KEBIJAKAN DPJP_2

3
Lampiran : Surat Keputusan Direktur Utama / Kuasa Pengguna Anggaran RSU ...... Nomor : HK.03.06/II.1/ /2014 Tanggal : Oktober 2014 Tentang : Kebijakan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Di RSU ...... KEBIJAKAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) DI RSU ........... A. PENGERTIAN Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter spesialis, dokter, dokter gigi, dokter gigi spesialis, atau dokter gigi spesialis konsultan, dokter spesialis konsultan yang sudah mempunyai kompetensi dan kewenangan klinis tertentu yang bertanggung jawab atas pengelolaan pasien selama dirawat di rumah sakit. B. TUJUAN Penyediaan pelayanan yang paling sesuai di Rumah Sakit untuk mendukung dan merespon setiap kebutuhan pasien yang unik, yang memerlukan perencanaan, perawatan berkelanjutan dan terkoordinasi, terintegrasi antar tenaga medis di RSU ..... C. KEBIJAKAN 1. Penentuan DPJP : a. Komite Medik bersama Ketua SMF berwenang dalam pengaturan tata kerja dan pola operasional Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP). b. DPJP ditentukan sejak pasien masuk rumah sakit, baik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maupun Instalasi Rawat Jalan (IRJ). c. Nama DPJP harus dicantumkan di dalam Rekam Medis dengan tujuan diketahui oleh seluruh staf atau profesi lain yang terlibat dalam pelayanan pasien. d. Dokter yang bisa menjadi DPJP : 1) Dokter pengirim (di lingkungan RSU ...... ). 2) Dokter penerima pasien yang dituju oleh dokter pengirim. 3) Dokter yang ditunjuk oleh Ka. IGD sesuai dengan jadwal ataupun problem diagnosis utama atau sesuai dengan jadwal jaga yang sudah ditentukan oleh Ketua SMF. 4) Dokter yang dipilih oleh pasien maupun keluarga pasien sepanjang sesuai dengan kompetensinya. 2. DPJP Utama : Dalam kondisi dimana pasien memerlukan perawatan oleh lebih dari satu dokter, maka harus ditentukan dokter penanggung jawab jawab utama pelayanan.

description

rumah sakit

Transcript of KEBIJAKAN DPJP_2

  • Lampiran : Surat Keputusan Direktur Utama / Kuasa Pengguna Anggaran RSU ......

    Nomor : HK.03.06/II.1/ /2014Tanggal : Oktober 2014Tentang : Kebijakan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Di RSU ......

    KEBIJAKAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)DI RSU ...........

    A. PENGERTIANDokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter spesialis, dokter,

    dokter gigi, dokter gigi spesialis, atau dokter gigi spesialis konsultan, dokter spesialis

    konsultan yang sudah mempunyai kompetensi dan kewenangan klinis tertentu yang

    bertanggung jawab atas pengelolaan pasien selama dirawat di rumah sakit.

    B. TUJUANPenyediaan pelayanan yang paling sesuai di Rumah Sakit untuk mendukung dan

    merespon setiap kebutuhan pasien yang unik, yang memerlukan perencanaan,

    perawatan berkelanjutan dan terkoordinasi, terintegrasi antar tenaga medis di RSU .....

    C. KEBIJAKAN1. Penentuan DPJP :

    a. Komite Medik bersama Ketua SMF berwenang dalam pengaturan tata kerja

    dan pola operasional Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).

    b. DPJP ditentukan sejak pasien masuk rumah sakit, baik di Instalasi Gawat

    Darurat (IGD) maupun Instalasi Rawat Jalan (IRJ).

    c. Nama DPJP harus dicantumkan di dalam Rekam Medis dengan tujuan

    diketahui oleh seluruh staf atau profesi lain yang terlibat dalam pelayanan

    pasien.

    d. Dokter yang bisa menjadi DPJP :

    1) Dokter pengirim (di lingkungan RSU ...... ).

    2) Dokter penerima pasien yang dituju oleh dokter pengirim.

    3) Dokter yang ditunjuk oleh Ka. IGD sesuai dengan jadwal ataupun problem

    diagnosis utama atau sesuai dengan jadwal jaga yang sudah ditentukan

    oleh Ketua SMF.

    4) Dokter yang dipilih oleh pasien maupun keluarga pasien sepanjang

    sesuai dengan kompetensinya.

    2. DPJP Utama :Dalam kondisi dimana pasien memerlukan perawatan oleh lebih dari satu dokter,

    maka harus ditentukan dokter penanggung jawab jawab utama pelayanan.

