KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA...

66
KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) AFIRMASI TAHUN 2018 Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Bappenas Jakarta, 9 Juni 2017 1

Transcript of KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA...

Page 1: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIANDANA ALOKASI KHUSUS (DAK) AFIRMASI

TAHUN 2018

Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan BappenasJakarta, 9 Juni 2017

1

Page 2: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

PENDAHULUAN

Page 3: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)

Agenda pembangunan (Nawa Cita) yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 menegaskan tentang pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong percepatan pembangunan desa dan daerah: Nawa Cita 3: Membangun Indonesia DARI PINGGIRAN dengan MEMPERKUAT

DAERAH-DAERAH DAN DESA dalam kerangka Negara Kesatuan Nawa Cita 6: Meningkatkan PRODUKTIVITAS RAKYAT dan DAYA SAING di pasar

internasional; Nawa Cita 7:Mewujudkan KEMANDIRIAN EKONOMI dengan menggerakan

SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK Daya saing nasional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ditentukan oleh

daya saing daerah Daya saing daerah ditentukan oleh DESA dan KAWASAN PERDESAAN yang MAJU, PRODUKTIF, BERNILAI TAMBAH dan BERDAYA SAING TINGGI;

Percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan hanya dapat dilakukan dengan memperkuat kerjasama, kemitraan dan sinergi yang kuat antara Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, Pergurun tinggi dan Swasta yang solid dan berkelanjutan.

Page 4: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Agenda pembangunan (Nawa Cita) yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019menegaskan pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata danterukur untuk mendorong percepatan pembangunan desa, daerah tertinggal,transmigrasi dan perbatasan.

Tahun 2018 diharapkan menjadi PENEGASAN KOMITMEN untuk mendorongpercepatan pembangunan sesuai Nawa Cita yang termuat dalam RPJMN 2015-2019.

RKP 2018 memuat kebijakan, program dan kegiatan untuk memacuPERTUMBUHAN EKONOMI dan sekaligus PEMERATAAN PEMBANGUNAN.

Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi merupakan INSTRUMEN FISKALTahun 2018 untuk mewujudkan komitmen membangun secara nyata,penuh dan terukur khususnya percepatan pembangunan desa,kawasan perdesaan, daerah tertinggal, transmigrasi dan perbatasan.

PENEGASAN KOMITMEN

Page 5: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

FAKTA DAN REALITA

Page 6: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

6

DISTRIBUSI PDRB NASIONAL 1978-2015 (PERSEN)

• Selama hampir 30 tahun (1978-2008) tidak terdapat perubahan yang berarti dalam distribusi atau kontribusi pembentukan PDB Nasional.

• Dengan menggunakan tahun dasar terbaru 2010, kontribusi setiap wilayah terhadap pembentukan PDB nasional juga tidak mengalami perubahan.

• Pembangunan terpusat di KBI Rata-rata kontribusi Jawa dan Sumatera terhadap PDB Nasional Tahun 2010-2015 sebesar 80,58%

PULAU 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008

Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9

Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9

Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4

Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3

Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5

Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0

Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

2010 2011 2012 2013 2014 2015

22.39 22.87 23.10 23.05 23.01 22.21

57.28 56.70 56.69 57.06 57.39 58.29

9.41 9.92 9.66 9.25 8.76 8.15

5.19 5.24 5.41 5.50 5.65 5.92

3.03 2.83 2.79 2.80 2.87 3.06

2.70 2.44 2.35 2.34 2.32 2.37

100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Page 7: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

WILAYAH

DANA DEKON + TP DANA PERIMBANGAN INVESTASI PMA

RATA-RATA2011-2013(Rp. Juta)

SHARE(%)

RATA-RATA2010-2012(Rp. Juta)

SHARE(%)

RATA-RATA2010-2012

(US $ JUta)

SHARE(%)

SUMATERA 7.869.826 25,95 12.865.945 26,23 2.184 10,88

JAWA-BALI 10.412.086 34,33 18.044.459 36,79 12.909 64,27

KALIMANTAN 2.883.790 9,51 7.067.929 14,41 2.380 11,85

SULAWESI 4.878.335 16,08 4.646.829 9,47 1.027 5,11

NUSA TENGGARA 1.040.742 3,43 1.548.557 3,16 163 0,81

MALUKU 1.946.975 6,42 1.810.549 3,69 446 2,22

PAPUA 1.297.238 4,28 3.061.988 6,24 975 4,86

TOTAL 30.328.990 100,00 49.046.255 100,00 20.085 100,00

POLA ALOKASI SUMBERDAYA ANTARWILAYAH 2010 - 2012

Sumber: Diolah dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan BKPM

WILAYAH

INVESTASI PMDN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DAN BPR

KKREDIT MIKRO KECIL MENENGAH

RATA-RATA2010-2012(Rp. MIliar)

SHARE(%)

RATA-RATA2010-2012(Rp. MIliar)

SHARE(%)

RATA-RATA2007-2009(Rp. MIliar)

SHARE(%)

SUMATERA 11.604,93 15,22 349.642 15,55 117.393 18,79

JAWA-BALI 42.914,74 56,27 1.600.950 71,20 408.768 65,43

KALIMANTAN 14.927,60 19,57 142.033 6,32 33.704 5,40

SULAWESI 5.488,70 7,20 106.620 4,74 43.281 6,93

NUSA TENGGARA 112,49 0,15 8.983 0,40 11.971 1,92

MALUKU 636,34 0,83 24.280 1,08 3.523 0,56

PAPUA 584,94 0,77 15.940 0,71 6.068 0,97

TOTAL 76.269,74 100,00 2.248.447 100,00 624.708 100,00

Distriusi Dana Perimbangan (%):1. Jawa-Bali dan Sumatera: 63,022. Kalimantan: 14,413. Sulawesi: 9,474. Maluku dan Nusa Tenggara: 6,855. Papua: 6,24

Distribusi Kredit Perbankan (%):1. Jawa-Bali dan Sumatera: 86,752. Kalimantan: 6,323. Sulawesi: 4,744. Maluku dan Nusa Tenggara: 1,485. Papua: 0,71

Distriusi Dana Dekon+TP (%):1. Jawa-Bali dan Sumatera: 60,292. Kalimantan: 9,513. Sulawesi: 15,084. Maluku dan Nusa Tenggara: 9,855. Papua: 4,28

Distriusi Investasi PMDN (%):1. Jawa-Bali dan Sumatera: 71,482. Kalimantan: 19,573. Sulawesi: 7,204. Maluku dan Nusa Tenggara: 0,985. Papua: 0,77

7

Page 8: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Investasi baik dalam negeri maupun asing masih TERPUSAT di JAWA-BALI dengan share yang sangat besar dan menunjukkan ketimpangan yang sangat besar dengan wilayah Maluku dan Papua

8

WILAYAH

Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Desa

2012 2017 2015 2016

(Rp. Juta) (%) (Rp. Juta) (%) (Rp. Miliar) % (Rp. Miliar) %

SUMATERA 6.851.757 26,0 13.900.538 28,0 6.257 30,0 17.997 30,0JAWA-BALI 7.742.110 30,0 10.090.094 20,0 6.699 32,0 19.187 32,0KALIMANTAN 2.255.279 9,0 5.583.367 11,0 1.812 9,0 5.258 9,0SULAWESI 3.815.923 15,0 8.590.687 17,0 2.376 11,0 6.873 11,0NUSA TENGGARA 1.891.945 7,0 4.731.792 9,0 1.115 5,0 3.225 5,0MALUKU 951.193 4,0 2.522.538 5,0 625 3,0 1.794 3,0PAPUA 2.607.741 10,0 4.491.047 9,0 1.883 9,0 5.665 9,0TOTAL 26.115.948 100,00 49.910.063 100,00 20.766 100,00 60.000 100,00

WILAYAH

Investasi PMA Investasi PMDN Kredit Perbankan

2010 2015 2010 2015 2010 2015

(US$ Juta) % (US$ Juta) % (US$ Juta) % (US$ Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) %

SUMATERA 747 5,0 3.733 13,0 4.224 7,0 37.752 21,0 2.909.267 15,0 6.956.623 15,0JAWA-BALI 11.777 73,0 15.929 54,0 35.454 58,0 105.009 59,0 13.878.402 72,0 33.076.014 71,0KALIMANTAN 224 1,0 769 3,0 1.806 3,0 1.644 1,0 1.107.361 6,0 2.865.978 6,0SULAWESI 2.011 12,0 5.843 20,0 14.576 24,0 20.007 11,0 858.798 4,0 2.241.382 5,0NUSA TENGGARA 859 5,0 1.560 5,0 4.338 7,0 13.668 8,0 201.939 1,0 565.480 1,0MALUKU 249 2,0 286 1,0 - 0,0 48 0,03 68.124 0,4 184.122 0,4PAPUA 347 2,0 1.156 4,0 229 0,4 1.339 1,0 119.017 1,0 386.138 1,0TOTAL 16.215 100,00 29.276 100,00 60.626 100,00 179,466 100,00 19.142.909 100,00 46.275.737 100,0

ALOKASI SUMBERDAYA ANTARWILAYAH TAHUN 2016

Alokasi dana transfer daerah (DAK dan Dana Desa) TIDAK

MEMIHAK (AFIRMATIF) terhadap wilayah timur

Indonesia. Alokasi KBI jauh lebih besar dibanding KTI terutama Nusa Tenggara,

Maluku, dan Papua

Page 9: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

9

Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi 2008-2012 (%)

Rat

a-ra

ta R

asio

Bel

anja

Lan

gsun

g te

rhad

ap B

elan

ja D

aera

h 20

08-2

012

(%)

151050-5

80

70

60

50

40

30

20

Hubungan Rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

POLA HUBUNGAN RASIO BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA DAERAH DENGAN RATA-RATA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA

2008-2012

• Sekitar 14% kabupaten/kota termasuk kwadran 1: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah tinggi dan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata.

• Sekitar 43% kabupaten/kota termasuk kwadran 3: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah rendah dan rata-rata pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata.

