KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

34
KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

description

KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Page 1: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAHKERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Page 2: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Dengan Nama Allah Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha PenyayangYang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timurBukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timurdan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya

kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, Hari kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi, Kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi,

dan dan memberikan harta yang dicintainya kepada memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,

musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-mintaorang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) , dan (memerdekakan)

hamba sahaya, menegakkan Shalat, dan hamba sahaya, menegakkan Shalat, dan menunaikan menunaikan Zakat,Zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dan orang-orang yang menepati janjinya apabila

ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.

Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.

(Q.S. 2 Al Baqarah: 177)(Q.S. 2 Al Baqarah: 177)

Page 3: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Paradigma penanggulangan Paradigma penanggulangan kemiskinankemiskinan Pembangunan menempatkan Pembangunan menempatkan

manusia sebagai subyek manusia sebagai subyek pembangunanpembangunan. .

Pemberdayaan masyarakat dalam Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan penanggulangan kemiskinan menjadi komitmen bersama antara menjadi komitmen bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahpemerintah daerah. .

Page 4: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Visi bersama (Common Vision) Visi bersama (Common Vision) dalam penanggulangan kemiskinan dalam penanggulangan kemiskinan

Dimensi intelektualDimensi intelektual : pergeseran dari : pergeseran dari pendekatan pendekatan charitycharity kepada pendekatan kepada pendekatan produktivitas dan pendekatan produktivitas dan pendekatan asset building asset building (kerja- untung-nabung)(kerja- untung-nabung)

Dimensi spritualDimensi spritual : responsif terhadap aspirasi : responsif terhadap aspirasi masyarakat miskin, program sesuai dengan masyarakat miskin, program sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin dan mendorong kebutuhan masyarakat miskin dan mendorong ketahanan sosial masyarakatketahanan sosial masyarakat

Dimensi emosionalDimensi emosional : melaksanakan program : melaksanakan program penanggulangan kemiskinan dengan sungguh-penanggulangan kemiskinan dengan sungguh-sungguh (sungguh (total actiontotal action) dan terbebas dari ) dan terbebas dari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme

Page 5: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Peran strategis DepsosPeran strategis Depsos Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, Untuk menanggulangi masalah kemiskinan,

Depsos telah melaksanakan program prioritas :Depsos telah melaksanakan program prioritas : Program Pemberdayaan SosialProgram Pemberdayaan Sosial : pemberdayaan fakir : pemberdayaan fakir

miskin, pemberdayaan komunitas adat terpencil, miskin, pemberdayaan komunitas adat terpencil, pemberdayaan keluarga miskin, pengembangan pemberdayaan keluarga miskin, pengembangan potensi dan sumber kessospotensi dan sumber kessos

Program Pelayanan dan Rehabilitasi SosialProgram Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial : : perlindungan anak terlantar, rehabilitasi penyandang perlindungan anak terlantar, rehabilitasi penyandang cacat, pelayanan kepada lansia terlantar dan cacat, pelayanan kepada lansia terlantar dan rehabilitasi tuna sosialrehabilitasi tuna sosial

Program Bantuan dan Jaminan SosialProgram Bantuan dan Jaminan Sosial : bantuan : bantuan korban bencana alam/ sosial, jaminan kesejahteraan korban bencana alam/ sosial, jaminan kesejahteraan sosial, korban tidak kekerasan dan pekerja migransosial, korban tidak kekerasan dan pekerja migran

Page 6: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Fakir MiskinFakir Miskin(rumah tangga sangat miskin)(rumah tangga sangat miskin)

Masyarakat fakir miskin merupakan sasaran prioritas Masyarakat fakir miskin merupakan sasaran prioritas pembangunan kesejahteraan sosial yang menjadi tugas pembangunan kesejahteraan sosial yang menjadi tugas pokok Departemen Sosial. pokok Departemen Sosial.

Penanganan fakir miskin tidaklah mudah, karena fakir Penanganan fakir miskin tidaklah mudah, karena fakir miskin telah mengalami masalah kemiskinan yang telah miskin telah mengalami masalah kemiskinan yang telah berlangsung lama. berlangsung lama.

Fakir Miskin mengalami Fakir Miskin mengalami keterbatasanketerbatasan dalam hal : dalam hal : pendidikan pendidikan keterampilan keterampilan sarana usaha ekonomi sarana usaha ekonomi modal usaha modal usaha

Persepsi dan pola konvensional pemanfaatan Zakat, Persepsi dan pola konvensional pemanfaatan Zakat, Infaq dan Shadaqah kepada Fakir Miskin memperkuat Infaq dan Shadaqah kepada Fakir Miskin memperkuat pola pola charitycharity – sulit keluar dari perangkap kemiskinan – sulit keluar dari perangkap kemiskinan (poverty trap(poverty trap) )

Page 7: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Kondisi Kondisi

tawaran kredit UMKM dari pengusaha dan perbankan tawaran kredit UMKM dari pengusaha dan perbankan sulit diakses oleh fakir miskin, karena keterbatasan sulit diakses oleh fakir miskin, karena keterbatasan kemampuan dan aset yang dimiliki. kemampuan dan aset yang dimiliki.

