KEBIJAKAN DIVIDEN

32
KEBIJAKAN DIVIDEN Materi MK II

description

Kebijakan dividen

Transcript of KEBIJAKAN DIVIDEN

Page 1: KEBIJAKAN DIVIDEN

KEBIJAKAN DIVIDEN

Materi MK II

Page 2: KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan dividen dan pengalaman praktis

Kebijakan dividen menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Laba bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali.Dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan kapan laba akan dibagikan dan kapan akan ditahan ?Permasalahan menjadi agak rumit karena adanya akternatif pendanaan dari luar. Apakah membagi laba sebagai dividen dan pada saat yang sama menerbitkan saham baru ?Atau lebih baik tidak membagikan dividen dan juga tidak menerbitkan saham baru ?

Page 3: KEBIJAKAN DIVIDEN

Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham disamping capital gain.Ada beberapa tipe dividen yaitu :

1. Diden kas2. Dividen non kas yaitu : Dividen saham ( stock dividen ) Stock splits ( pemecahan saham )

Prosedur pembayaran dividen kasUmumnya pembayaran dividen dilakukan secara tunai/ kas. Di Indonesia keputusan untuk membagi dividen berada ditangan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.Mekanisme pembayaran dividen dan pengaruhnya terhadap saham dapat digambarkan sbb :

Page 4: KEBIJAKAN DIVIDEN

Tanggal Ex-dividend Tanggal Tanggalpengumuman date pencatatan pembayaran3/1/2003 5/1/2003 17/1/20003 3/2/2003

……… -1 0 +1 +2 …….. Rp. 1.000

Rp. 950

Dividen dibayarkan sebesar Rp. 50Harga saham sebelum dividen adalah Rp. 1.000Harga saham sesudah dividen adalah Rp. 950-1, 0, +1 dan +2 adalah hari relatif terhadap ex-date

Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat pembayaran dividen diumumkan oleh perusahaan.

Page 5: KEBIJAKAN DIVIDEN

Misalkan direksi melakukan rapat dan memutuskan untuk membayar dividen sebesar Rp. 50. Keputusan tsb diumumkan pada tanggal 3 Januari 2003.

Dividen akan dibayarkan pada tanggal 3 Februari 2003. Pada saat diumumkan maka perusahaan mempunyai kewajiban (liabilities) untuk membayar dividen (menjadi utang dividen).

Tanggal ex-dividend adalah tanggal dimana pembeli saham sesudah tanggal tersebut tidak berhak atas dividen yang akan dibagikan. Karena itu pada hari tersebut atau sesudahnya dikatakan saham diperdagangkan ex-div sedangkan sebelumnya dikatakan sebagai cum-div.Tanggal ex-dividend biasanya ditetapkan 3 hari sebelum tanggal pencatatan. Tanggal ex-dividend ditetapkan

Page 6: KEBIJAKAN DIVIDEN

Untuk mengakomodasi perbedaan efisiensi pencatatan pemegang saham oleh broker-broker yang berbeda. Dimana ada broker yang cepat dalam memproses pemegang saham

yang berhak atas dividen. Sebaliknya ada yang lambat.

Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana semua pemegang saham yang terdaftar pada tanggal tersebut berhak atas dividen. Dividen tidak akan dibayarkan kepada investor yang pemberitahuannya melewati tanggal tsb.

Dividen dibayarkan pada tanggal pembayaran kepada semua pemegang saham yang berhak menurut catatan yang dibuat pada tanggal pencatatan.

Page 7: KEBIJAKAN DIVIDEN

Meskipun secara formal tanggal pencatatan merupakan tanggal yang penting, tetapi secara ekonomis tanggal ex-dividend merupakan tanggal yang penting.

Karena investor yang membeli sebelum tanggal ex-dividend (17/1/2003) berhak memperoleh dividen. Sehingga akan terjadi penyesuaian terhadap harga saham pada tanggal ex-dividend. Dimana ada aliran kas (dividen) yang akan keluar sebesar Rp. 50 dari perusahaan, maka harga saham akan turun Rp. 50 yaitu dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 950.