Page 10: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

10

POLA HUBUNGAN RASIO BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA DAERAH DENGAN RATA-RATA PENURUAN PERSENTASE KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA 2008-2012

• Sekitar 12% kabupaten/kota termasuk kwadran 1: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah tinggi dan penurunan persentase kemiskinan di bawah rata-rata

• Sekitar 47% kabupaten/kota termasuk kwadran 3: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah rendah dan rata-rata penurunan persentase kemiskinan di bawah rata-rata

Page 11: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

11

Rata-rata Pengurangan Tingkat Pengangguran Terbuka 2008-2012

Rat

a-ra

ta R

asio

Bel

anja

Lan

gsun

g th

d Be

lanj

a Dae

rah

2008

-201

2

43210-1-2-3

80

70

60

50

40

30

20

Hubungan Rasio Belanja Langsung dan Belanja Daerah dengan Rata-rata Pengurangan Tingkat Pengangguran

POLA HUBUNGAN RASIO BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA DAERAH DENGAN RATA-RATA PENGURANGAN TINGKAT PENGANGGURAN KABUPATEN/KOTA 2008-2012

• Sekitar 14% kabupaten/kota termasuk kwadran 1: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah tinggi dan pengurangan tingkat pengangguran i di bawah rata-rata

• Sekitar 42% kabupaten/kota termasuk kwadran 3: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah rendah dan pengurangan tingkat pengangguran di bawah rata-rata.

Page 12: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

12

POLA HUBUNGAN RASIO BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA DAERAH DENGAN RATA-RATA KENAIKAN NILAI IPM KABUPATEN/KOTA

2008-2012

• Sekitar 13% kabupaten/kota termasuk kwadran 1: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah tinggi dan kenaikan nilai IPM di bawah rata-rata

• Sekitar 45% kabupaten/kota termasuk kwadran 3: Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah rendah dan rata-rata kenaikan nilai IPM di bawah rata-rata

Page 13: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH PAPUA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggalke berkembang 6.139 280

jumlah desa berkembangke mandiri 601 33

Penyebab ketertinggalan di

Papua: SDM Prasarana dan

Sarana Dasar Aksesibilitas Ekonomi

o Masih adanya kampung dan distrik yang terisolasikhususnya di PEGUNUNGAN TENGAH disebabkanoleh terbatasnya akses transportasi darat dan tingginyabiaya transportasi udara sehingga menyebabkanDISPARITAS HARGA sangat tinggi.

o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK danTELEKOMUNIKASI.

o Terbatasnya pola budidaya masyarakat yang masihbersifat SUBSISTEN

o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,terbatasnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILANTEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGAPENYULUH dan PENDAMPING, rendahnya hilirisasiPENGOLAHAN produk unggulan, terbatasnya aksesPASAR

o Konflik LAHAN dan TANAH ULAYAT

o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI pendidikan, terutama di wilayah pegunungan tengah

o tingginya angka KEMATIAN IBU melahirkan dan ANAK; angka PENYAKIT MENULAR (malaria, HIV/AIDS, kolera); dan GIZI BURUK, dan lainnya

o Terbatasnya dan tidak meratanya DISTRIBUSI TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN

o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

Isu Strategis1. Dana Desa: Belum optimalnya manfaat dana desa karena belum

memadainya alokasi dana desa dan rendahnya kualitas belanja.2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang

memperhatikan kondisi sosial budaya dan adat masyarakat kampung. 3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik

dan informasi; dan terbatasnya akses transportasi dari kampung-kampung dan distrik ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa.

Page 14: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggalke berkembang

1.358351

jumlah desa berkembang ke mandiri

87843

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH MALUKUo Masih adanya desa-desa yang terisolasi khususnya di

PULAU-PULAU KECIL yang disebabkan olehterbatasnya transportasi laut dan tingginyakerentanan pada perubahan cuaca laut sehinggamengakibatkan tingginya HARGA PANGAN danBEBAN BIAYA HIDUP (DISPARITAS HARGA).

o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK danTELEKOMUNIKASI

o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,terbatasnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILANTEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGAPENYULUH dan PENDAMPING, rendahnya hilirisasiPENGOLAHAN produk unggulan, terbatasnya aksesPASAR

o Rentan terhadap KONFLIK sosial

o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI pendidikan, terutama di PULAU-PULAU KECIL

o tingginya angka KEMATIAN IBU melahirkan dan ANAK; dan GIZI BURUK, dan lainnya

o Terbatasnya dan tidak meratanya DISTRIBUSI TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN

o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

Penyebab ketertinggalan di

Maluku: SDM Prasarana dan

Sarana Dasar Aksesibilitas Ekonomi

Isu Strategis1. Dana Desa: Belum optimalnya manfaat dana desa karena belum

memadainya alokasi dana desa dan rendahnya kualitas belanja.2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang

memperhatikan kondisi sosial budaya dan adat masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik dan informasi; dan terbatasnya akses transportasi dari desa-desa ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa.

Page 15: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggalke berkembang 1.582

460

jumlah desa berkembang ke mandiri 2.319

74

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH NUSA TENGGARA

Penyebab ketertinggalan di

Maluku: SDM Prasarana dan

Sarana Dasar Aksesibilitas Ekonomi

o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI pendidikan, terutama di PULAU-PULAU KECIL

o tingginya angka KEMATIAN IBU melahirkan dan ANAK; dan GIZI BURUK, dan lainnya

o Terbatasnya dan tidak meratanya DISTRIBUSI TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN

o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

o Masih adanya desa-desa yang terisolasi khususnya diPULAU-PULAU KECIL yang disebabkan olehterbatasnya transportasi laut dan tingginyakerentanan pada perubahan kondisi cuaca lautsehingga mengakibatkan tingginya HARGA PANGANdan BEBAN BIAYA HIDUP (DISPARITASHARGA).

o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK danTELEKOMUNIKASI

o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,terbatasnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILANTEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGAPENYULUH dan PENDAMPING, rendahnya hilirisasiPENGOLAHAN produk unggulan, terbatasnya aksesPASAR

Isu Strategis1. Dana Desa: Belum optimalnya manfaat dana desa karena belum

memadainya alokasi dana desa dan rendahnya kualitas belanja.2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang

memperhatikan kondisi sosial budaya dan adat masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik dan informasi; dan terbatasnya akses transportasi dari desa-desa ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa.

Page 16: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggalke berkembang 2.063 723

jumlah desa berkembang kemandiri

6.506 173

o Sering terjadinya BENCANA ALAM seperti tanah longsor dan banjir yang menyebabkan terhambatnya aksesibilitas masyarakat

Penyebab ketertinggalan di

Sulawesi: SDM Prasarana dan

Sarana Dasar Aksesibilitas Ekonomi

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH SULAWESI

o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,terbatasnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILANTEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGAPENYULUH dan PENDAMPING, rendahnya hilirisasiPENGOLAHAN produk unggulan, dan terbatasnya aksesPASAR

o Rentan terhadap KONFLIK sosial

o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI pendidikan, terutama di PULAU-PULAU KECIL

o Terbatasnya dan kurang meratanya DISTRIBUSI TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN

o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

o Masih adanya desa-desa yang terisolasi khususnya diPULAU-PULAU KECIL terluar yang disebabkan olehterbatasnya transportasi laut dan tingginya kerentananpada perubahan kondisi cuaca laut sehinggamengakibatkan tingginya HARGA PANGAN danBEBAN BIAYA HIDUP (DISPARITAS HARGA).

o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK danTELEKOMUNIKASI

Isu Strategis1. Dana Desa: Belum optimalnya manfaat dana desa karena belum

memadainya alokasi dana desa dan rendahnya kualitas belanja.2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang

memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik dan informasi; dan terbatasnya akses transportasi dari desa-desa ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa.

Page 17: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggalke berkembang 2.452 707

jumlah desa berkembang kemandiri

3.960 146

Penyebab ketertinggalan di Kalimantan: SDM Prasarana dan

Sarana Dasar Aksesibilitas Ekonomi

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH KALIMANTAN

o Sering terjadinya BENCANA ALAM kebakaran hutan yang menyebabkan terhambatnya aksesibilitas dan rendahnya kualitas kesehatan masyarakat

o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,terbatasnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILANTEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGA PENYULUHdan PENDAMPING, rendahnya hilirisasi PENGOLAHANproduk unggulan, dan terbatasnya akses PASAR

o Rentan terhadap KONFLIK sosial

o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI pendidikan, terutama di KAWASAN PERBATASAN

o Terbatasnya dan kurang meratanya DISTRIBUSI TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN

o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

Isu Strategis1. Dana Desa: Belum optimalnya manfaat dana desa karena belum

memadainya alokasi dana desa dan rendahnya kualitas belanja.2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang

memperhatikan kondisi sosial budaya dan adat masyarakat desa perbatasan. 3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik dan

informasi; dan terbatasnya akses transportasi dari desa dan kecamatan ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa.

o Masih adanya desa-desa yang terisolasi khususnya diKAWASAN PERBATASAN yang disebabkan olehterbatasnya transportasi darat dan udara, dan tingginyabiaya transportasi udara sehingga mengakibatkantingginya HARGA PANGAN dan BEBAN BIAYAHIDUP (DISPARITAS HARGA).

o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK danTELEKOMUNIKASI

Page 18: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggal keberkembang

5.982 2.119

jumlah desa berkembang kemandiri

16.476 416

Penyebab ketertinggalan di

Sumatera: Prasarana

dan Sarana Dasar

Aksesibilitas Ekonomi

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH SUMATERA

o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya PENGETAHUAN danKETERAMPILAN TEKNOLOGI, kurangnya TENAGAPENYULUH dan PENDAMPING, rendahnyaPENGOLAHAN produk, dan terbatasnya akses PASAR.

o Kurangnya MANFAAT Perkebunan dan Pertambanganbagi masyarakat desa.

