Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi...

126
أKEBIJAKAN DAN STRATEGI ORMAS-ORMAS ISLAM KOTA SUKABUMI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI SYARIAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh : Purwanti Naratasati NIM : 204046102969 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M/1429 H

Transcript of Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi...

Page 1: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ

KEBIJAKAN DAN STRATEGI ORMAS-ORMAS ISLAM KOTA SUKABUMI

DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI SYARIAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

Purwanti Naratasati

NIM : 204046102969

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/1429 H

Page 2: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب

KEBIJAKAN DAN STRATEGI ORMAS-ORMAS ISLAM KOTA SUKABUMI

DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI SYARIAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( SEI )

Oleh:

PURWANTI NARATASATI

NIM : 204046102969

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing 1 Pembimbing II

Drs. Noryamin Aini, MA Drs.Agustianto, M.Ag

NIP. 150.247.330 NIP. 150.268.009

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/1429 H

Page 3: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ج

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah" telah diujikan dalam sidang Munaqosah

Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 28

November 2008. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Jurusan Muamalat.

Jakarta, 28 November 2008

Mengesahkan,

DEKAN

Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma,SH.,MA.,MM

NIP. 150.210.422

Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH.,MA

Nip. 130.789.746 (………...………………)

Sekretaris : Drs.H. Ahmad Yani, M.Ag

Nip. 150.269.678 (………...………………)

Pembimbing I : Drs. Noryamin Aini,MA

Nip. 150.247.330 (………...………………)

Pembimbing II : Drs. Agustianto, M.Ag

Nip. 150.268.009 (………...…………...…)

Penguji I : Drs.H. Ahmad Yani, M.Ag

Nip. 150.269.678 (………...………………)

Penguji II : Dr. Euis Amalia, M.Ag

Nip. 150.289.678 (………...………………)

Page 4: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

د

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Penulis panjatkan atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang telah melimpahkan pada kita semua.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini yang

berjudul "Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam

Pengembangan Ekonomi Syariah" bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri

namun juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma,SH.,MA.,MM selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum

2. Dr Euis Amalia,M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan

arahan mengenai judul yang saya tulis ini.

3. Ah Azharudin Latief,M.Ag.,MH selaku Sekretaris Program Studi

Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Djawahier Hejazziey,SH.,MA selaku Koordinator Teknis Program

Non Reguler dan Drs.H.Ahmad Yani,M.Ag selaku Sekretaris Teknis

Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 5: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

5. Drs.Noryamin Aini,MA Pembimbing I yang selalu memberikan

pengarahan dan saran-saran kepada penulis.

6. Drs. Agustianto, M.Ag selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

masukan-masukan atas skripsi yang saya angkat ini.

7. Drs.H.Zezen Zaenudin, M.Ag,Ustad. Mubarak,Mukhtar Syahid, E.Sutisna,

Ainun, Drs.Dedi Fatius,SH, Drs.KH.Maman Abdurrahman, Tgk Salman

Al-Farisi,S.Ag M.Pd, Drs. Muhammad Yamin,MH, Ahmad Safari Sanusi,

Agus Hermawan, Drs.H.Deden Nuryaden, dan seluruh Pengurus Daerah

Ormas Islam Kota Sukabumi terima kasih banyak atas kerjasmanya.

8. Bapak Jaka Badranaya (Kang Jaka), terima kasih atas saran-saran dan

pemikiran-pemikirannya

9. Untuk Mbah KH.Ahmad Basyari serta kedua orang tua Drs.H.Syafiq

Affandi dan S.Sukaesih,S.Pd.I dan seluruh keluarga besar yang selalu

memberikan motivasi, do'a dan dukungannya untuk cepat-cepat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Specil thank's for aa Inal yang selalu memberikan semangat untuk cepat

menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih juga untuk masukan-

masukannya. You're my inspiration. Tak lupa juga untuk Tompul, Khairul

Bejaharnia terima kasih atas saran dan dukungannya.

11. Teman-teman Angkatan 2004, kelas PS C terutama untuk teman

seperjuangan Eva Keket terima kasih atas dukungan dan semangatnya

yang tidak henti-hentinya diberikan kepada penulis untuk cepat

Page 6: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

و

menyelesaikan skripsi ini, Rizka terima kasih atas dukungan, bantuan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi, dan tak lupa untuk teman-

temanku yang selalu memberikan dukungannya Indah, Devi, Farah,

Enung, Iing, Fitri, dan teman-temanku yang selalu memberikan semangat

Tha-tha, Desi, Momon, Lusi, Zoko, Fauzi, Dede Ricki, Halim, terima

kasih atas dukungannya.

12. Untuk staf perpustakaan, terima kasih atas kemudahan dan bantuannya

untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.

13. Untuk semua pihak yang telah membantu saya, sehingga dapat

menyelesaikannya skripsi ini.

Untuk mereka semua, penulis pribadi tidak dapat membalas kecuali dengan

ucapan Terima Kasih, semoga Allah SWT yang membalasnya.

Penulis menyadari akan banyak kekurangan dalam penulisan ini, semoga

karya tulis ini bermanfaat.

Jakarta, November 2008 M

Dzulqa'dah 1429 H

Penulis

Page 7: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ز

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah.............................................. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................... 4

D. Review Studi Terdahulu............................................................... 5

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan...................................... 7

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kebijakan................................................................... 12

B. Pengertian Strategi....................................................................... 14

C. Pengertian Pengembangan Ekonomi Syariah ............................... 16

D. Teori Analisis Kebijakan ............................................................. 19

E. Konsep Analisis Balanced Scorecard.............................................. 24

Page 8: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ح

BAB III PROFIL KOTA SUKABUMI DAN PROFIL ORMAS-

ORMAS ISLAM KOTA SUKABUMI

A. Profil Kota Sukabumi .................................................................. 30

1. Visi dan Misi ......................................................................... 31

2. Letak Geografis...................................................................... 32

3. Demografis ............................................................................ 32

4. Kondisi Sosial Ekonomi......................................................... 33

5. Kebijakan Pemerintah ............................................................ 36

B. Profil Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi .................................. 38

1. Nahdlatul Ulama (NU)........................................................... 39

2. Muhammadiyah ..................................................................... 42

3. Persatuan Umat Islam (PUI)................................................... 47

4. Mathla'ul Anwar (MA)........................................................... 49

5. Persatuan Islam (Persis) ......................................................... 52

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI ORMAS-ORMAS

ISLAM KOTA SUKABUMI DALAM PENGEMBANGAN

EKONOMI SYARIAH

A. Kebijakan dan Realisasi Ormas-Ormas Islam dalam

Pengembangan Ekonomi Syariah.................................................. 56

B. Dampak Kebijakan Ormas-Ormas Islam dalam Pengembangan

Ekonomi Syariah.......................................................................... 66

Page 9: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ط

C. Strategi Ormas-Ormas Islam dalam Pengembangan Ekonomi

Syariah......................................................................................... 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 83

B. Saran............................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 88

LAMPIRAN

Page 10: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ي

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 .........................................................................................................22

Gambar 1.2 .........................................................................................................25

Gambar 1.3 .........................................................................................................73

Gambar 1.4 .........................................................................................................75

Gambar 1.5 .........................................................................................................78

Page 11: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ك

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.................................................................................................................. 6

Tabel 1.2.................................................................................................................. 34

Tabel 1.3.................................................................................................................. 35

Tabel 1.8.................................................................................................................. 58

Tabel 1.9.................................................................................................................. 68

Page 12: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ل

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memperoleh gelar

strata I di Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil jiplakan dari karya orang

lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, November 2008

Purwanti Naratasati

Page 13: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

م

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia akhir-akhir ini telah menunjukan

perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga di seluruh

dunia terutama di negara-negara Islam.

Perkembangan yang sangat pesat di Indonesia tidak terlepas dari peran para

ulama dalam menyosialisasikan ekonomi syariah. Para ulama bukan semata sebagai

sosok berilmu, melainkan juga sebagai penggerak dan motivator masyarakat. Kualitas

keilmuan mereka telah mendorong mereka untuk aktif membimbing masyarakat

dalam menjalani kehidupan sehari-hari.1

Sebenarnya peran ulama dalam pengembangan ekonomi syariah sudah

berlangsung lama. Sebelum sistem ekonomi konvensional dikenal, masyarakat sudah

melakukan transaksi berdasarkan muamalah Islam. Dalam pertanian dan perkebunan,

hal ini sudah dijalankan dalam praktek bagi hasil. Sekarang ini para ulama dituntut

untuk mengembangkan sistem ekonomi syariah yang lebih modern. Dengan semakin

maraknya bank syariah para ulama dituntut untuk mengembangkan perbankan syariah

dan menyosialisasikannya kepada masyarakat. Dengan sosialisasi itu diharapkan

perbankan syariah bisa lebih berkembang dari tahun ke tahun. Melihat prospek yang

1 Muhammad Syafei Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani

Press 2001), h. 233.

Page 14: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ن

ada perbankan syariah pasti mampu bersaing dengan bank-bank konvensional yang

telah ada. Di sini bank syariah menawarkan sistem yang lebih bagus dibandingkan

bank konvensional. Dengan mayoritas penduduk muslim ekonomi syariah diharapkan

lebih berkembang dengan pesat.

Dalam mengembangkan ekonomi syariah setidaknya ada beberapa peran

penting ulama di antaranya sebagai penjelas kepada masyarakat mengenai pentingnya

berekonomi secara syariah. Dalam pengajaran di pesantren-pesantren misalnya para

ulama dapat mengajarkan sistem bermuamalah. Dengan pengajaran-pengajaran di

pesantren mengenai ekonomi syariah para santri diharapkan mampu bermuamalah

dengan baik, merealisasikannya dengan baik di kehidupan sehari-hari. Pentingnya

sistem pengajaran ekonomi syariah sama pentingnya dengan pengajaran ilmu-ilmu

agama yang lainnya. Selain itu peran ulama pun dituntut untuk memulihkan

perekonomian bangsa. Perekonomian bangsa yang telah terpuruk ketika adanya krisis

moneter di tahun 1998, memunculkan ekonomi syariah yang menjadi primadona.

Perkembangan ekonomi syariah yang semakin marak berimbas pada

perkembangan ekonomi syariah di setiap daerah khususnya kota Sukabumi. Tidak

mengherankan Sukabumi menjadi salah satu daerah yang menyambut baik sistem

ekonomi syariah selain mayoritas penduduk muslim.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi syariah di

kota Sukabumi adalah dengan didirikannya bank-bank syariah, koperasi yang

berbasis syariah. Peran Ormas-ormas Islam dalam menyosialisasikan ekonomi

syariah sudah digalakkan, misalnya dengan ceramah-ceramah keagamaan maupun

Page 15: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

س

mendirikan koperasi dengan sistem syariah. Tetapi masalahnya apakah sosialisasi

dengan perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan Ormas-ormas Islam mengenai

pengembangan ekonomi syariah sudah berjalan dengan baik dan menunjukan hasil

yang maksimal.

Dengan latar belakang permasalahan diatas penulis tertarik mengambil judul

“Kebijakan dan Strategi Ormas-ormas Islam Kota Sukabumi dalam

Pengembangan Ekonomi Syariah”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dengan latar belakang di atas penulis sangat tertarik membahas mengenai

perkembangan ekonomi syariah mengingat perkembangan ekonomi syariah akhir-

akhir ini berkembang sangat pesat di setiap daerah. Perkembangan yang pesat ini

tidak terlepas dengan peran Ormas-ormas Islam dalam menyosialisasikan ekonomi

syariah.

Karena luasnya pembahasan ini, maka penulis membatasi permasalahan

dengan melakukan penelitian terhadap lima ormas yang ada di kota Sukabumi yaitu

Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, Mathla'ul Anwar, dan

Persatuan Islam. Penulis membatasi hanya lima Ormas Islam saja karena Ormas

Islam yang sangat aktif di kota Sukabumi hanyalah kelima Ormas Islam tersebut.

Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan efisien dalam mencapai tujuan,

maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

Page 16: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ع

1. Bagaimana kebijakan-kebijakan Ormas-ormas Islam untuk pengembangan

ekonomi syariah?

2. Bagaimana realisasi dari kebijakan-kebijakan Ormas-ormas Islam tersebut?

3. Apa dampak kebijakan-kebijakan tersebut terhadap perkembangan ekonomi

syariah?

4. Bagaimana strategi Ormas-ormas Islam dalam pengembangan ekonomi

syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan diatas, maka

ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, yaitu :

1. Mengkaji kebijakan-kebijakan dan strategi yang diambil oleh Ormas-ormas

Islam dalam mengembangkan ekonomi syariah

2. Melihat perkembangan ekonomi syariah di kota Sukabumi

3. Untuk mengetahui sampai sejauhmana peranan Ormas-ormas Islam dalam

mengembangkan ekonomi syariah

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan :

1. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan penulis mengenai

perkembangan ekonomi syariah

Page 17: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ف

2. Skripsi ini diharapkan menjadi sebagai bahan pemikiran atau masukan kepada

Ormas-ormas Islam untuk mempermudah menyosialisasikan ekonomi syariah

D. Review Studi Terdahulu

Studi tentang peran Ormas Islam untuk pengembangan ekonomi syariah telah

banyak dilakukan. Hasil pelacakan penulis, minimal ada beberapa skripsi telah

mangkaji dan meneliti masalah ini seperti diringkas berikut ini :

Page 18: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ص

1. Pada tahun 2003 ditulis skripsi dengan judul Peranan Wakaf dalam Menunjang

Perekonomiann Umat (Studi kasus di Majelis Wakaf Muhammadiyah) oleh Rida

Weni

2. Pada tahun 2000 ditulis skripsi dengan judul Tinjauan Tehadap Peranan

Lembaga Perekonomian NU Dalam Meningkatkan Ekonomi Umat

3. Pada tahun 2002 ditulis skripsi dengan judul Peran Muhammadiyah dalam

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat oleh Rahmat Dahlan

Dengan melihat review studi terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa skripsi

yang akan dibahas berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada, penulis mengambil

judul Kebijakan dan Strategi Ormas-ormas Islam Kota Sukabumi Dalam

Pengembangan Ekonomi Syariah. Penulis akan membahas mengenai peran ormas-

ormas Islam yaitu Nahdlatul Ulama, Persatuan Umat Islam, Mathla'ul Anwar,

Muhammadiyah, dan Persatuan Islam dalam mengembangkan ekonomi syariah

khususnya di kota Sukabumi dengan melihat kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh

masing-masing ormas Islam dan strategi yang dilakukan oleh ormas-ormas Islam

tersebut.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan riset dengan dua metode

yaitu :

Page 19: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ق

1. Riset lapangan (field research)

Riset lapangan yaitu penelitian yang mengumpulkan data dengan cara

observasi dan wawancara langsung kepada pihak pengurus Ormas-ormas

Islam Kota Sukabumi yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan

Umat Islam, Mathla’ul Anwar, dan Persatuan Islam serta pihak-pihak yang

terkait dengan skripsi ini untuk mendapatkan keakuratan data lapangan.

Wawancara dengan pihak Nahdlatul Ulama dilakukan dengan ketua

Tanfidiyah dan sekretaris Pengurus Daerah NU kota Sukabumi yaitu

Drs.H.Zezen Zaenudin,M.Ag dan Ustad Mubarok. Sedangkan pihak

Muhammadiyah wawancara dilakukan dengan Ketua Majlis Ekonomi dan

Kewirausahaan Pimpinan Daerah kota Sukabumi yaitu Drs.Dedi Fatius,SH.

Wawancara dengan Pengurus Daerah Persatuan Umat Islam (PUI) dilakukan

dengan ketua dan sekretaris PUI kota Sukabumi yaitu Drs.KH.Maman

Abdurrahman dan Tgk.Salman Al-Farisi,S.Ag,M.Pd. Wawancara dengan

Pimpinan Daerah Persatuan Islam diwakili oleh Drs.Muhammad Yamin,MH

selaku sekretaris Pimpinan Daerah Persatuan Islam kota Sukabumi. Serta

dilakukan wawancara dengan ketua Mathla'ul Anwar kota Sukabumi yaitu

Drs.H.Deden Nuryaden.

2. Riset kepustakaan (library research)

Page 20: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ر

Riset kepustakaan dilakukan untuk mendukung data-data yang diperoleh dari

data lapangan. Data-data yang diperoleh dari kajian kepustakaan seperti buku,

artikel, majalah dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah

yang dibahas dalam masalah ini.

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

a) Observasi

Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian

yaitu di masing-masing Ormas Islam kota Sukabumi dengan melihat

kebijakan Ormas-ormas Islam dalam sebuah dokumentasi yang berkaitan

dengan ekonomi syariah, serta melihat kondisi mengenai perkembangan

ekonomi syariah di kota Sukabumi

b) Wawancara

Wawancara dilakukan kepada perwakilan pengurus Ormas-ormas Islam

yang berkompeten dalam bidang ekonomi sehingga data yang diperoleh

adalah data yang valid.

Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif yang dikembangkan dengan

penulisan deskripsi yang akan menggambarkan secara jelas peranan Ormas-ormas

Islam dalam pengembangan ekonomi syariah.

Page 21: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ش

Sedangkan acuan untuk teknik penulisan skripsi ini digunakan buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Syarif Hidayatullah

Jakarta 2007”

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka sistematika

pembahasannya disusun sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi

terdahulu, metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengertian kebijakan, pengertian

strategi, pengertian pengembangan ekonomi syariah, dan teori analisis

kebijakan.

BAB III Gambaran Umum Profil Kota Sukabumi dan Profil Ormas-ormas

Islam Kota Sukabumi

Pada bab III ini akan dibahas mengenai profil kota Sukabumi, yang

mencakup mengenai visi misi, letak geografis, demografis, kondisi

sosial ekonomi, dan kebijakan pemerintah serta profil Ormas-ormas

Page 22: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ت

Islam yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam,

Mathla’ul Anwar, serta Persatuan Islam.

BAB IV Analisis Kebijakan dan Strategi Ormas-ormas Islam Kota

Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kebijakan-kebijakan Ormas-

ormas Islam dalam pengembangan ekonomi syariah, strategi Ormas-

ormas Islam dalam pengembangan ekonomi syariah, serta dampak

kebijakan-kebijakan Ormas-ormas Islam dalam pengembangan

ekonomi syariah.

BAB V Penutup

Bagian akhir ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 23: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ث

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kebijakan

Istilah kebijakan disepadankan dengan kata bahasa Inggris yaitu policy yang

dibedakan dari kata wisdom yang berarti kebijaksanaan atau kearifan. Istilah policy

(kebijakan) sering penggunaannya saling dipertukarkan dengan istilah lain seperti

tujuan (goals), program, keputusan, undang-undang, ketentuan-ketentuan, usulan-

usulan, dan rancangan-rancangan besar.2

Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa, kebijakan diartikan sebagai pedoman

untuk bertindak. Pedoman itu boleh jadi amat sederhana atau kompleks, bersifat

umum atau khusus, luas atau sempit, kabur atau jelas, longgar atau terperinci, bersifat

kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Kebijakan dalam makna seperti ini dapat

disimpulkan sebagai suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu

arah atau tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu atau

suatu rencana.3

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kebijakan adalah rangkaian konsep dan

asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam melaksanakan suatu pekerjaan

2 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijaksanaan Negara, (Jakarta : Bumi Aksara,2008), cet ke 6, h. 2.