Depsos bersama PINBUK berusaha menemukan pola Depsos bersama PINBUK berusaha menemukan pola yang efektif agar fakir miskin dapat memperoleh yang efektif agar fakir miskin dapat memperoleh kemudahan akses modal usaha tanpa anggunan kemudahan akses modal usaha tanpa anggunan dengan tetap mendorong tanggung jawab bersama dengan tetap mendorong tanggung jawab bersama melalui pola terpadu Kelompok Usaha Bersama melalui pola terpadu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). (KUBE) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

Akses terhadap pelayanan sosial dasar untuk Akses terhadap pelayanan sosial dasar untuk mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan sosialmencapai kualitas hidup dan kesejahteraan sosial

Page 8: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

KEBIJAKANKEBIJAKAN

Peningkatan akses fakir miskin terhadap Peningkatan akses fakir miskin terhadap sumberdaya sosial ekonomi.sumberdaya sosial ekonomi.

Peningkatan peran LKM dan Peningkatan peran LKM dan pengorganisasian KUBE secara profesionalpengorganisasian KUBE secara profesional

Peningkatan prakarsa dan peran aktif Peningkatan prakarsa dan peran aktif warga masyarakat dalam pemberdayaan warga masyarakat dalam pemberdayaan fakir miskin.fakir miskin.

Perlindungan hak-hak dasar fakir miskin.Perlindungan hak-hak dasar fakir miskin. Peningkatan kualitas manajemen Peningkatan kualitas manajemen

pemberdayaan fakir miskin.pemberdayaan fakir miskin.

Page 9: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Kegiatan PrioritasKegiatan Prioritas

Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui dan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bagi fakir Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bagi fakir miskinmiskin

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro KUBE Sejahtera yang didirikan di setiap desa KUBE Sejahtera yang didirikan di setiap desa miskin/ terpencil untuk memfasilitasi modal miskin/ terpencil untuk memfasilitasi modal usaha bagi KUBE-KUBE fakir miskin : usaha bagi KUBE-KUBE fakir miskin : bekerjasama dengan PINBUK sejak thn 2003bekerjasama dengan PINBUK sejak thn 2003

Page 10: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Capaian ProgramCapaian ProgramProgram Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Pola Terpadu Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Pola Terpadu KUBE dan LKM melalui beberapa tahapan yaitu:KUBE dan LKM melalui beberapa tahapan yaitu:

1.1. Program Uji Coba pada Tahun 2003, dengan Program Adopsi Desa Miskin Program Uji Coba pada Tahun 2003, dengan Program Adopsi Desa Miskin (ADEM)(ADEM)

2.2. Tahun 2004, dengan Program Adopsi Desa Miskin dan Sub Urban.Tahun 2004, dengan Program Adopsi Desa Miskin dan Sub Urban.

3.3. Tahun 2005, dengan Program KUBE Rintisan Pusat dan Daerah Eks Tahun 2005, dengan Program KUBE Rintisan Pusat dan Daerah Eks Kerusuhan.Kerusuhan.

Dari Program tersebut, capaian program diantaranya :Dari Program tersebut, capaian program diantaranya : Terbentuk KUBE Terbentuk KUBE : 1.969 KUBE: 1.969 KUBE Jumlah FM dalam KUBE Jumlah FM dalam KUBE : 23.798 KK : 23.798 KK Terbentuk LKM Terbentuk LKM : 10 LKM Rintisan dan 87 LKM standar : 10 LKM Rintisan dan 87 LKM standar

dengan nama LKM BMT KUBE Sejahteradengan nama LKM BMT KUBE Sejahtera

00

Page 11: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

PETA SEBARAN KUBE DAN LKM BMT KUBE SEJAHTARA PETA SEBARAN KUBE DAN LKM BMT KUBE SEJAHTARA Kerjasama PINBUK dengan DEPSOS Program Tahun 2003 s/d 2005Kerjasama PINBUK dengan DEPSOS Program Tahun 2003 s/d 2005

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERA UNIT 042, 043, 044, 045, 046

Jumlah KUBE :120Jumlah KK : 1.200Lokasi Prog. Banda Aceh, Aceh Besar, Bireun

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT 001, 002, 003, 004

Jumlah KUBE :144Jumlah KK :1293Lokasi Prog. Kab. Deli serdang

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT 029, 030, 031, 032

Jumlah KUBE : 65Jumlah KK : 680 Lokasi Prog. Kab. Pontianak

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT 009, 010, 011, 012

Jumlah KUBE : 51Jumlah KK : 500Lokasi Prog. Kab.Palembang, Kab.Ogan ilir

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 067, 068, 069, 070, 071

Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.250Lokasi Prog.Kab.P. Raya Waringin Timur, Kapuas,