o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI pendidikan, terutama di PULAU-PULAU KECIL dan PEGUNUNGAN

o Terbatasnya dan kurang meratanya DISTRIBUUSI TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN

o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

Isu Strategis1. Dana Desa: Belum optimalnya manfaat dana desa karena rendahnya

kualitas belanja.2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang

memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat desa/nagari. 3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik

dan informasi; dan terbatasnya akses transportasi dari desa-desa dan kecamatan ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa.

o Masih adanya desa-desa yang terisolasi khususnya diPULAU-PULAU KECIL dan PEGUNUNGAN yangdisebabkan oleh terbatasnya transportasi laut dandarat sehingga mengakibatkan tingginya HARGAPANGAN dan BEBAN BIAYA HIDUP(DISPARITAS HARGA).

o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK danTELEKOMUNIKASI

o Sering terjadinya BENCANA ALAM gempa bumi, tanah longsor, banjir dan kebakaran hutan yang menyebabkan terhambatnya aksesibilitas dan rendahnya kualitas kesehatan masyarakat

Page 19: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Indikator Baseline Target 2019

jumlah desa tertinggalke berkembang

591 360

jumlah desa berkembang kemandiri

20.282 1.115

Penyebab Ketertinggalan di

Jawa-Bali: Akses pasar

FAKTA PEMBANGUNAN DESA DI WILAYAH JAWA-BALI

o Belum optimalnya PRODUKTIVITAS, NILAITAMBAH dan PENDAPATAN karena terbatasnyahilirisasi PENGOLAHAN produk unggulan, danterbatasnya akses PASAR

Isu Strategis1. Dana Desa: Tingkat penyerapan dan kualitas belanja baik.2. Pendampingan: Pendampingan sudah berjalan dengan baik karena

keterlibatan lembaga penggerak dan pengembangan masyarkat desa dari LSM dan perguruan tinggi.

3. Prasarana: Belum optimalnya transportasi dari desa ke pusat kegiatan ekonomi.

4. Ekonomi: lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa sudah berkembang.

o Sering terjadinya BENCANA ALAM seperti tanah longsor dan banjir yang menyebabkan terhambatnya aksesibilitas masyarakat

Page 20: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

KENDALA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

10

1. Masih dominannya teknis penganggaran (budget driven) daripada pencapaian tujuan pembangunan (policy driven)Reorientasi politik dan manajemen perencanaan dan penganggaran untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional;

2. Belum solidnya mekanisme dan proses penentuan prioritas nasional, program dan kegiatan prioritas Kerangka logika perumusan masalah, isu, prioritas, tujuaN, sasaran, indikator dan pagu anggaran;

3. Masih kakunya administrasi perencanaan pembangunan pada belanja pemerintahPerencanaan pembangunan sebagai investasi masa depan dengan sumber pembiayaan yang terpadu;

Page 21: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

KENDALA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

10

4. Masih dominannya kepentingan sektoral yang fragemented dibanding regional atau wilayahSistem data dan informasi, dan manajemen pengetahuan tentang wilayah;

5. Adanya penyeragaman masalah, kebijakan, program dan kegiatan nasional untuk semua daerah (one policy fits for all regions) Basis kewilayahan harus yang utama Optimalisasi kebijakan, program dan kegiatan membangun keunggulan daerah dan wilayah;

6. Belum adanya benchmarking sesuai dengan standar internasional Standardisasi Sistem, Proses dan Pengendalian Produksi, Pengolahan, Pemasaran, Jasa dan Pelayanan Purna Jual;

Page 22: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

PERTANYAAN KRITIS1. Bagaimanan mewujudkan pembangunan Indonesia DARI PINGGIRAN

dengan MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA dalam kerangkaNegara Kesatuan? Pemihakan kepada DAERAH TERLUAR, TERTINGGAL

DAN TERDEPAN.

2. Bagaimana mewujudkan PEMIHAKAN (AFIRMASI) dalam perencanaandan penganggaran? Distribusi sumber daya secara lebih adil

3. Bagaimana REVITALISASI PERAN PEMERINTAH dalam mengubah POLADISTRIBUSI SUMBER DAYA ANTARDAERAH: Dana Dekon/TP, DanaTransfer Daerah, Dana Otsus, Dana Desa, Kerjasama Pemerintah danSwasta, Investasi Swasta dan Perbankan?

4. Bagaimana KRITERIA dan CARA MENENTUKAN PRIORITASPembangunan antarwilayah dan antarPN?

5. Apakah PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN memperhitungkan RENCANAINVESTASI atau BISNIS PLAN dengan baik dan cermat?

10

Page 23: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

MANAJEMEN DAK AFIRMASI 2018

Page 24: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

POLITIK PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

10

1. Mengutamakan pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah (policy driven) dengan mengoptimalkan anggaran (budget) yang tersedia, dan potensi pembiayaan pembangunan lainnya;

2. Menyempurnakan mekanisme dan proses penentuan prioritas nasional, program, kegiatan prioritas dan pagu anggaran dengan memperhatikan kebijakan afirmasi dan asimetris sesuai permasalahan dan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan prasarana setiap daerah yang berbeda (papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Jawa-Bali dan Sumatera);

3. DAK merupakan bagian investasi masa depan bangsa dengan memperhatikan keterpaduan sumber pembiayaan pembangunan.

Page 25: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

OPTIMALISASI ALOKASI SUMBER DAYA ANTARWILAYAH

25

Pembangunan Wilayah

SUMATERA

Pembangunan Wilayah JAWA-

BALI Pembangunan Wilayah

NUSA TENGGARA

Pembangunan WilayahMALUKU

Pembangunan WilayahPAPUA

Pemerintah Pusat

Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda

(+)

Dana Dekonsentrasi/TP + Dana Transfer Daerah + Dana Otsus + Dana Desa + Pinjaman/Hibah + Swasta + Perbankan

(-)

(+) (+) (+) (+)

(-)

(-)

(-)(-)

Dampak alokasi sumberdaya

terhadap perkonomian daerah(+)

(+)

(+)(+)

(+)

Pengeluaran Pemerintah Daerah = Penguatan Perekonomian daerah

Seluruh alokasi sumber daya didorong untuk meningkatkan produktivitas, nilai

tambah, dan daya saing daerah

Pembangunan Wilayah

KALIMANTAN Pembangunan Wilayah

SULAWESI

PemdaPemda

(+)(+)

Alokasi sumber daya K/L, swasta dan perbankan harus memperhatikan prioritas wilayah

Page 26: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

INSTRUMEN ANGGARAN/INVESTASI

INSTRUMEN ANGGARAN PERENCANAAN DAN ALOKASI PELAKU UTAMA

A. INVESTASI PEMERINTAH

1. Dana Dekon dan TP Negosiasi Kemenkeu, K/L, DPR

2. Utang Luar Negeri Negosiasi Kemenkeu, K/L, Bappenas, DPR

3. Grant/Hibah Luar Negeri Negosiasi Kemenkeu, K/L, Bappenas, DPR

4. B U M N Negosiasi Kemenkeu, K/L, DPR

B. INVESTASI PEMDA

1. Dana Alokasi Umum Formula Kemenkeu, DPR, Pemda, Kemendagri

2. Dana Alokasi Khusus Formula dan “Negosiasi” Kemenkeu, DPR (Banggar), Pemda, K/L, Kemendagri, Bappenas

3. Dana Bagi Hasil Formula dan “Negosiasi” Kemenkeu, DPR, K/L, Pemda

4. Dana Otsus Formula dan Negosiasi Kemenkeu, DPR, Pemda

5. Dana Desa Formula Kemenkeu, DPR, Kemendes

6. B U M D Negosiasi Sekda, SKPD, DPRD

C. INVESTASI SWASTA

1. Investasi PMDN Bisnis Plan dan “Insentif” Perusahaan Swasta

2. Investasi PMA Bisnis Plan dan “Insentif” Perusahaan Swasta

D. PERBANKAN

1. Perbankan Daerah Bisnis Plan dan “Insentif” BPD dan Bank Umum

2. Perbankan Nasional Bisnis Plan dan “Insentif” Bank BUMN dan Bank Umum

Page 27: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Kementerian/Lembaga

Pusat K/L

Prov. Aceh

Prov. Sumut

Prov.Riau

Prov. Prov. Prov. Prov. Papua

Subtotal

Kesehatan AP% A1% A2% A3% A4% A5% A6% A7% TA%

Pendidikan BP% B1% B2% B3% B4% B5% B6% B7% TB%

Pertanian CP% C1% C2% C3% C4% C5% C6% C7% TC%

Perindustrian dan Perdagangan

DP% D1% D2% D3% D4% D5% D6% D7% TD%

PU EP% E1% E2% E3% E4% E5% E6% E7% TE%

… ZP% Z1% Z2% Z3% Z4% Z5% Z6% Z7% TZ%

Subtotal TPP% TW1% TW2% TW3% TW4% TW5% TW6% TW7% TT%

POLA ALOKASI ANGGARAN MENURUT SEKTOR DAN WILAYAH

27Format RKP dan RAPBN selain pagu menurut K/L juga pagu menurut Provinsi

Pola Alokasi pagu yang diharapkanSaat

Ini

Page 28: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Kementerian/Lembaga

PusatK/L

Wil. 1 Wil. 2 Wil. 3 Wil. 4 Wil. 5 Wil. 6 Wil. 7 Subtotal

Kesehatan AP% A1% A2% A3% A4% A5% A6% A7% TA%

Pendidikan BP% B1% B2% B3% B4% B5% B6% B7% TB%

Pertanian CP% C1% C2% C3% C4% C5% C6% C7% TC%

Perindustrian dan Perdagangan

DP% D1% D2% D3% D4% D5% D6% D7% TD%

PU EP% E1% E2% E3% E4% E5% E6% E7% TE%

… ZP% Z1% Z2% Z3% Z4% Z5% Z6% Z7% TZ%

Subtotal TPP% TW1% TW2% TW3% TW4% TW5% TW6% TW7% TT%

POLA ALOKASI ANGGARAN MENURUT SEKTOR DAN WILAYAH

28

Wilayah 1: SumateraWilayah 1: Papua

Wilayah 2: Maluku

WWayah 3: Nusa Tenggara

Wilayah 4: Sulawesi

Wilayah 5: Kaimantan

WWayah 2: Jawa-Bali

Format RKP dan RAPBN selain pagu menurut K/L juga pagu menurut wilayah

Pola Alokasi pagu yang diharapkanSaat

Ini

Page 29: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

29

PenetapanBidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan

format/template UsulanDAK

PemberitahuanBidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan

format/template UsulanDAK kepada daerah

Penyusunan danPenyampaian

Usulan DAK olehdaerah

Verifikasi danPenilaian Usulan

DAK oleh K/L, Bappenas, dan

Kemenkeu

Sinkronisasi & harmonisasiperencanaan DAK antar

kab./Kota dan antarakab./Kota dengan provinsi

berdasarkan RKPD danRPJMD serta RKP dan

RPJMN, denganmemperhatikan masukan

dari DPD dan DPR

Penentuan pagu per Bidang/

subbidang/subjenisberdasarkan

kebutuhan daerah danketersediaan pagu DAK

dalam RAPBN

Penghitungan alokasisementara DAK per Bidang/Subbidang/ Subjenis per Daerah

PertimbanganDPD atas arahkebijakan DAK

Pembahasan RUU APBN (Panja Transfer Ke Daerah dan Dana

Desa)