Teori-teori Kebijakan Dividen

Beberapa pendapat tentang kebijakan dividen :1. Kebijkan dividen tidak relevan2. Kebijakan dividen relevan dengan argumen “

Page 8: KEBIJAKAN DIVIDEN

Dividen dibayar tinggi ( Bird In the Hand Theory)

Dividen dibayar rendah

1. Kebijakan Dividen Tidak RelevanModigliani dan Miller (MM) berargumen bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Misalkan ada dua periode yaitu tahun ini dan tahun depan, Misalnya perusahaan membagi dividen setiap tahunnya. Jika tahun ini perusahaan tidak membagi dividen, maka pada tahun depan, investor bisa memperoleh dividen tahun depan dan dividen yang seharusnya dibayar tahun ini ditambah dengan tingkat

Page 9: KEBIJAKAN DIVIDEN

Keuntungan dari dividen yang ditahan tsb. Bagi perusahaan, jika perusahaan ingin membayar dividen semuanya pada tahun ini perusahaan bisa meminjam

sehingga tahun ini perusahaan bisa membayar lebih besar dibandingkan dengan kapasitas pembayaran tahun ini.Asumsi yang diajukan MM :

Tidak ada pajak atau biaya lainnya. Pelaku pasar tidak bisa mempengaruhi harga sekuritas. Pasar diasumsikan sempurna (perfect).

Semua pelaku pasar mempunyai pengharapan yang sama terhadap investasi, keuntungan dam dividen dimasa mendatamg. Pengharapan invesrtor dikatakan homogen.

Kebijakan investasi ditentukan lebih dulu, kebijakan dividen tidak mempengaruhi kebijakan investasi.

Page 10: KEBIJAKAN DIVIDEN

Ilustrasi :Misalkan seorang investor mempunyai preferensi dividen sebesar 100 pada tahun ini (0) dan 100 pada tahun depan

(1). Misalkan perusahaan ternyata membagi dividen sebesar 110 dan 89 pada tahun 0 dan tahun 1 berturut-turut. Apakah investor tsb akan kecewa ?Jawabannya : Investor tsb tidak perlu kecewa karena investor dengan mudah bisa menginvestasikan kelebihan dana tahun ini dan kemudian memperoleh dana tsb (beserta keuntungannya) ditambah dividen tahun depan. yaitu dengan cara sbb :Tahun 0 Tahun 11. Menerima dividen 110 1. Menerima dividen 89

2. Menginvestasikan 2. Menerima investasi kelebihan diatas 10 dan keuntungannya kas masuk 10 (1,1) 11 tahun 0 100 Kas masuk tahun 1 100

Page 11: KEBIJAKAN DIVIDEN

Misalkan ternyata perusahaan membayar dividen 90 pada tahun 0 dan 111 pada tahun 1, bagaimana penyesuaian yang bisa dilakukan oleh investor agar preferensi dividen

100 pada tahun 0 dan 1 terpenuhi maka ia bisa melakukan langkah-langkah sbb :Tahun 0 Tahun 11. Menerima dividen 90 1. Menerima dividen 111

2. Meminjam sebesar 2. Mengembalikan diatas 10 10 pinjaman dan bunga nya 10 (1,1) - 11

Kas masuk tahun 0 100 Kas masuk tahun 1 100

Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa investor bisa melakukan penyesuaian pada tingkat personal untuk

Page 12: KEBIJAKAN DIVIDEN

Menetralkan kebijakan perusahanan yang tidak sesuai dengan keinginan investor. Penyesuaian ini sering disebut Homemade dividend (dividen yang dibuat secara personal).

Manajer keuangan perusahaan juga dapat melakukan penyesuaian yang serupa agar target dividennya bisa terpenuhi.Misalkan perusahaan pada awalnya mempunyai target pembayaran dividen sebesar 100 pada tahun 0 dan tahun 1. Kemudian rencana tsb dirubah menjadi 90 dan 111 pada tahun 0 dan tahun 1. Bagaimana penyesuaian bisa dilakukan ?