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 062, 063, 064, 065, 066

Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Prog.Kab.Barito Kuala,Kab.Tapin Rantau

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 037, 038, 039, 040

Jumlah KUBE : 42Jumlah KK : 600Lokasi Prog.Kab.Bone Bolango

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 077, 78, 79, 80, 081

Jumlah KUBE : 105Jumlah KK : 1.250Lokasi Program : Kota Ambon, Kab.Buru, Maluku Tenggara

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 033, 034, 035, 036

Jumlah KUBE : 91Jumlah KK : 2.900Lokasi Program : Kota Makassar

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 057, 58, 59, 60, 061

Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Program : .Kab.Buleleng,Kab.Karangasem

9 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 021 s/d 028 dan 041

Jumlah KUBE : 220Jumlah KK : 1.302Lokasi Program : Kab. Sidoarjo, Kab.Gresik, Kab. Bondowoso.

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 017, 018, 019, 020

Jumlah KUBE : 41 Jumlah KK : 751Lokasi Program : Kab.Sleman

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 052, 053, 054, 055, 056

Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Program : Kota Surakarta, Kab. Karanganyar, Kab. Demak

9 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 013, 014, 015, 016 dan 5 LKM Uji Coba ‘03

Jumlah KUBE : 116Jumlah KK : 1.212Lokasi Prog: Kab. Tangerang,Kab.Pandeglang,

4 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 005, 006, 007, 008

Jumlah KUBE : 41Jumlah KK : 617Lokasi Prog.Kab.Bengkulu Utara

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 047, 48, 49, 50, 51

Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.200Lokasi Prog. Kab. Kota Pariaman,Kab.Padang,Kab.Agam

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 072, 073, 074, 075, 076

Jumlah KUBE : 128Jumlah KK : 1.250Lokasi Prog.Kab. Donggala, Poso

5 LKM BMT KUBE SEJAHTERA

Jumlah KUBE : 50

Jumlah KK : 500

Lokasi Program : Kab. Sukabumi

6 LKM BMT KUBE SEJAHTERAUNIT : 082, 83, 84, 85, 86, 087

Jumlah KUBE : 120Jumlah KK : 1.250Lokasi Program : .Kab.Ternate, , KabTidore Kepulauan, Halut, Halbar, Halsel

Page 12: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Perkembangan Program LKM KUBE Sejahtera di Perkembangan Program LKM KUBE Sejahtera di Tiap PropinsiTiap Propinsi

No.No. PropinsiPropinsi Jml. Jml. LKMLKM

Jml. Jml. KUBEKUBE

Jml. Jml. KKKK Dana DepsosDana Depsos TabunganTabungan

MasyarakatMasyarakat IKSIKS Total AsetTotal Aset

11 AcehAceh 55 120120 12001200 2.400.000.0002.400.000.000 196.185.000196.185.000 2.596.185.0002.596.185.000

22 Sumatera UtaraSumatera Utara 44 144144 25262526 750.000.000750.000.000 621.722.195621.722.195 14.468.29114.468.291 1.396.795.3031.396.795.303

33 Sumatera BaratSumatera Barat 55 120120 12001200 2.400.000.0002.400.000.000 284.082.000284.082.000 2.684.082.0002.684.082.000

44 Sumatera SelatanSumatera Selatan 44 5151 500500 750.000.000750.000.000 164.686.735164.686.735 6.729.3006.729.300 925.310.229925.310.229

55 BengkuluBengkulu 44 4141 617617 900.000.000 900.000.000 152.223.828 152.223.828 5.452.106 5.452.106 1.071.367.345 1.071.367.345

66 Jawa TimurJawa Timur 99 220 220 1.302 1.302 1.650.000.000 1.650.000.000 436.500.472 436.500.472 7.297.859 7.297.859 2.125.627.045 2.125.627.045

77 Jawa TengahJawa Tengah 55 120 120 1.200 1.200 2.400.000.000 2.400.000.000 219.900.000 219.900.000    2.619.900.000 2.619.900.000

88 DI YogjakartaDI Yogjakarta 44 41 41 751 751 750.000.000 750.000.000 359.095.285 359.095.285 6.315.241 6.315.241 1.144.524.046 1.144.524.046

99 BantenBanten 99 116 116 1.212 1.212 1.575.000.000 1.575.000.000 186.319.250 186.319.250 5.478.750 5.478.750 1.766.798.000 1.766.798.000

1010 Jawa BaratJawa Barat 55 85 85 850 850 675.000.000 675.000.000 295.000.000 295.000.000 11.835.000 11.835.000 992.132.754 992.132.754

1111 B a l iB a l i 55 120 120 1.200 1.200 2.400.000.000 2.400.000.000 210.205.000 210.205.000    2.610.205.000 2.610.205.000