PenetapanAlokasi DAK per

Daerah

29

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK

Agustus

April April -Mei Juni-Juli

Akhir Juli

Agustus-September

Maret

September

Oktober Oktober

POSISI SAAT INI

Page 30: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Forum Konfirmasi

Pusat-Daerah(Juli-Agustus)

Bappeda Provinsi/Kab/Kota

Bappenas

K/L Teknis (Penanggungjawab DAK dan K/L teknis lain yang terkait)

Kemenkeu

Agenda Pembahasan :• Konfirmasi kesiapan

daerah• Konfirmasi kesesuaian

data teknis & Data Pendukung

• Kesepakatan menu dan lokus prioritas

• Masukan DPD dan DPR RI

Hasil Kesepakatan

menjadi dasar pengalokasian

DAK

Catatan:• Daerah tidak

usul, tidak mendapatkan alokasi

• Daerah yang tidak sepakat, tidak mendapatkan alokasi

Desk Pembahasan, baik DAK Reguler, Afirmasi dan

Penugasan

KONSEP FORUM KONFIRMASI PUSAT – DAERAH DANA ALOKASI KHUSUS 2018

Rancangan Daerah Penerima dan Alokasi per-

Daerah (Kesepakatan Pemerintah

Pusat)

Dibahas dengan DPR – RI

Harus disepakati mekanisme untuk

mengakomodasi hasil bahasan DPR –RI ke dalam

sistem e-planning DAK (agar tetap ada usulan Pemerintah Daerah)

Page 31: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

No. Proses SKPD BAPPEDA DJPK K/L Teknis Bappenas

1 SKPD berkoordinasi dengan Bappeda

untuk memberikan data berupa: target

output, lokasi kegiatan, dan prioritas

kegiatan

2 User Pemda menginput data target

output, lokasi kegiatan, dan prioritas

kegiatan

3 DJPK mereview data sampai dengan

tanggal tertentu sebelum pelaksanaan

forum Sinkronisasi dan Harmonisasi

4 DJPK mengunci data sampai dengan

tanggal tertentu sebelum pelaksanaan

forum Sinkronisasi dan Harmonisasi

5 K/L Teknis memberikan catatan dan

pertimbangan atas data input dari pemda

untuk DAK Reguler dan Afirmasi

6 Bappenas memberikan catatan dan

pertimbangan atas data input dari pemda

untuk DAK Penugasan dan Afirmasi

7 Bappeda memperbaiki data sesuai

rekomendasi Bappenas dan K/L teknis

pada saat Forum Sinkronisasi dan

Harmonisasi

8 Data Final terkunci

Data

Input Data

Review

Kunci Data

Revisi Data

Tidak Lengkap

Lengkap

Review

Review

Revisi Data

Data Final

OK

OK

Catatan

Catatan

31

Page 32: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

PERAN BAPPENAS DALAM TATA KELOLA PENGAWALAN DAK AFIRMASI

PERENCANAAN

• Menyiapkan kebijakanpengelolaan DAK Afirmasi termasuk kriteria alokasi, metode pengalokasian, pedoman tata kelola;

• Membentuk SekretariatBersama Pengendalian DAK Afirmasi

PENGANGGARAN

•Menyiapkan rencanaalokasi anggaran DAK Afirmasi Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perbatasan sesuai denganrencana yang disetujuiPresiden dalam Agenda Nawacita, RPJMN 2015-2019 dan RKP.

PENGENDALIAN

•Melaksanakanpengendalian danevaluasi kegiatanpembangunan melaluiSekretariat Bersama PengendalianPelaksanaan DAK Afirmasi

Bappenas akan mengawal proses Perencanaan, penganggaran, dan pengendalian DAK Afirmasi TA 2018 sehinggadapat difokuskan untuk Percepatan pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perbatasan

DIT DTTP BERKOORDINASI DENGAN DIT MITRA DI BAPPENAS DAN K/L AKAN MENYAMPAIKAN SURAT REKOMENDASI KEBUTUHAN

OUTPUT DAN ALOKASI UNTUK DAK AFIRMASI TA 2018

Page 33: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REVIEW SINGKAT

1. Jumlah Usulan DAK Fisik Rp2.549,94 triliun yangdiusulkan oleh 540 daerah (Prov. DKI Jakarta danKota Madiun tidak menyampaikan usulan);

2. Masih banyak daerah yang menyampaikan usulandengan nilai tidak wajar

3. Daerah yang menjadi lokasi prioritas yang telahmenyampaikan usulan masih jauh dibawah target

4. Masih terdapat output yang tidak ada lokasikegiatan

5. Masih terdapat standar satuan yang berbeda-bedauntuk satu output kegiatan

PERTIMBANGANRekomendasi BPK atas proses pengusulan DAKFisik, agar pemerintah pusat tidak memberikanalokasi melebihi jumlah yang diusulkan sertadiluar usulan kegiatan yang telah disampaikanoleh pemerintah daerah.

HASIL PERTEMUAN DI DJPK 7 Juni 2017

Untuk itu, dalam hal terdapat daerah prioritas dan lokasiprioritas tertentu namun pemerintah daerah tersebut tidakmengusulkan, maka dapat dilakukan kebijakan untukmemberikan kesempatan pada daerah tersebut untukmenyampaikan usulan sebagai penambahan atas usulansebelumnya dengan landasan:

1. Daerah memenuhi kriteria teknis dan diusulkan olehK/L teknis untuk dapat menyampaikan usulan;

2. Usulan kegiatan merupakan usulan baru diluar usulanyang sudah disampaikan dan pemerintah daerahmenyetujui untuk menyampaikan usulan baru;

3. Penyampaian rekomendasi disampaikan palinglambat tgl 15 Juni

4. Pembukaan aplikasi e-planning untuk membuka usulanbaru hanya diberikan kepada daerah tersebut yangmemenuhi kriteria dan kondisi di atas dandilakukan dengan forum klinik terbatas yang diikutioleh pemda tertentu, Bappenas, Kemenkeu, dan K/LTeknis.

KEBIJAKAN PENAMBAHAN USULANDAK FISIK

Page 34: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

JADWAL PENILAIAN DAN PENGALOKASIAN DAK FISIK 2018

No. Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Keluaran

1. Penilaian usulan DAK Fisik s.d 5 Juli 2017(Pertimbangan

penyampaian usulan mundur s.d. 31 Mei

2017)

Rekapitulasi Kegiatan, Target Output, Target PerbaikanPelayanan Publik dari DAK Fisik, Nilai Wajar Kegiatan, Indeks Kemahalan Konstruksi, Lokasi Kegiatan, Lokasi Prioritas.

Rincian Pagu Per Jenis/Bidang/Sub Bidang Berita Acara Pembahasan Trilateral Meeting

3. Forum Sinkronisasi dan Harmonisasi

Juli – Agustus 2017 Penyesuaian Target Output, Lokasi Kegiatan dan Prioritas Kegiatan serta Lokasi

Berita Acara Forum Sinkronisasi dan Harmonisasi

4. Penyampaian Nota Keuangan dan RUU APBN 2018

16 Agustus 2017 NK dan RUU APBN 2018

5. Pembahasan Perhitungan Alokasi DAK Fisik per Jenis/Bidang/Sub Bidang per daerah (Trilateral Meeting)

30 Agustus 2017 Hasil Perhitungan Alokasi DAK Fisik per Jenis/Bidang/Sub Bidang per daerah

Berita Acara Pembahasan Trilateral Meeting

6. Pembahasan Nota Keuangan dan RUU APBN 2018

Agustus – Oktober 2017

Alokasi DAK Fisik per Jenis/Bidang/Sub Bidang per Daerah

UU APBN 2018 dan Perpres Rincian APBN 2018

34

Page 35: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

1. Menyepakati tindak lanjut terhadap usulan 6 bidang DAK Afirmasi dalammendukung percepatan pembangunan di daerah tertinggal, transmigrasi danperbatasan

2. Menyampaikan progres penilaian sementara DAK Afirmasi Transportasi

3. Menyepakati pedoman review dan mekanisme penilaian DAK Afirmasi Transportasi

4. Menyepakati koridor penyusunan rekomendasi daerah yang diberikan kesempatanuntuk mengusulkan kembali DAK Afirmasi Transportasi yang disampaikan melaluisurat pada tanggal 15 Juni 2017

5. Menyepakati mekanisme pertemuan dengan pemerintah daerah dalam penyusunanprioritas penanganan DAK Afirmasi 2018 yang akan difasilitasi oleh DirektoratPerencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT

TUJUAN PERTEMUAN

Page 36: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW DAK AFIRMASI 2018

Page 37: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN DAK AFIRMASI TAHUN 2012-2017

Tahun

Total DAK

SPDT +SPKP

Dak afirmasiTotal DAK

afirmasiTotalPendidik

anJalan Irigasi

Air minum

Sanitasi Transdes

Perumahan dan

permukiman

Kesehatan

2010300.0 300.0

2011415.5 415.5

2012478.3 478.3

20131,175.1 1,000.0 1,000.0 2,000.0 3,175.1

20141,247.8 1,691.1 634.0 245.2 229.7 2,800.0 4,047.8

2015564.4 496.4 281.6 230.4 1,247.7 2,820.7 2,820.7

2016564.4 496.4 281.6 230.4 1,247.7 2,820.7 2,820.7

2017844.0 383.0 2,251 3,479.0 3,479.0

2018

300,0 415,5 478,3

3.175,1 4.047,8

2.820,7 2.820,7 3.479,0

-

1.000,0

2.000,0

3.000,0

4.000,0

5.000,0

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PERKEMBANGANDAK SPDT, SPKP, DAN DAK AFIRMASI

Tahun 2010 – 2012 daerah tertinggal dan perbatasan mendapatkan DAK SarPras Daerah Tertinggal (SPDT) dan SarPras Kawasan Perbatasan (SPKP)

Tahun 2013 – 2014 selain DAK SPDT dan SPKP, daerah tertinggal dan perbatasan mendapatkan bidang DAK lain yaitu DAK Afirmasi yang berimplikasi terhadap penambahan jumlah alokasi yang diterima oleh Daerah Tertinggal dan Perbatasan dengan menu yang berbeda, yaitu:2013 : Pendidikan dan Jalan2014 : Jalan, Irigasi, Air Minum, Sanitasi

Mulai Tahun 2015 DAK SPKP dan SPDT dihapuskan dan diganti dengan DAK Afirmasi Transportasi Perdesaan (Transdes). Namun tidak serta merta di top-up ke DAK Transdes dan lebihdiperuntukan untuk kawasan strtegis cepat tumbuh (KSCT), sehingga Total alokasi DAK Afirmasi untuk daerah tertinggal dan perbatasan menjadi menurun (Rp 4 T tahun 2014 menjadi Rp2.8T tahun 2015).

Tahun 2018 DAK Afirmasi bertambah menjadi 6 Bidang disertaipenambahan menu (seperti jalan non status) DIPERLUKAN KEBERPIHAKAN POLITIK ANGGARAN DENGAN MENINGKATKAN ALOKASI DAK AFIRMASI

Page 38: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

PERAN KEMENDES PDTT & BNPP DALAM MENGAWAL DAK 2018

*Ket: Perubahan dari tahun 2017 font warna biru

DAK 2018

REGULER PENUGASAN AFIRMASI

Pendidikan, Kesehatan dan KB,

Perumahan dan Permukiman, Pertanian, Air

Minum, Sanitasi, Pasar, IKM,

Pertanian, Kelautan dan Perikanan,

Pariwisata, Jalan

Pendidikan (SMK), Kesehatan (RS

Rujukan dan RS Pratama), Air Minum, Sanitasi, Jalan, Irigasi,

Pasar, Energi Skala Kecil, Lingkungan

Hidup dan Kehutanan

1. Perumahan dan Permukiman

2. Kesehatan (Puskesmas)

3. Transportasi

4. Pendidikan

5. Air Minum

6. Sanitasi

1. Melakukan PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN agar sesuai dengan kebutuhan prioritas di daerah tertinggal (Dit. Perinden dan Dit. Sarpras).

2. Terhadap K/L Menyampaikan DATA DAN INFORMASI KEBUTUHAN PRIORITASpembangunan daerah tertinggal kepada Bappenas dan K/L teknis terkait (by name by address).

3. Terhadap Pemda MENGKOORDINASIKAN DAERAH agar menyusun proposal DAK yang sesuai kebutuhan daerah tertinggal (asistensi penyusunan proposal DAK).

4. Khusus untuk DAK Afirmasi, perencanaan perlu memperhatikan KEBUTUHAN SPESIFIK BERBASIS KARAKTERISTIK DAERAH.

Page 39: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

REKAP USULAN DAK AFIRMASI 2018

1. Usulan daerah jauh melebihi kapasitas fiskal.Diperlukan pemilihan terhadap output yangpaling dibutuhkan dalam pembangunan daerahtertinggal, transmigrasi dan perbatasan

2. Kemendes PDTT dan BNPP diharapkanmenyusun rekomendasi usulan DAK Afrmasiyang sangat prioritas sebagai masukan bagiK/L dan Direktorat teknis di Bappenaspengampu bidang DAK Afirmasi

3. Rekomendasi usulan daerah disarankanmaksimal 10 usulan per kabupaten dandiurutkan berdasarkan skala prioritas,dengan dukungan penjelasan data/informasisebagai justifikasi teknis.

4. Usulan maksimal disampaikan kepada Dit DTTPBappenas pada 13 Juni 2017

5. Rekomendasi disampaikan melalui suratDirektur DTTP Bappenas

DAK AFIRMASI

Bidang Total Usulan 2018 Alokasi 2017

Transportasi 133.369.084,5 844.100

Pendidikan 118.263.750,7 -

Air Minum 32.364.264,16 -

Kesehatan dan KB 15.574.887,7 2.251.799

Perumahan dan Permukiman 5.124.081,32 383.300

Sanitasi 1.206.542,01 -

TOTAL 305.902.610,4 3.479.199

Page 40: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW DAK AFIRMASI TRANSPORTASI 2018

Page 41: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

KONSEP DAK AFIRMASI TRANSPORTASI TAHUN 2018

ARAH KEBIJAKAN

1. Mendukung pengurangan kesenjangan wilayahsesuai Agenda Nawacita ke3, melalui penyediaan sarana transportasi.

2. Mendukung peningkatan aksesibilitas masyarakat daerah tertinggal, perbatasan negara, kawasan transmigrasi danPPKT berpenduduk terhadap fasilitas perekonomian, pelayanan dasar dan pemerintahan

MENU KEGIATAN KELEMBAGAAN

1. Dikoordinasikan oleh Bappenas dan Kemendes PDTT dengan melibatkan Kemenkeu (DJPK), BNPP, Kemendagri (Ditjen Bina KEUDA), Kemen PUPR, Kemenhub, Kemen KP dan pemerintah daerah.

2. Tim Koordinasi Tingkat Provinsi yang terdiri dari Setda(coordinator), Bappeda, Dinas PU, Dinas Perhubungan, BPKD, BPPD, Disnakertras serta SKPD terkait lainnya

3. Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota yang terdiri dari Bappeda, Dinas PU, Dinas Perhubungan, BPKD, BPPD sertaSKPD terkait lainnya

Jalan dan jembatan non status penghubung

antar desa

Moda transportasidarat / perairan

Dermaga rakyat/ tambatan perahu

41

Page 42: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Legenda

Kawasan Transmigrasi

PKSN

122 Daerah Tertinggal

122 Kabupaten Tertinggal sesuaiPerpres No. 131 Tahun 2015

7 PLBN, 10 PKSN, dan 187 Kecamatan Lokpridi 43 Kab/Kota Perbatasan Negara sesuaiPerka BNPP No 1 Tahun 2015

4 dari 144 Kawasan Transmigrasi targetRPJMN 2015-2019, dan 39 KTM yangmemerlukan intervensi DAK AfirmasiTransportasi 2018

111 Pulau-Pulau Kecil Terluar (PKT)sesuai Kepres No 6 Tahun 2017 tentangPenetapan PKT, yang berpenghuni, berada diKab luar Pulau Jawa

Seluruh Kab di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam mendukung Percepatan Pembangunan Wilayah Papua

TOTAL: 181 Kab/Kota

SASARAN LOKASI DAERAH AFIRMASI TA 2018

Page 43: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

- 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000

Aceh

Banten

Bengkulu

Gorontalo

Jambi

Jawa Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Kepulauan Bangka Beli

Kepulauan Riau

Lampung

Maluku

Maluku Utara

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Papua

Papua Barat

Riau

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Sumatera Utara

DISTRIBUSI USULAN ALOKASI DAK AFIRMASI TRANSPORTASI 2018 (Juta)

Total 2424 usulan dengan alokasi Rp 113,3 T Terdapat 12 kab yg tidak mengusulkan terdiri dari 6 kab

dating (Musi Rawas Utara, Bangkalan, Dompu, Nagekeo, Sigi,Pulau Taliabu); 1 kab perbatasan (Kota Jayapura); 2 kawasantrans (Bener Meriah, lahat); 3 kab PPKT (Aceh jaya, Bolangmongondow, Sitaro)

Jumlah usulan alokasi paling besar yaitu Papua (2,4 T), PapuaBarat (1,8 T), dan Nusa Tenggara Timur (1,4 T).

Rata-rata total usulan alokasi per kabupaten paling besar yaitu diBanten, Bengkulu, dan Papua Barat (>10 T). Contoh:• Pembangunan Jalan Testega - Isom - Demoura – Bomoi Kab.