3 Ibid, h. 2

Page 24: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

خ

kepemimpinan dengan cara bertindak, pertanyaan cita-cita, tujuan, prinsip, maksud

sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran. Sedangkan

kebijakan ekonomi adalah kebijakan suatu pemerintah untuk mengatur dan

mengawasi pertumbuhan dan aktivitas ekonomi di negaranya.4

Dalam kamus Webster seperti yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab dalam

bukunya yang berjudul Pengantar Analisis Kebijakan Publik memberi pengertian

kebijakan sebagai prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan

pengambilan keputusan. Dalam buku yang sama dikutip pula pengertian kebijakan

yang dikemukakan oleh WI.Jenkins dalam bukunya yang memandang kebijakan

sebagai a set of interrelated decision concerning the selection of goal and the means

of achieving them within a specified situation yaitu serangkaian keputusan-keputusan

yang saling terkait berkenaan dengan pemilihan tujuan-tujuan dan cara-cara untuk

mencapainya dalam situasi tertentu.5

Istilah kebijakan lebih sering dipergunakan dengan tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah serta perilaku negara pada umumnya. Maka makna

kebijakan tersebut tidak terlepas dari makna tindakan politik. Dalam bukunya yang

lain yaitu Analisis Kebijaksanaan, Solichin Abdul Wahab mengutip pernyataan pakar

4 Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta :Balai Pustaka 2005), edisi 3 cet ke 3, h. 149.

5 Solichin Abdul Wahab, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, (Malang: UMM hal 2000),

cet 1,h. 40.

Page 25: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ذ

politik Carl Friedrich bahwa kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah kepada

tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan

tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari

peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.

Mirip dengan definisi Friedrick, Anderson seperti yang dikemukakan oleh Solichin

Abdul Wahab dalam buku yang sama, merumuskan kebijakan sebagai langkah

tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor

berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi.6

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketetapan

yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat

secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.

B. Pengertian Strategi

Istilah dalam kamus besar bahasa Indonesia yaitu rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.7

Menurut Chandler seperti yang dikutip oleh Freddy Rangkuti dalam bukunya

Analisis SWOT teknik Membedah Kasus Bisnis bahwa strategi merupakan alat untuk

6 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implemantasi

Kebijaksanaan Negara, (Jakarta : Bumi Aksara,2008), cet ke 6,h. 3.

7 Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta :Balai Pustaka 2005), edisi 3 cet ke 3, h. 1092.

Page 26: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ض

mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program

tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.8

Strategi bisa juga diartikan sebagai tujuan jangka panjang dari suatu

perusahaan, serta pendayagunaan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebut. Keputusan strategi merupakan sarana untuk mencapai

tujuan akhir. Keputusan ini mencakup definisi tentang bisnis, produk dan pasar harus

dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan dan kebijaksanaan utama yang diperlukan

untuk mengatur dalam melaksanakan keputusan ini demi mencapai sasaran.

Strategi adalah orientasi tindakan jangka panjang yang berisi (kerangka)

petunjuk-petunjuk kritis dan tuntutan cara pengalokasian sumber daya organisasi

untuk mencapai tujuan. Strategi ini menunjukan arah tujuan jangka panjang

organisasi dan cara pencapaiannya serta cara pengalokasian sumber daya.

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam

menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi

semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas maka keputusan yang

diambil akan bersifat subjektif atau intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang

lain.

C. Pengertian Pengembangan Ekonomi Syariah

8 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2006), cet ke 12, h. 3.

Page 27: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

غ

Sebelum membahas pengertian ekonomi syariah, sebaiknya mengetahui

pengertian pengembangan terlebih dahulu. Pengembangan dalam bahasa inggris

adalah development yang artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan.9

Sedangkan asal kata ekonomi berasal dari bahasa latin yaitu Oikonomia.10

Oikonomia terdiri dari dua kata oikos yang berarti rumah tangga dan nomos artinya

mengatur. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengatur rumah tangga, yang dalam

bahasa inggris disebut sebagai economics. Orang-orang barat mengartikan konsep

ekonomi dengan management of housebold or estate (tata laksana rumah tangga atau

kepemilikan).11

Secara spesifik ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang

mempelajari bagaimana cara tiap individu atau segolongan masyarakat bertindak

dalam proses produksi, konsumsi, dan alokasi barang dan jasa untuk memuaskan

kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya dengan sumber-sumber yang terbatas

adanya.12

Dalam literatur arab, ilmu ekonomi disebut dengan ‘Ilm al-iqtishâd, seperti

dalam ungkapan ilm al-iqtishad al-manzili (ilmu ekonomi rumah tangga). al-Iqtishâd,

9 Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama,2002), edisi ke 7, h. 278.

10 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007), h. 10.

11 M Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Ciputat:

Kolam Publishing 2008), h. 45.

12 Abbdullah Zakiy Al-Kaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung : Pustaka

Setia,2002), h. 18-19.

Page 28: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ظ

terambil dari kata iqtashada-yaqtashidu-iqtishâdan dan iqtishâda berasal dari akar

kata qashada-yaqshidu-qasdhan, yang secara harfiah antara lain berarti niat, maksud,

tujuan, dan jalan lurus. al-Qur'an al-Karim, yang di dalamnya tersebut enam kali kata

qashd dengan berbagai derivasinya lima surat dan enam ayat, 13

juga menggunakan

kata qashdu untuk pengertian jalan lurus seperti ayat:

������� �� � ���� ���������

�������� ⌦ "�# $ %&����

�'⌧) %*+�,� -./0 123�4�567�8 9:�

"Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada

yang bengkok. dan Jikalau dia menghendaki, tentulah dia memimpin kamu semuanya

(kepada jalan yang benar)". (an-Nahl:9)

Kata iqtashada, yang daripadanya kata al-Iqtishad diambil, artinya adalah

jalan lurus dan tegak, seperti dalam ungkapan iqtashada fi-amrihi, yang berarti

istaqama (lurus/tegak) dalam urusannya. Orang yang berpendirian teguh atau lurus,

dalam ungkapan agamis lazim disebut dengan istiqamah. Selain berarti lurus, kata-

kata al-Qashdu dan al-Iqtishad, juga digunakan untuk pengertian penghematan

(economize) dan keseederhanaan (simplicity). Perekonomian (economy) diistilahkan

dengan al-Iqtishadi, sedangkan ahli ekonomi (economist) disebut dengan al-

muqtashid.14

13 M Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Ciputat:

Kolam Publishing 2008), h. 47.

14 Ibid, h.48.

Page 29: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ أ

Ekonomi Islam yang juga disebut ekonomi syariah adalah ilmu yang

membahas prihal ekonomi dari berbagai sudut pandang keislaman (filsafat, etika, dan

lain-lain) terutama aspek hukum dan syariatnya.15

menurut Yusuf Halim al-'Alim

seperti yang dikutip oleh Akhmad Mujahidin dalam bukunya yang berjudul Ekonomi

Islam mendefinisikan ilmu ekonomi Islam sebagai ilmu yang diambil dari dalil-dalil

yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan cara-cara

membelanjakan harta. Definisi ini menunjukan bahwa fokus kajian ekonomi Islam

adalah mempelajari perilaku muamalah masyarakat Islam yang sesuai dengan al-

Qur'an, as-Sunnah, Qiyas dan Ijma' dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk

mencari ridha Allah.16

Masih banyak lagi konsep ilmu ekonomi syariah yang didefinisikan oleh

pakar-pakar ekonomi syariah, namun pada hakekatnya ekonomi syariah mempunyai

landasan hukum yaitu al-Quran dan Hadist, dan inilah yang membedakan ekonomi

syariah dengan ekonomi-ekonomi lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa pengembangan ekonomi syariah adalah suatu cara

berekonomi dengan menggunakan syariat Islam.

D. Teori Analisis Kebijakan

15 Ibid, h. 49.

16 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007), h. 13.

Page 30: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب ب

Solichin Abdul Wahab dalam bukunya mengenai analisis kebijakan publik

mengungkapkan bahwa analisis kebijakan menurut Thomas R Dye, adalah suatu

upaya untuk mengetahui “what governments do, why they do it, and what difference

it makes” (apa sesungguhnya yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah, kenapa

mereka melakukannya, dan apa yang menyebabkan capaian hasilnya berbeda-beda).17

Sebelum menganalisa suatu hal yang akan teliti dalam tulisan ini,lebih baik

mengetahui suatu teori untuk menganalisis kebijakan. Dalam pembahasan ini akan

secara singkat dijelaskan mengenai teori menganalisis kebijakan pengembangan

ekonomi syariah.

Dalam ilmu kebijakan atau analisis kebijakan telah banyak dikembangkan

model-model atau teori-teori yang membahas mengenai implementasi kebijakan,

namun pada bab ini penulis hanya membahas secara singkat model atau teori

implementasi kebijakan yang sesuai dengan tulisan yang akan saya bahas.

Teori adalah suatu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan

didukung oleh data dan argumentasi. Sedangkan implementasi kebijakan dalam

kamus Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab dalam bukunya analisis

kebijaksanaan, merumuskan secara pendek bahwa implement (mengimplementasikan)

berarti provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan

17 Solichin Abdul Wahab, Pengantar Analisis Kebijakan Publik. (Malang: UMM hal 2000),

cet 1, h. 4.

Page 31: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ج ج

sesuatu), to give practical effect to (menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu).18

Dari kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan dapat

dipandang sebagai proses melaksanakan keputusan kebijakan (biasanya dalam bentuk

undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, perintah eksekutif, atau

dekrit presiden).

Menurut Van Meter dan Van Horn yang juga dikutip oleh Solichin Abdul

Wahab dalam bukunya analisis kebijaksanaan proses implementasi dirumuskan

sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu/pejabat-pejabat atau

kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-

tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan.19

Teori implementasi kebijakan yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van

Horn beranjak dari suatu argumen bahwa perbedaan-perbedaan dalam proses

implementasi akan dipengaruhi oleh sifat kebijakan yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya mereka akan menawarkan suatu pendekatan yang mencoba untuk

menghubungkan antara isu kebijaksanaan dengan implementasi dan suatu teori

konseptual yang mempertalikan kebijaksanaan dengan prestasi kerja (performance).

Kedua ahli itu menjelaskan pula pendiriannya bahwa perubahan, control dan

18 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijaksanaan dari Formuasi ke Implemantasi

Kebijaksanaan Negara, (Jakarta : Bumi Aksara,2008), cet ke 6, h. 64.

19 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijaksanaan dari Formuasi ke Implemantasi

Kebijaksanaan Negara, (Jakarta : Bumi Aksara,2008), cet ke 6, h. 65.

Page 32: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

د د

kepatuhan bertindak merupakan konsep-konsep penting dalam prosedur-prosedur

implementasi. Dengan melihat konsep-konsep itu Van Meter dan Van Horn kemudian

membuat tipologi kebijakan yaitu :

a. Jumlah masing-masing perubahan yang akan dihasilkan

b. Jangkauan atau lingkup kesepakatan terhadap tujuan diantara pihak-pihak

yang terlibat dalam proses implementasi

Alasan dikemukakannya hal ini karena implementasi akan berhasil apabila

perubahan yang dikehendaki relatif sedikit, sementara pengoperasian program di

lapangan relatif tinggi.

Teori analisis ini menunjukan bahwa para perumus kebijakan dan para

pelaksana kebijakan memiliki peranan penting dalam sebuah program. Peran perumus

kebijakan merupakan faktor dalam menentukan arah kebijakan dalam sebuah

organisasi, namun pelaksanaan kebijakan tidak akan terealisasi tanpa adanya

pelaksana kebijakan yang merupakan faktor terpenting dalam terlaksananya sebuah

program.

Hal lain yang dikemukakan oleh kedua ahli diatas ialah bahwa jalan yang

menghubungkan antara prestasi kerja dan kebijakan dipisahkan oleh sejumlah

variabel bebas (independent variable) yang saling berkaitan. Variabel-variabel bebas

itu ialah:

1. Ukuran dan tujuan kebijakan

Page 33: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

� �

2. Sumber-sumber kebijakan

3. Ciri-ciri atau sifat badan/instansi pelaksana

4. Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan

5. Sikap para pelaksana

6. Lingkungan ekonomi, sosial, politik

Model Proses Implementasi Kebijakan

Gambar 1.1

Variabel-variabel kebijakan bersangkut paut dengan tujuan-tujuan yang telah

digariskan dan sumber-sumber yang tersedia. Pusat kegiatan pada badan pelaksana

baik itu organisasi non formal maupun informal. Sedangkan komunikasi antar

organisasi terkait beserta kegiatan-kegiatan pelaksanaannya mencakup antar

Komunikasi antar organisasi

dan kegiatan pelaksanaan

Ukuran dan

tujuan kebijakan

Sumber-sumber

kebijakan

Ciri badan

pelaksana

Sikap

para

pelaksana

Lingkungan:ekonom

i, sosial dan politik

Prestasi

kerja

Page 34: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

و و

hubungan di dalam lingkungan sistem politik dan dengan kelompok-kelompok

sasaran. Akhirnya pusat perhatian para pelaksana mengantarkan pada telaah

mengenai orientasi dari yang mengoperasionalkan program di lapangan.

E. Konsep Analisis Balanced Scorecard

Balanced Scorecard menurut Olve dalam bukunya yang berjudul Performance

Drivers: A Practical Guide to Using the Balanced Scorecard seperti yang oleh Sony

Yuwono dalam bukunya Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard diambil

dari kata score yang bermakna penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan (seperti

dalam permainan), sedangkan secorecard berarti suatu kesadaran di mana segala

sesuatu dapat diukur. Jadi balance scorecard, di mana terdapat tambahan kata

balance di depan kata score, maksudnya adalah bahwa angka (grade) atau score

tersebut harus mencerminkan keseimbangan antara sekian banyak elemen penting

dalam kinerja.20

Dalam bukunya yang sama Sony Yuwono mengutip pernyataan Kaplan dan

Norton, Balance Scorecard merupakan:

"…a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the

business…includes financial measures that tell the results of actions already

taken..complements the financial measures with operational measures on customer

20 Sony Yuwono, Edy Sukarno, & M.Ichsan, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced

Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama,2007), cet ke 5, h. 7.

Page 35: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ز ز

satisfaction, internal processes, and the organization's innovation and improvement

activities-operational measures that are the drivers of future financial performance"

Dengan demikian balance scorecard merupakan suatu manajemen,

pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehenshif dapat

memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis dari empat

persfektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, dan

proses pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui mekanisme sebab akibat (cause and

effect), perspektif keuangan menjadi tolak ukur utama yang dijelaskan oleh tolak ukur

operasional pada tiga perspektif lainnya sebagai driver (lead indicator).

Untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam gambar berikut ini :

Gambar 1.2

Gambar 1.2.Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan strategi

perusahaan ke dalam empat perspektif yang saling terhubung

Aspek-aspek yang diukur dalam Balance Scorecard

a. Perspektif Keuangan

FINANSIAL

Untuk sukses

secara

finansial

bagaimana

seharusnya

kami tampak

di depan

pemegang

saham ?

Tuju

an

Tolo

k u

kur

Targ

et

Inis

iatifUntuk sukses

secara

finansial

bagaimana

seharusnya

kami tampak

di depan

pemegang

saham ?

Untuk sukses

secara

finansial

bagaimana

seharusnya

kami tampak

di depan

pemegang

saham ?

PELANGGAN

Untuk

mencapai visi

kami

bagaimana

seharusnya

kami tampak

di depan

pelanggan ?

Tuju

an

Tolo

k u

kur

Targ

et

Inis

iatifUntuk

mencapai visi

kami

bagaimana

seharusnya

kami tampak

di depan

pelanggan ?

Untuk

mencapai visi

kami

bagaimana

seharusnya

kami tampak

di depan

pelanggan ?

VISI &

STRATEGI

Untuk

memuaskan

pemodal dan

pelanggan

proses bisnis

apa yang

harus kami

unggulkan ?

PROSES BISNIS INTERNAL

Tuju

an

Tolo

k u

kur

Targ

et

Inis

iatifUntuk

memuaskan

pemodal dan

pelanggan

proses bisnis

apa yang

harus kami

unggulkan ?

Untuk

memuaskan

pemodal dan

pelanggan

proses bisnis

apa yang

harus kami

unggulkan ?

"Untuk

mencapai visi

kami,

bagaimana kami

menjamin

kemampuan

untuk berubah

dan

memberikan

perbaikan ?"

PEMBELANJAAN & PERTUMBUHAN

Tu

jua

n

To

lok

uku

r

Ta

rget

Inis

iatif

"Untuk

mencapai visi

kami,

bagaimana kami

menjamin

kemampuan

untuk berubah

dan

memberikan

perbaikan ?"

"Untuk

mencapai visi

kami,

bagaimana kami

menjamin

kemampuan

untuk berubah

dan

memberikan

perbaikan ?"

Page 36: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ح ح

Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus

kehidupan bisnis, yaitu : growth, sustain, dan harvest.21

Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan di mana perusahaan

memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan

terbaik. Manajemen memiliki komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau

jasa baru, membangun dan mengembangkan suatu produk/jasa dan fasilitas produksi,

menambah kemampuan operasi, mengembangkan sistem, infrastruktur, dan jaringan

distribusi yang akan mendukung hubungan global, serta membina dan

mengembangkan hubungan dengan pelanggan.

Sustain adalah tahapan ke dua di mana perusahaan masih melakukan investasi

dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengendalian terbaik. Dalam tahap ini

perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan

mengembangkananya. Investasi yang dilakukan umumnya diarahkan untuk

menghilangkan bottleneck, mengembangkan kapasitas, dan meningkatkan perbaikan

operasional secara konsisten.

Harvest adalah tahapan ke tiga di mana perusahaan benar-benar mendapatkan

hasil dari investasi di tahap-tahap sebelumnya. Sasaran keuangan yang utama dalam

tahap ini adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.

b. Perspektif Pelanggan

21

Ibid, h. 31.

Page 37: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ط ط

Perspektif pelanggan memiliki du kelompok pengukuran, yaitu : customer core

measurement dan customer value proposition.

1) Customer Core Measurement

Customer core measurement memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu:

Market Share : pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai

perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain: jumlah

pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan.

Cuctomer Retention : mengukur tingkat di mana perusahaan dapat

mempertahankan hubungan dengan konsumen.