1212 KalbarKalbar 44 65 65 1.540 1.540 900.000.000 900.000.000 408.896.779 408.896.779 3.130.270 3.130.270 1.313.872.994 1.313.872.994

Page 13: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Perkembangan Program LKM KUBE Sejahtera di Perkembangan Program LKM KUBE Sejahtera di Tiap PropinsiTiap Propinsi

No.No. PropinsiPropinsi Jml. Jml. LKMLKM

Jml. Jml. KUBEKUBE

Jml. Jml. KKKK Dana DepsosDana Depsos TabunganTabungan

MasyarakatMasyarakat IKSIKS Total AsetTotal Aset

1313 KalselKalsel 55 120 120 1.200 1.200 2.400.000.000 2.400.000.000 275.300.000 275.300.000    2.675.300.000 2.675.300.000

1414 KaltengKalteng 55 120 120 1.250 1.250 2.500.000.000 2.500.000.000 206.185.000 206.185.000    2.706.185.000 2.706.185.000

1515 Sulawesi SelatanSulawesi Selatan 44 91 91 2.900 2.900 750.000.000 750.000.000 224.405.057 224.405.057 9.420.549 9.420.549 1.002.496.616 1.002.496.616

1616 Sulawesi TengahSulawesi Tengah 55 128 128 1.2501.250 2.500.000.000 2.500.000.000 284.082.000 284.082.000    2.784.082.000 2.784.082.000

1717 GorontaloGorontalo 44 4242 600600 900.000.000 900.000.000 150.560.942 150.560.942 9.873.001 9.873.001 1.095.880.630 1.095.880.630

1818 MalukuMaluku 55 105 105 1.250 1.250 2.500.000.000 2.500.000.000 219.900.000 219.900.000    2.719.900.000 2.719.900.000

1919 Maluku UtaraMaluku Utara 66 120 120 1.250 1.250 2.500.000.000 2.500.000.000 321.100.000 321.100.000    2.821.100.000 2.821.100.000

9797 1.969 1.969 23.79823.798 31.600.000.000 31.600.000.000 5.216.349.543 5.216.349.543 80.000.367 80.000.367 37.051.743.962 37.051.743.962

Page 14: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Perkembangan ProgramPerkembangan Program

terpadu LKM BMT dan KUBE (Des 2005)terpadu LKM BMT dan KUBE (Des 2005)

1.1. Penambahan Penambahan Jumlah KUBEJumlah KUBE sebanyak : sebanyak : 329 KUBE329 KUBE, dari semula 1.640 , dari semula 1.640 KUBE menjadi KUBE menjadi 1.969 1.969 KUBEKUBE

2.2. PenambahanPenambahan Anggota FM Anggota FM sebanyak sebanyak 6.298 KK6.298 KK, dari semula 17.500 FM , dari semula 17.500 FM yang masuk dalam program menjadi yang masuk dalam program menjadi 23.78923.789 KK yang merupakan KK yang merupakan jangkauan sasaran programjangkauan sasaran program

3.3. Terkumpulnya Terkumpulnya Dana IKSDana IKS sebesar sebesar Rp. 80.000.367Rp. 80.000.367

4.4. Terkumpulnya Terkumpulnya Dana SwadayaDana Swadaya MasyarakatMasyarakat maupun maupun tabungan tabungan masyarakat masyarakat sebesar sebesar Rp. 5.216.349.543,-Rp. 5.216.349.543,- dari dari Dana Penyertaan Depsos Dana Penyertaan Depsos sebesar sebesar Rp. 31.600.000.000,-Rp. 31.600.000.000,-

5.5. Terserapnya Terserapnya tenaga kerja tenaga kerja sebanyak sebanyak 441 orang441 orang, terdiri dari 86 , terdiri dari 86 Pendamping dan 355 orang sebagai pengelola LKM, yang merupakan Pendamping dan 355 orang sebagai pengelola LKM, yang merupakan para pemuda terdidik yang ada di daerah sasaran program. para pemuda terdidik yang ada di daerah sasaran program.

1.1. Penambahan Penambahan Jumlah KUBEJumlah KUBE sebanyak : sebanyak : 329 KUBE329 KUBE, dari semula 1.640 , dari semula 1.640 KUBE menjadi KUBE menjadi 1.969 1.969 KUBEKUBE

2.2. PenambahanPenambahan Anggota FM Anggota FM sebanyak sebanyak 6.298 KK6.298 KK, dari semula 17.500 FM , dari semula 17.500 FM yang masuk dalam program menjadi yang masuk dalam program menjadi 23.78923.789 KK yang merupakan KK yang merupakan jangkauan sasaran programjangkauan sasaran program