Pegunungan Arfak, sepanjang 36 km, diusulkan Rp 90 triliun• Penggunaan 1 unit kapal laut di Kab Teluk Wondama,

diusulkan Rp 32,5 miliar Rata-rata total usulan alokasi per kabupaten paling rendah yaitu

di Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Kalteng, Aceh ( ± 2 M).Contoh:• Pembangunan jalan simpang merkak-bukit sidin 12 km di

Kab Sintang, dengan usulan Rp 2 juta• Pembangunan Dermaga Sungai KM 9,2 Sungai Raya, dengan

usulan 25 juta

DISTRIBUSI USULAN DAK AFIRMASI TRANSPORTASI 2018

43

Page 44: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

• PEDOMAN REVIEW LONGLIST: Bappenas (dating, papua, transmigrasi, perbatasan, PPKT)

1) Di luar Output dicoret “Drop” (shading merah)

2) Cek kewajaran alokasi “terlalu besar/ terlalu kecil/ wajar” disesuaikan dengan unit cost

3) Penyusunan Peta Kabupaten & Kecamatan untuk penilaian konsistensi kecamatan dan untuk melihatintegrasi antara jaringan jalan non status yang akan dibangun melalui DAK Afirmasi Transportasi denganjalan berstatus diatasnya, dengan pusat pelayanan dasar (sekolah dan puskesmas), dan dengan pusataktivitas ekonomi

4) Cek konsistensi kecamatan di dan menuju katas, trans, PPKT

5) Cek tipologi kawasan perairan, daratan, perairan-daratan (untuk penilaian % per output)

6) Cek persentase kewajaran output dengan tipologi kawasan

• PEDOMAN REVIEW MEDIUMLIST: Trilateral Meeting Bersama K/L

1) Kesesuaian dengan STRANAS PPDT & akan disusun peta prioritas penanganan jalan non status di daerahtertinggal (integrasi dengan jaringan jalan berstatus & overlay dengan orientasi pemanfaatan)

2) Kesesuaian dengan Renaksi Perbatasan/ Kajian kebutuhan jalan di perbatasan

3) Kesesuaian dengan RKT

4) Kesesuaian dengan Road Map pengembangan infrastruktur Papua

• PEDOMAN REVIEW MEDIUMLIST: Bersama K/L dan Pemda dalam Konfirmasi Pusat-Daerah

• PEDOMAN REVIEW SHORTLIST: Bersama pemerintah provinsi

PEDOMAN REVIEW CEPAT USULAN DAK 2018

Page 45: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

1. Kesesuaian detail usulan dengan menu DAK Afirmasi Transportasi

Review pada tahap longlist ini dilakukan dengan cara melakukan DROP terhadap usulan :

• Kabupaten/Kota yang diusulkan tidak termasuk dalam list 181 Kab/Kota Lokasi prioritas DAKAfirmasi yaitu Kab Muna dan Kab Kab. Penukal Abab Lematang Ilir

• Output yang diusulkan tidak sesuai dengan Menu DAK Afirmasi Transportasi

• Dari hasil review telah menghasilkan penurunan sebanyak 533 usulan dan Rp 118.9 Triliun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) - 1

MENUOUTPUT ALOKASI (Rp juta))

SEMULA MENJADI_1 SEMULA MENJADI_1

Moda 1.235 1.124 11.396.418 9.532.204

Jalan Non Status 625 488 118.131.201 2.899.016

Dermaga dan Tambatan Perahu 564 279 3.841.465 1.994.444

TOTAL 2.424 1.891 133.369.084 14.425.664

Selisih ( - ) 533 118.943.421

Page 46: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) - 1

• Penyediaan Rambu-Rambu LLAJ• Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat

pengujian kendaraan bermotor• Perpanjangan Runway• Rehabilitasi/Renovasi Kolam Indukan di

Balai Benih Ikan• Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Rawa D.I.R Terentang• Rehabilitasi Tempat Pelelangan Ikan Tukak• Radio Komunikasi Fish Finder• Rehabilitasi Tangga Steigher Kantor Camat

Tanah Pinoh• Penyusunan Rencana Tata Ruang Satuan

Permukiman (RTSP) Sui. Sapak

OUTPUT TIDAK RELEVAN

• Pembangunan Pemukiman BaruTransmigrasi Nasional dan Lokal di KabWaropen DAK Perumahan & Permukiman

• Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik(SPALD) Terpusat di Kampung Muara KabKab. Puncak Jaya DAK afirmasi sanitasi

• Pengadaan dan Pemasangan Jaringan PipaAir Minum di Kampung Kalome di Kab. Puncak Jaya DAK afirmasi sanitasi

OUTPUT RELEVAN DENGAN DAK AFIRMASI LAINNYA

OUTPUT YANG SALAH KAMAR DIALIHKAN KE BIDANG DAK AFIRMASI LAINNYA YANG

MEMILIKI OUTPUT YANG SESUAI

1. Kesesuaian detail usulan dengan menu DAK Afirmasi Transportasi

Page 47: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) - 2

2. Kewajaran Usulan Alokasi

• Review pada tahap-2 (longlist) ini dilakukan untuk menilai kewajaran alokasi, dengan cara melakukanSMOOTHING terhadap usulan yang memiliki nilai alokasi lebih dari Rp 50 Miliar. Usulan yang memiliki nilaialokasi > 50 miliar akan dirasionalisasi sesuai dengan unit cost (maksimal)

• Berdasarkan unit cost DAK Afirmasi Transportasi TA 2017, dapat dihasilkan rasionalisasi anggaran yang nilainya> Rp 50 M per output menjadi sebesar Rp 3.6T

• Diperlukan kesepakatan unit cost TA 2018 berdasarkan data tahun 2017

MENUALOKASI “MENJADI_1”

(setelah drop)(Rp juta)

ALOKASI “MENJADI_2” (Rp juta)

Moda 9.532.204 7.842.140

Jalan Non Status 2.899.016 1.957.331

Dermaga dan Tambatan Perahu 1.994.444 995.444

TOTAL 14.425.664 10.794.915

Selisih ( - ) 3.630.749

Page 48: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Harga Satuan Menu DAK Transportasi Perdesaan Tahun 2017

No. Jenis Moda Harga Satuan

I Moda Transportasi Air

1 Kapal Angkutan Sungai/Danau :

a. Kapal Mesin 15 PK 60-100 juta

b. Kapal Mesin 40 PK 100-150 juta

2 Kapal Penumpang :

a. 11 Meter ,2 Mesin 250 HP 4 Stroke Kapasitas 22 Orang 2.5 – 5 Miliar

II Moda Transportasi Darat

1 Mobil Double Gardan 500-600 juta

2 Mobil Single Gardan 400-500 juta

3 Mobil Pick Up 200-350 juta

4 Minibus/Microbus 300-500 juta

III Dermaga Rakyat/Tambatan Perahu

1 Dermaga Rakyat 1,5 Milliar - 7 Milliar

2 Tambatan Perahu (laut) 300 Juta - 1 Milliar

IV Jalan non status 1,2-3 Miliar per km

Jembatan non status 100-200 jt per meter

ESTIMASI UNIT COST

Page 49: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

3. Kesesuaian output dengan tipologi wilayah

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) - 3

JUMLAH OUTPUT PER MENU

TIPOLOGI/KARAKTERISTIK KAWASANTOTAL

AIR DARAT DARAT DAN AIR

Jalan Non Status 172 540 412 1.124

Dermaga dan Tambatan Perahu

131 151 206 488

Moda 51 111 117 279

TOTAL 354 801 735 1.891

Kabupaten yang memiliki tipologi Perairan, jumlah usulan Jalan Non Status masih lebih besar dibandingkandermaga/tambatan perahu. Contoh: Sumba Timur, Lombok Barat, dan Rote Ndao yang memiliki karakteristik PKTmayoritas mengusulkan pembangunan jalan non-status diperlukan konfirmasi dengen pemerintah daerahuntuk prioritas penanganan jalan non status; dermaga/tambatan perahu dan moda air untuk mendukungkonektivitas kawasan dengan tipologi perairan.

Kabupaten yang memiliki tipologi Daratan, masih ada yang belum mengusulkan jalan non status. Contoh: BovenDigoel dan Dogiyai, tidak mengusulkan pada menu moda dan jalan non-status. Padahal beberapa distrik dikabupaten tersebut belum tersambung

Page 50: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) - 4

4. Penyusunan Peta 181 Kabupaten & Kecamatan

untuk penilaian konsistensi kecamatan prioritas (lokpriperbatasan, kawasan transmigrasi, kecamatan dengan desatertinggal >50% )

untuk melihat integrasi antara jaringan jalan non status yangakan dibangun melalui DAK Afirmasi Transportasi dengan:

o jalan berstatus diatasnya,

o dengan pusat pelayanan dasar (sekolah dan puskesmas),

o dengan pusat aktivitas ekonomi

Keterangan legenda:

• Kebutuhan air minum Sumber Air Minum sebagian besar dariair hujan, danau sungai maupun kolam

• Kebutuhan jalan Lalu lintas antar desa melalui darat tetapi tidakdapat dilalui kendaraan roda 4 atau lebih sepanjang tahun

• Kebutuhan asrama SMA Desa yang tidak ada SMA sederajatdengan jarak menuju SMA lebih dari 14 km.

• Kebutuhan puskesmas Desa yang tidak terdapat puskesmas,dengan jarak lebih dari atau sama dengan 4 km dengan akses yangsulit atau sangat sulit

Jalan Eksisting

Kawasan Perbatasan-Daerah Tertinggal

Page 51: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Provinsi KabupatenKecamatan

TransmigrasiKecamatan Usulan Menu Usulan

Jambi Tanjung Jabung Timur

GERAGAI, DENDANG, MUARA SABAK BARAT

Kecamatan Dendang Dermaga

Jambi Tanjung Jabung Timur

Kecamatan Mendahara, Kecamatan Rantau Rasau, Kecamatan Nipah Panjang,Kecamatan Mendahara Ulu,Kecamatan Kuala Jambi

Jalan Non Status

Kalimantan Tengah Kapuas KAPUAS MURUNG, MANTAGAI

Kapuas Murung, Mantagai Dermaga

Kalimantan Tengah KapuasDADAHUP

Dadahup Moda

Kalimantan Tengah Kapuas Basarang, Dermaga

Kalimantan Tengah Kapuas Bataguh, Pasak Talawang, Mandau Talawang, Timpah, Pulau Petak, Kapuas Hilir, Mantangai, Selat, Kapuas Tengah

Moda

• Usulan kegiatan tidak berlokasi di kawasan transmigrasi (kecamatan transmigrasi tidak diusulkan, sedangkankecamatan diluar kawasan transmigrasi diusulkan)

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) – 5CONTOH REVIEW KESESUAIAN LOKASI KECAMATAN DI KAWASAN TRANSMIGRASI

Page 52: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) – 5CONTOH REVIEW CEPAT USULAN DI PULAU-PULAU KECIL TERLUAR

No Kabupaten Moda(unit)

Dermaga(unit)

Jalan(Km)

1 Sumba Timur - - 89.6

2 Sabu Raijua - 2 -

3 Nias 8 - 17

4 Anambas - 4 -

5 Mentawai 7 20 -

6 Maluku Barat Daya - - -

7 Kepulauan Bintan 1 - 9

8 Minahasa Utara 1500 - -

9 Nunukan - - 3

10 Halmahera Tengah 15 150 13

11 Lombok Barat 12 6 104

12 Rote Ndao 4 6 145

• Usulan menu tidak sesuai karakteristik daerah kepulauan (Sumba Timur, Lombok Barat, Rote Ndao)• Jumlah usulan per menu terlalu besar (minahasa utara, halmahera tengah)

Page 53: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) – 5CONTOH REVIEW CEPAT USULAN DI PAPUA

• Boven Digoel dan Dogiyai, tidak mengusulkan pada menu moda dan jalan non-status. Padahalbeberapa distrik di kabupaten tersebut belum tersambung. Hanya ada usulan dermaga dan tambatanperahu. Intan Jaya yang relatif terisolir juga tidak mengusulkan jalan non-status dan dermaga, hanyamengusulkan 5 unit moda.

