Kebijakan kankering

download Kebijakan kankering

of 23

description

teknologi

Transcript of Kebijakan kankering

  • KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT KANKERDINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

  • Source: Global Health Estimates 2013: Deaths by Cause, Age and Sex, by Country, 2000-2012. Geneva, World Health Organization, 2014. *

  • Source: WHO Global Health Observatory Kematian prematur akibat PTM di wilayah Asia Tenggara : Probabilitas kematian antara usia 30 dan 70*

  • 10%13.8 millionDeaths in 2011Source: WHO Global Burden of Disease (2011)Setiap tahun 13,8 juta kematian prematur pada usia 30 dan 70 akibat PTMKelompok UmurBeban PTM dan Tantangan di abad ke-21*

  • Kondisi Maternal & PerinatalPenyakit MenularPenyakit Tidak MenularKecelakaan

  • *Hipertensi RematikCedera Stroke Diabetes PPOKJantung KoronerKankerGagal jantung 25,824,712,18,2 6,93,61,50,31,4

    Chart1

    15.4

    7.5

    6.8

    6.5

    6

    5.7

    5.7

    5.1

    5.1

    5.1

    4.6

    Penyebab Kematian Untuk Semua Umur, 2007

    Penyebab Kematian Untuk Semua Umur di Indonesia, 2007

    Sheet1

    Penyebab Kematian Untuk Semua Umur, 2007

    Stroke15.4

    TB7.5

    Hipertensi6.8

    Cedera6.5

    Perinatal6

    DM5.7

    Tumor/Kanker5.7

    Liver5.1

    Jantung Iskemik5.1

    Lower tract resp disease5.1

    Jantung4.6

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP PASIEN DENGAN JAMKESMAS 2012*Sumber: P2JK Kemenkes RI, 2012

  • Prevalensi Kanker Provinsi Jawa Timur Per Kabupaten Kota, Riskesdas 2013

  • DISTRIBUSI PTM UTAMA di JATIM BERDASARKAN WAKTUSUMBER : STP RS SENTINEL RWT JALAN

    Chart1

    1346416300185541932118887

    632410466138432357923779

    337267085556119409831

    17121992248240774004

    8251253176823382490

    671868102814781987

    2009

    2010

    2011

    2012

    2013

    Sheet1

    20092010201120122013

    KLLD1346416300185541932118887

    Hipertensi esensial632410466138432357923779

    DM YTT337267085556119409831

    PPOK17121992248240774004

    Ca payudara8251253176823382490

    Ca cerviks671868102814781987

  • Arah Pembangunan Kesehatan*

  • Meningkatnya pencegahan & pengendalian penyakit Kankerdi Indonesia

  • UUPPKEPMENKESNo : 36/2009 Kesehatan (PTM)No : 38/2000 perub PP 81/99 pengamanan rokok bagi kesNo : 19/2003 Pengamanan rokok bagi kesNo : : 1144/2010 ORTAKER (Dit. PPTM)No: HK 03.01/160/I/2010 ttg RPK Thn 2010 2014 No : 1116/2003 PEDOMAN SISTIM SE KESNo : 1479/2003 PEDOMAN SE PM & PTMNo : 430/2007 PEDOMAN PENGENDALIAN P.KANKERNo : 1163/2007 POKJA PENGE KANKER L PYDR & l. RAHIM LANDASAN PERATURAN PERUNDANGAN

    No 1068/2008 REGISTRASI KANKER DI INDONESIANo.796/Menkes/SK/VII/2010 Ped. tek peng ca pyr & LR

    No : 5/2010 RPJMN (2010)

  • Memperkuat dukungan dalam pengendalian Kanker leher rahim dan payudaraMemperkuat surveilans epidemiologi Kanker leher rahim dan payudaraMemperkuat deteksi dini Kanker leher rahim dan payudaraKIE dalam pengendalian Kanker leher rahim dan payudaraPeningkatan kapasitas SDM dalam pengendalian Kanker leher rahim dan payudaraPeningkatan kualitas pelayanan kesehatan Kanker leher rahim dan payudaraMemperkuat ketersediaan alat deteksi dini dan bahan habis pakaiMemperkuat jejaring kerja dan peran serta masyarakat dalam pengendalian kankerMonitor dan EvaluasiMemperkuat sistem pembiayaanKEBIJAKAN

  • Meningkatkan advokasi dan sosialisasi pengendalian Kanker leher rahim dan payudaraMeningkatkan surveilans epidemiologi Kanker leher rahim dan payudaraMeningkatkan deteksi dini / skrining Kanker leher rahim dan payudara dan penemuan kasus secara diniMeningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini Kanker leher rahim dan payudaraMenggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat melalui KIEMeningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengendalian Kanker leher rahim dan payudaraMeningkatkan tatalaksana kasus Kanker leher rahim dan payudara sesuai standarSTRATEGI (1)

  • Meningkatkanketersediaan, pemerataan dan kualitas alat deteksi dini dan bahan habis pakaiMeningkatkan kemitraan dan peran serta aktif masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kankerMeningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian kanker leher rahim dan payudara Mendorong sistem pembiayaan bagi pelayanan kesehatan penderita kanker agar terjangkau bagi penduduk miskin.