Tahun 0 Tahun 1 1. Membayar dividen 100 1. Membayar dividen 100 2. Menginvestasikan 10 2. Menerima investasi 10 (1,1) 11 Dividen yg dibayar 90 Dividen yg dibayar 111

Page 13: KEBIJAKAN DIVIDEN

Sebaliknya jika manajer keuangan membayar dividend sebesar 110 dan 89 pada tahun 0 dan tahun 1 maka manajer bisa melakukan langkah sbb :

Tahun 0 Tahun1 1. Membayar dividen 100 1. Membayar dividen 100 2. Meminjam 10 2. Mengembalikan pinjaman 10 (1,1) 11 Dividen tg dibayar 110 Dividen yg dibayar 89

2. Kebijakan Dividen yang RelevanKebijakan dividen yang tidak relevan mengasumsikan pasar yang sempurna dan efisien. Argumen kebijakan dividen yang relevan berangkat dari asumsi ketidak sempurnaan pasar.

Page 14: KEBIJAKAN DIVIDEN

a. Dividen Dibayar TinggiArgumen ini mengatakan bahwa :

Pembayaran dividen mengurangi ketidakpastian yang berarti mengurangi resiko yang selanjutnya mengurangi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham (ks atau biaya modal saham)Beberapa argumen yang mendukung pembayaran dividen yang tinggi :

Mengurangi ketidakpastian Dividen yang tinggi akan membantu mengurangi ketidak pastian. Gordon berargumentasi bahwa nilai saham akan ditentukan oleh present value dari dividen yang akan diterima investor saat ini dan dimasa mendatang. Dividen di masa mendatang akan lebih beresiko

Page 15: KEBIJAKAN DIVIDEN

dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan saat ini. Gordon dan John Lintner berpendapat bahwa biaya modal saham (ks) akan naik karena investor merasa lebih pasti

dengan pendapatan dividen dibandingkan dengan pendapatan capital gain. Peningkatan resiko tsb menyebakan tingkat keuntungan yang disyaratkan meningkat yang menyebabkan nilai saham menjadi lebih rendah.Mereka berpendapat bahwa investor menilai rupiah dari dividen yang diharapkan lebih tinggi dibandingkan rupiah dari capital gain yang diharapkan.Dengan kata lain kmponen D1/ Po akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan komponen g. Ini berbeda dengan argumen MM yang mengatakan bahwa investor akan sama saja (indifferent) antara D1/Po dengan g. Jika D1/Po tinggi investor akan

Page 16: KEBIJAKAN DIVIDEN

Menginvestasikan kembali agar memperoleh g yang tinggi.

Mengurangi konflik keagenan antara Manajer dengan pemegang saham.Argumen yang mendukung pembayaran dividen tinggi datang dari kerangka teori keagenan ( agency theory ).Menurut teori ini konflik bisa terjadi antar pihak-pihak yang berkaitan di perusahaan. Pembayaran dividen yang tinggi merupakan hal yang diinginkan oleh investor namun pembayaran dividen yang tinggi akan menyebabkan pemegang utang dirugikan karena dengan dibayarnya dividen akan mengurangi kas sehingga dapat menaikkan resiko bagi pemegang utang.

Page 17: KEBIJAKAN DIVIDEN

Efek Pajak Meskipun dividen mempunyai pajak efektif yang lebih tinggi dibandingkan dengan capital gain.

Tetapi dalam beberapa situasi investor memilih pembayaran dividen yang lebih tinggi karena membayar pajak yang lebih rendah.

b. Dividen Dibayar Rendah Argumen ini berpendapat sebaiknya dividen dibayarkan rendah Variabel yang mendasari argumen ini adalah pajak dan flotation cost.

Efek PajakDinegara tertentu pajak untuk capital gain lebih rendahdibandingkan dengan pajak untuk dividen. Pajak atas capital gain akan efektif jika capital gain tsb direalisir.

Page 18: KEBIJAKAN DIVIDEN

Atau pajak efektif capital gain dapat ditunda. Sedangkan pajak dividen akan dibayarkan pada saat dividen diterima. Berdasarkan argumen ini dividen seharusnya dibayar rendah

Karena akan menghemat pajak.

Biaya Emisi Jika perusahaan membayarkan dividen dan kemudian menerbitkan saham, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya emisi saham. Biaya modal saham eksternal lebih besar dibandingkan biaya modal internal, karena adanya biaya emisi, biaya transaksi dan biaya underpricing saham. Karena itu perusahaan akan lebih baik membayarkan dividen rendah sehingga tidak harus menerbitkan saham baru.

Page 19: KEBIJAKAN DIVIDEN

Terdapat dua isu yang berkaitan dengan dividen yaitu isi informasi dividen dan efek clientele.