• Kabupaten yang bertipologi perairan, seperti Kepulauan Yapen dan Supiori tidak mengusulkandermaga/tambatan perahu.

• Pembangunan Jalan Non Status masih diprioritaskan di Ibukota Kecamatan seperti Distrik Dekai(Yahukimo) dan Distrik Kobakma (Mamberamo Tengah), belum tmenjangkau distrik-distrik terisolir

• Kabupaten yang usulannya overload:

Kab ModaDermaga/

Tambatan Perahu

Nabire 155.806 (m/m2)

Yahukimo 35.821 (unit/m/m2) 511.258 (m/m2)

Mimika 40.906 m2

• Justru kabupaten dengan kondisi terisolir“yang seharusnya” membutuhkanintervensi lebih besar, justru usulannyaminim, seperti Intan Jaya, Dogiyai,Tambrauw, dan Mappi.

Page 54: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) – 5Contoh Usulan Menu Jalan Kabupaten Tertinggal dengan % Desa terluas

aspal/beton dibawah 50%

No Kabupaten Moda(unit)

Dermaga(unit)

Jalan(Km)

1 Landak - 30 -

2 Bengkayang - 74 -

3 Ketapang - 30 -

4 Sintang 4 8 109

5 Timor Tengah Selatan 14 - 25

6 Manggarai Barat 115 - 62

7 Lampung Barat 112 - 60

• Terdapat kabupaten yang tidak mengusulkan pembangunan/peningkatan jalan (Landak, Bengkayang, Ketapang)

• Terdapat kabupaten yang mengusulkan menu lain lebih besar dibanding dengan usulan jalan (Manggarai Barat dan Lampung Barat)

Page 55: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

REPUBLIK INDONESIA

Slide - 55

Provinsi Kabupaten dermaga dan tambatan perahumoda transportasi darat dan

perairan

jalan non-status, atau jalan

dan jembatan non-statusKeterangan

Provinsi Aceh Kab. Aceh BesarKec. Peukan Bada,Kec. Peukan Bada Kec. Pulo Aceh, Kec.Lembah

Seulawah, Kec. Lhoong, Kec.

Peukan Bada,Kec. Pulo Aceh, Kec.

Peukan Bada

Kec. Indrapuri-Kuta

Malaka,Kuta Cot Glie,Kuta

Baro,Indrapuri,Mesjid

Raya,Lembah Seulawah,Ingin

Jaya,Kota Jantho,Darul

Imarah,Kr. Barona Jaya

Lokpri dengan perbatasan

Laut

Hanya satu kecamatan:

Pulo Aceh

Riau Kab. Bengkalis Bengkalis, Bantan, Bukit Batu,

Rupat, Rupat Utara, Pinggir,

Bandar Laksamana dan Talang

Muandau,Bengkalis, Mandau dan

Bathin Solapan,Bengkalis, Rupat

dan,Pinggir, Rupat, Bengkalis,

Mandau, Bathin Solapan dan

Talang Muandau

Mandau dan Pinggir Lokpri dengan perbatasan

Laut.

Terdapat di 4 kecamatan:

Bengkalis,

Bantan,

Bukit Batu,

Rupat,

Rupat Utara,

Provinsi

Kalimantan

Barat

Kab. Sambas Kecamatan Jawai,Kecamatan Jawai,Kecamatan

Jawai,Kecamatan Galing , Kecamatan Jawai

Selatan, Kecamatan Galing ,Kecamatan

Jawai,Kecamatan Jawai,Kecamatan Galing

,Kecamatan Galing ,Kecamatan Salatiga,Kec.

Sambas,Kecamatan Sejangkung ,Kec.

Sebawi,Kec. Tebas,Kec. Pemangkat,Kec. Jawai

selatan,Kec. Paloh,Kec. Paloh,Kc.

Tangaran,Kec. Tangaran,Kecamatan

Jawai,Kecamatan Jawai,Kecamatan

Jawai,Kecamatan Galing , Kecamatan Jawai

Selatan, Kecamatan Galing ,Kecamatan

Jawai,Kecamatan Jawai,Kecamatan Galing

,Kecamatan Galing ,Kecamatan Salatiga,Kec.

Sambas,Kecamatan Sejangkung ,Kec.

Paloh, Sambas, Sajad, Selakau

Timur , Sejangkung ,Kec.

Galing,Kec. Teluk Keramat,Kec.

Galing

Lokpri dengan perbatasan

Darat.

Terdapat di 1 kecamatan:

Sajingan Besar

Provinsi Papua Kab. Keerom SENGGI, TOWE, KEISENAR ARSO, ARSO BARAT, ARSO TIMUR,

SKANTO, WARIS, WEB, YAFFI,

SENGGI,KAISENAR, SENGGI,

TOWE

YAFFI,ARSO TIMUR, WARIS Lokpri dengan perbatasan

Darat.

Terdapat di 5 kecamatan:

Sajingan Besar, Web, Senggi,

• Usulan tidak mengarahke kecamatan Lokpri,misal di KabupatenSambas

• Tipologi Lokpri denganperbatasan laut namunbanyak mengusulkan dimenu jalan non status.

• Jumlah Usulan terlalubanyak dan tidakspesifik ke lokasiprioritas

HASIL REVIEW LONG LIST (BAPPENAS) – 5CONTOH REVIEW CEPAT USULAN DI KAWASAN PERBATASAN

Page 56: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK AFIRMASI TRANSPORTASI

DATA TEKNIS

Terdapat 2 (dua) jenis form penilaian proposalDAK Afirmasi Transportasi Perdesaan TA 2018,sebagai berikut:

1. Form 1. Data Teknis Pendukung DAK AfirmasiTransportasi Perdesaan TA 2018, yangdigunakan untuk menghitung estimasidistribusi alokasi DAK Afirmasi TransportasiPerdesaan TA 2018 per Kabupaten/kota.

2. Form 2. Verifikasi Usulan Kegiatan DAKAfirmasi Transportasi Perdesaan TA 2018,yang digunakan untuk menilai skala prioritasusulan kegiatan dalam proposal DAK AfirmasiTransportasi Perdesaan TA 2018.

Page 57: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

KONSEP DAK AFIRMASI TRANSPORTASI TAHUN 2018 (4/4)

NO DATA TEKNISVOLUM

ESATUAN

SATUAN(1.

Pembangunan; 2.

Peningkatan)

PEMANFAATAN (disebutkan pusat pendidikan/ kesehatan/ ruas jalan paralel perbatasan/ desa terisolir/ kawasan transmigrasi yang dituju)

KETERANGAN

Akses Menuju

Pusat Pendidika

n

Akses Menuju

Pusat Kesehatan

Akses Menuju

Pusat Distribusi

Akses Menuju

Desa Terisolir

Akses Menuju

PPKT

Akses Menuju Kawasan

Transmigrasi

Terhubung langsung dengan status

jaringan jalan di atasnya

Akses Menuju

Jalan Paralel

Perbatasan

Jalan Penghubung PLB/N dengan Ibukota

Kecamatan

Akses Pusat Produksi di dalam PKSN

A Ruas jalan dan jembatan non status penghubung antar desa

Km

123

B Moda transportasi darat / perairan unit123

C Dermaga rakyat/ tambatan perahu unit123

FORM 2. VERIFIKASI USULAN KEGIATAN DAK AFIRMASI TRANSPORTASI TA 2018

Page 58: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

MEKANISME PEMBOBOTAN DAK AFIRMASIT RANSPORTASI

Alokasi Per Kabupaten(Form 1)

181 Kab/Kota

50%

20%

30%

LOKASI

KESESUAIAN PROPOSAL

KRITERIA TEKNIS

Daerah Tertinggal (122)

Perbatasan (43)

Transmigrasi (39)

PPKT (44)

Papua (40)

20%

30%

20%

10%

20%

Pelayanan Dasar

Ekonomi

Desa Tertinggal

30%

30%

40% Lokpri

Jalan Paralel

PKSNMenuju Kawasan

Dalam Kawasan

60%

40%

Output

Alokasi

?

?

