Kebijakan Moneter
-
Upload
alit-ariawan -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Kebijakan Moneter
A. Uang dan Perekonomian
Dalam perekonomian dengan memakai uang, banyak sedikitnya jumlah uang
dalam peredaran menentukan lancar tidaknya aktvitas ekonomi. Ketika jumlah uang
yang beredar terlalu sedikit akan terjadi deflasi yang jika terus berlanjut akan
berujung pada depresi. Sedangkan saat jumlah uang yang beredar terlalu banyak
akan mengakibatkan inflasi. Menentukan likuiditas ekonomi (uang yang beredar)
secara tepat masih sulit untuk dilakukan.
Hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan kegiatan ekonomi dikenal
sebagai teori Kuantitas, dengan rumus :
MV = Y
Dimana
M = jumlah uang yang ada dalam peredaran
V = jumlah berapa kali saru mata uang berpindah tangan dari seorang ke orang lain dalam setahun
Y = pendapatan nasional
Pada saat ini jumlah uang yang beredar dikenal dengan M2, yang merupakan
M1 (uang kartal dan uang giral) ditambah dengan uang kuasi (tabungan, deposito,
kartu kredit, dan ATM). Untuk menghitung velocity of circulation (V) dengan
memakai M2 berarti diumpamakan semua jenis uang (kartal, giral, dan kuasi)
mempunyai kecepatan perputaran yang sama. Jika diumpamakan nilai V untuk uang
giral dan uang kuasi masing-masing satu, maka nilai V untuk uang kartal di
Indonesia berkisar antara 10 dan 15.
Tingkat perputaran uang kuasi dan uang giral bernilai 1(satu) jika langsung
dipergunakan dalam transaksi ekonomi tanpa mengubahnya menjadi uang kartal
terlebih dahulu meskipun digunakan berkali-kali dalam transaksi ekonomi. Ketika
uang kuasi dan uang giral dirubah terlebih dahulu menjadi uang kartal dalam
transaksi ekonomi maka yang dianggap berpindah tangan adalah uang kartal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas perekonomian berasal dari dalam
negeri (perubahan dalam tagihan kepada pemerintah dan tagihan kepada swasta
baik kepada lembaga-lembaga pemerintah maupun perusahaan swasta dan
perorangan) dan faktor dari luar negeri (aktiva luar negeri). Ketika faktor-faktor
tersebut bernilai positif maka jumlah uang yang beredar bertambah dan berlaku
sebaliknya.
B. Kebijaksanaan Moneter
Kebijakan moneter adalah setiap kebijaksanaaan yang diambil oleh pemerintah
atau oleh Bank Indonesia atau besama-sama di dalam bidang keuangan atau
bidang moneter dengan harapan mempengaruhi sektor riil, khususnya menunjang
pembangunan ekonomi.
Tujuan Kebijaksanaan Moneter
Tujuan kebijaksanaan moneter adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang dibarengi dengan kebijaksanaan di
sektor riil dan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang diatur
oleh Bank Indonesia. Kestabilan nilai rupiah adalah kestabilan terhadap harga-harga
barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.