Kebijakan Mutu

3
Kebijakan Mutu STIKKU telah mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI PT) sejak Tahun 2007. Pada awalnya sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang ada, STIKKU hanya mengembangkan 1 (satu) standar yaitu Standar Proses. Seiring perkembangan, Satuan Penjaminan Mutu STIKKU terus bekerja untuk mengembangkan berbagai standar sehingga pada tahun 2008 sudah tersusun Standar Mutu STIKKU yang memuat 8 (delapan) standar sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di perguruan tinggi oleh perguruan tinggi (internally driven), untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi secara berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh pasa 50 ayat (6) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto pasal 91 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan perguruan tinggi dengan SNP, maupun standar yang ditetapkan oleh PT sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihak yang berkepentingan (stakeholders). Dengan demikian, terdapat standar mutu perguruan tinggi yang ditetapkan pemerintah, disepakati bersama di dalam PT, dan dikehendaki oleh stakeholders. Penjaminan mutu internal di STIKKU merupakan proses penetapan dan pemenuhan SNP dan standar yang melampaui SNP secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua mahasiswa, dosen, tenaga penunjang, Yayasan, dunia kerja, pengguna lulusan lainnya) memperoleh kepuasan. Karena itu, konsep perguruan tinggi yang bermutu adalah apabila PT tersebut: Mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan (aspek imperatif) Mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif) Mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif)

description

Kebijakan Mutu

Transcript of Kebijakan Mutu

Kebijakan MutuSTIKKU telah mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI PT) sejak Tahun 2007. Pada awalnya sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang ada, STIKKU hanya mengembangkan 1 (satu) standar yaitu Standar Proses. Seiring perkembangan, Satuan Penjaminan Mutu STIKKU terus bekerja untuk mengembangkan berbagai standar sehingga pada tahun 2008 sudah tersusun Standar Mutu STIKKU yang memuat 8 (delapan) standar sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di perguruan tinggi oleh perguruan tinggi (internally driven), untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi secara berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh pasa 50 ayat (6) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto pasal 91 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan perguruan tinggi dengan SNP, maupun standar yang ditetapkan oleh PT sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihak yang berkepentingan (stakeholders). Dengan demikian, terdapat standar mutu perguruan tinggi yang ditetapkan pemerintah, disepakati bersama di dalam PT, dan dikehendaki oleh stakeholders.Penjaminan mutu internal di STIKKU merupakan proses penetapan dan pemenuhan SNP dan standar yang melampaui SNP secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua mahasiswa, dosen, tenaga penunjang, Yayasan, dunia kerja, pengguna lulusan lainnya) memperoleh kepuasan. Karena itu, konsep perguruan tinggi yang bermutu adalah apabila PT tersebut: Mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan (aspek imperatif) Mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif) Mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif)Tujuan pengembangan SPMI di STIKKUMemelihara dan meningkatkan mutu STIKKU secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh STIKKU sendiri secara internal untuk memenuhi dan/atau melampaui Standar Nasional Pendidikan, mewujudkan visi dan misinya, serta memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.Standar yang telah dikembangkan di STIKKUSTIKKU telah mengembangkan beberapa standar penyelenggaraan pendidikan, di antaranya: Standa Isi [Juli 2007] Standar Proses [Juli 2007] Standar Kompetensi Lulusan [Desember 2007] Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan [September 2008] Standar Sarana dan Prasarana [September 2009] Standar Pengelolaan [September 2009] Standar Pembiayaan [Pebruari 2010] Standar Penilaian Pendidikan [September 2008] Standar Penelitian [September 2009] Standar Pengabdian Masyarakat [September 2009] Standar Kemahasiswaan [Desember 2008]Siklus Penjaminan Mutu di STIKKUSiklus penjaminan mutu di STIKKU berlangsung dalam 1 (satu) tahun akademik.Kegiatan penjaminan mutu diawali dengan PENETAPAN STANDAR MUTU. Setelah itu kemudian PELAKSANAAN STANDAR MUTU tersebut melalui berbagai kegiatan akademik dan non-akademik dalam 1 tahun akademik. Pada akhir tahun akademik, Satuan Penjaminan Mutu kemudian melaksanakan kegiatan AUDIT PELAKSANAAN STANDAR MUTU yang dalam bidang akademik secara khusus disebut AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL. Kegiatan audit ini berfungsu untuk mengevaluasi pelaksanaan standar mutu, apakah masih terdapat kesenjangan (gap) antara standar mutu yang ditetapkan dengan pelaksanaan?Jika masih terdapat gap, maka dilakukan IDENTIFIKASI ACTION PLAN untuk memenuhi standar mutu tersebut yang kemudian dituangkan dalam rencana aksi/kegiatan pelaksanaan dan kembali ke siklus berikutnya. Sebaliknya, jika standar sudah terpenuhi, maka dilakukan EVALUASI UNTUK PENINGKATAN STANDAR MUTU pada siklus berikutnya.Garis Besar Proses Penyusunan SPMI di STIKKU1. Kebijakan Penjaminan Mutu2. Manual Penjaminan Mutu3. Standar Penjaminan Mutu4. Dokumen Penjaminan Mutu5. Pelaksanaan Penjaminan Mutu6. Audit Pelaksanaan Penjaminan Mutu7. Tindakan Perbaikan dan/atau Peningkatan Mutu