Customer Acquisition : mengukur tingkat di mana suatu unit bisnis mampu

menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.

Customer Satisfaction : menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan

kriteria kinerja spesifik dalam dalam value proposition.

Customer Profitbility : mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau

segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung

pelanggan tersebut.

2) Customer Value Propositon

Customer value proposition merupakan pemisu kinerja yang terdapat pada

core value measurement yang di dasarkan pada atribut sebagai berikut:

Product/service Attributes : meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan

kualitas. Pelanggan memiliki referensi yang berbeda-beda atas produk yang

Page 38: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ي ي

ditawarkan sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang

diinginkan pelanggan tas produk yang ditawarkan.

Customer Relationship : customer relationship menyangkut perasaan

pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.

Perasaan konsumen sangat dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen

perusahaan terhadap pelanggan.

Image and Reputation : membangun image dan reputasi dapat dilakukan

melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang dijanjikan.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan menggunkan analisis

value-chain. Di sini manajemen mengidentifikasi proses internal bisnis yang kritis

yang harus diunggulkan perusahaan. Secorecard dalam perspektif ini memungkinkan

manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk

dan jasa sesuai dengan spesifikasi pelenggan.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari faktor sumber daya

manusia, sistem, dan prosedur organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah

pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan

individu dan organisasi. Dalam organisasi knowledge-woker, manusia adalah sumber

daya yang utama.

Page 39: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ك ك

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan fondasi keberhasilan bagi

knowledge-woker organization dengan tetap memperhatikan faktor sistem dan

organisasi.

Page 40: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ل ل

BAB III

GAMBARAN UMUM PROFIL KOTA SUKABUMI

DAN PROFIL ORMAS-ORMAS ISLAM KOTA SUKABUMI

A. Profil Kota Sukabumi

Kota Sukabumi merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat. Kata Sukabumi

berasal dari bahasa sunda yang terdiri dari kata “Suka-bumen”. Sesuai dengan arti

katanya bahwa orang-orang sangat menyukai tempat dan atmosfir kota yang sangat

sejuk sehingga penduduk setempat dan orang-orang yang singgah di kota Sukabumi

merasa nyaman tinggal di kota ini.

Dari tahun 1914 sampai sekarang kota Sukabumi beberapa terjadi perubahan

nama pemerintahan, yaitu :

Pada tahun 1941-1942 Gemeente Soeka Boemi, Soekabumi SHI tahun 1942-

1945, Kota Kecil Sukabumi Undang-undang No 17 tahun 1950, Kota Praja

Soekabumi Undang-undang No 1 tahun 1957, Kota Madya Sukabumi Undang-undang

No 18 tahun 1965, Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi Undang-undang No 5

tahun 1974, dan berubah menjadi Kota Sukabumi Undang-undang No 22 tahun 1999

dan Undang-undang No 32 tahun 2003.

1. Visi dan Misi

Page 41: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

م م

Visi kota Sukabumi adalah Sebagai pusat pelayanan jasa terpadu di bidang

perdagangan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan misinya adalah:

a. Mendorong usaha kecil menengah/koperasi sebagai bisnis perekonomian

rakyat

b. Meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia

c. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui kemitraan,

kebersamaan dan pemberdayaan

d. Memberikan kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan disemua jenjang

pendidikan

e. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan kemampuan

professional yang didukung oleh pemerintah dan masyarakat

f. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terpadu dan dikelola secara

professional

g. Pelaksanaan otonomi daerah dengan menekankan prinsip-prinsip demokrasi,

peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan

h. Mewujudkan aparatur negara yang profesional, berdayaguna, produktif

transparan dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme dalam pelayanan

kepada masyarakat

2. Letak Geografis

Page 42: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ن ن

Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tenggah Jawa Barat pada

koordinat 1060 45’ 50” Bujur Barat dan 106

0 45’ 10” Bujur Timur, 6

0 49’ 29”

Lintang Selatan, di kaki gunung Gede dan gunung pangranggo yang

ketinggiannya 548 m di atas permukaan laut. Sukabumi rata-rata suhu maksimum

290C dan berjarak 120 km dari ibu kota Negara (Jakarta) dan 96 km dari ibu kota

Provinsi (Bandung).

Kota Sukabumi seluruhnya berbatasan dengan wilayah kabupaten Sukabumi

yakni di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Cisaat dan kecamatan

Sukabumi, sebelah selatan dengan kecamatan Nyalindung, sebelah barat dengan

kecamatan Cisaat, sebelah timur dengan kecamatan Sukaraja.

3. Demografis

Kota Sukabumi memiliki luas Wilayah 4.800,231 Ha. Penduduknya pada

tahun 2007 tercatat 280.143 jiwa dengan kepadatan penduduk dengan rata-rata 50

jiwa/km2

yang tersebar di beberapa kecamatan diantaranya:

a. Kecamatan Cikole dengan luas wilayah 708,280 Ha dengan jumlah

penduduk 53,734

b. Kecamatan Lembur Situ dengan luas wilayah 549,579 Ha dengan jumlah

penduduk 28,926

c. Kecamatan Citamiang dengan luas wilayah 404,00 Ha dengan jumlah

penduduk 44,627

Page 43: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

س س

d. Kecamatan Warung Doyong dengan luas wilayah 759,830 Ha dengan

jumlah penduduk 26,823

e. Kecamatan Cibereum dengan luas wilayah 889,763 Ha dengan jumlah

penduduk 26,322

f. Kecamatan Gunung puyuh dengan luas wilayah 877,3990 Ha dengan

jumlah penduduk 29,874

4. Kondisi Sosial Ekonomi

Dengan visi dan misi kota Sukabumi yang mengedepankan sektor

perdagangan, pendidikan dan kesehatan, dari tahun ke tahun kondisi ekonomi

mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut mengenai sarana

perekonomian, perdagangan, dan jasa kota Sukabumi tahun 2007 yang

didasarkan hasil data dari Infokom kota Sukabumi.

Tabel 1.2

Sarana Perekonomian Kota Sukabumi tahun 2007

Sarana Ekonomi Jumlah

A. Perbankan dan Koperasi

Bank Umum 23

Bank BPR 2

Bank Syariah 5

Page 44: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ع ع

Koperasi 66

B. Industri

Industri Kecil Menengah 1502

Industri Rumah Tangga 224

C. Perdagangan

Super Market 6

Pasar Tradisional 8

Toko 879

Warung 3696

D. Akomodasi

Hotel 42

Restoran 169

Sumber : Infokom Kota Sukabumi 2007

Kota Sukabumi pun banyak membangun sarana keagamaan. Jumlah sarana

tempay ibadah tersebut sebagai berikut:

369 Mesjid, 702 Langgar/Mushola, Gereja 17, Vihara 3, dan Kelenteng 1.

Sedangkan sarana kesehatan pada tahun 2007 bahwa kota Sukabumi memiliki

1 buah Rumah Sakit Pemerintah, 3 buah Rumah Sakit Swasta, 3 buah RS

Bersalin, 2 buah Puskesmas dengan tempat perawatan, 13 buah Puskesmas tanpa

Page 45: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ف ف

tempat. perawatan, 18 buah Puskesmas Pembantu, 499 buah Posyandu, 20 buah

Apotik, 27 buah Toko Obat, 68 buah Pengobatan Alternatif/Tradisionil. 22

Sarana pendidikan kota Sukabumi pada tahun 2007, dari data infokom bahwa

sarana pendidikan di kota Sukabumi dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.3

Sarana Pendidikan Kota Sukabumi tahun 2007

Sarana Pendidikan Jumlah

TK 37

SD/MI 168

SLTP/MTsN 36

SMU Negeri 5

SMU Swasta 12

SMK Negeri 3

SMK Swasta 14

Madrasah Aliyah Negeri 2

Madrasah Aliyah Swasta 7

Perguruan Tinggi 11

5. Kebijakan Pemerintah

22 Selayang Pandang Kota Sukabumi 2007, Kantor Infokom, PDE dan Arsip Daerah Kota

Sukabumi.

Page 46: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ص ص

Kebijakan pembangunan di kota Sukabumi diprioritaskan pada pembangunan

yang bertahap, terpadu, dan bertujuan untuk pencapaian kualitas hidup manusia

atau Indeks Pembangunan Manusiua (IPM). Arah kebijakan dalam Rencana

Strategis (RENSTRA) kota Sukabumi tahun 2003-2008 adalah sebagai berikut :23

1) Memantapkan kembali Visi kota Sukabumi sebagai Pusat Pelayanan

Jasa Terpadu di bidang Perdagangan, Pendidikan, dan Kesehatan

memalui pemerintahan yang amanah.

2) Peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan yang

amanah

3) Pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan nilai-nilai agama sehingga dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang sesuai

dengan etika, budaya dan aturan hukum yang berlaku

4) Menjalin kerjasama dalam rangka meningkatkan investasi modal kerja

dengan dunia usaha/industri untuk menunjang perekonomian rakyat

5) Peningkatan pendapatan asli daerah untuk kemakmuran masyarakat

dengan penyesuaian secara terarah dan sistematis untuk menggali

sumber-sumber pendapatan daerah bagi pembiayaan pembangunan

melalui insentifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli

23 Berita Kota Sukabumi Edisi Khusus LPAJM Walikota Tahun 2003-2008. h. 2

Page 47: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ق ق

daerah. Penerapan prinsip, norma, asas, dan standar akuntansi dalam

penyusunan APBD agar mampu menjadi dasar kegiatan pengelolaan,

pengendalian, pemeriksaan, dan pengawasan keuangan daerah

6) Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan

kesehatan masyarakat

7) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

8) Penataan ulang tata ruang kota dengan insfrastruktur pendukungnya

untuk mendukung kota agar dapat berfungsi secara optimal sesuai peran

yang diemban sebagai kota agar dapat berfungsi secara optimal sesuai

peran yang diemban sebagai kota pelayanan terpadu di bidang

perdagangan, pendidikan, dan kesehatan

Untuk mendukung arah kebijakan yang jelas, terarah maka dirumuskan suatu

srtategi. Strategi yang dilakukan pemerintahan kota Sukabumi dalam aspek

pembangunan ekonomi adalah membuka peluang investasi untuk

mengembangkan dan mengoptimalkan pemberdayaan potensi ekonomi. Adapun

investasi secara optimal diharapkan memberikan kontribusi terhadap indikator

ekonomi makro yaitu laju investasi, laju pertumbuhan ekonomi, konsumsi

pemerintah, inflasi dan indicator social yaitu jumlah pengangguran terbuka.

B. Profil Ormas-ormas Islam Kota Sukabumi

Page 48: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ر ر

Peran ulama dalam pengembangan ekonomi syariah akhir-akhir ini sangat

penting bagi masyarakat. Sebelumnya peran ulama lebih sebagai pemuka agama yang

berorientasi pada masalah-masalah ibadah semata. Seiring berjalannya waktu peran

ulama sangat berperan penting dalam dunia politik, sosial, budaya, bahkan mengenai

ekonomi.

Peranan ulama dalam bidang ekonomi sangat besar pengaruhnya terutama

dengan perkembangan ekonomi syariah yang sangat pesat dewasa ini. Bagaimanapun

percepatan perkembangan ekonomi syariah terasa pincang tanpa ada dukungan dari

para ulama. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai peran ulama dalam

pengembangan ekonomi syariah. Khususnya dengan melihat kebijakan-kebijakan

yang diambil oleh ormas Islam dan strategi Ormas-ormas Islam dalam pengembangan

ekonomi syariah, serta dampak terhadap pengembangan ekonomi syariah itu sendiri.

Organisasi masyarakat Islam yang ada di kota Sukabumi yang tetap aktif

dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun kegiatan ekonomi adalah Nahdlatul Ulama,

Mathla’ul Anwar, Persatuan Umat Islam, Persatuan Islam dan Muhammadiyah. Ke

lima Ormas Islam itu sangat berperan penting dalam pengembangan syiar Islam di

kota Sukabumi, khususnya mengenai ekonomi syariah. Profil Ormas-ormas Islam

yang menjadi fokus studi ini adalah sebagai berikut:

1. Nahdlatul Ulama (NU)

a. Sejarah singkat Nahdlatul Ulama

Page 49: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ش ش

Nahdlatul Ulama atau Nahdah al-Ulama yang mengandung pengertian

kebangkitan ulama, salah satu organisasi sosial keagamaan yang di Indonesia

didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344/31 Januari 1926 di Surabaya atas prakarsa

KH.Hasyim Ansyari dan KH.Abdul Wahab Hasbullah yang disingkat NU. NU

bergerak dalam bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Organisasi ini

berkedudukan di Ibukota negara, tempat Pengurus Besarnya berada. NU

berakidah Islam menurut paham ahlussunah waljamaah dan menganut mazhab

empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafe’i dan Hambali asasnya adalah Pancasila.24

NU berdiri berkat rintisan dan perjuangan sejumlah ulama yang memiliki

wawasan keagamaan yang sama. Mereka adalah KH Abdul Wahab Hasbullah,

KH.Muhammad Hasyim Asyari, KH.Maksum, KH.Ridwan, KH.Abdul Ubaid,

KH.Nahrawi Muchtar, KH.Abdul Halim, KH.Dahlan Abdul Khohar,

KH.Abdullah Fakih.

Kelahiran NU tidak terlepas dari adanya responsi ulama terhadap situasi

umat Islam ketika itu. Pada permulaan abad 20 umat Islam mengalami

kegoncangan akibat kekalahan Turki Usmani pada Perang Dunia I yang

dipandang sebagai kejatuhan dunia Islam. Kegoncangan umat Islam ketika

Turki Usmani hancur, diikuti dengan sistem kekhalifahan yang dihapuskan oleh

pemerinthan Turki dan menghapuskan kekuasaan sultan. 25

24 Ensiklopedia Islam vol 5, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 345.

25 Ibid, h.353.

Page 50: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ت ت

Kehancuran Turki Usmani dan dikhapuskannya kekhalifahan pada tahun

1924 Mesir memperkrasai diadakannya satu kongres dengan mengundang

wakil-wakil umat Islam di seluruh dunia. Dalam penetapan pengiriman delegasi

Indonesia, setelah berlangsung beberapakali diadakan kongres, terjadi banyak

perbedaan pendapat antara peserta kongres, karena pertikaian itu tidak

terselesaikan, maka KH.Abdul Wahab Abdullah dan beberapa orang

pendukungnya menyatakan keluar dari kongres dan selanjutnya membentuk

komite Hedjaz. Komite inilah yang merupakan embrio kelahiran NU. Setelah

itu komite Hedjaz mengadakan rapat pada tanggal 16 Rajab 1344/31 Januari

1926 dan terbentuklah Nahdlatul Ulama. Yang tujuan utama didirikannya

adalah untuk memperjuangkan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan

ahlussunah waljamaah.

Nahdlatul Ulama sekarang ini menjadi organisasi Islam terbesar di

Indonesia. Organisasi ini sudah tersebar ke seluruh Indonesia.

b. Visi dan Misi

Visi Nahdlatul Ulama kota Sukabumi adalah Tatanan masyarakat yang

berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

Untuk mewujudkan visi itu maka NU mengembangkan misi (risalah) atau

tugas suci, yang memiliki dua sisi, yaitu:

Page 51: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ث ث

1. Mengupayakan sistem perundangan-undangan dan mempengaruhi

kebijakan yang menjamin terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat

yang berkeadilan dan demokratis.

2. Melakukan pemberdayaan kepada masyarakat

c. Program Kerja

Untuk mencapai visi misi diatas, oleh Nahdlatul Ulama kota Sukabumi

maka dibentuk suatu program kerja. Yang akan dibahas pada bab ini hanya

mengenai program NU periode 2004-2009 dalam bidang pemberdayaan

sumber daya sosial ekonomi rakyat.26

Program kerja tersebut adalah :

1. Mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru

2. Mendorong terbentuknya lapangan pekerjaan baru

3. Mendoronng berdirinya koperasi Nahdlatul Ulama, serta koperasi-

koperasi warga Nahdlatul Ulama yang berpolakan syariah

4. Sosialisasi konsep ekonomi syariah dikalangan pelaku ekonomi

khususnya, dan umumnya seluruh warga Nahdlatul Ulama.

d. Struktur Organisasi

26

Program Kerja Nahdlatul Ulama Cabang Kota Sukabumi tahun 2004-2009.

Page 52: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

خ خ

Susunan kepengurusan Nahdlatul Ulama cabang kota Sukabumi adalah

Mustasyar (Dewan Penasihat), Syuriah (Dewan Tertinggi NU), dan Tanfizah

(Pelaksana Harian NU). Tingkat kepengurusan terdiri atas Pengurus Besar (PB)

untuk pengurus pusat, Pengurus Wilayah (PW) untuk pengurus tingkat provinsi,

Pengurus Cabang (PC) untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya, Pengurus Majlis

Wakil Cabang (MWC) untuk tingkat Kecamatan, dan Pengurus Ranting (PR)

untuk tingkat Desa/Kelurahan. Seperti ditampilkan pada tabel 1.4 pada

lampiran.

2. Muhammadiyah

a. Sejarah singkat Muhammadiyah

Secara etimologis nama Muhammadiyah berasal dari kata Muhammad,

yaitu nama Rasulullah SAW, dan diberi tambahan ya nisbah dan ta marbutah

yang berarti pengikut nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah adalah gerakan

Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang berakidah Islam dan

bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah.

Muhammadiyah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, didirikan

oleh KH.Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Djulhijah 1330 H/18 November 1912 di

Yogyakarta. Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang telah melakukan

Page 53: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ذ ذ

pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia dan bergerak dalam bidang

kehidupan umat.27

Faktor-faktor yang melatarbelakangi pendirian Muhammadiyah adalah

1. Karena pada waktu itu umat Islam tidak memegang teguh kepada al-

Qur'an dan as-Sunnah dalam beramal sehingga syirik dan takhayul

merajalela.

2. Kebutuhan umat Islam akan pendidikan seperti pesantren-pesantren

tidak lagi sesuai dengan zaman.

3. Banyaknya umat muslim yang miskin dan ketimpangan sosial

ekonomi sehingga diaktifkannya badan wakaf oleh Muhammadiyah.

4. Aktivitas misi Katolik dan Protestan pada masa itu merajalela dan

ketika masa itu.

5. Cara berfikir umat Islam masih tradisionalis.

Pemerintahan Hindia Belanda memberikan izin kepada Muhammadiyah

untuk berdiri di luar jawa melalui surat keputusan No 36 tanggal 2 September

1921. Sejak dikeluarkannya izin itu Muhammadiyah berkembang lebih pesat

27 Ensiklopedia Islam vol 4, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 275.

Page 54: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ض ض

lagi, termasuk berkembang ke daerah Sukabumi pada tahun 1930 setelah itu

merambah tidak hanya di pulau Jawa melainkan ke seluruh Indonesia.

b. Visi dan Misi

Visi Muhammadiyah kota Sukabumi adalah Gerakan tajdid amar ma’ruf

nahi munkar sedangkan misinya adalah Mewujudkan masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya

c. Program Kerja

Untuk menjalankan kegiatan suatu organisasi, maka Muhammadiyah kota

Sukabumi menyusun program-program untuk kegiatan perekonomian yang

menjadi salah satu fokus utama yang akan dilakukan, membuat program di

bidang wakaf, ZIS (Zakat,Infaq, dan Shadaqah), serta pemberdayaan ekonomi.