Isi informasi dividenAda kecendrungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Dasar argumen bahwa dividen tidak menyebabkan kenaikan/ penurunan harga, tetapi prospek perusahaan yang ditunjukkan oleh meningkatnya/ menurunnya dividen yang dibayarkan yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori ini dikenal sebagai teori signal atau isi informasi dari dividen.Menurut teori signalm dividen dapat dipakai sebagai signal oleh perusahaan. Jika perusahaan merasa bahwa prospek di masa mendatang baik, pendapatan, aliran

Page 20: KEBIJAKAN DIVIDEN

Kas diharapkan meningkat maka perusahaan akan meningkatkan dividen dan pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan dividen tsb dan sebaliknya.

Menurut teori ini dividen mempunyai kandungan informasi yaitu prospek perusahaan di masa mendatang.

Efek Klien (Clientele Effect)Menurut argumen ini kebijakan dividen seharusnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan investor tertentu. Kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi akan menghindari dividen karena dividen mempunyai tingkat pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan capital gain. Sebaliknya kelompok investor dengan pajak rendah akan menyukai dividen. Kebijakan dividen tertentu akan menarik segmen tertentu. Tugas perusahaan adalahf melayani segmen tsb. Kebijakan dividen yang berubah2 akan

Page 21: KEBIJAKAN DIVIDEN

Mengacaukan efek klien yang menyebabkan harga saham berubah.

Teori Dividen Residual (Residual Theory Of Dividends)

Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Atau deviden yang dibayarkan merupakan sisa/ residual setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Menurut teori ini manajer keuangan akan melakukan langkah2 sbb :

1. Menetapkan penganggaran modal yang optimum. Semua usulan investasi yang mempunyai NPV yang positif akan diterima/ dilaksanakan.

Page 22: KEBIJAKAN DIVIDEN

2. Menentukan jumlah saham yg diperlukan untuk membiayai investasi baru tsb sambil menjaga struktur modal yang ideal (target)

3. Menggunakan dana internal untuk mendanai kebutuhan dana dari saham tsb.

4. Membayarkan dividen hanya jika ada sisa dana internal setelah semua usulan investasi dengan NPV positif didanai.Contoh :Misalkan suatu perusahaan mempunyai penganggaran modal sbb :

Usulan investasi dan IRR nya

Page 23: KEBIJAKAN DIVIDEN

Usulan Investasi Kebutuhan Investasi (Rp) IRR

A 100 juta 30 %B 250 juta 25 %C 150 juta 24 %D 200 juta 21 %E 150 juta 20 %F 300 juta 18 %G 250 juta 17 %H 200 juta 15 %

Bila biaya modal perusahaan tersebut 19 % dan perusahaan mempunyai dana internal sebesar Rp. 750 juta. Target struktur modal adalah 60 % saham dan 40 % utang.

Page 24: KEBIJAKAN DIVIDEN

Bagan berikut dibawah ini menunjukan usulan investasi yang berada diatas biaya modal.

(%)

AB

CD

E 19%

100 350 500 700 850 Investasi (Rp juta)

Page 25: KEBIJAKAN DIVIDEN

Bagan diatas memperlihatkan perusahaan akan menerima proyek A, B. C dan D. Total dana yang dibutuhkan 850 juta.Dari jumlah tsb sebesar 60 % menggunakan dana internal

yaitu 60% x Rp. 850 juta = Rp. 510 juta dan sisanya menggunakan utang sebesar 40 % x Rp. 850 juta = Rp. 340 juta. Perusahaan mempunyai kelebihan kas sebesar Rp. 750 juta – Rp. 510 juta = Rp. 240 juta. Jumlah kas ini bisa dibagikan sebagai dividen.

Kebijakan dividen residual akan menyebabkan fluktuasi pembayaran dividen yang sangat tinggi. Pada saat perusahaan mempunyai banyak usulan investasi, deviden tidak dibayarkan dan sebaliknya.Untuk mencegahnya perusahaan dapat menggabungkan kebijakan dividen residual dengan pembayaran dividen stabil yaitu kebijakan smoothed residual dividend policy.

