSI PAPUA BARAT 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
ACTION PLANS1. Bagi daerah yang belum menyampaikan SK, diharapkan segera menyampaikan ke
BPAKLN Kementerian PUPR (tanggal terbit SK sebelum tanggal 9 Maret 2018);
2. Penyaluran DAK 2018 yang berdasarkan kinerja penyerapan perlu dicermati oleh SKPD
terkait (mengacu PMK 112/2017);
3. Usulan Program dan Kegiatan untuk DAK 2019 harus disusun dan diinput ke dalam aplikasi
KRISNA-DAK (krisna.bappenas.go.id) paling lambat 15 April 2018;
4. Usulan kegiatan DAK yang berkualitas harus memenuhi kriteria :
a. Lokus yang spesifik untuk setiap Jenis DAK
b. Readiness Criteria (DED, dan Kesiapan Lahan)
c. Data Teknis per Bidang yang sudah di-update
5. Masing-masing Unor agar menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai detail teknis dari
pelaksanaan yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 21/2017
6. BPAKLN berencana akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis.
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A TBIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN
Dokumen Multilateral Meeting Bidang Air Minum
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A TBIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN
35
ARAH
KEBIJAKAN
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
Mewujudkan aksesuniversal air minumdi tahun 2019 danpemenuhan StandarPelayanan Minimum (SPM) sertamendukungprogram prioritasnasional
Mewujudkan akses universal air
minum di tahun 2019 dan
pemenuhan Standar
Pelayanan Minimum (SPM)
serta mendukung program
prioritas nasional di daerah
afirmasi, kawasan transmigrasi,
dan PKSN, Provinsi Papua dan
Papua Barat, serta desa- desa
lokasi penanganan Stunting
TARGET
DAN
SASARAN
Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan air minum yaitu sekitar
2.825.000 sambungan rumah(SR) atau 11.306.000 jiwa terlayani
Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan air minum yaitu sekitar
453.000 sambungan rumah(SR) atau 1.717.800 jiwaterlayani
Mewujudkan akses universal air
minum di tahun 2019 serta
mendukung program prioritas
nasional di kota/kabupaten
prioritas penanganan kumuh,
kab/kota dengan cakupan
pelayanan mendekati 100%,
kabupaten/kota yang memiliki
Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) regional dan kabupaten
yang telah melaksanakan
Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat
(Pamsimas)
Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan air minum yaitu sekitar
926.000 sambungan rumah(SR) atau 3.708.000 jiwaterlayani
36
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
1. Perluasan SPAM perpipaan melalui
pemanfaatan idle capacity Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM)
terbangun
2. Pembangunan baru bagi daerah
yang belum memiliki layanan air
minum melalui Pembangunan
SPAM JP, dengan Modul:
a. Pembangunan IPA
b. Pembangunan
Broncaptering
c. Pembangunan Sumur
3. Pembangunan SPAM BJP
Terlindungi (khusus perdesaan)
dengan modul:
a. Sumur dangkal
b. Sumur pompa
c. Bak penampungan air hujan
d. Bangunan penangkap mata
air
e. Terminal air
4. Peningkatan SPAM melalui
penambahan kapasitas dan/atau
volume dari sarana dan prasarana
SPAM terbangun
1. Perluasan SPAM perpipaan
melalui pemanfaatan idle
capacity Sistem
Penyediaan Air Minum
(SPAM) terbangun
2. Pembangunan baru bagi
daerah yang belum
memiliki layanan air minum
melalui Pembangunan
SPAM JP (khusus
perkotaan) dengan Modul:
a. Pembangunan IPA
b. Pembangunan
Broncaptering
c. Pembangunan
Sumur
3. Peningkatan SPAM melalui
penambahan kapasitas
dan/atau volume dari
sarana dan prasarana
SPAM terbangun
1. Perluasan SPAM perpipaan melalui
pemanfaatan idle capacity Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM)
terbangun
2. Pembangunan baru bagi daerah
yang belum memiliki layanan air
minum melalui Pembangunan
SPAM JP, dengan Modul:
a. Pembangunan IPA
b. Pembangunan
Broncaptering
c. Pembangunan Sumur
3. Pembangunan SPAM BJP
Terlindungi (khusus perdesaan)
dengan modul:
a. Sumur dangkal
b. Sumur pompa
c. Bak penampungan air hujan
d. Bangunan penangkap
mata air
e. Terminal air
4. Peningkatan SPAM melalui
penambahan kapasitas dan/atau
volume dari sarana dan prasarana
SPAM terbangun
RUANG LINGKUP & MENU KEGIATAN
LOKASI PRIORITAS
37
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
Mendukung pencapaian SPM air