Tujuan utama Muhammadiyah dalam bidang perekonomian adalah

menciptakan kehidupan sosial ekonomi umat yang berkualitas. Di Indonesia

belum terciptanya suatu pemerataan ekonomi, begitupun di wilayah kota

Sukabumi, keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan pada masyarakat

belum teratasi dengan baik. Dengan latar belakang di atas, maka

Muhammadiyah membuat suatu program kerja pada tahun 2005-2010 yaitu :28

1. Menciptakan cetak biru dalam pengembangan ekonomi sebagai usaha untuk

pemberdayaan ekonomi umat

28 Program Kerja Pimpinan Daerah Kota Sukabumi 2005-2010.

Page 55: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

غ غ

2. Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi untuk mewujudkan

kemandirian ekonomi umat

3. Menegaskan keberpihakan Muhammadiyah terhadap usaha-usaha ekonomi

dan membangun kekuatan usaha kecil yang dhuafa dan musatdh’afin

melalui kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif

4. Peningkatan pengelolaan ZIS dan akuntabilitasnya sehingga terjadi

penyangga kekuatan gerakan pemberdayaan umat

5. Mengupayakan terlaksananya ekonomi syariah yang lebih kuat dan

terorganisasi dan tersistem

6. Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perluasan gerakan sertifikasi

tanah-tanah wakaf di lingkungan perserikatan

7. Pengembangan bentuk wakaf dan bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif

d. Struktur Organisasi

Susunan perserikatan Muhammadiyah kota Sukabumi terdiri atas beberapa

tingkat, yaitu:

1) Ranting adalah kesatuan anggota di suatu tempat yang merupakan

suatu organiasi terbawah. Ranting ini dapat berdiri jika anggota

Muhammadiyah di tempat tersebut lebih dari lima orang dan

mempunyai amal usaha sebagai wadah gerakan mereka.

Page 56: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ظ ظ

2) Cabang adalah kesatuan ranting-ranting dalam suatu tempat. Untuk itu

cabang dapat didirikan bila di daerah tersebut sudah ada paling sedikit

tiga ranting dan mempunyai amal usaha sebagai wadah gerakan dalam

mencapai tujuan. Cabang ini setingkat dengan kecamatan dalam

pemerintahan

3) Daerah adalah kesatuan cabang dalam sebuah kabupaten atau kota

yang terdiri sekurang-kurangnya tiga cabang yang telah disahkan dan

mempunyai amal usaha sebagai wadah perjuangan dalam mencapai

tujuan perserikatan.

4) Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah dalam sebuah provinsi atau

yang setingkat, serta berkedudukan di Ibukota Provinsi. Suatu wilayah

dapat terbentuk jika di wilayah telah ada paling tiga daerah yang

disyahkan dan mempunyai amal usaha sebagai wadah perjuangan

untuk tercapainya tujuan perserikatan Muhammadiyah

Struktur organisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Sukabumi secara

rinci akan dipaparkan dalam lampiran pada gambar 1.2.

3. Persatuan Umat Islam (PUI)

a. Sejarah singkat Persatuan Umat Islam

PUI sebuah organisasi pembaharu yang bergerak di bidang pendidikan dan

sosial kemasyarakatan. Organisasi ini semula merupakan dua organisasi yang

Page 57: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ أ أ

melakukan fusi (bergabung) menjadi satu pada tahun 1371 H/1952 M. kedua

organisasi tersebut adalah Perserikatan Umat Islam, yang didirikan oleh

KH.Abdul Halim pada tahun 1942 (sebagai kelanjutan dari perserikatan Ulama

yang didirikan pada tahun 1917) di Majalengka, dan Persatuan Umat Islam

Indonesia, yang didirikan oleh KH.Ahmad Sanusi pada tahun 1942 (sebagai

kelanjutan dari al-Ittihadiat al-Islamiyah/AII yang didirikan pada tahun 1931).29

Mengingat terdapatnya kesatuan pandangan di antara kedua belah pihak,

maka berselang beberapa waktu, pada tanggal 9 Rajab 1371 H/5 April 1952 M

bertempat di Gedung Nasional Bogor, kedua organisasi di atas melakukan fusi

menjadi suatu wadah dengan nama Persatuan Umat Islam (PUI) yang

berkedudukan di Bandung. Kemudian karena situasi politik yang tidak

mendukung, kedudukannya dipindahkan ke Majalengka sampai dengan

Muktamar IV. Pada Muktamar V pada tahun 1975, kedudukan kembali

dipindahkan ke Bandung. Pada Mukhtamar ke VIII pada tahun 1989 ditetapkan,

bahwa kedudukan Pengurus Besar PUI berkedudukan di Jakarta. Hingga saat ini

organisasi PUI dari tahun ke tahun berkembang sangat pesat terutama di

wilayah Jawa Barat.

b. Visi dan Misi

29 Ensiklopedia Islam vol 5, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 98.

Page 58: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب ب ب

Visi PUI kota Sukabumi adalah Memperjuangkan terwujudnya lzat al Islam

wa al Muslimin serta kejayaan ummat, bangsa, dan negara. Sedangkan misi PUI

kota Sukabumi adalah Mengaktualisasikan dan mengimplementasikan sistem

dan tata nilai Islam dalam tatanan kehidupan pribadi, keluarga, ummat, bangsa,

dan negara.

c. Program Kerja

Seperti halnya dua Ormas Islam terdahulu, program kerja Persatuan Umat

Islam dalam bidang ekonomi periode 2007-2012, adalah sebagai berikut:

1. Optimalisasi kekayaan wakaf yang bernilai ekonomis untuk pendanaan

organisasi dan kesejahteraan PUI

2. Membangun jiwa entrepreneurship kader-kader PUI

3. Membangun sistem penghimpunan dan pengelolaan keuangan-keuangan

organisasi PUI

4. Membangun infrastuktur atau lembaga ekonomi untuk anggota-anggota

PUI

5. Membangun jaringan ekonomi sesama kader-kader PUI

d. Struktur Organisasi

Tingkat kepengurusan Persatuan Umat Islam terdiri atas Pengurus Besar

(PB) untuk pengurus pusat, Pengurus Wilayah (PW) untuk pengurus tingkat

Page 59: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ج ج ج

provinsi, Pengurus Daerah (PD) untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya, Pengurus

Cabang (PC) untuk tingkat Kecamatan, dan Pengurus Ranting (PR) untuk

tingkat Desa/Kelurahan.

Susunan kepengurusan Pimpinan Daerah Persatuan Islam kota Sukabumi

secara rinci akan dipaparkan dalam lampiran pada tabel 1.5.

4. Mathla'ul Anwar (MA)

a. Sejarah singkat Mathla'ul Anwar

Mathla’ul Anwar disingkat MA adalah nama sebuah perhimpunan atau

organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan dan

dakwah. Organisasi ini didirikan oleh KH.E.Muhammad Yasin beserta beberapa

orang kawannya pada tanggal 11 Syawal 1334 H/10 Juli 1916 di Menes

kabupaten Pandeglang, Banten. Semula MA hanya menyelenggarakan

pendidikan Islam yang berpusat di Menes, dengan maksud untuk membentuk

manusia muslim yang berakhlak mulia serta taat menjalankan syariat. Namun

karena sambutan masyarakat yang semakin tinggi, maka organisasi ini terus

berkembang menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang tidak hanya

terbatas menyelenggarakan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan non

formal dan dakwah. Degan respon masyarakat yang semakin tinggi maka MA

tidak hanya ada di daerah Pandeglang saja, MA meluaskan organisasinya ke

Page 60: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

د د د

wilayah-wilayah luar Pandeglang. Di Sukabumi MA berdiri pada tahun 1999,

sejak berdirinya dari tahun 1999, MA masih tetap eksis di kota Sukabumi.30

b. Visi dan Misi

Visi Mathla’ul Anwar kota Sukabumi adalah eksis dan maju mendukung

kota Sukabumi sebagai pusat pelayanan jasa kesehatan, pendidikan dan

perdagangan. Sedangkan misi adalah :

1. Meningkatkan kualitas kader organisasi melalui pendidikan dan

pelatihan

2. Meningkatkan kinerja organisasi disetiap tingkat perguruan

3. Meningkatkan dedikasi setiap anggota Mathla’ul Anwar dalam setiap

kegiatan organisasi

4. Memberdayakan potensi pendidikan dan dakwah dengan optimal

5. Menumbuhkembangkan potensi ekonomi kerakyatan dikalangan

anggota Matla’ul Anwar

6. Meningkatkan kerjasama organisasi dengan pihak pemerintah atau

swasta

c. Program Kerja

30 Ensiklopedia Islam vol 5, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 204.

Page 61: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

� � �

Dalam menjalankan kegiatan perekonomiannya terutama dalam

pengembangan ekonomi umat, maka Mathla’ul Anwar menyusun kegiatan

dalam suatu program pengembangan ekonomi pada tahun 2007-2012,

diantaranya :

1. Membentuk koperasi syariah Mathla’ul Anwar

2. Mengirimkan peserta dalam penataran ekonomi syariah

3. Mengajukan modal ekonomi syariah

d. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Matha’ul Anwar tidak jauh berbeda dengan struktur

organisasi-organisasi lainya yaitu terdiri atas pengurus tingkat pusat, pengurus

tingkat wilayah, pengurus tingkat daerah, pengurus tingkat cabang, serta

pengurus tingkat ranting. Untuk lebih jelas susunan pengurus Mathla'ul Anwar

kota Sukabumi dalam lampiran pada tabel 1.6.

5. Persatuan Islam (PERSIS)

a. Sejarah singkat Persatuan Islam

Persis adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia yang didirikan di

Bandung pada tanggal 17 September 1923 oleh KH.Zam Zam yang berasal dari

Page 62: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

و و و

Palembang. Organisasi ini mulai berkembang setelah masuknya Ahmad Hasan

pada tahun 1927 dan Moh.Natsir pada tahun 1927.

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi ini kurang berkembang karena

menentang kebijakan penjajah yang menyuruh melakukan Sin Kerei, Sin Kerei

yaitu member hormat kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukan badan

90 derajat ke arah Tokyo.31

Berbeda dengan organisasi-organisasi lain yang berdiri pada awal abad ke

20, Persis mempunyai ciri tersendiri, kegiatannya dititikberatkan pada

pembentukan paham keagamaan. Sementara kelompok-kelompok pergerakan

yang telah diorganisasikan sebelumnya, misalnya Boedi Utomo (1908) hanya

bergerak di bidang pendidikan bagi orang pribumi, Syarekat Islam (1912)

bergerak dalam bidang perdagangan dan politik, Muhammadiyah (1912)

gerakannya diperuntukan bagi kesejahtraan sosial masyarakat muslim dan

kegiatan dikhususkan kepada pendidikan keagamaan.

Pada dasarnya perhatian Persis ditujukan terutama dalam penyebaran paham

al-Qur'an dan as-Sunnah. Hal ini dilakukan dengan berbagai macam aktivitas di

antaranya mengadakan pertemuan-pertemuan umum, tabliq, kelompok studi

(halaqah), tadaŕus, mendirikan sekolah-sekolah (pesantren), menerbitkan

majalah-majalah dan kitab-kitab, serta berbagai aktivitas keagamaan lainnya.

31 Ensiklopedia Islam vol 4, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 95.

Page 63: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ز ز ز

Di awal abad ke 21, aktivitas dakwah Persis telah meluas ke dalam aspek-

aspek lain, tidak hanya dalam serangkaian kegiatan-kegiatan keagamaan, akan

tetapi telah meluas ke berbagai bidang garapan yang dibutuhkan oleh umat

Islam melalui bidang pendidikan, dakwah, bimbingan haji, perzakatan, sosial,

ekonomi dan perwakafan dan pembangunan fisik. Sampai saat ini Persis

menjadi salah satu Ormas terbesar di Indonesia dan banyak pengaruhnya

terhadap perkembangan pendidikan, kesejahtraan ekonomi dan sosial.

b. Visi dan Misi

Visi dan misi Pimpinan Daerah Persatuan Islam Sukabumi adalah

Terlaksnanya Syariat Islam berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunah secara

kaffah dalam segala aspek kehidupan

c. Program Kerja

Dalam melaksanakan suatu kegiatan, Persis membuat suatu program yang

dinamakan program Jihad. Program Jihad periode 2005-2010 itu terbagi dalam

beberapa bidang yaitu: bidang jam’iyyah, bidang keuangan, bidang tarbiyah dan

bidang maliyah.

Kegiatan perekonomian dalam bidang maliyah terdiri dari bidang garapan

perzakatan, bidang garapan perwakafan, dan bidang garapan sosial ekonomi.

Program dalam bidang-bidang garapan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Mengupayakan pelaksanaan dan koordinasi pemungutan zakat mal,

tizaroh, perhiasan, pertanian dan infak wajib kaum profesional

Page 64: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ح ح ح

2. Melanjutkan pengkoordinasian pemungutan zakat fitrah ditiap pimpinan

cabang

3. Melanjutkan dan mengintensifkan sosialisasi junklak zakat pimpinan

pusat

4. Mengoptimalkan inventarisasi wakaf-wakaf jam’iyyah di seluruh

Sukabumi

5. Membantu pimpinan cabang dalam upaya sertifikasi wakaf di pimpinan

cabang

6. Meningkatkan manajemen perwakafan baik dipimpinan daerah maupun

di pimpinan-pimpinan cabang belum terlaksana

7. Mendata potensi ekonomi dan profesi atau keahlian anggota simpatisan

se Sukabumi

8. Mengupayakan kerjasama antar ekonomi dan profesi atau keahlian

anggota dan simpatisan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi

bersama

9. Membuat dan mendirikan BMT disetiap cabang

d. Struktur Organisasi

Page 65: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ط ط ط

Susunan pimpinan Jam’iyyah PERSIS terdiri atas Pimpinan Jama’ah

disingkat PJ untuk tingkat terkecil, Pimpinan Cabang disingkat PC Daerah

untuk tingkat kabupaten dan kota, Pimpinan Wilayah (PW) untuk tingkat

provinsi, dan Pimpinan Pusat (PP) untuk tingkat pusat. Untuk lebih jelas

susunan pengurus Mathla'ul Anwar kota Sukabumi dalam lampiran pada tabel

1.7.

Page 66: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ي ي ي

BAB IV

ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI ORMAS-ORMAS ISLAM KOTA

SUKABUMI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI SYARIAH

A. Kebijakan dan Realisasi Ormas-Ormas Islam dalam Pengembangan

Ekonomi Syariah

Melihat perkembangan ekonomi syariah yang semakin meningkat dari tahun

ke tahun, Ormas Islam mulai meningkatkan pengembangan ekonomi syariah.

Muhammadiyah dengan Fatwa Majlis Tarjih No.8 tahun 2006 semakin meningkatkan

pengembangkan ekonomi syariah baik ditingkat pusat maupun daerah.

Kebijakan Ormas disetiap daerah tidak terlepas dari kebijakan pimpinan pusat

ataupun wilayah. Dalam hal ini pimpinan pusat memberikan kewenangan kepada

pimpinan daerah untuk mengembangkan program kerjanya. Untuk saat ini program

khusus dari pimpinan pusat seluruh Ormas Islam adalah dalam pembentukan koperasi

syariah di setiap daerah.

Di Jawa Barat sendiri pada tahun 2007 dibentuk forum silaturahmi Ormas

Islam se-Jawa Barat yang diikuti oleh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan

Umat Islam, Persatuan Islam, dan Mathla’ul Anwar bekerjasama dengan pemerintah

provinsi Jawa Barat untuk pengembangan ekonomi syariah dalam membentuk

koperasi syariah.32

32 Wawancara Pribadi dengan Ustad Mubarak. Sukabumi 8 Oktober 2008

Page 67: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ك ك ك

Dengan kebijakan tersebut Ormas Islam wajib mendirikan lembaga keuangan

syariah di setiap daerah. Selain kebijakan mengenai pendirian lembaga keuangan

syariah yaitu koperasi syariah, Ormas-ormas Islam merancang sebuah program

khusus daerah diantaranya dalam mengembangkan wakaf, Zakat Infaq dan Shadaqah

(ZIS), sosialisasi ekonomi syariah, pelatihan ekonomi syariah, serta pengembangan

usaha syariah.

Kebijakan mengenai pengembangan ekonomi syariah sudah ada sebelum

adanya keputusan pimpinan pusat mengenai pembentukan koperasi syariah. Namun

dengan adanya kebijakan tersebut Ormas Islam dituntut untuk semakin

mengembangkan ekonomi syariah di daerah.

Untuk lebih jelasnya kebijakan pengembangan ekonomi syariah dan realisasi

kebijakan diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.8

ORMAS

ISLAM KEBIJAKAN REALISASI

Nahdlatul

Ulama (NU)

Kebijakan pengembangan

ekonomi syariah

Nahdlatul Ulama sesuai

dengan program kerja

periode 2004-2009,

adalah:

Page 68: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ل ل ل

1. Membentuk lapangan

pekerjaan baru -

2. Membentuk koperasi

syariah

Pembentukan koperasi syariah

sudah terealisasi. Pada tahun

2007 telah di dirikan koperasi

syariah Nahdlatul Ulama.

Jumlah anggota : 32 orang

Modal : Rp.

27.000.000,00

Penyaluran dana: Rp.

16.500.000,00

3. Sosialisasi ekonomi

syariah

Sosialisasi dilakukan kepada para

pengurus dan masyarakat melalui

pengajian-pengajian.

Kebijakan pengembangan

ekonomi syariah

Muhammadiyah sesuai

dengan program kerja

periode 2005-2010,

adalah:

1. Melaksanakan usaha

ekonomi syariah yang

terorganisir dan

tersistem

Mendirikan koperasi syariah

yaitu: Koperasi Syariah Mentari

dengan jumlah anggota 50 orang

tapi sampai saat ini belum

berjalan.

Sedangkan Koperasi Warga Setia

konfersi menjadi bank syariah

pada tahun 2006 dengan jumlah

anggota 45 orang.

Modal :

Rp.43.643.991,00

Penyaluran dana: Rp.

30.578.591,00

Muhammadiyah

2. Peningkatan

pengelolaan dan

pelaksanaan zakat,

infaq, dan shadaqah

(ZIS)

Sampai saat ini dijalnkan di

masing-masing cabang.