Page 26: KEBIJAKAN DIVIDEN

Perusahaan dapat melakukan langkah-langkah :

1. Memperkirakan pendapatan dan kesempatan investasi untuk jangka waktu panjang, mis 5-10 tahun mendatang

2. Menghitung rata-rata sisa kas yang bisa dibagikan sebagai dividen dalam jangka waktu tersebut.

3. Menetapkan target rasio pembayaran dividen selama jangka waktu tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividend 1. Kesempatan investasi

Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan akan semakin sedikit.

Page 27: KEBIJAKAN DIVIDEN

2. Profitabilitas dan Likuiditas Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas

yang baik bisa membayar dividen dan sebaliknya.

4. Akses perusahaan di pasar modal. Aksesibilitas perusahaan dipengaruhi oleh usia dan skala perusahaan. Perusahaan yang mapan lebih mudahmempertahankan devidend pay out ratio yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang kecil.

5. Stabilitas pendapatan Jika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas

dimasa mendatang bisa diperkirakan dengan lebih akurat. Perusahaan jenis ini bisa membayar dividen yang lebih tinggi.

Perusahaan mempuyai beberapa alternatif lain dalam kebijakan dividen yaitu

Page 28: KEBIJAKAN DIVIDEN

a. Pembelian Saham Kembali (Stock Purchases)

Alternatif dari pembayaran dividen kas, perusahaan bisa melakukan pembelian saham kembali. Pembelian saham perusahaan yang beredar dapat dilakukan melalui pasar sekunder Bursa efek.Nilai perusahaan sebelum dan sesudah pembelian saham kembali akan sama. Contoh :Misalkan perusahaan mempunyai 2 alternatif yaitu (1) membayar dividen Rp. 2 juta atau (2) membeli kembali saham kembali senilai Rp. 2 juta sbb :Tabel Alternatif dividen dan pembelian saham kembali

Page 29: KEBIJAKAN DIVIDEN

Nilai Nila per Perusahaan lembar

Total

1. DividenDividen dibayarkan 2.000.000 2000 ribu/ 10.000 lbr 200Laba bersih stlh div 2.000.000 2000 ribu/ 10.000 lbr 200Price Earning Ratio 20 x 20 xNilai saham 20.000.000 20 juta/ 10.000 lbr 2.0002. Pembelian saham kembaliLaba bersih 20.000.000 200 ribu/ 9.091 lbr 220PER 20 x Nilai saham 20.000.000 20 juta/ 9.091 lbr 2.200

Jika perusahaan membayarkan dividen sebesar Rp. 2 juta, earning per lembar Rp. 200 (sesudah dividen). Total kekayaan pemegang saham adalah Rp. 2.200 (dividen Rp. 200 dan

Page 30: KEBIJAKAN DIVIDEN

dan harga saham Rp.2.000. Jika perusahaan memutuskan membeli saham kembali maka dengan kas Rp. 2 juta

Perusahaan bisa membeli saham sebanyak Rp. 2.000.000/ Rp.2.200 = 909 lembar. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar berkurang menjadi 10.000 – 909 = 9.091 lbr. Earning per share (EPS) menjadi Rp. 2.000.000/9.091 lbr = Rp. 220. Karena kondisi perusahaan sama sebelum dan sesudah melakukan pembelian saham kembali maka PER perusahaan tetap sama yaitu 20 x. Harga per lembar saham menjadi RP. 2.200 dengan total nilai perusahaan Rp. 2.200 x 9.091 lbr = Rp. 20 juta (hsl pembulatan). Pemegang saham memperoleh kekayaan sebesar Rp. 2.200 sama dengan jumlah kekayaan yang diterima jika perusahaan membagikan dividen.

Page 31: KEBIJAKAN DIVIDEN

Soal latihan

PT. ABC sedang merencanakan untuk memperluas sarana produksinya tahun dengan investasi Rp. 13.000.000. Rasioutsng terhadap total asset saat ini adalah 40 % dan itu dianggap merupakan struktur modal yang optimum. Laba setelah pajak saat ini Rp. 6.000.000. Jika PT. ABC berharap untuk mempertahankan 60 % deviden payout rasionya, berapa bayak eksternal equity yang diperlukan untuk membiayai ekspansi tsb.

Page 32: KEBIJAKAN DIVIDEN

Jawab

Laba setelah pajak Rp. 6.000.000Deviden payout ratio 60 %Dividen Rp. 3.600.000