3.3. Terkumpulnya Terkumpulnya Dana IKSDana IKS sebesar sebesar Rp. 80.000.367Rp. 80.000.367

4.4. Terkumpulnya Terkumpulnya Dana SwadayaDana Swadaya MasyarakatMasyarakat maupun maupun tabungan tabungan masyarakat masyarakat sebesar sebesar Rp. 5.216.349.543,-Rp. 5.216.349.543,- dari dari Dana Penyertaan Depsos Dana Penyertaan Depsos sebesar sebesar Rp. 31.600.000.000,-Rp. 31.600.000.000,-

5.5. Terserapnya Terserapnya tenaga kerja tenaga kerja sebanyak sebanyak 441 orang441 orang, terdiri dari 86 , terdiri dari 86 Pendamping dan 355 orang sebagai pengelola LKM, yang merupakan Pendamping dan 355 orang sebagai pengelola LKM, yang merupakan para pemuda terdidik yang ada di daerah sasaran program. para pemuda terdidik yang ada di daerah sasaran program.

Page 15: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Alokasi Alokasi program penanggulangan program penanggulangan kemiskinan melalui Penguatan Modal kemiskinan melalui Penguatan Modal Usaha KUBE melalui LKM Usaha KUBE melalui LKM Tahun 2003 senilai Rp. 2 Milyar, Tahun 2003 senilai Rp. 2 Milyar, Tahun 2004 senilai Rp. 8,2 Milyar, Tahun 2004 senilai Rp. 8,2 Milyar, Tahun 2005 senilai Rp. 22 milyar. Tahun 2005 senilai Rp. 22 milyar.

Walaupun dari tahun ke tahun nilai Walaupun dari tahun ke tahun nilai nominalnya semakin meningkat, namun nominalnya semakin meningkat, namun dari dana yang ada baru dapat dari dana yang ada baru dapat menjangkau kebutuhan modal usaha menjangkau kebutuhan modal usaha sekitar 28.000 KK fakir miskin. sekitar 28.000 KK fakir miskin.

Page 16: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Perkembangan KUBE Dan Perkembangan KUBE Dan AnggotaAnggota

Perkembangan jumlah KUBE Perkembangan jumlah KUBE sebanyak 329 KUBE, dari sebanyak 329 KUBE, dari 1.640 KUBE menjadi 1.969 1.640 KUBE menjadi 1.969 KUBE. KUBE.

Perkembangan jumlah Perkembangan jumlah sasaran dari 17.500 KK FM sasaran dari 17.500 KK FM menjadi 23.798 KK. menjadi 23.798 KK.

Penambahan ini dengan cara Penambahan ini dengan cara memperluas jangkauan memperluas jangkauan sasaran program bagi FM sasaran program bagi FM yang belum dapat bergabung yang belum dapat bergabung pada awal program.pada awal program.

17,500

23,798

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

jum

lah

KK

2003 2005

tahun

Grafik Perkembangan KK Program tahun 2003 s/d 2005

1,640

1,969

0

500

1,000

1,500

2,000

jum

lah

ku

be

2003 2005

tahun

Grafik Perkembangan KUBE Program tahun 2003 s/d 2005

Page 17: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Perbandingan Dana Program dari DEPSOS Perbandingan Dana Program dari DEPSOS dengan Dana IKS, dan Swadaya dengan Dana IKS, dan Swadaya Masyarakat (modal & tabungan)Masyarakat (modal & tabungan)

Dengan adanya program Dengan adanya program ini, masyarakat dapat ini, masyarakat dapat mengumpulkan :mengumpulkan :IKS sebanyak Rp. IKS sebanyak Rp. 80.000.367,- dan Dana 80.000.367,- dan Dana Swadaya Tabungan Swadaya Tabungan Masyarakat sebesar Masyarakat sebesar Rp. 5.216.349.543,- , Rp. 5.216.349.543,- , sekitar 14 % dari Dana sekitar 14 % dari Dana Penyertaan Depsos Penyertaan Depsos Sebasar Rp. Sebasar Rp. 31.600.000.000,- 31.600.000.000,-

Grafik Perkembangan Aset KUBE dan LKM Sejahtera 2003-2005 IKS

80.000.367 0.25%

Simpanan, dll; 5.216.349.543

14.14%

Dana DEPSOS31.600.000.000

85.65%

Page 18: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Koordinator Pendamping Pendamping Pengurus LKM Pengelola LKM

258

355

19 86

SERAPAN TENAGA SERAPAN TENAGA KERJAKERJA

Pengelola LKMKUBE Sejahtera

KoordinatorPendamping Pendamping

Pengurus LKM KUBE Sejahtera

Page 19: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Contoh Kasus Contoh Kasus Keberhasilan FM setelah Keberhasilan FM setelah mengikuti KUBE & LKMmengikuti KUBE & LKM