  • 3. Tugas dan tanggung jawab DPJP :

    a. mengelola seorang pasien sesuai Standar Pelayanan Medik (SPM), Standar

    Pelayanan Profesi dan Prosedur Tetap (Protap) / Standar Prosedur

    Operasional (SPO) RSU .......

    b. menerima tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan pasien di setiap

    unit pelayanan.

    c. merencanakan dan memberikan asuhan kepada pasien secara terintegrasi

    dan terkoordinasi di antara berbagai unit kerja & pelayanan.

    d. memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan

    keluarganya tentang rencana, pelaksanaan dan hasil pelayanan termasuk

    terjadinya kejadian yang diharapkan dan tidak diharapkan serta wajib

    memberi pendidikan kepada pasien dan keluarganya tentang kewajiban

    terhadap rumah sakit.

    e. melakukan review dan verifikasi setiap rencana perawatan dengan selalu

    mencatat kemajuan yang ada.

    f. melakukan pencatatan dalam rekam medis terhadap seluruh hasil perawatan

    dan pelayanan pasien mulai perencanaan sampai resume pulang baik secara

    individu atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain tentang

    kerjasama yang dilakukan dalam asuhan/pelayanan pasien.

    g. dalam proses pelayanan dimungkinkan ada perpindahan DPJP dari satu

    individu ke individu yang lain atau tetap sesuai dengan kebutuhan, situasi

    (cuti, hari libur), perubahan diagnosis atau tempat perawatan pasien.

    4. Wajib memberi pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajibannya terhadap

    rumah sakit dan bila diperlukan dibantu oleh staf dokter / perawat / staf

    administrasi. Perihal bantuan ini harus diatur dalam pola operasional DPJP oleh

    Komite Medik dan Ketua SMF.

    Kewajiban pasien dan atau keluarganya di rumah sakit adalah :

    a. Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur

    b. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan atau keluarganya;

    c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

    d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

    e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit

    f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

    g. Memenuhi kewajiban financial yang disepakati.

    5. Pengaturan DPJP / Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di RSU ....... untuk

    pasien rawat jalan, instalasi gawat darurat, rawat inap, dan Rawat Rumah (Home

    Care) :

    a. DPJP di Instalasi Gawat Darurat

    1) Pelayanan pasien di IGD dari awal sampai dengan pasien pulang yang

    tidak memerlukan konsultasi dokter spesialis maka DPJP nya adalah

    dokter umum IGD.

  • 2) Pelayanan pasien IGD rawat jalan yang memerlukan konsultasi dokter

    spesialis maka DPJP nya secara otomatis berpindah ke dokter ahli yang

    dikonsuli.

    3) Pelayanan pasien di IGD yang meninggal sebelum dikonsulkan ke dokter

    spesialis maka DPJP nya adalah dokter jaga IGD.

    4) Pelayanan pasien di IGD yang meninggal setelah dikonsultasikan ke

    dokter spesialis maka DPJP nya adalah dokter spesialis yang dikonsuli.

    5) Dokter spesialis konsulan IGD yang karena sesuatu hal tidak bisa

    dikonsuli maka konsultasi diteruskan ke ka SMF dan secara otomatis ka

    SMF sebagai DPJP.

    6) IGD tersedia jadwal konsulen.

    b. DPJP di Instalasi Rawat Jalan

    1) Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan dilakukan oleh dokter spesialis yang

    otomatis sebagai DPJP.

    2) Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan apabila dokter yang sesuai jadual

    tidak hadir maka digantikan dengan dokter spesialis yang sama melalui

    penunjukan oleh ka. SMF.

    c. DPJP Instalasi Rawat Inap (IRNA)

    Pelayanan pasien rawat inap oleh DPJP dilakukan setelah pasien dipindahkan

    ke bangsal rawat inap dari IGD maupun dari IRJ.

    d. Pengalihan Dokter Penanggungjawab Pelayanan

    1) DPJP memutuskan bahwa kebutuhan pelayanan pasien dengan diagnosa

    tertentu sudah tidak ada lagi.

    2) DPJP melakukan konsultasi kepada DPJP lain sehubungan dengan

    diagnosa lain dari pasien.

    3) DPJP memutuskan bahwa pasien dilakukan alih rawat sehubungan

    dengan diagnosa penyakit lain yang masih membutuhkan pelayanan.

    4) DPJP memberikan informasi kepada pasien bahwa DPJP beralih ke

    DPJP lain sehubungan dengan penyakit atau diagnosa lain yang

    membutuhkan pelayanan / penatalaksanaan dan mendokumentasikannya

    dalam form pendidikan pasien.

    5) Pada situasi cuti atau libur DPJP melakukan koordinasi dengan DPJP lain

    dalam hal pengalihan DPJP sementara.

    6) DPJP memberikan informasi kepada pasien adanya pengalihan DPJP

    sementara dan menuliskannya dalam form pendidikan pasien.

    DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN

    ........................NIP 1958 .........