Page 69: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

م م م

3. Peningkatan

pengelolaan wakaf

Sampai saat ini dijalnkan di

masing-masing cabang.

Kebijakan pengembangan

ekonomi syariah

Persatuan Umat Islam

(PUI) sesuai dengan

program kerja periode

2007-2012, adalah:

1. Optimalisasi kekayaan

wakaf -

2. Membangun jiwa

enteurpreneurship

kader-kader PUI

Mengadakan pelatihan

kewirausahaan (kursus menjahit)

kepada para anggota dan

masyarakat.

3. Membangun lembanga

ekonomi

Mendirikan koperasi syariah

pada tahun 2000.

Jumlah anggota : 139 orang

Modal :

Rp.107.955.355,00

Penyaluran dana: Rp.

98.288.104,00

Persatuan Umat

Islam (PUI)

4. Membangun jaringan

ekonomi sesama kader

PUI

-

Kebijakan pengembangan

ekonomi syariah Mathla'ul

Anwar (MA) sesuai

dengan program kerja

periode 2007-2012,

adalah:

1. Membentuk koperasi

syariah

Sudah dibentuk koperasi syariah

Mathla'ul Anwar namun sampai

saat ini belum berjalan

Mathla'ul

Anwar (MA)

2. Mengikuti pelatihan

ekonomi syariah Mengikuti pelatihan ekonomi

syariah yang di adakan oleh

pemerintah pusat dan pemerintah

Page 70: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ن ن ن

daerah.

3. Mengajukan modal

usaha syariah -

Kebijakan pengembangan

ekonomi syariah

Persatuan Islam (PERSIS)

sesuai dengan program

kerja periode 2005-2010,

adalah:

1. Melaksanakan Zakat,

Infaq, dan Shadaqah

(ZIS)

Pengelolaan zakat mal, infaq, dan

shadaqah sudah dilaksanakan

oleh pimpinan daerah hasilnya

disalurkan untuk kegiatan

jamiýah, dakwah, dan

pendidikan.

2. Optimalisasi kekayaan

wakaf

Mengembangkan wakaf

produktif dan hasilnya untuk

kegiatan jamiýah, dakwah, dan

pendidikan.

3. Mendata potensi

ekonomi anggota -

4. Kerjasama ekonomi

sesama anggota dan

simpatisan

-

Persatuan Islam

(PERSIS)

5. Mendirikan BMT di

setiap cabang

Sampai saat ini pimpinan daerah

baru didirikan koperasi syariah

pada tahun 2007 di kota

Sukabumi. Dengan jumlah

anggota : 47 orang

Modal :

Rp.35.000.000,00

Penyaluan dana:

Rp.30.000.000,00

Tabel 1.8. Sumber data

dokumen dan wawancara masing-masing Ormas Islam.

Page 71: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

س س س

Menurut teori yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn bahwa

suatu organisasi atau pemerintahan memiliki kebijakan masing-masing dan

kesuksesannya kebijakan itu dipengaruhi dengan prestasi kerja (performance) di

lapangan.

Teori ini menilai bahwa suksesnya suatu kebijakan ormas-ormas Islam tidak

terlepas dari pelaksanaan kerja di lapangan.

Melihat kebijakan yang telah diuraikan di atas bahwa Ormas Islam ditingkat

daerah memiliki kebijakan tersendiri selain kebijakan dari pimpinan pusat mengenai

garis besar program dalam pengembangan ekonomi syariah. Garis besar program di

tingkat pusat dilaksanakan oleh pengurus daerah, dibentuk dalam beberapa program

kerja. Pelaksanaan program-program itu mengenai :

a. Koperasi syariah

Sekarang ini garis besar kebijakan dari pusat mengenai pengembangan

ekonomi syariah mengenai pendiran koperasi syariah dimasing-masing pimpinan

daerah.

Realisasi kebijakan tersebut sampai saat ini sudah dilaksanakan oleh Ormas

Islam, kelima Ormas sudah masing-masing telah mendirikan satu koperasi

syariah, sedangkan Muhammdiyah memiliki dua koperasi syariah.

Nahdlatul Ulama mendirikan koperasi syariah Nahdlatul Ulama pada tahun

2007 saat ini diorientasikan untuk para anggota dan masyarakat dengan sistem

simpan pinjam. Pinjaman dikhususkan untuk pembiayaan untuk usaha kecil

Page 72: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ع ع ع

sekitar Rp.100.000,00 sampai Rp.500.000,00, dan pembiayaan yang telah

disalurkan sebesar Rp. 27.000.000,00.33

Sama halnya dengan Nahdlatul Ulama Persatuan Umat Islam (PUI)

memberikan pembiayaan kepada pengusaha kecil baik itu anggota maupun

masyarakat. Di Persatuan Umat Islam (PUI) sendiri sering diadakan pelatihan

kewirausahaan diantaranya menjahit atau konveksi. Setelah para anggota mahir,

mereka diberikan pinjaman modal usaha melalui koperasi syariah PUI.

Selain Persatuan Umat Islam (PUI), Muhammadiyah mempunyai dua

Koperasi Syariah yang didirikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)

yaitu Koperasi Syariah Mentari tapi untuk saat ini belum berjalan sebagaimana

mestinya. Sedangkan Koperasi Syariah Perguruan Muhammadiyah yaitu Warga

Setia yang diorientasikan untuk kepentingan para guru.

Selain Muhammadiyah, Persis memiliki Koperasi syariah yang diperuntukan

untuk menyediakan keperluan-keperluan sekolah karena koperasi syariah ini

berada di lingkungan sekolah yaitu di lingkungan SMP Islam Al-Ghifari. Selain

menyediakan keperluan sekolah, koperasi ini juga merupakan warung serba ada

yang menyediakan bahan pokok, sebagai agen air minum dalam kemasan yaitu

Qua Jam, dan sebagai pengelola hewan qurban. Sedangkan Mathla’ul Anwar baru

membentuk koperasi syariah namun untuk saat ini belum berjalan.

33 Laporan Keuangan Koperasi Syariah Nahdlatul Ulama 2007-2008

Page 73: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ف ف ف

Pemaparan di atas bahwa koperasi syariah Ormas Islam baru memberikan

pembiayaan dalam sekala kecil baik itu untuk masyarakat maupun untuk para

anggota Ormas.

b. Sosialisasi ekonomi syariah

Sosialisasi ekonomi syariah yang sudah dilakukan masing-masing Ormas baru

sosialisasi di kalangan intern organisasi belum menyosialisasikannya kepada

masyarakat luas. Pimpinan daerah mengundang para pimpinan cabang dan

pimpinan ranting untuk memberikan pengarahan mengenai ekonomi syariah.

Sementara dakwah pun pernah dilakukan oleh masing-masing Ormas.

Dakwah dilakukan kepada ibu-ibu pengajian dengan materi mengenai riba, bagi

hasil, dan yang berhubungan dengan ekonomi syariah. Pernah pula dilakukan

sosialisasi ekonomi syariah yang bekerjasama dengan Radio Megaswara

Sukabumi dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) selama enam bulan. Namun tidak

mengatasnamakan Ormas melainkan atas nama individu anggota Ormas.

c. Pelatihan ekonomi syariah

Ormas Islam dalam hal ini Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah,

Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis), dan Mathla’ul Anwar

(MA) pernah mengikuti pelatihan ekonomi syariah yang diadakan oleh Kanwil

Koperasi Jawa Barat sebanyak tiga kali dan oleh Dinas Perindustrian,

Page 74: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ص ص ص

Perdagangan dan Koperasi kota Sukabumi satu kali. Materi yang disampaikan

mengenai Program manajemen Koperasi, Program Keuangan, Program Penguatan

Koperasi syariah, dan Sosialisasi Ekonomi Syariah dan Pembiayaan Permodalan

Syariah.34

Pelatihan ini dirasa sangat penting oleh masing-masing Ormas. Dengan

pelatihan ini, para anggota dibekali tentang materi ekonomi syariah karena

banyak anggota Ormas yang belum paham dan menguasai ekonomi syariah,

dengan pelatihan ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai ekonomi

syariah.

Hanya saja setelah pelatihan ini, belum adanya pemberian modal usaha

kepada masing-masing Ormas. Pemerintah hanya memberikan pelatihan

sedangkan bantuan modal sebelumnya sudah dijanjikan oleh pemerintah untuk

koperasi syariah sebesar seratus juta rupiah tapi sampai saat ini belum terealisasi.

a. Wakaf

Tanah wakaf dilokasikan untuk pengembangan perikanan, hutan tanaman kota

dengan ditanami tanaman jati, peternakan domba. Sampai saat ini sudah

dijalankan yaitu di daerah Ciroyom kota Sukabumi yang dijalankan oleh para

anggota Persis dan simpatisan. Hasilnya diperuntukan untuk Jihad Jamiyyah

(kegiatan organisasi), dakwah, dan pendidikan. Wakaf sawah pun sama, sawah itu

34 Wawancara Pribadi dengan Ustad Mubarak. Sukabumi 8 Okktober 2008

Page 75: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ق ق ق

dikelola oleh masyarakat dan hasilnya untuk Jihad Jamiyyah (kegiatan

organisasi), dakwah, dan lembaga pendidikan.

Sedangkan wakaf Muhammadiyah untuk saat ini baru direalisasikan adalah

wakaf produktif yang sepenuhnya tidak dikelola oleh pimpinan daerah, namun

dikelola oleh masing-masing pimpinan cabang. Pengalokasian dana hasil wakaf

produktif tersebut untuk pendidikan, sosial, dan dakwah. Tanah wakaf yang tidak

produktif didirikan untuk pembangunan masjid atau pendirian sekolah.

b. Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS)

Seperti halnya pengelolaan wakaf, ZIS pun sudah dikelola oleh Ormas. Ormas

Islam dibawah menejemen penyaluran dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS)

diserahkan pengelolaannya pada masing-masing cabang. Muhammadiyah

membentuk Unit Penyaluran Zakat (UPZ), kemudian disalurkan kepada mustahiq

di sekitar wilayah tersebut. selain itu zakat mal, infaq, dan shadaqah diperuntukan

untuk asnaf sabilillah yang pengkoordinasiannya dilakukan oleh pimpinan

cabang.35

Sedangkan Persis menampung zakat, infaq, dan shadaqah itu di Pusat Zakat

Umat (PZU) yang diorientasikan untuk pengembangan usaha umat. Dalam hal ini

PZU menampung, mengelola, dan menyalurkan dana zakat, infaq, dan shadaqah

dari para anggota maupun donator. Dana zakat fitrah untuk para mustahiq.

35 Wawancara Pribadi dengan Mukhtar Syahid. Sukabumi 9 Oktober 2008

Page 76: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ر ر ر

Sedangkan dana zakat mal, infaq, dan shadaqah pengalokasian dananya untuk

sektor pendidikan, dakwah, sosial maupun kegiatan ekonomi36

.

Mengacu pada pemikiran Van Meter dan Van Horn bahwa prestasi kerja dapat

terlihat dengan sikap para pelaksana yang mampu menjalankan pelaksanaan kerja

di lapangan (performance). Maka kebijakan yang dijalankan oleh masing-masing

Ormas Islam untuk saat ini belum sepenuhnya terealisasi secara optimal hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya pemahaman pengurus Ormas-

ormas Islam mengenai ekonomi syariah, selain itu pengurus masing-masing

Ormas Islam kurang terfokus terhadap kegiatan organisasi, karena kegiatan

organisasi merupakan pekerjaan sambilan yang tidak menghasilkan income yang

besar.

B. Dampak kebijakan Ormas-Ormas Islam dalam Pengembangan Ekonomi

Syariah

Sebagaimana yang telah digambarkan di atas mengenai kebijakan dan

realisasi kebijakan di setiap Ormas Islam, tentunya membawa dampak bagi

perkembangan ekonomi syariah di kota Sukabumi.

Telah dijelaskan pada kebijakan ddan realisasi di atas bahwa pengembangan

ekonomi syariah di masing-masing Ormas Islam ditekankan kepada pembentukan dan

pengembangan koperasi syariah si setiap daerah.

36 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Yamin. Sukabumi 10 Oktober 2008

Page 77: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ش ش ش

Tolak ukur kinerja (performance measures) dikelompokan ke dalam lag

indicators sebagai suatu core outcomes dan lead indicators sebagai suatu

performance driver. Dalam memilih tolak ukur yang akan digunakan maka perlu

diperhatikan dengan keterkaitan antara visi, misi, dan strategi pada masing-masing

Ormas Islam. Penjabaran tolak ukur balanced scorecard dengan menganalisis ke

empat faktor yaitu perspektif keuangan (financial perspective), perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Perspektif Keuangan/ (Financial Perspective)

Sejak dibentuknya forum silaturahmi Ormas-ormas Islam se-Jawa Barat pada

tahun 2007, Ormas-ormas Islam mulai mengembangkan ekonomi syariah khususnya

di Jawa Barat. Dari kesepakatan itu mulailah dibentuk koperasi syariah di setiap

daerah.

Sampai saat ini masing-masing Ormas Islam telah memiliki koperasi syariah.

Hal ini menunjukan peran Ormas-ormas Islam dalam perekonomian syariah sangat

positif. Namun untuk saat ini peran koperasi syariah belum begitu besar. Pembiayaan

yang dilakukan masih dalam jumlah kecil, sementara income belum begitu besar. Hal

ini dikarenakan masing-masing Ormas Islam baru membentuk koperasi syariah pada

tahun 2007, kecuali PUI pada tahun 2000. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini bahwa

modal dan penyaluran dana serta jumlah nasabah dari masing-masing koperasi

syariah masih sangat minim. Hal ini sangatlah wajar mengingat koperasi syariah saat

ini masih dalah pertumbuhan.

Page 78: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ت ت ت

Tabel 1.9

Nama Ormas Modal (Rp) Penyaluran

Dana (Rp)

Jumlah

nasabah

Nahdlatul Ulama (NU) 27.000.000 16.500.000 32 orang

Muhammadiyah 43.643.991 30.578.591 45 orang

Persatuan Umat Islam

(PUI) 107.955.355 98.288.104 139 orang

Persatuan Islam (Persis) 35.000.000 30.000.000 47 orang

Mathla'ul Anwar (MA) - - -

Rata-rata modal dari masing-masing Ormas Islam kurang dari

Rp.50.000.000,00, tetapi PUI yang modalnya telah mencapai Rp.107.955.355,00 dan

jumlah nasabahnya sebanyak 139, hal ini dikarenakan koperasi syariah PUI telah

berdiri pada tahun 2000.

Disamping kendala yang dihadapi dalam keuangan, rendahnya tingkat

kesadaran masyarakat dan partisipasi umat Islam untuk menjadi nasabah koperasi

syariah. Nasabah merupakan asset yang terpenting dalam kelangsungan perusahaan.

Untuk itu sasaran strategis koperasi syariah Ormas-ormas Islam dalam

perspektif keuangan adalah meningkatkan pendapatan, terutama melalui pembiayaan

yang selektif dan prudent.

2. Perspektif Nasabah (Customer Perspective)

Untuk mengembangkan koperasi syariah yang telah ada, Ormas-ormas Islam

perlu meningkatkan jumlah nasabah yang ada dengan memperhatikan sasaran

strategis dalam perspektif nasabah meliputi :

Page 79: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ث ث ث

a. Meningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah, dengan tujuan untuk

meningkatkan kepuasan nasabah dan mempertahankan nasabah yang ada.

b. Meningkatkan jumlah koperasi baru dan mengefektifkan koperasi syariah

yang ada. Meningkatkan jaringan kantor yang baru di daerah-daerah

potensial untuk meningkatkan jumlah nasabah.

3. Perspektif Proses Bisnis Intenal (Internal Business Process Perspective)

Perspektif ini memiliki dua sasaran strategis, yaitu :

a. Mengembangkan produk-produk baru yang diandalkan

b. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama dengan

pihak ke tiga

Sasaran strategis pertama berupa pengembangan produk-produk baru yang

dapat diandalkan untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah akan layanan keuangan

sehingga nasabah lama dapat dipertahankan dan nasabah baru dapat diperoleh dan

pada akhirnya akan memperbesar pangsa pasar koperasi syariah Ormas-ormas Islam

dan akan meningkatkan nilai bauran pendapatan.

Sedangkan sasaran strategis yang kedua peningkatan penggunaan teknologi

informasi dan kerjasama dengan pihak ke tiga. Hal ini bertujuan untuk memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada para nasabah dan untuk mempelancar kegiatan

perusahaan.

Untuk keberhasilan strategi ini maka harus diperhatikan :

Page 80: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

خ خ خ

1) Tingkat kesalahan layanan (service error rate)

Tingkat kesalahan layanan ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa

sering pegawai melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya.

Semakin rendah tingkat kesalahan layanan maka tingkat kepuasan nasabah

akan semakin tinggi sebingga kepercayaan nasabah akan koperasi syariah

akan meningkat.

2) Waktu proses (proses time)

Waktu proses dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah menjadi

tolak ukur yang diperhitungkan nasabah. Semakin sedikit waktu proses

yang diperlukan untuk melakukan transaksi maka biaya yang dikeluarkan

semakin rendah sehingga kepuasan nasabah akan meningkat karena

dilayani dengan cepat dan keuntungan perusahaan akan meningkat.

Koperasi syariah ini bersaing dengan rentenir untuk memberikan

pembiayaan kepada nasabah. Saat ini pembiayaan di koperasi syariah

relatif mudah dengan syarat telah memiliki jenis usaha yang jelas maka

nasabah akan mendapatkan pembiayaan.

Dengan meningkatkan pelayanan, nasabah pembiayaan dilayani dengan

cepat maka nasabah akan beralih kepada kopersi syariah.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Learning & Growth

Perspective)

Page 81: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ذ ذ ذ

Untuk mencapai proses pertumbuhan dan pembelajaran yang bertujuan untuk

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka terdapat dua sasaran

strategis dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yaitu:

a. Meningkatkan profesional pegawai

Meningkatkan profesionalisme kerja akan berdampak positif terhadap

peningkatan kualitas pelayanan terhadap nasabah dan hal ini akan

berdampak positif pula terhadap peningkatan kepuasan nasabah yang pada

akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Dalam peningkatan profesionalisme pegawai, hal yang perlu diperhatikan

mengenai kompensasi. Kompensasi dinilai sangat penting untuk

menunjang kinerja karyawan. Dengan kompensasi yang sesuai maka

karyawan akan nyaman dalam sebuah perusahaan.

Selain kompensasi, perlu diperhatikan kerja sama yang solid antar

kayawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan kinerja yang

baik maka nasabah semakin bertambah dan keuntungan peusahaan

bertambah.

b. Meningkatkan pengawasan dan budaya patuh pada aturan

Tingkat kepatuhan pada aturan akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Bukan berarti bahwa koperasi syariah yang bernaung di bawah payung

organisasi bisa mendatangkan income, dengan adanya koperasi syariah

Page 82: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ض ض ض

karyawan dituntut untuk mematuhi peraturan yang ada dan bekerja secara

profesional.