LKM KUBE Sejahtera Unit 021, Tropodo Krian Sidoarjo. LKM KUBE Sejahtera Unit 021, Tropodo Krian Sidoarjo. Cak Kirman warga setempat, tersisihkan dari masyarakat Cak Kirman warga setempat, tersisihkan dari masyarakat karena dia dikenal sebagai pemabuk berat. Dengan karena dia dikenal sebagai pemabuk berat. Dengan pendekatan dan kebijakan dari pendamping dia bisa pendekatan dan kebijakan dari pendamping dia bisa memperoleh pembiayaan dan pendampingan LKM KUBE, memperoleh pembiayaan dan pendampingan LKM KUBE, awal kali hanya Rp. 150 ribu yang dia gunakan jualan awal kali hanya Rp. 150 ribu yang dia gunakan jualan ayam. Setelah 10 bulan pembiayaannya meningkat ayam. Setelah 10 bulan pembiayaannya meningkat menjadi Rp. 1 juta dan beralih jualan kambing, kini dia menjadi Rp. 1 juta dan beralih jualan kambing, kini dia memiliki 21 ekor kambing, 1 ekor sapi dan berhasil memiliki 21 ekor kambing, 1 ekor sapi dan berhasil membeli tanah. Dia juga telah bertaubat tidak lagi mabuk membeli tanah. Dia juga telah bertaubat tidak lagi mabuk dan telah bisa diterima warga masyarakat lainnya.dan telah bisa diterima warga masyarakat lainnya.

Page 20: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Cak Kirman bahkan kemudian bisa mengajak mantan Cak Kirman bahkan kemudian bisa mengajak mantan temannya sesama pemabuk, Cak Susat untuk temannya sesama pemabuk, Cak Susat untuk memperoleh pembiayaan dan pendampingan dari LKM memperoleh pembiayaan dan pendampingan dari LKM KUBE. Dia sekarang buka warung kopi dan telah KUBE. Dia sekarang buka warung kopi dan telah memiliki tabungan yang cukup di LKMmemiliki tabungan yang cukup di LKM

Satu lagi yang telah disadarkan Cak Kirman adalah Satu lagi yang telah disadarkan Cak Kirman adalah Sulasmani, dengan pembiayaan Rp. 150 ribu dia mulai Sulasmani, dengan pembiayaan Rp. 150 ribu dia mulai jualan jamu keliling jalan kaki. Kini, usahanya cukup jualan jamu keliling jalan kaki. Kini, usahanya cukup berkembang dan tidak lagi jalan kaki karena telah punya berkembang dan tidak lagi jalan kaki karena telah punya sepeda. Dia bercita cita dalam waktu yang tidak lama sepeda. Dia bercita cita dalam waktu yang tidak lama lagi setelah pembiayaannya yang kini telah menjadi Rp. lagi setelah pembiayaannya yang kini telah menjadi Rp. 1 juta lunas dia akan mengajukan pembiayaan sepeda 1 juta lunas dia akan mengajukan pembiayaan sepeda motor.motor.

CAK KIRMAN memperoleh “UMKM Award 2006” CAK KIRMAN memperoleh “UMKM Award 2006” mengalahkan 700 UMKM lainnyamengalahkan 700 UMKM lainnya

Page 21: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

1.Muncul cara pandang bahwa ”tidak ada yang dapat merubah nasibnya kecuali dirinya sendiri”

2.Cara pandang kegiatan ekonomi rumah tangganya dari (Pendapatan = Konsumsi) menjadi (Pendapatan = Konsumsi + Tabungan) dan pada saatnya menjadi (Pendapatan = Konsumsi + Tabungan + Investasi)

Hasil Kualitatif yang dicapaiHasil Kualitatif yang dicapai

Page 22: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Terkumpulnya dana Iuran Kesetiakawanan Terkumpulnya dana Iuran Kesetiakawanan Sosial sebesar Rp. 80 Juta dimanfaatkan oleh Sosial sebesar Rp. 80 Juta dimanfaatkan oleh KUBE fakir miskin untuk menyantuni anggota KUBE fakir miskin untuk menyantuni anggota masyarakat yang hidupnya sangat tergantung masyarakat yang hidupnya sangat tergantung pada orang lain (fakir non potensial). pada orang lain (fakir non potensial).

Artinya telah tercipta suatu kondisi fakir miskin Artinya telah tercipta suatu kondisi fakir miskin jika diberikan kepercayaan dan kesempatan jika diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk maju dan berusaha, akhirnya fakir miskin untuk maju dan berusaha, akhirnya fakir miskin yang tadinya diasumsikan selalu sebagai yang tadinya diasumsikan selalu sebagai ”peminta-minta” sekarang dapat menjadi ”peminta-minta” sekarang dapat menjadi ”pemberi bantuan” bagi orang yang jauh lebih ”pemberi bantuan” bagi orang yang jauh lebih susah hidupnya.susah hidupnya.