    STRATEGI (2)

  • K

    KEGIATAN PRIORITAS Deteksi dini Kanker Payudara - CBE (Clinical Breast Examination) - SADARI (periksa payudara sendiri)

  • 2. Deteksi dini Kanker Leher Rahim - IVA - Pap smear

  • Pasien datang ke sarana pelayanan kesehatan bila ada keluhan saja (kesadaran masyarakat untuk skrining masih kurang)Tarif cyroterapi yang mahal (Rp 150.000,- s/d Rp 400.000,-)Petugas puskesmas yang sudah dilatih dimutasiTidak semua puskesmas punya cryoterapi (pasien tidak mau dirujuk)Pendampingan dari obsgyn masih kurangTidak ada rujukan balik dari RS ke puskesmas, sehingga tidak diketahui diagnosa akhir pasien RS tidak melapor

    MASALAH

  • KENDALA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGENDALIAN KANKER

  • IKK PENGENDALIAN PTM

    NoIKKRENCANA 201520162017201820191Proporsi desa yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera 10%20%30%40%50%2Proporsi kelompok khusus (Haji, PO Bus, Sekolah, Tempat Kerja) yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera2%4%6%8%10%3Proporsi perempuan usia 30- 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara (IVA dan atau Papsmear untuk Ca Serviks dan CBE untuk Ca Payudara)2%4%6%8%10%4Proporsi penduduk usia >15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah 10%20%30%40%50%5Proporsi fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi, tindak lanjut dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan Cedera 10%20%30%40%50%6Proporsi penduduk usia >15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah 5%15%30%50%80%7Proporsi Kasus Hipertensi yang berobat ke fasilitas pelayanan primer 10%20%30%40%50%8Proporsi kasus DM yang berobat ke fasilitas pelayanan primer 10%20%30%40%50%9Proporsi kab/Kota memiliki peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 36%42%48%54%60%10Proporsi Fasyankes Primer melaksanakan layanan upaya berhenti merokok 5%10%15%20%25%11Proporsi kab/kota yg melaksanakan kegiatan pengendalian kecelakaan10%20%30%40%50%12Proporsi obesitas pada penduduk usia > 15 tahun 15,2 %14,9 %14,6 %14,3 %13,9 %13Proporsi perokok sebesar 5 %35,94 %35,57 %35,21 %34,85 %34,49 %

  • Wassalamualaikum Wr. Wb.

    *Pada tahun 2013 WHO menyatakan bahwa probabilitas Kematian antara usia 30 dan 70 tahun akibat PTM di dunia sebesar 19%, kematian terbanyak di regional WHO adalah SEAR(>20%) diikuti Afr dan Emr.*Dibandingkan negara-negara di wilayah asia tenggara, Probabilitas kematian antara usia 30 dan 70 hahun akibat PTM di Indonesia sebesar 25%.

    **Kematian prematur pada usia 30 dan 70 akibat PTM di abad ke-21 sebesar 13,8 juta lebih besar dibandingkan dengan penyakit infeksi, perinatal dan nutrisi (4 juta) serta injuries (2,5juta)Bahasa indonesia*Seperti telah kita ketahui PTM merupakan penyakit kronis yang jika seseorang mengalami penyakit tersebut maka sepanjang hidupnya dia harus menderita penyakit tersebut. Agar tetap survive konsekuensinya dia harus selalu mengontrol kesehatannya, meminum obat, melakukan tindakan medis tertentu, misalnya cuci darah atau chemotherapy dan sebagainya yang sudah tentu akan membebani dirinya, keluarga bahkan Pemerintah. Peningkatan prevalensi PTM ini telah memberi dampak peningkatan jumlah layanan rawat jalan dan rawat inap yang dibiayai Jamkesmas secara Nasional. Tiga diantara 5 layanan terbanyak dari Jamkesmas, merupakan layanan untuk penyakit tidak menular yaitu haemodialisis, hipertensi dan asma. Pembiayaan Jamkesmas pada instalasi rawat jalan di RS paling banyak digunakan untuk hemodialisa yang disebabkan karena tingginya angka penyakit Hipertensi dan Gagal Ginjal Kronik. Urutan penggunaan berikutnya adalah untuk mengobati Kanker, Thalasemia, TBC dan Jantung.

    **

    Berikut arah pembangunan kesehatan dimana VISInya adalah membentuk Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Arah pengembangan berupaya dari kuratif bergerak ke arah preventif, promotif sesuai kondisi dan kebutuhan

    ********