Hasil analisis balanced scorecard Ormas-ormas Islam untuk pengembangan

ekonomi syariah menjadi gambaran ke depan untuk meningkatkan kualitas kegiatan

dalam sutu organisasi.

Dari penjelasan di atas dan dari hasil temuan penelitian dari ke empat

perspektif visi, misi, dan strategi sangat berkaitan erat dalam pencapaian kerja

perusahaan. Dapat dijelaskan dalam bambar berikut ini :

Page 83: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

غ غ غ

C. Strategi Ormas-Ormas Islam dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Formulasi strategis atau biasanya disebut dengan perencanaan strategis

merupakan penyusunan perencanaan jangka panjang. Karena itu prosesnya lebih

banyak menggunakan proses analisis. Analisis yang digunakan adalah analisis

SWOT.

Analisis swot adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal

Strenghs dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang

dihadapi dunia bisnis. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapai perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan

Page 84: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ظ ظ ظ

dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat kemungkinan

alternatif strategis. Dapat dilihat pada diagram di baawah ini :

Gambar 1.4

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

OPPORTUNITIES (O)

STRATEGI

(SO)

STRATEGI

(WO)

TREATHS (T)

STRATEGI

(ST)

STRATEGI

(WT)

Diagram Matrik SWOT

IFAS adalah Internal Strategic Factor Anlysis Summary yaitu faktor-faktor

strategis internal suatu perussahaan. Sedangkan EFAS adalah Eksternal Strategic

Faktors Analysis Summary yaitu faktor-faktor strategi eksternal suatu perusahaan.

Kedua faktor ini mempengaruhi keempat kemungkinan strategis, yaitu:

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikian perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan sebesar-

besarnya.

2. Strategi ST

Page 85: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ أ أ أ

Strategi ini digunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif yang berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Dengan analisis SWOT maka dapat dirumuskan variabel peluang dan

ancaman. Rumusan variabel adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strengths)

1) Koperasi syariah di masing-masing Ormas Islam sudah terorganisir

2) Sistem pembiayaan yang mudah

3) Menerapkan sistem syariah

b. Kelemahan (Weakness)

1) Nasabah belum paham tentang ekonomi syariah

2) Tenaga pengelola yang profesional terbatas

3) Lokasi kurang strategis

Page 86: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب ب ب ب

c. Peluang (Opportunities)

1) Meningkatan kemampuan para anggota mengenai ekonomi syariah. Ini

dilakukan agar kemampuan para anggota akan ekonomi syariah semakin

meningkat. Para anggota sering mengikuti pelatihan ekonomi syariah yang

diadakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

2) Membantu pengusaha kecil dalam menjalankan usahanya

3) Membantu masyarakat kecil dari pembiayaan rentenir

d. Ancaman (Threats)

1) Banyak pesaing dari lembaga keuangan konvensional

2) Kenaikan harga dollar (inflasi), inflasi dapat mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi di suatu negara, yang berimbas pada daya beli masyarakat turun

karena harga-harga naik. Sehingga orang yang melakukan pembiayaan

usahanya bangkrut dan menunggak hutangnya.

Dalam pemaparan di atas dapat diuraikan dalam bagan matrik SWOT

dibawah ini :

Gambar 1.5

Matrik SWOT

Page 87: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ج ج ج ج

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

• Koperasi syariah di

masing-masing Ormas

Islam sudah terorganisir

• Sistem pembiayaan

yang mudah

• Menerapkan sistem

syariah

WEAKNESS (W)

• Nasabah belum paham

tentang ekonomi

syariah

• Tenaga pengelola yang

profesional terbatas

• Lokasi kurang

strategis

OPPORTUNITIES (O)

• Meningkatkan

kemampuan para

anggota mengenai

ekonomi syariah

• Membantu pengusaha

kecil

• Terbebas dari rentenir

STRATEGI (SO)

• Meningkatkan investasi

• Menjaga kualitas

perusahaan

• Meningkatkan kerja

sama dengan lembaga

perusahaan lain

STRATEGI (WO)

• Mengadakan seminar

ekonomi syariah

kepada mayarakat

• Mengadakan pelatihan

ekonomi syariah

• Meningkatkan kinerja

karyawan

TREATHS (T)

• Banyak pesaing dari

lembaga keuangan

konvensional

• Kenaikan harga dollar

(inflasi)

STRATEGI (ST)

• Meningkatkan promosi

koperasi syariah lewat

media cetak atau

elektronik

• Membuka cabang

koperasi syariah di

lokasi yang strategis

STRATEGI (WT)

• Meningkatkan kinerja

perusahaan

• Mengeluarkan produk

baru yang diminati

masyarakat

• Menjaga kualitas dan

mutu produk

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, pengembangan ekonomi syariah

Ormas-ormas Islam saat ini dalam masa pertumbuhan. Banyak faktor yang harus

Page 88: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

د د د د

dibenahi Ormas-ormas Islam dalam mengembangkan ekonomi syariah. Dukungan

sumber daya manusia (SDM) yang profesional masih minim adalah salah satu faktor

penghambat Ormas-ormas Islam dalam mengembangkan ekonomi syariah.

Untuk itu Ormas-ormas Islam harus mengembangkan strategi jangka pendek

maupun jangka panjang untuk meningkatkan pengembangan ekonomi syariah.

Rencana strategis Ormas-ormas Islam dalam jangka pendek adalah :

1) Meningkatkan sosialisasi ekonomi syariah kepada masyarakat.

Meningkatkan sosialisasi ekonomi syariah untuk saat ini merupakan hal yang

terpenting untuk mengenalkan konsep ekonomi syariah kepada masyarakat.

Mengenai perbedaan-perbedaan yang mendasar dengan ekonomi

konvensional. Hal ini Ormas-ormas Islam harus terus meningkatkan

sosialisasi ekonomi syariah dengan melakukan ceramah-ceramah mengenai

ekonomi syariah yang dilakukan kepada ibu-ibu pengajian, selain itu Ormas-

ormas Islam harus bekerja sama dengan Bank-bank syariah yang ada di kota

Sukabumi untuk meningkatkan sosialisasi ekonomi syariah kepada

masyarakat.

2) Mengadakan pelatihan ekonomi syariah

Pelatihan ekonomi syariah kepada para anggota untuk pengembangan sumber

daya manusia yang profesional untuk memahami dan mengaplikasikan sistem

Page 89: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

� � � �

ekonomi syariah secara menyeluruh. Faktor pengembangan SDM merupakan

hal yang terpenting untuk pencapaian rencana strategis.

3) Meningkatkan kinerja anggota dengan mematuhi peraturan yang berlaku.

Setiap anggota dalam suatu organisasi mengemban amanah sesuai dengan

kemampuannya. Proses penempatan dan kejelasan pekerjaan yang diemban

oleh para pekerja masing-masing sesuai dengan batas kewenangan yang

diberikan memudahkan dalam melekukan pertanggung jawaban tersebut

diberikan, yaitu dalam rangka memberikan sanksi dan rewad yang sepadan.

4) Melakukan promosi koperasi syariah melalui media elektronik atau media

cetak.

Promosi identik dengan menyampaikan informasi. Kata kunci yang cukup

penting bagi terbangunnya kepercayaan konsumen adalah bahwa promosi atau

informasi itu adalah fakta dan kejujuran yang disampaikan kepada calon dan

konsumen. Informasi yang disampaikan adalah tentang segala sesuatu atribut-

atribut tentang kualifikasi barang atau jasa secara objectif.

Penyampaian informasi dan komunikasi promosi intinya adalah bagaimana

pesan itu sampai di pasar dengan tepat. Ketepatan informasi ini ditentukan

oleh tiga item, yaitu:

• Sifat dan kualifikasi pesan

• Figur dan gaya bahasa pesan yang disampaikan

Page 90: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

و و و و

• Sarana media yang digunakan

Sedangkan rencana strategi jangka panjang adalah :

1) Memahami serta memantau perkembangan, kebutuhan dan perilaku nasabah.

Memahami perkembangan dan kebutuhan para nasabah merupakan hal yang

terpenting untuk meningkatkan jumlah nasabah. Pembiayaan yang ditawarkan

oleh koperasi syariah harus memudahkan para nasabah. Dengan kata lain

peran koperasi syariah harus lebih baik, sehingga para nasabah pembiayaan

tidak cenderung untuk bekerjasama dengan rentenir.

2) Terus-menerus malakukan perbaikan kenerja karyawan maupun

kepengurusan, sehingga dapat menciptakan perbaikan secara konstan.

Dalam suatu kepengurusan dalam suatu organisasi diwajibkan untuk

melakukan kerjasama. Sistem pengaturan kerjasama di antara sesama manusia

yang bekerja pada suatu oganisasi perlu diberikan batasan yang jelas tentang

pekerjaannya agar masing-masing yang diserahi tugas dan tanggung jawab

menjadi tahu secara lebih pasti dan jelas batasan kewenangan yang mesti

dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar supaya mekanisme keseluruhan

pekerjaan yang mesti dilakukan berlangsung efektif dan efisien.

3) Meningkatkan teknologi agar tidak kalah bersaing dan untuk meningkatkan

pengorganisasian.

Page 91: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ز ز ز ز

Untuk meningkatkan pelayanan organisasi ataupun pelayanan dalam

meningkatkan jumlah nasabah dalam koperasi syariah, maka setiap Ormas-

ormas Islam diwajibkan untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan

komputerisasi, agar data yang digunakan lebih cepat dan efektif.

Selain itu penggunaan internet dalam mempromosikan organisasi maupun

lembaga keuangan syariah melalui internet lebih up to date dan lebih cepat

merekrut nasabah.

4) Melakukan ekspansi ke wilayah lain, untuk memperluas cabang-cabang

koperasi syariah.

Melakukan perluasan jaringan koperasi syariah maupun lembaga keuangan

lainnya dalam Ormas-ormas Islam penting untuk melakukan perluasan

jaringan ke wilayah lain untuk merekrut nasabah yang baru yang berpotensi

untuk menggunakan lembaga keuangan syariah, selain itu untuk

mengembangkan ekonomi syariah ke seluruh wilayah.

Page 92: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ح ح ح ح

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ormas-ormas Islam di kota Sukabumi saat ini telah memberikan kontribusinya

dalam pengembangan ekonomi syariah. Hal ini dapat dilihat dari peran Ormas-ormas

Islam dalam mendirikan koperasi syariah. Walaupun hal ini belum seluruhnya

optimal dilakukan, namun Ormas-ormas Islam sudah melakukan perbaikan dari tahun

ke tahun untuk mengembangkan ekonomi syariah.

Dari analisi di atas yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik kesimpulan kinerja

Ormas-ormas Islam kota Sukabumi adalah sebagai berikut:

1. Saat ini Ormas Islam yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah,

Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis), dan Mathla’ul Anwar

sudah terfokus kepada program pengembangan ekonomi syariah.

Kebijakannya antara lain membentuk koperasi syariah, mengikuti pelatihan

ekonomi syariah, sosialisasi ekonomi syariah, membentuk usaha syariah,

pengembangan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS), serta pengembangan wakaf.

2. Pengembangan ekonomi syariah realisasi dari masing-masing Ormas Islam

diprioritaskan kepada pengembangan koperasi syariah. Pada tahun 2008 ini

masing-masing Ormas Islam telah memiliki koperasi syariah. Nahdlatul

Ulama telah memiliki satu koperasi syariah, saat ini pembiayaan yang

Page 93: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ط ط ط ط

dilakukan oleh koperasi syariah merupakan pembiayaan menengah kebawah.

Koperasi syariah ini diorientasikan untuk masyarakat kecil yang butuh

pembiayaan untuk menjalankan usahanya.

Muhammadiyah memiliki dua koperasi syariah yaitu koperasi syariah warga

setia yang didirikan SMK Muhammadiyah dan koperasi syariah Mentari yang

didirikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Sampai saat ini

koperasi syariah Mentari belum berjalan sebagai mana mestinya. Tidak jauh

beda dengan Muhammadiyah, Persis mendirikan koperasi syariah al-Ittihad

yang berlokasi di SMP al-Ghipari. Koperasi ini merupakan kegiatan usaha

Persis dan simpatisan. Usaha yang dijalankan dalam koperasi ini meliputi

warung serba ada, sebagai agen AMDK (air minun dalam kemasan).

Seperti halnya dengan Ormas-ormas Islam yang lain, Persatuan Umat Islam

(PUI) mendirikan koperasi syariah. Koperasi syariah PUI telah berjalan dari

tahun 2000. Berbeda dengan Ormas-ormas yang lain baru merintis koperasi

syariah, PUI sendiri telah menjalankan usaha ekonomi syariah dari tahun 2000

setelah didirikannya koperasi syariah. Realisasi dari dibentuknya koperasi

syariah ini, PUI telah memberikan pembiayaan kepada masyarakat usaha kecil

dan menengah yang telah diberikan pelatihan dalam bidang usaha, misalnya

menjahit.

Ormas Islam secara keseluruhan baru mengembangkan ekonomi syariah

melalui koperasi syariah. Mengenai sosialisasi syariah kepada masyarakat

Page 94: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ي ي ي ي

belum sepenuhnya dilakukan, yang telah dilakukan masing-masing Ormas

Islam hanya sebatas sosialisasi ekonomi syariah untuk kalangan intern Ormas

Islam. Sedangkan pelatihan ekonomi syariah belum dilaksanakan oleh

masing-masing Ormas Islam. Pelatihan ekonomi syariah baru dilakukan oleh

pengurus Ormas Islam tingkat pusat.

3. Dampak perkembangan ekonomi syariah yang dilakukan oleh Ormas-ormas

Islam sampai saat ini belum menunjukan hasil yang optimal. Hal ini

dikarenakan pengembangan ekonomi syariah di masing-masing Ormas Islam

baru dimulai pada awal tahun 2000, setelah terjadinya krisis moneter dan

berkembangnya sistem ekonomi syariah di Indonesia. Setelah perkembangan

ekonomi syariah yang semakin pesat, Ormas-ormas Islam mulai

mengembangkan ekonomi syariah. Walaupun belum menunjukan hasil yang

optimal, namun Ormas-ormas Islam telah menunjukan hal yang positif dalam

mengembangan ekonomi syariah khususnya di kota Sukabumi.

4. Ketidakoptimalan Ormas-ormas Islam dalam mengembangkan ekonomi

syariah saat ini setelah adanya analisa si atas maka strategi yang harus

dilakukan Ormas-ormas Islam harus meningkatkan kinerja organisasi yaitu

dengan meningkatkan investasi, meningkatkan kerjasama dengan perusahaan

lain untuk menjalankan kegiatan ekonomi, mengadakan pelatihan ekonomi

syariah, meningkatkan kinerja karyawan, meningkatkan pemahaman anggota

Ormas Islam dalam ekonomi syariah, membuka cabang koperasi syariah di

Page 95: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ك ك ك ك

lokasi yang strategis, mengoptimalkan sosialisasi ekonomi syariah kepada

masyarakat, meningkatkan promosi koperasi syariah lewat media cetak

maupun elektronik, dan menjaga kualitas dan mutu produk dalam koperasi

syariah.

B. Saran

1. Dengan melihat pengembangan ekonomi syariah yang telah dilakukan oleh

Ormas Islam peneliti menyarakan agar Ormas Islam lebih meningkatkan

sosialisasi ekonomi syariah agar kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi

syariah semakin meningkat.

2. Ormas Islam lebih meningkatkan pengumpulan, pengelolaan, dan penyaluran

zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) maupun wakaf untuk mengembangkan

usaha-usaha syariah untuk meningkatkan kesejahtraan para anggota dan

masyarkat.

3. Pemerintah diharapkan lebih memberikan pelatihan ekonomi syariah, untuk

meningkatkan pemahaman anggota Ormas mengenai ekonomi syariah serta

memberikan tambahan modal kepada koperasi syariah di masing-masing

Ormas untuk meningkatkan usaha syariah.

4. Untuk peneliti lain yang tertarik dengan pembahasan yang sama dengan

skripsi ini, mereka diharapkan meneliti mengenai faktor-faktor yang

Page 96: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ل ل ل ل

mempengaruhi lambatnya pengembangan ekonomi syariah di setiap Ormas.

Hal tersebut dalam skripsi ini belum dibahas secara mendetail.

Page 97: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

م م م م

DAFTAR PUSTAKA

Abbdullah Zakiy Al-Kaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, Bandung: Pustaka Setia,

2002.

Adiwarman Azhar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja

Granfindo Persada, 2004.

Antonio, M. Syafi'i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press,

2001.

--------, M.Syafi'i, Bank Syariah Wacana Ulama Dan Cendekia, Jakarta: Tazkia

Institute, 1999.

Echols, John M dan Shadily, Hasan, Kamus Indonesia Inggris, cet 7, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2002

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, cet 7, Jakarta: PT.Bumi

Aksara, 2007

Huda, Nurul, et all, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008.

Jamaludin, Mustofa, Sosialisasi Ekonomi Syariah dan Pembiayaan Syariah,

Bandung: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Provinsi Jawa

Barat, 2008.

Jaya, Ruyatna, Sejarah Muhammadiyah Sukabumi, Sukabumi: Muhammadiyah

Daerah Sukabumi, 2005.

Laporan Keuangan Koperasi Syariah Nahdlatul Ulama 2007-2008

Page 98: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ن ن ن ن

Manan, Muhammad abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT Dana

Bhakti Prima Yasa,1997.

Masyhuri dan Zainuddin, Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif,

Bandung: Refika Aditama, 2008.

Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Muslih., Bisnis Bank Syariah Perspektif Mua'malah & Manajemen, Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu manajemen YKPN, 2007.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Said Sa'ad Marthon, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2007.

Syamsudin, Mahmud, Dasar-dasar Ilmu Ekonomi dan Koperasi, Jakarta: PT

Intermasa, 1986.

Suma, M.Amin, SH, MA, Prof, Dr, Drs, Menggali Serat Ekonomi & Keuangan Islam,

cet 1, Ciputat-Tanggerang : Kolam Publishing, 2008.

Tim Penyusun, Ensiklopedi Islam vol 4 dan 5, Jakarta: PT. Ictiar Baru Van

Hoeve,1999.

Tim penyusun, Berita Kota Sukabumi Edisi Khusus LPAMJ Walikota tahun 2003-

2008.

Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, edisi 3 cet 3, Jakarta: Balai Pustaka 2005.

Page 99: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

س س س س

Tim Penyusun, Selayang Pandang Kota Sukabumi tahun 2007.

Wahab, Sholihin Abdul, Pengantar Analisis Kebijakan Public, cet 1, Malang: UMM

(Universitas Muhammadiyah Malang) 2008.