Page 23: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Pada masa yang akan datang Program Pada masa yang akan datang Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Kemiskinan akan bertumpu Penanggulangan Kemiskinan akan bertumpu pada penerapan pola terpadu KUBE dengan pada penerapan pola terpadu KUBE dengan LKM BMT sebagai upaya untuk memperkuat LKM BMT sebagai upaya untuk memperkuat infrastruktur sosial ekonomi di tingkat lokal. infrastruktur sosial ekonomi di tingkat lokal. Keberadaan LKM BMT yang tumbuh Keberadaan LKM BMT yang tumbuh berkembang dan dimiliki oleh masyarakat akan berkembang dan dimiliki oleh masyarakat akan terus dikembangkan sebagai pusat pelayanan terus dikembangkan sebagai pusat pelayanan kesejahteraan sosial bagi rumah tangga miskin kesejahteraan sosial bagi rumah tangga miskin

Page 24: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Refleksi pengalaman Refleksi pengalaman bekerjasama dgn PINBUKbekerjasama dgn PINBUK

Departemen Sosial berkeyakinan bahwa Departemen Sosial berkeyakinan bahwa pelaksanaan pola terpadu KUBE dan pelaksanaan pola terpadu KUBE dan LKM BMT pada masa yang akan datang LKM BMT pada masa yang akan datang akan memberikan dampak yang positif akan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan akses modal usaha dalam meningkatkan akses modal usaha bagi warga yang miskin. bagi warga yang miskin.

Page 25: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Keterbatasan kemampuan masyarakat miskin Keterbatasan kemampuan masyarakat miskin dalam mengelola bantuan, aksesbilitas dalam mengelola bantuan, aksesbilitas pemasaran, kualitas hasil usaha, dan cara pemasaran, kualitas hasil usaha, dan cara berusaha; harus dibantu dengan :berusaha; harus dibantu dengan : suatu mekanisme pendampingan oleh lembaga – suatu mekanisme pendampingan oleh lembaga –

lembaga usaha sosial ekonomi yang ada di dalam lembaga usaha sosial ekonomi yang ada di dalam masyarakat, terutama yang sudah terorganisir dengan masyarakat, terutama yang sudah terorganisir dengan baik (seperti LKM-BMT), baik (seperti LKM-BMT),

mempunyai jaringan usaha yang luas dan mampu mempunyai jaringan usaha yang luas dan mampu meningkatkan kemampuan usaha dan memberikan meningkatkan kemampuan usaha dan memberikan jaminan akses pasar kepada KUBE. jaminan akses pasar kepada KUBE.

penataan penataan infrastruktur sosial ekonomi di tingkat infrastruktur sosial ekonomi di tingkat lokallokal, seperti menghadirkan Lembaga Keuangan Mikro , seperti menghadirkan Lembaga Keuangan Mikro yang fleksibel ditengah-tengah kehidupan masyarakat, yang fleksibel ditengah-tengah kehidupan masyarakat, sehingga rumah tangga miskin dapat memperoleh sehingga rumah tangga miskin dapat memperoleh kemudahan akses modal usaha. kemudahan akses modal usaha.

Page 26: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Rencana pengembanganRencana pengembangan2007-20102007-2010

Revitalisasi BMT KUBE Sejahtera 001 Revitalisasi BMT KUBE Sejahtera 001 s.d 097 dgn membangun aliansi strategis s.d 097 dgn membangun aliansi strategis dengan pihak Perbankan dan Corporate/ dengan pihak Perbankan dan Corporate/ BUMN (PK-BL)BUMN (PK-BL)

Reintegrasi terhadap program BMT Kube Reintegrasi terhadap program BMT Kube dengan Program Nasional dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (P2KP & Pemberdayaan Masyarakat (P2KP & PPK) PPK)

Page 27: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

ALUR KERJASAMA PELATIHAN DAN PEMBIAYAAN USAHAALUR KERJASAMA PELATIHAN DAN PEMBIAYAAN USAHA

MENTERI SOSIALMENTERI SOSIAL PERBANKANPERBANKAN

PKBL BUMNPKBL BUMN

PROGRAM KEMITRAANPROGRAM KEMITRAAN

BANTUAN MODALBANTUAN MODAL

POKMAS/KUBE/POKTANPOKMAS/KUBE/POKTAN

PENDAMPING/PSMPENDAMPING/PSM

BINA LINGKUNGANBINA LINGKUNGAN

DIKLATDIKLAT

LPSM/ASSOSIASI/LPSM/ASSOSIASI/

INDUK LKMINDUK LKM

BUSINESS PLANBUSINESS PLAN

PHBL (KM)PHBL (KM)

KKMB - PSMKKMB - PSM

USAHA MANDIRI SEJAHTERAUSAHA MANDIRI SEJAHTERA

LKMLKMPERBARINDO - BPRPERBARINDO - BPR

ASBISINDO - BPRSASBISINDO - BPRS

IKSP - KSPIKSP - KSP

PINBUK - BMTPINBUK - BMT

GEMAPKM - ALTRABAKUGEMAPKM - ALTRABAKUPerguliranPerguliran PendampinganPendampingan