minum yang diperuntukkan bagi
kabupaten/kota yang masih
memiliki gap untuk mencapai akses
universal, diutamakan bagi
kabupaten/kota dengan akses lebih
rendah dari tingkat akses air minum
nasional (<72.04%). Kabupaten/kota
tersebut memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Diprioritaskan bagi
kabupaten/kota dengan akses
lebih rendah dari akses air
minum nasional (<72.04%)
b. Kegiatan pembangunan
infrastruktur SPAM dilakukan
diluar lokasi
(desa/kelurahan/kecamatan)
DAK Penugasan dan DAK
Afirmasi
1. 31 kota prioritas percepatan
penanganan permukiman
kumuh Kementerian PUPR,
yang juga merupakan lokasi
KOTAKU
2. 37 kabupaten/kota yang
memiliki SPAM regional
3. Desa-desa pelaksana
PAMSIMAS tahun 2008-2018
4. 12 Kab/Kota dengan cakupan
pelayanan mendekati 100%
(Kota Pematang Siantar, Kota
Palembang, Kota Bogor, Kota
Cirebon, Kota Pontianak,
Kabupaten Badung, Kota
Magelang, Kota Malang, Kota
Payakumbuh, Kota Surabaya,
Kota Balikpapan, Kota Ternate)
1. 122 kabupaten tertinggal sesuai
Perpres No. 131 tahun 2015
tentang Penetapan Daerah
Tertinggal
2. 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN),
10 Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN), dan 187
kecamatan lokasi prioritas
perbatasan di 43
kabupaten/kota sesuai dengan
Perka BNPP No. 1 tahun 2015
tentang Rencana Aksi
Pengelolaan Batas Negara
3. 111 pulau-pulau kecil terluar
(PKT)
4. 144 kawasan transmigrasi pada
135 kabupaten/kota sebagai
lokasi priorias RKP 2019
5. 74 kawasan transmigrasi pada 70
kabupaten/kota sebagai lokasi
prioritas DAK 2019
6. Seluruh kabupaten di Papua dan
Papua Barat
7. 100 kabupaten/kota dan 1000
desa yang menjadi lokasi
penanganan stunting
38
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
Air Minum Perkotaan dan /atau
Air Minum Perdesaan
1. Perluasan SPAM;
2. Pembangunan SPAM;
3. Peningkatan SPAM
USULAN PROYEK PRIORITAS & KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN
Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Perumahan dan Permukiman Layakdengan Kegiatan Prioritas yaitu Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak
Usulan
Proyek
Prioritas
Kriteria Teknis / Penilaian
Air Minum Perdesaan dan Air
Miunum PerdesaanPerkotaan
1. Perluasan SPAM;
2. Pembangunan SPAM;
3. Peningkatan SPAM
Air Minum Perkotaan dan /atau
Air Minum Perdesaan
1. Perluasan SPAM;
2. Pembangunan SPAM;
3. Peningkatan SPAM
*Rincian Kriteria Teknis terdapat pada Lampiran
39
Kebutuhan
Pendanaan
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 10,2 Triliuna. Perluasan SPAM:
Rp. 3,115 Triliun b. Pembangunan SPAM:
(JP) Rp. 2,967 Triliun (BJP) Rp. 3,357 Triliun
c. Peningkatan SPAM:Rp. 742 Miliar
Kelembagaan
• Kementerian Keuangan; • Bappenas; • Kementerian PUPR• Kementerian Dalam Negeri• Organisasi Perangkat Daerah • Bappeda Kabupaten/Kota
Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 1,9 Triliuna. Perluasan SPAM:
Rp. 784 Miliar b. Pembangunan SPAM:
(JP) 330 Miliar c. Peningkatan SPAM:
Rp. 795 Miliar
Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 3,04 Triliuna. Perluasan SPAM:
Rp. 249 Miliar b. Pembangunan SPAM:
(JP) Rp. 790 Miliar (BJP) Rp. 1,812 Triliun
c. Peningkatan SPAM:Rp. 195 Miliar
Dokumen Multilateral Meeting Bidang Sanitasi
K E M E N TE R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A TBIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN
41
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 dan
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui dukungan pemda dalam peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah
Mewujudkan akses universal
sanitasi di tahun 2019 serta
percepatan pembangunan
sanitasi di daerah tertinggal,
kawasan perbatasan, pulau-
pulau kecil terluar,
transmigrasi, Papua dan
Papua Barat melalui dukungan
Pemda dalam peningkatan
cakupan pelayanan sarana
pengelolaan air limbah
Mewujudkan akses universal
sanitasi di tahun 2019 melalui:
peningkatan akses pengelolaan air
limbah, sampah, dan drainase
lingkungan di kabupaten/ kota
prioritas penanganan kumuh;
peningkatan akses air limbah di
lokasi penanganan prioritas
stunting, PAMSIMAS, dan
kabupaten/kota prioritas
pengelolaan lumpur tinja; serta
pengelolaan sampah pada lokasi
DAS prioritas nasional
1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan
2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan.
3. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah4. Pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan
Arah Kebijakan
Target dan Sasaran
42
Output
Outcome
1. Terbangunnya 52.500 SR untuk SPALD terpusat terpasang skala permukiman.
2. Terbangunnya 7.000 SR untuk SPALD terpusat terpasang skala kota3. Terbangunnya 100.200 SR melalui pembangunan 2.204 unit SPALD
Terpusat Skala Permukiman baru, baik yang dengan dilengkapi saranaMCK maupun yang tidak.
4. Tersedianya 52.400 unit tangki septik individu di perkotaan.5. Tersedianya 18.641 tangki septik skala komunal (5-10 KK).6. Tersedianya 524 unit truk tinja untuk mengangkut lumpur tinja dari rumah
ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja).7. Terbangunnya 250 unit MCK++ untuk sarana pendidikan agama dengan
minimum 300 siswa yang menetap. 8. Tersedianya tangki septik individual perdesaan di desa/kelurahan pada
lokasi prioritas sebanyak 1.192.250 unit.
9. Terbangunnya 165 unit TPS 3R di Kab/Kota pada lokasi prioritas.10. Terbangunnya sistem drainase pada Kab/Kota lokasi prioritas dengan
cakupan seluas 93 Ha
Peningkatan akses pelayanan sanitasi yang layak dan berkelanjutan sebanyak 6.445.170 jiwa untuk sarana air limbah, 132.000 jiwa untuk saranapersampahan dan 93 Ha untuk drainase lingkungan di tahun 2019 dalam rangka mendukung pencapaian 100 % akses sanitasi di Indonesia.
43
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan
2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan
Untuk subbidang air limbah, menu kegiatan yang disediakan adalah sebagai berikut:1. Pengembangan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T) Skala
Permukiman dan/atau Perkotaan
2. Pembangunan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Setempat (SPALD-S) di daerah
perkotaan dan/atau perdesaan
Untuk subbidang persampahan, menu kegiatan yang disediakan adalah penyediaan sarana dan prasarana pengelolaansampah
Untuk subbidang drainase, menu kegiatan yang disediakan adalah pembangunan infrastruktur pengelolaandrainase lingkungan
Ruang Lingkup & Menu Kegiatan
1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan
2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan
1. Kabupaten/Kota sudah atau
sedang menyusun dokumen Strategi
Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
2. 31 kota prioritas percepatan
penanganan permukiman kumuh
Kementerian PUPR, yang juga
merupakan lokasi KOTAKU
3. Sub Menu tangki septik individu
perkotaan dan pengadaan truk
tinja diprioritaskan pada
kabupaten/kota yang sudah
memiliki IPLT yang berfungsi atau
sedang/sudah menyusun sistem
pengelolaan lumpur tinja
(reguler/on-call basis).
4. Sub Menu pengembangan tangki
septik komunal, dan tangki septik
skala individual perdesaan juga
diprioritaskan untuk kabupaten
pelaksana PAMSIMAS dan 1000
Desa Stunting.
5. Sub Menu MCK ++ dan jaringan
perpipaan dilakukan pada
pesantren/lembaga pendidikan
agama minimal dengan 300 siswa
menetap
LOKASI PRIORITAS
44
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
1. Sudah atau sedang menyusun
dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK).
2. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi
Tahun 2018 dilakukan di luar
lokasi kegiatan DAK Afirmasi dan
DAK Penugasan.
3. Sub Menu pembangunan tangki
septik skala individual perdesaan
diprioritaskan di desa/kelurahan
yang sudah ODF selama minimal
1 tahun dan tidak beririsan
dengan lokasi dalam DAK
Afirmasi ataupun DAK
Penugasan
1. Kabupaten/Kota sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
2. Lokasi juga memenuhi salah satu prioritas daerah tertinggal, perbatasan, dan transmigrasi
(122 Kabupaten tertinggal, 7 PLBN,
10 PKSN, dan 187 Kecamatan lokasi
prioritas di 43 Kabupaten/Kota, 111
pulau-pulau kecil terluar, 52 dari 144
kawasan transmigrasi, Seluruh
kabupaten di Provinsi Papua dan
Papua Barat dalam rangka
percepatan pembangunan Papua
dan Papua Barat)
45
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
1. Menu pembangunan SPALD Terpusat
skala permukiman dan tangki septik
komunal dilaksanakan pada
kab/kota yang mempunyai
kawasan/kluster permukiman dengan
kepadatan >150 jiwa/Ha.