-------, Solihin Abdul, Analisis kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakasaan Negara, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Wawancara Pribadi dengan Ustad Mubarak. Sukabumi 8 Oktober 2008

Wawancara Pribadi dengan Mukhtar Syahid. Sukabumi 9 Oktober 2008

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Yamin. Sukabumi 10 Oktober 2008

Yuwono, Sony, dkk, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju

Organisasi yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2002.

Page 100: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ع ع ع ع

Hasil Wawancara Berdasarkan “Program”

dengan Ormas Mathla’ul Anwar

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Nama : Drs.H.Deden Nuryaden

Jabatan : Ketua Mathla’ul Anwar kota Sukabumi

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Oktober 2008

Tempat : Sekretariat Matla’ul Anwar

Graha Qoldun Salim, Kota Sukabumi

1. Apa kebijakan MA untuk program pengembangan ekonomi syariah? Sejak

kapan MA merintis program-program khusus untuk pengembangan

ekonomi syariah? Apa saja programnya?

Jawab:Untuk pengembangan ekonomi syariah MA di kota Sukabumi

dimulai pada tahun 2007 setelah adanya pencanangan pola sosialisasi

ekonomi syariah dan pembiayaan syariah yang diselenggarakan oleh

pemerintah dan lima Ormas yaitu NU,Muhammadiyah,PUI,MA,dan

Persis. Hasil dari forum silaturahmi itu disepakati untuk

pembentukan koperasi syariah disetiap daerah. Pimpinan Wilayah

mengintruksikan kepada Pimpinan Daerah agar membuat suatu

lembaga keuangan syariah ditiap-tiap daerah yaitu pembentukan

koperasi syariah. Sejak itulah dibuat program mengenai pendirian

koperasi syariah.

2. Apakah MA daerah berwenang membuat kebijakan khusus untuk

pengembangan ekonomi syariah?Apa garis kebijakan dari pusat untuk

pengembangan ekonomi syariah?

Page 101: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ف ف ف ف

Jawab:Ya, DPD diberikan kewenangan untuk membuat kebijakan khusus

untuk pengembangan ekonomi syariah. Garis kebijakan dari pusat

yiatu dalam membentuk koperasi syariah.

3. Sampai saat ini apakah sudah ada lembaga keuangan, terutama koperasi

syariah dibawah pengelolaan MA? Mengapa dalam program kerja MA

diprioritaskan untuk mendirikan koperasi syariah?

Jawab: Sebenarnya setelah adanya hasil forum silaturahmi tersebut, DPD

melanjutkan program wilayah dalam pembentukan koperasi syariah,

namun untuk saat ini sudah dibentuk koperasi syariah Mathla’ul

Anwar tapi belum berjalan.

4. Apakah para anggota MA sering mengikuti pelatihan ekonomi syariah?

Jawab: Ya para sering mengikuti pelatihan ekonomi syariah.

5. Sampai saat ini adakah bantuan modal yang diberikan pemerintah atau

swasta untuk pendirian lembaga keuangan syariah MA?

Jawab: Sampai saat ini belum adanya bantuan modal baik itu pemerintah

maupun pihak lain dalam memberikan modal usaha. Pemerintah

pernah menjanjikan akan memberikan modal usaha syariah untuk

mendirikan koperasi syariah sebesar Rp.100 juta kepada masing-

masing Ormas tapi samapai saat ini belum terealisasi.

Sukabumi, 10 Oktober 2008

Pewawancara Narasumber

(Purwanti Naratasati) (Drs.H.Deden Nuryaden)

Page 102: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ص ص ص ص

Hasil Wawancara Berdasarkan “Pelaksanaan Program”

dengan Ormas Mathla’ul Anwar

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Nama : Drs.H.Deden Nuryaden

Jabatan : Ketua Mathla’ul Anwar kota Sukabumi

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Oktober 2008

Tempat : Sekretariat Matla’ul Anwar

1. Sudah berapakali MA ikut pelatihan ekonomi syariah? Setelah adanya

pelatihan itu, adakah bantuan modal untuk mendirikan koperasi syariah?

(minta jadwal dan materi pelatihan)

Jawab: Kira-kira sudah empat kali MA mengikuti pelatihan ekonomi syariah,

yang diadakan oleh pemerintah wilayah sebannyak tiga kali dan satu

kali oleh pemerintah daerah yaitu Dinas Perindustrian, Perdagangan,

dan Koperasi. Pelatihan ekonomi syariah perlu diadakan lagi jangan

hanya beberapa kali saja, karena para pengurus pun belum sepenuhnya

paham mengenai ekonomi syariah dengan pelatihan itu para pengurus

semakin paham akan ekonomi syariah itu sendiri. Mengenai bantuan

modal setelah pelatihan, belum adanya bantuan modal syariah.

2. Bagaimana peran koperasi syariah itu sendiri dalam meningkatkan

perekonomian umat khususnya para anggota MA?

Jawab: Karena koperasi Mathla’ul Anwar belum berjalan dengan baik, maka

belum terlihat perannya dalam meningkatkan perekonomian umat

khususnya para anggota.

3. Mengenai bantuan modal usaha, sampai saat ini berapa jumlah dana yang

diberikan donator untuk mendirikan usaha syariah?

Page 103: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ق ق ق ق

Jawab: Mengenai modal untuk usaha syariah belum ada, karena koperasi

syariah kami belum berjalan, bantuan modalpun belum ada. Setelah

adanya koperasi syariah diharapkan ada modal syariah untuk usaha-

usaha yang dilakukan oleh MA.

Sukabumi, 10 Oktober 2008

Pewawancara Narasumber

(Purwanti Naratasati) (Drs.H.Deden Nuryaden)

Page 104: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ر ر ر ر

SURAT KETERANGAN

Nomor : 015/PD-MA SMI/X/08

Pimpinan Daerah Mathla’ul Anwar kota Sukabumi memberitahukan bahwa :

Nama : Purwanti Naratasati

Nim : 204046102969

Semester : VIII

Jurusan : Muamalat

Fakultas : Syariah dan Hukum

Alamat : Jl.Good Year no 169 Rt 01/04 Ds.Purwasari II,

Cicurug-Sukabumi

Telah melakukan pelitian skripsi pada Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar kota

Sukabumi dengan judul “Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota

Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah”.

Demikianlah surat keterangan ini kami buat untuk diketahui dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Sukabumi, 10 Oktober 2008

Pimpinan Daerah

Mathla’ul Anwar Kota Sukabumi

Ketua

Drs.H.Deden Nuryaden

Hasil Wawancara Berdasarkan “Program” dengan Ormas Muhammadiyah

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Page 105: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ش ش ش ش

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Nama : Drs. Dedi Fatius,SH

Jabatan : Ketua Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan

Hari/Tanggal : Kamis, 9 Oktober 2008

Tempat : Sekrtariat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)

1. Apa kebijakan Muhammadiyah untuk program pengembangan ekonomi

syariah? Sejak kapan Muhammadiyah merintis program-program khusus

untuk pengembangan ekonomi syariah? Apa saja programnya?

Jawab : Mengenai pengembangan ekonomi syariah, Pimpinana Daerah

Muhammadiayah Sukabumi menyerahkan wewenang dan

tanggungjawabnya kepada Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan,

yang merupakan salah satu unsur pembantu pimpinan yang ada di

perserikatan Muhammadiyah. Muhammadiyah merintis program

pengembangan ekonomi syariah dimulai pada periode 2005-2010

programnya antara lain membentuk koperasi syariah tingkat

daerah yang anggota-anggotanya para pimpinan daerah dan

pimpinan cabang dan program prioritas yang lainnya antara lain

merubah koperasi konvensional yang ada seperti Koperasi Warga

Setia SMK Muhammadiyah kota Sukabumi, Koperasi SMP

Muhammadiyah Sukabumi dan Koperasi SMA Muhammadiyah

Sukabumi menjadi koperasi syariah, diantara programnya adalah

simpan pinjam syariah.

2. Apakah Muhammadiyah daerah berwenang membuat kebijakan khusus

untuk pengembangan ekonomi syariah?Apa garis kebijakan dari pusat

untuk pengembangan ekonomi syariah?

Jawab :Pada dasarnya Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan PDM

Sukabumi memiliki wewenang untuk membuat kebijakan khusus

Page 106: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ت ت ت ت

dalam pengembangan ekonomi syariah dan tentunya atas

sepengetahuan PDM. Saat ini garis kebijakan pusat

Muhammadiyah adalah mengenai pembentukan koperasi syariah.

3. Bisa dijelaskan mengenai program cetak biru pengembangan ekonomi

untuk peberdayaan ekonomi umat? Apa saja model pemberdayaan

ekonomi untuk kemandirian ekonomi umat?

Jawab : Perserikatan Muhammadiyah yang berkaitan dalam pemberdayaan

ekonomi umat memiliki mejlis pemberdayaan masyarakat yang

juga salah satu unsur pembantu pimpinan yang di bentuk oleh

PDM.Model pemberdayaan ekonomi untuk kemandirian ekonomi

umat yang selama ini sering di sosialisasikan MPM PDM

Sukabumi yang mnyelenggarakan program unggulan MPM PWM

Jawa Barat adalah system pengelolaan tanaman melalui pupuk

Pancor yang komposisinya tersebut dari gula pasir dan pupuk

kandang yang dalam uji cobanya di daerah seperti Tasikmalaya

dan Indramayu yang telah menghasilkan panen yang telah

signifikan umpamanya 1 ha tanah bisa mnghasilka 10 padi gabah

basah

4. Apa yang telah dilakukan Muhammadiyah dalam membantu masyarakat

kecil (dhuafa dan musatdhafin) melalui kegiatan ekonomi alternatif?

Jawab :PDM Sukabumi melalui majelis ekonomi dan kewirausahan

dengan MPM dalam membantu masyarakat duafa belum

memperoleh hasil yang berarti

5. Bagaimana peran ZIS Muhammadiyah dalam pemberdayaan ekonomi

umat?

Jawab :Dalam pngelolaan ZIS juga memiliki majelis tersendiri yaitu

majelis wakaf dan ZIS.Adapun pran ZIS di PDM Sukabumi belum

terealisasi atau belum sesuai dengan harapan.Pengeloaan ZIS

secara profesional baru berjalan di tingkat pusat yakni LAZIS

Page 107: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ث ث ث ث

Muhammadiyah Lembaga Amil Zakat Nasional berdasarkan SK

mentri Agama no 457 Th. 2002, sumber penerimaanya dari pada

anggota dan simpatisan Muhaammadiyah dengan jumlah miliyaran

rupiah dan penyaluranyya di kelola secara professional seperti

untuk bea siswa,bantuan para Da’i,bantuan usaha kecil dan lain-

lain.

6. Apa saja lembaga keuangan yang yang dimiliki oleh Muhammadiyah?

Jawab: Hanya koperasi syariah.

7. Apakah para anggota sering melakukan pelatihan ekonomi syariah?

Jawab: Para anggota Muhammadiyah sering mengikuti Pelatihan ekonomi

Syariah yaitu pelatihan tingkat Nasional, tingkat Wilayah, tingkat

daerah maupun intern.

8. Sampai saat ini apa yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dalam

meningkatkan pengelolaan wakaf baik itu wakaf produktif maupun wakaf

tunai?

Jawab: Banyak yang telah di lakukan oleh perserikatan Muhammadiyah

dalam pingkatan penglolaan Wakaf produktif terdiri dari 62 bidang

tanah produktif seluas 71607 m2 dan 28 bidang tanah khusus untuk

lahan masjid seluas 32314,5 m2 .

Sukabumi, 9 Oktober 2008

Pewawancara Narasumber

Purwanti Naratasati Drs.Dedi Fatius,SH

Page 108: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

خ خ خ خ

Hasil Wawancara Berdasarkan “Pelaksanaan Program”

dengan Ormas Muhammadiyah

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Nama : Drs. Dedi Fatius,SH

Jabatan : Ketua Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan

Hari/Tanggal : Kamis, 9 Oktober 2008

Tempat : Sekrtariat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)

1. Apa yang telah dan akan dilakukan oleh Muhammadiyah dalam membantu

masyarakat kecil (dhuafa dan musatdhafin) melalui kegiatan ekonomi

alternatif?

Jawab : Membantu masyarakat duafa melalui kegiatan ekonomi alternatif

belum terprogram dengan baik baru bersifat perorangan. Adapun

dalam membantu masyarakat duafa melalui program kepedulain sosial

sangan baik, terutama yang di koordinasikan oleh PCM dan PRM

seperti dalam membantu duafa dalam bidang kesehatan, pembinaan

anak yatim piatu yang tidak mampu serta pembangunan rumah duafa

di beberapa cabang.

2. Bagaimana system penghimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana zakat,

infak dan shadaqah (ZIS)?

Jawab :Pada umumnya seluruh anggota Muhammadiyah yang telah

memenuhi syarat untuk berzakat telah menunaikan

kewajibannya.Pengelolaannya yang selama ini telah berjalan di

tampung melalui pelaksanaan di tingkat DKM dan penyalurannya di

sebarluaskan langsung kepada para Mustahiq di sekitar masjid di

bawah koordinasi pimpinan cabang dan pimpinan ranting setempat.

Mengenai pengelolaan zakat fitrah yakni zakat mal, tijarah, dan infaq

Page 109: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ذ ذ ذ ذ

dan shadaqah ditambah hasil-hasil tanah wakaf biasanya disalurkan

untuk asnaf sabilillah dalam bentuk pembangunan masjid dan

madrasah disetiap cabang.

3. Sudah berapakali Muhammadiyah ikut pelatihan ekonomi syariah?Adakah

bantuan modal yang diberikan setelah pelatihan itu?

Jawab : Para pengurus PDM sudah beberapa kali mengikuti pelatihan

ekonomi syariah, diantaranya di tingkat Nasional yang

diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Majlis Ekonomi dan

Kewirausahaan mengenai pola ekonomi syariah, di tingkat Wilayah

yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat

pelatihan tersebut menfokuskan kepada Sosialisasi Ekonomi Syariah

dan Pola Pembiayaan Syariah khususnya mengenai koperasi syariah.

Selain ikut pelatihan PDM mengadakan pelatihan ekonomi secara

intern hanya diikuti oleh pengurusan tingkat daerah se kota dan

kabupaten Sukabumi. Mengenai pelatihan ekonomi syariah untuk saat

ini belum dirasa sangat cukup karena banyak para anggota Ormas

yang belum paham secara keseluruhan mengenai pola ekonomi

syariah. Diharapkan pelatihan-pelatihan itu diadakan kembali untuk

menambah wawasan mengenai ekonomi syariah. Pemberian modal

syariah biasanya diberikan oleh bank yang bekerjasama dalam

pelatihan tersebut, sedangkan pemerintah sampai saat ini belum

memberikan modal usaha hanya membantu dalam pelatihan-pelatihan

saja.

4. Bagaimana peran Lembaga keuangan syariah itu sendiri dalam meningkatkan

perekonomian umat khususnya para anggota Muhammadiyah?

Jawab : Lembaga kuangan yang dimiliki oleh Muhammadiyah adalah

koperasi syariah, karena Muhammadiyah memiliki sekolah-sekolah

dan Perguruan Tinggi maka unit-unit koperasi itu dijalankan oleh

masing-masing sekolah untuk kepentingan siswa-siswa dan staf

Page 110: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ض ض ض ض

pengajar, begitupula dengan koperasi UMMI (Universitas

Muhammadiyah Sukabumi).

5. Bagaimana system perhimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana wakaf

baik itu wakaf produktif maupun wakaf tunai?

Jawab : Wakaf yang ada dikelola oleh Majlis Wakaf Muhammadiyah. Sampai

saat ini wakaf yang dikelola oleh Muhammadiyah hanya wakaf

produktif saja. Tanah-tanah wakaf yang sudah ada dibangun masjid

untuk kepentingan masyarakat.

Sukabumi, 9 Oktober 2008

Pewawancara Narasumber

Purwanti Naratasati Drs.Dedi Fatius,SH

Page 111: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

غ غ غ غ

Hasil Wawancara Berdasarkan “Program” Dengan Ormas Nahdlatul Ulama

Mengenai Kebijakan Dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Nama : Drs.H.Zezen Zaenudin.M.Ag

Jabatan : Ketua Tanfidiyah NU Kota Sukabumi

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Oktober 2008

Tempat : Sekretariat NU

1. Sejak kapan NU merintis program-program khusus untuk pengembangan

ekonomi syariah? Apa kebijakan NU untuk program pengembangan ekonomi

syariah? Apa saja programnya?

Jawab : Dimulai sejak Gubernur Jawa Barat Dani Setiawan pada awal tahun

2007 mencanangkan sosialisasi ekonomi syariah pola pembiayaan

ekonomi syariah dengan program penguatan ekonomi syariah

kemudian dibentuk forum silaturahmi Ormas-Ormas Islam se-Jawa

Barat yaitu NU, Muhammadiyah, PUI, Mathla’ul Anwar, dan Persis

dengan program pembentukan koperasi ekonomi syariah. Sebenarnya

pola pengembangan ekonomi syariah sudah dimulai sebelum tahun

2007 sebelum dibentuk kebijakan pemerintah Jawa Barat mengenai

konsep ekonomi syariah, tapi baru merupakan embrio kebijakan

belum dimasukan kepada sebuah program organisasi. Pada tahun

2007 mulai dibentuk program pengembangan ekonomi syariah.

Page 112: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ظ ظ ظ ظ

2. Apakah NU cabang berwenang membuat kebijakan khusus untuk

pengembangan ekonomi syariah? Apa garis kebijakan dari pusat untuk

pengembangan ekonomi syariah?

Jawab : Ya, NU cabang berwenang membuat kebijakan khusus mengenai

program pengembangan ekonomi syariah. Tingkat cabang itu

berdasarkan rekomendasi pusat hasil Muktamar. Misalnya di pusat

mempunyai program A maka program itu diturunkan kepada NU

tingkat cabang dan tingkat cabang berhak membuat program sendiri

dan pelaksanaan program diserahkan sepenuhnya kepada NU cabang.

Sejak adanya MOU Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan

Hasyim Musyadi ketika itu menjabat sebagai Ketua Umum

Muhammadiayah, NU, dan Persis untuk pembiayaan Koperasi

Syariah untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) maka NU pusat membuat

program mengenai pembentukan koperasi syariah di setiap cabang.

3. Apa yang telah dan akan dilaksanakan oleh NU dalam menciptakan lapangan

pekerjaan baru?

Jawab : Sampai saat ini NU belum menciptakan lapangan pekerjaan yang

dibentuk oleh Nahdlatul Ulama. Sampai saat ini baru dilakukan direct

selling mengenai produk-produk kebersihan rumah tangga seperti

produk pembersih lantai, sampo,dll oleh LPNU (Lembaga

Perekonomian Nahdlatul Ulama) kepada anggota jamaah pengajian

Nahdlatul Ulama pada September 2007. Keuntungan penjualan itu

untuk kegiatan LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama), untuk

membiayai kegiatan dakwah NU.