Chanelling/EksekusiChanelling/Eksekusi

Standarisasi SOP + Support ITStandarisasi SOP + Support IT

Page 28: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

PSMPSM

KERJASAMA PELATIHAN DALAM PELATIHAN KUBEKERJASAMA PELATIHAN DALAM PELATIHAN KUBE

PerbankanPerbankan MENTERI SOSIALMENTERI SOSIAL

PKPK

BUSINESS PLANBUSINESS PLAN& SUP - 005& SUP - 005

USAHA MANDIRIUSAHA MANDIRI

KUBE/POKMASKUBE/POKMAS

DANA DIKLATDANA DIKLAT

LKMBLKMB

Linkage Program / PHBLLinkage Program / PHBL

Kredit Pola LangsungKredit Pola Langsung

BLBL

DSDS

TOTTOTPUSATPUSAT

TOT & TOKTOT & TOK PROVINSI PROVINSI

TOKTOKKABUPATENKABUPATEN

KECAMATANKECAMATAN

MOTMOTPUSATPUSAT

Standarisasi SOPStandarisasi SOP& Support IT bagi LKM& Support IT bagi LKM

Pelatihan MOT, TOT, TOKPelatihan MOT, TOT, TOKoleh PINBUKoleh PINBUK

PendampinganPendampinganPOKMAS/KUBE - FMPOKMAS/KUBE - FM

Pembekalan PSMPembekalan PSMPENDAMPINGPENDAMPING

Page 29: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

TYPE

POTENTIALPASSIVE

POTENTIALACTIVE

FEASIBLE ELIGIBLE BANKABLE

Lack of Coll.Asset

Track RecordCapacity

ScalabilityCompetency

Target Market :BANK

Target Market :MICRO BANKING

Target Market :MICRO FINANCE

Target Market:

K.S.M.COMDEV

FUND

Rp 1 jt

Rp 50 jt

Rp 250 jt

>Rp 500 jtFINANCE

SERVICES

Rp 5 jt

SASARAN UMKM YANG HENDAK DIBIAYAISASARAN UMKM YANG HENDAK DIBIAYAI

Wilayah layanan LKM (Jakarta Micro Finance) Untuk pengembangan tahap lanjutan

Page 30: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

LKM

KONSULTAN KEUANGAN MITRA

BANK (KKMB)

DANA PROGRAMINSTANSI

PEMERINTAHDana PKBLBUMD/N

MITRA STRATEGIS OPERASIONAL LKM

DANAMASYARAKAT

Dana Program LKB/LKBB• Bank MDR BNI 46 • PNM BTN• BRI PEGADAIAN• PERBARINDO dll.

Page 31: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

KKMB

CONTOH POLA PENYALURANKREDIT LAYAK UNTUK USAHA MIKRO

BANK MANDIRIPT. PERMODALANNASIONAL MADANI

(PT. PNM)

BPR BPR

KSP,USP,KOPERASI,

BMTLKM

KKMB

USAHA MIKRO

KETERANGAN BAGAN:

1POLA LANGSUNG : BANK MANDIRI – USAHA MIKRO2POLA LINKAGE BANK MANDIRI : BANK MANDIRI – BPR – USAHA MIKRO3POLA KKMB : BANK MANDIRI – KKMB – USAHA MIKRO4POLA LINKAGE MELALUI KKMB : BANK MANDIRI – BPR – KKMB – USAHA MIKRO5POLA KERJASAMA I : BANK MANDIRI – PT PNM – LKM – KKMB – USAHA

MIKRO6POLA KERJASAMA II : BANK MANDIRI – PT PNM – LKM – USAHA MIKRO7POLA LINKAGE PT PNM I : PT PNM – LKM – USAHA MIKRO8POLA LINKAGE PT PNM II : PT PNM – KSP/USP/KOPERASI/BMT – USAHA MIKRO

CATATAN: Dalam Pola 8, KSP/USP, Koperasi dan BMT berfungsi sebagai Lembaga Keuangan sekaligus KKMB (Pendamping)

Page 32: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Aktualisasi nilai dan norma keagamaan secara fungsional

sehingga terwujud etika, sikap dan perilaku sehari-hari

yang:

Padu (integratif) dan jujur

Bertanggung jawab dan transparant

Taat pada aturan, hukum agama dan masyarakat

Hormat pada hak orang lain

Amal saleh tiada putus, cinta kerja dan karya, pekerja

keras dan cerdas

Sikap menabung dan berinvestasi

Disiplin waktu

Catatan Penutup

Page 33: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

BMT

(Pendekatan Syariah)

merupakan program masa depan bangsa Indonesia jika berniat

berpihak kepada

rakyat miskin

Page 34: KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL RI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RIIL KERAKYATAN DENGAN SISTEM SYARIAH

Pemberantasan Kemiskinan Kewajiban Kita Semua