2. Menu pembangunan SPALD-T Skala
Permukiman dengan atau tanpa
prasarana MCK terdiri dari Instalasi
Pengolahan Air Limbah Domestik
(IPALD) kota dan/atau permukiman,
jaringan pengumpul, dan SR.
3. Penambahan SR dilaksanakan pada
kabupaten/kota yang sudah
mempunyai SPALD Terpusat (skala
kota, kawasan, dan/atau
permukiman) yang memiliki idle
capacity.
1. Menu pembangunan SPALD Terpusat
skala permukiman dan tangki septik
komunal dilaksanakan pada
kab/kota yang mempunyai
kawasan/kluster permukiman
dengan kepadatan >150 jiwa/Ha.
2. Menu pembangunan SPALD Terpusat
Skala Permukiman dengan atau
tanpa prasarana Mandi, Cuci, Kakus
(MCK) terdiri dari Instalasi
Pengolahan Air Limbah Domestik
(IPALD) kota dan/atau permukiman,
jaringan pengumpul, dan SR
3. Penambahan diprioritaskan pada 31
kota prioritas percepatan
penanganan permukiman kumuh
Kementerian PUPR, yang juga
merupakan lokasi KOTAKU
USULAN PROYEK PRIORITAS & KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN
Peningkatan Akses Masyarakat terrhadap Perumahan dan Permukiman Layak dengan Kegiatan Prioritas Penyediaan Akses Infrastruktur Dasar Air Minum dan Sanitasi Layak
Usulan
Proyek
Prioritas
Kriteria Teknis / Penilaian
1. Menu pembangunan SPALD
Terpusat skala permukiman
dan tangki septik komunal
dilaksanakan pada
kab/kota yang mempunyai
kawasan/kluster
permukiman dengan
kepadatan >150 jiwa/Ha.
2. Menu pembangunan SPALD
Terpusat Skala Permukiman
dengan atau tanpa
prasarana Mandi, Cuci,
Kakus (MCK) terdiri dari
Instalasi Pengolahan Air
Limbah Domestik (IPALD)
permukiman, jaringan
pengumpul, dan SR
46
DAK RegulerDAK
PenugasanDAK Affirmasi
Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 1,57 Triliun:Pengembangan SistemPengelolaan Air Limbah DomestikTerpusat (SPALD-T) SkalaPermukiman dan/ Perkotaana. Pembangunan IPAL Komunal:
Rp. 420 Miliar
b. Pembangunan baru IPAL Kombinasi
MCK: Rp. 504 Miliar
c. Penambahan pipa pengumpul dan
SR: Rp. 742 Miliar
Pembangunan Sistem PengelolaanAir Limbah Domestik Setempat(SPALD-S) di daerah perkotaan
dan atau perdesaana. Pembangunan tangki septik skala
komunal Rp. 112 Miliar
b. Pembangunan tangki septik skala
individual perdesaan Rp. 238, 55
Miliar
Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 2,83 Triliun:Pengembangan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T) Skala
Permukiman dan/ Perkotaana. Pembangunan IPAL Komunal:
Rp. 31 Miliar
b. Pembangunan baru IPAL
Kombinasi MCK: Rp. 37,2 Miliar
c. Penambahan pipa pengumpul
dan SR: Rp. 7,75 Miliar
Pembangunan Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) di daerah perkotaan dan
atau perdesaana. Pembangunan tangki septik skala
komunal Rp. 513,64 Miliar
b. Pembangunan tangki septik skala
individual perkotaan Rp. 157,2
Miliar
c. Pengadaan truk tinja Rp 262 Miliar
d. Pembangunan tangki septik skala
individual perdesaan Rp 1,537
Triliun
e. Pembangunan MCK++ Rp 112,5
Miliar
Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 2,16 Triliun :Pengembangan SistemPengelolaan Air LimbahDomestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukimana. Pembangunan baru IPAL
Kombinasi MCK: Rp. 240 Miliar
Pembangunan SistemPengelolaan Air LimbahDomestik Setempat (SPALD-S) di daerah perdesaana. Pembangunan tangki septik
skala komunal Rp. 120 Miliar
b. Pembangunan tangki septik
skala individual perdesaan
Rp. 1,8 Triliun
KEBUTUHAN PENDANAAN
47
Kelembagaan
• Bappenas
• Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
• Bappeda Kabupaten/Kota,
• Pokja AMPL/Sanitasi Provinsi dan Kabupaten/Kota
KELEMBAGAAN