4. Sampai saat ini apakah sudah ada lembaga keuangan, terutama koperasi

syariah dibawah pengelolaan NU? Mengapa dalam program kerja NU

diprioritaskan untuk mendirikan koperasi syariah?

Jawab :Sudah ada, yaitu Koperasi Syariah Nahdlatul Ulama. NU

memprioritaskan untuk mendirikan Koperasi Syariah. Karena di

Page 113: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ أ أ أ أ

masyarakat memiliki penyakit lebih memilih pinjaman kepada

rentenir dan rentenir itu mengatasnamakan dengan Koperasi. Dengan

latar belakang seperti itu NU mendirikan Koperasi syariah dengan

harapan masyarakat mau beralih kepada Koperasi syariah yang jelas

lebih aman (melindungi masyarakat).

5. Apakah para anggota NU sering mengikuti pelatihan ekonomi syariah?

Jawab : NU sudah mengikuti pelatihan ekonomi syariah sebanyak empat kali.

6. Konsep sosialisasi ekonomi seperti apa yang pernah dan akan dilaksanakan

oleh NU?

Jawab : Sampai saat ini pernah dilakukan Dakwah Mengenai ekonomi syariah

dan menyebarkan brosur kepada para anggota NU mengenai

perbedaan keuntungan berekonomi syariah dibandingkan dengan

ekonomi konvensional.

Sukabumi, 8 Oktober 2008

Pewawancara Narasumber

(Purwanti Naratasati) (Drs.H.Zezen Zaenudin.M.Ag)

Page 114: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب ب ب ب ب

Hasil Wawancara Berdasarkan “Pelaksanaan Program”

Dengan Nahdlatul Ulama Mengenai

Kebijakan Dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Nama : Ustad. Mubarok

Jabatan : Sekretaris

Hari/Tanggal : Rabu. 8 Oktober 2008

Tempat : Sekretariat Nahdlatul Ulama

1. Apakah ada modal usaha yang diberikan pemerintah/swasta untuk membuka

lapangan usaha?

Jawab : Sampai saat ini pemerintahan kota Sukabumi belum memberikan

bantuan modal kerja hanya memberikan pelatihan mengenai usaha

kecil dan menengah untuk mengurangi angka pengangguran.

2. Sudah berapakali NU ikut pelatihan ekonomi syariah?Kapan saja

dilaksanakan? (minta jadwal dan materi pelatihan)

Jawab: Sudah mengikuti empat kali pelatihan ekonomi.Yang diadakan oleh

Kanwil Koperasi Jawa Barat sebanyak tiga kali pada tahun 2007 dan

satu kali oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota

Sukabumi pada Agustus 2008. Materi yang disampaikan mengenai

Program manajemen Koperasi, Program Keuangan, Program

Penguatan Koperasi syariah, dan Sosialisasi Ekonomi Syariah dan

Pembiayaan Permodalan Syariah. Tentu saja pelatihan itu belum dirasa

cukup, harus ada pelatihan-pelatihan lain mengenai ekonomi syariah

supaya labih memahami ekonomi syariah itu sendiri dan diharapkan

kerjasama pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah.

Misalnya dengan bantuan modal syariah sampai saat ini belum ada

Page 115: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ج ج ج ج ج

modal usaha syariah yang diberikan pemerintah hanya pelatihan-

pelatihan saja.

3. Bagaimana peran koperasi syariah itu sendiri dalam meningkatkan

perekonomian umat khususnya para anggota NU?

Jawab : Mengenai koperasi syariah yang dibentuk pada bulan Juni 2008 saya

rasa belum berjalan dengan baik melihat dari dana awal koperasi

belum terlalu besar. Tapi koperasi NU tetap meningkatkan usaha

koperasi syariah.

4. Sosialisasi ekonomi syariah seperti apa yang pernah dan akan dilakukan oleh

NU?

Jawab : Sosialisasi yang pernah dilakukan NU adalah Dakwah yang dilakukan

oleh saya sendiri yang bekerjasama dengan Radio Megaswara dan

Bank Muamalat Indonesia (BMI) mengenai ekonomi syariah. Setelah

adanya ceramah itu sedikitnya masyarakat tahu mengenai ekonomi

syariah dan mulai beralih kepada ekonomi syariah yang dulu sering

pinjam modal kepada rentenir dengan bunga yang amat tinggi.

Sedangkan BMI dengan promosi share melonjak penjualannya setelah

enam bulan dilakukan kerjasama tersebut. Walaupun demikian, perlu

usaha lebih keras lagi untuk mensosialisasikan ekonomi syariah.

Sekarangpun antara Ormas-Ormas Islam masih belum adanya

kerjasama yang baik mengenai ekonomi syariah diharapakan kedepan

Ormas-ormas Islam bekerjasama mensosialisasikan ekonomi syariah

agar ekonomi syariah lebih berkembang dengan pesat.

Sukabumi, 8 Oktober 2008

Pewawancara Narasumber

(Purwanti Naratasati) (Ustad Mubarok)

Page 116: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

د د د د د

Hasil Wawancara Berdasarkan “Program”

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

1. Apa kebijakan Persis untuk program pengembangan ekonomi syariah?

Jawab: Persis mewajibkan segenap anggotanya untuk beraktifitas ekonomi

menurut syariah.

2. Sejak kapan Persis merintis program-program khusus untuk pengembangan

ekonomi syariah? Apa saja programnya?

Jawab: Sejak tahun 1996, programnya adalah mendirikan koperasi-koperasi

Ta’mir Masjid.

3. Apakah Persis Daerah berwenang membuat kebijakan khusus untuk

pngembangan ekonomi syariah?Apa garis kebijakan dari pusat untuk

pengembangan ekonomi syariah?

Jawab: Ya, Pimpinan Daerah berwenang membuat kebijakan khusus di tingkat

daerah. Membentuk koperasi syariah.

4. Bagaimana peran ZIS Persis dalam pemberdayaan ekonomi umat?

Jawab: dana zakat mal, infaq, dan shadaqah yang diberikan oleh para anggota

maupun donatur dialokasikan untuk kegiatan usaha Persis. Slain

dialokasikan untuk kgiatan ekonomi juga dialokasikan untuk kegiatan

social, misalnya sunatan masal, memberikan sumbangan ke orang-orang

dhuafa.

5. Apa saja lembaga keuangan yang yang dimiliki oleh Persis, terutama BMT

dibawah pengelolaan Persis?

Jawab : sampai saat ini koperasi syariah yaitu koperasi syariah Al-Ittihad.

6. Apakah para anggota sering melakukan pelatihan ekonomi syariah?

Page 117: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

� � � � �

Jawab: Pelatihan ekonomi syariah dilakukan antar anggota dalam pengajian-

pengajian. Selain itu sering mengikuti platihan yang diadakan oleh

pemerintah maupun asosiasi BMT atau PINBUK.

7. Sampai saat ini apa yang telah dilakukan oleh Persis dalam meningkatkan

pengelolaan wakaf baik itu wakaf produktif maupun wakaf tunai?

Jawab : mengolah wakaf produktif antara lain sawah, tanah yang dipergunakan

untuk kegiatan Jam’iyyah.

8. Apakah sudah didata mengenai potensi ekonomi dan profesi atau keahlian para

anggota serta simpatisan?

Jawab : masih dalan proses.

9. Sampai saat ini bagaimana peran Persis dalam mengupayakan kerjasama

ekonomi antar anggota dan simpatisan untuk meningkatkan ekonomi bersama?

Jawab : sampai saat ini belum terlaksana.

Page 118: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

و و و و و

Hasil Wawancara Berdasarkan “Pelaksanaan Program”

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

1. Bagaimana system penghimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana zakat,

infak dan shadaqah (ZIS)?Apa saja kendala yang dihadapi Persis dalam

penghimpunan, pengelolaan dan penyaluran dana ZIS?

Jawab: Penyaluran ZIS sudah terorganisir, dalam teknis pengelolaan zakat

diserahkan ke badan otonom yaitu Pusat Zakat Umat (PUZ). Sedangkan

kendalanya adalah kesadaran masyarakat akan zakat masih rendah.

2. Apakah Persis sering mengikuti pelatihan ekonomi syariah? Kapan saja

dilaksanakan?Apakah pelatihan itu dapat menambah wawasan peserta mengenai

ekonomi syariah?

Jawab: Persis mulai aktif mengikuti pelatihan ekonomi syariah sejak tahun

1998. mulai aktif kembali mengikuti pelatihan ekonomi syariah pada

tahun 2005. yang mengadakan pelatihan adalah pemrintah yang

bekerjasama dengan Ormas-ormas Islam. Ya, pelatihan itu menambah

wawasan mengenai ekonomi syariah.

3. Setelah pelatihan adakah bantuan modal yang diberikan pemerintah atau swasta

untuk mendirikan lembaga keuangan syariah?

Jawab: sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah maupun dari donatur.

4. Bagaimana peran Lembaga keuangan syariah itu sendiri dalam meningkatkan

perekonomian umat khususnya para anggota Persis?

Jawab: Koperasi Syariah Al-Ittihad sebagai pusat kegiatan perekonomian, hasil

dari keuntungan itu untuk para anggota. Koperasi syariah Al-Ittihad

sangat membantu perekonomian para anggota.

5. Bagaimana system perhimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana wakaf baik

itu wakaf produktif maupun wakaf tunai?

Page 119: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ز ز ز ز ز

Jawab : pelaksanaan wakaf tergantung dari wakaf yang dipercayakan pewakif

apakah di tingkat Pimpinan Jamaah, Pimpinan Daerah, atau Pimpinan

Cabang. Sesuai dengan AD/ART Persis, wakaf dikelola sesuai dengan

petunjuk teknis pimpinan pusat. Pembagian dan penyaluran ditentukan

oleh pimpinan pusat, yaitu:25% untuk pimpinan cabang, 20%untuk

pimpinan Jamaah, 20% untuk pimpinan daerah, 10%pimpinan wilayah,

25% untuk pimpinan pusat semua itu diperuntukan untuk jihad

jamiyyah,dakwah,dan pendidikan.

6. Bagaimana hasil survey yang dilakukan Persis untuk melihat potensi ekonomi

para anggota dan simpatisan?

Jawab : masih dalam proses, belum ada hasilnya.

7. Apakah sudah ada kerjasama ekonomi yang dilakukan sesama anggota Persis?

Jawab: belum ada kerjasama yang dilakukan antar anggota, kegiatan ekonomi

baru koperasi syariah saja.

Page 120: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ح ح ح ح ح

Hasil Wawancara Berdasarkan “Program dan Pelaksanaan Program”

Mengenai Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi

Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

1. Apa kebijakan PUI untuk program pengembangan ekonomi syariah?Sejak

kapan PUI merintis program-program khusus untuk pengembangan ekonomi

syariah? Apa saja programnya?

Jawab : Kebijakan PUI adalah membuat koperasi syariah pada tahun

2000. Program-program pengembangan ekonomi syariah

antara lain :

Bidang Usaha : Koperasi Syari’ah memberikan modal kepada

masyarakat dan anggota organisasi dengan sistem bagi hasil.

Bidang Pertanian : 1) Pembudidayaan bibit kelapa untuk di

tanam oleh anggota dan masyarakat, yang hasilnya di bagi

dua antara Anggota/masyarakat (pengelola) dan pengurus

PUI. 2) Kerjasama dengan Koperasi Usaha Mandiri Jakarta

dalam penanaman Jarak Pagar (Ricinus Communis Ryn)

sebagai alternatif bahan bakar alam/Bio Diesel

2. Apakah PUI cabang berwenang membuat kebijakan khusus untuk

pengembangan ekonomi syariah ?

Jawab: Ya, Pengurus Daerah berwenang membuat kebijakan khusus untuk

pengembangan ekonomi syariah asalkan tidak bertentangan dengan

hukum syara seperti pinjaman yang menggunakan system bunga.

a. Apa garis kebijakan dari pusat untuk pengembangan ekonomi syariah?

Page 121: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ط ط ط ط ط

Jawab: seluruh pengurus daerah diwajibkan untuk mengembangkan

ekonomi syariah.

3. Apa yang telah dan akan dilakukan PUI dalam optimalisasi kekayaan wakaf?

Jawab: Inventarisasi seluruh asset wakaf PUI khususnya di wilayah kerja

Pimpinan Daerah dan mengoptimalkan penggunaan wakaf serta

berusaha mencari para wakif baru untuk penambangan asset wakaf

yang telah ada.

4. Apa yang telah dan akan dilakukan PUI dalam membangun jiwa

entrepreneurship kader-kader PUI?Adakah pelatihan kewirausahaan?

Jawab : PUI mengharuskan kepada para anggota untuk memiliki jiwa

wirausaha, membangun usaha bersama serta membuka lapangan

kerja.

Pelatihan kewirausahaan telah dilakukan PUI bekerjasama dengan

BAZ kota Sukabumi menyelenggarakan pelatihan menjahit atau

konveksi. Kemudian bagi peserta yang telah mahir akan diberikan

pinjaman modal untuk usahanya.

5. Sampai saat ini apakah sudah ada lembaga keuangan syariah dibawah

pengelolaan PUI?

Jawab : baru BMT

6. Apakah para anggota PUI sering mengikuti pelatihan ekonomi syariah?

Jawab: sering, minimal satu bulan sekali. Disamping pelatihan yang

diselenggarakan PUI. PUI pun ikut mengikuti pelatihan ekonomi

syariah yang diselenggarakan oleh Dinas Perindagkop dan PM kota

Sukabumi atau dinas terkait lainnya.

7. Darimana saja income PUI dan bagaimana system pengelolaan keuangan

PUI?

Jawab: usaha-usaha pengurus PUI , keuntungan wirausaha, bantuan (donatur).

Hasilnya itu kembali untuk kesejahtraan para anggota dan kegiatan

organisasi.

Page 122: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ي ي ي ي ي

8. Sampai saat ini apa yang pernah dan akan dilakukan PUI dalam membangun

jaringan ekonomi sesama kader PUI?

Jawab: usaha home industri makanan kecil dari warga PUI dan disalurkan

kepada koperasi PUI secara insidentil.

Page 123: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ

Tabel 1.1

Rencana Penulis No Judul skripsi

yang sudah ada

Pengaran

g

Universitas/Fa

k/Jur& tahun

Fokus bahasan

Persamaan Perbedaan

1 Peranan Wakaf

dalam

Menunjang

Perekonomian

Umat (Study

kasus di Majlis

Wakaf

Muhammadiyah)

.

Rida Weni Muamalat,

Syariah dan

Hukum, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.2003

Penulis meneliti

mengenai peranan

wakaf bagi

meningkatkan

perekonomian

umat.

• Melihat

perekonomia

n dalam

ormas yaitu

ormas

Muhammadi

yah.

• Skripsi ini hanya melihat peran wakaf

saja dan hanya dalam satu ormas yaitu

Muhammadiyah.

• Yang akan saya teliti mengenai

perekonomian umat di setiap ormas

yaitu PUI, NU, Muhammadiayah,

Mathla'ul Anwar, dan Persis di

Sukabumi.

2 Tinjauan

Terhadap

Peranan

Lembaga

Perekonomian

Nahdlatul Ulama

dalam

meningkatkan

Miftahul

Janah

Muamalat,

Syariah dan

Hukum, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.2000

Penulis

mengangkat

bahasan mengenai

peranan lembaga

perekonomian NU

dalam

meningkatkan

perekonomian

• Melihat

peranan

salah satu

ormas yaitu

NU dalam

perekonomia

n umat.

• Dalam skripsi ini penulis hanya

meneliti mengenai peran lembaga

ekonomi salah satu ormas saja yaitu

NU.

• Namun skripsi yang akan dibahas

mengenai kebijakan-kebijakan dan

strategi yang dilakukan masing-masing

ormas yaitu NU, Muhammadiyah,

Page 124: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب

ekonomi umat. umat. Mathla'ul Anwar, Persis dan PUI.

3 Peran

Muhammadiyah

dalam

Pemberdayaan

Ekonomi

Masyarakat

Rahmat

Dahlan

Muamalat,

Syariah dan

Hukum, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.2002

Dalam skripsi ini

penulis

mengangkat

bahasan mengenai

peran Ormas Islam

Muhammadiyah

dalam

pemberdayaan

ekonomi

masyarakat.

• Membahas

mengenai

peran Ormas

Islam

Muhammadi

yah dalam

perekonomia

n umat.

• Skripsi ini penulis menulis mengenai

pemberdayaan ekonomi masyarakat

disalah satu Ormas Islam yaitu

Muhammadiyah

• Sedangkan yang akan peneliti bahas

mengenai pengembangan ekonomi

syariah di setiap Ormas Islam, tidak

hanya Muhammadiyah melainkan

semua Ormas yairu NU, PUI,

Mathla’ul,Anwar,dan Persis.

Page 125: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

أ

Gambar 1.3

VISI

MISI

STRATEGI

PERSFEKTIF

NU :Tatanan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaran Islam. Muhammadiyah :Gerakan Tajdid Amar Ma'ruf Nahi Munkar

PUI :Memperjuangkan terwujudnya ldaz al-Islam wa al-Muslimin serta kejayaan umat, bangsa, dan Negara

PERSIS :Terlaksananya syariat Islam berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah secara kaffah dalam segala aspek

kehidupan

NU :1. Mengupayakan system perundang-undangan dan mempengaruhi kebijakan yang menjamin terwujudnya tatanan

kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis

2. Melakukan pemberdayaan kepada masyarakat

Muhammadiyah : Mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

PUI : Mengaktualisasikan dan mengimplementasikan system dan tata nilai Islam dalam tatanan kehidupan pribadi keluarga, umat,

Bangsa, dan Negara

PERSIS : Terlaksanaya syariat Islam berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah secara kaffah dalam segala aspek kehidupan

STRATEGI PERTUMBUHAN

Perspektif

keuangan

Perspektif nasabah Perspektif internal

bisnis proses

Perspektif pertumbuhan dan pembelajran

Page 126: Kebijakan dan Strategi Ormas-Ormas Islam Kota Sukabumi Dalam Pengembangan Ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19462... · 2016-04-28 · ekonomi syariah

ب

TUJUAN

STRATEGIS

BALANCE SCORECARD KOPERASI SYARIAH ORMAS-ORMAS ISLAM KOTA SUKABUMI

Hubungan antar visi, misi, dan strategi dengan perspektif yang dipilih sebagai tujuan strateginya

Meningkatkan

pendapatan melalui

penyaluran

pembiayaan secara

selectif dan prudent

Meningkatkan

mutu

pelayanan

Mengembangk

an teknologi

informasi dan

kerja sama

Mengemban

gkan produk

andalan

Meningkatkan

kantor layanan

baru

Peningkatan

profesionalis

me SDM

Meningkatan

pengawasan dan

budaya patuh

pada peraturan