Distribusi Output (pemanfaatan)(Form 2)

Pembobotan Alt 1: setiap wilayah mendapat bobot SAMA Alt 2: setiap wilayah mendapat bobot BERBEDA sesuai urgensi & cakupan wilayah SEPAKAT

Pelayanan Dasar

Ekonomi

Desa Tertinggal

30%

30%

40%

30%

20%

40%

10%PLBN

Page 59: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

RENCANA PENANGANAN JALAN NON STATUS

59

Jalan Non-Status jalan di kabupaten/kota, yang belum tercantum ke dalam SK/draft SK jalan kabupaten/kota, namun bersifat strategis untuk menghubungkanantar Pusat Kegiatan Lokal dan/ Pemenuhan pelayanan Dasar

Diperlukan REFERENSIkebutuhan jalan nonstatus di daerahafirmasi

Dalam bentuk : Suratbersama Bappenas(Dir DTTP) denganKemendes (Karoren)dan BNPP (Karoren) untuk disepakatibersama

Diperlukan Rencana Penanganan

Pemetaan Jaringan Jalan Non Status(secara digital)

Pengesahan seluruh jalan oleh Pemda (SK)

Ditangani oleh DAK Bidang Jalan

Diperlukan penanganan Jalan Non-Status di daerah

tertinggal, perbatasan, kawasan transmigrasi, dan

PPKT melalui DAK Afirmasi hingga seluruh

jalan berstatus Jalan Kabupaten/Kota

RENCANA PENANGANAN JANGKA PENDEK

RENCANA PENANGANAN JANGKA PANJANG

Page 60: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Catatan Umum

1. Akan dibentuk Sekber DAK Afirmasi di Kemendes yang melibatkan lintas sektor

2. Akan disusun rekomendasi kebutuhan DAK Afirmasi kepada Dir Otda dan Dir Perimbangan Keuangandalam 2 tahapan yaitu:

o Sebelum adanya distribusi pagu DAK sebagai masukan bagi pemerintah dalam penyusunanalokasi DAK per bidang

o Setelah adanya distribusi pagu DAK per bidang sebagai masukan bagi pemerintah dalampenyusunan alokasi DAK Afirmasi per kabupaten/kota

3. Diperlukan SK Bupati tentang jalan strategis daerah calon jalan Kabupaten agar pada tahunberikutnya dapat dialokasikan anggaran pemeliharaan yang berasal dari DAK jalan dimasukandalam juknis DAK Afirmasi Transportasi 2018

4. Pembangunan jalan nonstatus di Ditjen PDT dan PDTu mengacu pada daftar kebutuhan jalan nonstatus yang tidak dapat tertangani melalui DAK Afirmasi Transportasi

5. Diperlukan REFERENSI kebutuhan jalan non status di daerah afirmasi dalam bentuk Surat BersamaBappenas (Dir DTTP) dengan Kemendes (Karoren) dan BNPP (Karoren) untuk disepakati Bersama

TINDAK LANJUT

Page 61: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Terkait 5 bidang DAK Afirmasi

1. Bappenas, Kemendesa, PDTT dan Settap BNPP menyusun rekomendasi kebutuhan prioritas 5 bidangDAK Afirmasi dan menyampai hasilnya kepada K/L dan Direktorat sektor pengelola DAK Afirmasi

o Menyampaikan rekomendasi usulan 5 bidang DAK Afirmasi yang sangat prioritas dalampembangunan daerah tertinggal, transmigrasi dan perbatasan. Rekomendasi maksimal 10 usulanper kabupaten dan diurutkan berdasarkan skala prioritas, dengan dukungan penjelasandata/informasi sebagai justifikasi teknis Usulan maksimal disampaikan kepada Dit DTTPBappenas pada 13 Juni 2017

o Menyampaikan rekomendasi output yang salah kamar untuk dialihkan ke bidang DAK afirmasilainnya yang memiliki output yang sesuai

2. Pembahasan konsep Pedoman Tata Kelola untuk seluruh DAK afirmasi (6 bidang)

3. Rapat koordinasi Pedoman Tata Kelola & penyampaian rekomendasi kebutuhan prioritas DAKAfirmasi dengan Direktorat Pengampu DAK di Bappenas & K/L teknis

TINDAK LANJUT

Page 62: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Terkait DAK Afirmasi Transportasi

1. Bappenas, Kemendesa, PDTT dan Settap BNPP melakukan review kesesuaian usulan hingga level kecamatan, untukmemastikan alokasi DAK Afirmasi diprioritaskan bagi kecamatan yang tertinggal dan terisolir.

2. Melakukan review usulan untuk melihat kesesuai dengan dokumen perencanaan Nasional (STRANAS PPDT, RenaksiPerbatasan, RKT). Review ini dilakukan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga (Kemendes PDTT dan BNPP)sesuai dengan bidangnya.

3. Menyampaikan hasil review kepada Dir Otda dan Dir Perimbangan Keuangan (13 Juni 2017)

A. Menyampaikan daftar rekomendasi “selected” daerah yang diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan DAKtambahan, yaitu maksimal 91 kab/kota (50%), dan maksimal 10 usulan prioritas per kab/kota. Kriteriakabupaten yang diberikan kesempatan mengusulkan ulang adalah:

• Kabupaten/Kota prioritas yang belum mengusulkan DAK Afirmasi Transportasi (12 kab/kota)

• Kabupaten/Kota prioritas yang telah mengusulkan DAK Afirmasi Transportasi tetapi tidak berlokasi dikecamatan prioritas (lokpri perbatasan, kawasan transmigrasi, kecamatan dengan desa tertinggal >50%)

• Kabupaten/Kota prioritas yang telah mengusulkan DAK Afirmasi Transportasi, telah sesuai dengankecamatan prioritas tetapi belum mengusulkan menu yang sesuai

• Telah mengusulkan di kecamatan prioritas tetapi dengan nilai yang terlalu rendah dan memiliki urgensi yangsangat tinggi (Contoh pembangunan jalan simpang merkak-bukit sidin di Sintang 12 km usulannya Rp 2juta)

TINDAK LANJUT

62

Page 63: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Contoh Rekomendasi daerah yang diberikan kesempatan untuk memberi usulan tambahan (diambil dari data excel sheet hasil penilaian)

Nama Kab Belum Mengusulkan DAK Afirmasi Transportasi

Belum Mengusulkan Kecamatan Prioritas

Belum Mengusulkan Menu Prioritas

Belum Mengusulkan Menu Prioritas dengan output & alokasi sesuai

Catatan

Musi Rawas Utara V Belum mengusulkan

Bangkalan V Belum mengusulkan

Dompu V Belum mengusulkan

Yahukimo V Jalan Non Status masih diprioritaskan di Ibukota Kecamatan Distrik Dekai, belum menjangkau distrik-distrik terisolir

Tanjung Jabung Timur V dermaga di Muara Sabak Barat bukan merupakan kawasan transmigrasi

Boven Digoel V Perlu usulan tambahan jalan non status untuk membuka keterisolasian wilayah

Sintang v Pembangunan jalan simpang merkak-bukit sidin 12 km di Kab Sintang, dengan usulan Rp 2 juta

Page 64: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

B. Menyampaikan hasil medium list DAK Afirmasi Transportasi yang telah diurutkan sesuai prioritas dari sisi pemerintah pusat (nilai urgensi 1-4dengan tambahan catatan)

• PEDOMAN REVIEW LONGLIST: Bappenas (dating, papua, transmigrasi, perbatasan, PPKT)1) Di luar Output dicoret “Drop” (shading merah)2) Cek kewajaran alokasi “terlalu besar/ terlalu kecil/ wajar” disesuaikan dengan unit cost3) Penyusunan Peta Kabupaten & Kecamatan untuk penilaian konsistensi kecamatan dan untuk melihat integrasi antara jaringan jalan non

status yang akan dibangun melalui DAK Afirmasi Transportasi dengan jalan berstatus diatasnya, dengan pusat pelayanan dasar (sekolahdan puskesmas), dan dengan pusat aktivitas ekonomi

4) Cek konsistensi kecamatan di dan menuju katas, trans, PPKT5) Cek tipologi kawasan perairan, daratan, perairan-daratan (untuk penilaian % per output)6) Cek persentase kewajaran output dengan tipologi kawasan

• PEDOMAN REVIEW MEDIUMLIST: Trilateral Meeting Bersama K/L1) Kesesuaian dengan STRANAS PPDT & akan disusun peta prioritas penanganan jalan non status di daerah tertinggal (integrasi dengan

jaringan jalan berstatus & overlay dengan orientasi pemanfaatan)2) Kesesuaian dengan Renaksi Perbatasan/ Kajian kebutuhan jalan di perbatasan3) Kesesuaian dengan RKT4) Kesesuaian dengan Road Map pengembangan infrastruktur Papua

Hasil Kesesuaian dengan dokumen perencanaan kawasan (STRANAS, Renaksi, RKT, Road Map, dll) mengikuti SKALA 1-4 dibawah inidan dilengkapi dengan catatan sesuai concern K/L

1) 1. Tidak sesuai2) 2. Tidak sesuai, tetapi prioritas3) 3. Sesuai tapi prioritas rendah4) 4. Sesuai dan prioritas tinggi

• PEDOMAN REVIEW MEDIUMLIST: Bersama K/L dan Pemda dalam Konfirmasi Pusat-Daerah• PEDOMAN REVIEW SHORTLIST: Bersama pemerintah provinsi

TINDAK LANJUT

Page 65: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

Terkait DAK Afirmasi Transportasi

4. Melakukan Rapat Bersama 181 Pemda penerima DAK Afirmasi unruk penyusunan REFERENSI prioritaspenanganan DAK Afirmasi Transportasi (s.d tahun 2019 atau selama 5 tahun)

o Alt 1 Mengundang Bappeda & Dinas PU, Perhubungan Kab/Kota & Provinsi dalam rangka pemetaanprioritas penanganan DAK Afirmasi Transportasi dengan estimasi waktu

o Alt 2 Mengundang Bappeda, Dinas PU, Perhubungan, Kesehatan, Pendidikan Kab/Kota & Provinsi dalamrangka sinkronisasi data dan kebutuhan penanganan DAK Afirmasi

TINDAK LANJUT

Jumlah Desk

Hari Durasi

Alternatif 1 5 2 20 menit

Alternatif 2 5 2,5 25 menit

Alternatif 3 5 3 30 menit

Page 66: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PENILAIAN DANA …kawasan.bappenas.go.id/images/data/Download/Pembahasan_Penilaia… · 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ... Investasi baik dalam negeri maupun

TERIMA KASIH